Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN SDN 5


MASSEPE
TAHUN ANGGARAN : 2010
LOKASI : KAB. SIDRAP

PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek.
Sebelum pelaksanaan kegiatan di mulai maka pertama-tama yang dilakukan adalah
membuat dan memasang papan nama proyek dilokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan dimana hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat tentang proyek tersebut seperti pekerjaan yang akan
dilaksanakan, nama perusahan pelaksana, jangka waktu pelaksanaan,dan nilai
kontrak pekerjaan serta sumber dana proyek.

2. Administrasi / Dokumentasi & Pelaporan


Dokumentasi mutlak dilakukan pada awal kegiatan dalam bentuk foto nol. demikian
pula dilakukan pada setiap kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dibuat dalam
bentuk Foto sedang dan Foto Pelaksanaan hingga pekerjaan selesai 100 % dengan
Foto 100 %.
Membuat laporan harian yang mencatat seluruh kegiatan harian dan diketahui oleh
Direksi Teknis,laporan ini berisikan :
 Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja dilapangan.
 Jenis dan Kuantitas bahan dilapangan.
 Jenis, jumlah dan Kondisi peralatan dilapangan.
 Jenis, Kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
 Cuaca dan peristiwa lainnya yang dapat mempengarui pekerjaan.
 Catatan lain yang dianggap perlu.
Laporan mingguan berupa rangkuman laporan harian yang berisi laporan pisik
kemajuan pekerjaan serta hal-hal yang dianggap perlu, sedangkan laporan bulanan
berupa rangkuman laporan mingguan dan kemajuan pisik pekerjaan.
Selain membuat laporan harian,mingguan,dan bulanan perlu juga membuat foto-
foto dokumentasi pelaksanaan dan Back up data.

1
METODE PELAKSANAAN

3. Pengukuran dan Pasangan Bowplank


Pekerjaan ini diawali, dengan pembersihan lokasi dengan lokasi yang sudah bersih,
maka pengukuran/pemasangan bouwplank dapat kita laksanakan untuk
menentukan dan memastikan posisi, luas dan peil bangunan yang akan dibuat
berdasarkan gambar rencana yang sesuaikan dengan kondisi dan medan.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bowplank :
 Papan Bouwplank diserut rata pada bagian atasnya dan harus waterpass.
 Hubungan Patok bouwplank dan papan diperkuat dengan patok biasa.
 Pemasangan bouwplank harus kokoh dan kuat agar selama pekerjaan
berlangsung titik patok tetap tidak bergeser.

4. Air Kerja dan P3k


Menyediakan Air Kerja Berupa bak penapung Menimal berisi 1 m3 untuk
kelancaran pekerjaan dan alat P3k

PEKERJAAN BATU DAN BETON.


1. Galian tanah pondasi.
Galian Tanah untuk Pondasi dilakukan sesuai dengan kedalaman, besaran, lebar
pondasi, letak pondasi sesuai dengan gambar kerja pada kemiringan lereng galian
cukup landai untuk mencegah keruntuhan atau longsor ,atau sesuai dengan gambar
kerja.
Sebelum pemasangan pondasi dimulai harus mendapat persetujuan dari pihak
direksi secara tertulis.

2. Urugan Pasir Bawah Pondasi.


Setelah kedalaman galian tanah untuk pondasi dianggap cukup maka sebelum
pemasangan batu kosong maka harus di beri urugan pasir terlebih dahulu sebagai
pasir alas yang disiran air secukupnya hingga kenyal dan padat.
Pasir yang digunakan adalah pasir yang tidak mengandung bahan organic.

2
METODE PELAKSANAAN

3. Urugan Tanah Kembali.


Pekerjaan ini dilakukan setelah pondasi sudah terpasang dengan menimbung
perlapis demi lapis yang dipadatkan setiap lapisnya dengan alat pemadat/stamper.

4. Pekerjaan Urugan Timbunan


Pekerjaan ini dilakukan setelah setelah pekerjaan sloof beton selesai dan cukup
umur,peninggian lantai dilaksanakan dengan menimbung perlapis kemudian
dipadatkan dengan alat pemadat (stamper) dan disiran dengan air secukupnya.
Urugan yang digunakan adalah Urugan/timbunan yang tidak mengandung bahan
Organik

5. Pas. Batu ½ Batu


Pekerjaan pasangan batu bata untuk tembok setelah sloof selesai dikerjakan yang
perlu diperhatikan dalam pemasangan batu bata :
 Sebelum dipasang batu dibasahi dahulu
 Spesi untuk seluruh dinding batu bata adalah campuran 1 pc : 4 ps, spesi
untuk campuran trasram / kedap air yaitu 1 pc : 3 ps digunakan mulai dari
permukaan sloof sampai setinggi 30 cm diatas permukaan lantai, dan untuk
dinding kamar mandi setinggi 160 cm atau sesuai dengan gambar kerja.
 Pemasangan dinding batu bata secara bertahap, setiap tahap maksimun 24
lapis setiap harinya diikuti pengecoran kolom praktis.
 Pasangan batu bata yang berbatasan langsung dengan kolom diberi angker.
 Setelah bata terpasang nat,/siar dikerok rapi.

PEKERJAAN BETON .
Acuan Beton.
Acuan harus dari bahan yang disetujui dan siap pakai serta cocok untuk jenis dan
letak pekerjaan beton yang akan dilaksanakan serta harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
 Bahan yang digunakan untuk acuan dari kayu yang kedap terhadap adonan
dan cukup kaku untuk memeliarah posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan, dan perawatan pengerasan beton. Permukaan

3
METODE PELAKSANAAN

 sebelah dalam dari acuan harus bersih dari setiap kotoran yang lepas atau
bahan –bahan lain , sebelum pengunaan harus disiran air sampai jenuh.
 Penguatan acuan terdiri dari baut baut, klem , atau sarana lain yang dapat
dipergunakan dan acuan tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
 Acuan dibuat sesuai dengan ukuran beton yang yang akan dilaksanakan

Penulangan Beton (Pembesian)


Persyaratan Tulangan harus memenuhi :
 Tulangan harus dibersihkan secepatnya sebelum penggunaan, untuk
menjamin kondisi pengikatan yang baik.
 Tulangan harus ditempatkan sesuai gambar dan petunjuk direksi teknis dan
dalam batas toleransi.
 Batang tulangan Harus diikat bersama dengan kokoh untuk mehindari
pemindahan tempat selama pengecoran.
 Penyambungan batang tulangan harus sesuai dengan PBI 1971 (MI-2) dan di
uraikan lebih lanjut dibawah ini :
i. Semua baja tulangan hatus diletakkan dalam panjang
sepenuhnya seperti yang dinyatakan dalam gambar. Setiap
pemyambunan yang setujui harus selang seling sejauh
mungkin dan ditempatkan titik tegangan minimum.
ii. Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui
panjang tonjolan harus 40 kali diameter dan batang – batang
harus dilengkapui dengan kait.
Kawat Ikat harus kokoh dengan diakhiri puntiran menhadap kedalam beton.

Beton Bertulang 1 : 2 : 3.
 Sebelum pengecoran, semua ruang yang akan di isi dengan beton harus
dibersihkan dari kotoran –kotoran, kemudian cetakan-cetakan (acuan) harus
dibasahi dengan air sebelum pengecoran, permukaan tersebut harus bebas
dari air yang tergenang dan juga bebas dari lumpur serta kotoran-kotoran
pada saat pengecoran beton.

4
METODE PELAKSANAAN

 Pada saat pengecoran,dipadatkan dengan mesin pengetar Beton.


 Adapun pekerjaan beton dalam kegiatan ini sebagai berikut :

1. Pekerjaan sloof.
Pekerjan sloef dilaksanakan setelah pemasangan pondasi batu
gunug/kali selesai dilaksanakan dan terlebih dahulu bagian atas pondasi
dibersihkan dan diberi air semen agar tercipta ikatan yang cukup kuat
antara pondasi dan sloef.
Apa bila tidak ada pondasi dilakukan diatas urugan pasir yang padat

2. Pekerjaan Kolom .
Pekerjaan Kolom Beton dilot tegak untuk menghindari terjadinya
pasangan yang miring.
Untuk pekerjaan kolom praktis di cor per satu meter mengikuti pas.
Batu bata.

3. Ring balk .
Pekerjaan Ringbalk dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu
merah dan kolom telah selesai.

4. Rabat Beton.
Rabat beton merupakan Beton Non Struktur dengan spesifikasi 1 : 3 : 5
dengan tebal 5 cm

PEKERJAAN PLASTERAN.
Plesteran Tembok dan Acian .
Dalam melaksanakan pekerjaan plasteran yang perlu diperhatikan:
 Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan plesteran terlebih dahulu
diadakan penyiraman sampai jenuh di daerah rencana plesteran.
 Pemasangan benang keempat sisi bidang ditambah posisi diagonal
bidang yag akan diplaster dilakukan untuk mengontrol ketebalan dan
kerataan

5
METODE PELAKSANAAN

 Sebelum Plasteran kering betul, dapat dilaksanakan pengacian tembok


dengan menggunakan saus Semen,digosok hingga permukaan rata dan
licin.

PEKERJAAN KUSEN
Pasangan Kosen
 Pemasangan kosen harus siku baik horizontal maupun vertical dengan
memakai alat waterpaas dan benang, sistem sambungan dengan mengunakan
klem dilaksanakan dengan rapi tanpa celah.
 Sebelum kosen dipasang harus cat meni terlebih dahulu
 Pemasangan Kusen dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan dinding
batu merah dan dilot tegak karena kusen merupakan acuan dasar bagi
kelurusan pasangan dinding batu merah.
 Tiang kosen kayu yang menempel pada tembok harus diperkuat dengan
angker besi.

2. Pasangan Pintu dan Jendela.


 Pemasangan Pintu dan jendela dilakukan dengan terpasangnya kusen yang
terlebih dulu dibuat di luar.
 Daun pintu dan jendela harus terpasang dengan sempurna, hubungan sudut
harus 90 °.
 Daun pintu dan jendela pada saat dibuka, tidak boleh bergesekan dengan
lantai.

3. Pemasangan Kaca.
 Sebelum pemasangan kaca terlebih dahulu memperlihatkan contoh kaca yang
akan dipasang.
 Pemotongan Kaca tidak boleh pas dan harus dipersiapkan toleransi-toleransi
untuk persipapan pemuaian.
 Kaca yang dipasang harus rata dan tegak lurus terhadap dinding.
 Pemasangan kaca diperkuat dengan kayu less lalu dipaku.

6
METODE PELAKSANAAN

 Setelah pemasangan selesai harus dibertsihkan dari kotoran –kotoran yang


melengket.

4. Pemasangan Alat gantung.


Pemasangan alat gantung berupa Pemasangan Engsel dilaksanakan pada saat
pemasangan daun pintu dan jendela sedang pemasangan hak angin, grendel,
dilakukan setelah pemasangan daun pintu/jendela.
yang perlu diperhatikan dalam pemasangan/pekerjaan penggantung adalah ;
 Menggunakan alat –alat yang terterah pada gambar spesipikasi dan disetujuhi
pihak direksi .
 Sekrup-sekrup harus ditaman rapi tanpa merusak daun pintu/jendela
 Pemasangan penggantung tidak boleh kandas baik terhadap ambang atas
maupun terhadap lantai keramik,sehingga daun dapat dengan leluasa dibuka
dan ditutup tanpa adanya halangan sedikitpun .

PEKERJAAN RANGKA KUDA - KUDA DAN ATAP


1. Pekerjaan Kuda – kuda
Pekerjaan kuda - kuda utama dipasang dengan terlebih dulu dilakukan penyetelan
di bawah dengan memberi nomor pada setiap pertemuan/sambungan agar tidak
tertukar satu sama lain dan pekerjaan dilaksanakan setelah seluruh ring balok
dan kuda kuda beton sudah selesa yang diangker pada ring balok atau ujung
bagian atas kolom.

2. Pekerjaan Gording
Pekerjaan gording mutlak dilaksanakan setelah terpasangnya kuda kuda. Untuk
menjaga kestabilan gording maka harus diberi klos yang di ikat dengan paku.
Jarak antar gording dikerjakan sesuai ukuran dalam gambar detail.

3. Pekerjaan Lisplank kayu


Pekerjaan ini dilakukan dengan menarik suatu benang sebagai acuan yang telah
ditimbang rata dan ditarik lurus sejajar dengan bangunan utama.

7
METODE PELAKSANAAN

4. Pekerjaan Atap ( Seng )


Sistim pemasangan mengikuti kemiringan dan sebelum dipasang harus
cek/timbang ,rata dan tidak bergelombang permukaannya.

5. Pekerjaan Penutup Nok ( Seng Plat)


Pasangan penutup not dipasang pada bagian atas untuk menutup pertemuan atap
bagian atas agar tidak bocor atau tembus air hujan.

6. Pekerjaan Lisplank kayu


Pekerjaan ini dilakukan dengan menarik suatu benang sebagai acuan yang telah
ditimbang rata dan ditarik lurus sejajar dengan bangunan utama.

PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK


1. Pek. Lantai keramik
 Semua permukaan bidang yang akan dipasang keramik terlebih dahulu harus
diplaster dengan baik
 Untuk pemasangan lantai keramik yang pertama kita harus lakukan adalah
membuat sudut siku 90 derajat sebagai langkah antisipasi dan mengetahui
bila mana ada dinding yang bergeser atau tidah siku agar nantinya nat dari
pasangan keramik lurus dari kedua arah,
 Pemotongan keramik harus menggunakan alat khusus.
 Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu direndam air sampai jenuh.
 Pemasangan keramik dinding kita harus membuat suatu garis yang tegak
lurus terhadap dinding sebagai acuan baru dilakukan pemasangan keramik.
 Pembersihan permukaan ubin dari sisa – sisa adukan semen hanya boleh
digunakan cairan pembersih.
 Nat pada pemasangan keramik harus di isi dengan supergaat.

PEKERJAAN LISTRIK
Panel-panel
o Panel panel dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan
harus rata.

8
METODE PELAKSANAAN

o Setiap kabel yang masuk /keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland
dari karet, atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.

Kabel-kabel
o Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan cable merk yang
jelas dan tidak mudah lepas , untuk mengidentifikasi arah beban.
o Setiap kabek daya, pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasi phasenya dengan PUIL.
o Kabel daya yang dipasang, harus diklem dan disusun dengan rapih.
o Setiap tarikan kabel tidak diperkenakan adanya penyambungan, kecuali
pada kabel penerangan.
o Seluruh kabel yang dipasang menembus dinding /tembok , harus
dibuatkan sleeve dari pipa PVC,dengan diameter minimun 2.5 kali
penampang kabel.

Lampu lampu
o Pemasangan lampu sesuai dengan rencana plafond dan artistik serta
disetujui Direksi.
o Lampu tidak diperkenakan menberi beban kepada rangka plafond.

PEKERJAAN PENGECATAN
1. Cat Tembok dan PLafond.
 Cat tembok dan plafond dilakukan setelah acian dan plafond sudah
terpasang / selesai.
 Untuk dinding bagian luar digunakan cat merk “mobilex”(cat khusus bagian
luar) sedangkan untuk ruang dalam menggunakan cat mobilex interior.
 Lapisan pengecatan dinding terdiri dari 3 lapis dengan kekentalan sebagai
berikut:
o Lapis I encer ( tambahkan 20 % air )
o Lapis II kental.
o Lapis III encer.

9
METODE PELAKSANAAN

2. Cat Kayu.
 Yang termasuk bagian cat kayu adalah kosen, daun pintu, daun jendela, atau
bagian –bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
 Sebelum kosen dipasang terldahulu diberi cat meni.
 Cat yang digunakan adalah cat merk “ Avian”.
 Sebelum melakukan pengacatatan terlebih dahulu bagian yang akan dicat
diberi plamur.
 Setelah tujuh hari plamur di amplas dan di
 bersihkan dari debu kemudian dicat.

PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Pekerjaan pembersihan merupakan pekerjaan pada akhir pekerjaan yang berupa
membuang segala kotoran/sampah pada lingkungan pekerjaan dengan mendatangkan
mobil untuk mengangkut kotoran/sampah tersebut ke tempat pembuangan.

Sidrap , 4 Oktober 2010


CV. PUTRA PERSADA

RISMAN
Direktur,-

10

Anda mungkin juga menyukai