Uts Aspek Hukum Bisnis (Meyssyn Nur I A - 19230005)
Uts Aspek Hukum Bisnis (Meyssyn Nur I A - 19230005)
2. Bentuk badan usaha di Indonesia ada 3 macam. Sebutkan dan jelaskan bentuk badan
usaha di Indonesia!
JAWAB :
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam
bidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara,
kecuali jika ditentukan lain berdasarkan Undang-undang.
BUMN adalah bentuk bentuk badan hukum yang tunduk pada segala macam
hukum di Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara, maka tujuan utamanya adalah
membangun ekonomi sosial menuju beberapa bentuk perusahaan pemerintah, baik pusat
maupun daerah.
b. Badan Usaha Milik Swasta
BUMS adalah badan usaha yang dididrikan dan dimodai oleh seseorang atau
sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang0bidang usaha yang
diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat
tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Pemilik
sepenuhnya berada ditangan individu atau swasta.
c. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas
azaz kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya.
3. Sebutkan dan Jelaskan manfaat program asuransi beserta jenis jenis asuransi!
JAWAB :
Manfaat Asuransi secara Umum :
a. Memberikan Ketenangan
Kita tidak pernah mengetahui kemungkinan kejadian yang akan dialami esok
hari. Setiap hari kita lewati dengan kemungkinan kejadian yang bisa saja menuntut
pengeluaran tak terduga. Bila Anda termasuk orang yang sangat siap terhadap
sesuatu, risiko kerugian yang diakibatkan oleh kejadian tak terduga tersebut bisa
diminimalisir dengan mudah. Tetapi bagaimana dengan Anda yang menyadari bahwa
Anda bukan tipe orang seperti itu? Kehadiran penyedia layanan jasa asuransi ini bisa
memberikan jawaban dan meringankan beban ketika kejadian tak terduga itu datang.
Asuransi memiliki manfaat untuk memberikan proteksi dari risiko ketidakpastian
dan dipercaya lebih mampu meningkatkan rasa percaya diri bagi individu
pemegangnya. Penggantian yang akan diberikan dari pihak penyedia layanan jasa
asuransi ini setidaknya akan meng-cover sebagian hingga seluruh kewajiban
pembayaran Anda atas suatu kejadian. Asuransi juga dikenal sebagai alternatif
pengendalian kerugian atau loss controldengan melakukan survei lapangan serta
memberikan rekomendasi kepada pemegang polis untuk melakukan tindakan
preventif dan penanggulangan kerugian.
b. Sebagai Investasi dan Tabungan
Dengan mendaftarkan diri sebagai nasabah pemegang polis di suatu penyedia
layanan jasa asuransi, Anda akan mendapatkan jaminan pengembalian investasi pada
akhir kontrak. Asuransi yang diperuntukkan investasi juga memberikan kelonggaran
dan fleksibilitas dalam memilih masa pertanggungan. Biasanya akan ada tiga pilihan
waktu masa pertanggungan nasabah pemegang polis, yakni 5, 7, dan 10 tahun. Selain
itu, besarnya premi adalah premi tunggal yang relatif terjangkau dan bisa dibebaskan
dari biaya administrasi.
c. Membantu Meminimalkan Kerugian
Sesuai dengan jenisnya masing-masing, fungsi dari kepemilikan asuransi secara
umum adalah membantu para pemegang polis untuk meminimalkan kerugian dari
kejadian tak terduga yang mungkin terjadi seperti biaya kerugian bencana kebakaran,
kecelakaan, dan biaya rumah sakit. Minimalisir kerugian untuk kejadian tak terduga
ini dapat bisa dilihat dari contoh kasus berikut:
Anda adalah seseorang yang memiliki rumah senilai Rp3 milyar. Selain itu, Anda
juga memiliki investasi berupa bangunan yang digunakan sebagai persewaan kamar
kos bagi mahasiswa di daerah sekitar kampus. Anda hanya memberikan proteksi
lebih kepada rumah Anda sementara tidak bagi bangunan kos yang dimiliki. Ketika
terjadi bencana kebakaran akibat ledakan gas di rumah, Anda bisa mendapatkan
cover biaya dari pihak penyedia layanan jasa asuransi. Sementara bila kebakaran itu
terjadi di bangunan kos Anda, Anda akan rugi besar karena kehilangan bangunan
serta harus menanggung kerugian barang-barang milik mahasiswa karena kebakaran
terjadi akibat ledakan gas yang notabene milik Anda. Dari sini terlihat pentingnya
memiliki asuransi sebagai jaminan perlindungan baik itu untuk diri Anda atau pun
untuk properti dan investasi Anda.
d. Membantu Mengatur Keuangan
Kewajiban Anda untuk membayar premi secara rutin sebenarnya secara tidak
langsung memaksa Anda untuk menyediakan dana cadangan yang digunakan ketika
terjadi kejadian tak terduga. Meski begitu, ketika kejadian tak terduga itu benar-benar
terjadi dan mengharuskan Anda mengeluarkan kocek yang cukup banyak untuk
menanggulangi hal tersebut, adanya asuransi akan membantu Anda untuk
mengurangi pengeluaran tak terduga yang biasanya jauh lebih tinggi dari
pengeluaran rutin harian atau bahkan bulanan Anda. Dengan memiliki asuransi,
Anda tidak perlu membayarkan biaya penuh atas kerugian yang dialami karena pihak
penyedia layanan jasa asuransi ini akan menyediakan ganti rugi.
4. Sebutkan dan jelaskan sifat hubungan hukum antara pimpinan perusahaan dengan
pengusaha!
JAWAB :
Hubungan hukum antara pimpinan perusahaan dengan pengusaha bersifat :
a. Hubungan perburuhan, yaitu hubungan yang subordinasi antara majikan dan buruh,
yang memerintah dan yang diperintah. Manager mengikatkan dirinya untuk
menjalankan perusahaan dengan sebaik-baiknya, sedangkan pengusaha mengikatkan
diri untuk membayar upahnya (pasal 1601 a KUHPER).
b. Hubungan pemberian kekuasaan, yaitu hubungan hukum yang diatur dalam pasal
1792 dsl KUHPER yang menetapkan sebagai berikut ”pemberian kuasa adalah suatu
perjanjian, dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang
menerimanya untuk atas nama pemberi kuasa menyelenggarakan suatu urusan”.
Pengusaha merupakan pemberi kuasa, sedangkan si manager merupakan pemegang
kuasa. Pemegang kuasa mengikatkan diri untuk melaksakan perintah si pemberi
kuasa, sedangkan si pemberi kuasa mengikatkan diri untuk memberi upah sesuai
dengan perjanjian yang bersangkutan.
Dua sifat hukum tersebut di atas tidak hanya berlaku bagi pimpinan perusahaan dan
pengusaha, tetapi juga berlaku bagi semua pembantu pengusaha dalam perusahaan,
yakni: pemegang prokurasi, pengurus filial, pekerja keliling dan pelayan toko. Karena
hubungan hukum tersebut bersifat campuran, maka berlaku pasal 160 c KUHPER, yang
menentukan bahwa segala peraturan mengenai pemberian kuasa dan mengenai
perburuhan berlaku padanya. Kalau ada perselisihan antara kedua peraturan itu, maka
berlaku peraturan mengenai perjanjian perburuhan (pasal 1601 c ayat (1) KUHPER.
5. Hak kebendaan (zaak recht) terdiri dari hak jaminan. Sebutkan dan jelaskan hak
jaminan!
JAWAB :
a. Gadai
Suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu benda bergerak, yang
diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya,
dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut didahulukan daripada orang-orang yang berpiutang
lainnya; dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang
telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-
biaya mana yang harus didahulukan. (Pasal 1150 KUHPerdata) Objek dari gadai
berupa benda bergerak yang terdiri dari benda berwujud (seperti perhiasan) dan
benda yang tidak berwujud (berupa hak untuk mendapatkan pembayaran uang
misalnya surat-surat piutang). Dalam hal ini, pihak yang menerima gadai dapat
mengusai benda yang menjadi objek gadai. Eksekusi terhadap gadai dapat dilakukan
berdasarkan dua alternatif sesuai ketentuan Pasal 1155 dan 1156 KUHPerdata. Yaitu
intinya: dapat dilakukan eksekusi langsung atau harus meminta putusan pengadilan
terlebih dulu. Penjelasan lebih lanjut silakan baca artikel ini.
b. Fidusia
Fidusia diatur dalam UU No. 42/1999 tentang Jaminan Fidusia. Pengertian
fidusia dapat ditemukan dalam Pasal 1 angka 1 UU 42/1999, yaitu: Pengalihan hak
kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda
yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
Objek fidusia yaitu benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud
dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak
tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Apabila debitor (pemberi fidusia) cidera janji, maka
terhadap benda yang menjadi jaminan dapat dilakukan cara: Pelaksanaan titel
eksekutorial yaitu hak penerima fidusia untuk menjual benda yang menjadi objek
jaminan fidusia atas kekuasaannya sendiri; Penjualan benda yang menjadi objek
jaminan fidusia atas kekuasaan penerima fidusia sendiri melalui pelelangan umum
serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan; Penjualan di bawah
tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pemberi dan penerima Fidusia. Cara
ini dapat dilakukan setelah lewat waktu satu bulan sejak diberitahukan secara tertulis
oleh pemberi dan penerima fidusia kepada pihak-pibak yang berkepentingan dan
diumumkan sedikitnya dalam dua surat kabar yang beredar di daerah yang
bersangkutan. Hipotik Diatur dalam Pasal 1162 sampai dengan Pasal 1232 KUHPer
serta Undang-Undang No. 17/2008 tentang Pelayaran.
c. Hipotik
Suatu hak kebendaan atas benda-benda tak bergerak, untuk mengambil
penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan. Dalam hipotek yang
menjadi objek adalah kapal dengan isi 20 m3. Eksekusi terhadap hipotik dapat
melihat pada ketentuan Pasal 1178 (2) KUHPerdata: Dalam hal debitur wanprestasi,
maka kreditur selaku pemegang hipotik atas kapal berhak untuk melakukan
penjualan secara lelang di muka umum atas kapal-kapal yang sudah dibebani dengan
hipotik yang mana hasil penjualan kapal tersebut digunakan sebagai pelunasan
kewajiban debitor kepada kreditur.
d. Hak Tanggungan
Diatur dalam UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yaitu hak jaminan
yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak
berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk
pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada
kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain. (Pasal 1 angka 1 UU 4/1996)
Pemegang hak tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek hak
tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.