Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Mata Kuliah/SKS : Aspek Hukum Bisnis/2


Fakultas : Ekonomi
Kelas ; A, F, G
Hari / Tanggal : Selasa, 14 April 2020
Waktu :
Sifat Ujian : Take Home
Dosen Penguji : Drs.Danang Sunyoto, S.E.,S.H.,M.M. / Fathonah Eka Susanti., SE., MM
NAMA : MEYSSYN NUR INDAH ANGGRAINI
NIM : 19230005
PRODI : EKONOMI PEMBANGUNAN

1. Jelaskan tentang perikatan dan berikan contoh perikatan!


JAWAB :
Perikatan (Verbintenis) merupakan hubungan yang terjadi diantara dua
orang/lebih, yang terletak dalam harta kekayaan, dengan pihak yang satu berhak atas
prestasi & pihak lainnya wajib memenuhi prestasi itu. (jual beli barang)

KASUS SURABAYA DELTA PLAZA


Pada permulaan PT Surabaya Delta Plaza (PT. SDP) dibuka dan disewakan untuk
pertokoan, pihak pengelola merasa kesulitan untuk memasarkannya. Salah satu cara
untuk memasarkannya adalah secara persuasif mengajak para pedagang meramaikan
komplek pertokoan di pusat kota Surabaya itu. Salah seorang diantara pedagang yang
menerima ajakan PT surabaya Delta Plaza adalah Tarmin Kusno, yang tinggal di Sunter-
Jakarta.
Tarmin memanfaatkan ruangan seluas 888,71 M2 Lantai III itu untuk menjual
perabotan rumah tangga dengan nama Combi Furniture. Empat bulan berlalu Tarmin
menempati ruangan itu, pengelola PT Surabaya Delta Plaza (PT. SDP) mengajak Tarmin
membuat “Perjanjian Sewa Menyewa” dihadapan Notaris. Dua belah pihak bersepakat
mengenai penggunaan ruangan, harga sewa, Service Charge, sanksi dan segala hal yang
bersangkut paut dengan sewa menyewa ruangan. Tarmin bersedia membayar semua
kewajibannya pada PT Surabaya Delta Plaza (PT. SDP), tiap bulan terhitung sejak Mei
1988 s/d 30 April 1998 paling lambat pembayaran disetorkan tanggal 10 dan denda 2
0/00 (dua permil) perhari untuk kelambatan pembayaran. Kesepakatan antara pengelola
PT Surabaya Delta Plaza (PT. SDP) dengan Tarmin dilakukan dalam Akte Notaris
Stefanus Sindhunatha No. 40 Tanggal 8/8/1988.
Tetapi perjanjian antara keduanya agaknya hanya tinggal perjanjian. Kewajiban
Tarmin ternyata tidak pernah dipenuhi, Tarmin menganggap kesepakatan itu sekedar
formalitas, sehingga tagihan demi tagihan pengelola SDP tidak pernah dipedulikannya.
Bahkan menurutnya, Akte No. 40 tersebut, tidak berlaku karena pihak PT Surabaya
Delta Plaza (PT. SDP) telah membatalkan “Gentlement agreement” dan kesempatan
yang diberikan untuk menunda pembayaran. Hanya sewa ruangan, menurut Tarmin akan
dibicarakan kembali di akhir tahun 1991. Namun pengelola PT Surabaya Delta Plaza
(PT. SDP) berpendapat sebaliknya. Akte No. 40 tetap berlaku dan harga sewa ruangan
tetap seperti yang tercantum pada Akta tersebut.
Hingga 10 Maret 1991, Tarmin seharusnya membayar US$311.048,50 dan Rp.
12.406.279,44 kepada PT SDP. Meski kian hari jumlah uang yang harus dibayarkan
untuk ruangan yang ditempatinya terus bertambah, Tarmin tetap berkeras untuk tidak
membayarnya. Pengelola PT Surabaya Delta Plaza (PT. SDP), yang mengajak Tarmin
meramaikan pertokoan itu.
Pihak pengelola PT Surabaya Delta Plaza (PT. SDP) menutup COMBI Furniture
secara paksa. Selain itu, pengelola PT Surabaya Delta Plaza (PT. SDP) menggugat
Tarmin di Pengadilan Negeri Surabaya.

2. Bentuk badan usaha di Indonesia ada 3 macam. Sebutkan dan jelaskan bentuk badan
usaha di Indonesia!
JAWAB :
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam
bidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara,
kecuali jika ditentukan lain berdasarkan Undang-undang.
BUMN adalah bentuk bentuk badan hukum yang tunduk pada segala macam
hukum di Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara, maka tujuan utamanya adalah
membangun ekonomi sosial menuju beberapa bentuk perusahaan pemerintah, baik pusat
maupun daerah.
b. Badan Usaha Milik Swasta
BUMS adalah badan usaha yang dididrikan dan dimodai oleh seseorang atau
sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang0bidang usaha yang
diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat
tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Pemilik
sepenuhnya berada ditangan individu atau swasta.
c. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas
azaz kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya.

3. Sebutkan dan Jelaskan manfaat program asuransi beserta jenis jenis asuransi!
JAWAB :
Manfaat Asuransi secara Umum :
a. Memberikan Ketenangan
Kita tidak pernah mengetahui kemungkinan kejadian yang akan dialami esok
hari. Setiap hari kita lewati dengan kemungkinan kejadian yang bisa saja menuntut
pengeluaran tak terduga. Bila Anda termasuk orang yang sangat siap terhadap
sesuatu, risiko kerugian yang diakibatkan oleh kejadian tak terduga tersebut bisa
diminimalisir dengan mudah. Tetapi bagaimana dengan Anda yang menyadari bahwa
Anda bukan tipe orang seperti itu? Kehadiran penyedia layanan jasa asuransi ini bisa
memberikan jawaban dan meringankan beban ketika kejadian tak terduga itu datang.
Asuransi memiliki manfaat untuk memberikan proteksi dari risiko ketidakpastian
dan dipercaya lebih mampu meningkatkan rasa percaya diri bagi individu
pemegangnya. Penggantian yang akan diberikan dari pihak penyedia layanan jasa
asuransi ini setidaknya akan meng-cover sebagian hingga seluruh kewajiban
pembayaran Anda atas suatu kejadian. Asuransi juga dikenal sebagai alternatif
pengendalian kerugian atau loss controldengan melakukan survei lapangan serta
memberikan rekomendasi kepada pemegang polis untuk melakukan tindakan
preventif dan penanggulangan kerugian.
b. Sebagai Investasi dan Tabungan
Dengan mendaftarkan diri sebagai nasabah pemegang polis di suatu penyedia
layanan jasa asuransi, Anda akan mendapatkan jaminan pengembalian investasi pada
akhir kontrak. Asuransi yang diperuntukkan investasi juga memberikan kelonggaran
dan fleksibilitas dalam memilih masa pertanggungan. Biasanya akan ada tiga pilihan
waktu masa pertanggungan nasabah pemegang polis, yakni 5, 7, dan 10 tahun. Selain
itu, besarnya premi adalah premi tunggal yang relatif terjangkau dan bisa dibebaskan
dari biaya administrasi.
c. Membantu Meminimalkan Kerugian
Sesuai dengan jenisnya masing-masing, fungsi dari kepemilikan asuransi secara
umum adalah membantu para pemegang polis untuk meminimalkan kerugian dari
kejadian tak terduga yang mungkin terjadi seperti biaya kerugian bencana kebakaran,
kecelakaan, dan biaya rumah sakit. Minimalisir kerugian untuk kejadian tak terduga
ini dapat bisa dilihat dari contoh kasus berikut:
Anda adalah seseorang yang memiliki rumah senilai Rp3 milyar. Selain itu, Anda
juga memiliki investasi berupa bangunan yang digunakan sebagai persewaan kamar
kos bagi mahasiswa di daerah sekitar kampus. Anda hanya memberikan proteksi
lebih kepada rumah Anda sementara tidak bagi bangunan kos yang dimiliki. Ketika
terjadi bencana kebakaran akibat ledakan gas di rumah, Anda bisa mendapatkan
cover biaya dari pihak penyedia layanan jasa asuransi. Sementara bila kebakaran itu
terjadi di bangunan kos Anda, Anda akan rugi besar karena kehilangan bangunan
serta harus menanggung kerugian barang-barang milik mahasiswa karena kebakaran
terjadi akibat ledakan gas yang notabene milik Anda. Dari sini terlihat pentingnya
memiliki asuransi sebagai jaminan perlindungan baik itu untuk diri Anda atau pun
untuk properti dan investasi Anda.
d. Membantu Mengatur Keuangan
Kewajiban Anda untuk membayar premi secara rutin sebenarnya secara tidak
langsung memaksa Anda untuk menyediakan dana cadangan yang digunakan ketika
terjadi kejadian tak terduga. Meski begitu, ketika kejadian tak terduga itu benar-benar
terjadi dan mengharuskan Anda mengeluarkan kocek yang cukup banyak untuk
menanggulangi hal tersebut, adanya asuransi akan membantu Anda untuk
mengurangi pengeluaran tak terduga yang biasanya jauh lebih tinggi dari
pengeluaran rutin harian atau bahkan bulanan Anda. Dengan memiliki asuransi,
Anda tidak perlu membayarkan biaya penuh atas kerugian yang dialami karena pihak
penyedia layanan jasa asuransi ini akan menyediakan ganti rugi.

Manfaat Asuransi Berdasarkan Jenisnya :


a. Asuransi Kesehatan
Produk asuransi jenis ini secara khusus memberikan manfaat kepada
pemegang polis atas jaminan biaya kesehatan atau perawatan ketika terjadi
kecelakaan atau jatuh sakit. Asuransi kesehatan menjamin ketersediaan dana yang
dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan kesehatan Anda dan keluarga selaku
pemegang polis. Kejadian sakit atau kecelakaan bukanlah kejadian yang
direncanakan dan sama sekali tidak ada orang yang ingin hal itu terjadi. Namun kita
tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dan bagaimana dampaknya kepada
kita. Hal inilah yang menjadi perhatian para penyedia layanan jasa asuransi untuk
membantu Anda dalam memberikan jaminan kesehatan seperti contohnya biaya
rawat inap dan biaya operasi.
b. Asuransi Jiwa
Asuransi ini diperuntukkan bagi orang yang menanggung kerugian finansial
tidak terduga yang disebabkan oleh risiko kematian atau risiko hidup terlalu lama.
Penggunaan asuransi jiwa akan memberikan manfaat kepada masyarakat pemegang
polis untuk mengganti program JPS (Jaring Pengaman Sosial) pemerintah, karena
turut membantu menjaga stabilitas masyarakat, dan menjadi salah satu sumber
keuangan. Bisnis ini juga memberikan manfaat dengan membuka lowongan
pekerjaan.
c. Asuransi Jaminan Hari Tua
Asuransi jenis ini tujuannya memberikan kepastian pendapatan pemegang
polis ketika telah menjalani masa pensiun, dan juga kepada keluarganya apabila
tertanggung meninggal dunia. Asuransi ini juga membantu penggunanya
mewujudkan impian setelah memasuki masa tua, karena dananya bisa digunakan
untuk berbagai macam keperluan di masa mendatang.
d. Asuransi Pendidikan
Dikenal sebagai alternatif tabungan pendidikan bagi anak yang direncanakan
akan menjalani masa sekolah di tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Asuransi
pendidikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu proteksi dan investasi.
e. Asuransi Properti
Dapat dikatakan asuransi jenis ini kurang populer di kalangan masyarakat
Indonesia. Asuransi properti merupakan salah satu jenis asuransi yang memberikan
jaminan kepada para pemegang polisnya untuk menjaminkan rumah atau bisnis yang
menjadi sub-jenis asuransi properti.
Aset penting seperti rumah, kantor, atau gedung sekarang ini dinilai perlu
mendapatkan proteksi lebih. Dengan mendaftarkan asuransi untuk aset berharga,
maka Anda akan mendapat jaminan dari pihak asuransi bila terjadi musibah yang
mengakibatkan rusak atau hilangnya aset berharga tersebut. Ganti rugi yang dialami
bila terdaftar menjadi pemegang polis akan ditutup oleh pihak asuransi.
f. Asuransi Perjalanan
Merupakan jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada
para pemegang polis ketika sedang dalam perjalanan seperti perlindungan biaya
medis, kehilangan barang di bagasi, kehilangan dokumen perjalanan, dan lain-lain.
g. Asuransi Kendaraan Bermotor
Salah satu jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan dari
kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor bagi para pemegang polis. Kerugian
atau kerusakan yang ditanggung oleh pihak penyedia jasa asuransi kendaraan
bermotor antara lain:
- Kecelakaan lalu lintas seperti benturan, tabrakan, hingga terperosok
- Perbuatan jahat dari orang lain
- Pencurian
- Kebakaran

4. Sebutkan dan jelaskan sifat hubungan hukum antara pimpinan perusahaan dengan
pengusaha!
JAWAB :
Hubungan hukum antara pimpinan perusahaan dengan pengusaha bersifat :
a. Hubungan perburuhan, yaitu hubungan yang subordinasi antara majikan dan buruh,
yang memerintah dan yang diperintah. Manager mengikatkan dirinya untuk
menjalankan perusahaan dengan sebaik-baiknya, sedangkan pengusaha mengikatkan
diri untuk membayar upahnya (pasal 1601 a KUHPER).
b. Hubungan pemberian kekuasaan, yaitu hubungan hukum yang diatur dalam pasal
1792 dsl KUHPER yang menetapkan sebagai berikut ”pemberian kuasa adalah suatu
perjanjian, dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang
menerimanya untuk atas nama pemberi kuasa menyelenggarakan suatu urusan”.
Pengusaha merupakan pemberi kuasa, sedangkan si manager merupakan pemegang
kuasa. Pemegang kuasa mengikatkan diri untuk melaksakan perintah si pemberi
kuasa, sedangkan si pemberi kuasa mengikatkan diri untuk memberi upah sesuai
dengan perjanjian yang bersangkutan.
Dua sifat hukum tersebut di atas tidak hanya berlaku bagi pimpinan perusahaan dan
pengusaha, tetapi juga berlaku bagi semua pembantu pengusaha dalam perusahaan,
yakni: pemegang prokurasi, pengurus filial, pekerja keliling dan pelayan toko. Karena
hubungan hukum tersebut bersifat campuran, maka berlaku pasal 160 c KUHPER, yang
menentukan bahwa segala peraturan mengenai pemberian kuasa dan mengenai
perburuhan berlaku padanya. Kalau ada perselisihan antara kedua peraturan itu, maka
berlaku peraturan mengenai perjanjian perburuhan (pasal 1601 c ayat (1) KUHPER.

5. Hak kebendaan (zaak recht) terdiri dari hak jaminan. Sebutkan dan jelaskan hak
jaminan!
JAWAB :
a. Gadai
Suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu benda bergerak, yang
diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya,
dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut didahulukan daripada orang-orang yang berpiutang
lainnya; dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang
telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-
biaya mana yang harus didahulukan. (Pasal 1150 KUHPerdata) Objek dari gadai
berupa benda bergerak yang terdiri dari benda berwujud (seperti perhiasan) dan
benda yang tidak berwujud (berupa hak untuk mendapatkan pembayaran uang
misalnya surat-surat piutang). Dalam hal ini, pihak yang menerima gadai dapat
mengusai benda yang menjadi objek gadai. Eksekusi terhadap gadai dapat dilakukan
berdasarkan dua alternatif sesuai ketentuan Pasal 1155 dan 1156 KUHPerdata. Yaitu
intinya: dapat dilakukan eksekusi langsung atau harus meminta putusan pengadilan
terlebih dulu. Penjelasan lebih lanjut silakan baca artikel ini.
b. Fidusia
Fidusia diatur dalam UU No. 42/1999 tentang Jaminan Fidusia. Pengertian
fidusia dapat ditemukan dalam Pasal 1 angka 1 UU 42/1999, yaitu: Pengalihan hak
kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda
yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
Objek fidusia yaitu benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud
dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak
tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Apabila debitor (pemberi fidusia) cidera janji, maka
terhadap benda yang menjadi jaminan dapat dilakukan cara: Pelaksanaan titel
eksekutorial yaitu hak penerima fidusia untuk menjual benda yang menjadi objek
jaminan fidusia atas kekuasaannya sendiri; Penjualan benda yang menjadi objek
jaminan fidusia atas kekuasaan penerima fidusia sendiri melalui pelelangan umum
serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan; Penjualan di bawah
tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pemberi dan penerima Fidusia. Cara
ini dapat dilakukan setelah lewat waktu satu bulan sejak diberitahukan secara tertulis
oleh pemberi dan penerima fidusia kepada pihak-pibak yang berkepentingan dan
diumumkan sedikitnya dalam dua surat kabar yang beredar di daerah yang
bersangkutan. Hipotik Diatur dalam Pasal 1162 sampai dengan Pasal 1232 KUHPer
serta Undang-Undang No. 17/2008 tentang Pelayaran.
c. Hipotik
Suatu hak kebendaan atas benda-benda tak bergerak, untuk mengambil
penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan. Dalam hipotek yang
menjadi objek adalah kapal dengan isi 20 m3. Eksekusi terhadap hipotik dapat
melihat pada ketentuan Pasal 1178 (2) KUHPerdata: Dalam hal debitur wanprestasi,
maka kreditur selaku pemegang hipotik atas kapal berhak untuk melakukan
penjualan secara lelang di muka umum atas kapal-kapal yang sudah dibebani dengan
hipotik yang mana hasil penjualan kapal tersebut digunakan sebagai pelunasan
kewajiban debitor kepada kreditur.
d. Hak Tanggungan
Diatur dalam UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yaitu hak jaminan
yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak
berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk
pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada
kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain. (Pasal 1 angka 1 UU 4/1996)
Pemegang hak tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek hak
tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

6. Sebut dan jelaskan contoh kasus bisnis di Indonesia!


JAWAB :
Contoh kasus : Sengketa Tanah Makam di Jakarta
Awalnya, HS telah mewakafkan tanah oleh makam keluarga, karena penduduk
setempat semakin bertambah tanah tersebut tidak hanya digunakan untuk makam
keluarga tetapi juga digunakan untuk makam penduduk setempat. Seelah meninggal,
tanah tersebut dikelola oleh RY (anak HS). Menurut pengakuan RY, tanah tersebut
adalah tanah warisan dari anaknya, bukan tanah wakaf. Pengakua tersebut dibuktikan
dengan bukti kepemilikan berupa girik/ Letter C Nomor 5941 persil 13 Blok D II atas
nama bersangkutan.
Setelah melakukan pemeriksaan, Pengadilan Tinggi Agama Jakarta menetapkan
bahwa tanah makam Kebelan Jakarta Selatan seluas 5941 M2 adalah tanah wakaf yang
berfungsi sebagai makam / kuburan dan memerintahkan kepada RY untuk mendaftarkan
tanah tersebut ke Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan setempat selaku pembuat
Akta Ikrar Wakaf (PPAIW).
Sumber: http://www.lantaburnet.blogspot.com
Analisis kasus :
Administrasi wakaf belum dilakukan sesuai dengan amanat Peraturan Perundang-
Undangan terutama aspek pencatatan / pendaftarannya sehingga berpotensi
menimbulkan masalah ke depan dilihat dari pengajuan RY untuk meminta kembali tanah
yang telah diwakafkan oleh ayahnya tersebut. Cara penyelesaiannya adalah dengan
musyawarah untuk mufakatsesuai UU No. 41 Tahun 2004 Pasal 62 tentang wakaf. Dan
apabila penyelesaian sengketa dengan musyawarah masih juga belum kelar, mka
disarakan menggunakan mediasi, artibase, dan pengadilan. Selanjutnya disebutkan dalam
dalam penjelasannya, bahwa yang dimaksud dengan mediasi adalah penyelesaian dengan
menggunakan pihak ketiga (mediator), jika belum bisa selesai maka gunakan arbitase,
dan jalan yang terakhir adalah dengan menggunakan pengadilan agam yang sejalan
dengan UU Nomor 7 Tahun 1989 Pasal 29 yang diamandemen dengan UU Nomor 3
Tahun 2006 tentang Pengadilan Agama yang bertugas memutuskan perkara – perkara
tingkat utama yang berurusan agama.

Anda mungkin juga menyukai