Abstrak: Biang Keringat, Air Rebusan Kayu Secang, Bayi. Tujuan dari
peneitian ini adalah untuk mengetahui lama penyembuhan biang keringat pada
bayi yang menggunakan air rebusan kayu secang dan yang menggunakan tanpa air
secang. Jenis penelitan adalah Quasi Eksperimental. Sampelnya 20 bayi yang
mengalami biang keringat yang diberikan air rebusan kayu secang (kelompok
perlakuan) dan 20 bayi yang mengalami biang keringat tapi diberikan pengobatan
tanpa air rebusan kayu secang (kelompok kontrol). Analisa datanya menggunakan
uji U Mann Whitney. Hasilnya adalah lama penyembuhan biang keringat pada
kelompok perlakuan dengan nilai rata-rata 5.75 hari sedangkan pada kelompok
kontrol dengan nilai rata-rata 9.80 hari sehingga waktu (lamanya hari) yang
dibutuhkan untuk penyembuhan biang keringat bayi pada kelompok perlakuan
lebih cepat dibanding pada kelompok kontrol.
PENDAHULUAN
Biang keringat sering terjadi (World Health Organization, 2006)
pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. melaporkan tiap tahun terdapat 80%
karena kulit bayi cenderung lebih penderita biang keringat (miliaria),
sensitif daripada orang dewasa. Bahkan diantaranya 65% terjadi pada bayi.
70 persen dari tubuh bayi mengandung Berdasarkan harian Kompas Jakarta 15
air, itulah mengapa bayi mudah sekali Desember 2008 melaporkan 49,6%
mengeluarkan keringat bila penduduk Indonesia Beresiko terkena
dibandingkan dengan orang dewasa. biang keringat (miliaria). Sebagian
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia besar sering terjadi pada bayi terutama
152
Dewi Susilowati, Pengaruh Air Rebusan Kayu Secang Dalam Penyembuhan 153
larut air dan berasa manis, akan tetapi ketidaknyamanan pada bayi bahkan
jika teroksidasi akan menghasilkan jika tidak diatasi bisa menimbulkan
senyawa brazilein yang berwarna komplikasi (infeksi) pada kulit bayi.
merah kecoklatan. Brazilin merupakan Air rebusan kayu secang mengandung
senyawa antioksidan yang mempunyai flavonoid, minyak atsiri, tanin dan
katekol dalam struktur kimianya. asam galat serta brazilin yang berfungsi
Berdasarkan aktivitas antioksidanya, sebagai anti bakteri, anti inflamasi, dan
brazilin mempunyai efek melindungi anti oksidan juga stringen ekstrak
tubuh dari keracunan akibat radikal serutan kayu secang dapat berefek
kimia. Brazilin juga mempunyai efek positif menghambat pertumbuhan
anti-inflamasi. Strepto-coccus yang memiliki daya
Kaitannya dengan biang antibakteri terhadap S. aureus dan E.
keringat pada bayi, berdasarkan FKUI, coli sehingga air rebusan kayu secang
(2000) bayi yang menderita biang dapat mengobati biang keringat pada
keringat (Miliaria) mengalami 3 kali bayi.
lebih banyak bakteri per satuan luas Hasil penelitian ini
kulitnya dibanding bayi yang tidak membuktikan bahwa bayi yang
mengalami biang keringat. Biang menderita biang keringat yang
keringat itu sendiri adalah suatu dimandikan dengan air rebusan kayu
keadaan tertutupnya pori-pori keringat secang lebih cepat kesembuhannya
sehingga menimbulkan tersumbatnya dibandingkan yang tidak menggunakan
kelenjar keringat di bawah kulit dan kayu secang.
mengakibatkan timbulnya bintik-bintik
merah. E.Sukardi dan Petrus KESIMPULAN DAN SARAN
Andrianto, (1988) juga menyatakan Hasil penelitian ini dapat
bahwa biang keringat adalah disimpulkan bahwa ada perbedaan
dermatosis yang timbul akibat yang signifikan antara lama
penyumbatan kelenjar keringat dan penyembuhan biang keringat pada
porinya, yang lazim timbul dalam kelompok perlakuan dan kelompok
udara panas lembab seperti daerah kontrol, dimana waktu (lamanya hari)
tropis atau selama awal musim panas yang dibutuhkan untuk penyembuhan
atau akhir musim hujan yang suhunya biang keringat bayi pada kelompok
panas dan lembab. Karena sekresinya yang diberi air rebusan kayu secang
terhambat maka menimbulkan tekanan (kelompok perlakuan) lebih cepat
yang menyebabkan pecahnya kelenjar dibanding yang dibutuhkan untuk
atau duktus kelenjar keringat. Keringat penyembuhan biang keringat bayi pada
yang masuk ke jaringan sekelilingnya kelompok yang diberi tanpa rebusan air
menimbulkan perubahan anatomi. secang Kelompok kontrol). Saran
Sumbatan disebabkan oleh bakteri yang penelitian ini diharapkan para ibu lebih
menimbulkan peradangan dan oleh aktif bertanya dan mencari informasi
edema akibat keringat yang tak keluar. tentang pencegahan dan pengobatan
Oleh karena itu perlu suatu tindakan biang keringat secara medis maupun
yang berupa pencegahan maupun herbal dan terutama dapat menerapkan
pengobatan untuk mengatasi biang pencegahan dan pengobatan biang
keringat pada bayi karena biang keringat dengan menggunakan air
keringat menimbulkan rasa rebusan kayu secang dan para petugas
156 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196