Anda di halaman 1dari 1

SAFETY AND HEALTHY ALERT

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN

KELELAHAN KERJA
Pada tanggal 27 April 2019 pukul 03.56 WITA Sdr. A mengoperasikan unit HDKM785-240
bermuatan OB dari Front Loading EXKM2000-25 di Pit C4 menuju Waste Dump Pit C4
Selatan Sektor B. Pada jarak 72 meter dari Front Loading EXKM2000-25, HDKM785-240 yang
dioperasikan Sdr. A tiba-tiba menabrak vessel belakang sisi kanan unit HDKM785-227 yang
sedang berhenti dan mengenai bagian kabin. Sdr. A ditemukan dalam kondisi sudah
meninggal dunia dengan diduga mengalami multiple trauma (trauma cervical, trauma
mandibula dan pendarahan telinga).

PENYEBAB TERJADINYA KEJADIAN


1. Penyebab Langsung
a. Tindakan Tidak Aman
1) Sdr. A sebagai operator HD785-240 mengoperasikan alat dengan kondisi
fatigue.
2) Sdr. B sebagai operator HD785-227 mengoperasikan alat dengan kondisi
fatigue dan tidur di dalam kabin unit yang berhenti di akses jalan front
loading PC2000-25.
b. Kondisi Tidak Aman
Posisi HD-227 berhenti di akses jalan aktif front loading PC2000-25.

2. Penyebab Dasar
a. Faktor Pribadi
1) Motivasi keliru Sdr. A sebagai operator HD-240 untuk tetap bekerja
walaupun dalam keadaan kurang istirahat dan fatigue, untuk
mempertahankan kinerja yang bersangkutan.
2) Kurangnya pengetahuan Sdr. B terkait posisi dan area berhenti unit
HD785 yang aman saat dalam kondisi fatigue.
3) Motivasi keliru dari operator karena adanya kesalahpahaman terkait
sistem insentif produksi di PT X (kontraktor) dalam mempertahankan
performa kinerja.
TINDAKAN KOREKSI:
b. Faktor Pekerjaan
1) Adanya pelimpahan/pendelegasian tugas dan wewenang kepada 1. Dilarang memperkerjakan pekerja dalam kondisi fatigue
operator PC (Excavator) pada saat pengawas ada tugas tambahan dan melakukan konseling terkait bahaya fatigue dan
lainnya di luar jangkauan pengawas. fatigue test secara menyeluruh. Dasar Hukum: Permen
2) Kurangnya koordinasi antara pengawas dengan operator terkait ESDM nomor 26 tahun 2018 Pasal 14; Kepmen ESDM
keterbukaan operator dalam melakukan pelaporan saat yang nomor 1827.K/30/MEM/2018 Lampiran III bagian A
bersangkutan fatigue, masih ditemukan operator tidak berani melapor 2. Melakukan evaluasi terkait sistem insentif produksi
karena motivasi yang keliru terhadap anggapan akan mendapatkan karyawan di PT X dan perusahaan jasa pertambangan
sanksi sosial. lainnya, agar tidak menjadi motivasi keliru bagi karyawan
3) Belum terdapat standar parameter terkait metode verifikasi kejujuran dalam mempertahankan kinerja dengan mengabaikan
operator dalam mengisi jam waktu tidur sebelum bekerja. faktor kelelahan (fatigue) serta mensosialisasikannya
4) Belum dilakukan fatigue test secara menyeluruh, sehingga masih kepada seluruh karyawan. Dasar Hukum: Permen ESDM
terdapat operator yang tidak terdeteksi selama bekerja dalam kondisi nomor 26 tahun 2018 Pasal 5 ayat (3) dan 14; Kepmen
fatigue. ESDM nomor 1827.K/30/MEM/2018 Lampiran III bagian A
3. Membuat standar parameter terkait verifikasi terhadap
3. Kurang Kendali Manajemen kesiapan kerja karyawan, salah satunya adalah pengisian
a. Belum optimalnya pemberian pemahaman oleh manajemen terkait metode form kesiapan kerja harian dan menerapkannya secara
disiplin serta dikontrol dan dievaluasi keberhasilannya
insentif produksi di PT X , masih terdapat salah pemahaman dan motivasi keliru
oleh Penanggung Jawab Operasional (PJO) perusahaan
dari karyawan. jasa pertambangan dan KTT. Dasar Hukum: Permen ESDM
b. Belum terdapat kebijakan secara tertulis dan terstruktur terkait kebijakan nomor 26 tahun 2018 Pasal 5 ayat (3) dan 14; Kepmen
manajemen PT X dalam mengelola fatigue terhadap karyawan, dalam hal ini ESDM nomor 1827.K/30/MEM/2018 Lampiran III bagian A
kebijakan dalam beristirahat di saat bekerja apabila terindikasi fatigue. 4. Membuat kebijakan secara tertulis dan terstruktur terkait
c. Belum optimalnya dalam melakukan pemetaan area kecukupan kebutuhan kebijakan manajemen perusahaan jasa pertambangan
dalam mengelola fatigue terhadap karyawan, dalam hal
pengawas khususnya di area front dan disposal oleh manajemen PT X dan
ini kebijakan dalam beristirahat di saat bekerja apabila
PT M (pemegang izin) . terindikasi fatigue. Dasar Hukum: Permen ESDM nomor 26
d. PT M belum optimal dalam evaluasi standar parameter kerja dan sistem tahun 2018 Pasal 14; Kepmen ESDM nomor
insentif produksi pada perusahaan jasa pertambangan termasuk penegakan 1827.K/30/MEM/2018 Lampiran III bagian A
disiplin dalam pengisian form kesiapan kerja harian operator yang merupakan 5. Melakukan kajian terhadap kecukupan area pengawasan
salah satu tools dalam menekan angka fatigue dalam bekerja. oleh pengawas di front dan disposal dengan
e. Belum optimalnya pengawasan PT M terhadap sistem kerja di perusahaan jasa mempertimbangkan luasan area pengawasan, jumlah dan
kompetensi pengawas, sarana penunjang pengawas, dan
pertambangan, terkait aspek Keselamatan Pertambangan.
prosedur pengawasan. Dasar Hukum: Permen ESDM
nomor 26 tahun 2018 Pasal 14; Kepmen ESDM nomor
1827.K/30/MEM/2018 Lampiran III bagian A

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara 6. Melakukan evaluasi standar parameter kerja pada
Jl. Prof. DR Supomo No. 10, Menteng Dalam, Jakarta Selatan perusahaan jasa pertambangan termasuk
Edisi : 5 Mei 2019
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
12870 penegakan disiplin terkait himbauan dan larangan

Anda mungkin juga menyukai