Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Definisi
keterjagaan.
yang berakibat badan menjadi lebih segar. Sedangkan tidur adalah suatu
keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang
2006).
Alimul H) atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri
yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi
lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya
1
2
dari luar.
suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan
B. Epidemiologi
1. Insomnia
2. Hipersomnia
Berlebihan jam tidur pada malam hari, lebih dari 9 jam, biasanya di
sebabkan oleh depresi, kerusakan saraf tepi, beberapa penyakit ginjal, liver
dan metabolisme.
3. Parasomnia
mimpi buruk.
3
4. Narcolepsi
5. Apnea Tidur
Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udara
melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat
dalam yang signifikan. Selain itu banyak juga terjadi keluhan mengantuk
6. Deprivasi Tidur
7. Mengigau
Hampir semua orang pernah mengigau, hal itu terjadi sebelum tidur REM.
Mengigau dikategorikan dalam gangguan tidur bila terlalu sering dan di luar
kebiasaan.
4
C. ETIOLOGI
1. Lesi Vestibular
a. Fisiologik
b. Labirinitis
c. Meniere
d. Obat
a. Neuroma akustik
b. Obat
c. Neuronitis
d. Vestibular
c. Tumor
5. Penyakit SSP
6. Kelainan Endokrin
7. Kelainan Psikiatrik
8. Kelainan Mata
5
D. Faktor Predisposisi
faktor tunggal tidak hanya menjadi penyebab masalah tidur. Seringkali faktor
tidur.
1. Penyakit Fisik
kesulitan tidur atau tetap tertidur. Penyakit juga dapat memaksa klien untuk
tidur dalam posisi yang tidak biasa. Sebagai contoh, memperoleh posisi
yang aneh saat dengan atau lengan di imobilisasi pada traksi dapat
mengganggu tidur.
dari daftar obat di PDR 1990, dengan 584 obat resep atau obat bebas
deprivasi tidur adalah efek samping medikasi yang umum. Medikasi yang
keuntungan. Orang dewasa muda dan dewasa tengah dapat tergantung pada
kroniknya dan efek kombinasi dari beberapa obat dapat mengganggu tidur
6
3. Gaya Tidur
tubuh diatur pukul 22, tetapi sebaliknya jadwal kerja memaksa untuk tidur
pada pukul 9 pagi. Individu mampu untuk tidur hanya selama 3 sampai 4
jam karena jam tubuh mempersepsikan bahwa ini adalah waktu terbangun
4. Pola Tidur yang Biasa dan Mengantuk yang Berlebihan pada Siang Hari
(EDS)
penampilan kerja atau sekolah yang buruk, kecelakaan saat mengemudi atau
harus atau ingin terjaga. Kurang tidur yang kronis jauh lebih serius daripada
5. Stress Emosional
sering kali mengarah frustasi apabila tidak tidur. Stress yang menyebabkan
7
selama siklus tidur stress yang berlanjut dapat menyebabkan kebiasaan tidur
yang buruk. Lansia juga seperti individu lain yang mengalami masalah
waktu tidur, perasaan tidur yang kurang dan terbangun cepat (Bliwise,
1986).
6. Lingkungan
kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur. Ventilasi yng baik adalah
esensial untuk tidur yang tenang. Ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur
kerja atau latihan yang menyenangkan. Latihan 2 jam atau lebih sebelum
makan yang baik adalah penting untuk kesehatan yang tepat dan tidur
8
(Hauri dan Linde, 1990). Makan besar, berat, dan berbumbu pada makan
E. Klasifikasi
1. Tahap Tidur
aktivitas yang berbeda dari otak, otak dan mata yang berhubungan dengan
tahap tidur yang berbeda ( Sleep Reseach Society, 1993). Tidur yang normal
melibatkan dua fase yaitu pergerakan mata yang tidak cepat ( NREM, tidur
nonorapid eye moment), dan pergerakan mata yang cepat ( REM, tidur rapid
a. Tahap 1 NREM
suara.
b. Tahap 2 NREM
2) Kemajuan relaksasi
9
c. Tahap 3 NREM
d. Tahap 4 NREM
3) Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan menghabiskan
terjaga
e. Tidur REM
1) Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada REM.
Mimpi yang kurang hidup dapat terjadi pada tahap yang lain.
3) Hal ini dicirikan dengan respon otonom dari pergerakan mata yang
tekanan darah.
7) Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus dan rata-rata 20
menit.
F. Gejala Klinis
adanya kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata bengkak, mata merah
G. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat kesadaran
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan Khusus
a. ENG
b. Audiometridan BAEP
c. Psikiatrik
3. Pemeriksaan Tambahan
I. Analisa Data
N
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
O
1 DS : Lingkungan, Gangguan pola
1. Klien merasa lesu, proses penyakit, tidur
mengantuk sepanjang fisiologis,
hari psikologis
2. Mengeluh susah tidur,
kurang istirahat
3. Pandangan dirasa
kabur, mata berkaca-
kaca
4. Emosi meningkat,
mudah
marah/tersinggung
5. Kepala pusing, berat
6. Mengeluh sering
terbangun
DO :
1. Wajah nampak
kurang bergairah
(letih,lesu, lemah)
2. Prestasi kerja
menurun/kurang
konsentrasi
12
3. Gelisah, sering
menguap
4. Mudah tersinggung
5. Ada bayangan hitam
di bawah mata
J. Diagnosa Keperawatan
INTERVENSI
KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
No (Nursing
KEPERAWATAN HASIL (Nursing Outcome)
Intervention
Classication)
Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan PENINGKATAN
Tanda dan gejala keperawatan ........... x 24 jam, TIDUR
1. Ketidak puasan diharapkan kebutuhan tidur 1. Tentukan efek
tidur klien tercukupi samping
2. Keluhan verbal Kriteria Hasil pengobatan
tentang kesulitan- Sleep pada pola tidur
kesulitan tidur Indikator IR ER pasien
3. Keluhan verbal 1. Observasi 2. Pantau pola
tentang perasaan waktu tidur tidur pasien dan
tidak dapat 2. Pola tidur catat hubungan
beristirahat dengan 3. Kualitas faktor-faktor
baik tidur fisik (misalnya :
4. Insomnia 4. Efisiensi apnea saat tidur,
5. Total waktu tidur tidur sumbatan jalan
kurang dari usia 5. Terjaga pada nafas, nyeri atau
yang normal saat tidur ketidaknyamana
6. Bangun tiga kali 6. Rutinitas n dan sering
atau lebih di malam tidur berkemih) atau
hari 7. Perasaan faktor-faktor
segar setelah fsikologis yang
Berhubungan dengan : bagun tidur dapat membantu
psikologis 8. Tidur hanya pola tidur pasien
1. Perubahan tidur sebentar 3. Jelaskan
yang berhubungan 9. EEG (elektro pentingnya tidur
dengan proses encepghalogr yang adekuat
13
DAFTAR PUSTAKA