Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada PT. Kalbe Farma. Tbk yang beralamat di Kawasan
Industri Delta Silicon, Jl. MH. Thamrin Blok A3 No. 1 Lippo Cikarang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, yaitu September – November
2019
3. Sifat Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan menguraikan
bagaimana hasil dari perhitungan data – data keuangan perusahaan. Data yang
digunaan penulis dalam penelitian ini adalah data – data yang terdapat dalam laporan
keuangan PT. Kalbe Farma Tbk periode terhitung dari 2004 – 2018.
4. Obyek Penelitian
Penelitian ini memiliki obyek yang bertujuan pada Debt to Equity (DER), Debt to
Asset (DAR), Earning per Share (EPS) dan Harga Saham dalam PT. Kalbe Farma
Tbk.
B. Populasi dan Sample
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas da karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugioyono, 2013).
Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Kalbe
Farma Tbk.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumalah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugioyono, 2013). Sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan PT Kalbe Farma Tbk tahun 2004-2018.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono,2019)
b. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder dengan melihat laporan
keuangan seluruh PT Kalbe Farma Tbk tahun 2004-2018.

2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian terlebih dahulu dengan melakukan
studi kepustakaan dengan mempelajari buku – buku, jurnal-jurnal, skripsi yang
berhubungan dengan pokok pembahasan dalam penelitian ini. Pengumpulan data juga
dilakukan dengan mengunduh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id
melalui media internet untuk memperoleh laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk
periode 2004-2018.

D. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan analisa deskriptif kuantitatif dengan menganalisis
pengaruh variable Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio dan Earning per Share
terhadap harga saham. Berikut adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan digunakan untuk mengetahui dan menguji dari segi statistic
dan pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Data-data ini bersifat
kuantitatif yang bersifat angka.
Dalam penelitian ini variable bebas ( Debt to equity ratio, Debt to Assets Ratio dan
Earning per Share) dan variable terikat (Harga saham).
a. Debt to equity ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang x 100 %
Total Ekuitas
b. Debt to Asset Ratio
Debt to Asset Ratio (DAR) = Total Hutang x 100%
Total Aktiva
c. Earning per Share
Earning per Share (EPS) = Laba Bersih Setelh Pajak
Jumlah Lembar Saham
E. Metode Analisis Data
1. Uji Asumi Klasik
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode statistic dengan
menggunakan program SPSS versi 25. Berikut merupakan uji asumsi klasik yang
digunakan untuk penelitian ini.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya
suatu distribusi data. Uji normalitas dilakukan dengan membandingkan antara
data yang kita miliki mean dan standar deviasi yang saa degan kita. Untuk
mendeteksi normalitas data dapat pula dilakukan melalui analisis statistik yang
salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogrov-Smirnov test (K-S).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi antara variable
independen (Ghozali ,2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara vriabel independen atau tidak terjasi multikolineritas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Kriteria umum yang dipakai
adalah.
1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 dan nilai Tolerance
(TOL) lebih dari 0,1 bearti tidak terdapat multikolinearitas.
2. Juka nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih dari 10 dan nilai Tolerance
(TOL) kurang dari 0,1 bearti terdapat multikolinieritas (Ghozali, 2006).
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk

mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan dengan Uji Durbin Watson (DW test).

Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta). Dalam model

regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen. Hipotesis yang

akan diuji adalah:

1. H0: tidak ada autokorelasi (r = 0)

2. HA: ada autokorelasi (r ≠ 0)

Tabel 3.1 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:


Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<d1

Tidak ada autokorelasi positif No Decission d1=d=du

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-d1<d<4

Tidak ada autokorelasi negatif No Decission 4-du=d=4-d1

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ditolak Du<d<4-du


maupun negative

Sumber: (Widarjono, 2009)

d. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homokesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homokesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Salah satu untuk melakukan Uji heteroskedastisitas adalah dengan Uji Glejser

yang dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan

nilai absolute residualnya, dengan syarat diterima atau ditolak sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas > taraf signifikansi 5% (0,05), maka distribusi data

dikatakan bebas dari heteroskedastisitas.

2. Jika nilai probabilitas < taraf signifikansi 5% (0,05), maka distribusi data

dikatakan terkena heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier

berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel

satu dengan variabel lain. Variabel dependen yang digunakan adalah Harga Saham dan variabel

independennya adalah Debt to Equity (DER), Debt to Asset (DAR), Earning per Share (EPS)

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap

variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression

method), yang dirumuskan sebagai berikut (Ghozali, 2013):

Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3+ e ……………………………(3.1)
Dimana:
α = Konstanta

b1, b2,b3 = Koefisien Regresi


Y = Return On Asset (ROA)
X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
X2 = Loan to Deposit Ratio (LDR)
X3 = Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi
(BOPO)
e = Kesalahan Residual (eror)

3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini mengunakan uji parsial, dimana koefisien

regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial

terhadap variabel terikat. Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan

pengujian hipotesis yang terdiri dari Uji t dan uji F.

a. Uji t

Pengujian terhadap hasil regresi dilakukan dengan menggunakan uji t pada

derajat keyakinan sebesar 95% atau = 5%. Pengujian sebagai berikut:

Ho : Apabila p-value > 0,05, Ho diterima.

Ha : Apabila p-value < 0,05, Ho ditolak (Widarjono, 2009).

a. Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan model yang digunakan

dalam penelitian ini. Ada beberapa langkah untuk melakukan uji F, yaitu:

1. Merumuskan hipotesa

Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat.

2. Menentukan taraf nyata/ level of significance = α

Taraf nyata / derajad keyakinan yang digunakan sebesar α = 1%, 5%, 10%.

Derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu :

df numerator = dfn = df1 =  k – 1………………………….(3.2)


df denumerator = dfd =  df2 = n – k……………………….(3.3)

Dimana:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan

n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi

3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau

tidak

a) Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel bebas

secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat.

b) Ho ditolak apabila F hitung > F tabel, artinya semua variabel bebas secara

bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

terikat.

4. Mengambil keputusan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha.

Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung

lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai