Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP KUALITAS

HIDUP (QUALITY OF LIFE) PADA PASIEN STOKE DI RSUD UNGARAN SEMARANG

Dwi Novita Sari1, Fery Agusman2


1,2
Prodi Sarjana Keperawatan, STIKes Karya Husada Semarang, Jl. Kompol R Soekanto No. 46 Semarang

Email : dwinovita043@gmail.com

ABSTRAK
Pengukuran terhadap kesehatan yang berkaitan dengan Quality of Life penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh penyaktit terhadap kehidupan. Upaya dalam pengobatan nonfarmakologi telah dilakukan untuk meningkatkan
Quality of Life pada klien dengan stroke. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik penggabungan
dari sistem energi tubuh (Energy Medicine) dan terapi spiritual dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik
tertentu pada tubuh. SEFT terdiri dari 3 tahap yaitu: The Set-Up, The Tune-in dan The Tapping. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh seft (spiritual emotional freedom technique ) terhadap kualitas hidup ( quality of life) pada pasien stoke
di RSUD Ungaran Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasy eksperimen. Teknik
sampling pada penelitian ini yaitu purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di RSUD Ungaran Semarang dengan jumlah
sampel sebanyak 20 responden. Analisis data menggunakan uji t-test dengan progam SPSS Window. Analisis
menggunakan Uji Dependent T-Test/Paried T-Test didapatkan hasil yang signifikan antara kualitas hidup sebelum dilakukan
terapi SEFT dengan nilai rata – rata kualitas hidup rendah sebanyak 52.75 dan kualitas hidup sesudah dilakukan terapi
SEFT nilai rata – rata termasuk kategori sedang sebanyak 72.70, ditandai dengan nilai p value=0,003. Ada perbedaan yang
signifikan antara terapi SEFT dengan kualitas hidup pasien stroke di RSUD Ungaran Semarang.

Kata Kunci :kualitas hidup;spiritual emotional freedom technique;Stroke.

EFFECTS OF SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) ON QUALITY OF LIFE IN


STOKE PATIENTS IN UNGARAN HOSPITAL SEMARANG

ABSTRACT

Health measurement related to Quality of Life is important to know how the effect ofactivity on life. Efforts in non-
pharmacological treatment have been carried out to improve Quality of Life for clients with stroke. Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) is a technique of combining the body's energy system (Energy Medicine) and spiritual therapy
by using the tapping method at certain points in the body. SEFT consists of 3 stages, namely: The Set-Up, The Tune-in and
The Tapping. The purpose of this study is to determine the Effects of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) on
Quality of Life in Stoke Patients in Ungaran Hospital Semarang
This study uses a quantitative method with a quasy experimental design. The sampling technique in this study was
purposive sampling. This research was conducted at Ungaran Hospital in Semarang with a total sample of 20 respondents.
Analysis data using t-test with the SPSS Window program. This analysis was performed using dependent-T test. This
analysis showed a significant difference between quality of life before SEFT therapy with an average value of low quality of
life of 52.75 and quality of life after SEFT therapy.and p value = 0.003. The results can be concluded there was an effects of
spiritual emotional freedom technique (SEFT) on quality of life in Stoke patients in Ungaran Hospital Semarang

Keywords: brain exercise;learning concentration;children elemntary school


LATAR BELAKANG ilmiah revolusioner dan spektakuler karena
dikenal sangat mudah dan cepat untuk dapat
Stroke merupakan penyakit yang menyerang dirasakan hasilnya (5 s/d 25 menit) yang dapat
jaringan otak yang disebabkan berkurangnya digunakan untuk mengatasi berbagai masalah
aliran darah dan oksigen ke dalam otak. fisik, mengatasi berbagai masalah emosi,
Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini mengatasi berbagai masalah keluarga dan
disebabkan karena adanya sumbatan, anak-anak serta meningkatkan prestasi. SEFT
penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah terdiri dari 3 tahap yaitu: The Set-Up, The
di dalam otak tersebut dan mengakibatkan Tune-in dan The Tapping (Abu bakar, 2012).
gangguan fungsi organ tubuh (Agung, 2011). Hasil penelitian sebelumnya dari
Prevalensi stroke di Indonesia pada Bakara yang berjudul “Pengaruh Spiritual
tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga Emotional Freedom Techniq (SEFT) terhadap
kesehatan didapati 7,0 per mil dan yang penurunan tingkat gejala depresi, kecemasa
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan atau dan stress pada pasien sindrom koroner akut
gejala sebesar 12,1 per mil. Jadi, sebanyak (SKA) Non Percutenous Coronary Intervention
57,9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis (PCI) menunjukkan bahwa ada pengaruh
oleh tenaga kesehatan (nakes). Prevalensi intervensi SEFT terhadap penurunan tingkat
Stroke berdasarkan diagnosis tenaga depresi, kecemasan, dan stress pada pasien
kesehatan (nakes) tertinggi di Sulawesi Utara SKA secara bermakna (Taylor, 2006).
(10,8‰), diikuti DI Yogyakarta (10,3‰), dan Tujuan Mengetahui pengaruh seft
Jawa tengah 7,7%. Prevalensi Stroke (spiritual emotional freedom technique )
berdasarkan terdiagnosis tenaga kesehatan terhadap kualitas hidup (quality of life) pada
(nakes) dan gejala tertinggi terdapat di pasien stoke.
Sulawesi Selatan (17,9‰), DI Yogyakarta
(16,9‰), Sulawesi Tengah (16,6‰), dan Jawa METODE
Tengah (12,3 %).(4) Diprediksi jumlah ini akan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
terus meningkat menjadi 25 – 30 per 1000 desain penelitian berbentuk One group pre-test
penduduk dari tahun ke tahun. Sementara itu, and post-test. Penelitian ini berjumlah 20
di Jawa Tengah jumlah penderita stroke responden dan harus memenuhi kriteria inklusi
mencapai 17,9 per 1000 penduduk atau sekitar dan eksklusi.
431.201 jiwa (Kemenkes RI,2014). Teknik pengambilan sampel pada
Menurut WHO jika kualitas hidup penelitian ini adalah purposive sampling.
pasien menurun, maka pasien akan merasa Teknik pengambilan dengan purposive
tidak nyaman secara fisik, psikologis, sosial, sampling adalah dimana pengambilan sampel
maupun spiritual, pasien juga tidak dapat didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
memanfaatkan hidupnya secara optimal untuk yang dibuat oleh peneliti sendiri yaitu sesuai
kebahagiaan dirinya dan orang lain (Astuti, karateristik inklusi dan eksklusi sampai
2015). mencapai responden yang sudah ditetapkan.
Penanganan stroke dapat dilakukan Instrumen yang digunakan dalam
dengan terapi farmakologi dan non variabel dari pasien stroke yang melakukan
farmakologi. Terapi non farmakologi yang telah terapi spiritual emosional freedom tehnik adalah
dilakukan sebagai upaya mengatasi Stroke standar operasional prosedure spiritual
antara lain yaitu dengan memberikan terapi emosional freedom tehnik. Instrumen untuk
komplementer, salah satunya terapi kualitas hidup (quality of life) menggunakan
komplementer adalah teknik SEFT(Depkes RI, Skala World Health Organization Quality of Life
2007). (WHOQOL - BREF) yang terdiri dari 26 item.
Salah satu terapi komplementer adalah WHOQOL-BREF ini merupakan rangkuman
tehnik SEFT. SEFT (Spiritual Emotional dari (WHOQOL) yang terdiri dari 100 item
Freedom Technique) adalah sebuah teknik (Zainuddin,2014).
HASIL
Tabel 1 Distribusi kualitas hidup pasien stroke sebelum terapi SEFT

Variabel Min Max Mean median SD N


Kualitas hidup 39 69 52.75 51.50 7.283 20
(sebelum perlakuan)

Berdasarkan tabel 1. diketahui nilai stroke sebesar 52.75, nilai tengah 51.50, nilai
rata-rata kualitas hidup responden sebelum tertinggi 69, nilai terendah 39, dan standar
dilakukan terapi SEFT terhadap 20 pasien deviasi 7.283

Tabel 2 Distribusi kualitas hidup pasien stroke sesudah terapi SEFT


Variabel Min Max Mean median SD N
Kualitas hidup 58 91 72.70 71.50 8.310 20
(sesudah perlakuan)

Berdasarkan tabel 2 diketahui nilai stroke sebesar 72.70, nilai tengah 71.50, nilai
rata-rata kualitas hidup responden sesudah tertinggi 91, nilai terendah 58, dan standar
dilakukan terapi SEFT terhadap 20 pasien deviasi 8.310

Tabel 3 Perbedaan kualitas hidup pasien stroke sebelum dan sesudah perlakuan (terapi SEFT)
Variable Mean SD N Pvalue
Kualitas hidup sebelum perlakuan 52.75 7.283 20 0,000
Kualitas hidup sesudah perlakuan 73.55 8.310 20
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa 67,62) masih terdapat 5 pasien, kategori tinggi
nilai mean sebelum terapi SEFT sebesar 52.75 (88.38 – 109.14) hanya terdapat 1 pasien saja,
dengan SD 7.283 dan nilai mean sesudah selebihnya pasien termasuk dalam kategori
terapi SEFT sebesar 73.55 dengan SD 8.310. kualitas hidup sedang (67,62 – 88,38).
Hasil uji statistik di dapatkan nilai p-value =
0,000 (<0,05). Hasil nilai p dapat dilihat pada Hasil analisa bivariat kualitas hidup
kolom “Sig (2 tailed)”. Kasus diatas nilai p = pasien stroke dari nilai mean (rerata) sebelum
0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan dan sesudah diberikan terapi SEFT terdapat
yang signifikan kualitas hidup pasien stroke selisih sebesar 20,8 sehingga pada penelitian
sebelum dan sesudah diberikan terapi SEFT. ini ada pengaruh terapi spiritual emotional
freedom technique (SEFT) terhadap kualitas
PEMBAHASAN hidup pasien stroke ditandai dengan hasil uji
statistik di dapatkan nilai p value = 0,000.
Berdasarkan distribusi kualitas hidup sebelum
terapi SEFT terdapat nilai kualitas hidup pasien Hal ini sejalan dengan penelitian
stroke dalam kategori sangat rendah (< 46,86) Herniawati tahun 2015 yang berjudul “Studi
yaitu terdapat 3 pasien, kategori sedang (67,62 Meta Analisis Spiritual Well Being dan Quality
– 88,38) hanya terdapat 1 pasien saja, Of Life hasil penelitian menunjukkan bahwa
selebihnya pasien termasuk dalam kategori Spiritual Wellbeing dengan Quality of Life”
kualitas hidup rendah (46,86 – 67,62). memiliki konsistensi korelasi, kesejahteraan
Berdasarkan distribusi kualitas hidup spiritual memberikan kontribusi terhadap
sesudah terapi SEFT nilai kualitas hidup hidup kualitas hidup. Kemampuan seseorang dapat
pasien stroke dalam kategori rendah (46,86 – dilihat dari kualitas dalam memaknai peluang
yang diperoleh dalam hidupnya sebagai hasil Peserta Didik, Bestari Buana
interaksi denga lingkungan dan pencapaian Murni, Jakarta.
keselarasan hidup, salah satunya adanya
keselarasan meyakini adanya Sang Pencipta Astuti, N., Syamsiatun, N. & Suryani, I. 2015.
yaitu kebutuhan untuk mendalami spiritual. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kualitas hidup pasien gagal
Metode SEFT ini merupakan ginjal kronik yang menjalani
penggabungan dari sistem energi tubuh hemodialisa di rumah sakit
(energy medicine) dan spiritualitas. Selain itu, umum daerah Panembahan Senopati
unsur spiritual SEFT yang diafirmasikan dalam Bantul, Jurnal Nutrisia. 17 (1) 10-16
bentuk kalimat doa dapat menimbulkan efek
ketenangan pada seseorang.56 Sehingga aspek Depkes RI. 2007. Profil Kesehatan 2007.
spiritual merupakan bagian yang menjadi fokus Departemen Kesehtan RI.
perhatian dalam proses perawatan pasien
Huda, Sholihul., Alvita, G.W. 2018. Pengaruh
stroke dengan SEFT( Sholeh, 2010).
Terapi Seft (Spiritual Emotional
Penelitian lainnya yang dilakukan di Freedom Technique) Terhadap
Wilayah Kerja Puskesmas Tahunan Kabupaten Penurunan Tekanan Darah Pada
Jepara menunjukkan hasil analisis Penderita Hipertensi Di Wilahah
menggunakan Paired t-test pada kelompok Puskesmas Tahunan. Jurnal Keperawatan dan
intervensi menunjukkan nilai p- value tekanan Kesehatan Masyarakat STIKES
darah sistol 0,000 (p-value <0,05) dan nilai p- Cendekia Utama Kudus
value tekanan darah diastol 0,022 (p-value
Pusat Data Dan Informasi Kementerian
<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa
Kesehatan RI. 2014, Info Datin.
terdapat pengaruh terapi SEFT terhadap
Sholeh, A.Y. 2010. Berdzikir untuk
penurunan tekanan darah pada penderita
kesembuhan saraf. Jakarta : Penerbit
hipertensi (Huda, 2018).
zaman.
KESIMPULAN DAN SARAN Taylor, S.E. (2006). Health Psychology (fifth
Ada perbedaan yang signifikan antara terapi edition). Boston: McGraw Hill.
SEFT dengan kualitas hidup pasien stroke Zainuddin, AF. 2014. Spiritual Emotional
dengan nilai p value = 0,000. Bagi peneliti Freedom Technique. Jakarta ; Afzan
selanjutnya diharapkan dapat menambah Publising
sempel lebih banyak dan mengoptimalkan
SEFT , sehingga hasil yang didapatkan lebih
akurat.

REFERENSI
Abu bakar, S. A. & Isezuo, S. A. 2012. Health
related quality of life of stroke
survivors: experience of a stroke
unit, International Journal of
Biomedical Science. 8 (3) 183-187.
Agung, Iskandar dkk. 2011. Pendidikan
Membangun Karakter Bangsa, Peran
Sekolah dan Daerah dalam
Membangun Karakter bangsa pada

Anda mungkin juga menyukai