Anda di halaman 1dari 13

DATA PENDUKUNG

ANALISAIS DATA
PRAKIKUM ELEKTRONIKA
LANJUT 2020
PRAKTIKUM I
TEGANGAN OFFSET MASUKAN DAN CMRR OP-AMP 741

PENDAHULUAN

Op-Amp yang digunakan adalah A 741, dengan kode kaki sbb:

I.1. Mengukur Tegangan Offset masukan op-amp 741


A. RANGKAIAN PERCOBAAN

Penguat lingkar tertutup : vO


Vi V0 R voffset,in =
NO R1 R2 (Tegangan (Tegangan Alt = 2
Masuk) Keluaran) Alt
R1
1 1Ω 10 Ω 12 V 0V -10 ohm 0V
2 10 Ω 100 Ω 12 V 0V -10 ohm 0V
3 100 Ω 1 KΩ 12 V 0V -10 ohm 0V
4 1 KΩ 100 KΩ 12 V 0V -10 ohm 0V
5 100 KΩ 1 MΩ 12 V 0V -10 ohm 0V

B. ANALISIS DATA
1. Tentukan V0, Alt, Voffset,in dari tabel data diatas !
2. Analisis Data yang dilakukan harus disertai dengan alur penyelesaian yang jelas!
3. Berikan Kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan, apakah memiliki kesesuaian
dengan teori dasar dari penguat lingkaran tertutup dan tegangan offset!

C. PENYELESAIAN

Vo = 0
Alt = - R2
R1
Voffset in = - Vo
Alt
1. Diketahui : R1 = 1 ohm, R2 = 10 ohm, dan Vi = 12 V
Ditayakan : Vo, Penguat lingkar tertutup, dan Voffset in =.......................................?

Jawaban:
 Vo = 0 V
 Alt = - 10 = - 10
1
 Voffset in = - 0 = 0 V
- 10
2. Diketahui : R1 = 10 ohm, R2 = 100 ohm, dan Vi = 12 V
Ditayakan : Vo, Penguat lingkar tertutup, dan Voffset in =.......................................?

Jawaban:
 Vo = 0 V
 Alt = - 100 = - 10
10
 Voffset in = - 0 = 0 V
- 10

3. Diketahui : R1 = 100 ohm, R2 = 1 K ohm, dan Vi = 12 V


Ditayakan : Vo, Penguat lingkar tertutup, dan Voffset in =.......................................?

Jawaban:
 Vo = 0 V
 Alt = - 1000 = - 10
100
 Voffset in = - 0 = 0 V
- 10

4. Diketahui : R1 = 1 K ohm, R2 = 100 K ohm, dan Vi = 12 V


Ditayakan : Vo, Penguat lingkar tertutup, dan Voffset in =.......................................?

Jawaban:
 Vo = 0 V
 Alt = - 10000 = - 10
1000
 Voffset in = - 0 = 0 V
- 10

5. Diketahui : R1 = 100 K ohm, R2 = 1 M ohm, dan Vi = 12 V


Ditayakan : Vo, Penguat lingkar tertutup, dan Voffset in =.......................................?

Jawaban:
 Vo = 0 V
 Alt = - 100000 = - 10
10000
 Voffset in = - 0 = 0 V
- 10

D. KESIMPULAN
PRAKTIKUM II
PENGUAT OPERASIONAL MEMBALIK DAN TAK MEMBALIK (INVERTING DAN
NON INVERTING OP-AMP)

II.1. PENGUAT OPERASIONAL MEMBALIK (INVERTING OP-AMP)


A. PENGANTAR
Op-amp dinamakan juga dengan penguat diferensial (differential amplifier). Sesuai dengan istilah
ini, op-amp adalah komponen IC yang memiliki 2 input tegangan dan 1 output tegangan,
dimana tegangan output-nya adalah proporsional terhadap perbedaan tegangan antara kedua
inputnya itu. Penguat diferensial seperti yang ditunjukkan pada gambar-1 merupakan
rangkaian dasar dari sebuah op-amp.

Gambar 1 Penguat diferensial

Pada rangkaian yang demikian, persamaan pada titik V out adalah Vout = A(v1-v2) dengan A adalah
nilai penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v 1 dikatakan sebagai input non- iverting,
sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input
inverting sebab berlawanan phasa dengan tengangan vout.

B. Mengukur Penguatan Tegangan


1. Rangkaian Percobaan
R2

R 2 +
3 6
1
Vcc
4-
7Vc
Vi
c
Vo

Vi V0(PP)
NO R1 R2 (Tegangan (Tegangan Penguatan Tegangan Av
Masuk) Keluaran)
1 10 kΩ 10 kΩ 12 V -1V - 0,083
2 20 kΩ 20 kΩ 12 V -1 V - 0,083
3 50 kΩ 50 kΩ 12 V -1 V - 0,083
4 100 kΩ 100 kΩ 12 V -1 V - 0,083
5 200 kΩ 200 kΩ 12 V -1 V - 0,083

2. ANALISIS DATA
a. Tentukan V0, penguat tegangan Av dari tabel data diatas !
b. Analisis Data yang dilakukan harus disertai dengan alur penyelesaian yang jelas!
c. Berikan Kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan, apakah memiliki kesesuaian
dengan teori dasar dari penguat tegangan Av!
3. PENYELESAIAN

Av = Vo
Vi
Vo = - Rf
Ri

a. Diketahui : R1 = 10 K ohm, R2 = 10 K ohm


Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = - 10 K ohm = 10.000 = -1 V
10 K ohm 10.000

 Av = -1 = - 0,083
12

b. Diketahui : R1 = 20 K ohm, R2 = 20 K ohm


Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 20 K ohm = 20.000 = -1 V
20 K ohm 20.000

 Av = -1 = - 0,083
12

c. Diketahui : R1 = 50 K ohm, R2 = 50 K ohm


Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 50 K ohm = 50.000 = -1 V
50 K ohm 50.000

 Av = -1 = - 0,083
12

d. Diketahui : R1 = 100 K ohm, R2 = 100 K ohm


Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 100 K ohm = 100.000 = -1 V
100 K ohm 100.000

 Av = -1 = - 0,083
12

e. Diketahui : R1 = 200 K ohm, R2 = 200 K ohm


Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 200 K ohm = 200.000 = -1 V
200 K ohm 200.000

 Av = 2 = - 0,083
12

4. KESIMPULAN

II.2. PENGUAT OPERASIONAL TAK MEMBALIK (NON INVERTING OP-AMP)

A. PENGANTAR
Banyak rangkaian elektronika yang memerlukan penguatan tegangan atau arus yang tinggi tanpa
terjadi pembalika (inversion) isyarat. Penguat op-amp tak membali (non inverting Op-amp)
didesain untuk keperluan ini. Rangkaian ini dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC dan
DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan masukan. Impedansi masukan dari rangkaian ini
berharga sangat tinggi sekitar 100 M. Dengan isyarat masukan dikenakan pada terminal
masukan non inverting, besarnya penguatan tegangan tergantung pada harga Rin dan RF yang
dipasang.

C. Mengukur Penguatan Tegangan


1. Rangkaian Percobaan
R2

VR 2 
3  +
4- 6
1 Vcc
Vc
i
7c
Vo

Vi V0(PP)
NO R1 R2 (Tegangan Masuk) (Tegangan Keluaran)
Penguatan Tegangan Av
1 10 kΩ 10 kΩ 12 V 2V 0,16
2 20 kΩ 20 kΩ 12 V 2V 0,16
2. ANALISIS DATA
3 50 kΩ 50 kΩ 12 V 2V 0,16
4 100 kΩ 100 kΩ 12 V 2V 0,16
5 200 kΩ 200 kΩ 12 V 2 V 0,16
a. Tentukan V0, penguat tegangan Av dari tabel data diatas !
b. Analisis Data yang dilakukan harus disertai dengan alur penyelesaian yang jelas!
c. Berikan Kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan, apakah memiliki kesesuaian
dengan teori dasar dari penguat tegangan Av!

3. PENYELESAIAN

Av = Vo
Vi
Vo = 1 + Rf
Ri

a. Diketahui : R1 = 10 K ohm, R2 = 10 K ohm


Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 10 K ohm = 10.000 = 2
10 K ohm 10.000

 Av = 2 = 0,16
12

b. Diketahui : R1 = 20 K ohm, R2 = 20 K ohm


Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 20 K ohm = 20.000 = 2
20 K ohm 20.000

 Av = 2 = 0,16
12

c. Diketahui : R1 = 50 K ohm, R2 = 50 K ohm


Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 50 K ohm = 50.000 = 2
50 K ohm 50.000

 Av = 2 = 0,16
12
d. Diketahui : R1 = 100 K ohm, R2 = 100 K ohm
Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 100 K ohm = 100.000 = 2
100 K ohm 100.000

 Av = 2 = 0,16
12
e. Diketahui : R1 = 200 K ohm, R2 = 200 K ohm
Ditanyakan : Vo, penguatan (AV) =.......................?

Jawaban
 Vo = 1 + 200 K ohm = 200.000 = 2
200 K ohm 200.000

 Av = 2 = 0,16
12

4. KESIMPULAN

PRAKTIKUM III
RANGKAIAN LOGIKA

A. PENGANTAR
Gerbang-gerbang logika merupakan dasar untuk membangun rangkaian elektronika digital. Suatu
gerbang logika mempunyai satu terminal keluaran dan satu atau lebih terminal masukan. Keluaran dan
masukan gerbang logika ini dinyatakan dalam kondisi HIGH (1) atau LOW (0). Dalam suatu sistem
TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V.
Melalui penggunaan gerbang-gerbang logika, maka kita dapat merancang suatu system digital yang
akan mengevaluasi level masukan dan menghasilkan respon keluaran yang spesifik berdasar rancangan
rangkaian logika. Ada tujuh gerbang logika yaitu AND, OR, INVERTER (NOT), NAND, NOR,
exclusive-OR (XOR), dan exclusive-NOR (XNOR).

1. Gerbang AND
Simbol dan Analogi
:
Gerbang AND 2 masukan dapat dianalogikan sebagai 2 saklar seri untuk menghidupkan lampu,
sebagaimana Gambar 1.1.a, dimana lampu akan menyala bila saklar S A dan saklar S sama-sama
ditutup.
Secara skematik, gerbang logika AND diperlihatkan pada gambar dibawah ini:

2. Gerbang OR
Simbol dan Analogi :

Gerbang OR 2 masukan dapat dianalogikan sebagai 2 saklar pararel untuk menghidupkan lampu,
sebagaimana Gambar 1.2.a, dimana lampu akan menyala bila saklar S A atau saklar SB salah satu
ditutup.
Secara skematik, gerbang logika OR diperlihatkan pada gambar dibawah ini:

3. Gerbang Inverter (NOT)


Gerbang Inverter (NOT) merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi sebagai “pembalik”.
Jika masukan berlogika 1, maka keluaran akan berlogika 0, demikian sebaliknya.
Simbol dan Analogi :
Gerbang inverter (NOT) dapat dianalogikan sebagai sebuah saklar yang dihubungkan dengan relay
normal closed (NC) untuk menghidupkan lampu, sebagaimana gambar 1.3.a, dimana jika saklar S A
terbuka (logika 0), maka relay (S) dalam kondisi tertutup sehingga lampu menyala (logika 1),
sedangkan bila saklar terbuka (logika 0), maka relay dalam kondisi terbuka sehingga lampu padam
(logika 0).
Secara skematik, gerbang logika NOT diperlihatkan pada gambar dibawah ini:

B. Analisis Data Percobaan


1. Gerbang AND

a. Bandingkan hasil yang anda peroleh dengan tabel kebenaran gerbang logika AND!
b. Tulis kesimpulan dari hasil percobaan diatas!
a) TABEL KEBENARAN GERBANG LOGIKA AND

Masukan Keluaran Gerbang AND


A B Y1 Y2 Y3 Y4
0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1

b) KESIMPULAN
2. Gerbang OR

a. Bandingkan hasil yang anda peroleh dengan tabel kebenaran gerbang logika OR!
b. Tulis kesimpulan dari hasil percobaan diatas!

a) TABEL KEBENARAN GERBANG LOGIKA OR

Masukan Keluaran Gerbang OR


A B Y1 Y2 Y3 Y4
0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1

b) KESIMPULAN
C.

1. Gerbang NOT

a. Bandingkan hasil yang anda peroleh dengan tabel kebenaran gerbang logika NOT!
b. Tulis kesimpulan dari hasil percobaan diatas!

a) TABEL KEBENARAN GERBANG LOGIKA NOT

Masukan Keluaran Gerbang NOT


A Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1

b) KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai