Anda di halaman 1dari 2

KENAPA TARGET KAMU SERING GAGAL?

CONTENT BY: Youthmanual

“Hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.” Familiar dengan
ucapan tersebut? Pasti, dong. Ucapan tersebut tercipta, karena setiap manusia memang harus selalu
berubah, supaya terus berkembang jadi lebih baik.

Kalau nggak, mungkin kita akan terus stuck di zaman batu, gaes, alias nggak maju-maju!

Maka sebagai manusia, kita perlu untuk selalu punya target atau resolusi.

Menurut definisi dari cambridge.org, resolution berarti "a promise that you make to yourself to start
doing something good or stop doing something bad..." Intinya, resolusi adalah sebuah janji.

Masalahnya, seperti semua janji, resolusi sering susah banget ditepati. Kadang-kadang berhenti di
tengah jalan, kadang-kadang malah nggak dijalankan sama sekali, sehingga jadi wacana belaka. Kenapa
begitu, ya?

Kenali, deh, empat alasan utama mengapa target atau resolusi seringkali gagal dicapai, supaya kamu
bisa introspeksi diri!

1. Malas melaksanakan target dengan all-out dan konsisten

Yup! Rasa malas memang selalu jadi halangan terbesar manusia dalam melakukan apapun. Jujur aja,
kalau kamu gagal melakukan resolusi, seringkali bukan karena kamu nggak sanggup, tetapi karena kamu
malas dan nggak berusaha menjalankannya dengan all-out 100%. Pokoknya, rasa malas jangan diturutin,
sob!

Lebih parah lagi kalau kamu sudah malas membuat target atau resolusi. Eaaaa. Baru membuat targetnya
saja kamu sudah malas, gimana bisa mengubah diri sendiri?

2. Berpikir berlebihan

Pemikiran yang berlebihan, alias overthinking, adalah racun yang sama bahayanya dengan rasa malas.
Pasalnya, overthinking itu beda tipis dengan nggak pede dan terlalu khawatir. Akibatnya, kamu jadi
punya banyak pikiran negatif, bahkan sebelum kamu memulai membuat target.

Misalnya, kamu punya target ingin menjadikan si A pacar kamu, demi mewujudkan #relationshipgoals
yang sudah lama kamu impikan bersama dia. Namun belum apa-apa, kamu sudah berpikir, “Tipe pacar si
A kayaknya bukan kayak gue, deh. Kalau gue deketin dia, dia bakal malah benci sama gue nggak, ya?
Apalagi keuangan gue ‘kan pas-pasan. Nanti kalau dia maunya ditraktir melulu gimana?”

Akhirnya, kamu bahkan nggak mau mencoba mengenal A dengan lebih akrab.

Pikiran-pikiran yang dihasilkan dari overthinking bisa menghambat usaha kreatif kamu, dan akan
membuat kamu statis, alias nggak berani melakukan apa-apa. Padahal, hal yang paling penting untuk
membuat perubahan adalah memulainya. Pokoknya, mulai dulu aja lah, sob. Perkara sukses atau nggak,
itu urusan nanti.

Sayang ‘kan, kalau kamu sudah punya niat atau rencana yang matang, tetapi dihancurkan oleh pikiran-
pikiran negatif dari diri sendiri? Alhasil, rencana tersebut nggak terwujud.

3. Tidak realistis

Memang, kalau kata kalimat-kalimat motivasional, kamu harus “menggantungkan cita-cita kamu setinggi
langit”. But let’s be real, guys. Semakin TIDAK realistis target atau resolusi kamu, semakin kecil
kemungkinan target tersebut tercapai.

Kamu boleh, kok, punya mimpi jalan-jalan keliling Eropa, lulus summa cumlaude, atau menikah di usia
tertentu. Akan tetapi, kalau impian tersebut nggak sesuai dengan realita, atau kamu nggak punya
strategi untuk mencapainya, maka impian tersebut hanya akan sekedar jadi impian.

Misalnya, kamu ingin menurunkan berat badanmu hingga 20 kg demi #bodygoals, padahal olahraga aja
nggak pernah.

Coba buat targetmu jadi lebih realistis. Misalnya, jangan langsung bikin target bisa menurunkan berat
badan 20 kg, tapi targetkan dulu bisa berolahraga setiap hari dan bisa mengurangi konsumsi gula.

Kalau rutinitas olahraga telah terbentuk, target penurunan badan akan lebih mudah dicapai.

4. Terlalu banyak target

Selain nggak realitis, hal yang bisa membuat target kamu nggak tercapai adalah kalau… targetnya terlalu
banyak! Namanya juga manusia ya, sob, pasti sering merasa nggak puas. Tapi lagi-lagi, jumlah target
yang banyak seringkali tidak diikuti dengan realitas. Misalnya, akhir tahun ini kamu ingin liburan ke luar
negeri, beli laptop baru, sekaligus iPhone 7, padahal kamu nggak pernah nabung dan sedang punya
banyak cicilan. Susah, ‘kan?

Jangan sampai kamu asal mencanangkan target, tapi nggak bisa realistis. Alamat targetnya nggak
terwujud, deh.

Anda mungkin juga menyukai