Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA

Tn. S DENGAN DIABETES MELITUS

Tgl pengkajian : 9 – 10 -2019


I. Data Dasar
1. Inisial Kepala Keluarga : Tn. S
2. Umur : 61 tahun
3. Status perkawinan : menikah
4. Agama : katholik
5. Suku : jawa
6. Pendidikan : SLTA
7. Pekerjaan : Pensiunan PNS
8. Alamat : RW XII, TambakAji, Ngaliyan, Semarang
9. Sumber Informasi : ibu
10. Komposisi Keluarga
Status Imunisasi
No. Nama JK Hub Umur Pend Polio DPT Hepatitis Ket
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Tn. S L Suami 61 SLTA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ny.S P Ibu 59 SLTA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11. Genogram

Ket :
= Laki – laki = Klien

= Perempuan = Hub. dengan keluarga

= Meninggal = Tinggal satu rumah

Saat ini Tn. S hidup bersama dengan Istrinya.


12. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.S termasuk dalam tipe keluarga “usila family” dimana dalam
keluarga terdiri dari suami dan istri sedangkan anak sudah memisahkan
diri.

13. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Keluarga Tn. J termasuk keluarga dengan status ekonomi menengah. Tn. S
menerima penghasilan dari pensiunan PNS. Anak – anak Tn. S semuanya
sudah bekerja dan tinggal dirumah sendiri. Penghasilan keluarga Tn.S jika
dirata-rata perbulan berkisar kurang lebih Rp. 3.000.000. Ny. S
mengatakan dengan penghasilannya itu cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari seperti mencukupi kebutuhan keluarga, membayar listrik, air
14. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Klien mengatakan biasanya klien dan anaknya menonton TV dan
berbincang – bincang dengan tetangga sekitar rumah untuk menghilangkan
kesepian.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan keluarga
Tahap perkembangan yang sedang dilalui oleh keluarga klien saat ini
berada dalam tahap VIII yaitu Keluarga Keluarga Orangtua Usia Lanjut
Tahap kedelapan yang menjadi tahap terakhir dari perjalanan sebuah
keluarga, dimulai ketika salah satu dari suami dan istri atau keduanya
sudah mulai pensiun kerja, sampai salah satu atau keduanya meninggal
dunia.Sebagian dari pasangan manula ini hidup berdua saja, karena sama
sekali tidak ada anak atau cucu atau anggota keluarga lain yang tinggal
bersama mereka.
2. Tugas Perkembangan Keluarga
Tugas utama keluarga TnS pada tahap perkembangan ini adalah
mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam pelepasan
dan perkembangan anak untuk dapat hidup mandiri.
3. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjalin
keintiman antar anggota keluarga.
4. Riwayat Keluarga Inti
Penjajakan Tahap II
a. Mengenal masalah kesehatan
Klien mengatakan sebelumnya tidak rutin melakukan pemeriksaan gula
darah,tetapi sebulan yang lalu klien mengecek gula darah dan hasilnya
450, klien juga mengatakan sering berkeringat dingin tanpa
beraktifitas.
b. Memutuskan tindakan
Tn. S mengatakan bahwa dirinya saat ini mengalami penyakit gula dan
sudah mengetahui tentang penyakit yang dideritanya. Namun Tn. S
jarang memeriksakan diri.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. S mengatakan bahwa dirinya pernah mengalami diare dan harus
dirawat dirumah sakit. Ny S selaku istri menunngui dirumah sakit
selama Tn. S sakit dengan dibantu oleh anaknya.
d. Modifikasi lingkungan
Modifikasi lingkungan yang biasa dilakukan saat ada keluarga yang
sakit khususnnya Tn.S tidak banyak. Tn.S juga tidak mengatur tatanan
rumah untuk mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
e. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang biasa digunakan adalah ke puskesmas dan
klinik dokter terdekat. Tn.S rutin ke puskesmas setiap minggu untuk
konsultasi gizi.
III. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah :
a. Karakteristik Lingkungan Rumah
Data Objektif : Lantai rumah klien masih berupa keramik, dinding
rumah sudah bertembok, penerangan di rumah klien sudah
menggunakan listrik yang aman, dan anggota keluarga klien tidak
ada yang merokok. Klien mengatakan setiap 2 minggu sekali sprei
dikamarnya selalu diganti dan dicuci oleh klien. Didalam rumah
klien tidak terdapat bau yang menyengat karena terdapat ventilasi
didalam rumah klien. Dirumah klien tidak memiliki hewan
peliharaan yang dapat membawa virus penyakit. Lingkungan sekitar
rumah klien bersih dan rapi.
Data Subjektif : Klien mengatakan untuk membersihkan rumah
klien dikerjakan oleh klien sendiri
Ruang
Ruang Tamu
Cuci

Jl. Banget Prasetya 1


Kamar Ruang
Tidur 2 Keluarg
a
Teras

Kamar Kamar
WC Dapur
Tidur 1 Tidur 3

Kriteria Rumah Sehat menurut Depkes :


1) Keburuhan Ruangan
Kebutuhan ruang per orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar
manusia di dalam rumah. Kebutuhan ruang per orang adalah 9
m2 dengan perhitungan ketinggian rata-rata langit-langit adalah
2.80 m.
2) Kebutuhan Kesehatan dan Kenyamanan
a) Pencahayaan
Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan
sebagai pencahayaan alami pada siang hari. Sinar matahari
langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1(satu) jam
setiap hari.
b) Penghawaan
Lubang penghawaan minimal 5% (lima persen) dari luas
lantai ruangan. Udara yang mengalir masuk sama dengan
volume udara yang mengalir keluar ruangan. Udara yang
masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar
mandi/WC.
c) Suhu udara dan kelembaban
Untuk mengatur suhu udara dan kelembaban normal untuk
ruangan dan penghuni dalam melakukan kegiatannya, perlu
memperhatikan:
 Keseimbangan penghawaan antara volume udara yang
masuk dan keluar.
 Pencahayaan yang cukup pada ruangan dengan
perabotan tidak bergerak.
 Menghindari perabotan yang menutupi sebagian besar
luas lantai ruangan.

Secara umum persyaratan rumah sehat sebagai berikut (Candra,


2005, Depkes RI, 2005):

1) Memenuhi kebutuhan fisiologis, antara lain pencahayaan,


penghawaan, ruang gerak yang cukup dan terhindar dari
gangguan kebisingan.
2) Memenuhi kebutuhan psikologis, antara lain privacy yang
cukup, komunikasi yang sehat antara anggota keluarga dalam
rumah.
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit, antara
lain penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran.
4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan,
antara lain persyaratan garis sepadan jalan, konstruksi yang
kuat, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung menimbulkan
kecelakaan bagi penghuninya.

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Tipe lingkungan disekitar rumah klien adalah perkampungan yang
padat penduduk dengan gang sempit dan dekat dengan pabrik. Tipe
tempat tinggal klien adalah hunian milik pribadi. Jalan disekitar
lingkungan rumah klien baik, berupa paving, dan tidak banjir.
Pelayanan kesehatan dasar terdekat yang ada disekitar lingkungan
rumah klien adalah Puskesmas.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga sudah tinggal di RT 12 RW XII sekitar 15 tahun.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga klien memandang komunitas di sekitar rumah klien sangat
nyaman, menyenangkan dan aman. Antar tentangga rukun dan bisa
hidup damai dengan berdampingan satu sama lain. Saling tolong
menolong antar tetangga. Keluarga terutama klien selalu menjalin
komunikasi yang baik antar tetangga dengan sesekali berbincang –
bincang dengan tetangga klien. Klien mengatakan klien menyadari
tanpa tetangga klien tidak bisa berbuat banyak karena saat ini klien
hanya hidup berdua dengan adiknya yang terkadang butuh bantuan
dari tetangga klien.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Klien mengatakan jika ada masalah maka penyelesaiaannya
dilakukan bersama anggota keluarga terlebih dahulu. Tetangga juga
memiliki peran dalam mendukung keluarga, karena terkadangTn. S
meminta bantuan dari tetangga. Saat ada anggota keluarga yang
sakit, keluarga langsung akan memeriksakan diri ke dr./RS. Tn. S
memiliki sepeda motor, kendaraan inilah yang digunakan untuk
membantu keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

IV. Struktur Keluarga


a. Pola Komunikasi Keluarga
Klien mengatakan komunikasi terbuka antar ibu dan anak.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien mengatakan semua keputusan dalam keluarga diambil berdasarkan
musyawarahkan bersama dengan istri klien. Klien mengatakan yang
mengatur dan mengelola keuangan keluarga dilakukan oleh Ny.S. Saat
ada anggota keluarga yang sakit keputusan untuk dilakukan pengobatan
dilakukan oleh klien sendiri. Saat pengambilan keputusan dilakukan
secara musyawarah bersama dengan istri.
c. Struktur Peran (Formal & Informal)
a) Formal
Klien dalam keluarga berperan sebagai kepala rumah tangga.
b) Informal
Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing dan sebagai
pendorong bagi yang lain.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai kesopanan dan nilai kejujuran selalu diutamakan oleh seluruh
anggota keluarga klien terhadap anggota keluarga yang lebih tua.

V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif/Kebutuhan Kasih Sayang :
Keluarga selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga
yang lain. Dalam anggota keluarga terjalin keakraban dan kasih sayang
antara satu dengan lainnya.
b. Fungsi Sosial
Sekitar lingkungan rumah klien nyaman dan aman untuk bermain anak –
anak. Pola asuh dalam keluarga klien baik, tidak mengekang keinginan
anak dan selalu mengarahkan anak untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih baik.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga belum memahami dengan baik mengenai diabetes
melitus, Tn. S mengatakan bahwa diabetes melitus adalah
penyakit gula, dimana kadar gula dalam tubuh itu tunggi.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn. S mengatakan bahwa sejak mengetahui kalau dirinya
mengidap penyakit diabetes melitus, dia selalu rutin
memeriksakan diri ke RS/puskesmas.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka solusinya dengan
membawa ke RS/puskesmas. atau dengan obat tradisional seperti
kerokan.
4) Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Tn. S mengatakan setiap hari rumahnya dibersihkan oleh Tn. S
sendiri. Setiap seminggu sekali bak mandi dan bak penampungan
air dikuras.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah
Puskesmas dan rumah sakit. Keluarga selalu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada dengan menggunakan Askes yang
dimiliki.

VI. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor Jangka Pendek dan Panjang
Keluarga Tn. S mengatakan apabila dirasa pusing pada kepalanya
melakukan aktivitas jalan sehat didepan rumah. Jika masih merasa pusing
kemudian memeriksakan diri ke dokter terdekat.. Dalam keluarga Tn. S
jika ada anggota keluarga yang sakit selalu dirawat dahulu dengan
perawatan yang bisa dilakukan oleh keluarga, jika dalam beberapa hari
tidak ada perubahan barulah keluarga membawa anggota keluarganya
yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan rumah sakit
b. Kemampuan Keluarga dalam Merespon terhadap Situasi dan Stresor
Setiap ada masalah dalam keluarga selalu dimusyawarahkan bersama.
Keluarga cukup khawatir jika ada anggota keluarga yang sakit, oleh
karena itu jika ada yang sakit akan langsung dibawa ke RS/puskesmas
untuk memeriksakan kesehatannya.
c. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga Tn. S tidak terdapat adaptasi yang disfungsional seperti
kekerasan dalam keluarga, keluarga tidak pernah mengabaikan anak.
VII. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. S yaitu menginginkan agar anggota
keluarganya tidak ada yang sakit dan bisa berkumpul bersama .
VIII. Pemeriksaan Fisik

Hari / tanggal : 09 Oktober 2019 jam : 16.30


Nama Anggota Keluarga
No. Pemeriksaan
Tn. S Ny.S
1. Tekanan darah 140/ 90 120/ 70
(mmHg)
2. Nadi (x/ menit) 86, irama teratur 80, irama teratur
3. Suhu (0C) 36 36
4. RR (x/ menit) 22 20
5. BB / TB (kg/ cm) 51 / 148 60 / 166
6. GDS (mg/ dL)
tgl 25 Agust 2014 185
tgl 3 Sept 2014 235
7. Kepala Normal cephali, kulit kepala Normal cephali, kulit kepala
dalam keadaan bersih, tidak dalam keadaan bersih, tidak
terdapat ketombe ataupun kutu terdapat ketombe ataupun kutu
rambut, wajah simetris, nyeri rambut, wajah simetris, nyeri
tekan negative tekan negatif
8. Rambut Distribusi rambut merata, Distribusi rambut merata,
sedikit beruban, tidak ada sedikit beruban, tidak ada
kerontokan, tidak berbau kerontokan, tidak berbau
9. Kulit Sedikit keriput, turgor kulit Sedikit keriput, turgor kulit
baik, tidak ada lesi atau odema baik, tidak ada lesi atau odema
10. Mata Bentuk mata dan bola mata Bentuk mata dan bola mata
simetris, reflek pupil klien simetris, reflek pupil klien
baik, saat ada rangsangan baik, saat ada rangsangan
cahaya miosis, reflek berkedip cahaya miosis, reflek berkedip
baik, konjungtiva tak anemis, baik, konjungtiva tak anemis,
sclera tidak ikterik, gerakan sclera tidak ikterik, gerakan
bola mata baik, tidak ada nyeri bola mata baik, tidak ada nyeri
tekan, pada jarak 30 cm klien tekan, pada jarak 30 cm klien
mampu membaca dengan baik. mampu membaca dengan baik.
11. Hidung Bentuk hidung simetris, tidak Bentuk hidung simetris, tidak
tampak polip, tidak ada tampak polip, tidak ada
pernafasan cuping hidung, pernafasan cuping hidung,
kebersihan hidung baik kebersihan hidung baik
12. Mulut, Bibir lembab, keadaan lidah Bibir lembab, keadaan lidah
tenggorokan tidak kotor, jumlah gigi masih tidak kotor, gigi ada yang
utuh 32, indera pengecapan berlubang, indera pengecapan
baik karena klien mampu baik karena klien mampu
merasakan, fungsi tenggorokan merasakan, fungsi tenggorokan
untuk menelan baik tidak ada untuk menelan baik tidak ada
rasa sakit. rasa sakit.
13. Telinga Bentuk dan letak simetris, Bentuk dan letak simetris, tidak
tidak ada serumen, fungsi ada serumen, fungsi
pendengaran cukup baik pendengaran cukup baik karena
karena klien mampu klien mampu mengerjakan apa
mengerjakan apa saja yang saja yang diperintahkan.
diperintahkan.
14. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
tonsil tonsil
15. Dada
Inspeksi Bentuk dada simetris, tidak ada Bentuk dada simetris, tidak ada
lesi. lesi.
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
pergerakan dada simetris pergerakan dada simetris
Perkusi Terdengar suara sonor pada Terdengar suara sonor pada
dada sebelah kiri dan kanan dada sebelah kiri dan kanan
Auskultasi Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing
16. Jantung
Inspeksi Denyut jantung normal, tidak Denyut jantung normal, tidak
ada dorongan ada dorongan
Palpasi Tidak ada pulsasi Tidak ada pulsasi
Perkusi Ukuran dan bentuk jantung Ukuran dan bentuk jantung
dalam batas normal dalam batas normal
Auskultasi Terdengar suara lup dup, suara Terdengar suara lup dup, suara
jantung tunggal jantung tunggal
17. Perut
Inspeksi Abdomen simetris, tidak ada Abdomen simetris, tidak ada
luka luka
Auskultasi Bising usus 10x / menit Bising usus 12x / menit
Palpasi Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
Perkusi Suara timpani Suara timpani
18. Eliminasi Saat pengkajian klien tidak Saat pengkajian klien tidak
mengeluhkan gangguan mengeluhkan gangguan
BAB / BAK
Volume 100 50 100 50
Frekuensi 1x sehari 4-5x / hari. 1x sehari 5-6x / hari.
Warna Kekuningan Kekuningan
kuning jernih kuning jernih
19. Ektremitas
Ektremitas atas Tidak ada fraktur, fungsi otot Tidak ada fraktur, fungsi otot
normal, pergerakan tanpa alat normal, pergerakan tanpa alat
bantu, tidak ada cidera atau bantu, tidak ada cidera atau
kelainan, aktivitas mandiri kelainan, aktivitas mandiri
Ekstremitas Bentuk simetris, tidak ada Bentuk simetris, tidak ada
bawah fraktur, fungsi otot normal, fraktur, fungsi otot normal,
pergerakan tanpa alat bantu, pergerakan tanpa alat bantu,
tidak ada cidera atau kelainan, tidak ada cidera atau kelainan,
aktivitas mandiri. Sensitifitas aktivitas mandiri
normal, ketika diberi
rangsangan klien masih
merasakan.

Analisa Data
DIAGNOSA
NO. DATA FOKUS KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Ds: Kesiapan
- Tn. S mengatakan 1 bulan yang lalu melakukan Meningkatkan
cek kesehatan gula darahnya di dokter. Manajemen
- Tn. S mengatakan tidak mengikuti program gizi Kesehatan Diri
- Tn. S mengatakan saat ini memakan semua jenis
makanan tanpa ada pantangan/ dihindari sama
sekali.
Do:
- GDS : 420

2. Ds : Kesiapan
- Klien mengatakan jika klien sakit klien meminta Meningkatkan
tolong ke tetangga dan adik klien untuk Koping Keluarga
mengantar ke rumah sakit terdekat.
- Tn. S mengatakan kesepian tanpa adanya anak –
anaknya
Do :
- Tn. S tinggal bersama istrinya
A. Diagnosa Keperawatan
1. Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan Diri
2. Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga

B. Prioritas Masalah
1. Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan Diri
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah. Skala : 4 1 4/4 x1=1 Tn. S sudah memiliki
Wellness( 4 ) riwayat diabetes
melitus

2. Kemungkinan masalah dapat 1 2 1/2 x2=1 Keluarga Tn. S


diubah. belum mengerti
Skala :Mudah 2 tentang penyebab dan
Sebagian 1 pencegahan penyakit
Tdk dapat 0 DM. keluarga juga
belum tau cara
perawatan penyakit
DM
3. Potensial masalah untuk 2 1 2/3x1=2/3 Mengganti konsumsi
dicegah nasi dengan kentang
Skala : Tinggi 3 merupakan cara
Cukup 2 aman untuk
Rendah 1 menurunkan gula
darah
4. Menonjolnya masalah. 2 1 2/2x1=1 Tn. S memiliki
Skala : riwayat diabetes
Masalah berat harus segera melitus sehingga
di tangani 2 mengurangi nasi
Ada masalah tapi tidak perlu merupakan hal yang
ditangani 1 mutlak
Masalah tidak dirasakan 0

Jumlah skor = 3 2/3


2. Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah. Skala : 4 1 4/4 x1=1 Pengambilan
wellness keputusan biasanya
dilakukan oleh Nn. S

2. Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x2=2 Dalam anggota


dapat diubah. keluarga terjalin
Skala :Mudah 2 keakraban dan kasih
Sebagian 1 sayang antara satu
Tdk dapat 0 dengan lainnya

3. Potensial masalah untuk 2 1 1/2x1=1/2 Keluarga dalam


dicegah keadaan baik untuk
Skala : Tinggi 3 meningkatkan
Cukup 2 koping keluarga
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah. 1 1 2/2x1=1 Keluarga selalu
Skala : berusaha untuk
Masalah berat harus segera bermusyawarah
di tangani 2 bersama dalam
Ada masalah tapi tidak pengambilan
perlu ditangani 1 keputusan, namun
Masalah tidak dirasakan 0 keputusan terakhir
diambil oleh Nn. S
sendiri

Jumlah skor = 4½
C. Rencana Keperawatan
Diagnosa
No NOC NIC TTD
Keperawatan
1 Kesiapan NOC : NIC : Health Education Suwandi
meningkatkan  Health Education 1. Gali pengetahuan keluarga untuk

manajemen mengenal cara pengobatan dibetes


 Nutrition Management
kesehatan diri pada  Vital Sign Monitoring mellitus

Tn.S 2. Beri pemahaman kepada keluarga


Setelah dilakukan tindakan keperawatan
tentang pengertian, tanda dan
keluarga selama 3 hari keluarga mampu
gejala, faktor resiko dan cara
memelihara kesehatan secara efektif dengan
mencegah DM
kriteria hasil :
3. Jelaskan cara pengobatan diabetes
- Keluarga mampu mengenal masalah
melitus
kesehatan diabetes melitus
4. Anjurkan untuk rajin berolahraga
- Keluarga mampu mengambil keputusan
5. Mengajarkan kepada klien tentang
yang tepat
senam diabetik
- Keluarga mampu melakukan perawatan
Nutrition Management :
- Keluarga mampu memodifikasi
1. Kaji asupan makanan dan
lingkungan dan fisik
kebiasaan makan klien
- Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan 2. Anjurkan klien mematuhi diit gula
3. Motivasi klien untuk tetap
mempertahankan diit gula
4. Anjurkan klien mengkonsumsi
minuman yang tidak manis.
5. Berikan pendidikan kesehatan
mengenai diit DASH
6. Motivasi keluarga untuk terus rajin
kontrol kesehatan ke pelayanan
kesehatan
Vital Sign Monitoring :
- Cek tekanan darah klien
- Cek gula darah
2 Kesiapan NOC : Pendidikan kesehatan: Suwandi
Meningkatkan  Pendidikan kesehatan 1. Gali pengetahuan keluarga untuk
Koping Keluarga  Caregiver mengenal cara pengobatan dibetes
pada Ny.S Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit mellitus
diharap keluarga : 2. Beri pemahaman kepada keluarga
1. Keluarga mampu mengenal masalah tentang pengertian, tanda dan
kesehatan diabetes melitus gejala, faktor resiko dan cara
2. Keluarga mampu mengambil keputusan mencegah DM
yang tepat 3. Jelaskan cara pengobatan diabetes
3. Keluarga mampu melakukan perawatan melitus
4. Anjurkan untuk rajin berolahraga
5. Mengajarkan kepada klien tentang
senam diabetik
Caregiver :
- Kaji masalah yang ada dalam
keluarga
- Diskusikan cara penyelesaian
masalah bersama keluarga
- Fasilitasi keluarga untuk
penyelesaian masalah
- Jaga lingkungan rumah agar
terbebas dari kecelakaan.
- Gunakan alat perlindungan ketika
bekerja
- Gunakan bahan yang lembut untuk
mengurani terjadinya iritasi.

D. Implementasi Keperawatan
No.
Tanggal Jam Implementasi Keperawatan Respon Keluarga TTD
DX
1 14 16.00 1. Menggali pengetahuan keluarga untuk S : Suwandi
Oktober mengenal cara pengobatan dibetes a. Keluarga mengatakan tidak tahu
2019 mellitus apa itu Diabetes Melitus, tapi
16.30 2. Memberi pemahaman kepada keluarga pernah mendengar istilah tersebut.
tentang pengertian, tanda dan gejala, b. Keluarga mengatakan sudah
faktor resiko dan cara mencegah DM memahami penjelasan
O:
a. Keluarga tampak kooperatif
b. Keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang
disampaikan
1 19 16.00 Menjelaskan cara pengobatan diabetes S : Keluarga mengatakan memahami Suwandi
Oktober melitus penjelasan
2019 O : Keluarga tampak kooperatif
1 17.00 Mengajarkan kepada klien tentang senam S : Klien mengatakan bersedia Suwandi
diabetik melakukan senam diabetes melitus
O : Klien tampak kooperatif
Klien tampak antusias dalam
melakukan gerakan senam
1 25 16.00 Menganjurkan untuk rajin berolahraga S : Klien mengatakan siap mengikuti Suwandi
Oktober anjuran
2019 O : Klien tampak tersenyum
1 16.30 Memotivasi keluarga untuk terus rajin S : Klien mengatakan akan Suwandi
kontrol kesehatan ke pelayanan kesehatan memeriksakan kesehatannya secara
rutin
O: Klien tampak tersenyum
2 30 16.30 Mengkaji masalah yang ada dalam S : Keluarga mengatakan jarang ada Suwandi
Oktober keluarga waktu untuk berkumpul bersama
2019 karena kesibukan kerja masing-
masing anggota keluarga
O: Keluarga tampak kooperatif
2 17.00 Mendiskusikan cara penyelesaian S : Keluarga mengatakan memang harus Suwandi
masalah bersama keluarga ada waktu untuk berkumpul dan
berdiskusi bersama untuk mengetahui
keluahan/masalah dari tiap anggota
keluarga
O : Klien tampak kooperatif
Klien tampak tersenyum
2 17.15 Memfasilitasi keluarga untuk S : Keluarga mengatakan siap untuk Suwandi
penyelesaian masalah mengantar anggota keluarga untuk
berobat jika ada yang sakit
O: Klien tampak kooperatif
2 4 16.00 - Jaga lingkungan rumah agar terbebas S : klien dan keluarga paham dan siap Suwandi
dari kecelakaan.
Novemb menjaga lingkungan
- Gunakan alat perlindungan ketika
er 2019 O:
bekerja
- Gunakan bahan yang lembut untuk - klien menggunakan alas kaki
mengurani terjadinya iritasi ketika beraktivitas
- klien dan keluarga memfasilitasi
penggunaan kaos yg menyerap
keringat bagi klien.
E. Evaluasi
No. Tgl/Jam Diagnosa Catatan Perkembangan
1. 5/11/ 2019 Kesiapan S:
18.30 meningkatkan Klien mengatakan sudah paham tentang
manajemen diabetes mellitus
kesehatan diri Klein mengatakan akan rajin berolahraga
pada Ny.S Klien mengatakan akan memeriksakan
kesehatannya secara rutin
O:
Klen tampak koperatif
Klien tampak memahami penjelasan
Klien mampu mengulangi kembali apa
yang dijelaskan
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi
2. 5/11/2019 Kesiapan S:
18.30 Meningkatkan Keluarga mengatakan jarang ada waktu
Koping Keluarga untuk berkumpul bersama karena kesibukan
pada Ny.S kerja masing-masing anggota keluarga
Keluarga mengatakan memang penting
bagi keluarga untuk meluangkan waktu
berdiskusi bersama
O:
Klien tampak tersenyum
Klien tampak kooperatif
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai