Anda di halaman 1dari 9

TEMU ILMIAH IPLBI 2017

KENYAMANAN THERMAL TERKAIT SISTEM PENGHAWAAN


ALAMI PADA RUMAH SUSUN SEWA DI UNGARAN

Yudho Aditiya Dharma(1), Ir. Antonius. Ardiyanto.,MT (2),


(1) Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang
(2) Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang
.

Abstrak

Pertumbuhan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin pesat, seiring cepatnya
pertumbuhan penduduk tempat tinggal menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan. Salah
satu daerah yang mengalami peningkatan penduduk yang cukup cepat yaitu Kabupaten
Semarang, banyak nya lapangan pekerjaan yang tersedia menjadi salah satu aspek cepat
nya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Semarang . Semakin banyak penduduk pada
suatu daerah, maka semakin banyak orang yang berlomba-lomba menyediakan lahan
untuk sebuah bangunan tempat tinggal. Setiap bangunan pasti memiliki standar kualitas
kenyamanan yang berbeda, tergantung fungsi bangunan dan akstivitas yang ada . Pada
bangunan yang berfungsi sebagai rumah tinggal,seperti Rumah Susun aspek kenyamanan
thermal menjadi salah satu permasalahan yang sering dijumpai. Kenyamanan thermal
dianggap penting karena mempearuhi aktivitas penggguna di dalam ruangan/banguna
tersebut. Faktor yang mempengaruhi kenyamanan thermal salah satu nya adalah sistem
penghawaan alami, baik buruk nya sistem penghawaan alami berpengaruh terhadap
kualitas kenyamanan. Rumah Susun Sewa yang berada di Ungaran merupakan bangunan
yang berfungsi sebagai rumah tinggal yang memiliki sistem sirkulasi udara yang
memanfaatkan pergerakan angin yang ada

Kata Kunci : kenyamanan thermal, penghawaan alami, rumah susun

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | 1


Judul Artikel

Pengantar menjadi maksimal. Pada sebuah bangunan


Masyarakat berpenghasilan rendah rusunawa penghawaan alami sangat
(MBR) adalah masyarakat yang diperlukan, karena hampir semua kegiatan
mempunyai keterbatasan beli sehingga di lakukan di dalam ruangan. Bentuk dan
perlu mendapatkan dukungan pemerintah peletakan sistem sirkulasi udara seperti
memperoleh rumah (Pasal 1 Angka 24 UU jendela mempengaruhi angin yang masuk
Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan ke bangunan, karena banyak atau tidak nya
dan Kawasan Permukiman). Dari pasal bukaan pada bangunan tergantung kualitas
tersebut maka pemerintah mencoba untuk ruang yang ingin dicapai. Suhu udara yang
mencari solusi tentang permasalahan dinilai nyaman untuk sebuah bangunan
tentang tempat tinggal yang ditujukan untuk rumah tinggal adalah 22-30 derajat Celcius,
MBR. Program penyedian hunian yang namun tidak sedikit bangunan seperti
layak dapat berupa landed houses maupun rumah susun yang kurang memperhatikan
vertical houses. Mengingat luas lahan yang aspek tersebut. Berdasarkan permasalahan
semakin terbatas dan dengan pesat nya tersebut maka pertanyaan pada penelitian
perkembangan penduduk di Indonesia, kali ini adalah :
vertical houses dinilai tepat untuk • Bagaimana sistem penghawaan alami
mengatasi permsalahan yang ada . Salah yang ada di bangunan rusunawa ?
satu bentuk vertical houses yang cocok • Apakah unit di rusunawa memenuhi
untuk membantu MBR dalam menjangkau standar dalam aspek kenyamanan
hunian yang layak adalah rumah susun thermal dan bagaimana pergerakan
sewa (Rusunawa) angin di dalam bangunan?
Rusunawa banyak terdapat di kota- • Dimensi inlet dan outlat yang ada
kota besar, namun sebagian masih belum pada bangunan serta bagaimana
memenuhi aspek kenyaman dan keamanan peletakan nya?
Banyak sekali kajian yang membahas • Apa saja yang membuat sistem
tentang aspek – aspek yang berhubungan pengahwaan alami di rusunawa
dengan standar rumah susun. Salah satu menjadi tidak maksimal ?
aspeknya adalah tentang kenyaman Berdasarkan hal tersebut, tujuan dan
thermal, kenyaman thermal dinilai penelitian pada Rusunawa yang ada di
berpengaruh terhadap aktivitas yang ada di Ungaran adalah :
dalam rumah susun. Dalam aspek • Menganalisis serta melakukan survey
kenyaman thermal terdapat juga beberapa pada unit rumah-rumah yang ada di
hal yang menjadi kunci keyamaanan rusunawa
thermal, salah satunya adalah sistem • Manganalisis sistem penghawaan
penghawaan alami yang ada. Karena alami yang ada pada bangunan
berada di negara yang beriklim tropis, rusunawa apakah memenuhi standar
penghawaan alami pada rusunawa juga yang ada
sangat penting, selain untuk • Memahami apa saja faktor yang
memaksimalkan kualitas kenyamanan membuat sistem penghawaan alami
ruang penghawaan alami juga bisa menjadi kurang maksimal
mengurangi konsumsi penghawaan buatan.
Dalam sebuah bangunan sirkulasi
angin sangat diperlukan agar penghawaan
alami yang terjadi di dalam bangunan
2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017
Nama Penulis 1
Metode penghawaan alami yang diciptakan oleh
desain arsitektur sehingga memberikan
Metode Pengumpulan Data Primer pengaruh kepada keadaan pengguna
a) Studi Observasi bangunan. Peneliti mengakaji tentang studi
Pengumpulan dan pengamatan data kenyamanan thermal yang berfokus pada
dilakukan dengan menerapkan studi sistem penghawaan alami di rusunawa dari
observasi/survey pada bangunan. Dari tolak ukur literatur.
studi observasi yang dilaksanakan akan Hasil dan Pembahasan
mendapat hasil berupa foto yang a. Lokasi
berhubungan dengan bangunan tersebut.
b) Wawancara
Wawancara yang dilakukan kepada
pengelola yang mengelola rusunawa untuk
mendapatkan informasi yang berhubungan
dengan bangunan tersebut.
c) Metode Kuantitatif
Dilakukan pengukuran berupa pengukuran
suhu ruangan yang ada pada bangunan, ini
bertujuan untuk perbandingan apakah suhu
di dalam bangunan sudah sesuai dengan
standar yang telah ditentukan. Gambar 1 1 Citra Satelit Rusunawa dan
Metoda Pengumpulan Data Sekunder Bangunan Rusunawa
Data sekunder diperoleh dari studi Sumber : GoogleMap
literature buku dan jurnal dari website yang
bersumber dari pihak terkait dengan Penelitian akan dilakukan di Rumah
bangunan rumah susun dan juga Susun Sewa di Ungaran yang berlokasi di
kenyamanan thermal yang dapat wilayah Kelurahan Gedanganak, Ungaran
dipergunakan sebagai refrensi dan Timur, Kabupaten Semarang Jawa Tengah,
menambah gagasan dalam makalah yang Indonesia. Bangunan ini merupakan
berkaitan dengan desain pada bangunan sebuah rumah susun yang disewakan dan
Metoda Penyusunan dan Analisa bagian dari program pemerintah yang
Metoda penyusunan dan Analisa ditujukan untuk penduduk yang memiliki
menggunakan metoda deskriptif. Metoda pendapatan menengah ke bawah.
deskriptif adalah metoda penyusunan dan Bangunan ini diresmikan Menteri Pekerjaan
analisa yang dideskripsikan melalui hasil Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR)
observasi dan wawancara. Metoda Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN
Kuantitatif digunakan sebagai Rini Soemarno pada Februari 2016.
perbandingan antara pengukuran saat
observasi dan standar yang telah b. Data Pengukuran
ditentukan Data pengukuran diambil saat
Subjek Penelitian melakukan observasi pada hari Sabtu, 9
Penelitian ini diukur dari intensitas November 2019, data diambil pada
kenyamanan thermal dalam aspek sistem bangunan rusunawa yang dikhusus kan
pengahawaan alami bangunan rusunawa untuk perempuan. Data pengukuran yang
berdasarkan studi kebutuhan akan diambil adalah suhu rata-rata ruang luar
kenyamanan thermal dan studi sistem dan ruang dalam yang ada di rusunawa,
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017| 3
Judul Artikel

dan kecepatan angin rata – rata pada area


rusunawa. Data diambil dari 3 waktu yang
berbeda, yaitu saat pagi, siang dan sore
hari. Dari data yang sudah diambil maka
dibuat lah hasil seperti berikut :
a) Kamar di Area Depan
Gambar 1 2 Pengukuran Suhu Unit Kamar
Tabel 1 1 Pengukuran Suhu Unit Kamar Lantai 1
Lantai 1
Sumber : Data Pribadi
Bukaan yang ada pada fasade dan
belakang bangunan berorietasi langsung
pada kamar yang terdapat pada setiap unit
di rusunawa. Selain bukaan yang ada pada
unit rusun, ada juga bukaan pada koridor
dan tangga di setiap lantai pada bangunan.
Sumber : Data Pribadi
Bukaan pada koridor berada di bagian sisi
bangunan rusunawa dan setiap koridor
b) Kamar di Area Belakang
memiliki 2 bukaan, yaitu di sisi utara dan
Tabel1 2 Pengukuran Suhu Unit Kamar Lantai 4
selatan bangunan. Untuk bagian tangga
rusunawa dibiarkan terbuka dengan
tambahan pagar besi untuk aspek
keselamatan pengguna
d. Pola Tatanan Masa Terhadap
Penghawaan Alami
Blok A dan B menerima aliran angin
relatif sama, meskipun bangunan blok B
berada pada bagian belakang tapak. Ini
dikarenakan tidak adanya penghalang pada
Sumber : Data Pribadi area depan bangunan blok B, sehingga aliran
c. Penghawaan Alami pada Bangunan udara yang diterima menjadi maksimal. Angin
Bangunan rusunawa baik yang yang masuk melalui bangunan lebih banyak
dikhusus kan pada wanita dan keluarga, melewati bagian fasade bangunan. Dengan
memiliki bukaan pada bagian fasade banyak nya angin yang melawati bagian
bangunan dan belakang bangunan. Setiap fasade bangunan, unit kamar pada bagian
ruang yang ada rusunawa terdapat ventilasi lebih banyak menerima udara sejuk daripada
yang berguna sebagai jalan masuk aliran unit pada bagian belakang.
angin, baik itu di koridor rusun, hall dan
ruang – ruang yang ada pada unit di
rusunawa. Pada bukaan yang ada, setiap
ruang terdapat jendela hidup dan jendela
mati kenyamanan dan memberikan efek
penyegaran :

Gambar 1 2 Analisis Arah Angin


Sumber : Data Pribadi

4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017


Nama Penulis 1
pagi hari unit pada area belakang
menerima sinar matahari yang cukup
panas, sedangkan pada siang hari sampai
sore hari unit area depan menerima sinar
matahri yang panas dan membuat suhu
ruangan menjadi panas.

Gambar 1 4 Analisis Arah Edar Matahari


Gambar 1 3 Hall di Rusunawa Blok B
Sumber : Data Pribadi
Sumber : Data Pribadi

f. Bukaan Pada Bangunan


Untuk unit yang ada pada blok A,
unit yang berada di lantai dasar tidak Untuk unit kamar lajang memiliki
mendapat angin sebesar pada lantai 1 – 4. jendela dan krepyak, untuk jendela yang
Aliran angin yang menuju ke dalam sedikit bisa dibuka pada unit kamar lajang adalah
terhalan oleh tembok pembatas tapak , 3 buah dan sisanya jendela mati. Untuk
sehingga angin yang masuk pada lantai menangkap angin lebih banyak terdapat
dasar menjadi tidak maksimal. Berbeda boven dan jalusi sebagai tempat masuk
dengan bangunan blok A pada ruangan di nya angin ke dalam ruangan. Angin yang
lantai dasar blok B meskipun jarak antara masuk melalui bukaan langsung menuju ke
tembok pembatas tapak lebih dekat, tapi dalam kamar dan nanti nya udara panas
pada lantai dasar hall pada bangunan akan keluar melewati boven diatas pintu
memiliki lebih sedikit pelingkup daripada kamar. Pada unit kamar rusun untuk
bangunan pada blok A. Dengan pelingkup keluarga terdapat 2 bukaan yang
yang sedikit aliran angin yang menuju bersebelahan pada setiap unit, sama
bangunan dapat ditangkap lebih banyak, seperti unit untuk lajang angin yang
sehingga unit di area belakang mendapat ditangkap langsung menuju ke kamar dan
lebih banyak aliran angin. ruang tamu dan nanti nya udara panas
keluar melewati boven di atas pintu.Taoi
e. Dampak Cahaya Matahari Terhadap berbeda dengan unit lajang, pada unit
Penghawaan Alami keluarga tidak memiliki krepyak jadi jalan
Pada rusunawa di Ungaran, masuk angin hanya melalui jendela
dampak cahaya matahari juga
mempengaruhi kenyamanan termal pada g. Sirkulasi Angin Di Dalam Bangunan
bangunan. Pada rusunawa di Ungaran Sirkulasi pada setiap ruang yang
bangunan menghadap ke arah barat, ada pada rusun cukup baik, semua
fasade bangunan di dominasi oleh bukaan ruangan memiliki sistem sirkulasi udara
dari kaca yang tidak memiliki gorden. Pada cross ventilation. Posisi inlet pada setiap
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017| 5
Judul Artikel

ruang juga lebih rendah daripada outlet, 2. Simulasi Waktu Siang Hari
sehingga perputaran udara menjadi lebih Pada survey di waktu siang hari data
baik karean udara panas lebih mudah yang didapat adalah angin berhembus dari
keluar melalui outlet. Inlet pada setiap arah barat menuju timur lau dengan
ruangan berupa jendela dan jalusi yang kecepatan 2,08m/s , setelah data
berfungsi sebagai tempat masuk nya udara, dimasukan simulasi juga dilakukan selama
untuk outlet yang berfungsi keluar nya ±5 menit. Di dapatkan hasil, angin yang
udara adalah boven yang terdapat di atas berhembus memiliki percepatan 3,15m/s –
pintu unit kamar. 3,5m/s dengan tekanan rata-rata -1,34Pa –
0,06Pa. Fasad bangunan pada siang hari
menerima tekanan angin 4,45Pa – 4,93Pa,
ditunjukan pada fasad bangunan berwarna
merah dan merata pada area fasad
bangunan rusunawa,. Pada banguann blok
Gambar 1 5 Analisis Sirkulasi Angin
A awarna nya lebih pekat daripada blok B,
Sumber : Data Pribadi
h. Simulasi Pergerakan Angin pada blok B warna merah dominan di area
tengah
Untuk mengetahui bagaimana
pergerakan angin yang melalui bangunan
rusunawa di Ungaran, dilakukan sebuah
simulasi menggunakan salah satu aplikasi/
software di komputer. Aplikasi yang
digunakan adalah Autodesk Flow Design
1. Simulasi Waktu Pagi Hari
Simulasi pertama menggunakan data Gambar 1 6 Simulasi Arah Angin Siang Hari
pada survey yang di lakukan pada pagi hari, Sumber : Autodesk Flow Design
data pada pagi hari menunjukan angin
bergerak dari barat daya menuju ke utara 3. Simulasi Waktu Sore Hari
dengan kecepatan angin 1,31m/s. Data di Simulasi berdasarkan pada data yang
input kedalam aplikasi Flow Design dan
diambil pada sore hari,arah angin bergerak
dilakukan simulsi dalam ±5 menit di dapatkan
dari barat daya menuju timur laut, dengan
hasil. Angin yang berhembus memiliki
kecepatan angin 6,83m/s. Setelah data di
percepatan rata – rata 1,32m/s – 2,25m/s,
masukan de dalam aplikasi dan
fasad bangunan menerima tekanan angin
disimulasikan dalam waktu ±5menit di
0,4Pa – 1,2Pa dengan percepatan 1,61m/s –
2,6m/s ini ditunujukan dengan warna dominan dapatkan hasil, yaitu angin yang
kuning dan merah pada bagian fasad. berhembus memilik percepatan berkisar
antara 7,64m/s – 8,83 ms. Simulasi juga
menunjukan pada fasad bangunan rusun,
rata – rata menerima tekanan angin 18,4Pa
– 32,8Pa dengan percepatan 7,61m/s –
8,83m/s. Sedangkan pada area belakang
rusun meneriam tekanan angin rata-rata -
Gambar 1 5 Simulasi Arah Angin Pagi Hari 9,95Pa – 4,68Pa dengan percepatan
Sumber : Autodesk Flow Design 4,39m/s – 6,25m/s.

6 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017


Nama Penulis 1
setiap kamar juga menjadi alasan
memenuhi standar kenyaman termal.

Pada ruang-ruang yang ada pada


rusunawa tidak semua memenuhi standar
kenyaman termal, contoh nya koridor yang
ada di rusunawa. Pada koridor rusunawa
Gambar 1 6 Simulasi Arah Angin Sore Hari suhu yang terukur rata-rata 30-31⁰C, ini
Sumber : Autodesk Flow Design menunjukan koridor yang ada pada
rusunawa tidak memenuhi standar
Pada bangunan bangunan yang kenyamanan termal. Selain itu ruang
ada di kawasan gubug makan ini bukaanya penyimpanan pada rusun juga tidak
terdapat pada setiap gubug yang ada dapat menerapkan sistem cross ventilation,
di sehingga sirkulasi udara tidak maksimal.
Meskipun tidak semua ruang memuhi
Kesimpulan standar, secara keseluruhan bangunan
Kenyamanan termal menjadi salah rusunawa di Ungaran cukup
satu aspek penting dalam suatu bangunan, memperhatikan kenyamanan termal
karena kenyamanan termal mempengaruhi bangunan, dan memperhatikan
pengguna bangunan tersebut. Terutama kenyamanan pengguna terhadap bangunan
pada bangunan seperti rusunawa itu sendiri
kenyamanan termal harus diperhatikan
Dari analisa yang telah dilakukan
pada bangunan rusunawa di Ungaran,
sistem penghawaan alami cukup baik,
pada beberapa ruang menerapkan sistem
cross ventilation . Dilihat dari bangunan Daftar Pustaka
rusunawa sendiri banyak bukaan pada
Avesta, Riantiza. 2017. Strategi Desain Bukaan
bagian fasad dan belakang bangunan, terhadap Pencahayaan Alami untuk Menunjang
bukaan yang ada berguna sebagai Konsep Bangunan Hemat Energi pada
penghawaan alami setiap unit kamar yang Rusunawa Jatinegara Barat. Bandung : Jurnal
ada Pada setiap unit kamar yang ada Rekayasa Hijau
setelah di lakukan analisis dan pengukuran
Ayu, Sella Darohma. 2017. REDESAIN
suhu, unit kamar memenuhi kriteria standar RUSUNAWA MAHASISWA PADA
kenyamanan termal. Standar kenyamanan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
termal adalah 22-30⁰C sedangkan untuk DENGAN PENDEKATAN KENYAMANAN
TERMAL. Malang : Universitas Brawijaya
suhu yang ada pada unit kamar berkisar
antara 25-29⁰C. Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan
Sistem pengahwaan alami pada Filsafat Komunikasi. Cetakan Pertama.
setiap unit kamar juga memnggunakan Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
sistem cross ventilation, setiap kamar
Ifriyanti,Zulinar. 2014 PENYEDIAAN RUMAH
memiliki inlet dan outlet sebagai tempat SUSUN SEDERHANA SEWA DITINJAU DARI
keluar masuk nya udara agar sirkulasi di PREFERENSI
dalam kamar menjadi maksimal. MASYARAKATBERPENGHASILAN RENDAH
DI KABUPATEN KUDUS. Semarang : Jurnal
Pergantian udara secara berkala pada
Teknik PWK Volume 3 Nomor 4

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017| 7


Judul Artikel

Imam, Eddy Santoso. 2012. KENYAMANAN


TERMA INDOOR PADA BANGUNAN DI
DAERAH BERIKLIM TROPIS LEMBAB.
Surabaya : Indonesian Green Technology
Journal.

Indahing, Widji Tyas. 2015. Orientasi Bangunan


Terhadap Kenyaman Termal pada Rumah
Susun Leuwigajah Cimahi. Bandung L Jurnal
Reka Karsa

Mufidah. 2016. ANALISA LUASAN LUBANG


VENTILASI FACADE TERHADAP LUASAN
LANTAI. Surabaya : JHP17 Jurnal Hasil
Penilitian LPPM

Mufidah. 2016. STUDI FASADE RUMAH


SUSUN OPTIMASI ENERGI ALAM PADA
BANGUNAN DI TROPIS LEMBAB. Surabaya :
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim
Semarang

Pemerintah Republik Indonesia. 2011.


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH
SUSUN

Presiden Republik Indonesia. 1985. Undang


Undang No. 16 Tahun 1985 Tentang : Rumah
Susun

Seputar Ilmu(2018, 22 Desember). Angin:


Pengertian, Sifat, Manfaat Macam & Proses
Terjadiya Angin. Diperoleh 21 Agustus 2019,
dari https://seputarilmu.com/2018/12/macam-
macam-angin.html

Sudiarta, I Nyoman. 2017. PENGHAWAAN


ALAMI. Surakarta : Universitas Udayana

8 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017


Nama Penulis 1

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017| 9

Anda mungkin juga menyukai