1. ALASAN KOPETENSI PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN DI SENTRI DI
PUSKESMAS REDAH Pengembangan professional berkelanjutan bagi perawat dilaksanakan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kopetensi perawat agar tetap dapat melaksanakan tugas berioritasi pada proses dan keselamatan pasien. Karena seorang perawat harus mempunyai ilmu dasar tentang keperawatan dan mempunyai skil agar bisa membantu pasien yang membutuhkan pertolongan. Perawat juga harus memiliki rasa tanggung jawab untuk memberikan kenyamanan kepada pasien dalam memberikan pelayanan. Perawat juga harus mampu membuat seorang pasien merasa nyaman dan aman akan lingkungan sekitarnya. Serta seorang perawat juga harus mampu menjaga privasi dari seorang pasien.
diakibatkan karena minimnya informasi dan acuan yang diberikan kepada perawat serta rendahnya pelayanan perawat kepada pasien yang mengalami di sentri di puskesmas.
2. PENGEMBANGAN PROFESIONAL DALAM STANDAR KOMPETENSI
PERAWAT MERAWAT PASIEN DI SENTRI DI PUSKESMAS Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati, sedangkan kopetensi dapat diartikan sebagai kemampuan seorang yang dapat terobservasi mencakup kemampuan pengetahuan,keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja yang ditetapkan. Standar kompetensi perawat mereflesikan kompetensi yang diterapkan dimilikioleh individu yang akan bekerja di bidang pelayanan atau pada saat memberikan asuhan keperawatan (Lawton & Wimpenny, 2003). Standar kompetensi perawat menurut International Council of Nurses (ICN) dibagi menjadi tiga ranah utama, yaitu 1). Praktik, professional, etis, legal dan peka budaya, 2). Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan, dan 3). Pengembangan kualitas personal dan professional. ICN telah membuat standar kompetensi perawat secara interprofesional yang diharapkan dimiliki oleh setiap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. PPNI dalam rumusan Kerangka Kerja Kompetensi bagi perawat Indonesia sesuai dengan standar kompetensi global yang ditetapkan oleh ICN. PPNI dalam rumusan Kerangka Kerja Kompetensi bagi perawat Indonesia telah menetapkan Pengembangan Profesional sebagai ranah ketiga, sesuai dengan standar kompetensi global yang ditetapkan oleh International Council of Nurses (ICN). Ranah pengembangan kualitas personal dan professional mencakup pengembangan profesi, peningkatan kualitas dan pendidikan berkelanjutan. Elemen kompetensi dalam ranah tersebut harus dimiliki oleh perawat melalui kegitan Pengembangan Komprofesian Berkelanjutan (PKB).
3. ALASAN KOMPETENSI PERAWAT MERAWAT PASIEN DI SENTRI DI PUSKESMAS
PERLU DITINGKATKAN agar pasien yang dirawat oleh perawat tersebut dapat merasakan rasa nyaman yang timbul akibat perlakuan yang diciptakan oleh perawat tersebut. Karena kompetensi sendiri adalah kualitas dari pribadi atau kemampuan untuk melakukan tugas yang diperlukan (Simamora, 2008).Kompetensi perawat juga harus ditingkatkan agar menciptakan pelayanan yang bermutu.
4. UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PERAWAT MERAWAT PASIEN DI
SENTRI DI PUSKESMAS Melaksanakan upaya penyembuhan kesehatan dalam pelayanan perawat terhadap pasien Dengan adanya kerja sama antar pemerintah dalam memberikan penigkatan kompetensi pada perawat professional. Memberikan informasi dan acuan kepada perawat dalam penyembuhan pasien. Mengikuti pendidikan sebagai wujud tanggung jawab keperawatan. 5. FAKTOR PENDUKUNG DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PERAWAT MERAWAT PASIEN DI SENTRI DI PUSKSMAS Pendidikan Karena pendidikan merupakan sebuah proses dan usaha dalam meningkatkan pengetahuan yang terencana. Pendidikan ini yang akan menjadi bekal seorang perawat dalam meningkatkan kompetensi perawat. PengalamanKerja Pengalaman kerja menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan kompetensi perawat.
6. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PERAWAT
MERAWAT PASIEN DI SENTRI DI PUSKESMAS. Minimnya pendidikan perawatakan menghambat peningkatan kompetensi perawat Pengalaman Kerja, apabila seseorang yang baru menginjakkan kaki untuk merawat pasien maka dari itu dia akan susah untuk melakukannya dan menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan kompetensi perawat.