Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI ANTARA I

PPDS-I BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPENOGORO SEMARANG

Seorang Anak dengan Pasca KAD dan DM Tipe-1


(IDDM), Anemia Mikrositik Hipokromik dan Gizi
Buruk Antropometri

Nama Peserta : dr. Nurlina Kumala Sari


Ujian ke : 1 (Pertama)
Penguji : dr. Dwi Wastoro D, SpA(K)
DR. dr. Mexitalia Setiawati, SpA(K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FK UNDIP


SMF KESEHATAN ANAK RS Dr.KARIADI
SEMARANG
2011
EVALUASI PPDS I
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Nama peserta : dr. Nurlina Kumala Sari


Ujian ke- : 1(Pertama)
Tanggal pemeriksaan : 30 April 2011, pkl 14.00 WIB

A. IDENTITAS PENDERITA
Nama penderita : An. NA
Umur/tanggal lahir : 12 tahun 10 bulan / 17-06-1999
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pakuncen RT 02/RW 03 Pegandon Kendal
No. RM/CM : C247712/6597875
Tanggal MRS : 20-04-2011 jam 10.21 WIB
Tanggal Pemeriksaan : 30-04-2011 jam 14.00 WIB
Nama Ayah : Tn. Kuat
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja (kadang-kadang sebagai buruh)
Nama Ibu : Ny. Nuriah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : TKW
Penghasilan : ± Rp. 1.500.000- Rp 2.000.000,-/bulan

B. ANAMNESIS
Tanggal: 30 / 04 / 2011 Jam: 14.00 Hari Perawatan ke-10
Alloanamnesis oleh : Bapak penderita & kakak penderita serta Catatan Medis
Anak ke: 4 Dari: 6 bersaudara
Jumlah anak meninggal: - Keguguran: - Lahir mati: -
Ibu Kawin ke: 1 Ayah kawin ke: 1
Lama Perkawinan : 23 tahun

2
Saudara dalam keluarga
Riwayat Persalinan Keadaan saat ini
No L/P Keterangan
(berat/keadaan lahir/penolong) (sehat/sakit/meninggal)
1 L Spontan, aterm, ditolong bidan, Sehat 22 tahun
langsung menangis, berat lahir lupa
2 P Spontan, aterm, ditolong bidan, Sehat 18 tahun
langsung menangis, berat lahir lupa
3 P Spontan, aterm, ditolong bidan, Sehat 16 tahun
langsung menangis, berat lahir lupa
4 P Spontan, aterm, ditolong bidan, Sakit ini 12 thaun 10 bulan
langsung menangis, berat lahir lupa
5 P Spontan, aterm, ditolong bidan, Sehat 10 tahun
langsung menangis, berat lahir lupa
6 P Spontan, aterm, ditolong bidan, Sehat 7,5 tahun
langsung menangis, berat lahir lupa

I. Keluhan Utama : Sesak dan penurunan kesadaran


II. Riwayat Penyakit Sekarang:
- ± 3 hari SMRS anak mengeluh pusing, badan lemas, panas (+) tidak tinggi, batuk (+),
pilek (+), keluar cairan dari telinga (-), nyeri saat kencing (-), mencret (-), muntah (+)
3x/hr @1/4 gelas belimbing, isi seperti yang dimakan dan diminum. Muntah setiap
minum (+), mencret (-), nyeri tenggorokan (+). Anak dikatakan sakit IDDM sejak
umur 10 tahun dan mendapat pengobatan insulin secara teratur dan rajin kontrol.
Sejak 3 hari SMRS anak tidak mendapatkan injeksi insulin subcutan karena habis.
- ± 1 hari SMRS kondisi anak tambah lemah, sesak (+), nafas cepat (+), anak hanya
terbaring di tempat tidur , tidak respon bila dipanggil kemudian anak dibawa ke
RSUD Kendal. Di lakukan cek GDS 3x hasil high, diberikan infus Nacl 0,9% dan
injeksi actrapid 10 iu rujuk RSDK dengan hiperglikemi.
- Saat di UGD RSDK (20/04/2011 j.10.21) keadaan umum anak: kesadaran somnolen,
nafas spontan inadekuat, nafas kussmaul (+), takipneu (+) diberikan oksigen masker
6 l/mnt, cek GDS  hasil high, diberikan bolus NaCl 0,9% 10cc/kgBB 300cc,

3
infus NaCl 0,9% 720/30/8 tpm dan cek laboratorium lengkap (darah rutin , elektrolit ,
Ca, GDS, ureum, kreatinin, BGA, urin rutin , keton urin, glukosaurin).
- Jam 11.00 GDS ulang  593 mg/dl konsul PICU dan konsul supervisor endokrin.
Advis supervisor endokrin untuk bolus NaCl 0,9% dan cek ulang GDS, rawat inap,
bila masih GDS masih tinggi lakukan drip insulin 0,1 iu/KgBB/Jam2 iu/Jam.
- Jam 11.30 GDS ulang 434 mg/dl advis supervisor endokrin drip insulin diteruskan ,
bila GDS 200 mg/dl infus ganti D5% dan berikan antibiotika.
- Jam 13.00 kesadaran anak apatis, nafasa kussmaul (+) konsul ulang endokrin dan
disarankan rehidrasi NaCl 200cc, BGA ulang, bila PH <7,1 pemberian bicnat 1/3
dosis, bila GDS <250mg/dl—periksa keton urin, bila (-) drip insulin stop, cek GDS
tiap 1 jam bila GDS <250 mg/dl ganti RI tiap 4 jam sekali (total 1 hari 1,5-
2u/KgBB/24j dibagi 6 dosis). Selama di UGD anak dilakukan pemantauan terhadap
GDS tiap 1 jam.
- Pada jam 15.00 GDS 194 drip insulin di stop.
- Jam 15.30 koreksi bicnat 1/3 dosis dalam 1 jam (50cc)
- Jam 16.30 anak mulai sadar, nafas kussmaul (-) cek GDS j.17.00 256 mg/dl
- Jam 17.15 diprogramkan injeksi actrapid 10 iu sc, cek GDS tiap 2jam, cek GDS dulu
sebelum masuk actrapid. Anak di transfer ke ruangan C1L1 HND
- Pada hari perawatan I di HND, anak sadar, napas spontan (+) adekuat, demam (-),
batuk (+), dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya tonsil T1-1, faring hiperemis(+),
kripte melebar (-), dari darah rutin didapatkan leukositosis (56800/mm 3),
trombositosis (750000/mm3) dan GDS masih turun naik (64->65->75->270), aseton
>80mg/dl, creatinin 1,35mg/dl, natrium 132mmol/L . Ketoasidosis diabetikum, ISPA
atas DD/ TFA, hiponatremia ringan, gizi buruk antropometri, diberikan terapi infus
2A ½ N 960/20/5, injeksi Ampicillin 3 x 500 mg, injeksi actrapid 4x10 iu SC
(sebelum injeksi cek GDS), per oral : Parasetamol 200 mg (jika suhu > 38oC),
ambroxol 3 x 10 mg, di konsulkan bagian mata didapatkan retinopati hipertensi gr.I,
arteriosklerosis gr.II, tidak ditemukan retinopati diabetika, dan dari bagian gizi
didapatkan kesan gizi buruk antropometri (BB=23 kg TB=140 cm LILA=18,5
cmBB ideal 34,7 kgWHZ= -4,1 SD) dengan kebutuhan cairan 1560cc/24 jam,
kalori 2082 (60 kal/kgBB ideal disarankan penatalaksanaan diet dengan

4
karbohidrat 55%, lemak <30%, jenuh <10%, kolesterol <300mg dengan rincian diet
3x nasi, 3x 200cc susu, 2x snack total kalori 2100 kkal (AKG 100%) dan protein 69
gr (AKG 198%).
- Penderita dirawat di HND selama 6 hari, dengan keadaan GDS yang masih turun naik
(belum stabil). Dan mendapatkan terapi : infus 2A1/2N 960/40/10 tpm, injeksi
ampicillin 3x700 mg IV, injeksi actrapid 4x10 iu SC (bila GDS>200 1 jam sebelum
injeksi cek GDS dulu). Peroral di berikan ambroxol 3x10 mg, parasetamol 200mg
(t>38ºC), rawat bersama dengan gizi dan penyakit metabolik. Di programkan untuk
usaha Mixtard (insulin campuran kerja cepat menengah) dan mempertahan nilai GDS
80-140mg/dl. Bila GDS>140 mg/dl mendapat injeksi actrapid SC 10 iu dan bila GDS
<140 mg/dl mendapat ineksi actrapid SC 8 iu.
- Pada hari rawatan ke-7 anak dinaikan ke lantai 2 (C1L2) dengan terapi yang masih
sama dengan sebelumnya. Pada hari rawatan ke-8 dan 9, anak mengalami hipokalemia
(K=2,8 mmol/L) dan dilakukan pemberian kalium maintenance tinggi
(4 meq/KgBB/hari) yang dicampur kedalam infus penderita.
- Hari rawatan ke-10 infus di aff dan antibiotik di stop karena kondisi anak sudah cukup
baik dan dari laboratorium sudah tidak didapatkan tanda infeksi. Saat ini masih
dilakukan pengendalian kadar gula darah anak yang masih turun naik (>200mg/dl),
sambil menunggu usaha mendapatkan Mixtard.

III. Riwayat Penyakit Dahulu :


- Sejak umur 10 tahun BB anak turun, lemas(+), aktifitas fisik terbatas, sering kencing
(+), nafsu makan seperti biasa tapi BB turun drastis. Anak sesak(+), tidak sadar
rujuk RSDK dan dirawat selama 1 bulan di PICU dengan koma
diabetikumperbaikan pulang.
- Anak rutin kontrol di RSDK dan RSUD Kendal (dapat injeksi Novomix sc 2x sehari,
pagi 12iu, sore 12iu). Sejak ibu anak bekerja sebagai TKW, anak sulit dikontrol dan
terapinya. 3x dalam 2 tahun terakhir anak di rawat di HND RSDK dengan keluhan
yang sama (GDS >400mg/dl, penurunan kesadaran). Injeksi insulin sering tidak
diberikan dan cek GDS sering tidak dilakukan karena keterbatasan biaya. Terakhir
dirawat ± 6 bulan yang lalu.

5
IV. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
- Anak lahir dari ibu G4P4A0, 24 tahun, hamil 9 bulan, dilakukan antenatal care di
Puskesmas oleh bidan, tidak ada antenatal bleeding, tidak ada riwayat trauma, tidak
ada penyakit kehamilan, tidak ada riwayat minum jamu/obat di luar resep dokter
selama hamil
- Kulit ketuban pecah saat melahirkan, warna, jumlah dan bau tidak tahu.
- Lahir bayi perempuan, secara spontan, ditolong bidan, langsung menangis, tidak biru-
biru, Apgar score tidak tahu, berat badan lahir lupa.

V. Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat diabetes melitus di keluarga (-)

VI. Riwayat Sosial Ekonomi


Ayah tidak bekerja (kadang-kadang sebagai buruh), ibu bekerja sebagai TKW
dengan penghasilan Rp 1.500.000;- Rp 2.000.000; Menanggung 6 orang anak yang
belum mandiri. Biaya pengobatan ditanggung jamkesmas
Kesan: status ekonomi kurang.

VII. Pohon keluarga

II

III

6
VIII. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita
Morbili : belum pernah Diare : (+)
Pertusis : belum pernah Demam tifoid : belum pernah
Varisela : belum pernah Tetanus :belum pernah
Difteri : belum pernah Malaria : belum pernah
Faringitis : batuk pilek (+) jarang Pneumonia : belum pernah
Tuberkulosis : belum pernah Bronkitis : belum pernah
Alergi obat/makanan : belum pernah Kejang : belum pernah
Hepatitis : belum pernah

IX. Riwayat Imuninasi (umum pemberian vaksinasi)


BCG : +, scar +, ( 0 bulan)
DPT I : tidak tahu Polio I : tidak tahu Hepatitis I : tidak tahu
DPT II : tidak tahu Polio II : tidak tahu Hepatitis II : tidak tahu
DPT III : tidak tahu Polio III : tidak tahu Hepatitis III : tidak tahu
Campak : tidak tahu Polio IV : tidak tahu
BIAS : 2x (kelas 1 dan 2 SD)
Kesan : imunisasi dasar tidak lengkap, BIAS (+)

X. Tumbuh kembang anak


 Riwayat tumbuh kembang sebelumnya:
Senyum 2 bulan, miring 4 bulan, tengkurap 4 bulan, duduk 8 bulan, gigi 7 bulan,
merangkak 9 bulan, berdir 11 bulan, berjalan 13 bulan.
Saat ini anak kelas 6 SD, dan pernah tinggal kelas 1 kali (kelas 4 SD) karena sakit selama
1 bulan.
Kesan perkembangan : sesuai umur
Pertumbuhan saat ini:
Berat lahir : lupa, Panjang badan lahir: lupa
Berat badan sekarang : 23 kg
Berat badan 1 bulan yang lalu : tidak tahu

7
Kesan : sulit dinilai
XI. Keadaan Kesehatan dan Lingkungan
Ayah : sehat
Ibu : sehat
Anggota keluarga lain : sehat

XII. Riwayat Makan dan Minum:


- ASI diberikan sejak lahir sampai 2 bulan, semau anak.
- Susu sapi / buatan ( SGM I ) : tidak pernah.
- Umur 5-10 bulan : bubur instan, 2-3 x/hari @1 mangkok kecil, sering habis.
- Umur 10 bulan-1 tahun: nasi uleg, 2-3x/hari @1 mangkok kecil, habis
- Umur 1 tahun- sekarang : makanan keluarga, nasi lauk tahu/tempe/telor goreng/ikan+sayur,
anak lebih sering jajan di sekolah.
- Buah dan sayuran anak tidak suka
Kesan : - Kualitas dan kuantitas kurang
-ASI eksklusif
-Makanan pendamping ASI terlalu dini

XIII. Riwayat Perinatal


Riwayat Prenatal Riwayat Kelahiran
Periksa hamil di : bidan Lahir di : rumah
tiap bulan, TT(-)
Penyakit kehamilan :- Penolong : bidan
Obat yang diminum : Vitamin Umur kandungan : 9 bulan
Tablet besi Jenis persalinan : spontan
Pemeliharaan Pasca Natal Keluarga Berencana
Periksa di : Puskesmas, Posyandu Memakai sistem : tidak
keadaan anak : sehat

C. PEMERIKSAAN FISIK
(Diperiksa tanggal: 30 April 2011, Jam : 14.00 WIB Hari perawatan ke-10)

8
Perempuan, umur 12 tahun 10 bulan, berat badan 23 kgBBI=34,7 kg, dan panjang badan
140 cm

Keadaan Umum : sadar, cukup aktif, napas spontan adekuat, tacypnoe (-), nafas
kusmaul (-).
Tanda Vital : Frekuensi Jantung : 98 x / menit,
Nadi : reguler, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 24 kali/menit Suhu : 37 o C
TD: 106/60 mmHg (<P50)

Keadaan Tubuh
Kulit : sawo matang,
Otot – massa otot : muscle wasting (-)
Tonus : normotoni
Kepala
Bentuk : normal, wajah dismorfik (-)
Lingkar kepala : 55 cm (mesosefal)
Rambut : tidak kemerahan, tidak mudah dicabut
Mata : anemis (-), ikterik (-)
Pupil : isokor Ø 2 mm, refleks cahaya/bulu mata,kornea (+) normal
Telinga : sekret (-), discharge (-)
Hidung : napas cuping (-)
Mulut
Bibir : pucat (-), stomatitis (-) Sianosis : sianosis (-)
Mukosa : kering (-), stomatitis (-) Lidah : atrofi papil (-)
Tenggorok : Tonsil: T1-T1, hiperemis (-), detritus (-), kripte melebar (-)
Faring : mukosa hiperemis (-)
Gusi : berdarah (-)
Leher : simetris, kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar limfe (-).
Dada
Aksila : pembesaran kelenjar limfe aksila kanan dan kiri (-)
Paru
Frekuensi napas : 24 kali/menit, teratur
Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (-), iga gambang (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri

9
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar : vesikuler
suara tambahan: hantaran (-), ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung
Batas kanan : linea parasternal dextra
Batas kiri : SIC V 2 cm LMCS
Batas atas : SIC II linea parasternal sinistra
Apeks jantung : sela iga V, 2 cm medial garis medioklavikular sinistra,
ictus tidak kuat angkat, tidak melebar, thrill (-)
Aktivitas : cukup
Bunyi jantung : BJ I-II normal gallop (-) bising (-)
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : supel
Perkusi : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Auskultasi : peristaltik usus (+) normal
Hati : tak teraba
Limpa : S0
Inguinal : pembesaran kelenjar limfe kanan dan kiri (-)
Genital : ♀, dalam batas normal
Anus : (+), dalam batas normal
Anggota gerak superior inferior
Edema : -/- -/-
Sianosis : -/- -/-
Akral dingin : -/- -/-
Refleks fisiologis : +/+ normal +/+ normal
Refleks Patologis : -/-
Klonus : -/-
Kekuatan otot : 5/5/5 5/5/5
Pucat : -/- -/-
Muscle wasting : -/- -/-
Baggy pants : -/-
Rangsang meningeal :
Kaku kuduk (-)
Brudzinky I (-)

10
Brudzinky II (-)
Kernig Sign (-)

Anthropometri
♀, 12 tahun 10 bulan, BB: 23 kg, TB: 140 cm BBI:34,7 kg
BMI : -11,7  -4,1 SD HAZ : -1,51 SD
Kesan : Gizi Buruk antropometri

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal
20/4/2011 21/4/2011 28/4/2011 29/4/2011
Jenis
Hb (gr%) 13, 1 12,4 10,3↓
Ht (%) 40,2 38,1 31,2
MCH (pg) 26,3 26,1 25,9↓
MCV (fl) 80,3 80,1 78,6↓
MCHC (g/dl) 32,7 32,5 33
Leukosit 56,8↑ 14,1↑ 5,4
(rb/mmk)
Trombosit 750↑ 496 234
(rb/mmk)
Na (mmol/L) 132↓ 135 136 133↓
K (mmol/L) 5,6↑ 3,7 2,8↓ 2,8↓
Cl (mmol/L) 100 102 98 106
Ca (mmol/L) 2,41 2,16 2,27
Mg (mmol/L) 0,7
GDS (mg/dl) 674↑ 364↑ 162↑
Aseton >80↑
(mg/dl)
HbA1c (%) 13,9↑
Ureum 49↑ 37 24
(mg/dl)
Creatinin 1,35↑ 0,89 0,53
(mg/dl)
SGOT (U/l) 21 143↑
SGPT(U/l) 23 70↑
Albumin 3,5 3,1↓
(gr/dl)
Prot.total 7,4 6,2↓
(gr/dl)

11
Bilirubin total 0,5
(mg/dl)
Bilirubin direk 0,08
(mg/dl)
Alkali 154,2↑
fosfatase (U/l)
Gamma GT 22
(U/l)
LED 1 jam 24
(mm)
LED 2 jam 51
(mm)
Hitung jenis E0/B0/Bt0/Sg87/L11/M2 E4/B0/Bt1/Sg5
7/L38/M0
BGA PH 7,14 PH 7,26
pCO2 13 pCO2 12
pO2 190 pO2 203
HCO3 4,4 HCO3 5,9
BE -24,6 BE -21,4
SaO2 99% SaO2 100%
A-ADO2 107 A-ADO2 67
Urin BJ 1,025 BJ 1,020 BJ 1,015
PH 5,5 PH 5,0 PH 6,5
Protein 30 Protein 25 Protein (-)
Reduksi >1000 Reduksi 1000 Reduksi 1000
Urobilinogen Aseton 150 Aseton (-)
0,2 Epitel 0-1 Epitel 16-18
Aseton >80 Leukosit 1-2 Leukosit 8-10
Epitel 2-5 Eritrosit 4-7 Kristal 0,1/ul
Eritrosit 0-1 Kristal 0,1/ul Sil. Hyalin 0-1
Sil. Hyalin 0-1 Sil. Hyalin 0-1 Granula kasar
Sil. Granula Epitel tubulus 1,3 1-2
kasar 0-1 Bakteri + Bakteri +
Bakteri +
Kesan Leukositosis, Leukositosis, Anemia Hiponatremia,
trombositosis, hiperglikemia, asidosis mikrositk hipokalemia,
hiponatremi metabolik, proteinuria, hipokromik,hi hiperglikemia
ringan, KAD, glukosuria, ketonuria pokalemi, hipoalbumine
asidosis hiperglikemia mia,hipoprotei
metabolik, nemia,
proteinuri,gluko peningkatan
suri, LFT,
glukosuria

Preparat darah tepi (tanggal 21 april 2011)

12
Eritrosit : Anisositosis ringan (mikrosit), poikilositosis ringan (tear drop cell, burr cell)
Trombosit : jumlah meningkat, bentuk besar
Leukosit : jumlah tampak meningkat, neutrofilia (+)
Kesan : Leukositosis, trombositosis dan tampak gambaran infeksi bakteri
Preparat darah tepi (tanggal 29 april 2011)
Eritrosit : Anisositosis ringan (mikrosit), poikilositosis sedang (tear drop cell, burr cell,
ovalosit, sferosit, eliptosit)
Trombosit : jumlah dan bentuk normal
Leukosit : jumlah tampak normal
Kesan: proses hemolitik

Kultur darah (25 april 2011)


Tidak ada pertumbuhan kuman

X Foto Thorax (tanggal 20 april 2011)


Cor : CTR=50%
Bentuk dan letak jantung normal
Paru : corakan vaskuler normal
Tak tampak bercak pada kedua lapangan paru
Hemidiafragma kanan setinggi costa 10 posterior
Sinus costofrenikus kanan kiri lancip
Kesan : -bentuk dan letak jantung normal
-Pulmo tak tampak kelainan

USG Abdomen (tanggal 1/5/2011)


 Hepar : ukuran tak membesar, parenkim normal, ekogenitas normal
tak tampak nodul, v. porta tak melebar, v. hepatika tak melebar.
 Duktus biliaris : intra dan ekstra hepatal tak melebar
 Vesika felea : ukuran normal , dinding tak menebal, tak tampak batu , tak
tampak sludge.
 Pankreas : parenkim homogen, tak tampak massa maupun kalsifikasi

13
 Ginjal kanan : bentuk dan ukuran normal, ekogenitas kortek hiperokhoik
sama dengan hepar, batas kortikomeduler tak jelas, medula tampak lebih
prominen, tak tampak batu, pielokaliks tak melebar.
 Ginjal kiri : bentuk dan ukuran normal, ekogenitas kortek hiperokhoik
sama dengan hepar, batas kortikomeduler tak jelas, medula tampak lebih
prominen, tak tampak batu, pielokaliks tak melebar.
 Lien : ukuran tak membesar , tak tampak massa
 Aorta : tak tampak nodul paraaorta
 Vesika urinaria : dinding tak menebal, permukaan rata,tak tampak batu, tak
tampak massa.
 Uterus : ukuran normal , endometrial line menebal, masih mungkin
fase sekresi
 Tampak cairan bebas pada paravesika
Kesan :
 Ukuran kedua ginjal normal tetapi ekhogenitas kedua ginjal hiperekhoik,
sama dengan hepar kurang dari lien, curiga proses kronik kedua ginjal
 Ascites minimal
 Tak tampak kelainan pada organ-organ intraabdomen di atas secara
sonografi

14
E. DAFTAR PERMASALAHAN
a. Masalah Aktif
- Pasca KAD
- DM tipe-1 (IDDM)
- Anemia mikrositik hipokromik

b. Masalah Inaktif
- Gizi buruk antropometri
- Sosial ekonomi kurang
- Psikologis dan support mental emosional penderita dan keluarga

F. DIAGNOSIS
I. Pasca KAD
II. DM tipe-1 (IDDM)
III. Anemia mikrositk hipokromik
IV. Hiperglikemia
V. Hiponatremia ringan
VI. Hipokalemia ringan
VII. Hipoalbuminemia
VIII. Asites minimal
IX. Retinopati hipertensi gr.I
X. Gizi buruk antropometri
XI. Imunisasi dasar tidak lengkap

F. TERAPI
- Injeksi actrapid 10 iu SC atau humulin R ( 1 jam sebelumnya cek GDS )
- Bila GDS >140 mg/dl Injeksi actrafid 10 iu SC
- Bila GDS <140 mg/dl injeksi actrafid 8 iu SC
- Bila GDS <80 mg/dl  injeksi actrafid tunda
PO :
- Parasetamol 250 mg p.o (bila panas > 38 oC)
DIETETIK :
Cairan Kalori Protein
Kebutuhan 24 jam (mL) (kkal) (gram)
1560 ml 2082 kkal 34,7 gram
3 x 1 nasi 300
3 x 200 cc susu 600 2100 69
2x snack (pagi & siang) 100
Total 1000 2100 69
AKG 64% 100% 198%

G. Saran/Rencana Pemeriksaan
- Urin rutin, keton urin, albumin urin
- Elektrolit dan kalsium
- Ureum, creatinin,
- GDS tiap 6 jam
- Keton darah
- Serum Iron, Total iron binding cafacity, serum ferritin
- Kolesterol total, trigliserida, HDL,LDL
- Pemantauan HbA1c 3 bulan kemudian
- Pemantauan tekanan darah

H. Rencana Perawatan
- Sliding scale insulin untuk menentukan dosis insulin yang tepat untuk mengendalikan
gula darah penderita
- Konseling gizi dalam hal penatalaksanaan diet anak saat perawatan maupun untuk
jangka panjang.
- Konseling Psikologi dan Psikiatri untuk support mental emosional anak dan keluarga
- Konseling tumbuh kembang anak agar mencapai tumbuh kembang optimal sesuai
potensi genetiknya

I. Rencana Pemantauan
- Pemantauan keadaan umum, tanda vital, KAD berulang
- Pemantauan GDS dan penyuntikan dosis insulin yang tepat secara rutin
- Pemantauan komplikasi jangka pendek dan jangka panjang

16
- Pemantauan akseptabilitas diet.
- Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
- Pemantauan status pubertas anak
- Pemantauan status mental emosional anak
J. Rencana Edukasi
- Menjelaskan tentang penyakit dan prognosis : DM tipe-1 merupakan penyakit kronis
yang tidak bisa sembuh dan membutuhkan penanganan dan pengendalian secara terus
menerus dalam jangka waktu lama (seumur hidup). Di butuhkan kerjasama keluarga
yang intens dalam pengendalian gula darah penderita agar tidak jatuh pada keadaan
yang lebih buruk (koma diabetikum).
- Menjelaskan tentang tindakan dan pengobatan yang akan dilakukan
- Menjelaskan efek yang akan terjadi apabila pemantauan gula darah dan penyuntikan
insulin tidak teratur.
- Menjelaskan komplikasi yang akan terjadi di masa datang (retinopati diabetik,
nefropati diabetik, neuropati diabetik, gangguan neuropsykological, aterosklerosis,
stroke dan lain-lain)
- Menjelaskan tentang diet dan cara pemberian makanan yang akan diberikan : diet
dengan nilai gizi tinggi tetapi rendah gula.
- Menberikan support mental kepada anak dan keluarga, karena anak akan mendapat
pengobatan terus menerus (suntik insulin) dalam jangka waktu yang lama bahkan
seumur hidup untuk mengendalikan kadar gula darah anak.

K. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad sanam : ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam

17
24

Anda mungkin juga menyukai