PRAKTIKUM IV
“PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS”
Disusun Oleh :
Nama : Thessa Norsantika
NIM : 18.71.019313
Kelompok : 3 Farmasi D
4.2 PEMBAHASAN
Percobaan ini berjudul “Pengenalan Spektrofotometer UV-Vis”. Percobaan ini
bertujuan untuk dapat memahami dan menjelaskan prinsip kerjamaupun fungsi masing-
masing komponen spektrofotometri UV-Vis. Spektrofotometri adalah analisa instrumen
yang membahas tentang molekul dan radiasi elektromagnetik yang mempunyai struktur
umum. Spektrofotometri adalah suatu metode analisi kimia yang di gunakan untuk
menerapkan kadar suatu zat atau senyawa dengan menggunakan alat yang biasa disebut
spektrofotometer.
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan
yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam
larutan tersebut.
Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebab spektrum sinar
tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang lebar sehingga dapat
disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkan kurang menunjukan puncak-puncak
serapan. Namun, walaupun puncak yang dihasilkan berbentuk lebar, puncak tersebut
masih dapat digunakan untuk memperoleh keterangan ada atau tidaknya gugus
fungsional tertentu dalam suatu molekul organik. Penggunaan sinar UV dalam analisis
kuantitatif memberikan beberapa keuntungan, diantaranya: dapat digunakan secara luas,
memiliki kepekaan tinggi, keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi, ketelitian
tinggi, dan tidak rumit dan cepat.
Prinsip kerja spektrofotometer adalah menggunakan instrumen molekul dengan
radiasi elektromagnetik, yang energinya sesuai. Interaksi tersebut akan meningkatkan
energi potensi elektron pada tingkat aksitan. Apabila pada molekul yang sederhana tadi
hanya terjadi transisi elektronik pada suatu macam gugus maka akan terjadi suatu
absorbsi yang merupakan garis spektrum. Berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia)
sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Pada spektrofotometer UV-Vis, sinar yang melewati suatu larutan akan diserap oleh
senyawa – senyawa dalam larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada
jenis senyawanya yang ada. Konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin
tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, maka makin banyak sinar yang diserap.
Berbeda dengan spektrofotometri Visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan
interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190 - 380 nm.
Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deunterium. Deunterium disebut juga
heavy hydrogen, dia merupakan isotope hydrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di
laut dan daratan. Inti atom deunterium mempunya satu proton dan satu neutron,
sementara hydrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama
deuterium di ambil dari bahasa Yunani, deuteras yang berarti dua, mengacu pada intinya
yang memiliki dua partikel. Karena sinar UV tidak dapat di deteksi dngan mata kita
maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak
memiliki warna, bening, dan transpara. Oleh karena itu sampel tidak perlu dibuat
berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sampel dapat langsung dianalisa
meskipun tanpa preparasi. Namun perlu di ingat bahwa sampel keruh tetap harus dibuat
jernih dengan filtrasi atau sentrifugasi
Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif adalah dapat
digunakan secara luas, memiliki kepekaan yang tinggi, keselektifannya cukup baik, dan
tingkat ketelitiannya tinggi. Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah
panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari
berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang
tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-
benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan
pada spektrometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh
dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun
dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk
larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara
sampel dan blanko ataupun pembanding.
5.1 KESIMPULAN
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan
yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam
larutan tersebut.
Prinsip kerja spektrofotometer adalah menggunakan instrumen molekul dengan
radiasi elektromagnetik, yang energinya sesuai. Interaksi tersebut akan meningkatkan
energi potensi elektron pada tingkat aksitan. Apabila pada molekul yang sederhana tadi
hanya terjadi transisi elektronik pada suatu macam gugus maka akan terjadi suatu
absorbsi yang merupakan garis spektrum. Berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia)
sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian lagi dipancarkan (It).
5.2 SARAN
Saya tidak mempunyai saran untuk praktikum ini dikarenakan kita tidak melakukan
praktikum secara langsung. Banyak kekurangan dari praktikum online ini yaitu
ketidaktahuan terhadap materi yang dipraktikumkan karena tidak berhadapan langsung
pada alat-alat yang sedang dibahas sekarang ini. Saya harap pandemi cepat usai dan kita
dapat melakukan praktikum seperti biasanya.
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Fatimah, S, Yanlinastuti dan Yoskasih. 2005. Kualifikasi Alat Spektrometer UV- vis Untuk
Penentuan Uranium dan Besi dalam-U30.
Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia.
Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Basset, J. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: EGC.
Underwood, A. L. 1990. Analisis Kimia Kiantitatif Edisi ke Enam. Jakarta: Erlangga.