Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KIMIA FARMASI II

PRAKTIKUM IV
“PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS”

Disusun Oleh :
Nama : Thessa Norsantika
NIM : 18.71.019313
Kelompok : 3 Farmasi D

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Analisis obat dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar senyawa obat
berdasarkan sifat-sifat fisika maupun kimia senyawa obat. Analisis kuantitatif dilakukan
untuk mengukur kadar (konsentrasi) bahan aktif obat pada pembuatan sediaan obat atau
bahan tambahan agar dapat memastikan sesuai persyaratan maupun spesifikasi yang
diinginkan.
Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan dan pemilihan visual
mengenai pengabsorbsian energi cahaya oleh spesies kimia. Istilah spektrofotometri
menyiratkan pengukuran absorbsi energi cahaya oleh suatu sistem kimia sebagai fungsi
dari panjang gelombang radiasi.
Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis yang berdasarkan pada
penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Berdasarkan penurunan
intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pada tebal tipisnya media dan
konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible umumnya
disebut kalori, oleh karena itu pembentukan warna pada metoda ini sangat menentukan
ketelitian hasil yang diperoleh. Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan
pengompleks yang selektif terhadap unsur yang ditentukan.
1.2 TUJUAN
Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan prinsip kerja maupun fungsi masing-
masing komponen spektrofotometri UV-Vis.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 DASAR TEORI


Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector
vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah
spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik
secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari
suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi (Harjadi, 1990).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan
spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri
(Basset, 1994).
Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis yang berdasarkan pada
penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Berdasarkan penurunan
intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pada tebal tipisnya media dan
konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible umumnya
disebut kalori, oleh karena itu pembentukan warna pada metoda ini sangat menentukan
ketelitian hasil yang diperoleh. Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan
pengompleks yang selektif terhadap unsur yang ditentukan (Fatimah, 2005).
Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu
sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula
pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu
(Underwood, 1986).
Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi
yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh
perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 1990).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan
spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.
Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan
studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel
diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk
menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda (Tahir, 2009).
Salah satu contoh instrumentasi analisis yang lebih kompleks adalah spektrofotometer
UV-Vis. Alat ini banyak bermanfaat untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa
yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 – 400 nm) atau daerah sinar
tampak (400 – 800 nm). Analisis ini dapat digunakan yakni dengan penentuan absorbansi
dari larutan sampel yang diukur.
Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer,
yaitu:
A = – log T = – log It / I0 = ε . b . C
Dimana:
A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur
T = Transmitansi
I0 = Intensitas sinar masuk
It = Intensitas sinar yang diteruskan
ε = Serapan molar
b = Tebal kuvet yang digunakan
C = Konsentrasi dari sampel
(Tahir, 2009).
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa serapan (A) tidak memiliki satuan dan
biasanya dinyatakan dengan unit absorbansi. Serapan molar pada persamaan di atas
adalah karakteristik suatu zat yang menginformasikan berapa banyak cahaya yang
diserap oleh molekul zat tersebut pada panjang gelombang tertentu. Semakin besar nilai
serapan molar suatu zat maka semakin banyak cahaya yang diabsorbsi olehnya, atau
dengan kata lain nilai serapan (A) akan semakin besar.
Hukum Lambert-Beer di atas berlaku pada larutan dengan konsentrasi kurang dari
sama dengan 0.01 M untuk sebagian besar zat. Namun, pada larutan dengan konsentrasi
pekat maka satu molekul terlarut dapat memengaruhi molekul terlarut lain sebagai akibat
dari kedekatan masing-masing molekul pada larutan dengan konsentrasi yang pekat
tersebut. Ketika satu molekul dekat dengan molekul yang lain maka nilai serapan molar
dari satu molekul itu akan berubah atau terpengaruh. Secara keseluruhan, nilai
absorbansi yang dihasilkan pun ikut terpengaruh, sehingga secara kuantitatif nilai yang
ditunjukkan tidak mencerminkan jumlah molekul yang diukur di dalam larutan uji.
Adapun instrument dari spektrofotometri UV-vis yaitu:
1. Sumber radiasi
Sumber radiasi pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber  radiasi pada spektrofotometer UV-Vis ada
tiga macam:
a. Sumber radiasi Tungsten (Wolfram), Lampu ini digunakan untuk mengukur
sampel pada daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar
biasa. Memiliki panjang gelombang antara 380-900 nm. Spektrum
radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000 jam
pemakaian.
b. Sumber radias i Deuterium. Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-
380 nm. Spektrum energi radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur
sampel yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
c. Sumber radiasi merkuri. Sumber radiasi ini memiliki panjang gelombang 365
nm.
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis
menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang
tertentu. Bagian-bagian monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya
di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi
sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi
akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh
jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan
dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi
akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang
diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang
diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang
gelombang yang dipilih.
3. Sel kuvet
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karenanya kebanyakan
kuvet adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. Sel
itu haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah spektra yang diminati, jadi sel
kaca melayani daerah tampak, sel kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk
daerah ultraviolet. Dalam instrument, tabung reaksi silindris kadang-kadang
digunakan sebagai wadah sampel. Penting bahwa tabung-tabung semacam itu
diletakkan secara reprodusibel dengan membubuhkan tanda pada salah satu sisi
tabung dan tanda itu selalu tetap arahnya tiap kali ditaruh dalam instrument. Sel-sel
lebih baik bila permukaan optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian rupa
sehingga berkas cahaya menembus larutan. Umumnya sel-sel ditahan pada posisinya
dengan desain kinematik dari pemegangnya atau dengan jepitan berpegas yang
memastikan bahwa posisi tabung dalam ruang sel dari instrument itu reprodusibel.
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan
dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer). Detektor dapat memberikan
respon terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang Ada beberapa cara untuk
mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai
untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet. Banyak senyawa-senyawa
organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang. Jika anda
menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah detektor
pada sisi yang berlawanan, anda akan mendapatkan pembacaan langsung berapa
besar sinar yang diserap. Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah
senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu itu. Anda akan heran
mengapa pelarut yang digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV. Pelarut
menyerapnya, tetapi senyawa-senyawa akan menyerap dengan sangat kuat bagian-
bagian yang berbeda dari specktrum UV. Misalnya metanol, menyerap pada panjang
gelombang dibawah 205 nm dan air pada gelombang dibawah 190 nm. Jika anda
menggunakan campuran metanol-air sebagai pelarut, anda sebaiknya menggunakan
panjang gelombang yang lebih besar dari 205 nm untuk mencegah pembacaan yang
salah dari pelarut.
5. Rekorder
Fungsi rekorder mengubah panjang gelombang hasil deteksi dari detektor
yang diperkuat oleh amplifier menjadi radiasi yang ditangkap detektor kemudian
diubah menjadi sinyal-sinyal listrik dalam bentuk spektrum. Spektrum tersebut
selanjutnya dibawa ke monitor sehingga dapat dibaca dalam bentuk transmitan
maupun absorbansi.
Mekanisme kerja alat spektrofotometer UV-Vis adalah sinar dari sumber sinar
dilewatkan melalui celah masuk, kemudian sinar dikumpulkankan agar sampai ke
prisma untuk didifraksikan menjadi sinar-sinar dengan panjang gelombang tertentu.
Selanjutnya sinar dilewatkan ke monokromator untuk menyeleksi panjang
gelombang yang diinginkan. Sinar monokromatis melewati sampel dan akan ada
sinar yang diserap dan diteruskan. Sinar yang diteruskan akan dideteksi oleh
detektor. Radiasi yang diterima oleh detektor diubah menjadi sinar listrik yang
kemudian terbaca dalam bentuk transmitansi.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Spektrofotometri UV-Vis
b. Double beam
c. Single beam
d. Computer
e. Pipet
f. Labu ukur
g. Kuvet
h. Pipet volume
i. Kamera
2. Bahan
a. Etanol

3.2 CARA KERJA


Dosen atau asisten dosen menunjukkan dan menjelaskan komponen alat-alat
spektrofotometer UV-Vis di Laboratorium Instrumen.

Masing-masing kelompok mahasiswa melihat dan mengamati alat-alat spektrofotometer UV-


Vis serta mencatat penjelasan dari dosen atau asisten dosen terkait cara kerjanya.

Masing-masing kelompok mahasiswa melakukan praktek persiapan dan simulasi analisis


sampel dengan spektrofotometer UV-Vis.

Mahasiswa melakukan dokumentasi proses praktikum dan mendiskusikan hasil pengamatan


bersama kelompoknya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.2 HASIL PENGAMATAN


NO ALAT FUNGSI SPESIFIKASI DAN KARAKTERISTIK

1 Spektrofotometer Untuk mengukur transmitan Spektrofotometri yang terdapat di


UV-Vis atau absorban suatu sampel laboratorium yaitu double beam
1. Merek Shimadzu tipe UV-1700
Lampu : D2 dan WI (halogen)
2. Merek Thermo Fisher
Lampu : Xenon
2 Kuvet Untuk menaruh sampel Jenis kuvet kaca optis memiliki jangkauan
panjang gelombang optic 340-2,500 nm
yang mentransmisikan lebih dari 80%
cahaya bersama dengan toleransi
pencocokan 1% pada 350 nm
3 Etanol Untuk pelarut Etanol 96% yaitu cairan tidak berwarna
yang mudah menguap

4.2 PEMBAHASAN
Percobaan ini berjudul “Pengenalan Spektrofotometer UV-Vis”. Percobaan ini
bertujuan untuk dapat memahami dan menjelaskan prinsip kerjamaupun fungsi masing-
masing komponen spektrofotometri UV-Vis. Spektrofotometri adalah analisa instrumen
yang membahas tentang molekul dan radiasi elektromagnetik yang mempunyai struktur
umum. Spektrofotometri adalah suatu metode analisi kimia yang di gunakan untuk
menerapkan kadar suatu zat atau senyawa dengan menggunakan alat yang biasa disebut
spektrofotometer.
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan
yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam
larutan tersebut.
Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebab spektrum sinar
tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang lebar sehingga dapat
disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkan kurang menunjukan puncak-puncak
serapan. Namun, walaupun puncak yang dihasilkan berbentuk lebar, puncak tersebut
masih dapat digunakan untuk memperoleh keterangan ada atau tidaknya gugus
fungsional tertentu dalam suatu molekul organik. Penggunaan sinar UV dalam analisis
kuantitatif memberikan beberapa keuntungan, diantaranya: dapat digunakan secara luas,
memiliki kepekaan tinggi, keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi, ketelitian
tinggi, dan tidak rumit dan cepat.
Prinsip kerja spektrofotometer adalah menggunakan instrumen molekul dengan
radiasi elektromagnetik, yang energinya sesuai. Interaksi tersebut akan meningkatkan
energi potensi elektron pada tingkat aksitan. Apabila pada molekul yang sederhana tadi
hanya terjadi transisi elektronik pada suatu macam gugus maka akan terjadi suatu
absorbsi yang merupakan garis spektrum. Berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia)
sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Pada spektrofotometer UV-Vis, sinar yang melewati suatu larutan akan diserap oleh
senyawa – senyawa dalam larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada
jenis senyawanya yang ada. Konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin
tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, maka makin banyak sinar yang diserap.
Berbeda dengan spektrofotometri Visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan
interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190 - 380 nm.
Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deunterium. Deunterium disebut juga
heavy hydrogen, dia merupakan isotope hydrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di
laut dan daratan. Inti atom deunterium mempunya satu proton dan satu neutron,
sementara hydrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama
deuterium di ambil dari bahasa Yunani, deuteras yang berarti dua, mengacu pada intinya
yang memiliki dua partikel. Karena sinar UV tidak dapat di deteksi dngan mata kita
maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak
memiliki warna, bening, dan transpara. Oleh karena itu sampel tidak perlu dibuat
berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sampel dapat langsung dianalisa
meskipun tanpa preparasi. Namun perlu di ingat bahwa sampel keruh tetap harus dibuat
jernih dengan filtrasi atau sentrifugasi
Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif adalah dapat
digunakan secara luas, memiliki kepekaan yang tinggi, keselektifannya cukup baik, dan
tingkat ketelitiannya tinggi. Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah
panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari
berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang
tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-
benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan
pada spektrometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh
dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun
dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk
larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara
sampel dan blanko ataupun pembanding.

4.3 PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Faktor apa yang dapat mempengaruhi nilai panjang gelombang (λ) ?
Jawaban:
a. Jarak antar dua celah
b. Jarak terang atau gelap dengan terang pusat
c. Jarak layar ke celah (I)
d. Orde (k)
2) Apa yang dimaksud dengan λ max ?
Jawaban: Panjang gelombang maksimum (λ maks) merupakan panjang gelombang
dimana terjadi eksitasi elektronik yang memberikan absorbansi maksimum.
3) Bagaimana prinsip hukum Lambert Beer berlaku pada analisis spektrofotometri UV-
Vis ?
Jawaban:
Hukum Lambert
“Bila suatu sumber sinar monokromatik melewati medium transparan, maka intensitas
sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium yang
mengabsorpsi”
Hukum Beer
“Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya
konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut”
Hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media maka
sebagian cahaya tersebut ada yang diserap (Ia) sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian
lagi dipancarkan (It).
4) Apa perbedaan antara spektrofotometer UV-Vis single beam dan double beam ?
Jawaban: pada jenis spektrofotometer single beam, cahaya hanya akan melewati satu
arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi larutan yang dimasukkan.
Sedangkan pada jenis spektrofotometer double beam, nilai blanko dapat langsung
diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan
yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam
larutan tersebut.
Prinsip kerja spektrofotometer adalah menggunakan instrumen molekul dengan
radiasi elektromagnetik, yang energinya sesuai. Interaksi tersebut akan meningkatkan
energi potensi elektron pada tingkat aksitan. Apabila pada molekul yang sederhana tadi
hanya terjadi transisi elektronik pada suatu macam gugus maka akan terjadi suatu
absorbsi yang merupakan garis spektrum. Berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia)
sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian lagi dipancarkan (It).

5.2 SARAN
Saya tidak mempunyai saran untuk praktikum ini dikarenakan kita tidak melakukan
praktikum secara langsung. Banyak kekurangan dari praktikum online ini yaitu
ketidaktahuan terhadap materi yang dipraktikumkan karena tidak berhadapan langsung
pada alat-alat yang sedang dibahas sekarang ini. Saya harap pandemi cepat usai dan kita
dapat melakukan praktikum seperti biasanya.
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Fatimah, S, Yanlinastuti dan Yoskasih. 2005. Kualifikasi Alat Spektrometer UV- vis Untuk
Penentuan Uranium dan Besi dalam-U30.
Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia.
Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Basset, J. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: EGC.
Underwood, A. L. 1990. Analisis Kimia Kiantitatif Edisi ke Enam. Jakarta: Erlangga.
 

Anda mungkin juga menyukai