Jurnal PDF
Jurnal PDF
INTISARI
____________________
1
Judul Karya Tulis Ilmiah
2
Mahasiswa D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Yogyakarta
3
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
PENDAHULUAN perubahan fisik, psikologis maupun
Janin dalam rahim dan hormonal. Perubahan hormonal
ibunya merupakan satu kesatuan sering menyebabkan beberapa
yang saling mempengaruhi. ketidaknyamanan pada saat
Kesehatan ibu yang optimal akan kehamilan, salah satu
meningkatkan kesehatan, ketidaknyamanan tersebut adalah
pertumbuhan dan perkembangan emesisis gravidarum atau yang lebih
janin (Manuaba, 1998). Perawatan dikenal dengan mual muntah pada
intensif kesehatan ibu dan anak saat kehamilan. Banyak ibu hamil
selama masa kehamilan sangat yang tidak dapat mengatasi rasa mual
berperan penting untuk menurunkan dan muntah sehingga keadaan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan berlanjut pada derajat yang lebih
Angka Kematian Bayi (AKB) tinggi dan mengakibatkan
sebagai indikator kesehatan ibu dan menurunnya kesehatan ibu hamil.
bayi. Mual dan muntah tidak bisa
Dewasa ini status kesehatan dianggap ringan karena saat usia
ibu dan anak di Indonesia masih kehamilan muda, organ-organ vital
tertinggal di negara-negara ASEAN. janin mulai terbentuk sehingga dapat
Hal ini tercermin dari masih mengakibatkan terhambatnya
tingginya Angka Kematian Ibu yaitu pertumbuhan janin yang dikandung,
248 per 100.000 kelahiran hidup karena zat-zat besi yang seharusnya
(SDKI, 2007) dan Angka Kematian diserap oleh janin terbuang bersama
Bayi sebesar 26,9 per 1000 kelahiran dengan terjadinya muntah
hidup (SDKI, 2007). Penanganan (Wiknjosastro, Hanifa, 1999).
masalah ini tidaklah mudah, karena Emesis gravidarum adalah salah satu
faktor yang melatarbelakangi ketidaknyamanan yang biasa terjadi
kematian ibu dan bayi sangat di pagi hari pada waktu bangun
komplek. dengan keluhan kepala pusing, mual
Mual dan muntah bukan ringan sampai muntah. Keadaan ini
merupakan faktor utama penyebab disebabkan oleh gangguan
kematian ibu di Indonesia, tetapi metabolisme karbohidrat. Bila
kejadian mual dan muntah cukup muntah terjadi terus menerus
besar yaitu 60% sampai 80% pada sedangkan asupan makanan kurang,
primigravida dan 40% sampai 60% dapat menyebabkan gangguan
pada multigravida serta satu diantara suasana kehidupan sehari-hari. Bila
1000 kehamilan gejala yang dialami hal ini berlanjut, tubuh akan
menjadi lebih berat (Wiknjosastro, kekurangan cairan sehingga sirkulasi
Hanifa, 1999). Secara umum mual darah dan metabolisme tubuh
dan muntah dalam kehamilan terjadi terganggu ( Manuaba 1999 : 102 ).
pada 50% - 90% wanita hamil, 91% Selama bulan-bulan pertama masa
terjadi pada trimester pertama dan kehamilan jantung, hati, paru-paru,
hanya 3% pada trimester akhir ginjal, sistem saraf dan organ lain
(Majalah Obstetri dan Ginekologi dari bayi sedang tumbuh pesat.
Indonesia, 2002). Bahan baku untuk membuat organ
Mual muntah dalam kehamilan ini disediakan melalui plasenta yang
merupakan hal fisiologis yang biasa tumbuh dengan cepat dan ini berasal
dialami setiap ibu hamil, karena dari makanan yang ibu santap.
terjadi beberapa perubahan yaitu Muntah yang berlebihan akan
menyebabkan cairan tubuh makin berkelompok maupun konseling
berkurang sehingga darah menjadi secara individu mengenai
kental (hemokonsentrasi) yang dapat penanganan ibu hamil dengan
melambatkan peredaran darah. Hal keluhan mual muntah atau emesis.
tersebut bisa mengurangi konsumsi Beberapa cara yang dapat digunakan
oksigen dan makanan ke jaringan untuk mengurangi keluhan emesis
yang bisa menimbulkan kerusakan antara lain melalui diet kaya protein
jaringan dan memperburuk keadaan dan karbohidrat komplek, banyak
janin dan kondisi ibu hamil. Selain minum cairan, menghindari
itu muntah yang berlebihan dapat pandangan aroma dan rasa dari
menyebabkan pecahnya pembuluh makanan yang merangsang mual
darah kapiler pada lambung sehingga muntah, makan lebih sering tetapi
muntah bercampur darah. dalam porsi kecil dan sebelum
Pembesaran bayi dalam rahim merasa lapar, makan sebelum rasa
sangat tergantung dari asupan nutrisi mual menyerang, memenuhi
ibu hamil. Muntah yang berlebihan kebutuhan tidur dan istirahat untuk
akan membuat tubuh kehilangan mengurangi stress serta
cairan dan hal ini akan mengganggu mengkonsumsi pil vitamin sesuai
sirkulasi darah dan metabolisme resep. Hal tersebut dilakukan untuk
tubuh janin sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil
menyebabkan bayi tumbuh kecil dalam melakukan pencegahan
dalam rahim atau Intra Uterine terhadap hiperemesis gavidarum.
Growth Retardation (IUGR) Dalam upaya meningkatkan
(Wesson, Nicky,2002). derajat kesehatan masyarakat,
Masyarakat pada umumnya pemerintah telah menyusun Rencana
menganggap bahwa emesis adalah Pembangunan Jangka Menengah
mual muntah yang biasa dialami oleh Nasional (RPJMN) bidang kesehatan
setiap wanita hamil, hal tersebut 2005-2009. Salah satu tujuan dari
disebabkan pengetahuan yang penyusunan RPJMN adalah untuk
dimiliki tentang akibat emesis dan mencegah dan menanggulangi
cara pencegahan agar tidak terjadi hiperemesis serta menurunkan
hiperemesis masih rendah. Factor- prevalensinya minimal 20% pada
faktor yang mempengaruhi tahun 2009 agar terwujud derajat
kurangnya pengetahuan ibu hamil kesehatan yang optimal (DepKes RI,
adalah sumber informasi yang masih 2005). Selain itu, dalam kasus
terbatas dan pengalaman yang hiperemesis pemerintah telah
sedikit, selain itu pendidikan juga memberikan kebijakan yang tertuang
berpengaruh terhadap penerimaan dalam Kepmenkes RI
dan pengembangan pengetahuan No.900/Menkes/SK/VII/2002 BAB
yang didapatkannya. Beberapa faktor V Pasal 16 disebutkan bahwa bidan
tersebut juga mempengaruhi dalam mempunyai kewenangan untuk
upaya pencegahan sehingga tidak memberikan asuhan kebidanan pada
jarang kejadian emesis tidak ibu hamil dengan hiperemesis
tertangani dengan benar. Dalam hal gravidarum derajat I. Sedangkan
ini seorang bidan dapat untuk hiperemesis derajat lanjut
melaksanakan salah satu perannya harus dirujuk ke pelayanan kesehatan
yaitu sebagai pendidik, bidan dapat yang lebih lengkap untuk
memberikan penyuluhan secara
mendapatkan penanganan yang Berdasarkan latar belakang
sesuai. masalah tersebut dapat ditarik
Bidan Praktik Swasta (BPS) rumusan masalah yaitu “ Apakah ada
merupakan pelayanan kesehatan bagi hubungan yang signifikan antara
ibu hamil paling dasar yang tingkat pengetahuan ibu hamil
memberikan pelayanan bagi tentang emesis gravidarum dengan
kesehatan ibu dan anak termasuk upaya pencegahan hiperemesis di
antenatal care (ANC). Salah satu BPS Wahyuningsih Wonosari
BPS di Gunung Kidul adalah BPS Gunung Kidul Yogyakarta Tahun
Wahyuningsih, dari studi 2009 ?”.
pendahuluan yang dilakukan oleh Tujuan dari penelitian ini
penulis pada tanggal 5 November antara lain: Diketahuinya hubungan
2008 sampai dengan 30 Januari 2009 yang signifikan antara tingkat
terdapat 90 kunjungan ibu hamil, pengetahuan ibu hamil tentang
dengan rata-rata kunjungan per bulan emesis gravidarum dengan upaya
25-30 ibu hamil. Dari jumlah pencegahan hiperemesis di BPS
kunjungan tersebut diperoleh ibu Wahyuningsih Wonosari Gunung
hamil trimester I sebanyak 67 Kidul Yogyakarta, diketahuinya
(74,44%) ibu hamil dan 33 (36,67%) tingkat pengetahuan ibu hamil
ibu hamil mengalami emesis serta 10 tentang emesis gravidarum di BPS
(11,11%) ibu hamil mengalami Wahyuningsih Wonosari Gunung
hiperemesis. Selain itu, penulis juga Kidul Yogyakarta tahun 2009,
melakukan wawancara kepada 4 ibu diketahuinya upaya pencegahan
hamil yang mengalami emesis hiperemesis pada ibu hamil di BPS
gravidarum, didapatkan data 3 dari 4 Wahyuningsih Wonosari Gunung
ibu hamil yang mengalami emesis Kidul Yogyakarta tahun 2009.
gravidarum tidak mengetahui cara
untuk mengurangi bahkan mencegah PENELITIAN
keluhan mual muntah yang dialami Penelitian ini menggunakan
sehingga dapat semakin memburuk metode survey korelasional yaitu
dan menjadi hiperemesis gravidarum suatu metode penelitian yang
dan harus dirawat ke pelayanan dilakukan dengan tujuan menemukan
kesehatan yang lebih lengkap untuk ada tidaknya hubungan tanpa
mendapatkan penanganan yang melakukan suatu perlakuan.
sesuai. Populasi pada penelitian ini adalah
Berdasarkan data dari studi semua ibu hamil trimester I,
pendahuluan tersebut, maka penulis kehamilan yang direncanakan atau
tertarik untuk melakukan penelitian diinginkan, tidak memiliki riwayat
mengenai hubungan tingkat penyakit maag dan memeriksakan
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilannya ke BPS Wahyuningsih
emesis gravidarum dengan upaya Wonosari Gunung Kidul serta
pencegahan hiperemesis di BPS bersedia ikut serta dalam proses
Wahyuningsih Wonosari Gunung penelitian. Jumlah populasinya
Kidul Yogyakarta tahun 2009. sebanyak 30 orang.
Masalah ini diambil sesuai dengan Metode pengambilan sampel
profesi penulis yang nantinya akan yang digunakan adalah non-random
memberikan asuhan kepada ibu (non– probability sample) yaitu
hamil. pengambilan sample yang tidak
didasarkan atas kemungkinan yang Tabel 2 Deskripsi Karakteristik
dapat diperhitungkan. Tehnik yang Responden Berdasarkan Pendidikan
digunakan adalah sampel jenuh, Terakhir di BPS Wahyuningsih
yaitu seluruh anggota populasi Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta
Tahun 2009
dijadikan sampel. Analisis hubungan
dalam penelitian ini menggunakan No. Pendidikan Frekuensi Persentase
rumus Kendall Tau karena skala 1. Tamat SD 1 3 %
yang digunakan adalah ordinal dan 2. Tamat SLTP 8 27 %
ordinal. 3. Tamat SLTA 14 47 %
4. Tamat Perguruan 7 23 %
Tinggi
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah 30 100%
Pengambilan data pada
Sumber: Data primer 2009
penelitian dilakukan dari bulan Mei
2009 sampai dengan Juni 2009, di
Tabel di atas menunjukkan
BPS Wahyuningsih yang terletak di
karakteristik responden berdasarkan
Jl. Jogja Wonosari Km 7, Gunung
pendidikan terakhir responden.
Kidul, Yogyakarta. Distribusi
Berdasarkan tabel di atas dapat
frekuensi berdasarkan karakteristik
diketahui bahwa sebagian besar
tersebut dapat dilihat pada tabel
pendidikan terakhir responden adalah
berikut:
tamatan SLTA yaitu sebanyak 14
Tabel 1 Deskripsi Krakteristik
orang (47%). Sedangkan yang paling
Responden Berdasarkan Umur di
sedikit adalah responden yang
BPS Wahyuningsih Wonosari
pendidikan terakhirnya tamatan SD
N Umur Frekuensi Perse yaitu 1 orang responden (3%).
o. ntase
1. >30 Tahun 3 10 % Tabel 3 Deskripsi Karakteristik
2. 26 – 30 Tahun 13 43 % Responden Bedasarkan Frekuensi
3. 21 - 25 Tahun 10 33 % Kehamilan di BPS Wahyuningsih
4. <20 Tahun 4 13 % Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta
100 %
Tahun 2009
Jumlah 30
Sumber: Data primer 2009 No. Kehamilan Frekuensi Persentase
Ke
Tabel di atas menunjukkan 1. Pertama 20 67 %
karakteristik responden berdasarkan 2. Kedua 7 23 %
umur responden. Jumlah responden 3. Ketiga 3 10 %
pada penelitian ini adalah 30 orang.
Responden terbanyak adalah yang Jumlah 30 100%
berumur 26-30 tahun yaitu sebanyak Sumber: Data primer 2009
13 orang (43 %) dan responden Tabel di atas menunjukkan
paling sedikit adalah yang berumur karakteristik responden berdasarkan
>30 tahun yaitu sebanyak 3 orang frekuensi kehamilan. Tabel tersebut
(10 %). menunjukkan bahwa sebagian besar
responden merupakan kehamilan
pertama yaitu sebanyak 20 orang (67
%). Sedangkan responden yang
paling sedikit adalah yang
mengalami kehamilan ketiga
sebanyak 3 orang (10%).
orang responden (43%) mempunyai
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tingkat upaya yang kurang. Dapat
Pengetahuan Ibu Hamil tentang disimpulkan bahwa sebagian besar
Emesis Gravidarum di BPS responden mempunyai upaya yang
Wahyuningsih Wonosari Gunung
cukup terhadap pencegahan
Kidul Yogyakarta Tahun 2009
hiperemesis gravidarum.
Kategori Jumlah Persentase
Tinggi 2 7% Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Emesis Gravidarum
Sedang 18 60 % dengan Upaya Pencegahan
Rendah 10 33 % Hiperemesis
Jumlah 30 100%
Untuk mengetahui hubungan
Sumber: Data primer 2009 antara tingkat pengetahuan ibu hamil
Tabel di atas menunjukkan tentang emesis gravidarum dengan
bahwa 2 orang responden (7%) upaya pencegahan hiperemesis
mempunyai tingkat pengetahuan gravidarum, maka dilakukan analisis
yang tinggi, 18 orang responden menggunakan uji statistik Kendal
(60%) mempunyai tingkat Tau. Hubungan tingkat pengetahuan
pengetahuan sedang dan 10 orang ibu hamil tentang emesis gravidarum
responden (33%) mempunyai tingkat dengan upaya pencegahan
pengetahuan yang rendah tentang hiperemesis gravidarum dapat dilihat
emesis gravidarum. Dapat pada tabel silang berikut ini.
disimpulkan bahwa sebagian besar
responden mempunyai tingkat Tabel 6 Hubungan Tingkat
pengetahuan yang sedang tentang Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
emesis gravidarum. Emesis Gravidarum dengan Upaya
Pencegahan Hiperemesis
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Upaya Gravidarum
Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
di BPS Wahyuningsih Wonosari Tingkat Upaya Pencegahan
Total
Gunung Kidul Yogyakarta Tahun Pengetahuan Baik Cukup Kurang
2009 f % f % f % F %
Kategori Jumlah Persentase Tinggi 1 3 1 3 0 0 2 7
Baik 1 3% Sedang 0 0 14 47 4 13 18 60
Cukup 16 53 %
13 Rendah 0 0 1 3 9 30 10 33
Kurang 43 %
Total 1 3 16 53 13 43 30 100
Jumlah 30 100%
Sumber: Data primer 2009 Sumber: Data primer 2009