Konsep Perjalanan Dan Pencegahan Penyakit
Konsep Perjalanan Dan Pencegahan Penyakit
Oleh :
NIM : 15/382683/KG/10357
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari penyakit
PEMBAHASAN
Gold Medical Dictionary : Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga
timbullah gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem dari
tubuh.
Van Dale’s Groot Woordenboek der Nederlandse Tal l: Penyakit adalah suatu
keadaan pada mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu
perjalanannya.
Arrest Hofte Amsterdam : Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat
dari luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-
fungsi dalam dari tubuh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat
gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak
normal. Pada kenyataannya, suatu penyakit memiliki tahapan-tahapan saat terjadinya
penyakit tersebut. Diantaranya adalah tahap pre-patogenesa, dan tahap patogenesa.
Tahap patogenesa sendiri kemudian dibagi menjadi tahap inkubasi, tahap penyakit dini,
tahap penyakit lanjut, dan tahap akhir penyakit.
a. Tahap Pre-Patogenesa
Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi
interaksi ini masih diluar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh
manusia dan belum masuk kedalam tubuh pejamu. Pada keadaan ini belum ditemukan
adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh pejamu masih kuat dan dapat
menolak penyakit. Keadaan ini disebut juga sebagai keadaan sehat.
b. Tahap Patogenesa
Tahap Patogenesa sebagaimana yang tadi telah disebutkan dibagi menjadi tahap
inkubasi, tahap penakit dini, tahap penyakit lanjut, dan tahap akhir penyakit. Pada tahap
patogenesa inilah penyakit mulai berkembang hingga akhirnya dapat disembuhkan
maupun menjadi fatal bagi penderitanya.
i. Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi adalah masuknya bibit penyakit kedalam tubuh pejamu, tetapi
gejala-gejala penyakit belum nampak. Tiap-tiap penyakit mempunyai masa
inkubasi yang berbeda, ada yang bersifat seperti influenza, penyakit kolera
masa inkubasinya hanya 1-2 hari, penyakit Polio mempunyai masa inkubasi 7-
14 hari, tetapi ada juga yang bersifat menahun misalnya kanker paru-paru,
AIDS dan sebagainya.
Jika daya tahan tubuh tidak kuat, tentu penyakit akan berjalan terus yang
mengakibatkan terjadinya gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh. Pada
suatu saat penyakit makin bertambah hebat, sehingga timbul gejalanya. Garis
yang membatasi antara tampak dan tidak tampaknya gejala penyakit disebut
dengan horison klinik.
Banyak teori yang yang menjelaskan awal berkembangnya penyakit, namun secara
lebih rinci penyebab terjadinya suatu penyakit dijelaskan melalui Segitiga Epidemiologi,
yaitu suatu diagram yang menggambarkan hubungan dari tiga penyebab utama penyakit
yakni agent, host, dan environment atau lingkungan.
a. Agent
Penyakit dapat disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang
dikarenakan oleh mikro organisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protozoa, metazoa, dll),
unsur nutrisi karena bahan makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang ditentukan,
unsur kimiawi yang disebabkan karena bahan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh
sendiri (karbon monoksid, obat-obatan, arsen, pestida, dll), unsur fisika yang disebabkan
oleh panas, benturan, dll, serta unsur psikis atau genetik yang terkait dengan heriditer
atau keturunan. Demikian juga dengan unsur kebiasaan hidup (rokok, alcohol, dll),
perubahan hormonal dan unsur fisioloigis seperti kehamilan, persalinan, dll.
b. Host
Host atau penjamu ialah keadaan manusia yang sedemikan rupa sehingga menjadi
faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik.
Faktor penjamu yang biasanya menjadi faktor untuk timbulnya suatu penyakit sebagai
berikut :
iii. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang
beda kerentangannay terhadapa suatu penyakit.
iv. Genetik (hubungan keluarga). Misalnya penyakit yang menurun seperti
hemofilia, buta warna, sickle cell anemia, dll.
c. Environment
Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit,
hal ini karena faktor ini datangnya dari luar atau bisa disebut dengan faktor ekstrinsik.
Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi:
a. Tahap Pre-patogenesis
Menurut tingkatan pencegahan Leavell dan Clark pencegahan sesungguhnya (true
prevention) atau primary prevention terjadi pada periode pre-patogenesis dan
melibatkan health promotion dan specific protection. Kegiatan yang termasuk dalam
health promotion adalah edukasi kesehatan, memperhatikan faktor genetik atau
lingkungan yang mungkin mempengaruhi penyakit, memperhatikan perkembangaan fisik
dan mental yang baik, dan periodic selective examinations.
b. Tahap Patogenesis
Secondary prevention bisa terjadi pada periode awal dan patogenesis. Termasuk
dalam periode ini adalah early diagnosis dan prompt treatment. Kemudian periode
selanjutnya dan patogenesis adalah kontrol penyakit, termasuk di dalamnya pembatasan
disabilitas, yaitu tindakan preventif agar akibat dan komplikasi penyakit bisa
diminimalkan.
KESIMPULAN
1. Penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan
fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal
3. Tahap patogenesis suatu penyakit dibagi lagi menjadi empat tahap, yaitu tahap
inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut, dan tahap akhir penyakit
5. Pencegahan penyakit menurut Leavell dan Clark juga terbagi menjadi tahap pre-
patogenesis dan tahap patogenesis
Leavell, H.R. dan Clark, E.G. 1965. Preventive Medicine for The Doctor in His Community,
ed.3. Mc. Graw Hill Book Co. New York .