Anda di halaman 1dari 53

Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

BAGIAN 4: M&E HDPE MSEL

Daftar Isi

Deskripsi Klausul Halaman


4.1 Pekerjaan Pengadaan Pipa, Pemasangan Pipa Dan Test Hidrolis.......................................1

4.1.1 Pengadaan Pipa........................................................................................................................ 1

4.1.2 Pemasangan Pipa...................................................................................................................... 5

4.1.3 Test Hidrolis............................................................................................................................. 20

4.2 Mekanikal................................................................................................................................ 21

4.2.1 Umum...................................................................................................................................... 21

4.2.2 Katup Pintu dan Perlengkapannya...........................................................................................25

4.2.3 Pompa Submersible/ Pompa Celup........................................................................................ 28

4.3 Elektrikal................................................................................................................................. 29

4.3.1 Persyaratan Listrik Dasar......................................................................................................... 29

4.3.2 Kabel........................................................................................................................................ 32

4.3.3 Panel Distribusi Tegangan Rendah.......................................................................................... 34

4.3.4 Motor........................................................................................................................................ 36

4.3.5 Pusat Kontrol Motor (Panel Pompa).........................................................................................38

4.3.6 Panel Kontrol Setempat (LCP)................................................................................................. 40

4.3.7 Sistem Pencahayaan............................................................................................................... 42

4.3.8 Sistem Penangkal Petir............................................................................................................ 44

4.3.9 Sistem Pentanahan (Grounding).............................................................................................. 44

4.3.10 Generator Sebagai Daya Cadangan........................................................................................45

4.3.11 Sistem Transfer Switch Otomatis............................................................................................. 49

4.4 Uji Penyelesaian..................................................................................................................... 50

4.4.1 Umum...................................................................................................................................... 50

4.4.2 Pompa, Pipa dan Katup........................................................................................................... 50

4.4.3 Motor........................................................................................................................................ 51

4.4.4 Emergency Generator dan automatic transfer switch..............................................................51

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

BAGIAN 4: M&E HDPE MSEL

1 Pekerjaan Pengadaan Pipa, Pemasangan Pipa Dan Test Hidrolis


1.1 Pengadaan Pipa

1.1.1 Material

1.1.1.1 Pipa HDPE

1. Polyethiline (PE) yang lebih dikenal dengan pipa plastis berisi PE merupakan plastis
yang dibuat melalui temperature tingggi, artinya pembuatan pipa baik bentuk maupun
dimensi dilakukan selama tahap pelelehan material resin.
2. Bahan utama pipa ini terbuat dari HDPE resin minimal 92,5 % (SII) ditambah bahan
pembantu.
3. Penyedia barang/ jasa harus menyediakan perpipaan dari semua material
sebagaimana dirinci dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting,
valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan pemakaian di daerah tropis,
beriklim lembab dan bersuhu udara 32°C.
4. Penyedia barang/jasa harus menyediakan Sertifikat Jaminan Barang dari pabrik
pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang
dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia barang/ jasa juga harus menyampaikan
tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik, serta
melakukan pengujian setelah pipa dikirim dan sampai di lokasi.
5. Standar
a. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan standar SNI
06-4829-2005. Bila ternyata belum ada SNI atau SII untuk produk tertentu atau
belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan
standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya
sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini.
b. Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas),
dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.
c. Penyedia barang/ jasa harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan
fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan
pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam
gambar/ drawing.
6. Standard yang dapat diterima adalah:
a. SNI 06-4829-2005: Pipa polietilena untuk air minum
b. SNI 06-4821-1998: Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum
c. SNI 19-6783-2002: Spesifikasi desinfeksi perpipaan air bersih
d. ISO 4427-1996: Polyethylene pipes for water supply spesifications
e. ISO 6964-1986: Polyolefin pipes and fittings – Determination of carbon black
content by calcinations pyrolysis – Test method and basic specification
f. ISO / TR 10837-1991: Determination of the thermal stability of polyetilene for us in
gas pipes and fitting’s
g. ISO 11420-1996: Method for the assesment of the degree of carbon black
dispersion in polyolefin pipes, fittings and compound’s
h. ISO 6259-1985 Pipe for polyethylene – Part 1 : Determination of tensile properties
i. ISO 3126-1974: Plastic pipe – measurement of dimension
j. ISO 1167-1996: Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids resistance to
internal pressure – Test Method
k. ISO 1133-1991: Plastic – Determination of the melt mass – flow rate (MFR) and
melt volume flow rate (MVR) of thermoplastics
l. ISO 2505 -1-1994: Thermoplastics pipe – Longitudinal reversion – part 1:
determination methods
m. ISO 3607-19977/E: Tolerances on outside diameters and wall thicknesses
n. AS / NZS 4130-97: Polyethylene pipes for pressure aplication
o. ASTM D 3350 – 1999: Standard spesification polyethylene plastics pipe and fittings
material

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

p. JIS 6762 – 1998: Double wall polyethylene pipes for water supply

q. WSA 01: Code of Australia


7. Diameter Pipa

a. Diameter pipa yang dipakai sesuai dengan yang dirinci dan ditunjukkan dalam
daftar kuantitas bahan.

b. Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus sesuai
dengan kelas N.

Kelas N :
• Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1) mm,
dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm.
• Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi ≤ 250, toleransi sama dengan 0,02dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm.
• Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm.

Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn dan pipa
jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk
penggulungan ulang.
8. Tekanan kerja
Pipa PE 100 PN 10 Bar SDR-17 harus dilakukan pengetesan dilapangan dengan cara
memberikan tekanan hidrostatik 1,5 kali dari tekanan rencana (Pressure Design) yang
diijinkan. Tekanan kerja yang terjadi pada pipa min. 7,5 bar.
9. Kelas Pipa
a. Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari
persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m.
Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.
b. Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005 tentang
pipa PE untuk air minum.
c. Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagaimana
tabel dibawah ini.

Tabel G.1 Ketahanan Hidrostatik Pipa

Tegangan Uji (Mpa)


Jenis Bahan 100 Jam 165 Jam 1) 1000 Jam
Pada 20° c Pada 80° c Pada 80° c
PE 100 12.4 5.5 5.0

Catatan :
1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan

d. Pecah karena rapuh (britle failure) pada kurang dari 165 jam adalah merupakan
kegagalan. Jika pengujian dilaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam
bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih
rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan minimum yang baru supaya
dipilih sebagaimana tabel dibawah.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Tabel G.2 Ketahanan Hidrostatik Pada Kekuatan Suhu 80°C


Kebutuhan Uji Ulang

PE 100
Tegangan W aktu Kegagalan
MPa Minimum (jam)
5.5 165
5.4 233
5.3 332
5.2 476
5.1 688
5.0 1000

10. Jenis dan Macam Sambungan

Prosedur penyambungan pipa harus dilakukan sesuai standard yang berlaku hingga
menjamin kekuatan sambungan yang diinginkan.

Kontraktor dapat mengusulkan sistem penyambungan lain bilamana diperlukan atas


dasar persetujuan pemilik pekerjaan dan pengawas pekerjaan.

a. Sambungan mekanis

Mechanical-joint: sambungan plastik, injection( 20 mm-63 mm) imulded, tipe push-


in dengan O-ring dan ulir.

b. Welding (heat fusion)


• Butt welding ( 63 mm – 250 mm)
• Socket welding (20 mm – 125 m)
• Saddle welding
c. Electro welding (25 mm – 125 mm)

Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.

11. Fitting
a. Fitting sambungan harus sesuai dengan pipa yang akan dipasang seperti yang
tercantum dalam Bill of Quantity.
b. Semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat process (pencetakan atau
proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan
pipa yang disambung.
c. Semua fitting yang dapat digunakan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pipa yang digunakan.
d. Ascessories Dan Fitting HDPE
 Ball Valve HDPE
- Ball Valve yang harus dipergunakan harus dari bahan HDPE untuk
menghindari karat.
- Material yang dipergunakan harus PE SDR- 17, PN – 10
- Operational Pressure : 16 Bar
- Operational Temperature : 20’C
- Sistem Sambungan : Coupler Electrofusion
 Flange HDPE
- Backing Flanges, PP/ Steel
- Material: PP (30% glass – fibre reinforced) with steel ring
- Connecting dimension : ISO 7005, EN 1092, BS 4504, DIN 2501
 Coupler HDPE
- Removable centre stop
- Tekanan kerja: sampai 16 bar

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

- Material: HDPE PE SDR-17, PN -10


- Dilengkapi dengan Bar Code untuk pemasangan dengan mesin
electrofusion
12. Transportasi Dan Penyimpanan Material
Semua pipa, fitting, accessories dan bahan lain harus ditangani hanya dengan
peralatan yang sesuai untuk menghindari kerusakan. Selama transportasi,
penyimpanan dan pemasangan semua pipa harus ditempatkan di atas tumpuan yang
cukup untuk mencegah atau menghindari kerusakan pada pelapisan dalam dan lapisan
cat. atau alat penyambung. Coupling dan Joints dan benda-benda lain yang sama
disimpan dalam keadaan kering, terangkat dari permukaan tanah gudang atau ruang
tertutup. Gudang harus dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah keluar dan
masuknya pipa dan pengecekkannya dengan membedakan tumpukan penerimaan atau
disimpan secara terpisah dan diberi tanda yang jelas. Apabila barang disimpan
mempunyai batas waktu penyimpanan atau memerlukan penyimpanan yang khusus,
metode penyimpanan harus disetujui oleh PPK dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Penutup ujung-ujung pipa atau pengaman lainnya tidak boleh dibuka sampai pipa-pipa
dan fitting-fitting tersebut dipasang di lapangan. Kehilangan atau kerusakan material-
material merupakan tanggung jawab Kontraktor dan harus segera dilaporkan secara
tertulis kepada PPK melalui pengawas lapangan dengan segala uraian- uraian yang
diperlukan.

1.1.1.2 Pipa Steel

1. Material
Material Pipa Steel kelasnya Mild Steel. Penyedia barang/ jasa harus menyediakan
perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar
kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai
untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32°C.
2. Sertifikat Jaminan Barang
Penyedia barang/ jasa harus menyediakan Sertifikat Jaminan Barang dari pabrik
pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang
dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia barang/ jasa juga harus menyampaikan
tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik, serta
melakukan pengujian setelah pipa dikirim dan sampai di lokasi.
3. Standar
a. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan standar SNI
07-2255-1991. Bila ternyata belum ada SNI atau SII untuk produk tertentu atau
belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan
standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya
sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini.
b. Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas),
dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.
c. Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan
fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan
pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam
gambar/ drawing.
4. Standard yang dapat diterima adalah:

a. SNI 07-0242-1989: Pipa Baja tanpa kampuh, mutu dan cara uji.
b. SNI 07-0242-2000: Spesifikasi pipa baja yang dilas dan tanpa sambungan dengan
lapis hitam dan galvanis panas
c. SNI 07-0822-1989: Baja Karbon strip canai panas untuk pipa.
d. SNI 07-1338-1989: Baja karbon tempa.
e. SNI 07-1769-1990: Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi yang kelabu.
f. SNI 07-3080-1992: Penyambung pipa baja tahan karat dengan las tumpu
g. SNI 07-3025-1992: Persyaratan las Ketentuan Umum, Persyaratan servis untuk
sambungan berlas.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

h. SNI 07-3026-1992: Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu struktur las.
i. SNI 07-3027-1992: Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam penilaian
perusahaan yang menggunakan las sebagai cara utama pabrikasi.
j. SNI 13-4184-1996: Kontrol korosi eksternal pada sistem perpipaan metalik bawah
tanah atau terendam
k. SNI 13-4185-1996: Kontrol korosi internal saluran pipa baja dan sistem perpipaan
l. SNI 19-6783-2002: Spesifikasi desinfeksi perpipaan air bersih.

5. Standar lain yang digunakan adalah :


a. SII 2527-90: Water Supply Steel Pipe.
b. SO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made on The Threads
c. ISO 1459 Metalic croating – Protection Against Corrosion by Hot Dip
Galvanzing Guilding Principles
d. ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated Ferrous
Products Requirments
e. ASTM A 283F: Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel Plates,
Shapes and Bars
f. ASTM A 570: Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural Quality
g. AWWA C 200: Steel Water Pipi 6 Inches and Larger
h. AWWA C 203: Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water Pipelines
Enamel and Tape Hot Applied.
i. AWWA C 205: Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel Water Pipe 4
Inches and Larger Shop Applied.
j. AWWA C 208: Dimensions for Steel Water Pipe Fittings.
k. AWWA Manual M11 Steel Pipe Design and Installation.
l. AWWA C 210: Liquid Epoxy Coating System for he Interior and Exterior Steel
Water Pipe.
m. JIS G 3101: Rolled Steel for General Structure.
n. JIS G 3452: Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping.
o. JIS G 3457: Arc Welded Carbon Steel Pipe.
p. JIS B 2311: Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use.
q. JIS G 3451: Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service.
r. JIS G 550: Spheroidal Graphite Iron Castings
s. JIS G 5702: Blackheart Malleable Iron Castings
t. JIS G 3445: Carbon Steel Tubes for Machine Structures Purposes
u. JIS G 3454: Carbon Steel Pipes for Pressure Service
v. JIS K 6353: Rubber Goods Pipes for Water Works.
6. Tekanan Kerja
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja
minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2).
7. Kelas Pipa
a. Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan minimum tidak
kurang dari 226 N/mmz (2300 kg/cm2) dan harus memenuhi standard berikut :
 SNI 07-0949-1989: Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.
 SNI 07-0822-1989: Baja karbon strip canai panas untuk pipa.
 SNI 07-1338-1989: Baja karbon tempa.
 ASTM A 283: Grade D
 ASTM A 570: Grade 33
 JIS G 3101: Class 2
 JIS G 3452: SGP
 JIS G 3457: STPY
b. Pabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-0822-1989
atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar
pengelasan harus cukup merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

otomatis. Pengelasan harus dilakukan dengan menggunakan las listrik yang sesuai
dengan prosedur dan dilaksanakan oleh tukang las bersertifikat.
c. Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang dibuat
dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded). Banyaknya pengelasan
pabrik maksimum yang diizinkan adalah satu pengelasan memanjang dan tiga
pengelasan keliling untuk setiap batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6
(enam) meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.
d. Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang
berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring, pelat
ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian
dalam pipa.
8. Fitting
a. Semua fitting baja/ steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi sesuai
dengan spesifikasi dan harus didisain dengan kekuatan yang sama dengan
pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat dipasang pada bagian luar
bilamana perlu, sesuai dengan AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang
dapat disetujui.
Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dinding fitting harus sesuai dengan
persyaratan yang dispesifikasikan dan standar berikut ini:
 Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil: JIS B 2311
 Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar: JIS B 2311 (sampai dengan
500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.
b. "Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih kecil harus
terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar
dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan menggunakan
tiga potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45
derajat harus terdiri dari empat potongan bend.

1.2 Pemasangan Pipa

1.2.1 Pelaksanaan

1.2.1.1 Pipa HDPE

1. Pelaksana pekerjaan harus mempekerjakan beberapa pekerja gali urug yang memiliki
keahlian melakukan pekerjaan boring (pengeboran) secara manual disamping pekerja
gali urug biasa. Semua pemasangan pipa dan accessories dan bangunan pelengkap
termasuk dalam pekerjaan. Ukuran-ukuran pokok dan pembagian-pembagian
seluruhnya telah dinyatakan dalam gambar pelaksanaan.
Tinggi Peil pada setiap unit pekerjaan yang memerlukan bowplank ditentukan terhadap
tinggi peil setempat yang disetujui oleh PPK.
2. Pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala macam
jenis kotoran umpamanya bekas puing-puing/ batu, alat-alat, bekas pakaian dan lain-
lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air didalam
pipa.
3. Setiap pipa yang sudah dimasukan kedalam galian harus langsung dipasang dan distel
sambungannya dan kemudian diurug dengan bahan-bahan yang disetujui Direksi
Lapangan/ Teknis serta dipadatkan dengan sempurna kecuali pengurugan pada
tempat-tempat sambungan pipa harus diperiksa terlebih dahulu dan disetujui oleh
Direksi Lapangan/ Teknis. Setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan/
Teknis baru diperbolehkan untuk diurug.
4. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti, harus
ditutup sehingga kotoran maupun air buangan tidak masuk kedalam pipa. Cara-cara
penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui oleh Direksi Lapangan/ Teknis.
5. Perubahan arah perletakan pipa (belokan/ tikungan) harus dilaksanakan dengan
penyambung bend/ elbow yang sesuai. Begitu pula untuk percabangan harus dengan
tee cross (sesuai dengan kebutuhan).

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

6. Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak diperbolehkan
(secara mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa persetujuan Direksi
Lapangan/ Teknis.
7. Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/ tanah asal harus
diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan oleh Direksi
Lapangan/ Teknis.
8. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar mengenai kedudukan
pipa agar yang dipasang betul-betul lurus serta pada peil yang benar dan dasar pipa
harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa
dikemudian hari.
9. Pada waktu pemasangan pipa, galian untuk perletakan pipa harus kering, tidak boleh
ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih. Penyambungan pipa hanya
dilakukan dalam keadaan kering. Disekeliling pipa harus diberi pasir sesuai dengan
gambar atau tidak dinyatakan lain diberi lapisan pasir sedemikian rupa sehingga
terdapat pasir minimal setebal 10 cm dibawah, disamping, dan diatas pipa atau menurut
gambar, kecuali untuk pipa-pipa yang memotong jalan (crossing jalan) diurug segera
dengan pasir penuh dan tanah bekas galian harus disingkirkan agar dapat segera
dilalui kendaraan-kendaraan. Dan khusus untuk jalan-jalan protokol (lalu lintas padat
dan kendaraan-kendaraan berat) harus dilindungi dengan pelat baja.
10. Semua pemasangan fitting penyambungan pipa seperti tee, elbow/bend dan
sebagainya harus diberi blok-blok penahan dari beton (beton K-175).
11. Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam-jam kerja,
ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah masuknya
kotoran/benda-benda asing/ air kotor kedalam pipa. Material yang digunakan untuk
tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas dari minyak/ oli, aspal atau bahan-
bahan minyak pelumas lainnya.
12. Semua ujung pipa yang terakhir dan tidak dilanjutkan lagi harus ditutup (didop/plug) dan
diberi beton penahan (beton K-175).
13. Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam-jam kerja,
ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah masuknya
kotoran/benda-benda asing/ air kotor kedalam pipa. Material yang digunakan untuk
tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas dari minyak/ oli, aspal atau bahan-
bahan minyak pelumas lainnya.
14. Semua ujung pipa yang terakhir dan tidak dilanjutkan lagi harus ditutup (didop/plug) dan
diberi beton penahan (beton K-175).
15. Penyedia jasa harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa
sesuai dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam syarat-
syarat teknis pekerjaan ini.
a. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
• Semua pipa dan sambungan-sambungan harus diperiksa dengan teliti
terhadap retak-retak dan kerusakan-kerusakan lainnya ketika pipa berada di
atas galian, segera sebelum pemasangannya pada posisi terakhir.
• Ujung pipa harus diperiksa secara seksama karena bagian ini yang paling
mudah rusak pada waktu pengangkutan. Pipa atau peralatan yang rusak
harus diletakkan dekat galian untuk diperiksa oleh Direksi Lapangan/Teknis,
yang akan menentukan perbaikan atau dibuang.
b. Pembersihan Pipa
• Semua kotoran, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna harus
disingkirkan dari ”bell”, ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot,
dan sebelum pipa dipasang bagian dalam ”bell” harus diseka sampai bersih,
kering dan bebas dari lemak.
• Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan fitting yang telah
terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan
kotoran. Tindakan pencegahan harus berupa pengguna kain pembersih
selama pemasangan dan penyumbatan kedap air semua bukaan/ celah di
setiap akhir pekerjaan setiap hari.
• Seluruh kotoran dan sisa lapisan (coating) harus dihilangkan dari
akhiranakhiran bell dan spigot. Tiap pipa, bagian luar, akhiran spigot dan

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

bagian dalam dari bell harus dibersihkan, kering dan bebas dari lemak dan
minyak sebelum pipa dipasang.
c. Penurunan Pipa Kedalam Galian
• Peralatan seperti Crane 20-30 ton digunakan untuk memindahkan pipa dari
truk.
• Semua pipa, ”Fitting, dan Valve” harus diturunkan kedalam galian satu
persatu dengan menggunakan tripod/tackle, handle crane & hoist atau
dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk
mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar
dan dalamnya.
• Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau
dilemparkan kedalam galian.
• Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam
penanganannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada
Direksi Lapangan/Teknis. Direksi Lapangan/Teknis akan menetapkan
perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.
• Pipa PE diameter kecil diproduksi dalam bentuk roll. Penurunan kedalam
galiannya dapat dengan 2 cara : baik dilepas dulu dari gulungannya baru
diturunkan atau diturunkan dulu kedalam galian dalam bentuk roll baru
dilepas. Pipa PE diameter besar diproduksi dalam bentuk batang.
• Semua pipa,”Fitting” dan ”Valve” harus diturunkan kedalam galian satu
persatu, dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas
atau peralatan lainnya yang sesuai sedemikian rupa untuk mencegah
kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan
dalamnnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan
atau dilemparkan ke dalam galian.
d. Pemotongan Pipa
• Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila perlu pemotongan
harus dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa dan rata. Pemotongan
harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
• Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotong dengan
alat yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong
harus sama degnan yang dibuat dipabrik.
• Perkakas bagi keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung potongan
serong harus sesuai denga rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman (garis
melingkar yang jelas) harus dibuat diujung spigot pipa yang dipotong
dilapangan untuk menandakan kedalaman penetrasi spigot yang benar
kedalam sambungan pipa.
16. Jenis Cara Penyambungan
a. Cara sambungan pipa Polyetheline adalah sbb :
• Sambungan mekanis Mechanical-joint: sambungan plastik, injection( 20 mm-
63 mm) imulded, tipe push-in dengan O-ring dan ulir.
• HDPE Welding Machine (heat fusion)
- Butt welding ( 63 mm – 250 mm)
- Socket welding (20 mm – 125 m)
- Saddle welding
• Electro welding (25 mm – 125 mm)
Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.
b. Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan oleh Penyedia
barang/ jasa. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan data teknis dan contoh
untuk persetujuan dari Direksi Lapangan/ Teknis.
c. Penyambungan pipa-pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan
pipa dari pabrik pembuat pipa dan atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dari Direksi
Lapangan/ Teknis.
d. Penyambungan Pipa dengan sambungan mekanis:
• Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya dikencangkan.
• Penyambungan sistem mekanik lainnya juga sama seperti halnya
penyambungan-penyambungan yang biasa dilakukan.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

e. Penyambungan pipa dengan Welding (heat fusion).


• Butt welding
- Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa harus
dibersihkan dan diratakan dengan pengetap.
- Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit diantara kedua
permukaan pipa dengan sedikit tekanan untuk beberapa detik.
- Kemudian plat pemanas dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan
tertentu sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang
menyatu. Hilangkan tekanan untuk beberapa saat, setelah dingin klem
dapat dibuka.
- Peralatan yang harus disediakan untuk penyambungan ini adalah:
o Generator, digunakan untuk memberikan daya listrik kepada plat
pemanas, pemotong dan pompa hidrolik.
o Mesin butt fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong
plat pemanas, pompa hidrolik dan plat pengatur waktu.
o Roda penyangga pipa.
o Tenda pengelasan.
o Alat pembersih, katun atau handuk, kertas (tissue).
o Alat ukur sambungan.
o Thermometer digital untuk memeriksa suhu plat pemanas.
o Pipa dan penutupnya.
o Papan landasan.
o Pemotong pipa.
o Thermometer temperatur udara.
o Spidol
o Alat ukur waktu, Materan.
- Sebelum dimulai pengelasan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
o Adanya bahan bakar yang cukup digenerator dan dalam keandalan
benar-benar berfungsi sebelum dihubungkan ke mesin.
o Pemakaian generator harus disesuaikan dengan kapasitas mesin
welding.
o Perlengkapan mesin dan pompa hidrolik berfungsi dengan baik.
o Heatplate (plat pemanas) dalam keadaan bersih dan lakukan
pembersihan apabila sebelumnya sudah digunakan.
o Siapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama pekerjaan
dilakukan.
o Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
o Plat pemanas harus pada temperatur yang benar (sambungan plat
pada sumber listrik dan dibiarkan selama 20 menit pada kondisi
temperatur yang disarankan.
- Prosedur Penyambungan.
o Tempatkan pipa pada (clamp) penjepit dimana ujung pipa
berhadapan dengan pemotong dalam posisi lurus.
o Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
o Kencangkan clamp (penjepit) untuk memegang dan membulatkan
kembali pipa.
o Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat
oleh masuknya udara kebagian dalm pipa.
o Nyalakan alat pemotong dan geserkan klem pipa perlahan sehingga
ujung pipa tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya
pemotongan permukaan pipa yang kontinyu.Jaga alat pemotong
tetap nyala sementara klem (penjepit) dibuka untuk menghindari
permukaan yang tidak rata.
o Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan persinggungan
dengan permukaan pipa.
o Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

o Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata, jika tidak, ulangi


proses pemotongan.
o Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah antara
permukaan potongan.
o Buka kemudian tutup clamp dan perhatikan tekanan tarik yang
dibutuhkan untuk menggerakan pipa bersama-sama secara hidrolik.
o Pindahkan lempengan panas dari tempat pelindungnya. Periksa
bahwa plat tersebut bersih dan baik suhunya.
o Tempatkan plat pemanas pada mesin dan tutup clamp supaya
bagian permukaan yang akan disambung menyentuh lempengan.
Gunakan sistem hidrolik dengan menggunakan tekanan yang
ditentukan sebelumnya.
o Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan
lelehannya merata 1-6 mm terbentuk tiap ujungnya.
o Setelah lelehan awal muncul, tekananan sistem hidrolik harus
dilepas supaya pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik
sedemikian sampai pertumbuhan lelehan terkontrol selama waktu
pemanasan.
o Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di clamp dan ujung
pipa harus terus dijaga agar tetap kontak dengan plat pemanasan.
o Setelah pemanasan selesai, buka clamp dan pindahkan pemanas
pastikan bahwa tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
o Segera tutup clamp (mengacu kepada perhitungan-perhitungan
yang ada) dan ratakan permukaan yang sudah meleleh bersama
pada tekanan yang sudah ditentukan sebelumnya.
o Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan minimal
sesuai yang diindikasikan pada table.
o Setelah itu pipa yang sambung bisa dipindahkan dari mesin tapi
tidak boleh dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu
pendinginan diatas.
o Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragaman dan cek
bahwa lelehan sesuai dengan batasan yang ditentukan. Data semua
sambungan dengan mengisi Butt Welding QA Sheet.
f. Socket Welding
• Pipa yang dipasang untuk sambungan jenis ini umumnya mempunyai
diameter 20 mm -125 mm.
• Pipa dipotong tegak lurus sumbunya;
- Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus dibersihkan dengan
cairan pembersih khusus;
- Jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur dengan mal yang
sudah ditetapkan;
- Masukkan ujung pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke
dalam spigot pemanas untuk beberapa detik;
- Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan ke
dalam socket sambungan;
- Biarkan beberapa saat sampai dingin.
g. Electro welding
• Pipa yang dipasang untuk sambungan jenis ini umumnya mempunyai
diameter 20 mm -125 mm.
• Las las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanasnya.
• Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan.
• Kontrol box khusus dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan dari
spesifikasi sambungan yang ditetapkan oleh produsen sambungan harus
sudah disediakan.
• Mula-mula kedua permukaan yang akan disambung harus dibersihkan
dengan cairan pembersih.
• Sambung pipa dengan sambungan yang akan dilas;

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

• Kemudian kabel dari Kontrol box disambung ke dalam sambungan yang


tersedia.
• Hidupkan Kontrol box dan secara otomatis akan berhenti sendiri bila proses
penyambungan selesai;
• Sebagai kontrol material dari dalam akan ke luar dari lubang indikator pada
sambungan.
h. Fitting
Semua jenis fitting dipasang sesuai dengan fungsi dan jenisnya seperti yang
tercantum dalam Bill of Quantity dan gambar,sesuai dengan jenis pipanya.
i. Thrust Blok
• Thrust block berfungsi untuk meningkatkan kemampuan fitting dan aksesoris
dalam menahan pergerakan dan terbuat dari beton fc 20 MPa (≈ 200 kg/cm2)
dan diletakkan langsung pada tanah stabil dengan pondasi agregat dengan
ketebalan minimum 200 mm.
• Bila daya dukung tanah pada lokasi blok penahan tidak sesuai dengan
rencana, maka perkuatan daya dukung dilakukan dengan menggunakan
cerucuk bambu atau dengan cara lain yang disetujui Direksi Lapangan/
Teknis.
• Bila terjadi celah antara dinding tanah galian dan lengkung luar dinding blok
penahan sebagai akibat penggalian yang melampaui ukuran yang ditetapkan,
maka celah tersebut harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan
merata.

1.2.1.2 Pipa Steel

1. Pipa baja/ steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan sambungannya
menggunakan pengelasan tumpul (arc-welded) atau pengelasan listrik, dikerjakan di
pabrik, dites dan dibersihkan.
2. Mutu pelat-pelat baja
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan minimum tidak
kurang dari 226 N/mmz (2300kg/cm² ).
3. Penyedia jasa harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa
sesuai dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam syarat-
syarat teknis pekerjaan ini.
a. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
• Semua pipa dan sambungan-sambungan harus diperiksa dengan teliti
terhadap retak-retak dan kerusakan-kerusakan lainnya ketika pipa berada di
atas galian, segera sebelum pemasangannya pada posisi terakhir.
• Ujung pipa harus diperiksa secara seksama karena bagian ini yang paling
mudah rusak pada waktu pengangkutan. Pipa atau peralatan yang rusak
harus diletakkan dekat galian untuk diperiksa oleh Direksi Lapangan/Teknis,
yang akan menentukan perbaikan atau dibuang.
b. Pembersihan Pipa
• Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna harus
disingkirkan dari spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot, dan sebelum
pipa dipasang bagian dalam harus diseka sampai bersih, kering dan bebas
dari lemak.
• Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan fitting yang telah
terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan
kotoran.
• Tindakan pencegahan harus berupa pengguna kain pembersih selama
pemasangan dan penyumbatan kedap air semua bukaan/celah di setiap akhir
pekerjaan setiap hari.
c. Penurunan Pipa Kedalam Galian
• Peralatan seperti Crane 20-30 ton digunakan untuk memindahkan pipa dari
truk.
• Semua pipa, ”Fitting, dan Valve” harus diturunkan kedalam galian satu
persatu dengan menggunakan tripod/tackle, handle crane & hoist atau
dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar


dan dalamnya.
• Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan
kedalam galian.
• Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau
dilemparkan kedalam galian.
• Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam
penanganannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada
Direksi Lapangan/Teknis. Direksi Lapangan/Teknis harus menetapkan
perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.
d. Pemotongan Pipa
• Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan
lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang
rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang
tepat terhadap sumbu pipa.
• Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai
menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang
diminta terhadap sumbu pipa.
• Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar
maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong
tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
• Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot”
dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis
yang diberikan kepada penyedia barang/jasa dari Direksi Lapangan/Teknis.
4. Pemasangan Pipa
a. Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk ke dalam pipa ketika pipa
diletakkan. Selama pekerjaan berlangsung tidak boleh ada bahan-bahan,
peralatan, pakaian atau barang-barang lain yang diletakkan di dalam pipa.
b. Pada waktu peralatan pipa dalam galian, letak akhiran spigot harus tepat dengan
bell dan dipasang dengan sudut yang benar. Pipa harus terletak dengan betul dan
timbunan harus dipadatkan kecuali pada bagian bell. Harus dijaga agar kotoran
tidak masuk ke dalam ruang antara sambungan.
c. Jika pasangan pipa berhenti pada suatu saat, ujung pipa harus ditutup dengan
bahan yang disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis.
5. Jenis dan Macam Sambungan.
Penyambungan pipa baja dan aksesoris untuk sambungan secara mekanis
dilaksanakan sesuai dengan SNI 19-6782-2002, dan penyambungan dengan cara
sambungan las dilaksanakan sesuai dengan SNI 03-6405-2000;
a. Flange
• Sebelum dipasang flanges pipa dibersihkan permukaannya, kemudian
dipasang dan dibaut dengan putaran secukupnya.
• Sebelum pekerjaan pembautan, semua baut dan mur harus diberi gemuk
dengan sempurna.
• Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci khusus sehingga dapat menjamin
Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci khusus sehingga dapat menjamin
kesamarataan baut-baut pipa dengan kedudukan flens pipa, sehingga
terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flens.
b. Pengelasan
• Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari
debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).
• Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan
pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm,
kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.
• Fitting tidak boleh dipotong di lapangan.
• Alas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan,
harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran
pipa.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

• Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Penyedia barang/ jasa harus


memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan
angin.
• Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi hujan tanpa perlindungan atau
persetujuan dari Direksi Lapangan/ Teknis.
• Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang
berlebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan
• Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan persyaratan yang
ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini,
mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini.
• Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat
lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta.
• Pengelasan yang diminta oleh pengguna barang/ jasa harus diuji dengan cara
pengujian hasi pengelasan yang umum dipakai.
• Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap
sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.
• Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan
dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las-tumpul ganda
(double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan.
• Penyedia Jasa harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang
diusulkan untuk persetujuan pengguna barang/ jasa atau konsultan
pengawas.
• Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi
pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan
oleh badan berwenang.
• Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan
3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam
dasar bahan pipa.
• Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan
tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi
(illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya rendah (low
hydrogenous rod).
• Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine)
dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang
ditentukan dalamJIS C 9301 atau pada standar yang lain yang ditentukan oleh
pengguna barang/jasa atau konsultan pengawas.
• Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/ serong (bewel) yang
sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh
pengguna barang/ jasa atau konsultan pengawas, alur tersebut harus dibuat
pada bagian permukaan luar (exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm
dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan
diameter 800 mm dan yang lebih besar.
c. Fitting
Semua jenis fitting dipasang sesuai dengan fungsi dan jenisnya seperti yang
tercantum dalam Bill of Quantity dan gambar,sesuai dengan jenis pipanya.
d. Thrust Blok
• Thrust block berfungsi untuk meningkatkan kemampuan fitting dan aksesoris
dalam menahan pergerakan dan terbuat dari beton fc = 20 MPa (≈ 200
kg/cm2) dan diletakkan langsung pada tanah stabil dengan pondasi agregat
dengan ketebalan minimum 200 mm.
• Bila daya dukung tanah pada lokasi blok penahan tidak sesuai dengan
rencana, maka perkuatan daya dukung dilakukan dengan menggunakan
cerucuk bambu atau dengan cara lain yang disetujui Direksi Lapangan/
Teknis.
• Bila terjadi celah antara dinding tanah galian dan lengkung luar dinding blok
penahan sebagai akibat penggalian yang melampaui ukuran yang ditetapkan,
maka celah tersebut harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan
merata.
e. Valve

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

• Penyedia Jasa harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan
menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang
disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan
oleh satu pabrik.
• Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor
dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan:
- Nama pemilik proyek
- Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
- Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
- Tekanan kerja
- Diameter Nominal
- Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
• Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan,
kecuali untuk handwheel terbuat dari besi tuang atau besi tempa atau jenis
sambungan dari sambungan ulir.
• Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 “Pipa threads where pressure tight
joint are made in the thread”.
• Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem
dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
• Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang
dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui.
• Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh
Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan
untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard ISO 2531.
• Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan
arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus
tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.
• Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah
masuknya benda-benda asing.
• Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan
seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan
10%.
• Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan
material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan
gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.
• Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada
hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa harus menyertakan
besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
• Valve harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.
Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan
minimum coating setelah kering + 400 microns (16 mils). Material yang
berkontak dengan air harus harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang
dapat larut tidak boleh dgiunakan.
• Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan untuk setiap jenis valve
dan perlengkapannya.
• Penyedia Jasa harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan
bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam
spesifikasi ini.
f. Gate Valve
• Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve
yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis “Non Rising Stem”.
• Valve harus memenuhi standar “Gate Valve for Water and Other Liquids”
(AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih
tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja.
• Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan
kunci T (Tee Key) minimal satu buah. Tee key tersebut dilengkapi dengan

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

pendongkel tutup surface boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang
telah digalvanis.
• Pekerjaan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension
spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang lelah digalvanis.
• Badan dari gate valve, hand wheel/ cap terbuat dari besi tuang kelabu atau
bahan dengan kualitas lebih tinggi.
• Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari
logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid
(solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi
tegak (vertikal mounting). Valve harus dirancang untuk saluran air yang bebas
hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal
valve apabila dalam posisi terbuka.
• Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperli
telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box
harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui engineer.
Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal
dapat digunakan atas persetujuan engineer dan seal ini harus terdiri dari 2
(dua) buah O-ring seal dan paling sedikil 1 (satu) buah ditempatkan di atas
stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja
penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.
- Stem terbuat dari perunggu alau stainless steel.
- Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
- Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari besi tuang kelabu ,
rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu
lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan
diberi cetakan “PU" pada bagian atasnya.
- Joint antara tutup dengan badan bisa berupa engsel atau dihubungkan
dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing
dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat.
- Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang
terbuat dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki
solid wedge(baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.
- Gate Valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B
2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besamya 0.98
Mpa (10.0 kglcmr). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan
ujung berulir (sekrup).
- Badan Valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada
JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak
kurang dari 196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu
cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu
pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya
rentang tidak kurang dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus
terbuat dari tembaga sesuai spesiflkasi di atas.
g. Check Valve
• Penyedia jasa harus menyediakan check valve jenis Swing Check VaIve/ Klep
Tabok dengan sambungan flange.
• Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka
sewaktu-waktu bila diperlukan.
• Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat
menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besamya
diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
• Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
• Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang
berkualitas baik.
• Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
• Chek Valve harus dipasang sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan
cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa


menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari jalumya.
• Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal
dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai
daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas diameter nominal
pipa dan ujung flange.
h. Air Realese Valve
• Air Realese Valve / Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan
mengikuti hal- hal sebagai berikut :
• Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
• Dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
• Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
• Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
• Aman terhadap vakum.
• Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap
dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang
diberikan pada uraian pekerjaan.
• Badan valve terbuat drat cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit,
stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
• Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
• Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan
tidak menunjukkan gejala kebocoran.
• Tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.
• Penyedia Jasa harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara
terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve)
dengan spesifikasi sbb:
- Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber
seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang
mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly Valves' (AWWA
Designation C 504) atau standard Internasional lain yang disetujui yang
sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
- Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90° dari
posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.
- Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai
dengan standard AWWA C 504.
- Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan
dan perbaikan.
• Mekanis operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat
mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak mengakibatkan
piringan berpindah dari lempatnya semula.
• Setiap valve didesain unluk lekanan melintang pada piringan (bila tertutup
rapat) sama dengan rate lekanan pada pipa.
• Seluruh valve harus mengikutl Spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau
menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
• Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti "Specification for
Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B (ASTM
Designation A 126) atau ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti
standard JIS-8 2213.
• Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya.
• Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung
pada ukuran pipa yang dipasang.

Tabel G.4 Tipe Air Valve

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Diameter Nominal Air


- Tipe air valve Ukuran Pipa
Tipe Air Valve Valve
dengan
(mm)   (mm)
lubang/ orifice
kecil 300 dan lebih Tipe dengan orifice
25 mm dan lebih kecil
Kecil keci/tunggal
   
 
350 dan lebih Tipe dengan dua orifice
besar atau kombinasi 75 mm dan lebih besar
 
   
Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara
otomatis yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan
pada saat aliran air dalam penuh.
- Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi
Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan
secara otomatis, sehingga akan:
o Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan
menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran
pipa.
o Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalarn
kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi
pengisian.
o Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara
tinggi, dan
o Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air
penuh dalam pipa :
 Pada jarak datar dipasang setiap jarak 500 m – 750 m,
dipasang 1 buah air valve assembly dan 1 buah blow off
assembly.
 Untuk permukaan tanah naik turun atau terdapat jembatan-
jembatan pipa dimana perletakan pipa terpaksa harus
dinaikkan maka pemasangan pipa mengikuti naik turunnya
tanah dengan memasang air valve assembly pada puncak
tanjakan dan blow off pada penurunan (titik terendah).
 Tiap blow off harus dibuat drain chamber seperti gambar
standard terlampir, tiap air valve di dalam tanah harus
terlindung dalam air valve chamber.
6. Perlintasan Pipa.
a. Perlintasan pipa meliputi perlintasan pipa dengan jalan raya, kereta api dan sungai,
seperti yang telihat dalam gambar. Penyedia Jasa hendaknya mendapatkan izin-
izin yang diperlukan untuk membuat bangunan perlintasan d an biaya yang timbul
untuk itu menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
b. Untuk pipa-pipa yang melintasi badan air/ sungai, bila diijinkan pipa-pipa dapat
digantungkan pada jembatan yang ada setelah gambar perencanaan mendapat
persetujuan dari instansi yang berwenang. Pipa yang digunakan untuk perlintasan
ini adalah pipa baja. Apabila tidak memungkinkan digantung pada jembatan yang
ada maka harus diadakan jembatan pipa tersendiri.
c. Jembatan pipa direncanakan mengunakan pipa baja seperti terlihat pada gambar
rencana. Penyedia Jasa harus mempersiapkan semua tenaga, alat-alat, dan
perlengkapan-perlengkapan lainnya yang diperlukan unutk melaksanakan
pekerjaan ini.
d. Pemasangan jembatan-jembatan pipa tidak hanya melaksankan pekerjaan ini
pembuatan pondasi saja, akan tetapi sekaligus melaksanakan pemasangan
pipanya dan penyambungan didalam tanah dengan dengan pipa yang berdekatan
dengan jembatan.
e. Penyedia Jasa harus memeriksa kembali semua ukuran-ukuran yang ada didalam
gambar sesuai dengan hasil survey yang dilakukan sendiri dilapangan. Segala

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

biaya yang timbul akibat kesalahan menghitung dari pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
f. Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang di atas bekisting
berbentuk melengkung. Besarnya chambering harus direncanakan sesuai dengan
jenis pipa, ketebalan dan diameter pipa yang digunakan, serta apabila perancah
dilepas maka bentang pipa menjadi lurus;
g. Gambar kerja yang memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis
pemotongan dan sudut masing-masing pipa untuk lawan lendut harus disiapkan.
Sebelum melaksanakan pemasangan jembatan pipa, gambar yang menunjukan
semua ukuran-ukuran, detail pipa, pondasi abutment, tiang pancang dan
perhitungan-perhitungan yang diperlukan harus diserahkan kepada Direksi
Lapangan/ Teknis untuk terlebih dahulu diperiksa dan disetujui. Penyedia jasa
tidak dibenarkan melaksanakan pemasangan jembatan pipa sebelum gambar kerja
disetujui Direksi Lapangan/Teknis.
h. Ring support harus betul-betul dipasang pada setiap bantalan per sebagaimana
terlihat pada gambar. Ring support harus dibuat dari satu jenis baja sesuai dengan
standar yang ditentukan. Setelah semua clamp pengaman pipa dipasang pada
posisi yang dikehendaki dilas pada sekeliling pipa dan dicat.
i. Semua pipa baja yang terekspos, fitting, sambungan dan pipa yang akan ditanam
dalam tanah harus dilindungi sesuai dengan SNI yang berlaku untuk pelapisan
pipa baja mengenai lapisan pelindung luar dan lapisan pelindungan dalam.
j. Konstruksi perlintasan pipa melalui rel kereta api harus memakai pelindung pipa
dengan bahan dari kontruksi beton atau kontruksi lainnya yang dapat menahan
beban dari kereta yang lewat, dan mendapat persetujuan dari PT. Kereta Api
Indonesia (PT. KIA).
k. Pelaksanakan pekerjaan perlintasan rel kereta api dibawah pengawasan oleh PT.
Kereta Api Indonesia (PT. KAI).
7. Pengujian
a. Pengujian pada jalur pipa harus dilakukan setelah pemasangan pipa induk, katup,
bangunan khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa
dan perlengkapan lainnya, sesuai dengan standar ini.
b. Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa harus dilakukan
untuk menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan
baik, kuat dan tidak bocor serta blok-blok penahan (thrust block permanen)
sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.
c. Tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tekanan air dan pengujian
kebocoran, serta peralatan meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan
kebocoran harus disediakan.
d. Bagian jaringan pipa yang diuji harus diisi penuh dengan air. Pengisian air
dilakukan dengan pemompaan (an electric piston type test pump) yang dilengkapi
meteran air dan harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua
udara didalam pipa dilepas, serta sebuah manometer dengan kran penutupnya
harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian dari pipa
yang diuji tidak terdapat katup udara, tenaga ahli harus menetapkan cara
pengeluaran udara.
e. Pengujian Tekanan Air
 Sebelum pengujian tekanan air dimulai, blok-blok bantalan penahan dan
semua konstruksi pengaman dari beton harus sudah berumur Iebih dari 7
hari.
 Untuk pipa diameter 600 mm dan yang Iebih kecil, setiap bidang jalur pipa
harus diisi dengan air bersih dan diuji dengan tekanan 0,75 MPa (≈ 7,5
kg/cm2).
 Untuk pipa diameter 700 mm dan yang lebih besar, pengujian dilakukan
dengan tekanan yang sama dengan memakai test band.
 Penimbunan kembali harus diselesaikan kecuali pada bagian-bagian
sambungan dimana peralatan ini harus terlihat dan diamati pada waktu
penguatan berlangsung.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

 Jika penimbunan sebagian harus dilakukan karena masalah gangguan lalu


lintas atau keperluan lainnya, maka harus sesuai dengan petunjuk tenaga
ahli.
 Jaringan perpipaan yang telah terpasang sepanjang lebih dari 500 m, dapat
langsung diisolasi untuk diuji secara hidrostatis dengan tekanan uji
disesuaikan dengan jenis dan kelas pipa, kecuali bila ditetapkan lain.
 Semua peralatan yang diperlukan untuk pengujian tekanan hidrostatis harus
disediakan dan terlebih dahulu harus diperiksa serta disetujui oleh tenaga ahli.
Jika hasil pengujian tekanan hidrostatis dinyatakan gagal maka harus dicari
sumber kebocoran dan lalu diperbaiki, serta lakukan uji ulang hingga
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
 Pada waktu dilakukan peningkatan tekanan hidrostatis pada pipa,
instrumeninstrumen harus dapat menahan tekanan uji tanpa menimbulkan
kerusakan pada elemen-elemennya, kalau tidak, atau instrumen tersebut
harus diangkat selama pengujian dan diganti sementara dengan pasak/
sumbat pipa dengan persetujuan tenaga ahli.
f. Pengujian Tekanan
 Semua pengujian harus dilakukan pada jalur pipa per bagian setelah galian
diurug, tetapi sebelum perbaikan kembali lantai keras. Sambungan sedapat
mungkin harus ditempatkan selama pengujian berlangsung.
 Sebelum pengujian, seluruh pipa harus digelontor secara merata dengan air
bersih.
 Jalur pipa harus disiapkan untuk pengujian dengan menutup semua katup,
memasang sumbat yang memadai pada bukaannya, dan membuka katup
udara sepanjang jalur pipa.
 Bila di titik puncak tidak dipasang katup pelepas udara, maka harus dipasang
katup penguapan (evaporation) pembantu.
 Bila tidak tersedia bangunan permanen seperti ruang/bak katup, ujung bidang
pipa yang diuji harus dilindungi terhadap air yang bertekanan 0,75 MPa (≈7,5
kg/cm2).
 Jalur pipa harus diisi dengan air bersih secara perlahan agar kantong-kantong
udara dapat dilepaskan, sampai seluruhnya diisi dan berada dalam tekanan
ringan yang harus dipertahankan untuk jangka waktu 24 jam. Kerusakan yang
timbul pada jalur pipa pada tahap ini harus segera diperbaiki.
 Tekanan air harus dinaikkan ke pengujian tekanan. Jangka waktu pengujian
tekanan dilakukan selama 2 (dua) jam. Pipa, fitting sambungan, atau katup
yang rusak harus disingkirkan dan diganti. Pengujian harus diulang sampai
memuaskan.
 Bila pengujian pipa yang terpasang memperlihatkan kebocoran yang lebih
besar dari yang ditetapkan dalam Tabel I.3, lokasi kebocoran harus
ditetapkan, lalu bahan atau sambungan yang rusak segera diperbaiki atau
diganti.
 Pengujian harus diulang sampai kebocoran berada dalam kisaran yang
diijinkan.

Tabel G.5
Kebocoran yang diijinkan bagi pipa dengan 100 sambungan

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

CATATAN : L/jam = Liter per jam.

g. Pengujian tekanan dengan test band (pipa diameter 700 mm dan yang lebih besar)
 Test band dipakai untuk setiap sambungan dari bagian dalam pipa.
 Setiap sambungan harus diuji segera setelah pekerjaan penyambungan
selesai.
Jangka waktu pengujian tidak boleh kurang dari 5 menit dengan tekanan uji
dijaga agar tetap konstan.
 Pada laporan, seluruh hasil pengujian harus memperlihatkan lokasi, waktu,
tanggal dan data setiap pengujian, termasuk peta lokasi pengujian.
 Sambungann yang rusak harus segera dilepas dan disambung kembali, serta
lakukan lagi pengujian.
h. Penggelontoran pipa
 Semua pipa yang terpasang harus dibersihkan dengan penggelontoran
memakai air bersih. Penggelontoran dilakukan dengan membuka/ menguras
cabang pembuang (drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke
arah hilir.
 Jangka waktu pengurasan cabang pembuang harus ditetapkan.
 Selain itu lokasi harus dengan segera ditetapkan dan diperbaiki apabila
ditemukan kebocoran selama penggelontoran, walaupun hasil pengujian
dinyatakan telah disetujui.
i. Pembersihan Pipa
 Setelah pengujian tekanan hidrostatis dinyatakan selesai dan berhasil,
kotoran dalam pipa harus dibersihkah dengan membuka semua katup
penguras (washout), membilas dan memberi desinfektan pada jaringan pipa.
 Pembersihan bagian dalam pipa dilakukan dengan mengalirkan air bersih
yang mempunyai kecepatan tinggi yaitu di atas 0,75 cm/detik dan dalam
jangka waktu sampai air yang keluar dari katup penguras secara visual bersih
dan tidak mengandung sedimen.

1.2.2 Pipa HDPE

Sistem Galian Terbuka (open trench).

Pengukuran untuk pemasangan pipa HDPE Sistem Galian Terbuka (open trench) diukur
dalam satuan linear meter panjang (m 1) sebagaimana terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga Pekerjaan Pressure Main.
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dari
pipa dan accessories terpasang dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.

1.2.3 Pipa Steel

Sistem Boring

Pengukuran untuk pemasangan pipa Steel diukur dalam satuan linear meter (m) sedangkan
accessories diukur dalam satuan buah seperti yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga Pekerjaan Pressure Mainemasangan Pipa dan Maintenance Hole.
Pembayaran berdasarkan jumlah panjang pipa dan accessories terpasang beserta
kelengkapannya mulai dari penimbunan starting pit dan arriving pit sampai dengan
penutupan permukaan kekondisi semula untuk berbagai diameter pipa, kedalaman tanah
dan dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.

1.3 Test Hidrolis

1.3.1 Pelaksanaan

Seluruh pipa induk bertekanan yang dipasang oleh Kontraktor harus diuji di bawah tekanan

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

hidrolis untuk tekanan uji 800 kPa atau seperti yang ditentukan. Di mana ketinggian/tingkat
bagian pipa yang berbeda atau bagian yang diuji bervariasi, titik di mana tekanan uji harus
diadakan untuk diukur akan menjadi titik terendah dalam profil dari bagian tersebut.

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja dengan semua pompa, mesin, pipa,
valve sementara, plug dan flens yang mungkin diperlukan. Peralatan tersebut harus meliputi
alat pengukur yang mampu dibaca untuk 10 kPa dan harus disertai dengan sertifikat
kalibrasi yang terbaru. Permukaan gauge harus memiliki diameter minimal 150 mm.
Peralatan tersebut akan tetap menjadi milik Kontraktor.

Semua pengujian harus dilakukan di bawah pengawasan dan kehadiran Engineer. Panjang
bagian pyang diuji harus nominal antara Bagian Katup yang dipasang seperti yang
ditunjukkan pada gambar desain. Dalam situasi apapun panjang pengujian tidak melebihi
1500 m.

Kontraktor harus membuat pengaturan sendiri untuk pengadaan air yang diperlukan dengan
biaya sendiri untuk melaksanakan tes ini. Pengujian harus dilakukan sesegera mungkin
setelah selesainya setiap bagian dari pipa utama.

Selama pengisian, Kontraktor harus melepaskan udara dari seluruh valve pelepas udara (air
release valve) dan air valve. Setelah mengisi dengan air, bagian uji harus bertahan untuk
periode awal sekitar 24 jam di bawah tekanan statis dari tekanan kerja yang dimaksud pada
bagian tersebut. Akan kegagalan yang terjadi dan beberapa atau semua air hilang,
prosedur pengisian dan menaikan tekanan harus diulang setelah pekerjaan perbaikan telah
dilakukan. Standing period akan dimulai dari waktu di mana tekanan terakhir berhasil
dicapai. Bagian uji harus diperiksa secara visual setelah standing period lebih lanjut sekitar
24 jam.

Jika tidak ada gerakan yang cukup dari pipa atau kebocoran apapun telah ditemukan
selama inspeksi visual tersebut, bagian tersebut harus dikenai uji tekanan yang tepat.
Sementara tekanan sedang dinaikan, perawatan harus diambil/harus diperhatikan untuk
memungkinkan pelepasan jumlah udara lebih lanjut. Durasi pengujian pada tekanan penuh
harus tidak kurang dari tiga jam untuk setiap pengujian. Akan penurunan tekanan selama
pengujian, sejumlah tambahan air harus dipompa ke bagian yang diuji untuk mengembalikan
tekanan pengujian yang dibutuhkan.

Pemulihan tekanan uji harus dilakukan pada interval setengah jam. Jumlah air yang
ditambahkan setiap waktu, disebut kemudian sebagai air makeup, harus diukur, dicatat dan
ditotal di akhir pengujian.

Selama 3 jam pengujian jumlah air make up ditambahkan untuk menjaga tekanan pengujian
yang ditentukan tidak boleh melebihi jumlah yang diberikan oleh rumus berikut:

Q = .5 DLH

Dimana Q = jumlah make up lebih dari 3 jam (liter) yang diperbolehkan,

D = Nominal diameter pipa (m),


L = Panjang pipa yang diuji (km),
H = Rata rata tekanan pada bagian yang diuji (m)

Ada atau tidaknya cacat dalam pekerjaan kontraktor harus tampak/jelas.


1.3.2 Supply atau Pasokan

Pengukuran pekerjaan tes hidrolis dalam satuan meter panjang (m 1) dan disetujui Direksi
Pekerjaan dan pembayarannya sesuai dengan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.

2 Mekanikal
2.1 Umum

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, bahan, peralatan dan biaya yang
diperlukan untuk memasang dan melengkapi pekerjaan mekanikal seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar dan/atau sebagaimana ditentukan oleh spesifikasi.
Pekerjaan mekanikal yang dimaksud oleh spesifikasi ini adalah pekerjaan-pekerjaan
mekanikal yang harus sesuai dalam segala hal untuk pelayanan yang dimaksudkan pada
Pekerjaan. Kontraktor wajib menyediakan semua tenaga kerja, bahan dan peralatan, dan
melakukan pekerjaan yang tersirat sebagai hal yang berkaitan dengan Pekerjaan tanpa
biaya tambahan.
2.1.1 Supply atau Pasokan

Kontraktor harus memberikan peralatan dari jenis dan ukuran tertentu yang telah
menunjukkan keberhasilan operasional dan digunakan secara teratur dalam aplikasi yang
sama.
Kontraktor harus menjamin semua peralatan yang disediakan tanpa cacat dalam pengerjaan
atau bahan untuk jangka waktu tiga (3) tahun beroperasi, setelah penerimaan Pekerjaan,
kecuali apabila ditentukan lain. Berdasarkan jaminan ini, Kontraktor setuju untuk mengganti,
tanpa penundaan dan dengan biaya sendiri, setiap cacat bagian tersebut karena bahan
rusak, fabrikasi, instalasi atau kegagalan peralatan tersebut untuk beroperasi dalam batas-
batas Spesifikasi yang ditentukan. Kontraktor harus memperbaiki kerusakan pada setiap
bagian dari Pekerjaan yang disebabkan oleh cacat atau kegagalan tersebut, kecuali apabila
kerusakan disebabkan oleh operasi yang tidak benar oleh operator yang bertugas atau
buruknya pemeliharaan atau kasus keausan pada operasi normal.

2.1.2 Garansi Peralatan

Kontraktor harus menjamin semua peralatan yang dipasok dari kerusakan dalam pengerjaan
atau bahan untuk jangka waktu lima (5) tahun yang beroperasi, kecuali jika ditentukan lain,
setelah menerima Pekerjaan yang telah selesai. Dengan jaminan ini, Kontraktor setuju untuk
mengganti atau memperbaiki, tanpa penundaan dan atas biaya sendiri, setiap kerusakan
pada bagian tersebut karena kerusakan material, fabrikasi, pemasangan atau kegagalan
peralatan tersebut untuk berhasil dilakukan sesuai dengan batasan Spesifikasi. Kontraktor
harus terus memperbaiki kerusakan pada bagian Pekerjaan yang disebabkan oleh
kerusakan atau kerusakan tersebut, kecuali kerusakan yang disebabkan oleh operasi atau
perawatan yang tidak tepat oleh Majikan atau keausan pada operasi normal.

2.1.3 Intepretasi Gambar

Persyaratan untuk pipa, katup dan perlengkapan yang ditunjukkan dalam Gambar dan/atau
ditentukan dalam spesifikasi ini. Setiap penyimpangan yang signifikan dari persyaratan
tersebut harus dianggap sebagai variasi dan harus ditangani sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan untuk variasi.
Gambar kerja harus dapat menunjukkan konfigurasi yang diinginkan dari pipa, katup dan
alat kelengkapan lainnya. Gambar kontrak tidak dapat ditafsirkan sebagai rencana perakitan
lengkap, melainkan sebagai pedoman yang harus diikuti dalam rangka menjabarkan
perpipaan yang diperlukan, termasuk katup dan alat kelengkapan. Selain itu, setiap pipa
atau perlengkapannya yang tidak ditampilkan pada Gambar, namun dibutuhkan untuk
sistem yang lengkap untuk beroperasi, harus tetap disediakan dan dipasang oleh Kontraktor.

2.1.4 Ketentuan Submital

1. Gambar Kerja
Sebelum melakukan fabrikasi, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja untuk semua
peralatan. Gambar kerja meliputi fabrikasi, perakitan, pondasi, diagram pipa, bahan
yang digunakan, sistem pengendali, bagian, perangkat dan aksesoris yang membentuk
bagian dari perangkat yang akan disediakan. Setelah memeriksa akurasi dan
kesesuaian gambar kerja, Kontraktor harus menyerahkan 3 salinan gambar kerja
berikut daftar material kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Segera setelah peralatan selesai dipasang, Kontraktor harus menyerahkan Buku


Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan untuk peralatan mekanikal kepada Direksi
Pekerjaan sebanyak 6 (enam) rangkap.

2.1.5 Jalur Pipa

Perpipaan harus diarahkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pipa lainnya,
peralatan, instrumentasi, pekerjaan elektrikal atau struktur yang ada. Jalur pipa harus sesuai
dengan pedoman yang disajikan dalam Gambar. Perubahan kecil karena perbedaan dalam
peralatan, ukuran atau konfigurasi dapat diijinkan asalkan perubahan tersebut tidak
mengganggu pekerjaan lain. Setiap penyimpangan besar dari denah yang ditunjukkan
dalam Gambar akan dianggap sebagai variasi dan diperlukan persetujuan untuk
melaksanakan hal itu.
Semua pipa harus ditempatkan sejajar pada dinding, di bawah langit-langit, atau di parit
pipa. Jika parit pipa yang digunakan, kisi-kisi penutup (grating) harus dipasang untuk
menutupi parit. Perpipaan tidak boleh diletakkan di bawah pelat lantai kecuali bila
ditunjukkan seperti pada Gambar. Dalam kasus apapun pipa harus diletakkan tanpa
mengganggu lalu lintas atau akses ke peralatan. Dimensi minimum untuk lubang akses
harus 2 m kecuali Gambar secara khusus menunjukkan sebaliknya.
Penahan air (waterstop) untuk mencegah kebocoran antara badan pipa dan dinding beton
harus disediakan untuk pipa yang menembus dinding di bawah di mana diperlukan. Semua
pipa yang berada di bawah struktur beton harus terbungkus dalam beton, bahkan jika tidak
secara khusus ditunjukkan dalam Gambar.
Semua denah perpipaan harus tunduk pada persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum
dilakukannya pemasangan.

2.1.6 Persyaratan Peralatan

Semua peralatan yang disediakan dalam Kontrak ini haruslah baru dan dijamin terhadap
cacat dalam desain, bahan dan pengerjaan. Hal ini menjadi tanggung jawab Kontraktor
untuk mengetahui kondisi dan pelayanan di mana peralatan akan beroperasi dan menjamin
bahwa operasi dalam kondisi seperti itu akan berhasil. Semua bagian dari peralatan tersebut
harus memadai dan proporsional untuk semua tekanan yang mungkin terjadi selama
fabrikasi, pemasangan dan operasi berselang atau kontinu.
Semua peralatan harus dirancang, dibuat dan dirakit sesuai dengan teknik modern dan
mudah dikerjakan. Suku cadang akan diproduksi untuk ukuran standar dan terukur sehingga
suku cadang pengganti, dapat diadakan setiap saat, dapat dipasang di lapangan. Bagian-
bagian seperti duplikat unit harus dapat dipertukarkan satu sama lain. Peralatan tidak boleh
digunakan untuk pelayanan sebelum pengiriman, kecuali jika dipersyaratkan oleh uji.

2.1.7 Lubrikasi/ Pelumasan

Jenis pelumas yang direkomendasikan oleh produsen harus tersedia di kota Makassar,
nama produsen, pemasok dan produk yang sebanding wajib disampaikan kepada Direksi
Pekerjaan sebagai informasi. Tipe pelumas-pelumas yang dipakai harus sesedikit mungkin.
Sistem pelumasan peralatan harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu sering
membutuhkan perhatian, setidaknya selama seminggu beroperasi terus menerus, tidak
memerlukan perhatian ekstra selama start-up atau shut-down dan pelumas tidak terbuang
percuma.
Sistem pelumasan menggunakan sistem bertekanan. Titik pemasukan grease harus mudah
diakses dan pipa yang diperpanjang harus disediakan di tempat-tempat yang diperlukan.
Sebuah pistol grease berlabel permanen harus disiapkan untuk setiap jenis grease yang
dibutuhkan dan masing-masing ujungnya dipasang nipple permanen.

2.1.8 Alas Peralatan dan Pelat Dasar

Peralatan harus ditanam pada besi cor monolit yang berat atau dilas pada pelat dasar baja
kecuali dinyatakan, ditampilkan atau ditetapkan lain.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Alas dan pelat dasar harus dilengkapi dengan bantalan mesin pendukung, pena lancip untuk
penyelarasan atau alas untuk jenis yang berdekatan, bukaan yang memadai untuk
memfasilitasi grouting dan bukaan untuk saluran listrik. Jahitan dan kontak tepi antara pelat
baja dan bentuk akan terus dilas dan permukaan las harus digerinda sehingga halus. Tidak
boleh ada pelat dasar untuk mendukung mesin atau pipa yang boleh digunakan selain itu
yang diproduksi oleh pabrik.

2.1.9 Baut dan Angkur

Kontraktor harus menyediakan baut angkur, mur, ring dengan desain yang memadai yang
diperlukan untuk penambatan yang tepat dari alas dan pelat alas ke alas beton. Bahan baut
angkur, mur, dan ring yang selalu terendam air atau kadang-kadang dalam kondisi terendam
haruslah stainless steel dari tipe SUS 304.

2.1.10 Peralatan Pengaman

Sabuk berputar atau rantai dari pisau kipas, kopling, poros terbuka dan bagian bergerak
atau bagian yang berputar harus ditutup di semua sisi untuk menjaga keselamatan sesuai
dengan persyaratan yang paling ketat dalam semua kode keselamatan lokal dan peraturan
yang berlaku.
Ornamen peralatan pengaman harus dirancang untuk kemudahan pemasangan dan
pembongkaran, lengkap dengan dukungan yang diperlukan, aksesoris dan pengencang
yang semuanya dilapisi oleh hot dip galvanis. Ornamen pengaman bagian luar harus
dirancang untuk mencegah masuknya air hujan dan air yang menetes dan menyediakan
drainase yang cukup untuk kondensasi.

2.1.11 Pelat Nama

Pelat nama pada peralatan harus terukir atau tertera pada pelat logam dan diikat ke
peralatan pada lokasi yang dapat diakses. Pelat nama harus mengindikasikan hal-hal
sebagai berikut:

1. Nama produsen
2. Jenis unit dan nomor model
3. Nomor seri; dan
4. Nilai kapasitas, tegangan, arus listrik dan informasi terkait lainnya

2.1.12 Label Peralatan

Setiap jenis peralatan mekanikal harus memiliki label permanen yang dapat dibaca dan
disiapkan setelah pemasangan. Label harus disediakan dengan rantai angkur. Ukuran
minimum dari label adalah 120 mm x 60 mm. Setiap label harus ditatah, paling tidak
mengandung informasi sebagai berikut:

1. Nama peralatan
2. Nomor identifikasi peralatan
3. Hal lain sebagaimana diindikasikan atau disepakati

2.1.13 Kontrol Getaran

Semua mesin yang berputar dan bergerak maju-mundur harus seimbang secara statis dan
dinamis untuk menghilangkan getaran yang abnormal dan berlebihan. Jika diperlukan,
isolator getaran khusus harus digunakan.

2.1.14 Peralatan Khusus

Berdasarkan rekomendasi produsen peralatan, perkakas khusus yang dibutuhkan untuk


perakitan, penyesuaian dan pembongkaran peralatan, harus disiapkan oleh Kontraktor
sebanyak dua set lengkap yang diwadahi dalam kotak atau rak perkakas. Daftar perkakas
khusus harus dilaporkan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

2.1.15 Perawatan Peralatan

Semua peralatan harus ditempatkan di dalam peti, dikemas, atau benar-benar tertutup dan
dilindungi untuk keperluan pengiriman, penanganan dan penyimpanan. Semua peralatan
harus dilindungi dari paparan langsung kepada elemen-elemen peralatan dan harus dijaga
agar kering pada setiap saat.

2.1.16 Cat Permukaan

Permukaan yang dicat harus dilindungi dari benturan, abrasi, perubahan warna dan
kerusakan lainnya. Semua permukaan yang dicat yang rusak sebelum penerimaan
peralatan harus dicat ulang untuk kepuasan Direksi Pekerjaan

2.1.17 Persiapan dan Inspeksi

Setiap jenis peralatan harus diperiksa untuk melihat adanya kerusakan, cacat, kelengkapan
dan operasi yang benar sebelum dipasang. Elemen lain yang sebelumnya dipasang dan
terkait harus diperiksa untuk memverifikasi bahwa elemen tersebut telah siap untuk langkah
pemasangan peralatan berikutnya.
Direksi Pekerjaan harus diberitahu manakala ada peralatan atau bahan yang rusak.
Perbaikan atau penggantian produk yang rusak tidak akan dilakukan tanpa persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan.
Sebelum memasang peralatan, area pemasangan harus dibersihkan dan pekerjaan beton
atau pasangan batu telah selesai. Area harus dipelihara dalam kondisi bersih selama
operasi pemasangan. Sebelum pemasangan, peralatan harus dibersihkan dan diperlakukan
sesuai dengan gambar kerja yang disetujui dan persyaratan dari spesifikasi ini.

2.1.18 Instalasi Peralatan

Kontraktor wajib memasang semua peralatan yang ditentukan di sini sesuai dengan gambar,
spesifikasi, rekomendasi pembuat peralatan dan praktek rekayasa yang baik.
Semua bagian yang akan dipasang harus dibersihkan secara menyeluruh. Semua kemasan
yang mengandung karat, kotoran, pasir dan benda asing lainnya harus dihilangkan. Semua
lubang dan alur untuk pelumasan harus dibersihkan. Semua bagian tertutup atau alur-alur
harus diperiksa untuk memastikan bahwa mereka bebas dari bahan berbahaya.
Untuk jenis peralatan utama, seseorang yang telah dilatih oleh produsen harus berada di
lokasi untuk mengawasi pemasangan.
Kontraktor wajib menghadirkan perwakilan produsen atau pemasok yang berwenang,
berpengalaman dan kompeten untuk setiap jenis peralatan utama yang mengunjungi lokasi
pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan, penyesuaian jika perlu, dan menyetujui
pemasangan peralatan. Dalam setiap kasus, perwakilan produsen peralatan akan hadir
ketika peralatan dipasang dan saat uji operasi. Kontraktor harus menghadirkan perwakilan
produsen peralatan di lokasi pekerjaan sesering mungkin sampai semua masalah selesai
diperbaiki dan pemasangan peralatan dan operasionalnya dapat memuaskan Direksi
Pekerjaan.
Sebelum ditempatkan dalam operasi, peralatan harus diperiksa oleh personel terlatih dari
produsen. Semua cacat yang ditemukan selama pemeriksaan ini harus dikoreksi sebelum
operasi dimulai. Pelapis internal yang dipasang di pabrik harus dibuang jika diperlukan.
Pelumas harus diberikan secara tepat pada dosis yang sesuai dengan rekomendasi dari
produsen. Jika diperlukan, tes beban-penuh harus dilakukan dan hasil tes tersebut harus
direkam. Kinerja yang tidak memuaskan harus dikoreksi dan pengujian harus diulang
sampai kinerja peralatan memuaskan.
Setelah menyelesaikan seluruh pemasangan, Kontraktor harus mengeluarkan
pemberitahuan resmi kepada Direksi Pekerjaan, menyatakan bahwa peralatan telah siap
untuk pengujian akhir.
Selama periode commissioning, Kontraktor wajib mengadakan pelatihan khusus untuk
mentransfer teknik operasi dan pemeliharaan semua peralatan yang terpasang secara
permanen kepada staf operasional Pemilik Proyek menurut Buku Petunjuk Operasi dan

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Pemeliharaan.

2.1.19 Pelatihan Operasi dan Pemeliharaan

Kontraktor harus menyiapkan pelatihan operasi dan pemeliharaan kepada personil Pemilik
Proyek untuk operasi dan pemeliharaan peralatan mekanikal dan elektrikal yang dilakukan
sebelum acara commissioning dari semua peralatan.
Pelatihan operasi dan pemeliharaan harus dilakukan dalam kelas dan di luar kelas dengan
waktu yang cukup oleh tenaga ahli yang professional dibidangnya.
Selain melaksanakan pelatihan Kontraktor harus melaksanaan commissioning seluruh
peralatan mekanikal dan elektrikal dan perlengkapannya minimum selama 7 (tujuh) jam
setelah seluruh peralatan mekanikal & elektrikal dinyatakan telah siap atau telah diperbaiki.
Apabila waktu pelaksanaan dirasakan kurang oleh Direksi Pekerjaan maka Direksi
Pekerjaan dapat mengintruksikan penambahan waktu sesuai kesepakatan. Untuk
pelaksanaan commissioning Kontraktor terlebih dahulu harus menyediakan pengadaan
BBM (solar) untuk kebutuhan genset sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga.
Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan dan Pemilik Proyek mengenai jadual
pelatihan operasi dan pemeliharaan dan commissioning dalam waktu yang cukup sehingga
Pemilik Proyek dapat mengatur personil yang ditugasi untuk mengikuti pelatihan.
Pengukuran dan jumlah yang harus dibayar adalah jumlah dalam harga satuan dan lump-
sum yang terpasang/diadakan seperti tertera dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan dapat
diterima oleh Direksi Pekerjaan.

2.1.20 Pembayaran

Tidak ada pembayaran terpisah untuk setiap pekerjaan yang dijelaskan dalam Pasal ini
kecuali untuk Pasal K.1.20 (Pelatihan Operasi Dan Pemeliharaan). Biaya penyediaan atau
melakukan pekerjaan-pekerjaan ini akan dianggap termasuk dalam harga satuan dan harga
lump sum pembayaran lainnya di Daftar Kuantitas dan Harga.

2.2 Katup Pintu dan Perlengkapannya

2.2.1 Ringkasan

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, bahan, peralatan dan biaya yang
diperlukan untuk memastikan kesiapan operasi, semua katup termasuk katup dengan
regulator, aksesoris, cat, suku cadang, peralatan, petunjuk pengoperasian dan kelengkapan
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dan/atau ditentukan di sini.

Bahan-bahan dan peralatan harus merupakan produk dari produsen mapan dan terkemuka
yang telah memiliki pengalaman dalam pembuatan jenis peralatan yang ditentukan oleh
spesifikasi ini. Tidak ada katup dan aksesoris yang boleh dipasang sebelum mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

2.2.2 Gambar Kerja

Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja terperinci dan schedule dari semua katup,
aksesoris dan perlengkapannya. Gambar kerja harus menunjukkan ukuran, dimensi dan
material dari semua jenis dan semua fabrikasi yang relevan berserta rincian pemasangan.

2.2.3 Persyaratan Katup

Semua katup harus dari ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau dalam schedule katup
yang diringkas dan semua katup dari jenis yang sama akan lebih disukai bila berasal dari
satu produsen.
Semua katup harus sedikitinya memiliki satu tanda-tanda berikut ini dan tanda tersebut
tersematkan dalam huruf timbul pada beberapa bagian katup seperti:

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

1. Nama produsen
2. Tekanan Kerja
3. Diameter dan panah arah aliran

Ujung katup harus Flens kecuali jika ditentukan lain dalam gambar. Ketebalan Flens akan
ditentukan berdasarkan tekanan kerja yang ditentukan. Kontraktor harus menyerahkan
perhitungan desain jika diminta oleh Direksi Pekerjaan.
Semua bahan yang akan ditentukan di sini harus sesuai dengan JIS, ASTM, BS, DIN, SNI
atau standar lain yang secara internasional dapat diterima.
Bahan katup dengan ukuran 50 mm dan lebih kecil adalah perunggu, kecuali ditentukan lain.
Stir katup boleh berupa besi cor atau besi ditempa dan dilengkapi dengan sekrup. Tekanan
kerja minimum katup harus 7,5 kgf/cm2 kecuali dinyatakan lain.

2.2.4 Pengujian

1. Pengujian Kinerja
Setiap katup dan kelengkapannya harus dioperasikan tiga kali pada posisi terpasang,
dari setengah tertutup, posisi terbuka penuh dan sebaliknya pada kondisi tanpa aliran
untuk memperlihatkan bahwa perakitan lengkap bisa diterapkan.
2. Tes Kebocoran
Katup dan perlengkapannya harus diuji pada kondisi terpasang untuk mengetahui
adanya kebocoran dalam posisi tertutup. Dengan katup dalam posisi tertutup, tekanan
udara atau tekanan hidrostatik yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan dipasok ke
salah satu piringan pada tekanan kerja. Durasi pengujian minimal 300 detik dan tidak
ditemukan adanya kebocoran melewati katup selama periode pengujian.
3. Pengujian hidrostatik

Katup yang dipasang harus melalui uji hidrostatik. Tes hidrostatik harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
Dengan piringan katup dalam posisi sedikit terbuka, tekanan hidrostatik internal yang
setara dengan dua kali tekanan kerja yang ditetapkan harus diaplikasikan ke bagian
dalam badan katup setiap katup selama 10 menit. Selama menjalani pengujian, badan
katup harus dipukul dengan palu beberapa kali.

4. Pengujian Lapangan
Ketika katup dan perlengkapannya telah selesai terpasang dan segera setelah
mendapat izin beroperasi, terhadap katup-katup tersebut akan dilakukan uji lapangan
yang akan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan untuk menunjukkan bahwa pemasangan
yang dilakukan telah memenuhi semua persyaratan, baik dalam kondisi beroperasi dan
dalam segala cara yang memadai untuk pelayanan yang dimaksudkan.

2.2.5 Produk

1. Gate Valve

Katup (diameter 200, 250, 450 sampai dengan 600 mm) harus dirancang dan
diproduksi sesuai dengan tekanan Kerja minimum 7,5 bar (7,5 kgf / cm2). Body katup,
wedge dan bonnet harus terbuat dari ductile iron padat. Stem terbuat dari bahan
kuningan yang ditempa. Piringan penutup dan pemutar terbuat dari besi cor padat dan
katup harus sesuai untuk keperluan pemasangan vertikal.
Flens kompatibel dengan flens pipa yang digunakan, baik untuk digunakan dalam
industri air limbah dan pengolahan air. Semua lubang baut adalah diisi silikon untuk
menghindari air pooling dan korosi. katup fitur kebesaran poros, segel poros ganda dan
segel bibir kembar untuk mencegah masuknya dan jalan keluar dari media dan bahan
asing. Caps kunci tersedia atas permintaan.

Part Material
Body AS 1831 500-7

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Part Material

Wedge AS 1831 500-7 + EPDM

Stem SS431
Stem Nut Bronze C83600
Bonnet Gasket EPDM
Bolt SS316
Bonnet Gasket AS 1831 500-7
Up Sealing NBR
Washer Nylon
Bushing Nut Bronze C83600
O-Ring NBR
O-Ring NBR
Dust Guard NBR
Handwheel AS 1831 500-7

2. Plug Valve (Eccentric Plug Valve)

Body material : Cast Iron ASTM A126 class B atau Ductile Iron A536 Gr. B. Flange
Valve sesuai dengan ANSI B16.1 Class 125. Ujung Alur katup sesuai dengan AWWA
C606. Katup plug terbuat dari bahan cast iron, dan seluruh body plug dicoating dengan
Buna-N rubber menggunakan proses injeksi molding sehingga tidak khawatir tentang
karet tidak terikat dengan besi. Weld nickel seat dari bahan nickel tahan terhadap korosi
pada permukaan plug. O-ring bonner seal : seal antara body dan bonnet terdapat o ring
memudahkan maintenance, karena o-ring seal lebih baik daripada plat gasket. Shaft
bearing dari bahan SS316. Plug valve dipasang pada bagian discharge pompa. Plug
valve dapat dilengkapi dengan aktuator dan untuk diameter 250 atau lebih besar
dilengkapi dengan gear. Sistem joint dengan flange.

3. Katup Searah (Check Valve)

Bahan body katup terdiri dari Besi Ductile Iron. Menggunakan karet dilapisi disc
fleksibel yang memungkinkan padatan tersuspensi dan puing-puing. Memungkinkan
untuk tingkat aliran besar dan kecil kehilangan tekanan di katup. Operasi cocok untuk
aplikasi di kawasan pemukiman. Ukuran diameter flange Joint disesuaikan dengan pipa
akan disambung. Katup harus dirancang dan diproduksi sesuai Tekanan kerja
minimum harus 10 bar (10 kg /cm2) kecuali apabila ditentukan lain. Temperatur 0 –
80oC. Ukuran diameter yang digunakan 250 – 300 mm.

4. Katup udara (Air Valve)

Katup udara yang digunakan adalah katup udara yang khusus untuk aplikasi air
buangan. Tubuh katup udara terbuat dari besi cor sesuai dengan ASTM A126 kelas B.
Bahan pengapung terbuat dari bahan stainless steel T316 sesuai ASTM A240. Ukuran
normal harus 100 sampai 150 mm dan tekanan kerja harus tidak kurang dari 10 bar (10
kgf / cm2).

5. Fitting dan Pipa Dan Flens

Aksesories pompa dan pipa, berupa reducer, elbow dan flens harus menggunakan
bahan Stainless steel dengan grade SS 316.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

2.2.6 Pelaksanaan Pekerjaan

Semua katup dan perlengkapan harus dipasang sesuai dengan arahan produsen di lokasi
yang ditunjukkan pada gambar. Pemasangan harus dilakukan pada posisi dan alinyemen
yang benar, selaras dan didukung oleh sistem penopang yang kaku.
Pet cock harus dipasang di titik tertentu sebagaimana disebutkan pada gambar atau di
lokasi lain di mana kemungkinan terjadi akumulasi udara pada pipa. Semua setang katup
harus dipasang sesuai dengan rekomendasi dari produsen, sebagaimana yang ditunjukkan
dalam gambar atau sebagaimana ditentukan di sini.
Sebelum memasang peralatan tertentu, Kontraktor harus memeriksa semua rencana dan
gambar yang memiliki pengaruh langsung terhadap lokasi peralatan tersebut dan Kontraktor
harus bertanggung jawab untuk penempatan lokasi yang tepat dari katup-katup tersebut dan
perlengkapannya selama pembangunan struktur.

2.3 Pompa Submersible/ Pompa Celup

2.3.1 Spesifikasi Pompa

Pompa submersible harus sesuai dengan Standar Industri WSA 101 - 2008 pompa
Submersible untuk stasiun pemompaan air limbah. Minimal, spesifikasi pompa mencakup
hal-hal sbb:

1. Pompa submersible harus dilengkapi dengan rel pemandu ke panjang yang ditentukan
sesuai dengan kedalaman sumur, rangka/ kurung pemasangan/ pemasangan kaki
“duckfoot bend” dan panjang kabel listrik sampai dengan panel MCC pompa, rantai
baja stanless steel grade 316, panjang pipa naik/riser sampai ke valve chamber sesuai
spesifikasi yang ditentukan.
2. Semua komponen harus dari bahan yang sesuai dengan spesifikasi teknis untuk
penggenapan dalam cairan yang ditentukan. Adapun bahan untuk Impeller adalah Hard
Iron (60 HRC), ataupun stainless steel 316.
3. Impeller dan casing harus dirancang agar sesuai dengan jumlah kontaminan cairan
yang ditentukan termasuk partikel padat dengan desain impeller terbuka/ non clogging
impeller.
4. Motor harus kedap udara dan mampu beroperasi pada dry well.
5. Sensor harus dapat mendeteksi jika adanya kebocoran air ke dalam motor penggerak.
6. Pompa harus dilengkapi ruang segel pelumasan yang berhubungan ruang pelumasan.
7. Pompa harus dilengkapi dengan Saklar termal otomatis yang dapat mendeteksi jika
suhu di motor penggerak berubah.
8. Motor harus disegel ke motor penghubung kompresi, selubung kabel harus sesuai
untuk penggenangan secara kontinyu dan menggunakan pelumasan minyak.
9. Kabel harus cukup panjang untuk memungkinkan satu pengangkatan pompa dan dalam
hal apapun panjang kabel harus minimal 6 meter.
10. Memungkinkan pembersihan lubang dengan tangan pada inlet casing untuk
memudahkan pembersihan dari akumulasi kotoran/sampah/ puing.
11. Pompa ‘sump pit’ juga dilengkapi dengan saringan di bagian hisap dengan bukaan
maksimum sebesar kepalan tangan, dimana akumulasi kotoran/sampah/puing yang
lebih kecil dari ukuran tersebut tetap dapat dipompakan.
12. Rantai angkat stainless steel “heavy duty”harus disediakan untuk setiap unit pompa.
Baja kelas 316 Stainless steel 'D' harus disediakan di ujung atas dan pada ujung rantai
untuk koneksi ke unit pompa. Rantai harus dilengkapi dengan sertifikat proof dan harus
berukuran tepat.
13. Pengaturan hook stainless steel Grade 316 harus disediakan untuk rantai perbaikan ke
titik akses yang mudah dijangkau.

Untuk pompa submersible pada instalasi pada sumur kering/dry well harus terpasang
dengan baik, pompa harus mencakup jaket pendingin (cooling jacket) agar motor tetap
dingin jika pabrikan menganggapnya perlu. Jalur suplai ke jaket pendingin harus sedemikian
rupa untuk mencegah kontaminan cairan menghalangi bagian jaket. Jaket pendingin yang
disediakan harus bisa dimeteraikan dari cairan dan dihubungkan ke suplai pendinginan
eksternal.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Pada pompa Submersible yang dipasang pada “Dry Well” harus dilengkapi dengan pelat
dasar dan atau kerangka pendukung baja struktural yang sesuai sesuai dengan orientasi
pemasangan. Struktur pendukung harus dirancang agar sesuai dengan pengaturan hisap
pompa dan harus memastikan bahwa tidak ada pekerjaan di bawah sisi hisap pompa dan
tidak ada bagian yang terganggu pada baseplate saat memasang atau melepaskan unit.

Suction pompa atau suction pada bagian bawah pada unit “dry well/dry Installation” adalah
koneksi dengan flens. Akses ke suction pompa atau suction tray harus sedekat mungkin
dengan inlet suction line pompa.

2.3.2 Efisiensi dan Konsumsi Daya

Unit harus dipilih untuk memaksimalkan efisiensi operasi tanpa modifikasi baling-baling dan
untuk memaksimalkan tenaga hidrolik yang dikirim ke fluida.

Konsumsi daya unit pada kecepatan operasi tidak boleh melebihi 95% dari output daya
pengenal motor yang tersedia pada kecepatan tersebut.

Unit harus dijamin beroperasi terus menerus pada tingkat air minimum tanpa:

1. Pembentukan vortisitas;
2. Membiarkan aliran masuk ke baling-baling;
3. Overheating motor; atau
4. Getaran atau kerusakan mekanis.

2.3.3 Putaran Balik Pompa

Semua komponen pompa dan motor harus tahan, tanpa rusak, akibat putaran hingga 120%
kecepatan pengenal arah normal.

Sudu Impeller

Sudu Impeller harus memiliki efisiensi tinggi, bahan dari 316 stainless steel, tegak lurus
terhadap poros motor.

Impeller harus aman terhadap motor dan harus mampu menahan terhadap gerakan
melingkar dan aksial. Penguncian mekanis positif diperlukan di kedua arah rotasi.

Impeller harus seimbang secara statis dan dinamis pada porosnya. Menyeimbangkan
lubang di baling-baling tidak diizinkan.

Impeller harus berputar pada kecepatan yang sama pada diameter penuh dan harus
beroperasi tanpa kavitasi.

Penguncian Impeller ke poros harus dikencangkan dengan operasi normal. Kecepatan


Impeller tidak boleh melebihi 1500 RPM

Poros dan Seal Poros

Poros harus satu bagian Stainless Steel 431, berukuran cukup besar untuk mentransmisikan
output penggerak penuh dan harus dipasang secara akurat pada semua permukaan.

Total defleksi poros, pada daya dorong maksimum dengan baling-baling ukuran penuh,
harus kurang dari 1 dalam 800.

Seal mekanis harus digunakan. Seal mekanis harus seal mekanis tipe tunggal stainless
steel tunggal dengan permukaan penyegel silikon-karbida. Minimal dua (2) seal mekanis
diperlukan per unit dengan ruang minyak pengatur tekanan.

Baling-baling harus dipasang langsung pada penyangga ke poros motor.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Peralatan Tambahan:

1. Setiap unit harus dilengkapi lengkap dengan sistem penempatan / pemindahan yang
dilengkapi:
a. Rail pengarah, dan penyangga pipa.
b. Rantai Stainless Steel “Heavy duty” untuk Mengangkat dan menurunkan Pompa
Submersible ke dalam sumuran (wet well) ataupun dry well.
c. Hook Pengait untuk meletakkan rantai pengangkut pompa.
d. Sertifikat Hasil Pengujian di pabrikan

2. Guide Rail Pengarah diharuskan :


a. Dirancang sedemikian rupa sehingga unit pompa submersible dapat diangkat dan
diturunkan tanpa hambatan, langsung dapat “click on” pada dudukan “Duck foot
Bend” dapat ditempatkan dan dilepas tanpa sambungan, atau penggunaan alat.
b. Terdiri dari rel kontinu tunggal yang membentang dari dasar sumuran sampai ke
tingkat platform akses perawatan dan yang memiliki pemberhentian akhir untuk
mencegah baling-baling bersentuhan dengan lantai sumuran.
c. Mampu menahan beban yang dikenakan selama operasi, penempatan atau
pengangkatan unit, untuk memastikan unit dapat dinaikkan dan diturunkan tanpa
penyimpangan lateral;
d. Pompa Sumbersible sesuai lokasi penempatan nya.
e. Pastikan bahwa tidak ada gangguan pada pengaturan rel panduan pada struktur
statis lainnya.
f. Diproduksi dengan bahan stainless steel grade 316 atau diatasnya

3. Rantai Pengangkat pompa harus stainless steel grade 316 dengan ketentuan
a. Memiliki panjang kontinu (tidak ada sambungan) rantai baja Stainless Steel.
b. Dilengkapi dengan hook (kait), konektor, klip, unit dan lain lain.
c. Dilengkapi dengan klip jenis break untuk pemasangan kabel motor pompa.
d. Permukaan komponen yang terkena gesekan atau tindakan geser harus dilengkapi
dengan sejenis bushing elastomer, bantalan, yang dirancang untuk mencegah
kerusakan pada permukaan, dibuat dari bahan baja tahan karat dan tahan korosi.
e. Komponen yang mendapat pembebanan dinamis harus menjadi satu kesatuan
yang tidak terpisahkan.

3 Elektrikal
3.1 Persyaratan Listrik Dasar

3.1.1 Ringkasan

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, bahan, peralatan dan ongkos yang
diperlukan untuk melengkapi dan memasang sistem kelistrikan lengkap seperti yang
ditunjukkan pada Gambar dan / atau yang disebutkan di sini.
Maksud dari Spesifikasi ini bahwa ketika selesai, sistem kelistrikan harus sesuai dalam
segala hal untuk layanan yang dimaksudkan pada saat penyelesaian Pekerjaan. Kontraktor
harus, tanpa biaya tambahan, menyediakan semua tenaga kerja, bahan dan peralatan, dan
melakukan pekerjaan yang mungkin secara tidak langsung dianggap sebagai pekerjaan
insidental.

3.1.2 Peraturan

Semua peralatan dan pekerjaan berdasarkan Kontrak ini harus dipasang sesuai dengan
peraturan PUIL. Kontraktor harus mengirimkan gambar gambar kerja yang sesuai dengan
aturan yang terdapat pada PUIL yang menjadi acuan dalam pekerjaan Listrik.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

3.1.3 Garansi Peralatan

Masa garansi untuk peralatan listrik harus tiga (3) tahun dan / atau periode standar pabrik
setelah selesainya pekerjaan. Perbaikan selama masa garansi dilakukan dan dibayar oleh
Kontraktor, kecuali kerusakan yang disebabkan oleh operasi atau perawatan yang tidak
tepat oleh Majikan atau keausan pada operasi normal.

3.1.4 Interpretasi Gambar

Semua rangkaian tiga fasa harus dijalankan di saluran terpisah kecuali jika ditunjukkan pada
Gambar.
Kontraktor harus memverifikasi dengan Engineer lokasi yang tepat dan ketinggian
pemasangan perlengkapan dan saklar penerangan, dan tidak ada kompensasi tambahan
yang diperbolehkan ke Kontraktor jika diperlukan untuk melakukan perubahan tersebut.
Lokasi peralatan, perlengkapan, gerai dan perangkat sejenis yang ditunjukkan pada Gambar
hanya perkiraan saja. Kontraktor harus memperoleh di lapangan semua informasi yang
relevan dengan penempatan pekerjaan listrik dan jika terjadi gangguan dengan pekerjaan
lain, dia harus bertindak sesuai dengan yang diminta oleh Direksi Pekerjaan, dan harus
memberikan semua tenaga kerja dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan di tempat yang disetujui. cara.
Panel pemasangan, kotak, kotak persimpangan, saluran, dan sebagainya harus didukung
oleh spacer untuk memberikan izin antara dinding dan peralatan.
Gambar hanya bersifat diagram dan fungsional saja dan tidak dimaksudkan untuk
menunjukkan tata letak sirkuit yang tepat, jumlah fiting atau rincian pemasangan lainnya.
Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja dan bahan yang diperlukan untuk
merancang, melengkapi, memasang dan menempatkan dalam pengoperasian semua sistem
pencahayaan, listrik dan listrik yang memuaskan. Sirkuit tambahan harus dipasang oleh
Kontraktor dimanapun diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan peralatan
yang spesifik.
Peringkat motor dan perangkat yang dioperasikan secara elektrik lainnya, bersama dengan
ukuran yang ditunjukkan untuk konduktor dan saluran sirkuit cabang mereka, hanya
perkiraan dan merupakan indikasi persyaratan daya yang mungkin sejauh mereka dapat
ditentukan sebelum membeli peralatan. Peringkat yang ditunjukkan untuk perangkat
pelindung sirkit motor cabang adalah peringkat maksimum yang diizinkan. Rating yang lebih
rendah dapat digunakan di tempat yang ditunjukkan dan disetujui sebagai karakteristik
dinamik motor dan beban terhubungnya.
Kecuali ditentukan lain, semua saluran, kabel, kabel dan sistem pendukung untuk saluran
dan kabel yang diperlukan untuk membuat sambungan listrik ke peralatan dan kontrol harus
dilengkapi dan dipasang oleh Kontraktor. Semua koneksi ke peralatan harus dibuat seperti
ditunjukkan, ditentukan, diarahkan dan sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui

3.1.5 Dimensi Peralatan

Kontraktor harus menyelidiki setiap ruang terbuka di gedung tempat peralatan harus
melewati untuk mencapai lokasi akhir. Jika perlu, pabrikan harus mengirimkan material atau
peralatannya di bagian yang berukuran untuk mengizinkan melewati area terlarang di
gedung dan memasangnya kembali di lapangan.

3.1.6 Material/Bahan

Bahan yang digunakan di semua sistem harus baru. Semua bahan yang tidak ditentukan
dari jenisnya masing-masing akan ditentukan bersama. Sampel spesifikasi bahan dan / atau
pabrik harus diserahkan untuk persetujuan Direksi Pekerjaan.
Peralatan dan perangkat listrik harus, setiap saat selama konstruksi, dilindungi secara
memadai terhadap cedera mekanis atau kerusakan oleh kelembaban dan air. Jika ada
peralatan yang rusak, kerusakan tersebut harus diperbaiki, dan jika rusak oleh air maka
harus benar-benar dikeringkan dan dimasukkan melalui tes dielektrik khusus sesuai

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

petunjuk, atau harus diganti oleh Kontraktor atas biaya sendiri.


3.1.7 Gambar Kerja

Gambar kerja harus diserahkan dalam 3 salinan untuk persetujuan Engineer atas semua
bahan, peralatan, pemasangan dan pemasangan kabel.
Tidak ada bahan yang dipesan atau mulai bekerja sampai persetujuan Engineer atas
gambar-gambar kerja dan / atau sampel material telah diberikan.

3.1.8 Pengecatan

Semua peralatan dan bahan harus dicat dengan dua lapisan primer penyegel dan tidak
kurang dari dua lapisan cat akhir. Sebelum pengecatan primer, permukaan sakelar harus
diolah dengan peledakan pasir atau dicelupkan dengan larutan asam.
Pengecatan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

3.1.9 Pengkabelan

Pengkabelan peralatan dan panel harus dibuat dengan kawat PVC berisolasi 600V dengan
ukuran minimum 1,25 mm2 yang memiliki fleksibilitas yang cukup untuk operasi dalam
jangka waktu lama.
Warna isolasi PVC grounding wire berwarna hijau. Jika kabel terisolasi hijau mungkin bukan
produk standar jika berdiameter besar, tutup ujung hijau bisa digunakan.Pengkabelan harus
diletakkan dengan rapi, dipasang dengan kencang dan diambil di papan terminal, dan
dilengkapi dengan pita putih non-ferrous yang tahan terhadap diri sendiri. Juga mereka
harus dilengkapi dengan lugs terminal solder untuk terhubung ke papan terminal.

Kecuali ditentukan lain, warna fasa adalah sebagai berikut.

PHASE WARNA
1 (U) (R) Merah
AC 2 (V) (S) Kuning
3 (W) (T) Biru
Netral ( N ) Hitam
DC P-N Merah-Biru

3.1.10 Pelat Nama

Setiap switchgear, panel, perangkat dan rangkaian masing-masing daya dan kontrol harus
dilengkapi dengan plat nama terukir atau dengan alat identifikasi lain yang sesuai yang
disetujui oleh Engineer.
Setiap plat nama sebaiknya plastik dengan huruf hitam di atas papan putih.

3.1.11 Uji Pabrik

Semua peralatan harus benar-benar dirakit di pabrik. Kecuali dinyatakan lain, mereka harus
mengikuti setiap tes sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi pabrik pembuatnya.
Kontraktor harus memberi tahu Direksi Pekerjaan paling sedikit 28 hari sebelum uji pabrik
oleh pabrikan. Engineer berhak untuk menyaksikan semua tes tersebut. Kontraktor harus
memberikan Engineer lingkungan yang aman untuk uji coba dan lapangan.
Data yang benar dan sesuai harus diperoleh selama pengujian pabrik dan pabrik untuk
memungkinkan perencanaan kurva karakteristik untuk berbagai kondisi operasi tertentu.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Pengujian harus dilakukan pada frekuensi 50 Hz, frekuensi yang sama di Indonesia.
Kontraktor harus memberikan 3 salinan laporan bersertifikat tentang hasil uji pabrik, kurva
dan data aplikasi standar.
Adalah tugas Kontraktor untuk menerapkan tes semacam itu, dan untuk mengganti, atau
memperbaiki semua pekerjaan yang cacat, dan menyesuaikan sistem semacam itu dalam
waktu yang dibutuhkan oleh Insinyur.

3.1.12 Aksesories dan Spare parts

1. Aksesoris
Untuk semua peralatan dan panel, semua aksesori penting dan diinginkan untuk
pemasangan, pengoperasian dan perawatan harus dilengkapi, yang harus mencakup
namun tidak terbatas pada setiap item yang disebutkan di sini.
2. Suku Cadang
Semua suku cadang harus dipelihara dan dikemas dengan benar dalam jangka waktu
penyimpanan yang lama dalam iklim yang panas dan lembab sebelum digunakan, dan
harus ditandai dengan benar di bagian luar untuk memudahkan identifikasi isinya tanpa
membuka dan membuka isinya ke atmosfir.
3. Alat
Kontraktor harus melengkapi semua peralatan standar dan khusus yang mungkin
diperlukan untuk pemeliharaan, pengujian dan servis peralatan. Alat ini harus dikemas
dengan benar dalam kotak baja yang sesuai dengan isi yang tercantum di bagian luar
dengan huruf yang rapi dengan warna kontras.

3.1.13 Pelatihan O & M

Kontraktor harus memberikan pelatihan O & M kepada personil Pemberi Kerja untuk operasi
dan pemeliharaan yang benar sebelum melakukan commissioning terhadap semua sistem
kelistrikan.
Kontraktor harus memberi tahu Direksi Pekerjaan dan Pemberi Kerja mengenai jadwal
pelatihan O & M dalam waktu yang cukup sehingga Majikan dapat mengatur personilnya
untuk dilatih.

3.2 Kabel

3.2.1 Umum

Kontraktor harus melengkapi dan memasang semua kabel, kabel dan peralatan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar dan sebagaimana ditentukan selanjutnya.

3.2.2 Produk

1. Umum

Kabel dan kabel harus dari tembaga anil, konduktivitas 98 persen (%) pada suhu 20
derajat celcius (C)
2. Kabel dan Kabel

Kabel utama dan cabang harus 800/1000 V konduktor tembaga XLPE terisolasi dan
kabel listrik single-core berselubung PVC dan diproduksi sesuai dengan IEC 02.
600V kelas PVC berisolasi kawat baja berlapis baja dan PVC berselubung (hitam)
NYRGBY atau NYFGBY untuk langsung terkubur di tanah.
600V kelas PVC berisolasi dan berselubung kabel NYY untuk sistem power, lighting
dan control yang berjalan di parit atau saluran PVC.
600V kelas PVC terisolasi fleksibel kabel NYA untuk sistem pencahayaan interior
berjalan di saluran PVC.
600V kabel PVC berisolasi PVC NYY untuk sistem grounding yang berjalan di saluran

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

PVC atau langsung terkubur di bawah tanah.


Kode warna isolasi kabel dan kawat harus berwarna Merah untuk fase R, warna
kuning untuk fase S, warna biru untuk fase T, warna hitam untuk Netral dan Hijau
dengan garis kuning untuk ground.

3.2.3 Pelaksanaan

Semua pemasangan kabel dan kabel tidak boleh memiliki sambungan antara terminal.

Semua pekerjaan pemasangan kawat dan kabel hanya diizinkan di papan terminal yang
dilengkapi dengan peralatan.
Semua konduktor harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari luka atau kerusakan
pada isolasi.
Pelumas harus digunakan untuk memudahkan penarikan kawat. Pelumas harus disetujui
untuk digunakan dengan insulasi yang ditentukan.
Penyelesaian terminal semua kabel tegangan tinggi dan kabel tegangan rendah yang
memiliki bagian lebih dari 14 mm2 harus dibuat dengan menggunakan bahan penutup
terminal dan alat kelengkapan.
Sambungan ke setiap terminal peralatan harus dilakukan dengan terminal tanpa solder, dan
kabel harus ditandai dengan tanda pengenal pada pita atau tag yang dipasang.
Setiap kawat inti kabel listrik bertegangan tinggi dan tegangan rendah harus diidentifikasi
dengan indeks warna.
Kabel masuk ke panel harus benar-benar diamankan dengan dukungan yang tepat sehingga
tekanan berlebih tidak akan dikenakan pada sambungan.
Kesenjangan di lubang kabel sumur panel, dan lain-lain harus diisi dengan dempul atau
bahan lainnya untuk mencegah masuknya uap air dan benda asing lainnya.
Pekerjaan kabel yang harus dilakukan di lubang harus mencakup pemisah, pendukung,
aksesori dan semua bahan saluran listrik. Fitting tersebut harus dipasangkan dengan kuat
ke lubang untuk menahan kabel dan asesoris secara aman.

3.2.4 Pengukuran dan Pembayaran

1. Kabel dan Conduit

Pengukuran dan besaran yang harus dibayar harus dilakukan sesuai panjang kabelr
Linear (m) dan saluran seperti yang ditunjukkan pada Gambar, dan diterima oleh
Direksi Pekerjaan, dengan tarif satuan yang dimasukkan untuk setiap jenis kabel dan
saluran seperti yang dijelaskan dalam RUU Kuantitas.
Tarif unit harus termasuk penanda kabel, dasi, terminal, lugs kabel, saluran dan semua
aksesori yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Pembayaran harus menjadi kompensasi penuh untuk semua peralatan, tenaga kerja,
bahan (kawat, kabel, saluran, aksesori) termasuk pasokan, pengiriman, pemasangan,
pengujian, commissioning dan semua pekerjaan insidental lainnya yang diperlukan.

3.3 Panel Distribusi Tegangan Rendah

3.3.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memasang panel distribusi tegangan rendah (LV-MDP)
seperti yang ditunjukkan pada Gambar dan seperti yang ditentukan selanjutnya.

3.3.2 Produk

1. Karakteristik

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

LV-MDP harus dipasok pada 3-fasa, 4-kabel, 380/220 V 50 Hz dari transformator utama
atau langsung dari umpan balik PLN seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
Fasilitas yang diberikan pada LV-MDP meliputi:

a. Pasokan dengan pemutus arus utama.


b. Indikasi tenaga, arus fasa dan tegangan dengan fasa tegangan selektif beralih,
meter frekuensi, kilowatt jam, kilowatt, cos Ø meter.
c. Sirkuit untuk alat bantu stasiun, dilengkapi dengan pemutus arus mini disamping
sirkuit yang ditunjukkan pada gambar.
d. Sedikitnya 2 sirkuit cadangan ke fasilitas.

Setiap LV-MDP harus berdiri bebas, benar-benar tertutup, tipe keamanan di depan
mati, yang terdiri dari perakitan pemutus sirkuit udara dan pemutus sirkuit kasus
gabungan dari jumlah, ukuran dan pengaturan yang ditunjukkan pada Gambar.
Setiap LV-MDP bisa menjadi tipe yang dapat diakses di depan atau tipe yang dapat
diakses kembali.
Perangkat over-current harus disediakan secara individual, dipasang tetap dan dengan
perangkat pengaturan yang dapat diatur.
2. Konstruksi

Struktur dasar dibuat dengan pelat baja dengan ketebalan minimal 3.00mm dilas
dengan bingkai sudut 50x50x4 mm dan dasar saluran 100x50x5 mm. Pintu depan
terbuat dari pelat dengan ketebalan pelat minimal 3.00mm
Sepenuhnya tertutup di bagian belakang, depan dan samping dengan panel dilepas.
Semua pelat kandang harus cukup kecil agar mudah ditangani oleh operator.
Semua bagian memiliki ketinggian yang sama, 200 cm, kecuali jika diperlukan karena
keterbatasan ruang fisik. Semua bagian memiliki kedalaman yang sama.
Unit cat adalah satu lapis primer logam kromat seng dan 2 lapis selesai dari enamel
gloss abu-abu.
Sekat antar bagian harus disediakan di antara setiap bagian LV-MDP.

3. Pullbox Over Switchboard

Bila diperlukan untuk penghentian saluran, berikan kotak tarik jenis konstruksi yang
sama sebagai LV-MDP.
Jika pullbox digunakan, dukungan kabel untuk dukungan horizontal kabel harus
disediakan.
Suplai pipa 2 cm yang dilekatkan secara longgar oleh tabung serat kuat harus
dikonstruksi.
Dukungan ruang tidak boleh lebih dari 60 cm secara horisontal dan vertikal 15 cm.

4. Busbar

Busbars harus diatur sepanjang R-S-T ke kiri ke kanan, atas ke bawah, dan depan ke
belakang.
Bahan konduktor adalah tembaga yang memiliki pelapis perak dan dengan daya
dukung saat ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Bus netral berukuran penuh.
Busbar harus berukuran sedemikian rupa sehingga penampang melintang akan
membatasi kenaikan suhu sampai 40 ° Cangkok dengan suhu sekitar 40ºC.
Busbar horizontal harus berukuran penuh, busbar yang meruncing tidak diijinkan.
Lubang baut yang dibor dan disadap untuk perpanjangan busbar harus disediakan di
ujung bus termasuk busbar netral dan tanah. Ketentuan tersebut harus mencakup
terminal bus yang terpasang dan diperluas ke sisi yang paling ekstrim dari bagian

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

tersebut dan dibuat sedemikian rupa sehingga penambahan bagian perpanjangannya


hanya memerlukan pemasangan pelat sambungan standar.
Semua busbar harus dilengkapi dengan perkuatan untuk memenuhi tingkat peralatan
terpadu dari switchboard.
Semua busbar harus dicat (tipe isolasi) dengan warna sesuai dengan peraturan PLN.

5. Instalasi Penyulang dan Penyambungan

Penyulang harus dikunci dan dapat diakses dari depan.


Kabel kelompok harus dipasang sejajar satu sama lain dan disusun sedemikian rupa
sehingga memungkinkan penyisipan klem-on ammeter pada setiap kabel dengan
mudah.
Semua konduktor sisi garis dan sisi beban harus berasal dari dasar LV-MDP harus
dilakukan sesuai rekomendasi pabrikan untuk mempertahankan tingkat peralatan
terpadu. Bahan isolator harus non-logam, tahan api dan tahan panas. Secara umum,
kabel harus dijalankan dan ditekuk sedemikian rupa sehingga bisa bersandar langsung
pada kawat gigi. Lilitan di sekitar fase "R" dan "S" dan sekitar "S" dan "T" harus dibuat.
Lilitan harus dibuat dengan bahan pemukul yang tersisa di antara masing-masing kabel
fase yang mengikat simpul kawat kawat saat revolusi terakhir selesai. Semua lilitan
putaran harus seketat mungkin untuk mencegah tekanan magnetik selama sirkuit
pendek. Muatkan kabel pada umumnya harus dicambuk dengan 4 putaran di sekitar
kabel dan penjepit, lalu diikat dalam simpul setelah revolusi terakhir.

6. Circuit Breakers

Perangkat pelindung utama dan pengumpan harus dipasang secara tetap pada
pemutus sirkuit berbentuk cetakan atau pemutus arus penarikan udara. Rating bingkai
harus seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Semua pemutus harus diberi nilai 100%.
Tuas peralih harus dioperasikan secara manual (MO) kecuali bahwa pemutus arus
udara juga dioperasikan secara elektrik (EO). Pelepas EO harus dilengkapi dengan
saklar kontrol ditambah lampu merah dan hijau untuk menunjukkan posisi kontak
pemutus. Tuas MO dan perangkat tambahan lainnya juga harus disediakan.
Pemutus arus yang lebih kecil dari 1,250 A harus dicetak dengan proteksi termal dan
magnetik.
Pemutus arus udara harus terdiri dari 4 kutub, tipe draw-out dengan perangkat
perjalanan prosesor mikro, di bawah tegangan dan perjalanan shunt. Sensor arus harus
menyediakan fungsi operasi dan sinyal.
Unsur-unsur yang disesuaikan secara individual harus disediakan sebagai bagian
integral dari perangkat perjalanan mikroprosesor:

a. Nilai Elemen.
b. Long time pick-up saat ini 0,5 sampai 1,0 kali nilai sekarang.
c. Pengambilan pick-up saat ini lebih pendek 200% sampai 800% arus pengenal.
d. Maksimum arus pick-up sesaat 400% sampai 1.000% arus pengenal.
e. Ground over-current 25% dari frame rating.
f. Indikator pengoperasian ulang untuk fungsi ground, overload dan short circuit
harus disediakan sebagai bagian integral dari perangkat perjalanan mikroprosesor.
g. Pemutus sirkuit harus memiliki kapasitas interupsi minimum simetris seperti yang
ditunjukkan pada Gambar.
7. Grounding (Pentanahan)
Kabel Pentanahan yang paling sedikit 33% kapasitas LV-MDP yang membentang
sepanjang LV-MDP panjang harus dipasang
8. Pemanas Ruang
Pemanas ruang harus diberi nilai 50 W pada 220 V AC, yang dikendalikan secara
termostatik. Masing-masing harus tipe konvensional dan harus ditempatkan di dalam
pernis pelat baja berlubang (exhaust fan) pada Panel.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

3.3.3 Pelaksanaan

LV-MDP harus dipasang pada bantalan beton 15 cm yang tinggi yang memungkinkan
pembukaan 15 cm di sekitar kontur switchboards.

3.3.4 Pengukuran Dan Pembayaran

Pengukuran dan besaran yang harus dibayar harus dilakukan oleh Jumlah Unit (unit) dari
panel distribusi utama tegangan rendah seperti yang ditunjukkan pada Gambar, dan diterima
oleh Direksi Pekerjaan, dengan harga satuan yang masuk untuk panel yang dijelaskan
dalam Bill of Quantities.
Pembayaran akan menjadi kompensasi penuh untuk semua peralatan, tenaga kerja, bahan
(panel, kabel internal, sistem grounding, aksesori) termasuk penyediaan, pengiriman,
pemasangan, pengujian, commissioning dan semua pekerjaan insidental lainnya yang
diperlukan.

3.4 Motor

3.4.1 Umum

Kontraktor harus melengkapi dan memasang semua motor seperti yang ditunjukkan pada
Gambar dan seperti yang ditentukan selanjutnya. Spesifikasi ini harus diikuti untuk
penggerak motor dari semua peralatan yang tidak memiliki spesifikasi motor terpisah yang
diberikan dalam Klausul 9. Mekanik. Spesifikasi ini juga harus diikuti jika parameter teknis
tertentu belum diatur dalam Pasal 9.

3.4.2 Produk

1. Squirrel Cage Induction Motors

Karakteristik Valuei
Type Vertical/Horizon, drip proof
Metode Pendingin Self Ventilation
Phase 3 phase 4 kabel

Frequency 50 Hz
Tegangan 380V/220V
Class of rating Continuous
Klas Isolasi F class (high voltage), E or B class Low
voltage)
Batas Kenaikan Temperature E class: 75°C (resistancemethod)
B class : 80°C (resistance method)
F class : l00°C (resistancemethod)
Suhu Lingkungan 45°C
Standard arah putaran Clockwise when reviewed from the
opposite side to the coupling
Toleransi Tegangan 10% over and under the rated value,
at the rated frequency
Variasi Frekwensi 5% over and under the rated value,
at the rated voltage

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Momentary excess current 150% of rated current for not less than
15 seconds
Momentary excess torque 160% of rated torque
Over-speed 120% of the maximum rated speed

2. Konstruksi

Motor induksi sangkar tupai untuk layanan eksterior adalah desain tahan cuaca yang
cocok untuk layanan terus menerus di lingkungan tropis.
Output minimum harus seperti yang ditunjukkan pada daftar atau gambar yang relevan.
Motor untuk peralatan yang digerakkan kecuali pompa harus mampu mengembangkan
tenaga motor yang dibutuhkan oleh unit di bawah kondisi operasi tertentu tanpa beban
berlebih, dan harus mengembangkan torsi awal yang memadai untuk peralatan yang
digerakkan.
Motor untuk pompa yang digerakkan harus memiliki nilai yang tidak akan melebihi kurva
karakteristiknya pada setiap titik operasi pompa, dan harus memiliki faktor servis
minimal 1,15.
Motor harus dirancang untuk voltase penuh. Arus rotor terkunci tidak boleh melebihi
600%.
Karakteristik torsi motor sama dengan persyaratan pompa yang dilengkapi. Motor harus
memberikan torsi yang cukup untuk memulai dan melakukan sinkronisasi dengan katup
pembuangan tertutup.
Kapasitas termal motor harus cukup untuk memungkinkan waktu agar katup
pembuangan dibuka.
Inti stator dan rotor harus terbuat dari lembaran baja elektrik yang kehilangan berat,
tidak menua, dengan laminasi terisolasi.
Kumparan stator harus berupa luka, diinsulasi dan dimasukkan ke dalam slot terbuka
dan diamankan dan diperkuat dengan memadai untuk mencegah gerakan selama
voltase penuh dimulai.
Bila keluaran motor melebihi 100 kW, enam resistansi, Pt 100, 0 ° C, detektor suhu
jenis harus dilengkapi dalam belitan stator antara sisi koil dengan fasa yang berbeda.
Kumparan detektor yang menunjukkan suhu tertinggi pada pengujian harus ditandai di
pabrik untuk dihubungkan ke relay suhu stator.
Bearing adalah tipe lengan baju. Setiap bantalan harus dilengkapi dengan relay suhu
bantalan.
Kotak terminal stator motor dengan output melebihi 100 kW harus kebesaran untuk
sambungan kerucut tegangan. Pelampung tanah yang menempel pada rangka motor
harus dipasang di stator terminal box. Pelampung tanah cocok untuk kawat ukuran
yang ditunjukkan pada Gambar.
Motor yang memiliki keluaran pengenal tidak kurang dari 5,5 kW harus berupa
konstruksi seperti itu sehingga bintang-delta mulai dapat digunakan, sesuai kebutuhan.
Pemanas ruang harus dipasang dan diatur agar diberi energi secara otomatis saat
motor beristirahat dan secara otomatis mempertahankan suhu motor yang telah
ditentukan.
Motor bebas dari kebisingan dan getaran yang tidak menyenangkan.

3. Pengujian

Motor induksi sangkar tupai harus benar-benar dirakit di pabrik dan harus dikenai,
kecuali dinyatakan lain, ke pengujian Kontraktor berikut:

a. Tes konstruksi

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

b. Pengukuran hambatan
c. Tes tanpa beban
d. Perhitungan karakteristik beban penuh dan torsi lepas
e. Perhitungan torsi awal minimum
f. Uji karakteristik awal
g. Uji suhu
h. tahan uji voltase
i. Tes kebisingan

3.4.3 Pelaksanaan

Pada pelaksanaannya, motor langsung terkopel dengan pompa menjadi satu kesatuan (built
in).

3.4.4 Pengukuran Dan Pembayaran

Tidak ada pembayaran terpisah yang harus dilakukan untuk biaya motor. Biaya motor harus
termasuk harga dan harga lump sum untuk peralatan yang digerakkan.

3.5 Pusat Kontrol Motor (Panel Pompa)

3.5.1 Umum

1. Ringkasan
Kontraktor harus memasang pusat kendali motor seperti ditunjukkan pada Gambar dan
seperti yang ditentukan selanjutnya.
2. Konsep

Stasiun pemompaan harus dilengkapi dengan sistem kontrol terpusat dari mana pompa
dan bahan pembantu akan dipasok dan dikendalikan. Tenaga dipasok dari papan
saklar stasiun pemompaan dengan kabel dari rumah PLN ke panel tegangan
menengah, lalu transformator daya, atau langsung dari sistem distribusi tegangan
rendah PLN.
Panel distribusi utama tegangan rendah (LV-MDP) harus mencakup fasilitas distribusi
ke panel kontrol utama (MCP) dan panel kontrol pompa (PCP) dan stasiun pembantu.
Fasilitas yang dikelompokkan dalam MCP harus mencakup sistem kontrol pemompaan
umum, mis. indikasi tingkat basah dan alarm, timbal dan pilihan pompa berikut, pompa
mulai saling mengunci, dan fungsi lainnya yang secara logis dimasukkan sebagai
peralatan biasa.
Satu PCP harus dipasok untuk setiap pompa. Setiap panel harus mencakup semua
fasilitas yang dibutuhkan untuk pemilihan otomatis / manual, starter starter mulai,
perlindungan, alarm dan indikasi yang terkait dengan pompa dan motor masing-masing.
Pompa harus dikontrol dalam mode otomatis sesuai dengan tingkat sumur basah.
Sensor harus dipasang di sumur basah sampai tingkat sinyal secara elektrik, dan sinyal
ini harus digunakan untuk sekuensing kontrol pompa, inisiasi alarm dan indikasi level.
Stasiun pemompaan akan mencakup sekelompok pompa dan salah satunya dapat
diperkirakan untuk penggunaan siaga / cadangan. Tingkat switching yang diusulkan
ditunjukkan pada Gambar yang relevan. Sistem dan peralatan harus tangguh, mudah
disesuaikan, dapat diandalkan, bebas perawatan dan terbukti sepenuhnya sesuai di
lingkungan pemompaan limbah tropis, prototip tidak akan dipertimbangkan.
Untuk mencegah arus yang berlebihan dari suplai dan penurunan voltase yang terjadi,
peralihan motor pompa harus saling bertautan untuk memastikan bahwa pompa tidak
dapat dimulai sementara motor pompa lain berada dalam tahap awalnya.
Star-delta yang dimulai dari motor pompa harus dipasok dengan alasan yang sama.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

3.5.2 Produk

1. Tipe

Saklar stasiun pompa harus terdiri dari panel modular, digabungkan untuk membentuk
unit berdiri bebas tunggal, yang mampu perpanjangan dengan usaha minimal.
Panel yang akan dipasok, dipasang, diuji, dikirim dan dipasang harus tipe industri
secara lengkap. Logam tertutup, mati depan dan belakang serta berdiri bebas. Mereka
harus memiliki konstruksi standar, sesuai dengan NEMA untuk lokasi di dalam ruangan,
kecuali di tempat yang disebutkan di sini.

2. Konstruksi

Setiap bagian panel terdiri dari bagian tegak tegak vertikal dari dimensi perkiraan
seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
Tembok harus lembaran baja dengan ketebalan minimal 3,00 mm kecuali ketebalan
pintu yang 3,2 mm. Pintu harus disediakan di bagian depan setiap panel, digenggam
dan dihias, dengan gagang kait dan gagang kunci. Setiap panel harus disediakan
penerangan 15 W (tipe neon) yang dialihkan dengan saklar batas yang terhubung ke
pintu. Pemanas ruang harus disediakan untuk masing-masing panel kecuali panel untuk
kapasitor statis.

3. Pekerjaan Akhir/Finishing
Panel harus dibersihkan seluruhnya dan dicuci dengan pasir setelah pengelasan,
kemudian dilapisi dengan mantel primer di bagian dalam dan luar. Setidaknya dua
lapisan penutup enamel sintetis harus diterapkan. Penampilan jadi harus rapi, bebas
dari goresan, bekas dan cacat. Warna finish harus seperti yang diperintahkan oleh
Engineer. Kerusakan yang terjadi selama instalasi harus diperbaiki di lokasi.
4. Batang Pembumian (Grounding)

Setiap panel distribusi dan kontrol meliputi bus ground tembaga interior kontinyu yang
dilapisi oleh pekerjaan kerangka, dan semua bagian logam pembawa yang tidak arus
dan semua saluran baja harus dibumikan. Busbar tanah setebal tidak kurang dari 6,5
mm dan lebar 25 mm, harus menjalankan seluruh panel dan harus dilapisi seluruhnya.
Koneksi terpasang pabrik harus dibuat dari tembaga ke tembaga atau tembaga menjadi
lasan baja, atau dengan konektor tipe standar NEMA. Penyediaan dilakukan untuk
interkoneksi bus darat antar panel sehingga keseluruhan papan switch memiliki ground
bus yang terus menerus.

5. Panel Kontrol Utama (MCP) untuk Pompa Inflow


MCP dipasok dari LV-MDP seperti yang ditunjukkan pada Gambar. MCP harus
mencakup fasilitas berikut:
a. Indikasi tingkat basah dan alarm
b. Urutan pemilihan pompa sesuai dengan sinyal tingkat basah-sumur
c. Alokasi pompa ke urutan tingkat tugas tertentu, dengan ketentuan untuk rotasi
antara tugas untuk memastikan bahwa jam operasi pompa untuk semua pompa
kurang lebih sama
d. Fitur lain yang dianggap perlu atau diinginkan untuk operasi yang benar dari
system

Sebuah logika diprogram skala kecil yang dikendalikan (PLC) diperlukan untuk
memudahkan fungsi yang ditentukan di atas.
6. Pump Control Panel (PCP) untuk Pompa Inflow dan Aerator

Panel kontrol terpisah harus dipasok untuk setiap pompa dan aerator, dan harus diberi
nilai untuk operasi pada layanan ground ground 380/220 V, 3-fasa, 4-kawat, 50 Hz. Bus
utama harus diberi dimensi dan mampu untuk menahan arus hubung singkat simetris
pada tegangan garis 380 V seperti yang ditentukan pada Gambar yang relevan.
Kompartemen busbar dengan penghalang segregasi antar panel, harus disediakan di

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

setiap panel untuk membatasi kerusakan arus kesalahan pada kompartemen tempat
terjadinya. Busbar utama harus dipasang secara horizontal di bagian atas setiap panel
dan harus memiliki kapasitas pembawa arus standar dan kontinu sesuai dengan beban
tugas maksimum. Busbar utama dan cabang harus tembaga tidak kurang dari 98%
konduktivitas dengan sambungan berlapis, atau aluminium dengan kapasitas
pengangkut arus kontinu yang ekuivalen. antar sambungan harus terikat kuat dan
sambungan akhir harus dilipat, dilas dengan tekanan atau dilipat. Semua sambatan
pada ujung dan akhir harus dihaluskan. Semua sambungan yang dilipat harus dibuat
dengan menggunakan baut dan diikat kuat dengan kekuatan tinggi.
Setiap panel kontrol pompa atau aerator harus mencakup fasilitas berikut.

a. Saklar pemilih tombol Auto-Off-Manual


b. Indikasi Tegangan setiap phase (R-S-T)
c. Circuit breaker dengan rating seperti yang ditunjukkan, atau diperlukan
d. Soft Starter(SS) atau starter bintang(stradelta)
e. Pelindung proteksi motor overload elektronik termal, dalam kombinasi dengan
motor termistor, dengan indikasi “fault dan reset”
f. Arus beban berjalan ( pada Amperemeter)
g. Suplai pemanasan anti kondensasi
h. Fasilitas lain yang dianggap perlu atau diinginkan oleh Direksi Pekerjaan setelah
sistem akhir diputuskan
i. Lampu panel dengan sakelar pintu

3.5.3 Pelaksanaan

Setelah Panel selesai di fabrikasi, Sebelum unit panel dikirim ke lapangan, kontraktor
diharuskan melakukan uji simulasi terhadap panel di pabrik dimana panel dibuat dengan
mengundang Direksi dan Engineer.

3.5.4 Pengukuran dan Pembayaran

Tidak ada pembayaran terpisah untuk biaya Motor Control Center (MCP, PGP, dll.). Semua
biaya untuk PKS harus disertakan dalam tarif satuan untuk Panel Distribusi Utama
Tegangan Rendah yang ditentukan

3.6 Panel Kontrol Setempat (LCP)

3.6.1 Umum

1. Ruang Lingkup
Kontraktor harus memasang semua panel kontrol lokal seperti yang ditunjukkan pada
Gambar dan seperti yang ditentukan selanjutnya.
2. Referensi
Standar berikut mengacu pada:
a. IEC 492: Rakitan buatan pabrik dengan saklar tegangan rendah dan gigi pengatur
b. JIS C1102: Instrumen Penunjuk Listrik
c. JIS C1103: Dimensi Instrumen Penunjuk Listrik
d. JIS C8325AC: Saklar elektromagnetik
e. JIS C8370: Pemutus Sirkuit Moulded Case
f. JIS C8371: Sensing dan Relay Residual Current
g. JEM 1265: Saklar logam tertutup tegangan rendah

3.6.2 Produk

1. Tipe

Ammeters, switch kontrol, pushbutton, lampu sinyal, penyeleksi dan tanda pengenal harus
dipasang di panel depan. Relay, waktu dan terminal harus dipasang di dalam panel.
Pintu untuk perawatan harus dilengkapi kunci penguncian. Semua perangkat pengikat harus
terbuat dari stainless steel.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

2. Test
Panel kontrol lokal harus dipasang rapat di pabrik. Panel kontrol lokal harus tunduk,
kecuali dinyatakan lain, untuk pengujian berikut oleh pabrikan dan Kontraktor.
a. Tes Pabrik
• Verifikasi konstruksi
• Tes operasi mekanis
• Tes operasi listrik
• Tes kenaikan suhu (jika perlu)
• tahan uji voltase
b. Uji Lapangan setelah Instalasi
a. Verifikasi konstruksi
b. Tes operasi listrik
c. Menahan tes voltase (jika perlu)
3. Peralatan Termasuk Panel kontrol lokal harus mencakup semua peralatan yang
diperlukan seperti yang disajikan di sini.
a. Moulded Case Circuit Breakers (MCCB)
Pemutus arus harus dari jenis kasus cetakan dengan saklar tambahan yang dilipat.
Pemutus arus harus memiliki nilai arus interupsi yang tidak kurang dari 10.000 A
(nilai asimetris). Jika diperlukan, pemutus arus harus dilengkapi dengan operasi
motor untuk saling mengunci dan mengoperasikan.
b. Instrumen
Voltmeters dan ammeters harus tidak kurang dari 110 mm2, 240 derajat dari nol
sampai skala penuh, +1,5% dari ketepatan skala penuh, tipe panel terpasang dan
harus dilengkapi dengan penyesuaian nol eksternal.
c. Fase dan Sequence Selector Switches
Switch fase dan pemilih harus tipe tugas berat dan rotari.
d. Kontrol Saklar

Switch kontrol harus tipe twist atau tipe pull switch dan tipe tombol tekan. Sakelar
kontrol harus tipe tahan aus dan tipe busur-bukti, dengan penutup debu.
Saklar lampu tombol tekan harus memiliki transformator tambahan.

e. Pengatur Suara
Pengatur suara dan lampu sinyal harus dinyalakan kembali dan harus dioperasikan
dengan relay. Kondisi alarm akan menyebabkan lampu yang sesuai menyala dan
menyuarakan tanduk. Menekan tombol acknowledge harus membunyikan klakson.
Lampu akan padam saat kondisi alarm dilepas.
f. Relay Auxiliary
Relay pembantu harus dari jenis industri tujuan umum, jenis penutup penutup
tertutup dan jenis indikator pengisian energi.
g. Lampu Sinyal
Lampu sinyal merah harus digunakan untuk posisi "ON" dan lampu hijau untuk
posisi "OFF". Tutup warna harus terbuat dari bahan yang tidak akan dilunakkan
oleh panas dari lampu. Setiap lampu sinyal harus dilengkapi dengan transformer
tambahan.
h. Terminal Uji
Terminal uji harus dilengkapi untuk rangkaian sekunder transformator potensial
dan transformator arus. Semua busi uji yang serasi harus dilengkapi. Test plugs
dan kabel timah untuk setiap jenis relay pelindung harus dilengkapi.

3.6.3 Pelaksanaan

Panel kontrol lokal dipasang pada saluran baja yang dipasang di lantai beton. Saluran harus
berjalan panjang penuh untuk switchgear dan harus dipasang tingkat ke segala arah.
Panel kontrol lokal harus dipelihara dalam posisi tegak setiap saat. Pengangkatan hanya di
kusen lantai atau sudut angkat atas.
Panel kontrol lokal harus dilindungi dari kerusakan setiap saat. Kerusakan cat harus
diperbaiki dengan hati-hati menggunakan cat sentuh yang dilengkapi oleh produsen

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

switchgear.

3.6.4 Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan jumlah yang harus dibayar harus dilakukan oleh Jumlah Unit (unit) panel
kontrol lokal seperti yang ditunjukkan pada Gambar, dan diterima oleh Direksi Pekerjaan,
dengan harga satuan yang masuk untuk panel yang dijelaskan dalam Bill of Quantities.
Pembayaran akan menjadi kompensasi penuh untuk semua peralatan, tenaga kerja, bahan
(panel, kabel internal, sistem grounding, aksesori) termasuk penyediaan, pengiriman,
pemasangan, pengujian, commissioning dan semua pekerjaan insidental lainnya yang
diperlukan.

3.7 Sistem Pencahayaan

3.7.1 Umum

Kontraktor harus memasang semua perlengkapan pencahayaan dan aksesori seperti yang
ditunjukkan pada Gambar dan yang ditentukan selanjutnya.

3.7.2 Produk

1. Lampu Fluorescent

Characteristic Value

Input Tegangan 220V 1 phase, 50Hz

Lampu Fluorescent lamp, warm


white/54,1x40W, 2x40W, or as shown on
the Drawings

Armatur Metal sheet 0.7 mm thick

Type As shown on the Drawings

Dimensi As required or directed

Finishing Enamel paint, with powder coating and


baked paint

Ballast Minimum power factor 0.95 Maximum


losses 6W for FL40W

2. Lampu Penerangan Jalan

Characteristic Value

Input Voltage 220V, 1 phase, 50Hz

Lamps HPL-N ukuran tertera pada gambar,


anodized aluminum reflector (IP65)

Housing High pressure die cast aluminum

Dimension Sesuai

Finishing Galvanized steel, minimum 450 g/m2

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Ballast Low losses ballast

Capacitor Dry type to improve power factor to a


minimum of 0.85

3. Aksesoris
a. Saklar

Saklar dinding harus berupa tindakan penunjuk, toggle, flush mounting, tipe
tenang, diberi nilai 10 A pada 250 V atau yang ditentukan pada Gambar.
Sakelar watertight adalah 10 A, 250 V, dipasang di kotak aluminium cor dengan
penutup gasket atau seperti yang ditentukan pada Gambar.

b. Wadah

Stopkontak dinding adalah tipe ground duplex, 250 V, 20 A, 3-pole, 3-wire atau
yang ditentukan pada Gambar.
Tempat pengadukan watertight adalah wadah tujuan umum yang dilapisi dengan
gasket, rumah besi cor dengan penutup gasket yang dilapisi pegas.
Wadah tujuan khusus harus seperti yang ditunjukkan pada Gambar.

c. Pelat Perangkat
Pelat untuk perangkat yang dipasang flush harus terdiri dari sejumlah geng yang
dibutuhkan untuk aplikasi yang terlibat dan harus merupakan baja nikel tinggi dari
produsen yang sama dengan perangkatnya.
d. Perlengkapan Outlet

Di semua outlet dari jenis apapun untuk semua sistem, harus disediakan
pemasangan yang sesuai, baik berupa kotak atau perangkat lain yang dirancang
khusus untuk menerima jenis perangkat yang akan dipasang di sana.
Di semua gerai pada saluran tersembunyi, kotak-kotak outlet baja galvanis harus
disediakan. Kotak-kotak ini harus dirancang khusus untuk peralatan yang
dibutuhkan.
Kotak yang terpapar yang digunakan untuk saklar dan wadah harus dilemparkan,
untuk penerangan yang sesuai dengan perlengkapan.
Kotak dan alat kelengkapan di area basah harus tahan air.

4. Pusat Panel Pencahayaan


Pusat panel pencahayaan adalah jenis pemutus sirkuit baut-depan, pabrik-rakitan, baut,
interior harus dilapisi panel baja, dipasang di permukaan dengan sistem trip.

3.8 Sistem Penangkal Petir

3.8.1 Umum

Kontraktor harus memasang semua sistem proteksi petir seperti yang ditunjukkan pada
Gambar dan sebagaimana ditentukan selanjutnya, dan sesuai dengan semua peraturan dan
peraturan yang berlaku.

3.8.2 Produk

Kontraktor harus menyediakan dan memasang sistem proteksi petir lengkap dengan
terminal udara, konduktor turun, elektroda, dan kotak kontrol seperti yang ditunjukkan pada
Gambar.
Terminal udara tipe konvensional harus digunakan.
Batang elektroda harus dibuat dari batang tembaga berdiameter 20 mm dan dikuburkan ke

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

tanah pada kedalaman minimum 2,0 m, atau seperti yang diinstruksikan oleh Engineer.
Sistem ground proteksi petir harus sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Penangkal
Petir (PUIPP).

3.8.3 Pelaksanaan

Kontraktor diwajibkan menyediakan sistem proteksi petir yang lengkap sesuai dengan
standar dan seperti yang ditunjukkan pada Gambar.

3.8.4 Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan besaran yang harus dibayar adalah dengan harga Lump Sum (LS) dari
sistem proteksi petir seperti yang ditunjukkan pada Gambar, dan diterima oleh Direksi
Pekerjaan, dengan harga satuan yang masuk untuk sistem proteksi petir seperti yang
dijelaskan dalam Bill of Quantities.
Pembayaran akan menjadi kompensasi penuh untuk semua peralatan, tenaga kerja, bahan
(terminal, konduktor, batang tembaga, kawat, aksesori) termasuk pasokan, pengiriman,
pemasangan, pengujian, commissioning dan semua pekerjaan insidental lainnya yang
diperlukan.

3.9 Sistem Pentanahan (Grounding)

3.9.1 Umum

Kontraktor harus memasang semua sistem grounding listrik seperti yang ditunjukkan pada
Gambar dan seperti yang ditentukan selanjutnya.
Semua kabel ground dan bonding jumper harus terdampar tembaga dipasang di saluran
atau di baki kabel. Semua kabel ground harus tanpa sambungan dan sambungan sepanjang
panjangnya.

3.9.2 Produk

Batang tanah harus baja berpakaian tembaga tidak kurang dari 20mm diameter, 6 m
panjang, didorong panjang penuh ke bumi. Daya tahan maksimum dari ground sistem tidak
boleh melebihi 2 ohm.
Batang penguat baja yang digunakan untuk grounding harus terbungkus paling sedikit 50
mm beton, terletak di dalam dan di dekat dasar pondasi beton atau pijakan yang
bersentuhan langsung dengan bumi. Batang penguat harus berdiameter minimum 20 mm
dan terdiri dari 6 m dari satu atau lebih tulangan baja.
Koneksi ground dan splices harus dibrazing, dicetak, dilas secara eksotermik, terminal
jepitan yang dikunci atau tipe konektor tekanan. Sambungan dan konektor baut yang
terkunci harus digunakan untuk koneksi ke peralatan yang dapat dilepas.
Konduktor grounding arester petir (gelombang) harus terpisah dari ground konduktor lain,
namun harus memiliki ikatan dari ground peralatan, pada transformator. Resistansi tanah
tidak lebih besar dari 25 ohm untuk arester kelas distribusi, 10 ohm untuk arester kelas
menengah, dan 5 ohm untuk arester kelas stasiun.
Bushing tipe dasar harus disediakan untuk saluran yang diakhiri melalui beberapa konsentris
yang tidak sepenuhnya , di dalam bus papan kayu.

3.9.3 Pelaksanaan

Sistem netral harus didasarkan pada pintu masuk layanan saja, dan tetap diisolasi dari
sistem grounding di seluruh bangunan.
Setiap sistem perpipaan logam dan baki kabel kontinyu harus disediakan.
Setiap bagian penghunian dan layanan saluran switchboard yang masuk ke switchboard
harus diikat ke ground bus.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

Peralatan mekanis harus diikatkan ke sistem grounding peralatan bangunan. Ini termasuk
pompa, aerator, dll.
Batang logam, nampan kabel, armor kabel, selubung kabel, selungkup, bingkai, fiting dan
bagian pengangkut non-arus logam lainnya yang berfungsi sebagai konduktor pentanahan
harus terikat secara efektif bila diperlukan untuk menjamin kelancaran dan kapasitas listrik
untuk melakukan kesalahan arus kemungkinan akan dikenakan pada mereka. Setiap cat
nonkonduktif, enamel atau lapisan serupa harus dilepas pada benang, titik kontak dan
permukaan kontak atau dihubungkan dengan alat kelengkapan yang didesain sedemikian
rupa sehingga membuat pemindahan tersebut tidak perlu dilakukan.
Pengumpan dan sirkit cabang harus dilengkapi dengan konduktor landasan terisolasi yang
dilapisi dengan konduktor rangkaian. Ini harus di samping jalur landasan yang disediakan
oleh sistem raceway.
Uji tuntas untuk sistem grounding harus dilaksanakan.

3.9.4 Pengukuran dan Pembayaran

Tidak ada pembayaran terpisah untuk biaya sistem grounding. Semua biaya untuk sistem
grounding harus termasuk dalam tarif dan harga sekaligus untuk peralatan dan fasilitas yang
ditentukan dalam Pasal 9 dan 10.

3.10 Generator Sebagai Daya Cadangan

3.10.1 Umum

1. Ringkasan
2. Bagian ini mencakup perancangan, penyempurnaan, pemasangan dan pengujian
generator mesin diesel siaga 380 / 220V.
3. Generator darurat yang dipasang di ruang generator biasanya dipasang secara stand-
by, otomatis dimulai dan dihubungkan ke switchgear tegangan rendah saat catu daya
normal gagal.
4. Generator darurat harus disedikan untuk operasi kontinyu paling sedikit 8 jam dan
harus menyuplai listrik ke pompa dan muatan yang relevan melalui panel distribusi
tegangan rendah.
5. Kode & Standar yang Berlaku
ANSI, DEMA, IEEE, NEMA, NFPA, EIA, JIS, JEC, IEC, dll.
6. Submittal
Diagram garis tunggal, Diagram skematik dan interkoneksi, Diagram pengkabelan
generator dan panel kontrol dan gambar garis besar, gambar dan gambar / atau
gambar kerja, gambar dan manual Pemasangan dan instalasi, Bagian dan daftar alat
khusus. Manual operasi dan pemeliharaan, Data Kinerja (termasuk kurva konsumsi
bahan bakar mesin versus keluaran kW), Persyaratan ventilasi dan air pendingin,
perhitungan kebisingan, dan lain lain.

3.10.2 Produk

Generator darurat harus digunakan di dalam ruangan, kecepatan sedang, beban maksimum,
jenis pendingin radiator built-in, tipe tertutup kedap suara, tiga (3) fasa empat (4) kawat
generator sinkron kawat AC dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Mesin diesel
a. Tipe: 4 siklus, built-in tipe radiator air didinginkan`
b. Aplikasi: Penggunaan Darurat
c. Output 35 kVA
d. starter mesin: starter motor listrik
e. Kecepatan terukur: 1.500 rpm
f. Bahan bakar: Bahan bakar minyak diesel (minyak ringan)
g. Governo: tipe statis elektro
h. Sistem pelumas termasuk yang berikut:

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

• Satu pendingin minyak pelumas cangkang dan tabung diatur untuk


memanfaatkan air pendingin mesin sebagai media pendinginan minyak
• Satu saringan keranjang penuh aliran, dilepas, berbentuk keranjang dan satu
filter aliran penuh
• Satu pompa oli yang digerakkan listrik untuk sirkulasi agar sesuai pelumasan
• Kondisi Tekanan Minyak Pelumas Rendah harus disediakan panel kontrol
utama generator. Kontak harus disediakan untuk remote indikasi alarm
i. Sistem pendingin termasuk yang berikut:
• Pompa sirkulasi air jaket tipe sentrifugal, mesin digerakkan
• Pemanas air jaket yang dikontrol secara termostatik
• radiator dengan alarm tingkat rendah, pipa air dan aksesori sesuai kebutuhan.
• Sistem pendingin radiator dan engine diisi dengan inhibitor karat larutan
etilena glikol
j. Sistem pembuangan terdiri dari item berikut:
Struktur harus semua baja las dengan perlakuan tahan korosi eksternal.
• Sambungan ekspansi baja tahan karat yang berada pada mesin harus
terisolasi dengan selimut serat mineral bebas asbes 100 persen ditutupi
dengan jaket kain kaca.
• Perpipaan interkoneksi adalah perpipaan dalam ruangan dan knalpot harus
ditutup dengan insulasi berjaket aluminium yang dirancang untuk membatasi
transmisi panas ke dalam bangunan dan juga untuk melindungi personil.
Perpipaan outdoor harus dilindungi dengan pemeriksaan di area dimana
lokasi memungkinkan kontak dengan personil.
• Gantungan dan dukungan harus diberikan seperlunya.
• Mufflers
k. Panel instrumen yang terpasang pada mesin disyaratkan memasang peralatan
berikut:
• alat pengukur tekanan, bahan bakar minyak
• alat pengukur tekanan, minyak pelumas
• Indikator suhu, air pendingin
• Indikator suhu, minyak pelumas
• Tombol stop darurat
• Menunjukkan tachometer, tipe bacaan langsung
• Pyrometer untuk suhu knalpot, dengan saklar pemilih dan satu termokopel di
knalpot masing-masing silinder dan satu di knalpot utama
• Tombol start / stop pushbuttons yang menunjukkan lampu dan saklar pemilih
hand-off-auto untuk mesin
l. Indikator untuk menunjukkan kondisi abnormal berikut:
a. Tekanan minyak pelumas rendah
b. Air pendingin mendekati suhu yang berlebihan
c. Suhu air pendingin berlebih
d. berhenti darurat
e. Mesin over speed
f. tangki hari tingkat bahan bakar tinggi
g. tangki hari dengan tingkat bahan bakar rendah
h. Kegagalan charger baterai
i. Baterai tegangan rendah
j. Pengisi daya baterai AC power failure
k. Mesin gagal untuk memulai
2. Generator
a. Tipe: Poros horizontal, tipe ventilasi sendiri.
b. starter mesin: starter motor listrik.
c. Tegangan terukur: 380 / 220V.
d. Frekuensi yang ditentukan: 50 HZ.
e. Jumlah terminal: 4 titik.
f. Jumlah fasa: 3 fasa.
g. Jumlah kawat: 4 kawat.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

h. Faktor daya: 80% (tertinggal).


i. Eksitasi: Brushless.
j. Isolasi: Kelas F.
k. Kenaikan Ibmperature: Kelas B.
l. Kecepatan terukur: 1.500 rpm.
3. Panel Kontrol Generator
Panel kontrol generator yang dipasang di ruang generator harus digunakan di dalam
ruangan, dilapisi logam dan berdiri sendiri dan termasuk peralatan generator dan
kontrol generator yang diperlukan dengan alat pelindung seperti pemutus sirkuit dan
asesories generator.
Komponen berikut harus dipasang pada panel kontrol:
a. Pengatur tegangan otomatis.
b. Ammeter dengan sakelar pemilih.
c. Voltmeter dengan sakelar pemilih.
d. Watt-hour meter.
e. Power factor meter.
f. Frekuensi meter.
g. Hourmeter.
h. Saklar pengatur operasi manual otomatis.
i. Tombol stop darurat (lensa merah) dengan lampu indikator.
j. Relay perlindungan.
k. Saklar kontrol untuk generator.
l. Tombol kontrol untuk pemutus arus.
m. Indikator.
n. indikator kesalahan.
o. Barang lain yang diperlukan.
4. Alat Bantu Generator Mesin
Peralatan berikut harus dipasang di Generator Mesin:
a. Basis baja tugas berat untuk memasang generator mesin.
b. Fuel daily tank (Kapasitas minimal 8 jam untuk operasi pada rating 35kVA.
Tangki hari harus dilengkapi dengan pengukur tanda/indikator, sakelar pelampung
untuk transfer kontrol pompa, alarm tingkat tinggi dan tingkat rendah, sambungan
masuk dan stop kontak yang diperlukan yang ditutup dengan tutup ventilasi jamur.
Tangki hari juga dilengkapi dengan panel kontrol yang dapat diakses ke level /
penambahan indikasi bahan bakar, saklar pilih dan interkoneksi Hand-Off-
Automatic (HOA) ke panel kontrol generator. Sakelar level harus dinyatakan dalam
persentase kapasitas tangki.
c. pengisi daya baterai DC 24V dan baterai dengan kabel dan konektor baterai.
d. kipas masuk udara.
e. isolator getaran, tipe pad.
5. Pelat Pelindung/Penutup Genset
Pelat Penutup harus kedap suara dengan struktur dan fungsi berikut:
a. Plat baja galvanis 3.0mm dengan bahan tahan api dan kedap suara.
b. Kunci pintu, pegangan dan jaring masuk dibuat dengan stainless steel.
c. Unit Genset terdiri dari 6 pintu (baik untuk ventilasi dan perawatan).
d. Tingkat kebisingan pada jarak 1 meter sekitar 80 dBA.
e. Unit Genset harus tersedia lugs, untuk mengangkat.
6. Di luar Tangki Bahan Bakar
Tangki Bahan Bakar Luar harus dipasang dengan struktur dan peralatan berikut:
a. Tangki 500liter terbuat dari ketebalan pelat baja galvanis 6mm dengan lapisan
perlindungan antirust pada permukaan luar.
b. pompa dan pipa untuk pakan dan pengembalian bahan bakar.
c. Indikator level.
d. Panel kontrol & kabel kontrol & kabel power.
e. Sistem Grounding.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

3.10.3 Pelaksanaan

1. Instalasi
a. Pasang Mesin Diesel-Generator yang dipasang pada bantalan beton bertulang
tinggi 20cm.
b. Pemasangan harus sesuai dengan semua Seksi yang relevan sebagaimana
ditentukan.
2. Uji Lapangan dan Pemeriksaan
a. Semua peralatan dan peralatan yang diperlukan untuk pengujian harus disediakan.
b. Alat uji harus akurat dan riwayat kalibrasi masing-masing instrumen yang
digunakan dalam pengujian harus tersedia bagi Direksi Pekerjaan.
c. Unit harus diperiksa untuk instalasi yang benar dan diuji operasi dan pemenuhan
spesifikasi dan sesuai dengan Rekomendasi DEMA.
d. Semua cacat yang diungkapkan oleh pengujian harus diperbaiki dan pengujian
diulang.
e. Daftar periksa inspeksi disiapkan untuk unit dan alat bantu peralatan. Gigi
operasional harus dilakukan untuk memastikan dengan tepat pada pengoperasian
semua system.
f. Bahan bakar yang digunakan dalam uji lapangan sama dengan bahan bakar yang
digunakan pada operasi sebenarnya.
3. Perwakilan Pabrikan
Kontraktor harus memberikan layanan perwakilan insinyur pabrik saat pemasangan dan
pengujian lapangan yang ditentukan.
4. Pemeliharaan
Selama masa garansi, semua bagian yang ditemukan rusak harus diganti hanya
dengan menggunakan komponen asli baru yang diproduksi oleh Kontraktor tanpa
pembayaran tambahan.

3.10.4 Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan jumlah yang harus dibayar harus dilakukan oleh Unit generator darurat
seperti yang ditunjukkan pada Gambar, dan diterima oleh Direksi Pekerjaan, dengan harga
satuan yang masuk untuk generator yang dijelaskan dalam Bill of Quantities.

Pembayaran akan menjadi kompensasi penuh untuk semua peralatan, tenaga kerja, bahan
(panel, kabel internal, sistem grounding, aksesori) termasuk penyediaan, pengiriman,
pemasangan, pengujian, commissioning dan semua pekerjaan insidental lainnya yang
diperlukan.

3.11 Sistem Transfer Switch Otomatis

3.11.1 Umum

1. Ringkasan
Kontraktor harus menyediakan dan memasang semua Switch Transfer Otomatis
Tegangan Rendah (LV-ATS.), Panel Kontrol Generator Diesel (LV-DG1,3), Panel
Distribusi Utama Tegangan Rendah (LV-MDP 1A, 5A) untuk selanjutnya ditentukan dan
sebagai ditunjukkan pada Gambar.

Automatic Transfer Switch memantau catu daya PLN, Generator sinyal untuk mengatur
startup, secara otomatis mentransfer daya dan mengembalikan muatan ke catu daya
PLN saat catu daya PLN kembali dan distabilkan.
2. Kode & Standar yang Berlaku: JEM, IEC 947, UL 1008, NEC, dll
3. Submittal
Katalog produsen, diagram rangkaian kontrol

3.11.2 Produk

1. Saklar Transfer Otomatis Tegangan Rendah (LV-ATS) dan Panel Kontrol (LV-DG):
a. Tegangan Terperingkat: 3 fasa 4 kabel 380 / 220V 50 HZ.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

b. Rated Current: seperti yang ditunjukkan pada Gambar Diagram Single Line yang
relevan.
c. Short-Time Withstand Current: di atas 50KA (rms)
d. Saklar Transfer Otomatis 4 tiang, sebentar dilempar ganda secara ganda tipe
operasi (tipe dual Circuit Break atau jenis Kontak Magnetik ganda tidak dapat
diterima)
e. Interlock Mekanis untuk mencegah menutup bersamaan kontak normal dan darurat
f. Interlock Listrik untuk mencegah sinyal penutupan bersamaan kontak normal dan
darurat dan interkoneksi sumber normal dan darurat melalui kabel kontrol.
g. Setiap saklar pengalihan harus dilampirkan pada panel distribusi tegangan rendah
dengan pintu pembuka depan yang bisa dikunci. Akses ke bagian dalam panel
harus dari bagian depan.
h. Urutan fungsi operasi dan fungsi Time-Delay.
• Mesin Mulai
Bila voltase pengenal sumber normal turun sampai 70% pada fase apapun
setelah penundaan waktu yang disesuaikan dari 1-60 detik (TDES, dapat
disesuaikan)
• Transfer Normal ke Darurat
Bila Tegangan pengenal dan frekuensi set generator telah tercapai 90%
setelah penundaan waktu disesuaikan 1-60 detik
• Re-transfer Darurat ke Normal
Bila tegangan dan frekuensi sumber normal dikembalikan ke 95% di atas
pada semua fase setelah penundaan waktu yang dapat disesuaikan dari 1
detik.
• Stopkontak Mesin
Biarkan set generator bertahap dinginkan dengan menjalankan setelah
penundaan waktu yang dapat disesuaikan 1 detik ~ 30 menit.
i. Tombol pemilih empat posisi dengan posisi "Manual", "Off", "Auto", "Test".
a. Manual: Memungkinkan transfer tombol tekan ke normal atau darurat.
b. Off: Override untuk melewati kontrol sakelar transfer otomatis
Bahwa saklar yang ditransfer akan tetap terhubung tanpa batas ke sumber
listrik tanpa memperhatikan kondisi sumber daya.
c. Auto: Semua fitur kontrol siap untuk penginderaan otomatis dan transfer.
d. Uji: Simulasikan kegagalan daya normal dengan relay uji beban.
j. Lampu yang menunjukkan: Posisi normal-Lampu hijau, Posisi darurat-Lampu
merah.
k. Manual Operation Handles.
l. Kontak tambahan: Semua kontak harus kontak kering dan kawat ke as trip terminal
khusus untuk pemantauan.
m. Semua komponen perakitan kecuali yang teridentifikasi di dalamnya spesifikasi
oleh produsen harus diproduksi secara rutin Produk dari pemasok.
n. Pelat Nama/Nameplates: Identifikasi semua peralatan, gagang operasi, dan
perangkat struktur (eksterior dan interior) dengan papan nama berlapis plastik
berukir (latar belakang merah dengan huruf putih). Ukiran harus mengidentifikasi
peralatan, klasifikasi darurat dan sumber pasokan agar sesuai dengan identifikasi
nomenklatur yang ditunjukkan pada skematik peralatan dan diagram pengkabelan.
o. Semua relay, timer, sirkuit kontrol, dan aksesori harus terlihat dan dapat dilacak
dari depan selungkup dan semua perangkat kontrol, yang mana mengubah posisi,
harus dipasang sedemikian rupa sehingga keadaannya dapat dilihat secara visual
ditentukan tanpa bantuan instrumen.
p. Identifikasikan semua pengakhiran kawat kontrol dengan spidol dengan menandai
tanda kawat identifikasi peralatan pabrik sesuai gambar.
2. Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (tambahan)
Lihat Pasal 10.3 Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (LV-MDP)

3.11.3 Pelaksanaan

Saklar Transfer Otomatis Tegangan Rendah (LV-ATS1.3), Panel Kontrol Generator Diesel
(LV-DG1.3), Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (LV-MDP1A, 5A) harus dipasang
pada bantalan beton 15 cm yang memungkinkan kontur papan switch dengan lebar 15 cm.

Page M&E
Bab 6: Persyaratan Pemberi Kerja Bagian 4: M&E HDPE MSEL

3.11.4 Pengukuran Dan Pembayaran

Pengukuran dan besaran yang harus dibayar harus dilakukan oleh Unit (unit) Saklar
Transfer Otomatis Tegangan Rendah (LV-ATS1.3), Panel Kontrol Generator Diesel (LV-
DG1.3), Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah dan diterima oleh Direksi Pekerjaan,
dengan harga satuan yang masuk untuk panel yang dijelaskan dalam Bill of Quantities.

Pembayaran akan menjadi kompensasi penuh untuk semua peralatan, tenaga kerja, bahan
(panel, kabel internal, sistem grounding, aksesori) termasuk penyediaan, pengiriman,
pemasangan, pengujian, commissioning dan semua pekerjaan insidental lainnya yang
diperlukan.

4 Uji Penyelesaian
4.1 Umum

Kontraktor harus melapor kepada Direksi Pekerjaan untuk memeriksa Pabrik atau bagian
yang dibuat benar-benar didirikan dimana pengujian siap dilakukan. Setiap peralatan / sub
sistem harus diuji oleh Kontraktor sesuai dengan standar yang berlaku di hadapan Insinyur.
Tes semacam itu harus mencakup namun tidak terbatas pada yang ditentukan di sini.

Kontraktor harus memiliki selama seluruh periode kerja lisensi yang dipersyaratkan dari
kelas yang sesuai dari otoritas hukum yang mengatur area tempat kerja. Setelah
menyelesaikan instalasi atau tahap menengah, Kontraktor harus melakukan inspeksi dan
mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang jika diperlukan. Jika ada biaya yang harus
dibayarkan kepada pihak berwenang untuk pengujian, inspeksi dan kalibrasi, ini harus
ditanggung oleh Kontraktor dan dianggap termasuk dalam Harga Kontrak.

4.2 Pompa, Pipa dan Katup

Pekerjaan pipa yang dilakukan harus menjalani uji hidrolik pada 1,5 kali tekanan maksimum
atau dua kali tekanan kerja mana yang lebih tinggi untuk menguji kehandalan peralatan.
Penyediaan pompa, alat ukur, flensa, penyadapan, dan lain-lain yang diperlukan untuk
melakukan pengujian ini harus disertakan dalam Kontrak.

Uji kebocoran harus dilakukan pada semua pekerjaan pipa, pompa dan katup segera
setelah pemasangan dan jika mungkin sebelum dipasang.

Tes operasi juga harus dilakukan pada katup.

Pompa harus diuji untuk operasi yang memuaskan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam Pasal 9, 10 di atas. Tingkat getaran dan kebisingan harus diperiksa berada
dalam batas yang ditentukan.

4.3 Motor

Kondisi insulasi lilitan harus diuji dan nilai insulasi harus dikembalikan ke tingkat yang
diperlukan dengan pengaturan pemanasan yang sesuai.

4.4 Emergency Generator dan automatic transfer switch

Uji genset darurat dan saklar pemindah otomatis harus disertakan item berikut:

1. Pengukuran ketahanan isolasi untuk semua peralatan.


2. Memeriksa relay.
3. Tahap uji rotasi
4. Uji sekuensial total termasuk perpindahan tenaga otomatis ke generator dari PLN pada
keadaan darurat.

Page M&E

Anda mungkin juga menyukai