Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar bebas World Trade Organization (WTO) dan General

Agreement On Tariffs and Trade (GATT) akan berlaku tahun 2020 mendatang.

The International Organization for Standarization (ISO) sebagai badan

standarisasi internasional memiliki prasyarat agar suatu negara dapat ikut

berpartisipasi dalam pasar bebas WTO. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

serta lingkungan hidup (K3LH) merupakan salah satu prasyarat yang

ditetapkan untuk mendapatkan ISO. ISO merupakan syarat dalam hubungan

ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara atau pasar bebas yang harus

dipenuhi oleh seluruh negara anggota (Novriza. 2007).

Negara Indonesia termasuk salah satu negara yang ikut berpartisipasi dalam

pasar bebas, oleh karenanya Negara Indonesia perlu melaksanakan sistem

manajemen Keselamatan dan Kesehtan Kerja Serta Lingkungan Hidup atau

biasa disingkat dengan K3LH , sistem manajemen K3LH ini harus dilakukan di

segala bidang yang terkait. Pelaksanaan K3LH adalah salah satu bentuk upaya

untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta bebas pencemaran lingkungan

menuju peningkatan produktivitas tenaga kerja (Undang-Undang No. 1 Tahun

1970 tentang Keselamatan Kerja). Kecelakaan merupakan hal yang tak terduga

dan tidak diharapkan, peristiwa tersebut tidak terdapat unsur kesengajaan,


peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan.

Kecelakaan merupakan gangguan yang memusnahkan, setidak-tidaknya

menghambat atau merugikan investasi, rencana kerja, dan rencana hasil kerja.

Berdasarkan pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan RI, Jumlah

kasus kecelakaan akibat kerja tahun 2011-2014 yang paling tinggi pada 2013

yaitu 35.917 mengingat kasus kecelakaan kerja pada Tahun 2011 sebanyak

9891 kasus; Tahun 2012 sebanyak 21735 kasus; Tahun 2014 sebanyak 24910

kasus. Provinsi dengan jumlah kasus kecelakaan akibat kerja tertinggi pada

tahun 2011 adalah provinsi Banten, Kalimantan Tengah, dan Jawa Timur;

tahun 2012 adalah provinsi Jambi, Maluku dan Sulawesi Tengah; tahun 2013

adalah Provinsi Aceh, Sulawesi Utara dan Jambi, sedangkan tahun 2014 adalah

Provinsi Sulawesi Selatan, Riau dan Bali. Kasus penyakit akibat kerja pada

tahun 2011 sebanyak 57929 kasus; tahun 2012 sebanyak 60322 kasus; tahun

2013 sebanyak 97144 kasus; dan tahun 2014 sebanyak 40694 kasus. Provinsi

dengan jumlah kasus penyakit akibat kerja tertinggi pada tahun 2011 adalah

provinsi Jawa Tengah, Sulawesi Utara dan Jawa Timur. Pada tahun 2012

adalah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Pada Tahun

2013 adalah Provinsi Banten, Gorontalo dan Jambi. Sedangkan pada tahun

2014 adalah Provinsi Bali, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Mata pelajaran K3LH adalah mata pelajaran yang
mendasari siswa dalam melaksanakan semua mata pelajaran praktik, baik di

laboratorium, bengkel, maupun pada saat siswa melaksanakan praktik industri.

Mata pelajaran K3LH juga merupakan mata pelajaran teori dasar produktif

kejuruan Teknik konstruksi bangunan yang diberikan pada siswa yang

berorientasi membekali siswa untuk kelak mandiri/berwiraswasta memasuki

profesi tertentu di dunia kerja, serta sangat penting ditanamkan sejak awal

bahkan sebelum memasuki dunia kerja yaitu di sekolah, terkhusus pada sekolah

yang ada di kota makassar. Siswa bisa lebih mempersiapkan diri sebelum

terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk lebih aktif agar

tidak tertinggal dengan siswa lain yang memiliki tingkat kepandaian dan

keberanian yang lebih tinggi.

Kota Makassar adalah salah satu kota metropolitan di Indonesia dan

sekaligus sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kota Makassar

merupakan kota terbesar keempat di Indonesia dan terbesar di Kawasan Timur

Indonesia. Sebagai pusat pelayanan di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kota

Makassar berperan sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan industri,

pusat kegiatan pemerintahan, simpul jasa angkutan barang dan penumpang

baik darat, laut maupun udara dan pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Di kota Makassar sendiri memiliki jumlah sekolah menengah kejuruan

kurang lebih 93 sekolah, terdiri dari 13 berstatus negeri dan kurang lebih 80

berstatus swasta, dari 13 SMK NEGERI di kota Makassar hanya terdapat


beberapa yang memiliki Program keahlian Teknik konstruksi Bangunan yang

mempelajari Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH),

Peneliti ingin memastikan hasil pembelajaran K3LH itu baik, maka

peneliti ingin menerapkan instrument penilaian berdasarkan keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) di sekolah menengah kejuruan se-kota makassar yang

memiliki program keahlian teknik konstruksi bangunan untuk mencari

kekurangannya dan melakukan revisi, mengingat pembelajaran K3LH ini

sangat penting bagi siswa sebelum memasuki dunia kerja. maka Peneliti ingin

mengetahui hasil dari “Penerapan Pembelajaran K3LH Pada SMK Program

Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan Di Kota Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Penerapan Pembelajaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Serta Lingkungan Hidup (K3LH) Pada SMKN Di Kota Makassar ?

2. Bagaimana Persepsi Guru Terhadap Pembelajaran Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup (K3LH) Pada SMKN Di Kota

Makassar ?
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan, maka permasalahan dapat diselaraskan dan difokuskan pada penerapan

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan persepsi

guru terkait permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja pada SMKN di Kota Makassar adalah:

1. Menganalisis Penerapan Pembelajaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Serta Lingkungan Hidup (K3LH) Pada SMKN Di Kota Makassar .

2. Menganalisis Persepsi Guru SMKN Terhadap Pembelajaran Keselamatan

Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup (K3LH) Pada SMKN Di

Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah ilmu pengetahuan mengenai pelaksanaan kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) pada SMKN di Kota Makassar sehingga

penelitian ini merupakan bahan untuk mengembangkan ilmu yang

dimiliki peneliti.

b. Sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian sejenis


2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan akan

pentingnya pembelajaran K3LH dimana penulis yang nantinya stelah

menyelesaikan study menjadi tenaga pendidik di SMK , serta menjadi

salah satu wahana untuk membuktikan dan mencocokkan teori yang

telah diperoleh selama belajar di bangku kuliah dengan kenyataan yang

ada di lapangan secara obyektif, dan yang terakhir sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri

Makassar.

b. Bagi Universitas Negeri Makassar

Penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan tambahan koleksi

pustaka penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa Universitas Negeri

Makassar, serta menjadikan salah satu referensi untuk membuat program

ke sekolah menengah kejuruan demi terlaksananya pembelajaran K3LH

yang lebih baik dan mengoreksi kekurangan pembelajaran sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai