Anda di halaman 1dari 11

Tgl.

Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01


MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

Nama Mata Kuliah : Manajemen Kualitas


Kode Mata Kuliah : 05610006
Beban SKS/Semester : 3 SKS/V
Nama Dosen : Yani Iriani.,M.T
Waktu Pertemuan : 100 menit
DeskripsiSingkat : Pada modul 13 (tugabelas) ini yang akan
dibahas tentang Definisi QFD, Sejarah
Quality Function Deployment (QFD),
Manfaat QFD, Keunggulan QFD dan House
of Quality

Pertemuan : 14

A. Tujuan

1. Capaian Pembelajaran :
Setelah menempuh matakuliah ini mahasiswa semester V akan mampu :
 Menjelaskan Pengertian dan Konsep Quality Function Deployment (QFD)
 Menjelaskan Sejarah Quality Function Deployment (QFD)
 Menjelaskan dan memberi contoh ilustrasi pemanfaatan QFD dalam
pengembangan produk.
 Mahasiswa dapat menggunakan matriks HoQ untuk membantu tahapan pengembangan
produk.

2. Kemampuan Akhir :
Setelah menyelesaikan pokok bahasan (bahan kajian) ini mahasiswa akan mampu :
 Mahasiswa dapat mendesain strategi peningkatkan kualitas berkesinambungan

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 1


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

B. Pokok Pembahasan : Quality Function Deployment (QFD)


C. Sub Pokok Pembahasan :
 Definisi QFD
 Sejarah Quality Function Deployment (QFD)
 Manfaat QFD
 Keunggulan QFD
 House of Quality

D.
Materi

A. Definisi QFD

Quality Function Deployment (QFD) adalah metodologi dalam proses perancangan dan


pengembangan produk atau layanan yang mampu mengintegrasikan ‘suara-suara
konsumen’ ke dalam proses perancangannya. QFD sebenarnya adalah merupakan suatu
jalan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan serta keinginan
konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya. Berikut ini dikemukakan
beberapa definisi Quality Function Deployment menurut para pakar :

 QFD merupakan metodologi untuk menterjemahkan keinginan dan kebutuhan


konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknis
dan karakteristik kualitas tertentu (Akao, 1990; Urban, 1993).
 QFD adalah metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perancangan
dan pengembangan produk suntuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan
keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas produk
atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Cohen, 1995).

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 2


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

 QFD adalah sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari merancang
produk, proses manufaktur, sampai produk tersebut ke tangan konsumen,
dimana pengembangan produk berdasarkan keinginan konsumen (Djati, 2003).

B. Sejarah Quality Function Deployment (QFD)

Konsep QFD pertama kali diperkenalkan oleh Yoji Akao, seorang Professor Of
Management Engineering dari Tagawa University. Dipraktek kembangkan pada tahun
1972 di perusahaan-perusahaan besar di Jepang seperti Mitsubishi dan Toyota. QFD
menjadi dikenal secara luas di Amerika Serikat melalui usaha Don Clausing, tentang
Xerox dan kemudian MIT, dan Bob King dari GOAL/QPC. QFD berdasarkan dari
karakter orang Jepang, yaitu:

 Hinshitsu, berarti “corak”, “atribut”, atau “kualitas”.


 Kino, berarti “fungsi” atau “mekanisasi”.
 Tenkai, berarti “penyebaran”, “difusi”, “pengembangan”, atau “evolusi”.

C. Manfaat QFD

Penggunaan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk


merupakan suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai
keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu
memuaskan konsumen.

Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan QFD dalam proses perancangan
produk adalah (Dale, 1994) :

1. Meningkatkan keandalan produk

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 3


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

2. Meningkatkan kualitas produk

3. Meningkatkan kepuasan konsumen

4. Memperpendek time to market

5. Mereduksi biaya perancangan

6. Meningkatkan komunikasi

7. Meningkatkan produktivitas

8. Meningkatkan keuntungan perusahaan

D. Keunggulan QFD

Keunggulan – keunggulan yang dimiliki QFD adalah:

 Menyediakan format standar untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen


menjadi persyaratan teknis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
konsumen.
 Menolong tim perancang untuk memfokuskan proses perancangan yang
dilakukan pada fakta-fakta yang ada, bukan intuisi.
 Selama proses perancangan, pembuatan keputusan ‘direkam’ dalam
matriks-matriks sehingga dapat diperiksa ulang serta dimodifikasi di masa
yang akan datang.
 Selain itu juga, QFD dapat menjalankan atau memperlancar cross
functional communication dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Sehingga proses komunikasi antar divisi atau fungsi organisasi dapat
berjalan dengan lancar.

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 4


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

Gambar 1. Cros Functional Communication

E. House of Quality
House of Quality (HoQ) adalah sebuah matriks yang digunakan untuk aktifitas
yang terkait dengan kualitas, termasuk pengembangan produk. Ada empat tahapan
utama QFD yaitu:
1. Penentuan spesifikasi, terkait erat dengan pembuatan konsep produk
2. Part design, menentukan karakteristik yang berkaitan dengan part
3. Process design, menganalisis proses-proses yang diperlukan untuk
memproduksi produk.
4. Process control, menganalisis aspek-aspek yang berkaitan dengan efisiensi
dan efektifitas proses.

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 5


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

Gambar 2. Tahapan QFD

Tahapan yang akan dibahas lebih mendalam disini adalah pada tahapan pertama.

a. Aspek utama matriks HoQ


Ada dua aspek utama dalam matriks HoQ, yaitu:
1. Customer information: berkaitan dengan kebutuhan konsumen.
Informasi tentang kebutuhan konsumen diperoleh dari pengumpulan data
melalui survey, wawancara, focus group discussion, dan teknik- teknik
pengumpulan data pelanggan lainnya.
2. Technical information: berkaitan dengan aspek teknis produk yang akan
memenuhi kebutuhan konsumen. Penentuan karakteristik teknis pada pengembangan
produk dapat membantu dalam penentuan spesifikasi. Ada tiga tuntunan dalam
membuat karakteristik teknis:
a. Berhubungan dengan kebutuhan konsumen.
b. Dapat diukur.
c. Bersifat umum, tidak menunjukkan desain spesifik. Misalnya:
keinginan konsumen adalah ‘ruangan yang terang’, maka ‘jumlah lampu’
bukanlah karakteristik teknis yang tepat karena belum tentu desain ruangan
tersebut hanya menggunakan lampu untuk pemenuhan kebutuhan akan
ruangan yang terang (bisa dengan jendela yang besar, atap yang tembus
pandang, kaca-kaca yang memantulkan cahaya, atau solusi yang lain).
Manajemen Kualitas Teknikn Industri 6
Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

‘Intensitas cahaya’ (satuan kandela/cd) adalah karakteristik teknis yang lebih


tepat .

Gambar 3. Customer Information dan Technical Information


b. Bentuk Umum Matriks HoQ
Secara garis besar, ada empat hal yang tercakup dalam matriks HoQ:

1. What
Berisi kebutuhan pelanggan yang dinyatakan dalam customers’
needs/ voice of customer.
2. How
Berisi karakteristik teknis, menyatakan aspek yang harus diperhatikan untuk
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Relationships
Menyatakan hubungan antar variabel. Di bagian tengah HoQ disebut
dengan relationship matrix, menunjukkan seberapa jauh karakteristik teknis
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Di bagian atas terdapat correlation
matrix, menunjukkan hubungan antar karakteristik teknis.
4. How Much

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 7


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

Terkait dengan target desain, bila dilihat dari spesifikasi produk merupakan
value dari metric (karakteristik teknis).

Gambar 4. Bentuk Umum Matriks HoQ

Ada beragam bentuk matriks HoQ, baik dari segi variabel maupun skala
pengukuran; tergantung pada tipe data, jenis dan kompleksitas produk, kesiapan
organisasi, dan lain-lain.

Hasil dari HoQ adalah spesifikasi yang akan menjadi acuan ketika melakukan
pengembangan konsep produk (Concept Generation).

House Of Quality (HOQ) menampilkan kebutuhan dan keinginan pelanggan (suara


pelanggan) pada matriks sebelah kiri. Pengembangan dan tanggapan tim teknis untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diperlukan, berada sepanjang matriks atas.
Acuan matriks terdiri dari beberapa bagian atau submatriks yang bekerja sama dalam
berbagai cara, masing-masing berisi informasi yang berhubungan dengan yang lainnya

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 8


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

E
Technical
Corelation
C
Technical Response

A D B
Customer RELATIONSHIP PLANNING
needs (Impact of Technical MATRIK
and Response Of Customer (Market
Benefit needs dan Bonefit Research
and
Strategic
Planning)

F
Technical Matrik
(Technical Response
Priorities, competitive,
Technical Bencmark,
Technical Targets.

Gambar 5. Bentuk Khusus The House Of Quality

Diagram berikut ini menggambarkan satu bentuk wujud yang mungkin dari suatu
kumpulan matriks yang saling berhubungan. Juga menggambarkan suatu standard teknik
QFD untuk membawa informasi dari satu matriks ke matriks lainnya.

Di dalam diagram kita mulai dengan HOQ. “WHATs” yang ditempatkan pada sisi kiri
matriks. “WHATs” adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk menandakan
manfaat atau sasaran yang ingin dicapai. Biasanya, “WHATs” merupakan kebutuhan
pelanggan, atau Suara Pelanggan. Sebagai bagian dari proses QFD, tim pengembang
memprioritaskan “WHATs”.

HOQ : “HOWs” 2 : “HOWs” 3 : “HOWs”


HOQ : “WHATs”

HOQ : “WHATs”

2 : “WHATs”

2 : “WHATs”
Periorities
“WHATs”

“WHATs”
Periorities

Periorities
HOQ :

HOQ :

House Of Quality Matrix 2 Matrix 3

HOQ : “HOWs” 2 : “HOWs” 3 : “HOWs”


Priorities Priorities Priorities

Gambar 2. Diagram kumpulan matrix

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 9


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

Dengan pembuatan satu rangkaian pertimbangan berdasarkan pada data riset pemasaran.
Prioritas pertimbangan ditempatkan di sebelah kanan acuan matriks. Berikutnya, tim
pengembangan menghasilkan “HOWs” yang ditempatkan sepanjang puncak matriks.
“HOWs” adalah satuan tanggapan potensial yang mengarah pada keberhasilan “WHATs”.
Paling umum, “HOWs” adalah ukuran capaian teknis produk atau jasa yang diusulkan.

Untuk menghubungkan HOQ ke matrix 2, tim pengembangan menempatkan semua, atau


yang lebih penting terhadap HOQ “Hows” pada sisi kiri matrix 2 dan prioritas pada sisi
kanan matrix 2. dan itu semua Relative penting untuk tim pengembangan, yang di
tentukan dalam bentuk HOQ.

Setelah kita melihat pada gambar 5., QFD adalah suatu alat yang memungkinkan kita
untuk mengembangkan prioritas proyek pada berbagai tingkatan didalam pengembangan
proses, memberi satu set prioritas di tingkatan yang paling tinggi pada kebutuhan
pelanggan. QFD membantu kita untuk mulai dengan tingkatan yang paling tinggi,
biasanya suara pelanggan, dan untuk pengembangan, atau menterjemahkan kebutuhan ke
dalam suatu bahasa baru yang membuka cara untuk tindakan yang sesuai.

QFD menyediakan suatu tempat penyimpanan untuk informasi perencanaan produk.


Tempat penyimpanan didasarkan pada struktur matriks QFD. Informasi ini menghadirkan
suatu ringkasan yang singkat tapi jelas mengenai data perencanaan produk. QFD
menyediakan suatu pertalian formal antara sasaran hasil (What) dan tanggapannya (How),
juga menyediakan suatu metoda yang sistematis untuk menentukan prioritas.

Daftar Pustaka:
1. Day, Ronald G., ”Quality Function Deployment”, ASQ Quality Press, 1993.
2. The QFD Institute, www.qfdi.org
3. Pyzdek, Thomas, ”The Six Sigma Handbook – Revised and Expanded – A
Complete Guide for Green Belts, Black Belts, and Managers at All Level”,

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 10


Tgl. Berlaku : September 2019 Versi/Revisi : 01/01
MODUL 13 Tgl. Revisi : Kode Dok.:

McGraw-Hill Comp., US, 2003.


4. Rampersad, Hubert K., ”Managing Total Quality – Enhancing Personal and
Company Value”, McGraw Hill Publishing Comp. Ltd., New Delhi, 2005.
5. Revelle, Jack B., et.al., ”The QFD Handbook”, John Wiley & Sons. Inc, New York,
1998

Manajemen Kualitas Teknikn Industri 11

Anda mungkin juga menyukai