Teuku D (2015) dalam penelitiannya mengatakan bahwa dari 30 responden penelitian, perokok

dengan pengetahuan kurang baik yang mempunyai stain gigi ada 9 orang (30%) sedangkan
perokok dengan pengetahuan baik yang mempunyai stain gigi 5 orang (16,7%). Hal tersebut juga
menunjukkan bahwa terdapatnya hubungan yang signifikan antara pengetahuan perokok dengan
stain gigi.

Penelitian yang dilakukan oleh Sinaga, dkk (2014) sebanyak 37 responden (43, 5%) dalam hasil
kuesioner penelitian, menjawab tidak tahu mengenai penggunaan tembakau dan kopi yang
menyebabkan stain gigi. Dalam hal ini, responden tidak mempunyai informasi yang baik dari
kerabat maupun media tentang penggunaan tembakau dan kopi yang dapat menyebabkan stain
pada gigi. Penggunaan produk tembakau, kopi, teh, obat kumur tertentu dan pigmen di dalam
makanan menyebabkan terbentuknya stai gigi dan tembakau juga biasanya menyebabkan noda
pada permukaan enamel.