DISUSUN OLEH
SOVIA KURNIA HELENA SARI
A2R18095
MENGETAUHI
A. DEFINISI
Arthritis adalah penyakit bersifat kronis dan terjadi seumur hidup dan biasanya
menyerang pria dan wanita yang berusia diatas 55 tahun. Pasien dengan arthritis
menderita pembengkakan dan kekakuan pada sendi sehingga menyebabkan gerakan
tubuh menjadi sulit dan menyakitkan. Ada beberapa jenis arthritis :
Ostoarthritis (OA) : jenis yang paling banyak ditemukan pada saat proses
diagnosis penyakit ini disebabkan oleh hancurnya tulang rawan
hancur,otot (ligamen) dan bagian lainnya dari sendi akan tertarik saat
tubuh bergerak sehingga menyebabkan rasa sakit.
Rheumatoid Arthritis (RA) : adalah j4enis radang arthritis dimana sinovium
( lapisan cairan pelindung sendi ). Meradang sehingga menyebabkan
pembengkakan dan rasa sakit. Jika dibiarkan tanpa perawatan, RA akan
menyebabkan kelainan bentuk pada sendi.
Juvenile Rheumatoid Athritis (JRA) jenis artritis ini adalah jenis yang
menyerang pasien muda berusia 16 tahun kebawah. JRA terbagi menjadi 3
jenis : JRA pauciatikular yaitu ketika 4 sendi atau kurang yang terserang. JRA
poliatikurar ketika lebih dari 4 sendi terserang dan keadaannya akan terus
memburuk dan JRA sistemis yang menyerang seluruh tubuh.
B. ETIOLOGI
Arthritis terjadi ketika bagian sendi meradang ,peradangan ini disebabkan oleh
kurangnya cairan sinovial ( cairan alami pelumas sendi yang dapat membuat tulang geser
melalui tulang lain saat tubuh bergerak ), rusaknya tulang rawan ,infeksi ,penyakit
autoimun atau gabungan dan berbagai faktor, diantaranya :
- Turunnya genetik atau sejarah keluarga
- Cedera lama
- Reaksi alergi/infeksi
- Kerjaan dengan banyak tekanan pada fisik
- Kegemukan (memberikan tegangan berlebih pada sendi )
Banyak pasien artritis juga melaporkan bahwa jenis makanan tertentu, seperti
makanan kaya protein purin,dapat memunculkan /memburuk gejala – gejala arthritis.
C. MANIFESTASI KLINIS
Pasien arthrutus akan menunjukkan tanda dan gejala seperti :
- Kaku sendi
- Rasa sakit pada bagian yang terkena
- Pembengkakan dan demam
- Rasa kesemutan dan mati rasa
- Jangkauan gerak yang berkurang
- Menurunnya berat badan.
Tanda gejala arthritis rhumatoid :
- mata merah
- tulang patah
- mulut kering
- katarak
- bentol –bentol pada jari
Tanda gejala osteoarthritis
- Sendi berubah bentuk
- Masalah tidur
- Pelemahan otot
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Tes serologi : Sedimentasi eritrosit meningkat, Darah bisa terjadi anemia dan
leukositosis, Reumatoid faktor, terjadi 50-90% penderita
2. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan
lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan
awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
3. Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium
4. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan
irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
5. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari
normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi,
produk-produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan
viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ).
6. Biopsi membran sinovial: menunjukkan perubahan inflamasi
dan perkembangan panas.
7. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration) atau
atroskopi; cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak leukosit
dan kurang kental dibanding cairan sendi yang normal.
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Tujuan utama terapi adalah:
1. Meringankan rasa nyeri dan peradangan
2. memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita.
3. Mencegah atau memperbaiki deformitas
Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana
pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:
1. Istirahat
2. Latihan fisik
3. Panas
4. Pengobatan
- Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar
salisilat serum yang diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml
- Natrium meningkatkan toleransi saluran cerna terhadap terapikolin
dan asetamenofen obat
- Obat mengatasianti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis
200 – 600 mg/hari keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing
sehingga menurunkan kebutuhan steroid yang diperlukan.
- Garam emas
- Kortikosteroid
5. Nutrisi diet untuk penurunan berat badan yang berlebih
Bila Reumatoid artritis progresif dan, menyebabkan kerusakan sendi,
pembedahan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki fungsi.
Pembedahan dan indikasinya sebagai berikut:
- Sinovektomi, untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk
mempertahankan fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya
kembali inflamasi.
- Arthrotomi, yaitu dengan membuka persendian.
- Arthrodesis, sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan
pergelangan tangan.
- Arthroplasty, pembedahan dengan cara membuat kembali
dataran pada persendian.
F. KOMPLIKASI :
1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya prosesgranulasi
di bawah kulit yang disebut subcutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
4. Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang
disebabkan oleh adanya darah yang membeku.
5. Terjadi splenomegali.
6. Slenomegali merupakan pembesaran limfa,jika limfa membesar
kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih dan
trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan
meningkat
G. PATOFISIOLOGI :
reaksi autoimun terutama terjadi dalam jaringan sinovial. Proses fagositosis
menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah
kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya
pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan
erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami
perubahan degeneratif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi
otot (Smeltzer & Bare, 2002).
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti
vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan,
sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada
persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago.
Pannus masuk ke tulang sub chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang
menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena
jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang
menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau
dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan
osteoporosis setempat.
Lamanya Reumatoid arthritis berbeda pada setiap orang ditandai dengan adanya masa
serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari
serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Namun pada sebagian kecil
individu
terjadi progresif yang cepat ditandai dengan kerusakan sendi yang terus menerus dan
terjadi vaskulitis yang difus (Long, 1996).
H. PATHWAY
ARTRITIS
Respon lokal
Kompresi saraf
Degrenerasi kartilago
Ketidakseimbang
an nutrisi
Nyeri Hambatan mobilitas
I. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ( jaringan oleh
akumulasi cairan / proses inflamasi ,distruksi sendi)
2. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan masalah nutrisi yang tidak
adekuat
J. INTERVENSI
I. IDENTITAS
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 70 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : islam
5. Suku / Bangsa : Indonesia
6. Bahasa : Daerah
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan :wiraswasta
9. Alamat : Pagerwojo ,tulungagung
10. Alamat yg mudah dihubungi : Pagerwojo , tulungagung
11. Ditanggung oleh : Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri
B. Pola Eliminasi
BAB
- Warna Kuning Kuning
- Bau Khas Khas
- Konsistensi Padat Padat
- Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
- Frekwensi 1x sehari Tidak terkaji
- Masalah BAB Tidak ada Tidak ada masalah
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
BAK
- Sepontan /alat bantu Spontan Alat bantu
- Warna Kuning Kuning
- Bau Khas Khas
- Konsistensi Cair Cair
- Jumlah Tidak terkaji 1000cc
- Frekwensi 4x sehari Tidak terkaji
- Masalah BAK Sering ngompol Tidak terkaji
- Upaya mengatasi
2. Minum
- Oral / NGT Oral Oral
- Frekwensi 2-3 x sehari 2-3 x sehari
- Jenis Air putih,susu,teh Air putih,susu,teh
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Semua suka Semua suka
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
- Masalah minum Tidak ada masalah minum Tidak ada masalah minum
- Upaya mengatasi
E. Pola Kegiatan / Aktifitas Tidak dapat melakukan aktifitas Tidak dapat melakukan
Lain aktifitas
F. Kebiasaan
- Merokok Pernah dulu Tidak merokok
- Alkohol Tidak terkaji Tidak alkhol
- Jamu, dll iya Tidak jamu
V. KONSEP DIRI
Gambaran Diri
Px tampak lemah dan gelisah
Harga Diri
Merasa dihargai oleh keluarga dan
perawat Ideal Diri
Pasien ingin segera sembuh
Identitas Diri
Pasien adalah Nyonya.S
Peran
Sebagai istri dan ibu
VI. DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah :
Px melakukan ibadah ,karena beragama islam
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit :
Px menyakini bahwa sakit yang diderita adalah cobaan dari Allah SWT
C. Keyakinan terhadap penyembuhan
Px yakin akan sembuh
b. Lubang Hidung :
ada 2 /bersih tidak ada sekret
c. Cuping hidung :
tidak ada pernapasan cuping hidung
Telinga
a. Bentuk telinga : simetris antara kanan dan kiri
Ukuran telinga : sedang
Ketegangan telinga : lentur
b. Lubang telinga : tidak ada serumen /sumbatan
.
c. Ketajaman pendengaran :
tidak ada gangguan dan bisa mendengar dengan jelas
b. Perkusi : sonor
c. Auskultasi
Suara Nafas : vesikuler
Suara Ucapan : normal
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi
- Pulsasi : ada
- Ictus cordis : ictus cordis tidak tampak
Batas-batas jantung : ICS 4 linea sternalis deksttra , Ics 5
midclavicula sinistra
ICS 2 sternalis sinistra ,ics 2 linea sternalis
dektra
Auskultasi
- Bunyi jantung I : lup terdengar tunggal
- Bunyi jantung II : dup terdengar tunggal
- Bunyi jantung Tambahan : tidak ada bunyi jantung tambahan
- Bising / Murmur : tidak ada bising/ murmur
- Frekwensi denyut jantung : 100x/menit
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
- Bentuk abdomen : normal
- Benjolan / Massa : tidak ada benjola
- Bayangan pembuluh darah pada abdomen
- Luka : post laparotomi / post SC : ket luka…………………
Auskultasi
- Peristaltik Usus : 8x/menit
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : ada nyeri tekan bagian abdomen
- Benjolan / massa : tidak ada benjolan
- Tanda-tanda ascites : tidak ada tanda ascites
- Hepar : tidak ada pebesaran
- Lien : tidak ada pembesaran
- Titik Mc. Burne : tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara Abdomen : tympani
- Pemeriksaan Ascites : tidak ada ascites
Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS : 4-
5-6
2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) :tidak ada
gangguan /normal
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis : baik normal
Infus RL
Injeksi ketorolax untuk mengatasi nyeri sedang
Pbat oral proxime 1x 100 mg
Mahasiswa
KEMUNGKINAN
KELOMPOK DATA MASALAH PENYEBAB
- Lidah bersih
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.S Umur : 70 Tahun No. Register :166369 Kasus :Artritis
A: Dx teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjudkan
- Observasi TTV
- Keluhan skala nyeri
- Kolab dengan medis
2. 2 20/04/2020 1. Mengidentifikasi dan batasi 20/04/2020
16.30 makanan yang menimbulkan 17.00 S :Px mengatakan masih mual
ketidak nyamanan dan nafsu makan masih
2. memonitor TTV berkurang
3. mengidentifikasi status nutrisi SOVIA SOVIA
4. mengedukasi posisi duduk O:
- Porsi habis ¼ porsi
- Px tampak lemah
- TD : 120/60
- N: 74 x/menit
- S: 36̊C
- RR : 20x /menit
P : Itervensi dilanjudkan
- Mengidenfikasi TTV
- Kolab dengan ahli gizi
Nama Pasien : Ny.S Umur : 70 Tahun No. Register :166369 Kasus :Artritis
P: intervensi dihentikan
P : Itervensi dihentikan
-
FORMAT PENYULUHAN KESEHATAN
Topik : artritis dan Covid-19
Sasaran : Keluarga pasien dn pasien
Ruang : syafa
METODE
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN MATERI AVA EVALUASI
Setelah dilakukan Setelah diberikan - Pengertian artritis Terlampir Ceramah dan tanya Kertas dan S: pasien
penyuluhan penyuluhan keluarga - Gejala artritis jawab alat tulis mengatakan sudah
keluarga, pasien di pasien dan pasien di - Pengertian Covid-19 mengerti tentang
harapkan mampu harapkan mampu : - Pencegahan Covid-19 pengertian artritis
mengetahui cara - Menjelaskan - Peragaan tata cara cuci dan cara
cara pencegahan pengertian Artritis tangan 6 langkah, pencegahan Covid-
covid-19 dan - Menjelaskan tentang menggunakan masker yang 19
mengetahui penyakit gejala artritis benar, etika batuk yang
tentang artritis - Menjelaskan benar, menghindari kontak O: Pasien tampak
pengertian Covid-19 dengan orang lain, jaga sudah mengerti dan
- Menjelaskan cara jarak dengan orang lain 1 memahami tentang
pencegahan covid-19 meter. tanda gejala artritis
- Memperagakan cara dan tata cara
cara pencegahan pencegahan covid-
covid-19 19
A: Pasien mengerti
tentang materi yang
di sampaikan
P: Penyuluhan di
hentikan
Tulungagung, 21 APRIL 2020
C. MATERI PENGAJARAN
1) Pengertian Artritis Rheumatoid
2) Penyebab terjadinya Artritis Rheumatoid
3) Tanda dan gejala Artritis Rheumatoid
4) Komplikasi Artritis Rheumatoid
5) Penatalaksanaan Artritis Rheumatoid
6) Cara pencegahan Artritis Rheumatoid
7) Menjelaskan pengertian Covid-19
8) Menjelaska cara pencegahan covid-19
9) Memperagakan cara cara pencegahan Covid-19
D. METODE
Ceramah dan tanya jawab.Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi
secara terbuka, yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga. Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah penyampain
materi selesai.
E. MATERI
Terlampi
r
F. MEDIA
Leaflet dan lembar balik.
NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI
1. Memberi salam, 1,5 Klien menjawab
menanyakan keadaan salam,
umum klien mempersilahkan
masuk dan menyetujui
kontrak waktu
2. Menjelaskan maksud Klien mendengarkan
kedatangan dan 1,5 dengan seksama dan
membuat kontrak menyetujui kontrak
waktu waktu yang diterpkan
bersama
3. Melakukan pendidikan 10 Klien memperhatikan
kesehatan tentang dengan seksama
artritis rheumatoid
G. EVALUASI
1. Evaluasi structural
2. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan
masalah keperawatan
3. Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok masyarakat
4. Media sudah disiapkan yaitu Leaflet
5. Evaluasi Proses
6. Peserta yang hadir 6 orang
7. Media dapat digunakan dengan baik
8. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
9. Partisipasi peserta yang hadir
10. Peserta dapat mengikuti sampai selesai
11. Evaluasi Hasil
a Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab.
b Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga
dapat mengerti dan mengetahui :apa yang di maksud dengan
penyakit Artritis Rheumatoid, penyebab Artritis Rheumatoid,
menyebutkan tanda dan gejala, komplikasi, Penatalaksanaan
serta pencegahan Artritis Rheumatoid.
H. LAMPIRAN MATERI
Artritis Rheumatoid dan covid-19
Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
rheumatic, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang
diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan
mobilitas dan mengurangi ketidakmampuan. Obat-obatan anti
inflamasion steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus
mengurangi sinovitis, meskipun tidak dapat memperbaiki atau
menghentikan proses patologis rheumatic.
Perlindungan sendi
Rheumatik mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh
yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada
sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang
memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada lutut
berlebihan karena kaki yang tertekuk.
Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien rheumatic yang
gemuk harus menjadi program utama pengobatan rheumatic.
Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya
keluhan dan peradangan.
Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien rheumatik oleh karena
sifatnya yang menahun dan ketidakmampuannya yang
ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan
ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut
memikirkan penyakitnya. Pasien rheunatik sering kali keberatan
untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.
Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan rheumatic, yang
meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat.
Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum latihan untuk
mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih aktif
sebaiknya diberi dingin dan obat-obatan gosok jangan dipakai
sebelum pemanasan.
Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien rheumatic dengan
kerusakan sendi yang nyata dengan nyeri yang menetap dan
kelemahan fungsi. Tindakan yang dilakukan adalah osteomy untuk
mengoreksi ketidak lurusan atau ketidaksesuaian, debridement
sendi untuk menghilangkan fragmen tulangrawan sendi,
pembersihan osteofit.
Covid-19
A. Definisi Covid-19
virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di
Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, terasuk yang tidak biasa
dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Dengan latar
belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia
panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang
cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah.
Dikutip dari WHO, untuk mencegah infeksi dan menekan penularan COVID-19, kamu
bisa melakukan beberapa upaya berikut ini:
a. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau bersihkan
dengan pembersih tangan berbasis alkohol.
b. Pertahankan jarak minimal 1 meter antara kamu dan orang yang batuk
atau bersin.
c. Hindari menyentuh wajah.
d. Tutupi mulut dan hidun saat batuk atau bersin.
e. Tetap tinggal di rumah bila merasa tidak sehat.
f. Jangan merokok atau aktivitas lain yang melemahkan paru-paru.
g. Lakukan menjaga jarak secara fisik, hindari perjalanan yang tidak perlu
dan menjauh dari kerumunan.
Penyebab :
Belum diketahui
Faktor resiko : umur
Gejala :
Oleh:
Sovia Kurnia Helena
Sari A2R18095 Kaku dan nyeri sendi pada
pagi hari selama 30 menit
Nyeri kalau sendi digerakkan
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Kumat-kumatan
STIKes HUTAMA ABDI HUSADA Pembengkakan
TULUNGAGUNG
2020/2021
Akibat / Komplikasi :