Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S


DENGAN DIAGNOSA MEDIS ARTHRITIS
DI RUANG SYAFA RSUIT ORPEHA TULUNGAGUNG

DISUSUN OLEH
SOVIA KURNIA HELENA SARI
A2R18095

MENGETAUHI

PEMBIMBING RUANGAN PEMBIMBINGAKADEMIK


Laporan Pendahuluan Pada Pasien
Artritis Ny. S di Ruang Syafa

A. DEFINISI
Arthritis adalah penyakit bersifat kronis dan terjadi seumur hidup dan biasanya
menyerang pria dan wanita yang berusia diatas 55 tahun. Pasien dengan arthritis
menderita pembengkakan dan kekakuan pada sendi sehingga menyebabkan gerakan
tubuh menjadi sulit dan menyakitkan. Ada beberapa jenis arthritis :
 Ostoarthritis (OA) : jenis yang paling banyak ditemukan pada saat proses
diagnosis penyakit ini disebabkan oleh hancurnya tulang rawan
hancur,otot (ligamen) dan bagian lainnya dari sendi akan tertarik saat
tubuh bergerak sehingga menyebabkan rasa sakit.
 Rheumatoid Arthritis (RA) : adalah j4enis radang arthritis dimana sinovium
( lapisan cairan pelindung sendi ). Meradang sehingga menyebabkan
pembengkakan dan rasa sakit. Jika dibiarkan tanpa perawatan, RA akan
menyebabkan kelainan bentuk pada sendi.
 Juvenile Rheumatoid Athritis (JRA) jenis artritis ini adalah jenis yang
menyerang pasien muda berusia 16 tahun kebawah. JRA terbagi menjadi 3
jenis : JRA pauciatikular yaitu ketika 4 sendi atau kurang yang terserang. JRA
poliatikurar ketika lebih dari 4 sendi terserang dan keadaannya akan terus
memburuk dan JRA sistemis yang menyerang seluruh tubuh.

B. ETIOLOGI
Arthritis terjadi ketika bagian sendi meradang ,peradangan ini disebabkan oleh
kurangnya cairan sinovial ( cairan alami pelumas sendi yang dapat membuat tulang geser
melalui tulang lain saat tubuh bergerak ), rusaknya tulang rawan ,infeksi ,penyakit
autoimun atau gabungan dan berbagai faktor, diantaranya :
- Turunnya genetik atau sejarah keluarga
- Cedera lama
- Reaksi alergi/infeksi
- Kerjaan dengan banyak tekanan pada fisik
- Kegemukan (memberikan tegangan berlebih pada sendi )
Banyak pasien artritis juga melaporkan bahwa jenis makanan tertentu, seperti
makanan kaya protein purin,dapat memunculkan /memburuk gejala – gejala arthritis.

C. MANIFESTASI KLINIS
 Pasien arthrutus akan menunjukkan tanda dan gejala seperti :
- Kaku sendi
- Rasa sakit pada bagian yang terkena
- Pembengkakan dan demam
- Rasa kesemutan dan mati rasa
- Jangkauan gerak yang berkurang
- Menurunnya berat badan.
 Tanda gejala arthritis rhumatoid :
- mata merah
- tulang patah
- mulut kering
- katarak
- bentol –bentol pada jari
 Tanda gejala osteoarthritis
- Sendi berubah bentuk
- Masalah tidur
- Pelemahan otot

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Tes serologi : Sedimentasi eritrosit meningkat, Darah bisa terjadi anemia dan
leukositosis, Reumatoid faktor, terjadi 50-90% penderita
2. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan
lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan
awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
3. Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium
4. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan
irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
5. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari
normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi,
produk-produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan
viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ).
6. Biopsi membran sinovial: menunjukkan perubahan inflamasi
dan perkembangan panas.
7. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration) atau
atroskopi; cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak leukosit
dan kurang kental dibanding cairan sendi yang normal.

E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Tujuan utama terapi adalah:
1. Meringankan rasa nyeri dan peradangan
2. memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita.
3. Mencegah atau memperbaiki deformitas

Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana
pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:
1. Istirahat
2. Latihan fisik
3. Panas
4. Pengobatan
- Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar
salisilat serum yang diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml
- Natrium meningkatkan toleransi saluran cerna terhadap terapikolin
dan asetamenofen obat
- Obat mengatasianti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis
200 – 600 mg/hari keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing
sehingga menurunkan kebutuhan steroid yang diperlukan.
- Garam emas
- Kortikosteroid
5. Nutrisi diet untuk penurunan berat badan yang berlebih
Bila Reumatoid artritis progresif dan, menyebabkan kerusakan sendi,
pembedahan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki fungsi.
Pembedahan dan indikasinya sebagai berikut:
- Sinovektomi, untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk
mempertahankan fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya
kembali inflamasi.
- Arthrotomi, yaitu dengan membuka persendian.
- Arthrodesis, sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan
pergelangan tangan.
- Arthroplasty, pembedahan dengan cara membuat kembali
dataran pada persendian.

F. KOMPLIKASI :
1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya prosesgranulasi
di bawah kulit yang disebut subcutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
4. Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang
disebabkan oleh adanya darah yang membeku.
5. Terjadi splenomegali.
6. Slenomegali merupakan pembesaran limfa,jika limfa membesar
kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih dan
trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan
meningkat

G. PATOFISIOLOGI :
reaksi autoimun terutama terjadi dalam jaringan sinovial. Proses fagositosis
menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah
kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya
pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan
erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami
perubahan degeneratif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi
otot (Smeltzer & Bare, 2002).
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti
vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan,
sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada
persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago.
Pannus masuk ke tulang sub chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang
menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena
jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang
menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau
dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan
osteoporosis setempat.
Lamanya Reumatoid arthritis berbeda pada setiap orang ditandai dengan adanya masa
serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari
serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Namun pada sebagian kecil
individu
terjadi progresif yang cepat ditandai dengan kerusakan sendi yang terus menerus dan
terjadi vaskulitis yang difus (Long, 1996).

H. PATHWAY

ARTRITIS

Respon lokal

Respon Psikologis Penimbunan Kristal pada Respon Sistemik


Sinovia dan tulang
Peningkatan
Metabolisme umum
Ansietas

Erosi tulang rawan


Proliferasi sinovia ,
Respon inflamasi lokal Pembentukan panus Malaise,mual
Anoreksia

Kompresi saraf
Degrenerasi kartilago
Ketidakseimbang
an nutrisi
Nyeri Hambatan mobilitas

I. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ( jaringan oleh
akumulasi cairan / proses inflamasi ,distruksi sendi)
2. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan masalah nutrisi yang tidak
adekuat
J. INTERVENSI

No Diagnosa Luaran SLKI INTERVENSI SIKI


Keperawatan
1. Nyeri Luaran utama : Manajemen nyeri
berhubungan - Tingkat nyeri
dengan agen Luaran tambahan : Tindakan :
fisilogis - Kontrol nyeri  Observasi :
(jaringan oleh Kriteria Hasil : - Identifikasi lokasi
akumulasi - Keluhan nyeri ,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,inten
cairan/ proses menurun sitas nyeri
inflamasi - Identifikasi skala nyeri
,distruksi - Identifikasi respons non verbal
sendi). - Identifikasi faktor memperberat dan
memperingan nyeri
- Monitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan.
 Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
 Edukasi :
- Jelaskan penyebab ,periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgesik ,jika perlu

2. Kesiapan Luaran utama : Edukasi nutrisi


peningkatan - Status nutrisi
nutrisi Luaran tambahan: Tindakan :
berhubungan - Tingkat  Observasi :
dengan pengetahuan - Periksa status gizi,status alergi,program
masalah Kriteria Hasil : diet Kebutuhan dan kemampuan
nutrisi yang - Pengetahuan pemenuhan kebutuhan gizi
tidak adekuat Tentang standar - Identifikasi kemampuan dan waktu
asupan nutrisi yang tepat menerima informasi
yang tepat  Terapeutik :
- Persiapkan materi dan media seperti jenis –
jenis nutrisi,cara menakar makanan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya.
 Edukasi :
- Jelaskan pada pasien dan keluarga
alergi makanan,makanan yang harus
dihindari,kebutuhan jumlah kalori.
- Jelaskan hal hal yang harus dilakukan
sebelum memberikan makanan,
- Ajarkan pasien dan keluarga
memonitor asupan kalori dan makanan
- Ajarkan pasien dan keluarga
memantau kondisi kekurangan nutrisi

Tulungagung, 20 APRIL 2020

SOVIA KURNIA HELENA SARI


A2R18095

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

“HUTAMA ABDI HUSADA”

Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-


322738
Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id

PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS

Pengkajian diambil tgl : 20 april 2020 Jam : 15.00


Tanggal Masuk : 20 april 2020 No. reg : 165313
Ruangan / Kelas : SYAFA
No. Kamar 05
Diagnosa Masuk : artritis
Diagnosa Medis : artritis

I. IDENTITAS
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 70 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : islam
5. Suku / Bangsa : Indonesia
6. Bahasa : Daerah
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan :wiraswasta
9. Alamat : Pagerwojo ,tulungagung
10. Alamat yg mudah dihubungi : Pagerwojo , tulungagung
11. Ditanggung oleh : Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri

II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit :
Nyeri sendi ,mual (+),muntah (+),dada berdebar debar.
b. Keluhan Utama :
Nyeri sendi pada bagian kaki dengan skala nyeri 3,pasien terlihat mringis
kesakitan pada bagian kaki

3. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) :


Pada hari Jumat,20 april jam 15.00 pasien mengeluh nyeri sendi pada kaki, mual
dan muntah dada terasa berdebar –debar kemudian dibawa oleh keluarga ke RSI
diperiksa di IGD dan diopname kemudian dipindah keruang shafa untuk dilakukan
keperawatan.

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu : Hipertensi


4. Riwayat Kesehatan Keluarga : tidak ada riwayat kesehatan dari
keluarga
III. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI

SEBELUM MASUK RS DI RUMAH SAKIT

Pola Tidur / Istirahat


Waktu Tidur Malam Jam 21.00 Tidak menentu

Waktu Bangun Pagi 06.00 05.00

Masalah Tidur Tidak ada masalah tidur Isomnia

Hal-hal yang Tidak ada Obat


mempermudah tidur
Hal-hal yang Tidak ada Ketika ada suara ramai
mempermudah pasien
terbangun

B. Pola Eliminasi
BAB
- Warna Kuning Kuning
- Bau Khas Khas
- Konsistensi Padat Padat
- Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
- Frekwensi 1x sehari Tidak terkaji
- Masalah BAB Tidak ada Tidak ada masalah
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

BAK
- Sepontan /alat bantu Spontan Alat bantu
- Warna Kuning Kuning
- Bau Khas Khas
- Konsistensi Cair Cair
- Jumlah Tidak terkaji 1000cc
- Frekwensi 4x sehari Tidak terkaji
- Masalah BAK Sering ngompol Tidak terkaji
- Upaya mengatasi

C. Pola Makan dan Minum


1. Makan
- Oral/ NGT Oral Oral
- Frekwensi 3x sehari 4x sehari
- Jenis Nasi,sayur ,lauk pauk Rendah kalori,cukup kalori
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai semua suka Tidak terkaji
- Yang Tdk disukai Tidak terkaji Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah makan Tidak ada masalah makan Tidak ada masalah makan
- Upaya mengatasi

2. Minum
- Oral / NGT Oral Oral
- Frekwensi 2-3 x sehari 2-3 x sehari
- Jenis Air putih,susu,teh Air putih,susu,teh
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Semua suka Semua suka
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
- Masalah minum Tidak ada masalah minum Tidak ada masalah minum
- Upaya mengatasi

D. Kebersihan diri / personal


hygiene :
1. Mandi 2x sehari ( dilap) 2x sehari ( dilap)
2. Keramas Bila kotor Bila kotor
3. Pemeliharaan gigi 2x sehari 2x sehari
dan mulut tidak terkaji Tidak terkaji
4. Pemeliharaan kuku Dipotong bila panjang Tidak terkaji
5. Ganti pakaian 2 kali sehari 2 kali sehari

E. Pola Kegiatan / Aktifitas Tidak dapat melakukan aktifitas Tidak dapat melakukan
Lain aktifitas

F. Kebiasaan
- Merokok Pernah dulu Tidak merokok
- Alkohol Tidak terkaji Tidak alkhol
- Jamu, dll iya Tidak jamu

IV. DATA PSIKO SOSIAL


A. Pola Komunikasi :
Px tidak memiliki masalah komunikasi ,komunikasi baik

B. Orang yang paling dekat dengan klien :


Suaminya
C. Rekreasi
Hobby : tidak terkaji
Penggunaan Waktu Senggang :
Menonton tv
D. Dampak dirawat di Rumah Sakit :
Px hanya berbaring ditempat tidur
E. Hubungan dengan orang lain / interaksi sosial :
Tidak ada masalah /baik baik saja
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan :
suaminya

V. KONSEP DIRI
Gambaran Diri
Px tampak lemah dan gelisah

Harga Diri
Merasa dihargai oleh keluarga dan
perawat Ideal Diri
Pasien ingin segera sembuh
Identitas Diri
Pasien adalah Nyonya.S
Peran
Sebagai istri dan ibu
VI. DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah :
Px melakukan ibadah ,karena beragama islam
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit :
Px menyakini bahwa sakit yang diderita adalah cobaan dari Allah SWT
C. Keyakinan terhadap penyembuhan
Px yakin akan sembuh

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Kesan Umum / Keadaan Umum
Px keliatan lemas
B. Tanda – tanda vital
Suhu Tubuh : 36̊ C Nadi : 74x/menit
Tekanan darah : 120/60mmHg Respirasi : 20x/mnt
Tinggi Badan : tidak terkaji Berat Badan : tidak terkaji
C. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : muskopal /simetris
Kulit kepala : bersih tidak ada lesi
b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut : rata, tidak ada keborokan
Bau : kurang sedap
Warna : putih dan hitam (tidak merata)
c. Wajah
Warna Kulit : sawo matang
Struktur Wajah : simetris
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan :
Simetris kanan dan kiri lengkap
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
normal tidak ada odema
c. Konjuctiva dan sklera :
konjungtiva tidak ada
anemis
d. Pupil :
Isokor
e. Kornea dan iris
tidak ada peradangan
f. Ketajaman penglihatan / visus:
fungsi penglihatan baik
g. Tekanan bola mata :
tekanan bola mata normal 14 mmhg
Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi :
simetris antara kanan dan kiri

b. Lubang Hidung :
ada 2 /bersih tidak ada sekret

c. Cuping hidung :
tidak ada pernapasan cuping hidung

Telinga
a. Bentuk telinga : simetris antara kanan dan kiri
Ukuran telinga : sedang
Ketegangan telinga : lentur
b. Lubang telinga : tidak ada serumen /sumbatan
.
c. Ketajaman pendengaran :
tidak ada gangguan dan bisa mendengar dengan jelas

Mulut dan faring


a. Keadaan bibir :
sedikit kering dan bibir tidak simetris
b. Keadaan gusi dan gigi :
kurang bersih
c. Keadaan lidah :
bersih
d. Orofarings :
tidak ada perdangan pada tonsil
Leher
a. Posisi trakhea : normal
b. Tiroid : tidak ada pembesaran tyroid
c. Suara : vesikuler
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembesaran kelenjar lymphe
e. Vena jugularis : : tidak ada pembesaran kelenjar jugularis
f. Denyut nadi Carotis : teraba

Pemeriksaan Integumen ( Kulit )


a. Kebersihan : kurang bersih
b. Kehangatan : hangat
c. Warna : normal
d. Turgor : normal
e. Tekstur : lembut elastis
f. Kelembaban : lembab
g. Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan pada kulit
:

Pemeriksaan payudara dan ketiak


a. Ukuran dan bentuk payudara :
Normal, simetris antara kiri dan kanan

b. Warna payudara dan areola


: aerola berwarna coklat

c. Kelainan-kelainan payudara dan puting :


Tidak ada kelainan kelainan pada payudara dan puting

d. Axila dan clavicula :


Axilla dan clavicula normal
Pemeriksaan Thorak / dada
Inspeksi Thorak
a. Bentuk Thorak : normal dan simetris
b. Pernafasan
Frekwensi : 20x/menit
Irama : reguler
c. Tanda-tanda kesulitan bernafas : tidak ada kesulitan bernapas

d. Alat bantu : O2 /ventilator - luka : ada / tidak


Keterangan luka
Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) :
vocal fremitus kanan dan kiri cukup normal

b. Perkusi : sonor

c. Auskultasi
Suara Nafas : vesikuler
Suara Ucapan : normal

Suara Tambahan : tidak ada suara tambahan

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi
- Pulsasi : ada
- Ictus cordis : ictus cordis tidak tampak
Batas-batas jantung : ICS 4 linea sternalis deksttra , Ics 5
midclavicula sinistra
ICS 2 sternalis sinistra ,ics 2 linea sternalis
dektra
Auskultasi
- Bunyi jantung I : lup terdengar tunggal
- Bunyi jantung II : dup terdengar tunggal
- Bunyi jantung Tambahan : tidak ada bunyi jantung tambahan
- Bising / Murmur : tidak ada bising/ murmur
- Frekwensi denyut jantung : 100x/menit

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
- Bentuk abdomen : normal
- Benjolan / Massa : tidak ada benjola
- Bayangan pembuluh darah pada abdomen
- Luka : post laparotomi / post SC : ket luka…………………
Auskultasi
- Peristaltik Usus : 8x/menit

c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : ada nyeri tekan bagian abdomen
- Benjolan / massa : tidak ada benjolan
- Tanda-tanda ascites : tidak ada tanda ascites
- Hepar : tidak ada pebesaran
- Lien : tidak ada pembesaran
- Titik Mc. Burne : tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara Abdomen : tympani
- Pemeriksaan Ascites : tidak ada ascites

Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya


1. Genetalia
a. Kelainan – kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal
: tidak ada kelainan pada genetalia
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus : terdapat lubang anus

b. Kelainan – kelainan pada anus dan perineum :


tidak ada kelainan pada anus dan perineum

Pemeriksaan Muskuloskeletal ( Ekstrimitas )


a. Kesimetrisan Otot : simetris

b. Pemeriksaan Oedem : tidak ada oedem

c. Kekuatan Otot :44


35
d. Kelainan – kelainan pada ekstrimitas dan kuku :
Tidak ada kelainan dan kuku bersih tidak ada jamur
e. Luka : ada/tidak jenis : fraktur / abvasi / alat bantu : ya/tidak
jenis alat bantu…………..

Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS : 4-
5-6
2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) :tidak ada
gangguan /normal

3. Syaraf otak( Nervus cranialis ) : normal

4. Fungsi Motorik : px dapat menggerakkan tangan dan kakinya

5. Fungsi Sensorik : px dapat mersakan panas dan dingin

6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis : baik normal

b. Refleks Patologis : baik & normal

Pemeriksaan Status Mental


a. Kondisi Emosi / Perasaan
: stabil
b. Orientasi
baik dan tepat 9 px dapat mengenali orang disekitarnya )
c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan
) baik
d. Motivasi ( Kemauan )
mau mendengarkan saran dari perawat ( kemampuan mau sembuh )
e. Persepsi
baik
f. Bahasa
Jawa dan indonesia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis :
B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :
1. Laboratorium
GDA
GDP
Rontgen
Tidak ada
3. E C G
Hasil tidak terlampir
USG
Tidak ada
Lain – lain

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI

 Infus RL
 Injeksi ketorolax untuk mengatasi nyeri sedang
 Pbat oral proxime 1x 100 mg

Mahasiswa

Sovia kurnia helena sari


NIM. A2R18095
ANALISA DATA

Nama pasien : Ny.S


Umur : 70 tahun
No. Register : 165313

KEMUNGKINAN
KELOMPOK DATA MASALAH PENYEBAB

1. DS : Px mengatakan nyeri Nyeri akut Respon psikologis


sendi dan dada berdebar- berhubungan dengan
debar agen pencedera
fisiologis ( jaringan Ansietas
DO : oleh akumulasi cairan
- Ku- lemah / proses inflamasi
- TD : 100/70 mmHg ,distruksi sendi) Respon inflamasi lokal
- S : 36̊C
- N : 90x/menit
- RR : 20x/menit
Kompresi saraf
- Skala nyeri 3
- Ekpresi wajah
meringis kesakitan Nyeri

2. DS : Px mengatakan Respon Sistemik


nafsu makan menurun Kesiapan peningkatan
makan terasa pahit nutrisi berhubungan
dengan masalah nutrisi Peningkatan
DO : yang tidak adekuat Metabolisme umum
- Ku : lemah
- TD : 120/80
- RR : 20x/m
- S : 36̊C Malaise, Mual,
Aneroksia
- Makanan habis
¼ porsi
Kesiapan peningkatan
- Bibir nya lembab nutrisi
sedikit kering

- Lidah bersih
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.S


Umur : 70 Tahun
No. Register : 165313

TANGGAL TANGGAL TANDA


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL TERATASI TANGAN
20 april 2020 Nyeri berhubungan dengan agen
1. fisilogis (jaringan oleh akumulasi
cairan/ proses inflamasi ,distruksi
sendi).
2. 20 april 2020 Kesiapan peningkatan nutrisi
berhubungan dengan masalah nutrisi
yang tidak adekuat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.S


Umur : 70 tahun
No. Register : 165313
No Diagnosa Luaran SLKI INTERVENSI SIKI
Keperawatan
1. Nyeri Luaran utama : Manajemen nyeri
berhubungan - Tingkat nyeri
dengan agen Luaran tambahan : Tindakan :
fisilogis - Kontrol nyeri  Observasi :
(jaringan oleh Kriteria Hasil : - Identifikasi lokasi
akumulasi - Keluhan nyeri ,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,inten
cairan/ proses menurun sitas nyeri
inflamasi - Identifikasi skala nyeri
,distruksi - Identifikasi respons non verbal
sendi). - Identifikasi faktor memperberat dan
memperingan nyeri
- Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan.
 Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
 Edukasi :
- Jelaskan penyebab ,periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgesik ,jika perlu

2. Kesiapan Luaran utama : Edukasi nutrisi


peningkatan - Status nutrisi
nutrisi Luaran tambahan: Tindakan :
berhubungan - Tingkat  Observasi :
dengan pengetahuan - Periksa status gizi,status alergi,program
masalah Kriteria Hasil : diet Kebutuhan dan kemampuan
nutrisi yang - Pengetahuan pemenuhan kebutuhan gizi
tidak adekuat Tentang standar - Identifikasi kemampuan dan waktu
asupan nutrisi yang tepat menerima informasi
yang tepat  Terapeutik :
- Persiapkan materi dan media seperti jenis –
jenis nutrisi,cara menakar makanan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya.
 Edukasi :
- Jelaskan pada pasien dan keluarga
alergi makanan,makanan yang harus
dihindari,kebutuhan jumlah kalori.
- Jelaskan hal hal yang harus dilakukan
sebelum memberikan makanan,
- Ajarkan pasien dan keluarga
memonitor asupan kalori dan makanan
- Ajarkan pasien dan keluarga
memantau kondisi kekurangan nutrisi
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Ny.S Umur : 70 Tahun No. Register :166369 Kasus :Artritis

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
DX
1. 1 20/04/2020 1. Mendentifikasi lokasi nyeri yang 20/04/2020 S: px mengatakan sendi kaki
di rasakan klien 15.20 terasa sedikit nyeri dan terlihat
15.00 2. Mengidentifikasi skala nyeri kesakitan
3. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan O:
nyeri SOVIA - K/U lemah SOVIA
4. Berkolaborasi pemberian analgetik - GCS 4-5-6
5. Monitor efek samping penggunaan - Px tampak gelisah
analgetik - Akral hangat
- Respirasi spontan
- Skala nyeri 3
- TD : 120/60
- N: 74 x/menit
- S: 36̊C
- RR : 20x /menit

A: Dx teratasi sebagian

P:
- Intervensi dilanjudkan
- Observasi TTV
- Keluhan skala nyeri
- Kolab dengan medis
2. 2 20/04/2020 1. Mengidentifikasi dan batasi 20/04/2020
16.30 makanan yang menimbulkan 17.00 S :Px mengatakan masih mual
ketidak nyamanan dan nafsu makan masih
2. memonitor TTV berkurang
3. mengidentifikasi status nutrisi SOVIA SOVIA
4. mengedukasi posisi duduk O:
- Porsi habis ¼ porsi
- Px tampak lemah
- TD : 120/60
- N: 74 x/menit
- S: 36̊C
- RR : 20x /menit

A: Masalah belum teratasi

P : Itervensi dilanjudkan
- Mengidenfikasi TTV
- Kolab dengan ahli gizi

TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Ny.S Umur : 70 Tahun No. Register :166369 Kasus :Artritis

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
DX
1. 1 21/04/2020 1) Mendentifikasi lokasi nyeri yang 21/04/2020 S: px mengatakan sendi kaki
di rasakan klien 15.20 Sudah tidak nyeri
15.00 2) Mengidentifikasi skala nyeri
3) Mengidentifikasi faktor yang O:
memperberat dan SOVIA - K/U lemah SOVIA
memperingan
nyeri - GCS 4-5-6
4) Berkolaborasi pemberian analgetik - Px tampak rileks
5) Monitor efek samping penggunaan - Akral hangat
analgetik - Respirasi spontan
- Skala nyeri

A: Dx teratasi sudah teratasi

P: intervensi dihentikan

2. 2 21/04/2020 21/04/2020 S :bu mengatakan nafsu


16.30 1. Mengidentifikasi dan batasi 17.00 makan membaik mual muntah
makanan yang menimbulkan berkurang .
ketidak nyamanan SOVIA SOVIA
2. memonitor TTV O : TTV normal , porsi makan
3. mengidentifikasi status nutrisi habis
4. mengedukasi posisi duduk
A: Masalah teratasi

P : Itervensi dihentikan
-
FORMAT PENYULUHAN KESEHATAN
Topik : artritis dan Covid-19
Sasaran : Keluarga pasien dn pasien
Ruang : syafa
METODE
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN MATERI AVA EVALUASI

Setelah dilakukan Setelah diberikan - Pengertian artritis Terlampir Ceramah dan tanya Kertas dan S: pasien
penyuluhan penyuluhan keluarga - Gejala artritis jawab alat tulis mengatakan sudah
keluarga, pasien di pasien dan pasien di - Pengertian Covid-19 mengerti tentang
harapkan mampu harapkan mampu : - Pencegahan Covid-19 pengertian artritis
mengetahui cara - Menjelaskan - Peragaan tata cara cuci dan cara
cara pencegahan pengertian Artritis tangan 6 langkah, pencegahan Covid-
covid-19 dan - Menjelaskan tentang menggunakan masker yang 19
mengetahui penyakit gejala artritis benar, etika batuk yang
tentang artritis - Menjelaskan benar, menghindari kontak O: Pasien tampak
pengertian Covid-19 dengan orang lain, jaga sudah mengerti dan
- Menjelaskan cara jarak dengan orang lain 1 memahami tentang
pencegahan covid-19 meter. tanda gejala artritis
- Memperagakan cara dan tata cara
cara pencegahan pencegahan covid-
covid-19 19

A: Pasien mengerti
tentang materi yang
di sampaikan

P: Penyuluhan di
hentikan
Tulungagung, 21 APRIL 2020

Sovia Kurnia Helena Sari


SAP ARTRITIS RHEUMATOID

Pokok Bahasan : Artritis rheumatoid & covid-


19 Sasaran : Pasien dan Keluarga
Pasien Hari / tanggal : Jumat, 20 April
2020
Waktu : 20 menit
Tempat : RSUIT ORPEHA Tulungagung
Pemateri : Sovia Kurnia Helena Sari

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang
penyakit Artritis Rheumatoid dan peencegahan Covid-19.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, komplikasi,
penatalaksanaan serta cara pencegahan penyakit Artritis
Rheumatoid dan pencegahan covid 19.
2. Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang menderita Artritis Rheumatoid dan
pencegahan covid 19.

C. MATERI PENGAJARAN
1) Pengertian Artritis Rheumatoid
2) Penyebab terjadinya Artritis Rheumatoid
3) Tanda dan gejala Artritis Rheumatoid
4) Komplikasi Artritis Rheumatoid
5) Penatalaksanaan Artritis Rheumatoid
6) Cara pencegahan Artritis Rheumatoid
7) Menjelaskan pengertian Covid-19
8) Menjelaska cara pencegahan covid-19
9) Memperagakan cara cara pencegahan Covid-19

D. METODE
Ceramah dan tanya jawab.Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi
secara terbuka, yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga. Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah penyampain
materi selesai.

E. MATERI
Terlampi
r
F. MEDIA
Leaflet dan lembar balik.
NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI
1. Memberi salam, 1,5 Klien menjawab
menanyakan keadaan salam,
umum klien mempersilahkan
masuk dan menyetujui
kontrak waktu
2. Menjelaskan maksud Klien mendengarkan
kedatangan dan 1,5 dengan seksama dan
membuat kontrak menyetujui kontrak
waktu waktu yang diterpkan
bersama
3. Melakukan pendidikan 10 Klien memperhatikan
kesehatan tentang dengan seksama
artritis rheumatoid

4. Menanyakan kepada 5 Menanggapi dengan


klien tentang kejelasan melakukan pertanyaan
materi yang
disampaikan. Menjawab peryataan
Mempersilahkan dari pasien atau
pasien/keluarga pasien
mengajukan keluarga.
pertanyaan
5. Mengakhiri kontrak 2 Klien dan keluarga
wakru dan berpamitan mempersilahkan
kepada pasien dan dengan baik
keluarganya.

G. EVALUASI
1. Evaluasi structural
2. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan
masalah keperawatan
3. Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok masyarakat
4. Media sudah disiapkan yaitu Leaflet
5. Evaluasi Proses
6. Peserta yang hadir 6 orang
7. Media dapat digunakan dengan baik
8. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
9. Partisipasi peserta yang hadir
10. Peserta dapat mengikuti sampai selesai
11. Evaluasi Hasil
a Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab.
b Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga
dapat mengerti dan mengetahui :apa yang di maksud dengan
penyakit Artritis Rheumatoid, penyebab Artritis Rheumatoid,
menyebutkan tanda dan gejala, komplikasi, Penatalaksanaan
serta pencegahan Artritis Rheumatoid.
H. LAMPIRAN MATERI
Artritis Rheumatoid dan covid-19

1. Definisi Artritis Rheumatoid


Rheumatoid artritis atau rheumatik ialah adalah Penyakit dengan gejala yang
terdiri dari rasa nyeri dan kekakuan yang terutama mengenai otot gerak,
leher, bahu danpanggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia
lanjut sekitar 50 tahun keatas. (Luckman and Sorensen’s, 2000). Artritis
Reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit yang tersebar luas serta
melibatkan semua kelompok ras dan etnik di dunia. Penyakit ini merupakan
suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif
simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan persendian, seringkali
juga
melibatkan organ tubuh lainnya Sebagian besar penderita menunjukkan
gejala penyakit kronik yang hilang timbul, yang jika tidak diobati akan
menyebabkan terjadinya kerusakan persendian dan deformitas sendi yang
progresif yang menyebabkan disabilitas bahkan kematian dini. Walaupun
faktor genetik, hormon sex, infeksi dan umur telah diketahui berpengaruh
kuat dalam menentukan pola morbiditas penyakit ini.hingga etiologi AR yang
sebenarnya tetap belum dapat diketahui dengan pasti

2. Penyebab Artritis Rheumatoid


a Umur, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada
umur diatas 60 tahun.
b Jenis Kelamin, Secara keseluruhan dibawah 45 tahun frekuensi
kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun
frekuensi lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini
menunjukkan adanya peran hormon.
c Keturunan. Suku, prevalensi dan pola terkenanya lebih sering
dijumpai pada orang – orang Amerika asli dari pada orang kulit putih.
d Kegemukan : Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan
dengan meningkatnya resiko.
e Autoimun.
f Endokrin.
g Infeksi sterptococcus hemolitikus dan Streptococcus
non- hemolitikus.

3. Tanda dan Gejala Artritis


Rheumatoid a Nyeri pada sendi
yang terkena b Rasa kaku
c Hambatan pada pergerakan
sendi d Kaku pagi
e Pembesaran sendi
f Perubahan gaya
berjalan g Rasa tidak
enak badan
h Anoreksia dan penurunan berat badan

4. Patofisiologi Artritis Rheumatoid


Proses inflamasi di dalam persendian dapat terjadi dalam empat tahap:
1) Sinovitis yang terjadi karena kongesti dan edema pada membran
synovial serta kapsula sendi. Infiltrasi oleh limfosit, makrofa, dan
neutrofil membuat respon inflamasi local tersebut berlanjut. Sel-sel ini,
di samping sel-sel sinovial mirip-fibroblast, menghasilkan enzim yang
membantu menguraikan tulang dan kartilago.
2) Pannus-penebalan lapisan jaringan granulasi-menyelubungi
serta menginvasi kartilago dan pada akhirnya, menghancurkan
kapsula sendi serta tulang.
3) Ankilosis fibrosa-invasi fibrosa pada pannus dan pembentukan
peru- menyumbat rongga sendi;atrofi tulang dan ketidaksejajaran
yang
menyebabkan deformitas nyata dan disrupsi artikulasio tulang-tulang
yang saling berhadapan sehingga terjadi atropi otot serta
ketikseimbangan dan mungkin pula, dislokasi parsial (subluksasio).
4) Kalsifikasi jaringan fibrosa yang mengakibatkan ankilosis tulang
dan imobilitas total.
5. Komplikasi Artritis
Rheumatoid
a) Kelainan bentuk tulang
b) Kelumpuhan
c) Rasa nyeri
d) Deformitas sendi
6. Penatalaksaanaan Artritis Rheumatoid

 Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
rheumatic, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang
diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan
mobilitas dan mengurangi ketidakmampuan. Obat-obatan anti
inflamasion steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus
mengurangi sinovitis, meskipun tidak dapat memperbaiki atau
menghentikan proses patologis rheumatic.

 Perlindungan sendi
Rheumatik mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh
yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada
sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang
memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada lutut
berlebihan karena kaki yang tertekuk.

 Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien rheumatic yang
gemuk harus menjadi program utama pengobatan rheumatic.
Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya
keluhan dan peradangan.

 Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien rheumatik oleh karena
sifatnya yang menahun dan ketidakmampuannya yang
ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan
ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut
memikirkan penyakitnya. Pasien rheunatik sering kali keberatan
untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.

 Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan rheumatic, yang
meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat.
Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum latihan untuk
mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih aktif
sebaiknya diberi dingin dan obat-obatan gosok jangan dipakai
sebelum pemanasan.

 Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien rheumatic dengan
kerusakan sendi yang nyata dengan nyeri yang menetap dan
kelemahan fungsi. Tindakan yang dilakukan adalah osteomy untuk
mengoreksi ketidak lurusan atau ketidaksesuaian, debridement
sendi untuk menghilangkan fragmen tulangrawan sendi,
pembersihan osteofit.

 Pengobatan tradisional Artritis Rheumatoid


Ramuan tradisional untuk mengatasi rematik d an car a
pengolahannya :
1. Ramuan I (Jahe)
a Jahe 2 jari tangan, kayu manis 1 jari tangan, kencur 10
biji, cengkeh 10 biji, air 3 gelas Jahe dan kencur dicuci
bersih lalu dikupas dan diiris tipis.
b Cengkeh dan kayu manis dicuci bersih. Kemudian
campurkan dengan jahe dan kencur yang telah diiris
halus serta air sebanyak 3 gelas.
c Kemudian semua bahan yang telah dicampurkan direbus.
Air rebusan sisakan sampai menjadi satu gelas.
d Air rebusan tersebut dapat diminum 3 kali sehari
sebanyak satu gelas.Air rebusan tersebut dapat juga
ditambahkan madu atau gula batuagar tidak terlalu
pahit.

 Ramuan II (Buah Mahkota Dewa)


a Sebanyak 2 buah mahkota dewa diiris tipis tetapi tidak
mengenai bijinya, kemudian dijemur sampai dengan
kering
b .Setelah kering, diambil sebanyak ukuran 1 buah utuh untuk
direbus dengan air sebanyak 3 gelas sampai didapat
hasilnya sebanyak 1 gelas.
c Selanjutnya hasil yang satu gelas diminum 3 kali dalam
sehari. d Bisa digunakan sebagai pengganti bubuk
teh karena baunya
wangi

 Ramuan III (Daun Singkong)


Sebanyak 5 lembar daun singkong, 15 gram jahe dan kapur
sirihsecukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya.
Setelah diaduk, ramuan tersebut dioleskan pada bagian tubuh
yang sakit.

 Ramuan IV (Daun Belimbing Wuluh)


Sebanyak 100 gram daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh,
dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus, tambahkan
cukasecukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan
adonan bubur tersebut tadi ke daerah yang sakit.
7. Pencegahan artritis
Rheumatoid
a) Mengurangi konsumsi garam
b) Menghindari
kegemukan
c) Membatasi konsumsi lemak
d) Olah raga teratur
e) Makan banyak buah dan sayuran segar
f) Tidak boleh merokok dan minum alcohol
g) Latihan relaksasi
h) Berusaha dan membina hidup yang positif
i) Istirahat yang cukup
REFERENSI
Kalim, Handono. (1996). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI
Kowalak , jennifer P. 2011. Buku ajar patofisiologi . Jakarta : EGC .
Mansjoer, Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculaapius

Tulungagung, 20 April 2020


Pemateri

Sovia Kurnia Helena Sari


Lampiran 1 MEDIA PENYULUHAN

Covid-19
A. Definisi Covid-19
virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di
Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, terasuk yang tidak biasa
dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Dengan latar
belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia
panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang
cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah.

Virus COVID-19 menjangkiti orang yang berbeda secara berbeda. Menurut


WHO, berikut ini gejala umum COVID-19:
1. Demam
2. Kelelahan
3. Batuk kering
4. Sesak nafas dan nyeri
5. Sakit tenggorokan
6. Mual
7. Pilek
8. Diare (tidak selalu)
Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat, harus melakukan isolasi
mandiri dan menghubungi petugas medis untuk penanganan dan rujukan.
Orang dengan demam, batuk atau kesulitan bernafas harus
segera menghubungi dokter dan mendapatkan perawatan medis

B. Cara Pencegahan Covid-19

Dikutip dari WHO, untuk mencegah infeksi dan menekan penularan COVID-19, kamu
bisa melakukan beberapa upaya berikut ini:
a. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau bersihkan
dengan pembersih tangan berbasis alkohol.
b. Pertahankan jarak minimal 1 meter antara kamu dan orang yang batuk
atau bersin.
c. Hindari menyentuh wajah.
d. Tutupi mulut dan hidun saat batuk atau bersin.
e. Tetap tinggal di rumah bila merasa tidak sehat.
f. Jangan merokok atau aktivitas lain yang melemahkan paru-paru.
g. Lakukan menjaga jarak secara fisik, hindari perjalanan yang tidak perlu
dan menjauh dari kerumunan.

Tulungagung, 20 April 2020


Pemateri
Sovia Kurnia Helena Sari
Lampiran 2 MEDIA PENYULUHAN
REUMATHOID ARTHRITIS
Adalah :
Penyakit rematik degeneratif
yang terjadi pada sendi-sendi
penyangga berat badan.
Sendi-sendi yang sering
diserang adalah lutut, tulang
belakang dan jari tangan.

Penyebab :

Belum diketahui
Faktor resiko : umur

Gejala :
Oleh:
Sovia Kurnia Helena
Sari A2R18095 Kaku dan nyeri sendi pada
pagi hari selama 30 menit
Nyeri kalau sendi digerakkan
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Kumat-kumatan
STIKes HUTAMA ABDI HUSADA Pembengkakan
TULUNGAGUNG
2020/2021
Akibat / Komplikasi :

Gangguan penglihatan sampai buta


Payah jantung
Gangguan ginjal
Gangguan pembuluh darah otak
yang menyebabkan kelumpuhan

Cara menghindari / mencegah dan


mengobati :

Kurangi garam dalam


makanan Cara hidup yang
tidak
tegang (stress)
Memeriksa diri secara
teratur Maskan obat sesuai
petunjuk Dokter
Cara Pencegahan COVID
MENCEGAH COVID-19 1. Mencuci tangan 6 langkah
Apa itu covid 2. Memakai Masker
-19 ???? 3. Menjaga daya tahan tubuh
4. Tidak pergi ke
negara terjangkit
Virus Corona atau coronavirus 5. Menghindar kontak
adalah keluarga besar virus yang dengan hewan yang
bisa menyebabkan infeksi mulai berpotensi
dari flu biasa hingga Sindrom
Pernapasan Akud Parah ( SARS).
Penularan virus bisa melalui
udara.Penyebar dengan cara yang
mirip dengan selesma dan
Oleh:
flu.Virus ini menyerang sistem
Sovia Kurnia Helena Sari
A2R18095 pernapasan dan menyebabkan lesi
paru – paru.
 Gejala umum
menurut WhO??
1. Demam
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 2. Kelelahan
STIKes HUTAMA ABDI HUSADA 3. Batuk kering
TULUNGAGUNG 4. Sesak nafas & nyeri
2020/2021 5. Sakit tengorokan
6. Mual

Anda mungkin juga menyukai