Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN


SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2016-2018

TEUKU RAJA HARUN FAHLEVI


NPM:1702110002

PEMBIMBING I : IRMAWATI SE, M.Si, Ak, CA.


PEMBIMBING II : CUT FITRIKA SYAWALINA SE, M.Si

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh likuiditas,


profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap harga saham. Penelitian ini
dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sensus. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 36
perusahaan selama 3 tahun pengamatan. Jenis data dalam penelitian ini
menggunakan data sekunder. Pegujian hipotesis menggunakan analisis linear
berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) likuiditas,
profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap
harga saham (2) likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap harga saham
(3) profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap harga saham (4) ukuran
perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap harga saham

Kata Kunci: likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, harga saham


I. PENDAHULUAN

Perkembangan dunia membuat kemudahan dalam akses bisnis. Salah

satu cara perusahaan dalam memperoleh sumber pendanaan adalah dengan

listing di pasar modal. Pasar modal di Indonesia disebut Bursa Efek Indonesia

yang berkedudukan di Jakarta. Jika perusahaan sudah melakukan listing di

pasar modal, maka akses terhadap dana akan lebih mudah dilakukan. Untuk

menarik minat investor dalam melakukan investasi di suatu perusahaan, maka

manajemen perusahaan harus mengelola sumber daya perusahaan secara

maksimal sehingga dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Banyak

faktor yang dipertimbangkan oleh calon investor dan calon kreditor ketika

melakukan kegiatan investasi di suatu perusahaan.

Sebelum melakukan investasi, terlebih dahulu mereka melakukan

analisis terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan.

Analisis terhadap laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui sejauh mana

prospek perusahaan di masa yang akan datang. Harga saham merupakan salah

satu indikator yang digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan

investasi. Harga saham perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap

keuntungan yang akan diperoleh oleh investor. Nilai suatu perusahaan dapat

dilihat dari harga saham perusahaan tersebut. Peningkatan dan penurunan

harga saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Menurut Arifin (2007) dalam Fahlevi, Asmapane, dan Oktavianti

(2018), pada kondisi permintaan saham lebih besar, maka harga saham akan

naik, sedangkan kondisi dimana penawaran saham lebih besar, maka harga
saham akan menurun. Hal ini berarti semakin banyak permintaan akan saham

perusahaan maka semakin tinggi harga saham perusahaan tersebut.

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh investor dalam melakukan

keputusan investasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti likuiditas dan

profitabilitas. Rasio likuiditas dan profitabilitas menggambarkan kinerja

perusahaan. Kinerja perusahaan dapat tercermin dari laporan keuangan yang

dibuat oleh manajemen perusahaan. Untuk mengetahui perkembangan harga

saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2016-2018 dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut ini:

Tabel 1.1
Data Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman
(dalam Rupiah)

No Nama Perusahaan Harga Saham (Rp) Persentase


(%)
2015 2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 Wilmar Cahaya 675 1.350 1.290 1.375 100 4,44 6,59
Indonesia Tbk.
2 Budi Starch & 63 87 94 96 38,09 8,05 2,13
Sweetener Tbk.
3 Sekar Bumi Tbk. 945 640 715 695 32,28 11,72 2,79
4 Sekar Laut Tbk. 370 308 1.100 1.500 16,76 72 36,3
5 Indofood CBP 6.738 8.575 8.900 10.450 27,26 3,79 17,4
Sukses Makmur
Tbk.
Sumber: Data diolah (2019)

Dari Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa perusahaan sektor makanan

dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018

mengalami kenaikan maupun penurunan harga saham, sehingga berdampak

pada perolehan laba perusahaan makanan dan minuman tersebut. Pergerakan

harga saham ini menjadi pertimbangan bagi investor dalam melakukan


investasi di suatu perusahaan, sehingga berbagai kebijakan yang diambil oleh

pihak manajemen pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan harga saham

perusahaan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

manajemen harus mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi harga

saham perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti

tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Likuiditas,

Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham pada

Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2016-2018.”

II. KAJIAN PERPUSTAKAAN

2.1 Harga Saham

Harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai dari perusahaan

tersebut. Menurut Samsul (2006:45), saham merupakan bukti kepemilikan

perusahaan dimana pemiliknya disebut sebagai pemegang saham (shareholder

atau stockholder). Pengertian harga saham menurut Anoraga dan Pakarti

(2006:100) adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan

atau pemilikan suatu perusahaan. Pengertian lain mengenai harga saham

menurut Widoatmodjo (2005) adalah harga saham di bursa saham pada saat

tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan

penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Menurut Simatupang

(2010:21), harga saham merupakan nilai yang diperdagangkan di bursa efek.


Dengan kenaikan harga saham, maka akan memberikan insentif bagi

manajemen perusahaan berupa tingkat bonus yang ikut meningkat.

Peningkatan harga saham akan memberikan gambaran mengenai masa depan

perusahaan yang digunakan investor dalam pengambilan keputusan investasi.

Dalam penelitian ini, harga saham diukur menggunakan harga saham

penutupan (Jogiyanto, 2008). Harga saham penutupan merupakan harga

saham yang diminta oleh penjual dan pembeli pada akhir hari bursa.

2.2 Likuiditas

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek


menandakan perusahaan tersebut likuid. Salah satu faktor yang menyebabkan naik
atau turunnya harga saham adalah likuiditas perusahaan. Menurut Harahap (2007),
likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya. Semakin likuid suatu perusahaan, maka semakin tinggi tingkat
kepercayaan investor dalam melakukan investasinya. Pengertian lain likuiditas
menurut Sartono (2010) menyatakan bahwa likuiditas merupakan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Kewajiban
jangka pendek perusahaan dapat berupa pembayaran gaji karyawan, pembayaran
listrik dan kegiatan operasional perusahaan, hutang yang sudah jatuh tempo, dan
lainnya.
Dalam penelitian ini, likuiditas diukur menggunakan rasio lancar. Rasio
lancar merupakan suatu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek atau hutang yang akan segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan (Kasmir, 2009:113). Dengan demikian, rasio lancar merupakan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek menggunakan
aset lancarnya (aset lancar dibagi dengan hutang lancar). Semakin tinggi nilai
likuiditas menggambarkan bahwa aset lancar perusahaan lebih tinggi daripada utang
lancar perusahaan. Artinya perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya menggunakan aset lancar perusahaan. Semakin likuid suatu perusahaan
akan membuat prospek yang baik di masa yang akan datang.

2.3 Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang

dipertimbangkan oleh investor dan calon investor dalam melakukan keputusan

investasi. Hal ini dikarenakan profitabilitas berhubungan dengan tingkat

pengembalian dana yang investor investasikan di suatu perusahaan.

Kemampuan menghasilkan laba perusahaan meningkat, maka akan

meningkatkan harga saham perusahaan (Husnan, 2001). Peningkatan harga

saham akan meningkatkan pengembalian dana investor sehingga akan

meningkatkan kekayaan investor. Pertimbangan yang dilakukan oleh investor

saat melakukan investasi salah satunya adalah laba perusahaan. Informasi

mengenai laba perusahaan mencerminkan pengembalian dana yang

diinvestasikan oleh investor di suatu perusahaan.

Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur menggunakan ROA (return

on asset). ROA merupakan suatu ukuran tingkat pengembalian bisnis atas

seluruh aset yang ada (Sugiono dan Untung, 2008). Rumus ROA adalah

dengan cara membagi antara laba bersih dan total aset (Hery, 2015:193).

Profitabilitas suatu perusahaan menggambarkan kinerja yang dilakukan oleh

manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya perusahaan. Suatu

perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan membuat harga saham

menjadi meningkat karena terjadinya peningkatan permintaan saham

perusahaan.

2.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan digambarkan dengan total aset perusahaan pada

akhir tahun. Oleh karena itu, semakin besar suatu aset perusahaan maka
semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan yang besar

menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam

pengambilan keputusan investasi sehingga akan meningkatkan permintaan

akan saham perusahaan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan. Peningkatan harga saham akan meningkatkan

pengembalian terhadap investor. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan

menggunakan rumus log in total aset. Hal ini dikarenakan total aset setiap

perusahaan akan sangat besar. Hal ini dilakukan bertujuan untuk meratakan

data atau menghindari rentang data yang terlalu jauh. Rumus untuk ukuran

perusahaan adalah logaritma natural/Ln total aset (Ghozali, 2006)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan subjek, variabel, atau fenomena, sedangkan

sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili bagian populasi yang

bersifat representatif (Morissan, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2016-2018. Penentuan populasi dalam penelitian ini

menggunakan populasi sasaran. Populasi sasaran merupakan populasi spesifik

yang relevan dengan tujuan dan masalah penelitian (Teguh, 2005:120).

Kriteria penentuan populasi sasaran dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1
Penetapan Populasi Sasaran

No Kriteria 2016 2017 2018 Jumlah


1 Perusahaan makanan dan 17 17 17 51
minuman yang terdaftar di
BEI
2 Perusahaan yang tidak 2 2 2 6
menerbitkan laporan
keuangan secara berturut-
turut selama tahun
pengamatan
3 Perusahaan yang memiliki 3 3 3 9
laba negatif
Jumlah 12 12 12 36
Sumber: BEI, 2019

Dari Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa perusahaan makanan dan

minuman yang terdapat di BEI tahun 2016-2019 yang menjadi populasi

sasaran dalam penelitian ini adalah 12 perusahaan. Jumlah total pengamatan

selama tiga tahun adalah 36 perusahaan (12 perusahaan x 3 tahun). Penelitian

ini menggunakan metode sensus yaitu memasukkan seluruh elemen populasi

sebagai data pengamatan. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel

penelitian dapat dilihat pada lampiran 1.

3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh pihak lain (Sekaran, 2006). Data dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2016-2018. Laporan keuangan tersebut diakses dalam situs

resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).


3.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel merupakan atribut yang menjadi perhatian peneliti (Sekaran,

2006). Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel dependen dan

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga

saham, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah likuiditas,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan.

3.4 Definisi dan Operasional Variabel

Variable yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variable

dependen dan independen, dengan ringkasan dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Variabel Indikator


Dependen
1 Harga Harga saham merupakan Harga saham penutupan
saham harga saham di bursa (closing price)
saham pada saat tertentu (Widoatmodjo, 2005)
yang ditentukan oleh
pelaku pasar dan oleh
permintaan dan
penawaran saham yang
bersangkutan di pasar
modal (Widoatmodjo,
2005)
Independen
2 Likuiditas Likuiditas merupakan Current Asset = aset lancar
suatu rasio untuk utang lancar
mengukur kemampuan (Kasmir, 2009)
perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek
atau hutang yang akan
segera jatuh tempo pada
saat ditagih secara
keseluruhan (Kasmir,
2009:113).
3 Profitabilitas Profitabilitas adalah ROA = laba bersih
kemampuan perusahaan total aset
dalam menghasilkan (Hery, 2015)
laba dari aktivitas
normal bisnisnya (Hery,
2015)
4 Ukuran Jumlah aset perusahaan Ukuran perusahaan = Ln
Perusahaan (Ghozali, 2006) total aset (Ghozali, 2006)
Sumber: Data diolah (2019)

3.5 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis

3.5.1 Metode Analisis

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear

berganda dengan dan data diolah dengan bantuan SPSS. Analisis regresi linear

berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel likuiditas,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan (variabel independen) terhadap harga

saham (variabel dependen) pada perusahaan sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y=α+β 1 X 1 +β 2 X 2 +β 3 X 3 +ε

Keterangan:

Y = Harga saham
α = Konstanta
β = Parameter regresi
X 1 = Likuiditas
X 2 = Profitabilitas
X 3 = Ukuran Perusahaan
ε = Error term

3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis


Untuk menguji dan menganalisis pengarus likuiditas (X 1 ), profitabilitas

(X 2 ), dan ukuran perusahaan (X 3 ) terhadap harga saham (Y) dilakukan


pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Rancangan Pengujian Hipotesis secara Simultan

Dalam uji secara simultan dapat dilihat sebagai berikut:

- Jika H 01 :β 1 = 0, β 2 = 0, β 3 = 0 : maka H 0 diterima dan H a

ditolak. Artinya likuiditas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harga saham.

- Jika H a paling sedikit ada satu dari β (1, 2 atau 3) ≠ 0 : maka H 0

ditolak dan H a diterima. Artinya likuiditas, profitabilitas, dan ukuran

perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham.

2. Rancangan Pengujian Hipotesis secara Parsial

Dalam uji secara parsial dapat dilihat sebagai berikut:

- Jika H 02 :β 1 = 0 : maka H 0 diterima dan H a ditolak. Artinya

likuiditas secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.

- Jika H 02 :β 1 ≠ 0 : maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya

likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap harga saham.

- Jika H 03 :β 2 = 0 : maka H 0 diterima dan H a ditolak. Artinya

profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.

- Jika H 03 :β 2 ≠ 0 : maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya

profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap harga saham.

- Jika H 04 :β 3 = 0 : maka H 0 diterima dan H a ditolak. Artinya

ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.


- Jika H 04 :β 3 ≠ 0 : maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya

ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap harga saham.

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:

Jika β 1 - β 3 = 0: H 0 diterima

Jika β 1 - β 3 ≠ 0: H 0 ditolak

IV. HASIL PENELITIAN

4.1 Deskriptif Penelitian

Analisis dilakukan sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan.

Data yang diuji meliputi likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan

harga saham. Deskriptif statistik memberi gambaran atau deskriptis suatu data

yang dilihat dari nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata (mean), dan

standar deviasi. Hasil deskriptif statistik dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maksimum Mean Std.


Deviation
Harga Saham 36 87.00 16000.00 3948.2778 4182.51455
Likuiditas 36 .67 8.64 2.5725 1.96988
Profitabilitas 36 .01 .53 .1208 .12260
Ukuran
36 14.64 30.50 22.7017 6.12638
Perusahaan
Valid N (listwise) 36
Sumber: Data Diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 4.1 maka dapat terlihat nilai minimum, nilai

maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari setiap variabel penelitian

ini. Jumlah total pengamatan sejumlah 36 perusahan makanan dan minuman


yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018. Variabel dependen dalam penelitian

ini yaitu harga saham.

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis

Untuk menguji pengaruh likuiditas, profitabilitas, dan ukuran

perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018 menggunakan regresi linear berganda

dengan bantuan SPSS. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan

bantuan SPSS menghasilkan regresi pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dapat ditunjukkan oleh Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen)
(Persamaan Regresi)
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 5297.652 2093.434 2.531 .017
Likuiditas 458.020 218.903 -.216 -2.092 .044
1 Profitabilitas 24055.120 3923.182 .705 6.132 .000
Ukuran
135.575 77.828 -.199 -1.742 .091
Perusahaan
a. Dependent Variabel: Harga Saham
Sumber: Data Sekunder setelah diolah dengan SPSS, 2019

Dari perhitungan statistik seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.2

maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 5.297,652 + 458 X 1 + 24.055,12 X 2 + 135,575 X 3 +e

Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa nilai konstanta

(α) sebesar 5.297,652 yang menunjukkan bahwa nilai perusahaan sebesar


5.297,652 apabila masing-masing variabel X 1 -X 3 dianggap bernilai nol

atau tidak ada. Nilai koefisien konstanta yang positif menunjukkan bahwa

kinerja keuangan perusahaan mengalami kenaikan. Nilai regresi X 1 atau

variabel likuiditas sebesar 458. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1

% variabel likuiditas, sementara ROA dan ukuran perusahaan (log in asset)

diasumsikan bernilai tetap, maka harga saham akan mengalami meningkat

sebesar 458.

Nilai regresi profitabilitas atau variabel ROA sebesar 24.055,12. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 % variabel profitabilitas, sementara

CA dan ukuran perusahaan (log in asset) diasumsikan bernilai tetap, maka

harga saham akan mengalami penurunan sebesar 24.055,12. Nilai regresi

ukuran perusahaan atau variabel log in total asset sebesar 135,575. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 % variabel ukuran perusahaan,

sementara CA dan ROA diasumsikan bernilai tetap, maka harga saham akan

mengalami kenaikan sebesar 135,575.

4.3 Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan secara

Simultan terhadap Harga Saham

Berdasarkan pengujian hipotesis yang pertama merupakan jawaban

rumusan masalah yang pertama. Hasil pengujian hipotesis yang pertama

dalam penelitian ini merupakan jawaban apakah likuiditas, profitabilitas, dan

ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat nilai koefisien beta (β) likuiditas, profitabilitas,
dan ukuran perusahaan terhadap harga saham tidak sama dengan nol. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa semua nilai koefisien beta (β) ≠ 0.

Hasil tersebut dimasukkan dalam kriteria menerima dan menolak

hipotesis. Maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya likuiditas,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap harga saham. Oleh karena itu hipotesis pertama dalam penelitian ini

diterima, artinya likuiditas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh

secara simultan terhadap harga saham.

Tabel 4.3
Nilai Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
a
1 .817 .667 .636 2523.67007 1.216
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: Data Sekunder setelah diolah dengan SPSS, 2019

Berdasarkan Tabel 4.3, nilai R square sebesar 0,667 atau 66,7 %.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 66,7 % variabel Y (harga saham)

dapat dipengaruhi oleh variabel independen dalam penelitian ini (likuiditas,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan). Dengan demikian, keseluruhan

variabel independen dalam penelitian ini menjelaskan 66,7 % variabel harga

saham, sedangkan 33,3 % lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

terdapat dalam penelitian ini.

4.4 Pembahasan
Untuk memperjelas hasil pengujian hipotesis yang menggunakan

analisis regresi linear berganda, maka berikut ini akan dibahas pengaruh

variabel independen yaitu likuiditas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan

terhadap variabel dependen yaitu harga saham.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Likuiditas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan

terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

di BEI tahun 2016-2018.

2. Likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018.

3. Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018.

4. Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka penguji

akan memberikan saran sebagai berikut:


1. Perusahaan lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga

saham perusahaan. Dengan demikian, maka perusahaan dapat meningkatkan

harga saham perusahaan.

2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk mengembangkan faktor-faktor

lain yang mempengaruhi harga saham perusahaan

3. Diharapkan pada peneliti selanjutnya menggunakan rumus perhitungan yang

berbeda dengan penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Ansofino, Jolianis, Yolamalinda, Hagi Arfilindo. 2016. Buku Ajar Ekonomika.


Yogyakarta. Deepublish.

Arifin, Nitra Fitriani dan Silviana Agustami. 2016. Pengaruh Likuiditas,


Solvabilitas, Profitabilitas, Rasio Pasar, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Subsektor
Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
2014). Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan.

Erianti, Elsa dan Ruzikna. 2018. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas


terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar
dan Kimia Subsektor Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
JOM Fisip. Vol. 5.

Fahlevi, Rido Raiza., Set Asmapane., dan Bramantika Octavianti. 2018.


Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Akuntabel.

Fuad, M., Christine H., Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF. 2006. Pengantar
Bisnis. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Gani, Irwan dan Siti Amalia. 2015. Alat Analisis Data. Yogyakarta. Andi
Offset.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang.


Badan Penerbit Undip.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang. Badan Penerbit Undip.
Gujarati, D. N. 2003. Basic Economics. New York: Mc Graw. Hill Company.

Gunarsih dan Daryanto Hesti Wibowo. 2014. Analisis Likuiditas terhadap


Harga Saham Perusahaan Telekomunikasi dalam Kondisi Financial
Distress: Bursa Efek Indonesia 2009-2013. Jurnal Transparansi. Vol.
6. No. 2.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis terhadap Laporan Keuangan.


Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Hery. 2015. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta. Grasindo.

Husnan, S. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.


Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Jensen, Michael C dan Wiliam H Meckling. 1976. Theory of The Firm.
Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure.
Journal of Financial Economics. Vol. 3 No. 4: 323-329.

Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.


Yogyakarta. BPFE.

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Rajawali Pers.

Kodrat, David Sukardi dan Kurniawan Indonanjaya. 2010. Manajemen


Investasi: Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis
Saham. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Kodriyah, K., dan Fitri A. 2017. Pengaruh Free Cash Flow dan Leverage
terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di BEI.
Jurnal Akuntansi. Vol. 3. No.2.

Mardian, Aditya Fahri dan Fauji Sanusi. 2017. Pengaruh Likuiditas terhadap
Harga Saham dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening.
Tirtayasa Ekonomika. Vol. 12. No.2.

Martani, Dwi., Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita,


Edward Tanujaya. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah: Berbasis
PSAK. Jakarta. Salemba Empat.

Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta. Kencana.

Octaviani, Santi dan Dahlia Komalasari. 2017. Pengaruh Likuiditas,


Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Harga Saham. Jurnal
Akuntansi. Vol. 3. No.2.

Anda mungkin juga menyukai