Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.

S DENGAN STROKE
DI DESA PONCOREJO – GEMUH
KENDAL

Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan keluarga profesi Ners


Pembimbing Akademik : Ns. Umi Hani, M.Kep,Sp.Kep.Kom

OLEH :
MUHAMMAD YUSUF AINUL RIZAL
NIM: 1908058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2020

1
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian dilakukan mulai hari kamis, tanggal 30 April 2020 di rumah keluarga
Ny. S
A. Pengkajian
I. Data Umum
1. Nama KK : Ny. S
2. Umur : 58 Tahun
3. Pendidikan : Tidak tamat SD
4. Pekerjaan : Tidak bekerja
5. Alamat : RT 2 RW 8 Desa Poncorejo
6. Daftar Anggota Keluarga :

Hub dg
Umur L/ P Pendidikan
No Nama KK

1. Ny. S KK 58 th P Tidak tamat SD


2. Nn. T Anak 28 th P Tamat SMP
3. Tn. P Menantu 23 th L Tamat SMK

Genogram 3 generasi :

2
Keterangan
: Laki – laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Klien
: Meninggal
: Pisah

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. S adalah Single parent.
8. Budaya
8.1 Suku bangsa : Jawa
8.2 Bahasa yang digunakan “ Bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari –
hari adalah bahasa jawa“

9. Agama
Ny. S maengatakan “Kami semua anggota keluarga beragama Islam,
tapi semenjak sakit saya tidak tidak bisa menjalankan sholat berjamaah
di mushola

10. Status sosial Ekonomi Keluarga


10.1 Pekerjaan Anggota keluarga
Ny. S mengatakan “saya tidak bekerja, yang berkerja untuk
memenuhi kebutuhan setiap hari adalah menantu saya yang
bekerja sebagai supir truck”
10.2 Penghasilan Anggota keluarga
Penghasilan yang didapat menantu saya belum menentu, setiap
harinya terkadang 50.000 - 100.000 rupiah.
10.3 Pemenuhan kebutuhan sehari – hari
Ny. S mengatakan“Penghasilan tersebut hanya cukup untuk
kebutuhan makan sehari-hari“
10.4 Tabungan / Asuransi
Ny. S mengatakan tidak memiliki tabungan ataupun asuransi
3
11. Kebutuhan rekreasi
11.1Rekreasi yang digunakan di dalam rumah
Ny.S megatakan ia tidak pernah rekreasi kemana-mana“ hiburannya di
rumah
hanya menonton TV karena tidak bisa kemana-mana”
11.2 Rekreasi yang dilakukan di luar rumah
“Tidak pernah rekreasi bersama keluar rumah sejak sakit karena
untuk berjalan susah apa lagi sekarang sedang wabah penyakit”

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahapan perkembangan keluarga
Keluarga Ny. S sekarang pada tahap perkembangan keluarga dengan
lanjut usia. Tugas perkembangan keluarga yang seharusnya dilalui
oleh keluarga adalah mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan, adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,
teman, kekuatan fisik dan pendapatan, mempertahankan hubungan
dengan anak dan sosial masyarakat dan melakukan “life review”

Ny. S ditinggal suaminya Tn. M yang sudah tiada semenjak ± 1


tahun yang lalu.“ suami saya sudah meninggal ± 1 tahun yang lalu
karena penyakit stroke sejak lama”

2. Tugas Tahapan perkembangan yang belum terpenuhi


Ny. S mengatakan: “semenjak sakit tidak bisa beraktivitas dalam
semestinya karena kondisinya yang susah berjalan tidak seperti dulu
terkadang perlu dibantu untuk di papah serta keadaan rumah yang
berbeda sejak almarhum suami tiada”

3. Riwayat keluarga inti


Menurut keterangan Ny. S “Saya dan almarhum suami asli orang sini
sejak kecil”
4. Riwayat keluarga sebelumnya.
4.1 Riwayat Hubungan Keluarga
“Kadang-kadang masih bertemu dengan saudara –saudara saya karena

rumahnya dekat-dekat”
4
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
1.1. Status rumah
Status rumah merupakan rumah dengan status hak milik atas nama Alm Tn. M
1.2. Perincian Denah Rumah
Jenis bangunan permanent dengan ukuran 15x10 m, yang terdiri dari :
1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur. Lantai
masih tanah. Ruang tamu pintu selalu dibuka. Atap terbuat dari
genting. Dapur terletak dibelakang dekat kamar mandi. MCK
terletak didalam rumah, sumber air dari sumur dengan sanyo.
Keluarga memiliki tempat penampungan air yaitu bak mandi,
kondisi ruangan kurang teratur, atap terbuat dari genting, tidak
dipasang eternit.

1.3. Kebiasaan Keluarga Dalam perawatan Rumah

Ny. S mengatakan “Biasanya anak saya yang mengurus rumah


setiap harinya yang menyapu dan mengepel”

1.4. Sistem Pembuangan Sampah

Menurut keterangan Nn. T “ Pembuangan sampah di taruh tong


kemudian dibakar”.

1.5. Sistem drainage air


Keluarga Ny. S memiliki selokan untuk membuang limbah
keluarga
dan selokan tersebut berada dibelakang rumah, selokannya tidak
lancar.

1.6. Penggunaan jamban


Keluarga memiliki jamban jenisnya kloset jongkok yang letaknya
didalam kamar mandi

1.7. Kondisi Air


Keluarga memakai sumber air dari sumur menggunakan sanyo
untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari, kondisi air bersih,
tidak
5
berbau, berasa ataupun berwarna

6
1.8. Pengetahuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang berkaitan
dengan Lingkungan.
Ny. S mengatakan : “kalau lingkungan kotor akan mengakibatkan
masyarakat mudah sakit”.

2. Karakteristik tetangga dan Komunitas


Nn. T “Warga sekitar sini mempunyai perkumpulan ibu-ibu satu RW yang
diadakan setiap 1 minggu sekali berupa arisan dan pengajian kecil yang
sekarang sejak ibu sakit saya yang menggantikan ibu saya karena sudah
tidak mampu untuk berangkat, apabila ada salah satu annggota ibu-ibu
perkumpulan RW tersebut yang sakit maka bersama-sama menjenguk
dan memberikan bantuan sedikit dana dari yang dikumpulkan anggota
perkumpulan. Namun semenjak wabah ini pertemuan sementara
ditiadakan”

Menurut Ny. S hubungan keluarganya dengan tetangga baik-baik saja, tapi


sejak sakit Ny. S mengatakan terbatas untuk berjalan, sehingga tidak
pernah pergi kemana-mana hanya bisa duduk diteras depan rumah
Ny. S merasa nyaman hidup ditengah-tengah masyarakat, menurutnya
layaknya keluarga sendiri, saling membantu jika ada kesulitan.
Ny. S Tampak dengan kebingungan ketika ditanya masalah kesehatan yang
muncul dalam kehidupan ditengah masyarakat beliau mengatakan
“sekarang ini yang saya tau sedang wabah corona”

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Menurut keterangan Nn. T alat transportasi yang ada didaerah banyak
seperti angkutan kota, bis namun untuk masuk sampai rumahnya belum
ada kendaraan umum yang masuk, jalan satu – satunya adalah naik
kendaraan pribadi
Ny. S mengatakan tidak pernah kemana-mana. Paling anak dan
menantunya saya kalau berpergian memakai sepedamotor. Kalau
menantunya berangkat bekerja dengan truck.

7
4. Perkumpulan keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Ny. S mengatakan keluarganya hanya aktif ikut perkumpulan warga yang
diadakan di RWnya saja.

Nn.T mengatakan “Perkumpulan di masyarakat memang banyak


manfaatnya selain berkumpul bersama bisa menjalin tali silaturohmi
yang lebih erat”

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. S mengatakan “Kami melakukan komunikasi baik”
Nn. T menjelaskan “terkadang saya sulit paham akan perkataan ibu saya
karena sejak sakit berbicaranya sedikit pelo”
2. Struktur Kekuatan keluarga
Menurut keterangan ny. S “…..keputusan dengan berbicara bersama”.
3. Struktur peran
Ny.S tidak bekerja yang satu-satunya tulang punggung keluarganya adalah
menantunya.
4. Nilai dan norma budaya
Ny. S mengatakan sebelum wabah anaknya rajin mengikuti kegiatan
pertemuan diwilayah RWnya menggantikannya yang sudah tidak bisa
mengikuti. Keluarga mengatakan dalam keluarga menghormati satu
sama lain namun tetap menjaga agar suasana rumah bisa hidup dengan
saling menghargai namun jika ada masalah keluarga membicarakan
dengan serius antar anggota.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny. S sangat menyayangi anaknya, karena semenjak suaminya tiada anak
dan menantunya yang tinggal bersama dan merawatnya
1. Fungsi Sosial
Ny. S mengatakn “Kami saling menyayangi dan cukup baik dalam
berkomunikasi, terkadang berinterakasi dengan tengga sebelah rumah

8
sekedar mengobrol”
2. Fungsi Reproduksi
“Saya sudah tidak menstruasi, dan suami saya sudah tiada”
Ny. S menerangkan
3. Fungsi sosialisasi.
Ny. S mengatakan “ terkadang bergaul dengan tetangga sebelah rumah
sekedar mengobrol ketika saya duduk diteras rumah, hubungna saya
dengan tetangga baik-baik saja, mereka juga mau membantu memapah
saya jalan bila tidak ada anak saya”
4. Fungsi Perawatan Kesehatan

4.1. Kemampuan keluarga Mengenal masalah kesehatan


Nn. T tahu penyakit yang diderita Ny. S adalah pernah mengalami
stroke, dan keluarga mengetahui Ny. S sekarang tidak seperti
dahulu sebelum sakit, namun Nn. T dan Ny. S menanyakan cara
untuk perawatan mandiri yang harus dilalukan guna meningkatkan
upaya kesembungan.
4.2. Kemampuan keluarga Mengambil keputusan mengenai tindakan
keperawatan
Nn. T mengatakan “kami upayakan untuk kesembuhan ibu saya namun
untuk biaya pengobatan kami mengalami kesulitan karena
pendapatan yang pas-pasan” keluarga menyadari ada masalah
dengan anggota keluarganya yaitu Ny. S yang mengalami stroke
4.3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Nn. T mengatakan,”dulu setelah sakit rajin membawa Ny. S ke rumah


sakit untuk kontrol karena terbentur biaya akhirnya ibu minta
pengobatan dirumah oleh tenaga kesehatan didekat rumah yang
bekerja di puskesmas untuk sekedar kontrol kondisi secara mandiri
bila ibu saya sedang sakit, ke puskesmas sebelumnya rutin 1 bulan
sekali ikut program lansia, namun karena ada wabah corona ini jadi
sekarang tidak ada.”
4.4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Menurut keterangan Nn. S, Keluarga sudah membuatkan tempat

9
untuk BAB/BAK dengan menggunakan kursi yang di lobangi
tengahnya agar Ny.M tidak kesulitan
4.5. Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Nn. T mengatakan karena terbentur biaya pengobatan Ny. S hanya


dapat dilakukan dirumah oleh tenaga kesehatan didekat rumah yang
bekerja di puskesmas untuk sekedar kontrol kondisi secara mandiri
bila ibu saya sedang sakit, ke puskesmas sebelumnya rutin 1 bulan
sekali ikut program lansia, namun karena ada wabah corona ini jadi
sekarang tidak ada.
5. Fungsi Ekonomi
Ny. S mengatakan “Uang pendapatan dari hasil menantunya menjadi sopir
truck hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari saja”

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka panjang-pendek
Ny. S mengatakan “Ingin segera sembuh sedia kala sehingga bisa beraktifitas
pada umumnya. Karena saya dengan kondisi seperti ini merasa
membebankan anak dan menantu saya apalagi anak saya sudah hamil 5
bulan sebentar lagi melahirkan dan menantu saya saja yang bekerja
dengan pendapatan yang pas-pasan”

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Nn. T mengatakan, ”Dengan kekawatiran ibu saya yang memiliki pemikiran
membebani saya dan suami saya terus menerus, malah akan mengganggu
kesembuhannya.”
3. Strategi Koping Yang digunakan
Nn. T mengatakan “Jika ada masalah kami memilih berdiskusi untuk
kebaikan ibu saya, dan pasrah kepada Allah”

VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga


Ny. S dan Nn. T berharap bisa mendapatkan berbagai informasi kesehatan
dan mampu memberikan penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi

10
keluarganya tentang bagaimana menjaga pola hidup dan merawat
anggota keluarga yang mengalami stroke.
VIII. Hasil pemeriksaan fisik Ny.S, tanggal 30 April 2020

No Pemeriksaan Ny. S
1 Kepala
Rambut Beruban, tidak rontok
Mata Tidak anemis
Hidung Simetris,tidak ada polip
Telinga Aurikula simetris, bersih, tidak terdapat penumpukan
serumen
Mulut Gigi sudah ada yang tanggal, mulut bersih. Tidak ada
lesi.
Leher Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
kesulitan menelan .
2 Dada
Bentuk Simetris
Paru
Inspeksi Gegakan dada ritmis
Ausultasi Wheezing terdengar
Perkusi Redub
Palpasi Fremitus positif
Jantung
Inspeksi Tidak tampak ictus cordis
Ausultasi Suara S1-S2 terdengar
Perkusi normal, Sonor
Palpasi
3 Abdomen
Bentuk Datar
Inspeksi Peristaltik terdengar 10-
Ausultasi 20 kali/menit
Perkusi Redub
Palpasi Tidak teraba hepar dan
tidak ada nyeri tekan.

11
4 Ekstremitas
Atas dan Bawah Mengalami keterbatasan pergerakan pada tangan
kanan dan kaki kanan karena kelemahan otot dengan
kekuatan tonus otot 4
5 Tanda-tanda
Vital
Tek. darah
Suhu badan 130/70 mmHg.
Nadi 36,5 0 C
Pernafasan 88 kali/ menit
Tinggi badan 20 kali / menit
Berat badan 143 Cm
60 Kg

B. Analisa Data
Data Problem Etiologi
DS : Penurunan Kurangnya prmahaman
- Ny. .S mengatakan semenjak sakit tidak koping informasi yang
bisa beraktivitas dalam semestinya keluarga didapatkan keluarga
karena kondisinya yang susah berjalan dalam mengatasi
tidak seperti dulu terkadang perlu dibantu kondisi penyakit
untuk di papah anggota keluarga

- Ny. S mengatakan “Ingin segera sembuh


sedia kala sehingga bisa beraktifitas pada
umumnya. Karena saya dengan kondisi
seperti ini merasa membebankan anak
dan menantu saya apalagi anak saya
sudah hamil 5 bulan sebentar lagi
melahirkan dan menantu saya saja yang
bekerja dengan pendapatan yang pas-
pasan”

- Nn. T mengatakan, ”Dengan kekawatiran


ibu saya yang memiliki pemikiran
membebani saya dan suami saya terus
menerus, malah akan mengganggu

12
kesembuhannya.”

- Nn. T mengatakan “Jika ada masalah


kami memilih berdiskusi untuk kebaikan
ibu saya, dan pasrah kepada Allah”

DO :
- Ny.S ketika berjalan sedikit susah dan
terkadang dibantu untuk di papah

- Ny. S tampak mengawatirkan kondisinya


yang merepotkan anaknya kerena belum
membaik seperti sebelum sakit

- Nn. T tampak saat ada pasrah dengan


kondisi yang dialami Ny. S
DS : Peme Ketidakmampuan
- Nn. T mengatakan, ”dulu setelah sakit li mengatasi masalah
rajin membawa Ny. S ke rumah sakit h penyakit anggota
untuk kontrol karena terbentur biaya a keluarag
akhirnya ibu minta pengobatan dirumah r
oleh tenaga kesehatan didekat rumah a
yang bekerja di puskesmas untuk sekedar a
kontrol kondisi secara mandiri bila ibu n
saya sedang sakit, ke puskesmas k
sebelumnya rutin 1 bulan sekali ikut e
program lansia, namun karena ada wabah s
corona ini jadi sekarang tidak ada.” e
h
- Nn. T dan Ny. S menanyakan cara untuk
at
perawatan mandiri yang harus dilalukan
a
guna meningkatkan upaya kesembungan.
n

DO : ti

- Keluarga tampak belum begitu d

memahami cara merawat klien secara a

13
k
lebih efektif
e
- Keluarga tidak pernah melatih klien
f
untuk latihan mobilisasi yang tepat
e
- Lantai masih dari tanah k
ti
f

14
C. Perencanaan Keperawatan
I. Skoring
1. Diagnosis keperawatan: Penurunan koping keluarga
Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah : 1 2/3x1
- Ny. S mengatakan semenjak sakit tidak
= 0,66
Tidak sehat (3)
bisa beraktivitas dalam semestinya
Ancaman Kesehatan (2)
karena kondisinya yang susah berjalan
Krisis/Keadaan Sejahtera
tidak seperti dulu terkadang perlu
(1)
dibantu untuk di papah

- Ny. S mengatakan “Ingin segera


sembuh sedia kala sehingga bisa
beraktifitas pada umumnya. Karena
saya dengan kondisi seperti ini merasa
membebankan anak dan menantu saya
apalagi anak saya sudah hamil 5 bulan
sebentar lagi melahirkan dan menantu
saya saja yang bekerja dengan
pendapatan yang pas-pasan”

- Nn. T mengatakan, ”Dengan


kekawatiran ibu saya yang memiliki
pemikiran membebani saya dan suami
saya terus menerus, malah akan
mengganggu kesembuhannya.”

- Nn. T mengatakan “Jika ada masalah


kami memilih berdiskusi untuk
kebaikan ibu saya, dan pasrah kepada
Allah”

15
Kemungkinan diubah : 2 2/2x2 Kemungkinan masalah dapat diubah
=2
Mudah (2) tergolong mudah, karena keluarga belum
Sebagian (1) begitu memahami cara mengatasi kondisi
Tidak dapat (0) klien dalam meningkatkan kesembuhan

Kemungkinan dicegah : 1 2/3x1 Kemungkinan masalah dapat dicegah


= 0,66
Tinggi (3) tergolong cukup, karena masalah ini berupa
Cukup (2) kurang pemaham yang diharapkan setelah
Rendah (1) diberikan arahan keluarga menjadi paham
akan penanganan masalah tersebut
Menonjolnya masalah : 1 0/2x1 Masalah gangguan mobilisasi fisik Ny. S
= 0,5
Membutuhkan perhatian oleh keluarga beranggapan tidak
segera (2) membutuhkan perhatian segera karena
Tidak membutuhkan masalah sudah berjalan lama
perhatian segera (1)
Tidak dirasakan sebagai
masalah atau kondisi yang
membutuhkan perubahan (0)
Total 3,82

2. Diagnosis keperawatan: pemeliharaan kesehatan tidak efektif

Kriteria Bobot Total Pembenaran

16
Sifat Masalah : 1 2/3x1
- Nn. T mengatakan,”dulu setelah sakit
= 0,66
Tidak sehat (3)
rajin membawa Ny. S ke rumah sakit
Ancaman Kesehatan (2)
untuk kontrol karena terbentur biaya
Krisis/Keadaan Sejahtera
akhirnya ibu minta pengobatan
(1)
dirumah oleh tenaga kesehatan
didekat rumah yang bekerja di
puskesmas untuk sekedar kontrol
kondisi secara mandiri bila ibu saya
sedang sakit saja, dan tidak pernah ke
puskesmas”

- Nn. T dan Ny. S menanyakan cara


untuk perawatan mandiri yang harus
dilalukan guna meningkatkan upaya
kesembungan.
Kemungkinan diubah : 2 2/2x2 Karena pengetahuan keluarga tentang
=2
Mudah (2) pemeiharaan kesehatan tentang
Sebagian (1) penyakitnya kurang, sementara sumber
Tidak dapat (0) daya keluarga cukup, sehingga
kemungkinan diubah mudah
Kemungkinan dicegah : 1 3/3x1= Penyakit sudah berjalan lama sudah
1
Tinggi (3) mengalami gangguan gerak, keluarga
Cukup (2) skarang tidak mengupayakan kegiatan
Rendah (1) mencari kesehatan
Menonjolnya masalah : 1 1/2x1 Keluarga mengaggap sakitnya ny.S
= 0,5
Membutuhkan perhatian merupakan masalah, tapi tidak
segera (2) memerlukan penanganan segera karena
Tidak membutuhkan perhatian sudah berjalan lama.
segera (1)
Tidak dirasakan sebagai
masalah atau kondisi yang
membutuhkan perubahan (0)
Jumlah 4,16

17
Diagnosa Perioritas Keperawatan

1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan


ketidakmampuan mengatasi masalah penyakit anggota keluarga

2. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurangnya pemahaman


informasi yang didapatkan keluarga dalam mengatasi kondisi penyakit
anggota keluarga

18
II. Rencana Asuhaan Keperawatan

Diagnosa
Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
keperawatan
Pemeliharaan Luaran utama: Pemeliharaan Intervensi Utama :
kesehatan tidak
kesehatan - Edukasi kesehatan tentang
efektif
Kemampuan mengidentifikasi, penyakit dan perawatan
mengelola, dan/atau menemukan - Penentuan bersama tentang
bantuan untuk mempertahankan pemeliharaan kesehatan
kesehatan meningkat, dengan yang lebih efektif
kriteria hasil: - Promosi perilaku upaya
- Menunjukkan perilaku adaptif kesehatan
meningkat Intervensi Pendukung :
- Dukungan kepatuhan
- Menunjukkan pemahaman perilaku
Program pengobatan
sehat
- Kemampuan menjalankan perilaku
sehat meningkat
Penurunan Luaran utama : Status koping Intervensi utama:
koping - Dukungan koping
keluarga
keluarga
keluarga terhadap
Perilaku anggota keluarga dalam
perawatan anggota
mendukung, membantu dan
keluarga
memotivasi anggota keluarga yang
- Promosi koping keluarga
sakit terhadap mengatasi masalah
yang lebih efektif
kesehatan membaik.
Intervensi pendukung:
Kriteria hasil:
- Dukungan pengambilan
- kepuasan terhadap perilaku
keputusan
bantuan anggota keluarga lain
meningkat
- komitmen pada perawatan
meningkat
- kekhawatiran tentang anggota klg
menurun

19
D. Implementasi Keperawatan

Hari/Tgl/ No. Dx
Implementasi Evaluasi Formatif TTD
Jam Perioritas
Jumat, 15 1 - Edukasi kesehatan tentang S: Yusu
Mei 2020 penyakit dan perawatan 1. Keluarga Ny. S mengatakan belum mengetahui secara detail f
(15.30) - Penentuan bersama tentang mengenai penyakit stroke
pemeliharaan kesehatan 2. Keluarga berharap dapat dijelaskan secara rinci tentang
yang lebih efektif penyakit stroke
- Promosi perilaku upaya 3. Keluarga mengatakan masih bingung akan pemeliharaan yang
kesehatan tepat dalam merawat Ny. S
- Dukungan kepatuhan 4. Keluarga mengatakan belum memahami pengobatan yang
Program pengobatan yang tepat.
O:
1. Ny. S dan keluarga memperhatikan materi yang disampaikan
dan mau diajarkan cara latihan gerak untuk penderita stroke
2. Keluarga Ny. S mau mengikuti apa yang dianjurkan cara
pemeliharan yang tepat dan agar membantu perawatan secara
lebih efektif
3. Ny. S dan keluarga mau mengikuti apa yang dianjurkan akan
patuh pada program pengobatan secara mandiri maupaun
layanan kesehatan setempat agar membantu mempercepat
kesembuhannya.
Rabu, 20 2 - Dukungan koping keluarga S: Yusu
Mei 2020 terhadap perawatan 1. Keluarga mengatakan merasa bingung dalam merawat Ny. S f
(15.000 anggota keluarga yang merasa cemas akan penyakitnya takkunjung sembuh
- Promosi koping keluarga 2. Ny. S mengatakan merasa kawatir dengan penyakitnya yang
yang lebih efektif akan membebani keluarganya dalam merawatnya
- Dukungan pengambilan O:
keputusan 1. Keluarga mau mengikuti anjuran dalam perawatan Ny. S akan
selalu memberikan dukungan dan pendekatan agar tidak terlalu
mengawatirkan penyakitnya yang takkunjung sembuh
2. Keluarga dan Ny. S mau mengikuti ajuran untuk lebih saling
terbuka satu sama lain dalam menghadapi masalah keluarga
sehingga memudahkan dalam bermusyawarah dan mengambil
keputusan dengan secara diskusi bersama
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif TTD
/Jam
1 Jumat, Pemeliharaan kesehatan tidak efektif S: Yusu
15 Mei 1. Keluarga Ny. S mengatakan sudah mengetahui tentang stroke, pola f
2020 hidup sehat dan cara latihan gerak untuk penderita stroke dan
(16.30) memahami dalam pengobatan secara tepat.
O:
1. Keluarga Ny. S memperhatikan materi yang disampaikan
2. Keluarga Ny. S kooperatif diajarkan latihan gerak untuk penderita
stroke
3. Keluarga Ny. S tampak memahami cara pemeliharan yang tepat agar
membantu perawatan secara lebih efektif
4. Keluarga Ny. S tampak memahami akan patuh pada program
pengobatan secara mandiri maupaun layanan kesehatan setempat agar
membantu mempercepat kesembuhannya.
A:
Masalah pemeliharaan kesehatan tidak efektif teratasi
P:
Pertahankan intervensi
2 Rabu, 20 Penurunan koping keluarga S: Yusu
Mei 1. Keluarga mengatakan sudah memahami cara mengatasi Ny. S yang f
2020 merasa cemas akan penyakitnya takkunjung sembuh dengan dukungan
(15.30) dan pendekatan yang tepat.
2. Ny. S dan keluarga mengatakan akan saling terbuka satu sama lain
dalam menghadapi masalah keluarga yang ada dengan diskusi dan
musyawarah bersama
O:
1. Keluarga tampak kooperatif diberikan anjurakan dalam memberikan
dukungan terhadap kekawatiran Ny. S akan penyakitnya
2. Ny. S dan keluarga mau mengikuti anjuran yang tepat dalam
mengatasi permasalahan anggota keluarga satu sama lain dengan lebih
efektif.
A:
Masalah penurunan koping keluarga teratasi
P:
Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai