Anda di halaman 1dari 33

Kompleksitas Struktur Hubungan Induk-Anak

® Kepemilikan hak suara entitas selain dimaksudkan untuk mengendalikan entitas tersebut, tetapi d
PT A memiliki 90% saham PT B dimana PT B menguasai 80% saham PT C. Sehingga PT A secara ti
Hak PT A atas PT C adalah 72 % (90% x 80%). PT A disebut entitas induk, PT B disebut entitas ana

® Berdasarkan adanya hubungan tersebut, maka PT A memiliki penyertaan langsung dan tidak lang
Penyertaan tidak langsung dari entitas hanya dapat terjadi apabila adanya penyertaan langsung da

Penyertaan Langsung dan Tidak Langsung

Pendapatan investasi yang akan diakui PT A : Pendapatan investasi dari penyertaan langsung
Pendapatan investasi dari penyertaan tidak langs
Total pendapatan investasi
Contoh Soal:
PT Orangtua memiliki saham PT Anak pada tanggal 1/1/2018 sebesar 80% dari saham PT Anak dengan
Harga tersebut merupakan harga akuisisi yang wajar dari total harga akuisisi sebesar Rp 4.070.000.000

Pada tanggal tersebut kekayaan PT Anak sebagai berikut:


Modal Saham Rp 2,500,000,000
Laba Ditahan Rp 1,320,000,000
Total kekayaan pemegang saham Rp 3,820,000,000 ®

PT Anak menguasai 90% saham PT Cucu. Sehingga hak PT Orangtua atas PT Anak adalah 72%(80%*90
Investasi dalam saham PT Cucu dilakukan pada selisih harga yang disebabkan goodwill sebesar Rp 100
Hingga 31/12/2018, goodwill telah diimpair Rp 60.000.0000, termasuk impair tahun 2018 sebesar Rp 3
Informasi tentang laba dan dividen yang diumumkan oleh ketiga perusahaan tersebut pada akhir tahun
Laba Dividen
PT Orangtua Rp 300,000,000 Rp 300,000,000
PT Anak Rp 200,000,000 Rp 80,000,000
PT Cucu Rp 100,000,000 Rp 40,000,000

Berdasarkan informasi tersebut, maka PT Orangtua menyusun laba bersih atau laba konsolidasi sbb:
Laba Individu
Pendapatan dari penyertaan langsung:
Laba PT Anak (80% x Rp 200.000.000) Rp 160,000,000
Penurunan nilai goodwill PT Anak (80% x Rp 25.000.000) -Rp 20,000,000
Pendapatan dari penyertaan tidak langsung:
Laba PT Cucu (72% x Rp 100.000.000) Rp 72,000,000
Penurunan nilai goodwill PT Cucu (72% x Rp 30.000.000) -Rp 21,600,000
Laba PT Orangtua

Laba kepentingan nonpengendali dihitung sebagai berikut:


Penyertaan langsung
Laba PT Anak (20% x Rp 200.000.000) Rp 40,000,000
Penurunan nilai goodwill PT Anak (20% x Rp 25.000.000) -Rp 5,000,000
Penyertaan tidak langsung
Laba PT Cucu (18% x Rp 100.000.000) Rp 18,000,000
Penurunan nilai goodwill PT Cucu (18% x Rp 30.000.000) -Rp 5,400,000
Laba kepentingan non pengendali (10% x (100.000.000-30.000.000)) Rp 7,000,000
Total laba kepentingan nonpengendali Rp 54,600,000

Atau PT Orangtua juga dapat menyusun perhitungan laba konsolidasi melalui tabel berikut (cara 2):
PT Orangtua PT Anak
Laba Individu Rp 300,000,000 Rp 200,000,000
Alokasi laba PT Cucu (90% pada PT Anak) Rp 90,000,000
Penurunan nilai goodwill PT Cucu (90%) -Rp 27,000,000
Laba Konsolidasi PT Anak Rp 263,000,000

Alokasi laba PT Anak (80% pada PT Orangtua) Rp 210,400,000 -Rp 210,400,000


Penurunan nilai goodwill PT Anak (80%) -Rp 20,000,000
Laba Konsolidasi Rp 490,400,000
Laba alokasi kepentingan nonpengendali Rp 52,600,000
Penurunan nilai goodwill (20% dan 10%) -Rp 5,000,000
Rp 47,600,000

Berdasarkan kasus tersebut, nilai investasi PT Orangtua atas saham PT Anak per 31/12/2018 sbb:
Investasi awal Rp 3,256,000,000 ® soal
Pendapatan investasi Rp 190,400,000
Dividen -Rp 64,000,000
Investasi 31/12/2011 Rp 3,382,400,000

Nilai investasi PT Anak atas saham PT Cucu per 31/12/2018 sbb:


Kekayaan PT Cucu per 31/12/2018 yang dimiliki (90% x 2 miliar) Rp 1,800,000,000
Saldo goodwill (90% x 40 juta) Rp 36,000,000
Nilai investas dalam saham PT Cucu 31/12/2018 Rp 1,836,000,000

Akun-akun yang digunakan untuk penyertaan langsung dan tidak langsung


Akun antarperusahaan PT Anak dan PT Cucu (PT Anak 90% atas PT Cucu)
Pendapatan investasi dan la
Pendapatan Investasi Rp 63,000,000
Dividen Rp 36,000,000
Investasi dalam saham PT Cucu Rp 27,000,000
Alokasi laba kepentingan nonp
Laba kepentingan nonpengendali Rp 7,000,000
Dividen Rp 4,000,000
Kepentingan nonpengendali Rp 3,000,000
Saldo awal investasi dan kekayaan p
Dik: Kekayaan pemegang saham PT Cucu per 1 Januari 2018 adalah Rp 1.940.000.000
Modal Saham Rp 1,500,000,000
Laba ditahan Rp 440,000,000
Goodwill Rp 70,000,000
Investasi dalam saham PT Cucu Rp 1,809,000,000
Kepentingan nonpengendali Rp 201,000,000
* modal saham dan laba ditahan pembagian dari kekayaan pemegang saham yang
diketahui, asumsi pembagian seperti diatas (sudah diketahui)
* nilai goodwill di dapat dari selisih dari goodwill saat akuisisi senilai 100 jt dengan
nilai impair pada awal thn 2018 sebelum ada impairmen keseluruhan thn 2018
fyi, goodwill yang diimpairmen 60 jt itu untuk tahun 2018 dan tahun sebelumnya,
cek kembali soal bahwa 60 jt termasuk impairmen tahun 2018 sebesar 30 jt.
sehingga saldo impairmen goodwill awal thn 2018 adalah 30 jt.
* Kepentingan nonpengendali dapat dihitung dari 10% dari jumlah kekayaan
pemegang saham + 10 % dari goodwill
Penurunan nilai goodw
Beban Goodwill Rp 30,000,000
Goodwill Rp 30,000,000
* informasi dalam soal bahwa PT Cucu memiliki impairmen goodwill 30 jt dan 25 jt untuk PT Anak
Utang-Piutang Divide
Utang Dividen Rp 36,000,000
Piutang Dividen Rp 36,000,000

Latihan soal penyertaan langsung dan tidak langsung


PT Isabel memiliki 80% saham biasa PT Anabel dan PT Anabel menguasai 80% saham biasa PT Cahaya
Selisih investasi PT Isabel dalam kekayaan yang diperoleh dari PT Anabel sebesar Rp 250.000.000 meru
Hingga akhir tahun 2018, goodwill telah di-impair sebesar Rp 225.000.000 dan pada tahun 2019 sisa go
Selisih investasi PT Anabel dengan kekayaan PT Cahayabel sebesar Rp 100.000.000 disebabkan oleh pa
dan hingga akhir tahun 2018 telah diamortisasi 3 tahun. Kekayaan pemegang saham PT Anabel per 31/
Laba tahun 2019 dan dividen ketiga perusahaan yang diumumkan pada akhir tahun adalah sbb:

Keterangan Laba Dividen


PT Isabel Rp 400,000,000 Rp 150,000,000
PT Anabel Rp 200,000,000 Rp 100,000,000
PT Cahayabel Rp 100,000,000 Rp 50,000,000

Diminta:
Hitunglah laba konsolidasi tahun 2019, nilai investasi PT Isabel dalam saham PT Anabel, dan nilai inves
dalikan entitas tersebut, tetapi dapat juga untuk mengendalikan entitas lain. Contoh
m PT C. Sehingga PT A secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap PT. C
induk, PT B disebut entitas anak, dan PT C disebut entitas cucu.

ertaan langsung dan tidak langsung terhadap PT. B dan PT. C.


adanya penyertaan langsung dari entitas lainnya.

tasi dari penyertaan langsung xxx


tasi dari penyertaan tidak langsung xxx
Total pendapatan investasi xxx

0% dari saham PT Anak dengan harga Rp 3.256.000.000.


uisisi sebesar Rp 4.070.000.000 (100%).

¯
Selisih harga akuisisi dan nilai buku disebabkan oleh goodwill sebesar Rp 250.000.000 (Rp 4.070.000.0
Dimana pada tahun 2018 diimpair senilai 25.000.000 (kalau di penyusutan, ini adalah amortisasi per ta

s PT Anak adalah 72%(80%*90%).


abkan goodwill sebesar Rp 100.000.000.
mpair tahun 2018 sebesar Rp 30.000.0000.
haan tersebut pada akhir tahun 2018 adalah sbb:

ih atau laba konsolidasi sbb:


Rp 300,000,000

Rp 160,000,000
-Rp 20,000,000 Rp 140,000,000

Rp 72,000,000
-Rp 21,600,000 Rp 50,400,000
Rp 490,400,000
Rp 40,000,000 ® persentase laba untuk saham minoritas/kepentingan nonpengendali menggunaka
-Rp 5,000,000 dari persentase saham yang dimiliki oleh saham mayoritas/pengendali (PT Orang
persentase laba nonpengendali PT Anak oleh PT Orangtua: 100%-80% = 20%
Rp 18,000,000 persentase laba nonpengendali PT Cucu oleh PT Orangtua: 90%-72% = 18%, kare
-Rp 5,400,000 persentase laba nonpengendali PT Cucu oleh PT Anak: 100%-90%=10%
Rp 7,000,000
Rp 54,600,000

elalui tabel berikut (cara 2):


PT Anak PT Cucu
Rp 200,000,000 Rp 100,000,000
Rp 90,000,000 -Rp 90,000,000
-Rp 27,000,000
Rp 263,000,000

-Rp 210,400,000

Rp 52,600,000 Rp 10,000,000
-Rp 5,000,000 -Rp 3,000,000 ® Angka 25.000.000 dan 30.000.000 merupakan angka im
Rp 47,600,000 Rp 7,000,000 yang terdapat pada soal masing-masing untuk PT Ana
Persentase 20% dab 10% merupakan persentase nonpe
Anak per 31/12/2018 sbb:

Rp 1,800,000,000 ® asumsi sudah diketahui nilai buku PT Cucu untuk modal saham dan laba ditahan senilai 2 m
Rp 36,000,000 ® 40 jt merupakan selisih nilai goodwill PT Cucu saat akuisisi dengan goodwill yang telah
Rp 1,836,000,000 diimpair sampai dengan tahun 2018 yaitu 100 jt-60 jt (lihat kembali soal untuk informasi PT

atas PT Cucu) Akun antarperusahaan PT Orangtua dan PT Anak (80% atas PT Anak)
Pendapatan investasi dan laba dibagi
Pendapatan Investasi Rp 190,400,000
Rp 36,000,000 Dividen
Rp 27,000,000 Investasi dalam saham PT Anak
Alokasi laba kepentingan nonpengendali
Laba kepentingan nonpengendali Rp 47,600,000
Rp 4,000,000 Dividen
Rp 3,000,000 Kepentingan nonpengendali
o awal investasi dan kekayaan pemegang saham
1.940.000.000
Modal Saham Rp 2,500,000,000
Laba ditahan Rp 1,320,000,000
Goodwill Rp 250,000,000
Rp 1,809,000,000 Investasi dalam saham PT Cucu
Rp 201,000,000 Kepentingan nonpengendali
g saham yang

100 jt dengan
an thn 2018
un sebelumnya,
esar 30 jt.

Penurunan nilai goodwill


Beban Goodwill Rp 25,000,000
Rp 30,000,000 Goodwill
30 jt dan 25 jt untuk PT Anak untuk tahun 2018
Utang-Piutang Dividen
Utang Dividen Rp 64,000,000
Rp 36,000,000 Piutang Dividen

ai 80% saham biasa PT Cahayabel.


el sebesar Rp 250.000.000 merupakan goodwill.
00 dan pada tahun 2019 sisa goodwill sebesar Rp 25.000.000 di-impair.
00.000.000 disebabkan oleh paten yang diamortisasi selama 4 tahun
egang saham PT Anabel per 31/12/2019 adalah Rp 3 miliar dan kekayaan PT Cahayabel Rp 2 miliar.
akhir tahun adalah sbb:

aham PT Anabel, dan nilai investasi PT Anabel dalam saham PT Cahayabel per 31/12/2019
250.000.000 (Rp 4.070.000.000-Rp 3.820.000.000).
n, ini adalah amortisasi per tahun)
an nonpengendali menggunakan selisih persentase
ayoritas/pengendali (PT Orangtua)
angtua: 100%-80% = 20%
angtua: 90%-72% = 18%, karena PT Cucu dimiliki hanya 90% oleh PT Anak
ak: 100%-90%=10%

0.000.000 merupakan angka impairmen (penurunan nilai goodwill)


masing-masing untuk PT Anak dan PT Cucu.
merupakan persentase nonpengendali atas PT Anak dan PT Cucu

aham dan laba ditahan senilai 2 miliar


dengan goodwill yang telah
kembali soal untuk informasi PT Cucu)

ak (80% atas PT Anak)

Rp 64,000,000
Rp 126,400,000

Rp 16,000,000
Rp 31,600,000
dari soal, nilai goodwill adalah
® keseluruhan harga yang menyebabkan
perbedaan harga akuisisi dengan nilai buku
Rp 3,256,000,000
Rp 814,000,000

Rp 25,000,000

Rp 64,000,000

abel Rp 2 miliar.
Kompleksitas Struktur Hubungan Induk-Anak (Lanjutan)

Kepemilikan Mutual (Mutual Holding)


® Mutual holding terjadi jika pemegang saham nonpengendali dalam entitas anak memiliki saham
Contoh PT A memiliki 80% saham PT B. 20% saham PT B merupakan pemegang saham nonpeng
pemegang saham nonpengendali tersebut bisa saja memiliki saham PT A, sehingga terjadilah mutu
® Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, akun antarperusahaan harus dieliminasi. Pad
perusahaan anak juga harus dieliminasi dengan modal saham induk. Eliminasi ini mengakibatka
Pada dasarnya modal saham induk tidak bekurang, namun karena penyusunan lap. Konsolidasi,
sebesar nilai investasi entitas anak atas modal saham induk.
® Ada 2 pendekatan perlakuan akuntansi untuk melakukan pengurangan modal saham induk:
* Pendekatan saham perbendaharaan
* Pendekatan saham konstruktif

Pendekatan saham perbendaharaan (Penarikan saham sementara)


® Dalam lap. Konsolidasi akan muncul akun saham perbendaharaan sebagai eliminasi akun invest
® Akun tersebut menjadi pengurang modal saham
® Transaksi saham perbendaharaan dicatat sebesar harga perolehannya, sehingga investasi anak at

Contoh:
Diketahui struktur kekayaan PT A dan PT B per 1 Januari 2018 adalah sebagai berikut:
PT A PT B
Modal saham biasa (nominal 1.000) Rp 5,000,000,000 Rp 2,000,000,000
Agio Saham Rp 1,000,000,000 Rp 500,000,000
Laba ditahan Rp 2,000,000,000 Rp 1,000,000,000
Total kekayaan pemegang saham Rp 8,000,000,000 Rp 3,500,000,000
Apabila nilai investasi PT A atas saham PT B adalah 80% dari nilai buku kekayaan PT B atau sebesar
Pada tanggal 5 Januari 2018, PT B mengakuisisi 20% saham PT A dengan harga Rp 1,6 miliar. PT B me
Pada tahun 2018, pengumuman laba dan dividen kedua perusahaan tsb adalah sbb:
PT A PT B
Laba tahun 2018 Rp 1,000,000,000 Rp 600,000,000
Dividen per 31/12/2018 Rp 500,000,000 Rp 300,000,000

Pendekatan perbendaharaan mengharuskan nilai investasi PT B dicatat dengan metode cost,


sehingga pendapatan investasi PT B berasal dari dividen yang diumumkan PT A.
Pendapatan investasi PT B = Rp 100,000,000
Laba tahun 2018 PT B = Rp 600,000,000
Total laba bersih PT B Rp 700,000,000
Laba bersih PT B menjadi pendapatan investasi PT A
Pendapatan investasi PT A = Rp 560,000,000
Jurnal:
1. Mencatat pendapatan investasi PT A
Investasi dalam saham PT B Rp 560,000,000
Pendapatan Investasi Rp 560,000,000
2.Mencatat adanya pemabagian dividen untuk PT B
Pendapatan Investasi Rp 100,000,000
Dividen Rp 100,000,000
3. Mencatat adanya pembagian dividen dari PT B
Piutang dividen Rp 240,000,000
Investasi dalam saham PT B Rp 240,000,000

Nilai investasi PT A per 31/12/2018 sbb:


Investasi 1/1/2018 Rp 2,800,000,000
Laba PT B menjadi bagian PT A Rp 560,000,000
Dividen dari PT B -Rp 240,000,000
Investasi 31/12/2018 Rp 3,120,000,000

Jurnal eliminasi:
1. Pendapatan investasi PT A dan laba dibagi PT B
Pendapatan investasi Rp 460,000,000
Pendapatan dividen Rp 100,000,000
Dividen Rp 240,000,000
Investasi dalam saham PT B Rp 320,000,000

2.Alokasi laba kepentingan non pengendali PT A untuk PT B (20%)


Laba kepentingan nonpengendali Rp 140,000,000
Dividen Rp 60,000,000
Kepentingan nonpengendali Rp 80,000,000

3. Saldo awal
Modal saham Rp 2,000,000,000
Agio Saham Rp 500,000,000
Laba Ditahan Rp 1,000,000,000
Investasi dalam saham PT B Rp 2,800,000,000
Kepentingan nonpengendali Rp 700,000,000

4.Investasi PT B pada PT A
Saham Perbendaharaan Rp 1,600,000,000
Investasi dalam saham PT A Rp 1,600,000,000

Pendekatan Penarikan Saham (Permanen) Konstruktif


Dengan kasus yang sama dimana PT A memiliki investasi 80% pada PT B dan PT B memiliki 20% saham
Pendekatan ini dipandang sebagai penarikan saham PT A sebesar persentase yang dimiliki oleh PT B
Jurnal PT A per 1 Januari 2018:
Modal Saham Rp 1,000,000,000
Agio Saham Rp 200,000,000
Laba Ditahan Rp 400,000,000
Investasi dalam PT B Rp 1,600,000,000

Struktur kekayaan PT A setelah penarikan saham permanen


Modal Saham Rp 4,000,000,000
Agio Saham Rp 800,000,000
Laba Ditahan Rp 1,600,000,000
Investasi 1/1/2018 Rp 6,400,000,000

Laba PT A = Rp 1,000,000,000 + 80% laba PT B -> persentase kepemilikan PT B ole


Laba PT B = Rp 600,000,000 + 20% laba PT A -> persentase kepemilikan PT A ole

Laba PT A = Rp 1,000,000,000 + 80% laba PT B


Laba PT A = Rp 1,000,000,000 + 80% (Rp 600.000.000 + 20% laba PT A)
Laba PT A = Rp 1,000,000,000 + 480.000.000 + 16% laba PT A
100% - 16 % Laba PT A= Rp 1,480,000,000
84% Laba PT A = Rp 1,480,000,000
Laba PT A = Rp 1,761,904,762

Laba Konsolidasi = Laba PT A + Laba PT B


Rp 2,714,285,714 -> asumsi saham yang beredar 100
dikarenakan adanya penarikan, m
Laba PT A Konstruktif =

Dalam pendekatan konstruktif, dividen yang diumumkan PT A adalah 20% untuk PT B,


diasumsikan sebagai dasar pengembalian atas investasi dalam entitas anak karena saham induk yang
Jurnal : Investasi dalam saham PT B Rp 100,000,000
Dividen Rp 100,000,000
Dividen yang diumumkan oleh PT B yang dicatat PT A sbb : (kepemilikan PT A atas PT B 80%)
Piutang Dividen Rp 240,000,000
Investasi dalam saham PT B Rp 240,000,000

Nilai investasi PT A per 31/12/2018 sbb:


Investasi 1/1/2018 Rp 2,800,000,000
Pengurangan investasi anak -Rp 1,600,000,000 -> disebabkan adanya asumsi pen
Pendapatan investasi Rp 409,523,810
Dividen dibagi pada anak Rp 100,000,000
Alokasi dividen anak -Rp 240,000,000
Investasi 31/12/2018 Rp 1,469,523,810
Pencatatan jurnal transaksi dan jurnal eliminasi metode saham perbendaharaan dan saham konstrukt
hampir sama hanya terdapat perbedaan pada pengakuan pendapatan investasi dan jurnal eliminasi inv
Investasi dalam saham PT B Rp 1,600,000,000
Investasi dalam saham PT A Rp 1,600,000,000

Entitas Anak Memiliki Saham Preferen


® Saham preferen adalah gabungan dari obligasi dan saham biasa
® Contoh: PT A memiliki saham preferen nominal Rp 1 miliar, 10% dan perusahaan diwajiibkan me
Pembayaran tetap setiap tahun merupakan karakteristik obligasi dan pembayaran dividen merup
® Saham preferen memiliki penawaran prioritas sbb:
* Prioritas pembayaran dividen
* Dividen tetap
* Dividen kumulatif
* Adjustable dividen

Nilai Buku Kekayaan Pemegang Saham dan Hubungan Induk-Anak


Investasi dalam saham preferen tidak dapat menimbulkan hubungan induk-anak, tetapi hubung
Namun, apabila perusahaan anak memiliki dua jenis saham, yakni saham biasa dan saham prefe
kekayaan anak yang dimiliki induk atas investasi dalam saham biasa.
Contoh:
Berikut struktur kekayaan pemegang saham PT A pada tanggal 1 Januari 2018 sbb:
Saham Preferen, 10% (1 juta lembar) Rp 1,000,000,000
Saham biasa Rp 3,000,000,000
Laba ditahan Rp 500,000,000
Total kekayaan pemegang saham Rp 4,500,000,000
Saham biasa PT A dikuasai 80% oleh PT I dengan nilai investasi dalam saham biasa sama dengan

Berikut ini adalah perhitungan nilai buku kekayaan pemegang saham:


1 Apabila saham preferen memiliki prioritas pembayaran dividen atau dividen tetap, dan dividen di
Total kekayaan pemegang saham Rp 4,500,000,000
Kekayaan pemegang saham preferen -Rp 1,000,000,000
Kekayaan untuk pemegang saham biasa Rp 3,500,000,000
Kekayaan PT A yang dimiliki PT I atas investasi saham biasa adalah:

2 Apabila saham preferen memiliki prioritas kumulatif


® tidak ada dividen saham preferen tertunggak
apabila tidak ada dividen tertunggak, maka perhitungan sama dengan diatas dimana nilai
® terdapat dividen saham preferen tertunggak
misalkan terdapat dividen tertunggak selama 2 tahun atau
maka nilai buku kekayaan saham preferen menjadi:
Nilai nominal Rp 1,000,000,000
Laba ditahan Rp 200,000,000
Kekayaan pemegang saham preferen Rp 1,200,000,000
dan kekayaan pemegang saham biasa menjadi:
Total kekayaan pemegang saham Rp 4,500,000,000
Kekayaan pemegang saham preferen -Rp 1,200,000,000
Kekayaan pemegang saham biasa Rp 3,300,000,000
sehingga, kekayaan PT A yang dimiliki PT I atas investasi saham biasa adalah:

3 Apabila prioritas saham preferen adalah adjustable dividen atas saham pereferen
Maka disebutkan sistematika penyesuaian dividen pemegang saham preferen dengan pemegang s
Misalkan dari kasus diatas PT A menetapkan pemegang saham preferen mendapatkan hak ata si
sehingga, alokasi laba untuk saham preferen adalah = 1/4 * laba ditahan
= Rp 125,000,000
maka nilai buku kekayaan saham preferen menjadi:
Nilai nominal Rp 1,000,000,000
Laba ditahan Rp 125,000,000
Kekayaan pemegang saham preferen Rp 1,125,000,000
dan kekayaan pemegang saham biasa menjadi:
Total kekayaan pemegang saham Rp 4,500,000,000
Kekayaan pemegang saham preferen -Rp 1,125,000,000
Kekayaan pemegang saham biasa Rp 3,375,000,000
sehingga, kekayaan PT A yang dimiliki PT I atas investasi saham biasa yaitu:

Kertas Kerja Konsolidasi - Anak Memiliki Saham Preferen


Misalkan pada tahun 2018, PT A mengumumkan laba sebesar Rp 800,000,000 dan dividen sebesar Rp
Pemegang saham diprioritaskan mendapat dividen tetap. Pendapatan investasi atas saham biasa PT I a
Berdasarkan kasus tsb, maka laba untuk pemegang saham biasa dihitung sbb:
Laba Rp 800,000,000
Dividen saham preferen -Rp 100,000,000
Laba untuk pemegang saham biasa Rp 700,000,000
PT I melakukan adjustment atas laba untuk pemegang saham biasa sebesar 80% x Rp 700,000,000 den
Investasi dalam saham biasa Rp 560,000,000
Pendapatan Investasi Rp 560,000,000
Pencatatan dividen oleh PT I
Piutang dividen Rp 240,000,000
Investasi dalam saham biasa Rp 240,000,000
Nilai investasi PT I mencerminkan 80% dari nilai buku kekayaan pemegang saham biasa PT A.
Nilai buku kekayaan pemegang saham PT A sbb:
Nilai nominal saham biasa Rp 3,000,000,000
Laba ditahan 1 Januari Rp 500,000,000
Laba tahun berjalan untuk saham biasa Rp 700,000,000
Dividen saham biasa -Rp 300,000,000
Kekayaan pemegang saham biasa 31/12/2018 Rp 3,900,000,000
Dengan demikian, nilai investasi saham biasa PT A yang tercatat pada PT I per 31/12/2018 adalah:

Jurnal eliminasi untuk pembuatan lap konsolidasi:


a. Pendapatan Investasi PT I dan laba dibagi PT A
Pendapatan Investasi Rp 560,000,000
Dividen Rp 240,000,000
Investasi dalam saham PT A Rp 320,000,000

b. Alokasi laba kepentingan nonpengendali (20%)


Laba kepentingan nonpengendali Rp 240,000,000
Dividen Rp 160,000,000
Kepentingan nonpengendali Rp 80,000,000

c. Eliminasi saldo awal


Modal saham preferen Rp 1,000,000,000
Modal saham biasa Rp 3,000,000,000
Laba ditahan 1 Januari Rp 500,000,000
Investasi dalam saham biasa Rp 2,800,000,000
Kepentingan nonpengendali Rp 1,700,000,000

Kertas Kerja Konsolidasi - Induk Memiliki Saham Preferen Anak


® Apabila induk memiliki saham preferen anak baik sebagian atau keseluruhan, maka pendapatan
pendapatan investasi atas saham biasa dan pendapatan dari saham preferen tergantung prioritas
Contoh:
PT I memiliki 90% saham biasa PT J pada tanggal 1 Januari 2018 pada harga sesuai dengan nila
Struktur kekayaan PT J tanggal 1 Januari 2018 sbb:
Saham preferen, 10 %, dividen kumulatif Rp 1,000,000,000
Saham biasa Rp 3,000,000,000
Agio saham biasa Rp 500,000,000
Laba ditahan Rp 700,000,000
Total kekayaan pemegang saham Rp 5,200,000,000
Dividen saham preferen tertunggak 2 tahun, sehingga kekayaan pemegang saham preferen tangg
Nilai Nominal Rp 1,000,000,000
Laba ditahan atas dividen yang tertunggak Rp 200,000,000
Nilai buku kekayaan pemegang saham preferen Rp 1,200,000,000
sehingga nilai buku kekayaan pemegang saham biasa adalah
Total kekayaan pemegang saham Rp 5,200,000,000
Kekayaan pemegang saham preferen -Rp 1,200,000,000
Kekayaan pemegang saham biasa Rp 4,000,000,000
Misalkan pada tanggal 1 Januari 2018, PT I membeli 80% saham preferen PT J dengan harga Rp 1,25 m
a. Metode biaya (cost)
Investasi dalam saham preferen Rp 1,250,000,000
Kas Rp 1,250,000,000

b. Metode penarikan saham konstruktif


Investasi dalam saham preferen Rp 960,000,000
Modal disetor lainnya Rp 290,000,000
Kas Rp 1,250,000,000
Invetasi dalam saham preferen memberikan hak kepada induk atas dividen yang dibagikan setiap tahun
80 x dividen saham preferen yang dibagikan setiap tahun: 80% x Rp 100,000,000 =
Contoh:
PT J mengumumkan laba sebesar Rp 900,000,000.Dividen yang diumumkan sebesar Rp 500,000,000. L
Angka tersebut merupakan dividen sebesar 10% dari nilai nominal saham preferen. Jadi laba untuk sah
Pendapatan investasi dan dividen PT J yang dicatat PT I diperoleh dari saham biasa dan saham preferen
a. Pendapatan investasi atas saham preferen (80% dari dividen untuk pemegang saham preferen)
Investasi dalam saham preferen Rp 80,000,000
Pendapatan investasi saham preferen
Pendapatan investasi tersebut tidak menambah nilai investasi saham preferen karena pendapata
PT I mencatat dividen untuk pemegang saham preferen (PT J) sbb:
Piutang dividen Rp 80,000,000
Investasi dalam saham preferen
b. Pendapatan investasi atas saham biasa adalah 90% dari laba yang dialokasikan untuk pemegang
Investasi atas saham biasa Rp 720,000,000
Pendapatan investasi saham biasa
Piutang dividen Rp 360,000,000
Investasi atas saham biasa

Total kekayaan pemegang saham PT J per 31/12/2018 :


Total kekayaan pemegang saham 1/1/2018 Rp 5,200,000,000
Kenaikan kekayaan periode 2018 Rp 400,000,000
Total kekayaan pemegang saham 31/12/2018 Rp 5,600,000,000

Jurnal eliminasi untuk penyusunan konsolidasi:


a. Pendapatan investasi atas saham preferen dan dividen saham preferen
Pendapatan investasi Rp 80,000,000
Dividen Rp 80,000,000
b. Pendapatan investasi atas saham biasa dan dividen saham biasa
Pendapatan investasi Rp 720,000,000
Dividen Rp 360,000,000
Investasi dalam saham biasa Rp 360,000,000
c. Alokasi laba kepentingan nonpengendali
Kepentingan nonpengendali adalah 20% saham preferen dan 10% saham biasa
Laba kepentingan non pengendali Rp 100,000,000
Dividen Rp 60,000,000
Kepentingan nonpengendali Rp 40,000,000
d. Saldo awal investasi dalam saham preferen
® apabila menggunakan metode biaya saat akuisisi
Modal saham preferen Rp 1,000,000,000
Laba ditahan 1 Januari Rp 200,000,000
Modal disetor lainnya Rp 290,000,000
Investasi dalam saham preferen
Kepentingan nonpengendali (20%)
® apabila menggunakan metode konstruktif saat akuisisi
Modal saham preferen Rp 1,000,000,000
Laba ditahan 1 Januari Rp 200,000,000
Investasi dalam saham preferen
Kepentingan nonpengendali (20%)

Latihan soal mutual holding:


PT Antam menguasai 90% saham PT Emas per 31/12/2018 pada harga yang sama dengan nilai buku y
PT Emas juga memiliki 10% saham PT Antam pada harga yang sama dengan nilai buku yang dimiliki.
Kekayaan pemegang saham PT Antam dan PT Emas per 1/1/2019 masing-masing Rp 5 miliar (modal sa
Rp 2 miliar (modal saham Rp 1,5 miliar dan laba ditahan 500 juta). Laba individu kedua perusahaan un
Laba Dividen
PT Antam Rp 600,000,000 Rp 200,000,000
PT Emas Rp 300,000,000 Rp 100,000,000
Diminta:
1 Hitunglah pendapatan investasi tahun 2019 dan nilai investasi PT Antam per 31/12/2019 dengan
a. Pendekatan perbendaharaan
b. Pendekatan konstruktif
2 Buatlah jurnal transaksi dan eliminasi yang diperlukan dari salah satu metode pendekatan diata
nak memiliki saham induk
gang saham nonpengendali yang tidak dikuasai oleh PT A
hingga terjadilah mutual holding
harus dieliminasi. Pada kasus mutual holding, nilai investasi
nasi ini mengakibatkan modal saham induk berkurang dalam lap. Konsolidasi.
unan lap. Konsolidasi, modal saham induk harus dieliminasi

dal saham induk:

eliminasi akun investasi anak

ngga investasi anak atas saham induk dicatat dengan metode biaya (cost)

n PT B atau sebesar Rp 2,800,000,000


Rp 1,6 miliar. PT B membukukan nilai investasi ini sebesar Rp 1,6 miliar.

etode cost,
® nilai kekayaan PT B dieliminasi untuk penyusunan konsolidasi

® nilai buku 80% yang dimiliki PT A


® selisih dari total kekayaan PT B dengan saham yang dimiliki PT A (20% nonpengendali)

® angka terdapat di soal

Jurnal ini mengasumsikan bahwa pada saat ada kasus mutual holding, maka saham PT A yan
B ditarik sementara oleh PT A dalam penyusunan lap. Konsolidasi.Penarikan sementara ini dic
akun saham perbendaharaan dan akun investasi saham PT A bertambah dikredit akibat adany
sementara.Pencatatan ini hanya sebagai tujuan penyusunan lap konsolidasi.

B memiliki 20% saham PT A.


g dimiliki oleh PT B
Rp 352,380,952

kepemilikan PT B oleh PT A
kepemilikan PT A oleh PT B

Laba PT B = Rp 600,000,000 + 20% laba PT A


Laba PT B = Rp 600,000,000 + 20% (Rp 1,761,904,752)
Laba PT B = Rp 600,000,000 + Rp 352,380,952
Laba PT B = Rp 952,380,952

ham yang beredar 100%


adanya penarikan, maka saham diasumsikan sebesar 80% yang beredar
PT A Konstruktif = Rp 1,409,523,810

Jurnal pencatatan pendapatan investasi PT A


Investasi dalam saham PT B Rp 409,523,810
Pendapatan investasi PT B Rp 409,523,810
*pengurangan 1 M karena 1 M merupakan laba individu diluar laba investasi/pendapatan investasi

a saham induk yang beredar adalah 80%.

s PT B 80%)

n adanya asumsi penarikan investasi yang dimiliki anak


dan saham konstruktif
n jurnal eliminasi investasi yaitu sbb:

ahaan diwajiibkan membayar dividen setiap tahun sebesar 10% dari nominalnya
ayaran dividen merupakan karakteristik saham

-anak, tetapi hubungan ini timbul akibat akuisisi dari saham biasa.
biasa dan saham preferen, maka akan berdampak pada perhitungan

m biasa sama dengan kekayaan PT A miliki.

tetap, dan dividen dibayar pada saat perusahaan mampu


® termasuk laba ditahan, apabila terdapat laba ditahan maka seluruh laba ditahan milik pemeg
® sehingga pengurang hanya saham preferen

Rp 2,800,000,000

n diatas dimana nilai buku kekayaan PT A yang dimiliki PT I adalah Rp 2,8 miliar.

Rp 200,000,000 yang membuat kekayaan pemegang saham preferen berrtambah


Rp 2,640,000,000

n dengan pemegang saham biasa


ndapatkan hak ata sisa laba setelah pengurangan dividen untuk saham biasa sebesar 1/4.

Rp 2,700,000,000

n dividen sebesar Rp 400,000,000.


s saham biasa PT I adalah 80% dari laba untuk pemegang saham biasa.

® dividen tetap dihitung dari nilai nominal x persentase dividen yang dibayar setiap thn (10%)

x Rp 700,000,000 dengan jurnal:

® total dividen (soa) dikurang dengan dividen untuk saham preferen

m biasa PT A.

Rp 240,000,000

/12/2018 adalah: Rp 3,120,000,000


® laba pemegang saham preferen adalah dividen tetap untuk saham preferen ditambah 20% dik
® dividen kepentingan nonpengendali adalah dividen 100% pemegang saham preferen sebesar 1
20% x Rp 300,000,000 = 60,000,000 ditambah dengan 100 jt dividen saham preferen

® Kepentingan nonpengendali awal tahun sbb:


Pemegang saham preferen (100%) Rp 1,000,000,000
Pemegang saham biasa (20%) Rp 700,000,000
Total kepentingan nonpengendali Rp 1,700,000,000

an, maka pendapatan induk dihitung dari


n tergantung prioritas saham yang dijual anak

ga sesuai dengan nilai buku yang diterima.

® dividen per tahun adalah nilai nominal x 10% = Rp 100,000,000

saham preferen tanggal 1 Januari 2018 sbb:

ngan harga Rp 1,25 miliar. Ada 2 metode pencatatan nilai investasi dalam saham preferen:

® sebesar harga perolehan

® nilai buku pemegang saham preferen dikali dengan persentase kepemilikan (80%)
® selisih nilai yang dibayar dengan persentase nilai buku
® sebesar nilai yang dibayar saat pembelian
dibagikan setiap tahun termasuk kepemilikan 80%.
0,000,000 = Rp 80,000,000

sar Rp 500,000,000. Laba tersebut dialokasikan ke pemegang saham preferen sebesar Rp 100,000,000.
n. Jadi laba untuk saham biasa adalah Rp 800,000,000 (900 jt-100 jt)
a dan saham preferen.
ng saham preferen)

Rp 80,000,000
en karena pendapatan diterima dalam bentuk dividen.

Rp 80,000,000
kan untuk pemegang saham biasa yaitu Rp 800,000,000.

Rp 720,000,000
® dividen saham biasa = total dividen yang dibagikan - divid
Rp 360,000,000 400 jt dikali dengan persentase kepemilikan saham biasa

® selisih laba dikurang dividen selama tahun 2018 (soa)

® laba saham preferen = dividen yg dibagikan (100jt) dan laba saham biasa = laba keseluruhan -
® dividen saham preferen = ( 20% x dividen dibagikan per tahun (100jt) ) + (10%xdividen yg dium

Rp 1,250,000,000
Rp 240,000,000
Rp 960,000,000
Rp 240,000,000

a dengan nilai buku yang diperoleh.


buku yang dimiliki.
Rp 5 miliar (modal saham Rp 3 miliar dan laba ditahan Rp 2 miliar) dan
kedua perusahaan untuk tahun 2019 dan dividen yang diumumkan per 31/12/2019 sbb:

r 31/12/2019 dengan pendekatan:

ode pendekatan diatas


0% nonpengendali)

ing, maka saham PT A yang dimiliki PT


enarikan sementara ini dicatat dalam
mbah dikredit akibat adanya penarikan
nsolidasi.
/pendapatan investasi
laba ditahan milik pemegang saham biasa.

rrtambah
dibayar setiap thn (10%)
referen ditambah 20% dikali dengan laba untuk saham biasa
saham preferen sebesar 100 jt ditambah dengan 20% dari pemegang saham biasa (nonpengendali)
n saham preferen

milikan (80%)
Rp 100,000,000.

den yang dibagikan - dividen untuk saham preferen (500jt-100jt)


kepemilikan saham biasa (90%)

biasa = laba keseluruhan - laba untuk saham preferen (800jt)


t) ) + (10%xdividen yg diumumkan-dividen preferen (400jt))
pengendali)

Anda mungkin juga menyukai