Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fandy Sealtiel Reka

NIM : 171.10.1087
Kelas : A

Kuis evaluasi.
1. Bilamana Cekungan Sumatera Tengah terbentuk oleh fasa tektoniknya?
2. Sebutkan nama satuan batuan (formasi batuan) yang mempunyai ciri diendapkan
di lingkungan laut! Uraikan alasan jawaban Sdr tersebut!
3. Sebutkan nama satuan batuan (formasi batuan) yang mempunyai ciri diendapkan
di lingkungan darat! Uraikan alasan jawaban Sdr tersebut!
4. Adakah hubungan satuan batuan (formasi batuan) yang menjari di Cekungan
Sumatera Tengah! Sebutkan dan uraikan alasan jawaban Sdr tersebut!

Jawaban.

1. Cekungan Sumatra Tengah merupakan cekungan belakang busur (back arc basin)
yang berkembang sepanjang tepi paparan sunda di Baratdaya Asia Tenggara
(Heidrick dan Aulia, 1993). Cekungan Sumatera Tengah dicirikan oleh blok-blok
patahan dan transcurrent faulting, seperti pengangkatan, gravitytectonic, gliding
dan lipatan kompresi. Sistem blok-blok patahan mempunyai orientasi penjajaran
Utara-Selatan membentuk rangkain horst dan graben. Cekungan Sumatera
Tengah terbentuk oleh tiga fasa tektonik utama yang terpisah, yaitu Orogenesa
Mesozoikum Tengah, Tektonik Cretaceous Akhir-Tersier Awal dan Orogenesa
Plio-Plistosen. Orogenesa Mesezoikum Tengah merupakan sebab utama
termalihkannya batuan endapan Paleozoikum dan Mesozoikum (Mertosono dan
Nayoan, 1974 dalam Bachri, 2006).

Gambar 1.Wilayah keberadaan dari cekungan Sumatera Tengah


(Sumber : Sumbergambar: http://suarageologi.blogspot.com/2013/12/fisiografi-
pulau-sumatra.html)
2. Adapun nama satuan batuan (formasi batuan) yang mempunyai ciri diendapkan di
lingkungan laut pada cekungan Sumatera Tengah adalah satuan batuan yang
merupakan bagian dari Formasi Telisa. Formasi ini diendapkan secara selaras di
atas Formasi Sihapas. Formasi ini didominasi oleh batulempung dan diselingi oleh
lapisan batulanau, batugamping serta batupasir. Formasi Telisa berumur Miosen
diendapkan pada lingkungan pengendapan marine. (Hedrick dan Aulia, 1993
dalam Bachri, 2006).
Formasi Petani diendapkan secara selaras diatas Formasi Intra Petani. Formasi ini
didominasi oleh lapisan-lapisan batulempung terkadang ditemukan perselingan
batupasir dan batulanau. Lapisan-lapisan batupasir umumnya tidak
terkonsolidasi. Formasi Petani berumur Miosen diendapkan pada lingkungan
marine. (Hedrick dan Aulia, 1993 dalam Bachri, 2006).

Gambar 2. Hubungan stratigrafi dari Formasi Telisa dan Formasi Petai secara
regional
(Sumber : Sumbergambar: http://suarageologi.blogspot.com/2013/12/fisiografi-
pulau-sumatra.html)

3. Adapun nama satuan batuan (formasi batuan) yang mempunyai ciri diendapkan di
lingkungan darat adalah pada cekungan Sumatera Tengah antara lain yang
merupakan bagian dari Kelompok Pematang. Dicirikan dengan litogi yang
dimilikinya, pada Pematang dibagi menjadi tiga Formasi (Hedrick dan Aulia,
1993 dalam Bachri, 2006), yakni :
a. Formasi Lower Red Bed, Formasi lower red bed merupakan sekuen yang
paling sedikit diketahui dan menutupi daerah terluas dari Kelompok
Pematang. Terdiri dari batulempung, batulanau, batupasir, konglomerat
yang diendapkan pada lingkungan darat dengan sistem pengendapan kipas
alluvial dan berubah lateral menjadi lingkungan sungai dan danau. Suatu
lingkungan pengendapan alluvial pada satuan lower red bed meliputi
endapan lingkungan alluvial, delta sungai dan danau dangkal.
b. Formasi Brown Shale, Terdiri dari serpih laminasi baik, berwarna coklat
sampai hitam, kaya akan material organik, yang mengindikasikan lingkungan
pengendapan dengan kondisi air tenang. Sistem danau yang berkembang
cukup lama berorientasi Utara-Selatan ini berkembang di berbagai
subcekungan half graben.
c. Formasi Upper Red Bed, Terdiri dari litologi batupasir, konglomerat dan
serpih merah kehijauan.

Gambar 3. Hubungan stratigrafi dari Formasi pada Kelompok Pematang


secara regional (Sumber :
http://suarageologi.blogspot.com/2013/12/fisiografi-pulau-
sumatra.html)

4. Jika melihat Kolom Stratigrafi Regional Cekungan Sumatra Tengah menurut


Hedrick dan Aulia (1993 dalam Bachri, 2006), hubungan satuan batuan (formasi
batuan) yang menjari di Cekungan Sumatera Tengah antara lain terdapat pada-
satuan batuan yang ada pada Formasi Duri (Kelompok Sihapas) dengan Formasi
Telisa. Hal ini terjadi karena pada proses pengendapan di Cekungan Sumatera
Tengah pada kala itu mengalami kondisi fase transgresi yang juga dipengaruhi
oleh suplai material sedimen asal darat dari sumber lain yang jumlahnya sebanding
dengan material sedimen asal laut ketika fase proses transgresi. Pada satuan batuan
kedua Formasi tersebut menunjukan lingkungan pengendapan fluvial-deltaic dan
marrine.

Gambar 4. Hubungan stratigrafi dari Formasi Telisa dan Formasi Duri yang
menjari secara regional (Sumber :
http://suarageologi.blogspot.com/2013/12/fisiografi-pulau-sumatra.html)

Daftar Pustaka.
Pangaribuan, dkk. 2020. Cekungan Sumatera Tengah, Central Sumatera Basin, Jurusan
Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta. pdf

Bachri, S., 2006. Evolusi Bagian Barat dan Timur Busur Kepulauan di Indonesia.
Pusat Survei Geologi, laporan tidak terbit.

Anda mungkin juga menyukai