Bagian Erinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Bagian Erinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
KELOMPOK 2 :
EKA ALVIANITA
HENI HERLINA
ILMAIDA NURMALIYA
M. AKMAL SULUFU
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya kelompok masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini
berjudul“Asuhan Keperawatan Lansia Dalam Pendekatan Kelompok”ini disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Kami menyadari bahwa tugasinimasihjauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kelompok harapkan. Dan semoga makalah ini dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, masyarakat dan
pembaca.
Kelompok
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
4. EKONOMI
a. Jenis pekerjaan
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c. jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d. jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan usia lanjut
7. SISTEM KOMUNIKASI
a. Sarana umum komunikasi
b. Jenis dan alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c. Cara penyebaran informasi
8. PENDIDIKAN
a. Tingkat pendidikan komunitas
b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal & informal)
1) jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
2) sumber daya yang tersedia
c. Jenis bahasa yang digunakan
9. REKREASI
a. Kebiasaan rekreasi
b. Fasilitas tempat rekreasi
Pengkajian KelompokUsiaLanjut
A. DATA UMUM
1. Identitas Panti Werdha:
a. Nama : Panti WerdhaPangesti
b. Alamat : Jalan Sumber Mlaten No.3 RT 01 RW 13 Kec. Lawang Kab.
Malang
B. DATA INTI
1. Sejarah berdirinya Panti Werdha
Panti WerdhaPangesti ini adalah milik yayasan suster Misericordia yang
tinggal di rumah sakit Panti WaluyoSawahan, di jalan nusakambangan 56 Malang.
Panti tersebut diresmikan pada tanggal 17 November 2008 dan ditempati tanggal
27 Desember 2008.Dahulu sebelum berada di Sumber Wuni ± 30 tahun dan pindah
ke sumbermlaten no 3 Lawang karena tempat yang dulu diminta pemiliknya.
2.Data Demografi (Distribusi Lansia)
Jumlah lansia: 14 orang yang akan dijadikan responden
Distribusi lansia berdasarkan :
2.1 Tabel distribusi frekuensi berdasarkan rentang usia lansia menurut WHO
No Rentang usia Jumlah Prosentase%
Usia pertengahan
0%
1 (middle age) 0
45-59 tahun
Lanjut usia(elderly)
2 7 50 %
60-74 tahun
Lanjut usia tua (old)
3 7 50 %
75-90 tahun
Usia sangat tua (very old)
4 0 0%
Di atas 90 tahun
Jumlah 14 100 %
Interpretasi data
Berdasarkan table 2.1 diketahui bahwa dari 14lansia, rentang usia yang paling banyak
adalah usia 60-74tahun dan usia 75-90 tahun (50%)
3. Vital statistic
Data status kesehatan kelompok usia lanjut:
3.1 Tabel distribusi frekuensi berdasarkan masalah kesehatan saat ini
No Jenis penyakit Jumlah Prosentase%
1 Hipertensi 3 21 %
2 Post stroke 1 7%
3 Demensia 13 93 %
4 Diabetes Melitus 3 21 %
5 Dermatitis 4 28 %
Jumlah: 24 170 %
Interpretasi data
Berdasarkan table 3.1 diketahui bahwa dari 14 lansia paling paling banyak menderita
jenis penyakit demensia sejumlah 13 orang (93%) sedangkan paling sedikit lansia
menderita hipertensi sejumlah 2 orang (20%)
Interpretasi data
Berdasarkan table 3.4.6 diketahui bahwa dari 14 lansia, paling banyak menggunakan
alat batu kursi roda dengan jumlah 6 orang (43%) sedangkan paling sedikit
menggunakan walker sejumlah 1 orang (7%) dan yang bedrest ada4 .
b) Pekarangan:
Pekarangan cukup luas, keadaan tertata rapi, dan dimanfaatkan untuk menanam
tanaman hias, sayuran dan buah.
f) Sarana Mandi
Di setiap ruang terdapat kamar mandi, keadaannya bersih pencahayaannya terang,
kran untuk air hangat dan dingin, kloset untuk BAB dan BAK bentuknya kloset
duduk, lantai dari keramik jadi agak licin dan terdapat tempat pegangan bagi lansia
untuk meminimalisir resiko jatuh.
c. Keselamatan
Di sekeliling tempat terdapat pegangan besi untuk berpegangan saat jalan, terdapat
pagar batas pada lantai atas agar lansia tidak kepleset atau jatuh saat jalan. Lantai
kamar mandi tampak licin dan tidak ada keset di depan kamar mandi setiap pasien
duduk di kursi roda diberi tali pengaman.
5. Komunikasi
Di setiap ruangan terdapat telepon agar mudah berkomunikasi, dan di setiap tempat
tidur pasien terdapat bel untuk memudahkan pasien memanggil perawat
6. Ekonomi
Persentasi pemasukan dana ekonoomi pada Panti Werdha dalam sebulan sekitar 70%
dari kebutuhan . Sumber pendanaan panti berasal dari bantuan pemerintah (7,8 %),
bantuan donator (6,9 %) dan keluarga pasien (85,3 %).
7. Rekreasi
Pada kelompok lansia di Panti Werdha mengisi kegiatan rekreasi dengan melakukan
nonton bersama , melakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan sore di lingkungan
panti
PENGKAJIAN FOKUS KEPERAWATAN KELOMPOK
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan fisik dan gangguan keseimbangan
2 Resiko meningkatnya Kerusakan fungsi intelektual berhubungan dengan penurunan fungsi saraf otak
3 Resiko Gangguan integritas kulit berhubungan dengan penurunan sistem metabolik
RENCANA KEPERAWATAN
Nama kelompok lansia : Lansia Panti Werdha Pangesti Lawang
Tujaun Pencapaian Keterangan
No Dx Strategi Rencana Kegiatan
Umum Khusus Kriteria Standar Tempat Waktu
1. Resiko jatuh Melakukan - Bina hubungan saling percaya -Menciptakan
berhubu- ini / demon antara perawat dengan klien lingkungan
ngan - Identitas karakteristik yang aman
denganpenu lingkungan yang dapat -Mengiden-
runan meningkatkan potensi jatuh tifikasi resiko
kekuatan - Ajarkan klien ROM yang
fisik dan aktif/pasif, Jika pasien beresiko meningkat-
gangguan jatuh, tempatkan pasien di kan
keseimba- ruangan dekat pegangan kerentanan
ngan - Sediakan alat bantu untuk terhadap
berjalan misalnya ( walker, jatuh
kursi roda, tongkat) -Menghindari
- Sediakan bel dekat pasien cedera fisik
untuk menyadarkan perawat akibat jatuh
jika membutuhkan sesuatu
- Bantu pasien dalam
melakukan ADL
2. Resiko - Pertahankan jadwal sehari- - Memper-
meningkat- tahankan
nya hari yang teratur fungsi
Kerusakan - Ajarkan senam otak ingatan yang
fungsi - Latihlah Intelektual wellness optimal
intelektual lansia - Memper-
berhubu- lihatkan
ngan penurunan
dengan dalam
penurunan perilaku yang
fungsi saraf bingung
otak - Menunjuk-
kan respon
yang sesuai
untuk
stimulasi
taktil, visual
dan auditori
3. Resiko -Kaji luka, adanya epitelisasi, Kondisi luka
Gangguan perubahan warna, edema, menunjukkan
integritas frekuensi ganti balut. adanya
kulit - Kaji adanya nyeri perbaikan
berhubunga - Lakukan perawatan jaringan dan
n dengan tidak
penurunan - Kolaborasi pemberian terinfeksi
sistem antibiotik sesuai indikasi
metabolik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
No. Tanggal Catatan
1 09-10-2015 S: -
DX 1 O:
Frekuensi jatuh 0
Terdapat pegangan di sisi jalan dan kamar mandi, tersedia kursi roda dan
walker yang mencukupi
Terdapat bel di dekat tempat tidur lansia
Karakteristik lingkungan yang dapat meningkatkan potensi jatuh hanya
beberapa saja: jalan menuju ruang Mikael yang menanjak, lantai kamar
mandi licin
A:Kejadian jatuh dan cidera tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 3,4,5,6,7
2 09-05-2015 Kegiatan senam otak:
DX 2 S: Lansia mengatakan mengerti instruksi yang diberikan oleh instruktur
senam, gerakan yang dicontohkan dinilai mudah diikuti
O:
Ada lansia yang mampu menggerakkan tangannya sesuai instruksi dengan
benar
Instruktur bilang A lansia menutup mata dengan kedua tangannya
Instruktur bilang B lansia memegang pundak kanan dan kiri pasien
Instruktur bilang C lansia mengangkat kedua tangannya di atas kepala
Ada lansia yang tidak dapat menjalankan instruksi dengan benar
P: Lanjutkan intervensi 3
3 09-10-2015 S:
DX 3 Lansia mengatakan lukanya sudah mulai membaik
O:
K/U cukup
Luka terlihat bersih
Luka masih dibalut dengan kassa
A : Sebagian masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi 3
EVALUASI
No. Tanggal Catatan
1 10-10-2015 S: -
DX 1 O:
Frekuensi jatuh 0
Terdapat pegangan di sisi jalan dan kamar mandi, tersedia kursi roda
dan walker yang mencukupi
Terdapat bel di dekat tempat tidur lansia
Karakteristik lingkungan yang dapat meningkatkan potensi jatuh
hanya beberapa saja: jalan menuju ruang Mikael yang menanjak, lantai
kamar mandi licin
A:Kejadian jatuh tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 3,4,5,6,7
2 10-10-2015 Kegiatan senam otak menggunakan alat bantu:
DX 2 S: Lansia mengatakan mengerti instruksi yang diberikan oleh instruktur
senam dan dapat menggerakkan tangan sesuai kode yang diberikan
instruktur
O:
Ada lansia yang mampu menggerakkan tangannya sesuai instruksi dengan
benar :
Instruktur bilang A lansia mengangkat tangan kanan yang
memegang kertas warna pink
Instruktur bilang B lansia mengangkat tangan kiri yang memegang
kertas warna biru
Instruktur bilang C lansia mengangkat kedua tangan
Ada lansia yang tidak dapat menjalankan instruksi dengan benar
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 3
P : Lanjutkan intervensi 3