Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
terbuat dari tepung kedelai, bahan-bahan lain yang kaya zat gizi maupun non gizi,
dan buah-buahan kering yang berbentuk bar atau batang. Bahan baku utama snack
bar adalah tepung-tepungan (prebiotik yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim
karbohidrat yang berpotensi baik dari segi fisik yaitu penyerapan airnya maupun
menggunakan bahan pengikat seperti sirup gula dan dibentuk menjadi bar yang
dapat dipotong menjadi ukuran yang diinginkan. Bergantung pada bahan yang
digunakan, maka pengolahan snack bars ini dapat dicampur, dibentuk dan
Menurut penelitian Sumanti dkk (2016) bahan baku snack bar sinbiotik
terdiri dari tepung komposit meliputi tepung ubi jalar kuning dan tepung kedelai
hitam, kultur freeze dried, garam, minyak, madu, air, dan kismis.
5
6
dari berbagai jenis tepung dari bahan selain tepung terigu. Tepung komposit
nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya satu jenis tepung saja.
melimpah di alam. Formulasi tepung komposit dalam pembuatan snack bar ini
Ubi jalar mempunyai banyak nama atau sebutan, antara lain ketela rambat,
huwi boled (Sunda), tela rambat (Jawa), sweet potato (Inggris), dan shoyu
mempunyai susunan tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah dan
dan energi yang cukup tinggi (Juanda dan Cahyono, 2000). Menurut Soenarjo
(1984) kandungan gizi ubi jalar secara kualitatif selalu dipengaruhi oleh varietas,
lokasi dan musim tanam. Ubi jalar kuning mengandung karbohidrat sebesar 32,3
gram dan menghasilkan kalori sekitar 13 kal setiap 100 gram bahan.
7
Bagian utama dari tanaman ubi jalar yang sering digunakan adalah umbi.
Umbi tanaman ubi jalar terjadi karena adanya proses diferensiasi akar sebagai
akibat terjadinya penimbunan asimilat dari daun yang membentuk umbi (Widodo,
1986). Berdasarkan warna umbinya ubi jalar terdiri dari ubi jalar putih, ubi jalar
kuning, ubi jalar orange, ubi jalar jingga dan ubi jalar ungu. Warna daging
Indarrto, 2004)
Daging Umbi
Kulit Umbi
dan dapat menjadi sumber energi yang baik. Karbohidrat ubi jalar sebagian besar
berbentuk pati, yaitu sekitar 25-30% bb (Badan Standarisasi Nasional, 1998). Pati
ini memiliki kandungan amilosa sebanyak 20% dan amilopektin sebanyak 80%
glukosa. Ubi jalar kuning memiliki kandungan oligosakarida yang tidak dapat
dicerna manusia tetapi dapat dicerna oleh bakteri probiotik, oligosakarida ini
dkk, 2016).
Tepung ubi jalar kuning merupakan hasil penggilingan ubi jalar kuning
yang dihilangkan sebagian kadar airnya. Tepung ubi jalar tersebut dapat dibuat
langsung dari ubi jalar yang dihancurkan kemudian dikeringkan, tetapi dapat pula
dibuat dari gaplek ubi jalar yang dihaluskan (digiling) dengan tingkat kehalusan
±80 mesh (Suprapti, 2005 dikutip Sumanti dkk, 2016). Komposisi nilai gizi
hanya memerlukan teknologi yang sederhana. Ubi jalar dikupas, dicuci bersih dan
dipotong tipis-tipis atau disawut dengan pisau atau alat pemotong lainnya. Chips
dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering dengan suhu
kantung plastik atau toples kaleng tertutup rapat yang tahan disimpan dalam
waktu enam bulan. Untuk menghasilkan tepung berkualitas baik, sawut atau irisan
umbi sebelum dijemur atau dikeringkan direndam terlebih dahulu dalam larutan
natrium metabisulfit.
9
(1) lebih halus untuk pengembangan produk pangan dan nilai gizi tinggi
(2) lebih tahan disimpan sehingga penting sebagai penyedia bahan baku
yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini mempunyai
arti penting untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam rangka memperbaiki gizi
masyarakat karena merupakan sumber protein nabati yang relatif murah bila
dibandingkan sumber protein lainnya seperti daging, susu dan ikan (Mapegau, 2006).
Kedelai termasuk salah satu sumber protein yang harganya relatif murah jika
dibandingkan dengan sumber protein hewani. Dari segi gizi kedelai utuh
Kedelai hitam (Glycine soja) merupakan kedelai lokal yang belum dikenal
tanaman famili Leguminosae (Tri Yuliana, 2007). Menurut Futura et. al., (2002)
diphenyl –2- picrylhydrazyl (DPPH) dan O2. Menurut Hagiwara et al., (2010)
10
dikutip Renitya dkk (2011) mengemukakan bahwa dalam kedelai hitam terdapat
lima jenis isoflavon, yaitu daidizin (25 mg/100 g), daidezein (92 g/100 g),
genesitin (22 mg/100 g), genistein (51 mg/100 g), dan glysitin (16 mg/100 g).
cukup tinggi, terutama protein (33,30 g/100 g) dan karbohidrat (35,40 g/100 g)
aktivitas antioksidan lebih tinggi dibanding kedelai kuning (Xu dan Chang, 2007).
akan dipecah oleh bakteri probiotik menghasilkan cita rasa atau flavor yang enak
jadi yang dibuat dengan menggiling kedelai hitam dengan tingkat kehalusan 80
mesh dari kedelai hitam yang sudah dikeringkan. Pengolahan kedelai hitam
menjadi tepung ini memberikan nilai ekonomis dan mempunyai daya tahan
11
simpan yang relatif lama sehingga tepung kedelai hitam lebih mudah untuk diolah
Penambahan tepung kedelai hitam pada produk pangan dari tepung ubi
jalar dapat meningkatkan kadar protein produk pangan tersebut karena tepung ubi
jalar memiliki kadar protein yang rendah (2,85%) (Tini, 2015). Tepung kedelai
hitam memiliki kandungan protein sebesar 33,30 gram/100 g serta tepung kedelai
hitam juga dapat memberikan keseimbangan asam amino esensial yang lengkap,
(Garrow et al.,1993).
produk atau 9 Log CFU/g-1 sel bakteri per takaran saji dari produk yang dijual dan
dapat menghasilkan 6 – 8 Log CFU/g-1. Standar tersebut cukup sulit untuk dicapai
rendah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan viabilitas
produk makanan kering, proses penyimpanan, serta pH yang rendah dan garam
CFU/g-1 sampai 11 Log CFU/g-1 koloni bakteri per gram. Kultur freeze dried ini
tahan disimpan dalam lemari es (4˚C) selama satu tahun tanpa kehilangan
probiotik dalam pembuatan snack bar sinbiotik. Kultur freeze dried yang
2.2.3. Garam
Garam merupakan salah satu bahan yang paling penting dalam proses
sebagai pembangkit cita rasa dari bahan lainnnya. Selain itu fungsi garam adalah
membangkitkan rasa dan aroma. Garam juga mempengaruhi aktivitas air dari
bahan dengan menyerap air sehingga aktivitas air menurun dengan menurunnya
kadar air. Garam berperan untuk pembentuk rasa, membantu dalam pelarutan
gluten untuk menciptakan struktur yang baik dalam adonan. Sebagian besar
13
formula kue menggunakan kurang lebih 1% garam atau kurang (Suryani dkk,
2007).
2.2.4. Minyak
Fungsi minyak yang penting dalam adonan ialah sebagai perangkap udara
terhadap produk yang dipanggang, dan juga sebagai pelumas dalam pencegahan
2.2.5. Madu
kandungan utama madu adalah karbohidrat tinggi dan merupakan gula sederhana
yang mudah dicerna sehingga baik dikonsumsi oleh orang dewasa maupun bayi.
Selain itu madu juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan
stamina (Radiati, et al., 2007). Madu akan memberikan rasa manis pada snack bar
2.2.6. Air
Fungsi air dalam pembuatan snack bar adalah untuk melarutkan bahan-
bahan seperti madu, garam, dan bahan kering lainnya. Air juga berperan dalam
2.2.7. Kismis
meningkatkan cita rasa dan nilai gizinya. Snack bar komersial umumnya
2.3. Prebiotik
oleh tubuh. Menurut Hidayat, et.al (2006), bahan prebiotik dapat ditambahkan
Prebiotik ini dapat memberikan nutrisi bagi probiotik. Dampak positifnya, jumlah
bakteri menjadi banyak sehingga ketika dikonsumsi kuantitas dan kualitas dari
oligosakarida yang tidak dapat dicerna yaitu oligosakarida yang tahan terhadap
proses hidrolisis pada bagian atas usus tetapi dapat dihidrolisis dan difermentasi
(FOS) dan galakto-oligosakarida (GOS). Tepung ubi jalar kuning dan tepung
(GOS) dan oligosakarida pada tepung ubi jalar kuning adalah fruktooligosakarida
2.4. Probiotik
mikroorganisme hidup yang masuk ke dalam tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya. Jumlah yang
cukup menurut FAO/WHO (2002) adalah 6 - 8 Log CFU/g-1 dan diharapkan dapat
berkembang menjadi 1012 cfu/ml di dalam kolon. Jumlah probiotik hidup harus
terpapar asam lambung dan garam empedu, sehingga masih memiliki aktivitas.
non motil, berbentuk batang dengan ukuran 0,60-0,90 hingga 1,50-6 μm, dalam
1957). Penambahan bakteri L.acidophilus ini dalam produk snack bar sinbiotik
Karakteristik kimia snack bar yang baik, yaitu protein tinggi, serat tinggi,
dan kalori rendah (Amalia, 2013). Karakteristik fisik snack bar yaitu memiliki
bentuk yang seragam, tekstur yang padat, berwarna kecoklatan, dan memiliki
citarasa yang manis (Sitanggang, 2008 dikutip Amalia, 2013). Kandungan gizi
merupakan bagian yang penting pada snack bar dimana snack bar harus
penting dari snack bar adalah kandungan proteinnya minimal 9,38%, karena
merupakan makanan yang siap santap sehingga harus memiliki asupan yang baik
untuk tubuh. Syarat mutu snack bar mengacu pada snack bar komersial , SNI 01-
4216-1996 mengenai Syarat Mutu Makanan Diet Kontrol Berat Badan, USDA
25048 mengenai Nutri-Grain Fruit and Nut Bar, serta snack bar sinbiotik tanpa
rafinosa, dan verbakosa serta tepung kedelai hitam yang mengandung komponen
kering berupa tepung, buah kering, garam dan bakteri probiotik kemudian
ditambahkan bahan basah seperti madu, minyak, dan air (Sumanti dkk, 2016).
dan lebar 3 cm. Adonan yang telah dicetak diletakkan ke dalam loyang yang telah
dilapisi alumunium foil. Hal ini bertujuan agar snack bar yang dihasilkan nantinya
adalah air dalam bahan akan menguap pada suhu dan tekanan yang rendah
dipertahankan (Sumanti dkk, 2016). Snack bar sinbiotik yang sudah matang
2.7. Telur
unggas yang diternakkan. Jenis telur yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam,
telur puyuh dan telur bebek. Telur ayam lebih banyak dikonsumsi sehari-hari
karena mudah diolah dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia seperti sebagai
bahan pencampur makanan, bahan pembuatan roti, obat, dan sebagainya. Telur
ayam mempunyai bentuk fisik bulat sampai lonjong dengan ukuran yang berbeda-
beda, tergantung jenis ayam, umur dan sifat genetiknya. Telur tersusun atas tiga
bagian yaitu kulit telur, putih telur dan kuning telur (Winarno, 2002).
Telur secara fisik dibagi menjadi tiga komponen yaitu kerabang telur (egg
shell) 12,30%, putih telur (egg white) 55,80%, dan kuning telur (egg yolk) 31,90%
(Stadelman dan Cotteril, 1995). Telur merupakan salah satu bahan pangan yang
asam amino. Nilai gizi yang tinggi, rendah kalori, teksturnya yang lembut serta
kemudahan dicerna menjadikan telur sebagai produk yang ideal baik untuk usia
tua maupun muda. Telur digunakan dalam berbagai bentuk produk olahan pangan.
Tiga bentuk penggunaan telur didasarkan pada koagulasi atau solidifikasi telur
ketika dipanaskan (cake, roti, cracker), proses whipping putih telur menghasilkan
produk yang ringan (meringue, angel cake); serta emulsi fosfolipid dan
lipoprotein kuning telur pada produk mayonnaise, salad dressing dan saus (Davis
dan Reeves, 2002). Telur berperan dalam membentuk kerangka atau struktur cake,
menambah kelembaban, serta meningkatkan cita rasa, aroma, warna, dan nilai gizi
pada cake.
19
struktur, dan menambah gizi.Telur juga berfungsi sebagai pengempuk dan juga
sebagai pengeras. Komposisi telur utuh ialah kurang lebih 64% putih (pengeras),
36% kuning telur (pengemulsi dan pengempuk). Kuning telur mengandung lesitin
dan rasa kue yang dhasilkan (Suryani, 2007). Kandungan lesitin alami dalam
kuning telur berfungsi sebagai pengemulsi yang menyebabkan dispersi air dan
lemak lebih seragam serta menghasilkan tekstur halus. Kuning telur juga berperan