Anda di halaman 1dari 2

3 tingkatan perjalanan ilmu supranatural, dimulai dari tingkat terendah.

Inilah tahapannya :
1. TINGKAT RENDAH : SYAK / KHAYALAN.
Lewat pengulasan para Ahli Hikmah, Syak/ Khayalan, sangatlah mengganggu dalam perjalanan seorang supranaturalis, mereka
akan mudah dirasuki oleh bangsa jin hitam yang menyesatkan pola pikir kita. sebaliknya di jaman sekarang banyak ilmu yang
menggunakan hayalan atau gambaran , biasanya ilmu ini bersumber dari luar seperti reiki dan pembukaan chakra yg berasal dari
agama hindu dan budha , atau hipnotis yg berasal dari ilmu sihir mesir kuno, ilmu yg menggunakan mantra2 siluman dll.
Sedangkan menurut para ahli sufi, syak atau khayalan diartikan sebagai suatu kebohongan batin.
Lantas apa sesungguhnya definisi dari arti syak/khayalan tersebut? Inilah arti sesungguhnya : “Banyaknya berandai-andai atau
suka berkhayal ke suatu tujuan tanpa di dasari semangat lahiriah. Seperti contoh, selalu mengelamun menjadi orang sakti, punya
kelebihan yang menonjol,tapi dalam kenyataannya mereka hanya berharap-harap tanpa disertai dengan usaha keras. akhirnya
setan merasuki pikiran dan mempengaruhi alam bawah sadarnya.sehingga ketika ibadah puasa, mengamalkan wirid dan dzikir
menjadi tidak ikhlas niatnya hanya ingin sakti saja. akibatnya jadi banyak orang sakti yg di ruqiyah karena yg membantu ia sakti
adalah setan. lalu ia menyalahkan ilmu hikmah asli islami padahal dia sendiri yg salah. pepatah menyatakan jiwa mencari jiwa ,
yang suci di sukai yg suci, jiwa yg kotor di sukai mahluk yg kotor, inilah pentingnya akidah keimanan serta ilmu agama dalam
mempelajari ilmu hikmah. Pendapat lain, kurangnya bimbingan dari seorang guru yang mumpuni sehingga ketidak teraturan
dalam penangkapan ilmu supranatural dan tidak menjadikannya luas dalam berfikir. Sifat seperti ini menurut para ahli hikmah
dan ilmu sufi wajib dijauhkan dari diri seorang spiritualis. Mengapa? Kerana arti supranatural secara hakikatnya adalah
mendalami dan menghayati salah satu Af’alulloh lewat rasa ruhaniah.
Dari pedoman arti supranatural tadi sudah jelas sekali bahwa penyelarasan antara lahiriah dan batiniah harus seimbang hingga
mewujudkan suatu ilmu bisa tercapai kalau bisa tanpa adanya campur tangan dari makhluk lain. Dengan arti lain jangan sampai
golongan jin hitam merasuki otak kita lewat tipu daya sehingga kita bisa tersesat sampai keluar dari jalur syariat Islam. Naudzu
billahi minzalik.kita juga harus berhati-hati terhadap sebuah isyarah, bisikan atau mimpi bertemu para sesepuh ghoib. seorang
waliyullah syeikh hasan as-syadili ra , berkata : apabila kamu mendapatkan ilham, kasyaf atau isyarah tapi tidak sesuai dengan
ajaran kitab al-qur’an, sunah nabi, dan ijma’ para ulama sebaiknya tinggalkanlah. Mimpi/isyaroh seperti ini jangan sekali-kali
dijadikan pegangan hidup bahkan harus dijauhi dari khayalan pikiran kita.
Dari kitab Tafsir Qowi dijelaskan, selain para nabi dan waliyullah kamil, arti mimpi apapun bentuknya adalah ziadatuttaqwa
(jalan untuk selalu menambah arti ketaqwaan) kecuali kalau bermimpi bertemu para ahlillah, para nabi, para sahabat dan para
malaikat semua wajib disyukuri dan dipatuhi apapun ucapannya kerana mimpi seperti ini benar adanya.
Menurut Imam Ibnu Muqotil, bangsa syaitan akan terus menyesatkan anak cucu Nabi Adam a.s. Satu diantaranya lewat ilmu sihir
dan sebuah mimpi. Syaitan akan menyerupai siapa pun yang sedang digandrunginya baik menyerupai dedengkot orang sakti,
linuwih dan lain-lain. Syaitan akan terus merayu dengan tutur bahasa yang sedemikian halus dengan suatu imaginasi, baik berupa
harta kekayaan , kesaktian, jabatan, harta karun dan sebagainya, sehingga orang itu akan menjadi terlena dan takabur.

2. TINGKAT MENENGAH : DẒON / ANTARA NYATA DAN TIDAK.


Dalam pembedaran Al-Hikmah tingkatan seperti ini sudah bisa dibilang supranaturalis. Ciri orang yang sudah mencapai tingkat
ini adalah :
- Selalu mengistiqomahkan wiridan lebih dari 2 jam setiap wiridannya dan sudah melampaui beberapa tahun lamanya.
- Masih punya guru spiritual zahir, sehingga apapun kekurangan dalam suatu ilmu bisa cepat teratasi kerana adanya pengarahan
dari Sang Guru tadi.
- Mengenal lebih dari 30% tentang seluk beluk adat istiadat bangsa ghoib sehingga dalam hidupnya banyak diberi/mampu
berkomunikasi dengan mahluk gaib, menarik berbagai pusaka dari alam lain sebagai pemberian hibah bukan paksaan atau
nyolong dari mahluk gaib.
Cara tingkatan seperti ini menurut para Ahli Hikmah belum dikatakan mumpuni sebab dalam kehidupannya masih ada sifat
kadzib (bohong) yaitu masih dirasuki bisikan, isyaroh/mimpi yang kurang baik dari para jin hitam yang menyesatkan. Kunci
utama dalam tingkatan ini harus selalu dekat dengan bimbingan Sang Guru mumpuni sehingga apapun perintang dalam
menjalankan suatu ilmu bisa dinetralisir dengan keluasan ilmunya.

3. TINGKAT TINGGI : TAHQIQ / BENAR ADANYA.


Dalam keterangan kitab Hikmah, tingkat tahqiq tergolong mumpuni dalam hal menguasai ilmu supranatural. Konon orang
seperti ini telah diakui kebenaran ilmu dan keikhlasan hatinya. Dalam keterangan ilmu Hikmah lainnya, orang yang sudah
mencapai tingkat tahqiq, 60% telah menguasai 3 lapisan dunia lain seperti alam Jin Thurobi dan Alam Barry. Sedangkan menurut
Ilmu Tasawuf, Tahqiq di sini terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

(1) TAHQIQ BIL ASMA’ / DITERIMANYA SEBUAH AMALAN.


Secara makna tafsir, orang yang sudah mengistiqomahkan salah satu ayat/ amalan hingga bertahun-tahun lamanya. Dan amalan
ini sampai mendarah daging ke tubuh orang yg dimaksud, sehingga ia ikhlas dalam mengamalkannya karena sudah terbiasa,
maka Allah s.w.t menerimanya dengan suatu hidayah. Karena melalui ayat inilah ia menjadi dekat dengan Allah sehingga semua
doa dan keinginannya akan dikabulkan oleh allah swt.
(2) TAHQIQ BIS SIFAT / DITERIMANYA SEBUAH KEYAKINAN.
Orang yang sudah bertahun-tahun lamanya menjauhkan nafsu badan dengan jalan puasa lepas (tidak makan dan minum) atau
menjauhi mata dari rasa ngantuk/tidur seperti puasa melek atau berkelana ke berbagai daerah dengan jalan kaki tanpa sedikit pun
mata ini dipejamkan/ditidurkan.ia menempuh jalan spiritualnya dengan berjalan kaki , niat dan tujuannya hanya satu yaitu Allah
swt , ada juga yg niatnya untuk mencari ilmu atau guru, dia menempuh perjalanan jauh tanpa membawa bekal sedikitpun atau
uang sepeserpun karena dia yakin bahwa Allah maha rahman, maha rahim dan maha pemberi rizqi. Dari riyadhoh seperti ini
Allah s.w.t memberikan hidayah dengan perantaraan jin muslim sehingga para waliyullah selalu memberikan apapun yang dia
minta, baik dari segi ilmu supranatural, rizqi, keselamatan maupun isyarah yang nyata dan benar.
Dan yang perlu diketahui dalam pengamalan suatu ayat atau asma tertentu ada 2 type pengamalan diantaranya :

1. TABARRUK
yaitu membaca ayat atau asma hanya sebagai sarana memohon berkah dari ayat atau asma tersebut… untuk type ini, TIDAK
HARUS menyertakan qosam didalam pengamalannya.. sebagai contoh, misalnya kita mengamalkan asma ALLAH 66 kali setiap
habis sholat, karena tidak ada ijazah, ya kita mengamalkannya sebagai tabarruk saja… memohon berkah asma ALLAH..
bilangannya kita ambil dari hisab jumal (arabic numerology)-nya. tidak diperlukan qosam khusus disini.. cukup baca shalawat
dan doa setelah wirid asma ALLAH ini..

2. ISTIKHDAM
yaitu fokus kepada penguasaan khudama ayat/asma tertentu. nah untuk pengamalan type ini mutlak diperlukan tatacara yang
khusus.. tidak bisa mengarang-ngarang, harus dengan bimbingan seorang guru, karena ada kaifiyat tertentu dalam
pelaksanaannya… misalnya asma ALLAH tadi, ada qosam khususnya…ada aturan waktu pembacaan dan teknik
pembacaannya… ada tanda2 ketika khodam sudah hadir… ada tanda2 ketika sudah sepakat antara kita dengan khodam yang
bersangkutan datang, dll. jadi, sebuah qosam tidak dapat berdiri sendiri…qosam hanyalah sebagian dari suatu paket istikhdam
ayat/ asma tertentu… tanpa kelengkapan lainnya, qosam tidak akan berfungsi sempurna, malah bisa mencelakai pengamalnya..
karena qosam menyangkut pengambilan sumpah dan perjanjian antara kita sebagai pengamal dan sekelompok khodam & arwah
yang terlibat dalam asma/ayat tertentu..
Mengenai khadam jangan mencap buruk semuanya, karena khadam kerap menjadi perantara terpenuhinya hajat kita oleh Allah,
misalnya saat manjampe dengan ruqyah yang berasal dari Kitabullah, tanpa disadari khadam ayat dan jin muslimlah perantara
terkabulnya hajat kita. Hindari istikhdam tanpa bimbingan guru/‘arif billah karena ilmu harus jelas silsilahnya dan muttashil
untuk menghindari penyimpangan dan untuk membedakan yang haq dan bathil. Namun sebagai pemula, janganlah mengamalkan
istikhdam, bersihkan hati dan perkuat jiwa dulu yang bisa dilakukan dengan mengikuti syareat, thariqah dan riyadhoh. khodam
bisa malaikat atau jin/setan, tergantung amalannya semakin kuat tirakat /puasanya, level khodamnya juga makin bagus. nama
khodam bisa saja sama, yg membedakan kualitasnya. fungsinya khodam itu membantu mendo’akan kita. makin tinggi kualitas
khodam, makin bagus pula akhlak org tsb,kalau ada ketimpangan (sakit2an, emosi) berarti ada agitasi/ketimpangan energi
diantara keduanya ada baiknya sebelum riyadoh suatu ilmu, riyadoh dulu pondasinya, agar kuat nampung ilmu2 lainnya &
meminimalkan efek negatif dr suatu ilmu salah satu pondasi ilmu adalah sholawat diantaranya :
SHOLAWAT NURRIDZATI,

Berikut Ini Adalah Komentar Dari Kyai. Musaddad Terkait Kegagalan Menjalankan Sebuah Amalan Ilmu Hikmah :
1. Amalan Hendaknya/Sebaiknya Ditujukan Karena Alloh Swt.
2. Aktifitas Sesuatu Amalan Tidak Lepas Dari Aspek Bonus Dari Sang Ilahi Yang Kekuatannya Untuk Mencapai Mardhotillah.
3. Dengan Mendekati Diri Kpd Alloh Secara Istiqamah, Seseorang Diminta/Tidak Pasti Tersingkaplah Hijab Alam Ghaib.
4. Pengertian Amalan Dan Dzikir Adalah Ingat Kpd Alloh Yang Di Aktualisasikan Dg Lisan,Hati, Dan Perbuatan.
5.Setiap Kita Mengamalkan Secara Istiqamah Pada Haqeqat Nya Menabung Energi Bathin.
6. Metode Dzikir Dan Beramal Suatu Ilmu Tidak Lepas Dari Metode Atau Aturan Tertentu Yang Berfungsi Membantu Proses
Pencapaian Keheningan Bertaqarub Kpd Alloh Swt.
7.Kita Harus Banyak Bertafakur Dan Peka Dalam Membaca Isyarah Dan Tanda-Tanda Alam.
8.Seorang Yang Sudah Pandai Dan Menguasai Sesuatu Ilmu Tingkat Tinggi Biasanya Pandai Membaca Situasi Dan
Mengondisikan Suasana Bathin.
9. Terakhir Bergurulah Langsung Kepada Ahlinya.
Demikian pemaparan singkat yang dapat penulis uraikan. Semoga dengan pemaparan ini akan ada hikmah yang bisa dipetik
untuk suatu kemashlahatan kita, baik dalam pengenalan ilmu supranatural maupun manfaat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai