A. Pendahuluan
Menurut Ambarawati (2002) sebuah organisasi harus merumuskan proses penilaian kinerja yang
dapat mengubah pola organisasi dengan lebih baik. Proses penilaian yang produktif, bersih
rasional, dan obyektif harus dikembangkan secara terus menerus. Penilaian kinerja yang selama
ini diterapkan belum dapat mengoptimalkan penilaian kinerja yang objektif khususnya di
Indonesia. Sistem penilaian kinerja berdasarkan senioritas seringkali menimbulkan konflik baik
secara langsung maupun tidak langsung antar aggota organisasi. Berdasarkan permasalah tersebut
dibutuhkan penilaian kinerja yang lebih berkualitas salah satunya proses penilaian 360 degree
feedback.
Mohapatra (2015) mengemukakan bahwa metode penilaian 360 derajat sangat baik
diterapkan oleh suatu perusahaan untuk bersaing secara global. Penilaian dengan metode 360
merupakan penilaian yang adil karena dalam penerapannya penilaian tidak dilakukan oleh satu
sumber dibanding penilaian tradisonal. Antonioni dalam Widya (2004) mengemukakan bahwa
perusahaan dalam merapkan penilaian kinerja 360 degree feedback akan mendapatkan manfaat
seperti; meningkatakan management learning, mengurangi penilaian buruk atau prasangka buruk
terhadap appraiser dan meningkatkan kinerja.
Saat ini penilaian kinerja dengan pendekatan kompetensi banyak diterapkan. Pendekatan
ini menjadikan kompetensi sebagai salah satu aspek yang harus dimiliki pegawai untuk
menentukan produktivitas kerjanya.
Untuk mengetahui berhasilnya proses implementasi 360 derajat feedback dan faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan Timereck dan Bracken (1997) mendefinisikan keberhasilan
sebagai proses yang menciptakan fokus, perubahan tingkah laku yang berlanjutan dan atau
pengembangan keahlian dalam sebuahkecukupan beberapa orang sebagai hasil meningkatnya
keefektifan organisasi.
Definisi ini dimaksudkan bahwa keberhasilan tidak dapat dicapai organisasi jika tidak
mempertimbangkan definisi dari keberhasilan dari semua unsur kelompok. Keberhasilan dari
proses 360 derajat feedback yang diartikan dalam unsur-unsur yang berbeda adalah sebagai
berikut:
1. Penilai
Arti keberhasilan adalah persepsi bahwa feedback dapat diterima dan perilaku yang dinilai
dapat ditingkatkan, meningkatkan hubungan kerja, tidak ada reaksi yang negatif, dan
meningkatnya feedback. Faktor yang mempunyai kontribusi untuk keberhasilan adalah
anonimitas, bertanggung jawab yang dinilai, multiple adminitrasi, kebijaksanaan dan pelaksanaan
komunikasi dan adanya hotline laporan masalah.
2. Yang dinilai
Arti keberhasilan adalah menerima feedback yang fair, membangun, sah, dapat dipercaya.
Selain itu juga meningkatkan komunikasi, meningkatkan hubungan kerja, meningkatkan feedback
dan mengkatkan kinerja. Faktor yang mempunyai kontribusi untuk keberhasilan adalah
konsistensi, kepercayaan diri, pelatihan penilai, tanggung jawab panilai,konsistennya seksi penilai,
cukupnya pengetahuan penilai, sah dan instrumen yang realible, komitmen organisasi, akses
penilai untuk follow-up, pengembangan dan tindakan perencanaan.
3. Atasan
Arti keberhasilan adalah kualitas feedback tepat digunakan dalam manajemen kinerja dan
atau untuk pengembangan, feedback dijalankan dengan tujuan yang benar oleh organisasi,
peningkatan penilai yang konsisten dengan tujuan proses, meningkatkan kelompok kerja yang
dinilai, meningkatkan feedback. Faktor yang mempunyai kontribusi untuk keberhasilan adalah jika
atasan menerima data yang jelas dan relevan,atasan menerima pelatihan pada data yang digunakan
dengan tepat, komitmen organisasi, proses merupakan administrasi yang dijalankan dengan
teratur, konsisten. Selain itu tanggung jawab atasan juga merupakan faktor yang berkontribusi
dalam keberhasilan.
Daftar Pustaka
Ambarwati, Sri. 2002. Managing Productive Performance Appraisal: Sebuah Upaya Menjawab
Penilian Kinerja Yang Bebas KKN. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan. Vol. 1. No. 7, pp. 93-111.
Bacal, Robert. 2002. Peformance Management. Edisi II. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Karmawidjadja, T. H. M. (2007). 360 Derajat HR Management Audit. Jakarta: PT Gemaku
Nusaku Persada.
Sabitah, Nadiah Muhana.2017. Implementasi Metode Penilaian Kinerja 360 Degree Feedback
untuk Mengukur Soft Competence Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis Vol 47
No 1 Juni 2017
Widya, Rita. (2004). Penilaian Kinerja Dengan Menggunakan Konsep 360 Derajat Feedback.
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 4. No. 1, pp. 86-95.