Anda di halaman 1dari 5

KONTRAK SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA 2

Pada hari ini Rabu tanggal 10, bulan January, tahun 2020, telah dibuat dan ditandatangani
perjanjian sewa oleh dan antara para pihak sebagai berikut:

Nama : Yakin Simanjuntak


Pekerjaan : Diplomat
Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 12 Pontianak
No KTP : 4758479238001

Sebagai pihak yang menyewakan, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA,
Dan

Nama : Harry Simanjuntak


Pekerjaan : Advokat
Alamat : Jl. Ampera No. 23 Pontianak
No KTP : 87583485370001

Sebagai pihak penyewa, untuk selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.


MENGINGAT:
Bahwa PIHAK KEDUA berkeinginan untuk menyewa MOTOR dengan ciri-ciri:

Tipe : Honda
Warna : Black Matte
CC : 250cc
Kapasitas : 2

Maka, berkenaan dengan keterangan-keterangan tersebut di atas, kedua belah pihak sepakat
untuk mengadakan Perjanjian Sewa-Menyewa MOTOR, selanjutnya disebut “Perjanjian”.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam
suatu perjanjian sewa ini dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Obyek sewa dalam perjanjian ini yaitu MOTOR merk Honda tipe RR keluaran tahun 2020
warna Black Matte sebagaimana BPKB no 08988134946, selanjutnya disebut MOTOR.
Pasal 2
PIHAK KEDUA menjamin bahwa MOTOR tersebut adalah Hak PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
PIHAK PERTAMA setuju MOTOR disewa oleh PIHAK KEDUA, dengan jangka waktu dan
harga yang disepakati oleh Kedua belah Pihak sebagaimana ditentukan dalam perjanjian ini.
Pasal 4
Jangka waktu sewa selama 2 tahun terhitung mulai tanggal 1 Maret 2020 dan berakhir pada
tanggal 1 Maret 2021 dengan harga sewa sebasar Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) tidak
termasuk PPN.
Pasal 5
PIHAK KEDUA berkewajiban membayar lunas harga sewa kepada PIHAK PERTAMA
senilai yang tertera dalam Pasal 4 diatas selambat-lambatnya bulan February.
Pasal 6
PIHAK KEDUA mempunyai Hak Opsi untuk memperpanjang sewa MOTOR, perpanjangan
mana harus diajukan tertulis oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
sebelum perjanjian ini berakhir.
Pasal 7
PIHAK KEDUA berkewajiban membayar harga sewa kepada PIHAK PERTAMA dengan
cara mentransfer ke rekening PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
PIHAK KEDUA berkewajiban melampirkan bukti transfer setelah selsesai melakukan proses
transfer kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 9
PIHAK PERTAMA menyerahkan kendaraan kepada PIHAK KEDUA setelah ditandatangani
Surat Perjanjian ini berikut Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dari MOTOR yang
dimaksud.

Pasal 10

PIHAK KEDUA berhak sepenuhnya untuk menggunakan MOTOR yang disewakan dengan
perjanjian ini.
Pasal 11
Status kepemilikan MOTOR diatas sepenuhnya ada di tangan PIHAK KEDUA hingga
PIHAK PERTAMA dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang bertujuan untuk
memindah tangankan kepemilikannya, seperti menjual, menggadaikan atau perbuatan-
perbuatann lain yang bertujuan untuk memindah tangankan kepemilikannya.
Pasal 12
Apabila PIHAK KEDUA terlambat mengembalikan MOTOR selama jangka waktu 3 (tiga)
hari terhitung sejak berakhirnya perjanjian ini, PIHAK KEDUA dinyatakan melakukan
pelanggaran dan tidak berkeberatan dituntut melakukan pelanggaran tindak pidana sesuai
Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Pasal 13
Apabila terjadi kehilangan karena kelalaian PIHAK KEDUA sendiri, maka PIHAK KEDUA
diharuskan untuk mengganti dengan MOTOR sejenis dengan tahun pembuatan dan kondisi
sesuai atau sebanding dengan MOTOR yang disewanya.
Pasal 14
Apabila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran atau tidak mentaati perjanjian ini maka
PIHAK PERTAMA berhak untuk minta perjanjian ini dibatalkan.
Pasal 15
PIHAK PERTAMA diharuskan memberitahukan pembatalan tersebut secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA diwajibkan menyerahkan kembali MOTOR yang
disewanya selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah perjanjian ini dibatalkan.
Pasal 16
PIHAK PERTAMA berhak meminta bantuan pihak berwajib untuk menarik kembali
MOTOR tersebut dan segala biaya pengambilan MOTOR tersebut sepenuhnya menjadi
beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 17
PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari tuntutan kerugian dari PIHAK
KEDUA atas pembatalan perjanjian ini.
Pasal 18
MOTOR yang dimaksud dalam perjanjian ini akan diantarkan PIHAK PERTAMA ke tempat
PIHAK KEDUA dengan biaya menjadi tanggungan PIHAK PERTAMA sepenuhnya.
Pasal 19
PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA yang atas kuasanya
dengan hak substitusi untuk mengambil MOTOR milik PIHAK PERTAMA, baik yang
berada di tempat PIHAK KEDUA atau di tempat pihak lain yang mendapat hak dari padanya.
Pasal 20
PIHAK KEDUA dibebaskan dari segala ganti rugi atau tuntutan dari PIHAK PERTAMA
akibat kerusakan pada MOTOR yang diakibatkan oleh force majeure.
Pasal 21
Yang dimaksud dengan force majeure adalah :
- Bencana alam, seperti : banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, angina topan serta
kebakaran yang disebabkan oleh faktor eksternal.
- Huru hara, kerusakan, pemberontakan dan perang.
PASAL 22
Jika terjadi hal-hal seperti disebut dalam Pasal 21 diatas, salah PIHAK KEDUA wajib
memberi tahu PIHAK PERTAMA sehari setelah peristiwa terjadi dengan bukti-bukti yang
dibenarkan dan tanpa rekayasa.

Pasal 23
PIHAK KEDUA dapat melakukan uji coba operasional dan penyesuaian MOTOR pada
periode bulan Januari sampai dengan February, atas biaya PIHAK KEDUA termasuk biaya-
biaya perbaikan MOTOR yang diperlukan.
Pasal 24
Apabila dalam masa uji coba, ternyata diperlukan perbaikan-perbaikan MOTOR dalam
kategori berat untuk menunjang produksi komoditi PIHAK KEDUA sehingga diperlukan
biaya yang cukup besar maka hal tersebut dapat dimusyawarahkan dengan PIHAK KESATU.
Pasal 25
Dalam jangka sewa berjalan PIHAK KEDUA berkewajiban merawat dan memelihara
MOTOR sebagaimana layaknya pemilik tidak terbatas pada perawatan dan pemeliharaan
tetapi juga termasuk perbaikan.
Pasal 26
PIHAK KEDUA dilarang melakukan pengalihan hak sewa kepada pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA.
Pasal 27
PIHAK PERTAMA diberikan ijin oleh PIHAK KEDUA untuk sewaktu-waktu meninjau
MOTOR, dengan pemberitahuan terlebih dahulu.
Pasal 28
Dalam hal berakhirnya perjanjian PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengembalikan
MOTOR secara utuh dalam keadaan berfungsi normal dan semua penambahan-penambahan
yang telah dilakukan PIHAK KEDUA sepenuhnya terhadap MOTOR menjadi hak PIHAK
PERTAMA.
Pasal 29
Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini, diatur kemudian dalam suatu
addendum yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini.
Pasal 30
Dalam hal terjadi perselisihan, Kedua Belah Pihak sepakat untuk menyelesaikanya dengan
cara musyawarah untuk mufakat, dan bila tidak terjadi kesepakatan, Kedua belah Pihak
memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Pontianak. Demikianlah Perjanjian ini dibuat
dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua), keduanya mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Yakin Dapot Simanjuntak Harry Simanjuntak

SAKSI I SAKSI II

Chicco Jerikho Joe Taslim

Anda mungkin juga menyukai