Oleh
KELOMPOK 10
B. Manajemen karir
Pemberi kerja mengenali bahwa manajemen karier memainakan peran penting
dalam melibatkan dan mempertahankan karyawan. Penawaran dukukan karir
umumnya adalah win-win . karyawan dengan dibekali wawasan yang lebih baik
mengenai kekuatan pekerjaan mereka, akan lebih siap untuk melayani
perusahaan dan lebih tidak berkemungkinan pergi. Pemberi kerja akan
mendapatkan manfaat dari keterlibatan yang lebih tinggi dan perputaran yang
lebih rendah.
Manajemen karir adalah proses yang memungkinkan karyawan untuk lebiha
memahami dan mengembangkan keterampilan karir dan minat mereka dan
untuk mengguanakan keterampilan dan minat ini secara paling efektif baik
dalam perusahaan maupu setelah mereka meninggalkan perusahaan.
4. Melaksanakan Rencana-rencana
Untuk mengimplementasikan satu rencana kebanyakan
diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa
manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari
manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam
meningkatkan karier mereka.
Perencanaan karier dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1. pendidikan karier,
2. penyediaan informasi, dan
3. bimbingan karier.
b. Pengembangan Karir
Pengembangan karier merupakan implementasi dari perencanaan karier.
Untuk itu pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai semua usaha
pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana
kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta
pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karier dimulai dari diri karyawan sendiri, di
mana setiap orang bertanggungjawab atas pengembangan atau
kemajuan kariernya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan
pengembangan karier dapat dilakukan. Untuk mengarahkan
pengembangan karier agar menguntungkan karyawan dan organisasi,
departemen SDM mekakukan pelatihan dan pengembangan bagi
karyawan.
Pihak-pihak yang berperan dalan pengembangan karir :
1. Karyawan
Seorang karyawan berperan dalam melakukan perencanaan karir
pribadinya. Dia bertanggung jawab untuk terus meningkatkan
keterampilan yang dia miliki untuk memastikan bahwa dirinya
mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan pasar tenaga kerja. Dia juga sebaiknya bertindak
proaktif untuk melihat kesempatan yang ada, dan kemungkinan
munculnya masalah dengan karirnya saat ini. Untuk itulah, ada
baiknya seorang karyawan senantiasa dapat melakukan penilaian
diri untuk mengenal aspirasi karir yang dia inginkan, mengukur
kekuatan yang ia miliki dan hal-hal yang perlu ditingkatkan lebih
baik lagi. Dengan perencanaan karir pribadi ini, seorang
karyawan dapat menilai tingkat kesesuaian antara aspirasi
karirnya dan karir yang dipegangnya saat ini. Dengan demikian
dapat mengarahkan dirinya untuk memilih penugasan atau
pekerjaan-pekerjaan yang lebih sesuai dengan aspirasi karirnya.
Seorang karyawan membutuhkan seorang mentor untuk
membantu pengembangan karier nya. Mentor adalah seorang
yang mempunyai posisi senior di perusahaan yang dapat menjadi
semacam narasumber atau penasehat yang dapat memberikan
bimbingan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan karir karyawan.
2. Pengusaha (Organisasi)
Dessler, Garry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2.
Jakarta. Salemba Empat
Dessler, Gerry. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 14. Jakarta . Salemba
Empat
Moekijat. 2007. Perencanaan dan Pengembangan Karir Pegawai. Bandung. Mandar
Maju
Marquis, B.L. & Huston, C., J. 2010. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan:
teori & aplikasi, ed 4, alih Bahasa, Widyawati dkk, Editor edisi bahasa Indonesia
Egi komara yuda dkk, Jakarta: EGC
Nursalam . 2013 . Manajemen Keperawatan . Jakarta . Salemba Medika
Supriyatin, SS. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1. Jakarta. Mitra
Kreatif
http://www.kompasiana.com/140473/jenjang-karir-perawat-di-indonesia