Anda di halaman 1dari 2

Demam tifoid[1], atau typhoid[2] adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella

enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhosa.[3] Penyakit ini dapat ditemukan di
seluruh dunia, dan disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja.[4]

Daftar isi
 1 Gejala
 2 Penegakan diagnosis
 3 Perawatan
 4 Lihat pula
 5 Rujukan

Gejala
Setelah infeksi terjadi akan muncul satu atau beberapa gejala berikut ini:

 demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara
perlahan mulai sore hari hingga dini hari
 tubuh menggigil
 denyut jantung lemah (bradycardia)
 badan lemah ("weakness")
 sakit kepala yang hebat pada malam hari, terutama di belakang kepala
 nyeri otot myalgia
 kehilangan nafsu makan
 konstipasi
 sakit perut
 pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots")

Penegakan diagnosis
Penegakan diagnosis dapat dilakukan di Laboratorium Klinik menggunakan Widal Test, tetapi
hasilnya tidak dapat diketahui segera, sehingga dokter telah memberikan anti-biotik kepada
pasien berdasarkan gejala dan hasil Widal Test biasanya negatif, karena telah diberi anti-biotik
sebelumnya.

Perawatan
Tifus dapat berakibat fatal, pemotongan usus atau bahkan kematian. Antibiotika, seperti
ampicillin, kloramfenikol, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan ciproloxacin sering digunakan
untuk merawat demam tipoid. Yang perlu diperhatikan adalah bila suhu telah turun dan merasa
segar, bukan berarti telah sembuh, karena usus masih tipis oleh karenanya makanannya harus
bertahap mulai dari bubur saring, bubur, nasi lembek dan baru nasi. Selain makanan yang harus
dijaga adalah tidak boleh bekerja berat, sebelum benar-benar sembuh, karena usus dapat
robek/terlka dan suhu badan naik kembali seperti semula, walaupun bakterinya telah tiada.

Bila tak terawat, demam tifoid dapat berlangsung selama tiga minggu sampai sebulan. Kematian
terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang tidak terawat. Vaksin untuk demam tifoid dapat
melindungi sekitar 70 percent lebih orang yang telah divaksinasi, jika sudah divaksin dan masih
terkena biasanya ringan dan dianjurkan untuk anak-anak dan dewasa setiap 3 tahun sekali.
Vaksinasi jauh lebih murah daripada terkena Tifus dan harus istirahat total di tempat tidur.
Penyakit ini biasanya berjangkit di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, dimana tingkat
kebersihannya kurang.

Anda mungkin juga menyukai