123-Article Text-457-1-10-20171021
123-Article Text-457-1-10-20171021
ABSTRAK
Perkembangan kota dan pesatnya pemukiman yang terjadi di wilayah kota
mengakibatkan perubahan tutupan lahan pada daerah aliran sungai yang semula dapat
menyerapkan air hujan berubah menjadikan aliran permukaan. Dengan tidak
tertampungnya aliran permukaan yang semakin besar ini mengakibatkan banjir. Banjir
dapat ditanggulangi atau dikurangi dengan cara mengurangi aliran permukaan dengan
cara meresapkan ke dalam tanah. Sistem resapan selain dapat mengatasi banjir juga
sangat bermanfaat bagi usaha konservasi air tanah. Konsep sumur resapan pada
hakekatnya adalah memberikan kesempatan pada air hujan yan jatuh di atap atau lahan
yang kedap air untuk meresap ke dalam tanah dengan jalan menampung air tersebut
pada suatu system resapan. Berdasarkan hal tersebut maka dilaksanakan Studi
Penerapan Sumur Resapan Dangkal Pada Sistem Tata Air Di Komplek Perumahan.
Lokasi studi adalah pada perumahan Premier Cipondoh terletak disebelah timur Jalan
H. Maulana Hasanudin, Tangerang, tepatnya berada di sebelah utara Komplek Garuda
Cipondoh Permai. Analisa yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi, analisa
hidrologi, analisa dimensi sumur resapan dan analisa debit aliran permukaan. Data
digunakan data curah hujan harian maksimum tahunan yang diperoleh dari stasiun
pencatatan hujan BMKG Kota Tangerang tahun 2001 hingga tahun 2010. Dari
hasil analisa diperoleh dimensi sumur resapan dengan diameter lubang sumur 1 meter
dan kedalaman sumur 3,8 meter. Adanya sumur resapan pada setiap kavling rumah di
perumahan Premier Cipondoh dapat mengurangi debit aliran permukaan sebesar 0,365
m3/detik atau berkurang 66,36%.
Kata kunci : aliran permukaan, debit, sumur resapan
4. METODOLOGI PENELITIAN
Dimana :
H = tinggi muka air dalam
sumur (m)
F = adalah faktor geometrik
(m)
Q = debit air masuk
(m3/detik)
T = waktu pengaliran (detik)
K = koefisien permeabilitas
tanah (m/detik)
R= jari-jari sumur (m)
Gambar 3. Bagan alur metodologi
penelitian
120
1 0.030 0.012 0.017 0.017 0.030 0.022
Curah Hujan (mm)
200.00
periode ulang 2 tahun
periode ulang 5 tahun
150.00
periode ulang 10 tahun
0.00
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Analisa Frekuensi Curah Hujan Rencana (mm)
waktu (jam)
Periode Ulang Log Normal Log Normal
Normal Gumbel Pearson III Log Pearson III
2 Paramater 3 Paramater
Dengan berubahnya lahan kosong menjadi Debit air hujan (Q) yang jatuh kea tap
area perumahan akan menyebabkan rumah :
peningkatan aliran permukaan yang masuk Qmaks dari atap =
ke saluran. Guna mengurangi aliran Qmaks dari atap = 0,002778 x 0,95 x
limpasan dari area perumahan, maka 40,70 x 75 x 10-4
direncanakan drainase resapan dengan Qmaks dari atap = 0,000805 m3/detik
membuat sumur resapan pada setiap
kavling rumah untuk menampung air yang Dipakai diameter lubang sumur 1
jatuh pada atap rumah. Data kondisi lahan meter, jari-jari 0,5 meter.
perumahan Premier Cipondoh adalah
sebagai berikut :
1. Jenis tanah di lokasi kajian Dimana :
termasuk lanau lepas yang H = tinggi muka air dalam
memiliki koefisien permeabilitas sumur (m)
10-6 , jenis tanah lanau lepas ini F = adalah faktor geometrik
mempunyai kemampuan (m)
meresapkan air kedalam tanah Q = debit air masuk
dengan cukup baik. (m3/detik)
2. Letak muka air tanah cukup dalam T = waktu pengaliran (detik)
±7 meter yang masih jauh dibawah K = koefisien permeabilitas
dasar sumur resapan yang akan tanah (m/detik)
direncanakan. R= jari-jari sumur (m)
3. Geografi permukaan tanah cukup F =5,5R (untuk kondisi sumur resapan
datar. seperti pada gambar 2f)
K = 10-6 m/detik
Perhitungan perencanaan sumur sumur
resapan dangkal adalah sebagai berikut :
Luas lokasi perumahan Premier
Cipondoh dengan luas lahan :
8. KESIMPULAN
Waktu konsentrasi (tc) :
Dimensi sumur resapan yang dapat
tc = menampung air hujan yang jatuh di atap
rumah pada perumahan Premier Cipondoh
tc = dengan luas bangunan 75 m2 dan intensitas
hujan 58,52 mm/jam adalah diameter
tc = 0,58 jam
lubang sumur 1 meter dan kedalaman
Intensitas hujan ( I ) :
sumur 3,8 meter.
Debit air permukaan di lahan perumahan
yang terbuang ke saluran drainase apabila
tidak ada sumur resapan adalah 0,55
= 58,52 mm/jam m3/detik.
Debit air permukaan di lahan perumahan
Maka diperoleh debit air :
yang terbuang ke saluran drainase apabila
ada sumur resapan adalah 0,184 m3/detik.
Terjadi pengurangan debit air permukaan
yang terbuang ke saluran drainase akibat
Debit air permukaan di lahan adanya sumur resapan di setiap kavling
perumahan yang terbuang ke saluran rumah sebesar 0,365 m3/detik atau
drainase apabila tidak ada sumur berkurang 66,36%.
resapan adalah 0,55 m3/detik.
DAFTAR PUSTAKA
Analisa debit air yang terbuang ke saluran 1. Soemarto CD, 1987, Hidrologi
draianse apabila lahan perumahan
menggunakan sumur resapan Teknik, Penerbit Usaha Nasional
Koefisien limpasan ( C ) : Surabaya.
C gabungan = = 2. Kodoatie, Robert J., Roestam
0,26
Sjarief, 2010, Tata Ruang Air,
Waktu konsentrasi (tc) :
tc = 0,58 jam Penerbit Andi Yogyakarta.
Intensitas hujan ( I ) :
3. Suripin, 2004, Sistem Drainase
I = 58,52 mm/jam
Perkotaan yang Berkelanjutan,
Maka diperoleh debit air :
Penerbit Andi Yogyakarta.
4. Wesli, 2008, Drainase Perkotaan,
Penerbit Graha Ilmu