Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang memiliki peradaban. Hal ini dapat dibuktikan sejak
zaman manusia purba samai zaman manusia modern. Keunikan dalam hal peradaban ini tidak
dimiliki oleh makhluk-makhluk lainnya, sehingga para ilmuan tertarik untuk memelajari
tentang manusia. Dan ilmu yang mempelajari tentang manusia disebut antropologi. Ada
beberapa ilmu terapan yang berhubungan dengan antropologi, antara lain sosiologi, politik,
sejarah, ekonomi, dan lain-lain.[1][1]

Permasalahanya yang ada dalam antropologi antara lain; 1) Apa yang dimaksud dengan
ilmu antropologi, karakteristik dan ruang lingkup? 2) tujuan dan kegunaan apa saja yang ada
dalam antropologi? 3) Bagaimana sejarah perkembangan  antropologi? 4) hubungan antropologi
dengan ilmu sosial lainnya apa saja? 5) apa konsep-konsep dasar antropologi? 6) teori-teori apa
saja yang ada dalam ilmu antropologi?

Penulisan makalah ini bertujuan; 1) Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah IPS (Ilmu
Pengetahuan Sosial) dan juga sebagai latihan bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam
proses perkuliahan Mata Kuliah IPS, dan 2) Untuk mengetahui berbagai macam permasalahan
seputar Antropologi.
Tentunya dalam penulisan makalah ini banyak kekurangannya, oleh karena itu kelak dalam
presentasi kelompok kami, kritik dan saran sangat kami harapkan agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. 
 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian, Karakteristik dan ruang lingkup

Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya, itu menurut
E.A.hoebel. sedangkan menurut Koentjaraningrat mengemukakan bahwa Antropologi adalah
ilmu tentang manusia. Dengan demikian sebutan antropologi  disini berarti antropologi budaya
yang berarti studi atau ilmu yang mempelajari manusia dengan perilaku sosial dan atau
kebudayaan.

Secara khusus , ilmu antropologi terbagi kadalam lima subilmu yang mempelajari:

1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis;


2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia;
3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaaan manusia;
4. Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan diseluruh
dunia;
5. Masah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku
bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.

Secara makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni:

1. Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia  menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis(spesies).

2. Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara
hidupnya dalam masyarakat.  Menurut Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi menjadi
tiga yaitu : arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi. Antropologi budaya juga merupakan
studi tentang praktik-praktik sosial , bentuk-bentuk ekspresif,   dan penggunaan bahasa di
mana makna diciptakan dan diuj sebelum digunakan masyarakat manusia.

Saat ini kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang  tersusun:

1. Pertimbangan politik, dimana para antropolog terjebak dalam kepentingan politik .


2. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan.
3. Menyankut bahasa dalam antropologi budaya,.
4. Prefensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi
Seperti  yang telah dikemukakan di atas cabang antropolgi budaya ini dibagi menjadi tiga
bagian , yakni: arkeologi, antropolgi linguistik, dan etnologi.

1. Arkeologi
adalah cabang antropologi kebudayaan  yang mempelajari benda-benda peninggalan lama
dengan maksut untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena dalam
peninggalan –peninggalan lama itulah terpantul ekspresi kebudayaan.
2. Antropologi linguistik
Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mahir dalam
menggunakan simbol–simbol sehingga manusia disebut homo symbolicum.karena itulah
manusia dapat berbicara , berbahasa dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang juga
banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang serupa dengan manusia.

3. Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi , lebih memusatkan perhatiannya pada kebudayaan-
kebudayaan zaman sekarang , telaahannya pun  terpusat pada perilaku manusianya
sebagaimana yang dapat disaksikan langsung , dialami , serta didiskusikan dengan pendukung
kebudayaannya. Dengan demikian etnologi ini mirip dengan arkeologi , bedanya dalam etnologi
tentang kekinian yang dialimi dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang
kelampauan yang klasik. Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia
pada masa lampau dan masa kini.

Secara keseluruhan , yang temasuk bidang-bidang khusus secara sistematis dalam antropologi 
lainnya , selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah antropologi ekonomi, antropologi
medis, antropologi psikologi  dan antropologi sosial.

1. Antropologi  Ekonomi
Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan mengekspresikan diri
melalui penggunaan barang dan jasa material. Dengan demikan ruang lingkup antropologi
ekonomi tersebut  mencakup riset tentang teknologi .
2. Antopologi medis
Antropologi medis merupakan subdisiplin yan sekarang paling populer di Amerika serikat ,
bahkan tumbuh pesat diman-mana. Antropologi medis ini banyak membahas hubungan antara
penyakit dan kebudayaan yang tampak memengaruhi evolusi manusia , terutama berdasarkan
hasil-hasil penemuan paleopatologi
3. Antropologi psikologi
Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji  tentang hubungan antara individu
dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem budaya yang ada. Adapun ruang
lingkup antropologi psikologi tersebut sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan
pada masalah kemunculan dalam interaksi dalam pemikiran , nilai, dan kebiasaaan sosial.
4. Antropolohi sosial
Bidang ini mulai dikembangkan oleh james G.F d amerika serikat pada awal abad ke-20 .
dalam kajiannya ,antropologi sosial mendiskripsikan  proyek evolusionis yang bertujuan untuk
merekonstruksi masyarakat primitif asli dan mencatat perkembanngannya melalui berbagai
tingakt peradaban.

B.     Tujuan dan kegunaan antropologi


Tujuan :
1. Tujuan Akademis :  antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia, pada
umumnya dengan mempelajari anekawarna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.
2. Tujuan Praktis :  antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat,
suku bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri.
Kegunaan:

Sebagai ilmu tentang umat manusia , antropolgi melalui pendekatan dan metode ilniah
berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan perilakunya.
Kedua bidang besar dari antropologi  adalah antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisik
memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organisme biologis yang tekananya pada
upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-variasi biologis
manusia. Sedangkan antropogi budaya mempelajari manusia berdasrkan kebudayaanya, dimana
kebudayaan dapat merupakan peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku  dalam
masyarakat.

`C.    Hubungan dengan ilmu sosial lainnya

1. Hubungan sosiologi dengan ilmu sosiolog

Ilmu tersebut bercirikan positivistik yag objek kajiannya adalah masyarakat  dan perilaku sosial
manusia dengan meneliti kelompok –kelompoknya. Kelompok tersebut mencakup keluarga , etnis ,
suku, bangsa, komunitas pemeriintahan , berbagai organisasi sosial lainnya, agama, politik,
budaya,bisnis, dan organisasi lainnya. Sosiologi pun mempelajari perilaku dan interaksi kelompok,
menelusuri asal usul pertumbuhannya , serta menganalisis pemgaruh kegiatan kelompok terhadap
para anggotanya. Dengan demikian objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terut ama
dari suduut hubungan antarmanusia dan proses-prises yang timbul dari hubungan manusia dalam
masyarakat. Demikian juga antropologi yang berarti ilmu tentang manusia.  Dalam antropologi
budaya mempelajari  gambaran perilaku manusia dan konteks sosial budayanya. Jika saja sosiologi
orientasinya memustkan perhatian secara khusus kepada orang yang  hidup di dalam masyarakat
modern sehingga teori-teori mereka tentang perilaku manusia cenderunng terikat pada kebudayaan
tertentu

2. Hubungan antropologi dengan psikologi

Hal itu tampak karena dalam psikologi pada hakikatnya mempelajari perilaku manusia  dan proses-
proses mentalnya. Dengan demikian , psikologi membahas  faktor-faktor penyebab perilaku
manusia  secara internal . sedangkan dalam antropolgi , khususnya antropologi budaya  lebih
bersifat faktor eksternal. Dengan demikian keduanya memerlukan interaksi yang intens untuk
memhami pola-pola budaya masyarakat tertentu secara bijak.

3. Hubungan antropologi dengan ilmu sejarah

Lebih menyerupai hubungan antara imu arkeologi dengan antropologi . antropologi memberi bahan
prehistory sebagai pangkal bagi tiap penulis sejarah dari tiap bangsa di dunia. Selain itu , banyak
persoalan dalam histografi dari sejarah suatu bangsa dapat dipecahkan dengan metode-metode
antropologi. Demikian juga sebaliknya , bagi para ahli antropologi  jelas memerlukan sejarah ,
terutama sekali sejarah dari suku-suku bangsa dalam daerah yang didataginya. Sebab sejara h  itu
diperlukan, terutama untuk  memecahkan  masalah-masalah yang terjadi karena masyarakat yang
diselidikinya mengalami pengaruh dari suatu kebudayaan dari luar.
4. Hubungan anntropologi dengan ilmu geografi

Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa geografi atau ilmu bumi itu mencoba mencapai pengertian
tentang keruangan (alam dunia) ini dengan memberi gambaran tentang bumi serta karakteristik dari
segala macam bentuk hidup di bumi yang menduduki muka bumi . diantara berbagai macam bentuk
hidup di bumi yang berupa flora dan fauna itu, terdapat sifatnya yang beraneka ragam di muka bumi
ini . disinilah antropologi berusaha menyelami keanekaragaman manusia jika di liihat dari ras, etnis,
maupaun budayanya. Begitu pun sebaliknya , seorang sarjana antropologi sangat memerlukan ilmu
geografi , karena tidak sedikit masalah –masalah manusia , baik fisik maupun kebudayannya tidak
lepas dari pengaruh lingkungan alamnya.

5. Hubungan antropologi dengan ilmu ekonomi

Kekuatan, proses, dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas kehidupan ekonominya
sangat dipenngaruhi sistem kemasyarakatan , cara berfikir, pandangan, dan sikap hidup dari warga
masyarakat pedesaan tersebut. demikian seoarng ahli ekonomi yang akan membangun ekonomi di
negara-negara seperti itu , tentu akan memerlukan bahan komparatif mengenai , misalnya sikap
terhadap kerja , sikap terhadap kekayaan , sistem gotong royong dan sebagainya yang menyangkut
bahan komparatif tentang berbagai unsur dari sistem kemasyarakatan di negara-negara tersebut .
untuk pengumpulan keterangan komparatif  tersebut , ilmu antropologi memiliki manfaat yang
tinggi bagi seorang ekonom.

6. Hubungan antropologi dengan ilmu polotik

Hal itu dapat di lihat bahwa ilmu politik telah memperluas kajiannya pada hubungan antara
kekuatan-kekuatan serta proses politik dalam segala macam negara dengan berbagai macam sistem
pemerintahan , sampai masalah yang menyangkut  latar belakang sosial budaya dari kekuatan
politik  tersebut.

D.     Konsep-konsep dasar antropologi


Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya , penggunaan konsep dalam antropologi  adalah
penting karena pengembangan konsep yang terdefinisikan dengan baik merupakan tujuan dari
setiap disiplin ilmu. Benar  menurut Keesing yang mengemukakan tidak ada dua ahli
antropolgi yang mempuyai pendapat  sama persis  atau menggunakan simbol-simbol atau
konsep-konsep yang sama.  Terdapat tujuh kelompok pengertian kebudayaan yaitu:
1. Kelompok kebudayaan sebagai  keseluruhan kompleks kehidupan manusia
2. Kelompok kebudayaan sebagai warisan sosial atau tradisi
3. Kelompok kebudayaan sebagai  cara dan aturan termasuk cita-cita , nilai-nilai dan kelakuan
4. Kelompok kebudayaan sebagai  keterkaitan dalam proses-proses psikologis
5.  Kelompok kebudayaan sebagai  struktur atau pola-pola organisasi kebudayaan
6. Kelompok kebudayaan sebagai hasil perbuatan atau kecerdasan manusia
7. Kelompok kebudayaan sebagai  sistem simbol
Adapun yang merupakan contoh konsep-konsep antropologi , diantaranya:

1. Kebudayaan
Istilah culture(kebudayaan) berasal dari bahasa latin , yakni cultura dari kata dasar colere
yang berarti berkembang tumbuh. Namun, secara umum pengertian kebudayaan mngacu
kepada kumpulan pengetahuan yanng secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Makna itu kontras dengan pengertian kebudayaan yang sehari-hari yang hanya
merujuk kepada bagian-bagian tertentu warisan sosial , yakni tradisi sopan santun dan
kesenian.
2. Evolusi
Secara sederhana  konsep evolusi mengacu ada sebuah transformasi yang berlangsung secara
bertahap . walaupun istilah tersebut merupakan istilah umum yang dapat dipakai dalam
berbagai bidang studi. Istilah evolusi yang merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk
kehidupan berkembang dari suatu bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan
modifikasi yang tidsk pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal landasan berfikir
meeka .
3. Daerah budaya (culture area)
Suatu daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki sejumlah
ciri-ciri budaya dan kompleksitas  lain yang dmilikinya. Menurut definisi di atas, 
suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan pertumbuhan kebudayaan yang
menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru yang mendesak unsur-unsur lama kearah pinggir ,
sekeliling daerah pusat  pertumbuhan tersebut .
4. Enkulturasi
Konsep enkulturasi mengacu pada suatu proses  pembelajaran kebudayaan . dengan demikian
pada hakikatnya setiap orang sejak kecil sampai tua , melakukan proses enkulturasi,
mengingat manusia sebagai makhluk  yang dianugerahi kemampuan uuntuk berfikir  dan
bernalar sangat memungkinkan untuk setiap waktu meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotornya.
5. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati
batas tempat dimana kebudayaan ini timbul . dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan
konsep inovasi(pembaharuan).

Menurut  Everett M.Rogers  proses difusi sangat erat hubungannya  dengan empat elemen 
yaitu :

1. Sifat inovasi
2. Komunikasi dengan saluran tertentu
3. Tentang waktu
4. Tentang sistem sosial warga masyarakat
1. Akulturasi
Akulturasi adalah proses  pertukaran ataupun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan
asing yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur  kebudayaan asing tersebut lambat laun
diakomodasikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan
kepribadiannya sendiri.
2. Etnosentrisme
Tiap-yiap kelompok cenderung untuk berpikir bahwa kebudayaan dirinya itu adalah
superior(lebih baik dan lebih segalanya) daripada semua budaya yang lain , inilah yang
disebut  dengan etnosentrisme.
3. Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan yang telah menjadi  bagian dari suatu
budaya yang telah lama dikenal  sehingga menjadi adat istiadat dan kepercyaan yang secara
turun-temurun.
4. Ras dan etnik
Suatu ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi(fisik) tertentu atau
suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam sejumlah  unsur biologis atau fisik khs
yang disebabkan oleh faktor hereditsatau keturunan.

sosial bagian dari ras yang memiliki ciri-ciri budaya yang sifatnya unik.

1. Stereotip
Stereotip adalah istilah yang berasal dari bahasa yunani yaitu stereos yang berarti solid dan
tupos yang berarti citra atau kesan . suatu stereotip mulanya adalah suatu rencana cetakan
yang begitu terbentuk sulit diubah.lippman mengemukakan bahwa stereotip merupakan
fungsi penting dari penyederhanaan kognitif yang berguna untuk mengelola realitas ekonomi,
di mana tanpa penyederhanaan maka realitas tersebut menjadi sangat kompleks.
2. Kekerabatan(kinship)
Istilah kekerabatan atau kinship menurut antropolog Robin Fox dalam karyanya kinship and
marriage  merupakan konsep inti antropologi . konsep kekerabatan tersebut merujuk
kepada tipologi klasifikasi karabat(kin) menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan-
aturan keturunan(descent) dan aturan-aturan perkawinan
3. Magis
Konsep magis menurut seorang pendiri antropologi di Inggris E.B.Tylor dalam primitif culture
merupakan salah satu khayalan paling merusak yang pernah menggerogoti umat manusia .
kemudian dari antropolog J.G.Frazer , mengemukakan bahwa magis merupakan penerapam
yang salah pada dunia materiil dari hukum pikiran dengan maksud untuk mendukung sistem
palsu dari hukum alam.
4. Tabu
Istilah tabu berasal dari bahasa polinesia yang berarti terlarang. Secar spesifik apa yang
dikatakan terlarang adalah persentuhan antara hal-hal duniawi dan hal yanng keramat ,
termasuk yang suci (msanya persentuhan dengan ketua suku) dan  yang cemar(mayat).
5. Perkawinan
Secara umum konsep peerkawinan tersebut mengacu kepada proses formal pemaduan
hubungan dua individu yang berbeda jenis yang dilakukan secara serimonial-simbolis dan
makin dikarakterisasi oleh adanya kesederajatan , kerukunan, dan kebersamaan  dalam
memulai hidup baru dalam hidup berpasangan.

E.     Teori-teori
1. Teori orientasi nilai budaya dari kluckhohn
Teori ini dirintis oleh sepasang  suami istri antropolog clyde kluckhohn dan florence
kluckhohn yang diuraikan dalam serangkaian karangannya . menurut teori di atas hal-hal
yang paling tinggi nilainya dalam tiap kebudayaan hidup manusia minimal ada lima hal , yaitu
(a)human nature atau  makna hidup manusia; (b) man nature atau makna dari hubungan
manusia dengan alam sekitarnya; (c) time yaitu  persepsi  manusia mengenai waktu; (d)
activity  masalah makna dari pekerjaan . karya dan amal dari perbuatan manusia ;(e)
relational hubungan manusia dengan sesama manusia.  Lima masalah inilah yang disebut
value orientations atau orientasi nilai budaya.
2. Teeori evolusi sosiokultural paralel-konvergen-divergen sahlins  dan harris
Istilah evolusi gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan yang berkembang dari satu bentuk ke
bentuk  lain melalui maa rantai transformasi dan modifikasi yang tidak pernah putus
diperkenalkan oleh charles darwin , walaupun sebenarnya kata-kata itu sudah dikenal sejak
zaman yunani kuno  dan sejumlah pemikir sejak masa itu telah membuat  postulat yang
kebudayaan secara univesal bersifat evolusioner . istilah evolusi tersebut berasal dari bahasa
latin evolutis yang berarti pembukaa gulungan . ini jelas bahwa evolusi menyangkut
pembentangan atau perkembangan.
3. Teori evolusi kebudayaan Lewis H. Morgan
Lewis H.Morgan adalah seoang perintis antropolog dari amerika . karya terpentingnya
berjudul ancient society yang memuat delapan tahapan tentang evolusi kebudayaan secara
univesal. Adapun dari delapan tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Zaman liar madya
2. Zaman liar muda
3. Zaman barbar tua
4. Zaman barbar madya
5. Zaman barbar muda
6. Zaman peradaban purba
7. Zaman peradaban masa kini
8. Teori evolusi animisme dan magic dari tayor dan frazer

Secara garis besar inti teorinya  sebagi berikut

1. Animisme adalah suatu kepercayaan pada kekuatan pribadi yang hidup dibalik semua benda
.
2. Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa.
3. Manusia memecahkan neneraa persoalan hidupnya selalu dengan akal dan sistem
pengetahuan.
4. Antara agama  magic itu berbeda.
5. Magic memiliki dua prinsip utama,
6. Teori evolusi keluarga J.J Bachoven

Inti teori evolusi keluarga Bachoven tersebut bahwa seluruh keluarga di seluruh dunia
mengalami perkembangan  melalui empat tahap yaitu

1. Tahap promiskuitas , manusia hisup serupa binatang berkelompok


2. Lambat laun manusia sadar akan hubungan dengan antara anak dengan ibu sebagai suatu
kelompok  keluarga dalam masyarakat.
3. Sistem patriarchate, dimana  ayah sebagai kepala keluarga.
4. Pada tingkat yang terakhir , perkawinan tidak selalu dari luar kelompok (exogami), tetapi
dapat juga dari kelompok yang sama.
5. Teori upacara sesaji smith

W. Robertson Smith adalah penulis buku yang berjudul Lectures on Religion of the Semites
yang isi pokok buku itu erat kaitannya dengan teori sesaji. Menurut Koentjaraningrat
dikemukakan bahwa pada umumnya terdapat tiga gagasan penting mengenai asas-asas religi
dan agama, yaitu sebagai berikut:

a. Gagasan pertama, di samping sistem kenyakinan dan doktrin,sistem upacara pun merupakan
suatu perwujudan dari religi atau agama yang memerlukan studi anailisis khusus.

b. Gagasan kedua, upacara religi atau agama tersebut biasanya dilaksanakan oleh banyak
warga masyarakat (pemeluk religi atau agama) dan memiliki fungsi sosial untuk
mengintensifkan solidaritas masyarakat.

c. Pada prinsipnya upacara sesaji, dimana manusia menyajikan sebagian dari seekor binatang,
terutama darahnya kepada dewa, kemudian  memakan sendiri sisa daging dan darahnya. Oleh
karena itu dalam upacara sesaji bukan hanya kehikmatan yang dicari, melainkan juga
kemeriahan dan kekeramatan.
BAB III
PENUTUP
 
A.    Kesimpulan

Kata-kata kunci dalam pembahasan antropologi, sebagai landasan kunci dalam


kehidupan berbudaya serta bermasyarakat adalah konsep-konsep dasar yang telah dijelaskan di
atas, yang mana meliputi ciri-ciri dari suatu kebudayaan yang bermakna di dalam pola
kehidupan masyarakat manusia seperti tradisi, pengetahuan, lembaga, seni, bahasa, lambang
dan lain-lain yang mencerminkan suatu kebudayaan tersebut. Untuk mempelajari dan
mengembangkan suatu kebudayaan ada hal yang menonjol pada jenis manusia yaitu, budaya
belajar, yang membawa kemajuan yang sangat pesat pada diri manusia. Budaya belajar,
menjadi landasan pelaksanaan pendidikan yang membawa kemajuan manusia dengan segala
aspek serta unsur kebudayaan bahkan melalui pendidikan ini, segala sesuatu yang melekat
pada diri manusia yang menjadi konsep dasar antropologi itu juga mengalami pergeseran. Misal
adanya pergeseran tradisi, nilai, norma dan kelembagaan. Yang selanjutnya juga berdampak
pada perkembangan dan kemajuan pengetahuan, ilmu dan teknologi, bahkan juga terjadi
pengaruh sebaliknya.

B.     Saran
Dengan mengetahui kondisi tiap kelompok masyarakat dalam hal tradisi, kebiasaan dan
kemampuan IPTEK, kita akan mampu memahami dan menghargai keadaan masyarakat yang
bagaimanapun dan dimana pun. Tidak justru sebaliknya kita semua mencemooh mereka.
Melalui IPS, kita wajib membawa peserta didik ke arah yang saling mengerti dan saling
menghargai sesama kelompok masyarakat dalam keadaan yang bagaimana pun serta di mana
pun. 
 
DAFTAR PUSTAKA
Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab1-
ilmu_sosial_dasar_sebagai_salah_satu_mata_kuliah_umum.pdf
http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html

Anda mungkin juga menyukai