Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kegiatan Kunjungan Belajar

Kelompok Rotan Desa Nanga Lauk, Kec Embaloh Hilir


Di Sriwangi, Bengkayang, Sambas, Pontianak tanggal 25 September s/d 1 Oktober 2017

I. Latar Belakang
Pemanfaatan rotan oleh masyarakat yang hidup di dalam dan sekitar hutan telah
berlangsung lama. Begitu pula halnya di Desa Nanga Lauk, rotan sejak lama sudah
digunakan untuk berbagai keperluan seperti sebagai tali pengikat rakit, bahan untuk
alat penangkap ikan, bahan pembuat perabot rumah rumah tangga seperti
keranjang, pemukul kasur, tikar dan lainnya.
Pemanfaatan ini pada umumnya hanya dilakukan secara subsisten, sehingga
perhatian untuk mengelola rotan secara berkelanjutan tidak begitu tinggi. Tidak
banyak warga setempat yang begitu terampil untuk mengolah rotan menjadi barang
serbaguna, hanya beberapa orang tua perempuan yang masih memiliki keahlian
dalam menganyam rotan, dan beberapa orang tua laki-laki yang terampil membuat
perangkap ikan dari rotan. Sementara itu produk-produk yang berasal dari rotan
masih banyak peminatnya baik di tingkat lokal, nasional maupun luar negri.
Peningkatan kapasitas masyarakat di Desa Nanga Lauk menjadi kebutuhan manakala
mereka mulai menyadari bahwa sumber daya rotan yang ada di desa mereka
memiliki nilai ekonomis.
Kebutuhan untuk pengembangan bisnis rotan ini teridentifiksi dari hasil diskusi
kelompok terfokus saat assessment program livelihood yang dilakukan pada bulan
Oktober 2016. Kebutuhan program ini kemudian direspon oleh program ADB TA-
8331 INO.
Untuk mengembangkan kemampuan masyarakat Desa Nanga Lauk dalam mengolah
rotan menjadi produk bernilai jual tinggi dengan desain atau jenis produk sesuai
dengan permintaan pasar dan untuk membuka wawasan masyarakat tentang
peluang-peluang pasar yang dapat ditembus dalam bisnis produk berbahan rotan
dinilai perlu dilakukan pelatihan dan belajar secara langsung dengan pengembang
produk rotan yang telah maju.
Melalui pogram ADB TA-8331 INO, livelihood program, PRCF Indonesia memfasilitasi
kegiatan kunjungan belajar dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat Desa
Nanga Lauk dalam mengembangkan industry rotan serta membangun jaringan bisnis
dengan komunitas pelaku usaha rotan di Desa Sriwangi Kecamatan Boyan Tanjung,
Kapuas Hulu, Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang, Kecamatan Sejangkung
Kabupaten Sambas dan Kota Pontianak pada tanggal 25 September s/d 1
Oktober2017.
II. Tujuan
1. Peserta mengenal dan memahami akses pasar bambu dan rotan.
2. Peserta mengenal dan memahami kebutuhan rotan untuk industry bambu
3. Peserta mengenal dan memahami bisnis pengolahan rotan dan bambu sebagai
alternative lain peningkatan income masyarakat.
4. Pengembangan model produk olahan berbahan rotan.
5. Membangun kerjasama dengan komunitas pelaku usaha rotan di daerah lain
6. adanya rencana tindak lanjut.

III. Output
1. Terbangunnya komunikasi awal kerjasama antara kelompok rotan Desa Nanga
Lauk dan pengembang rotan di Desa Sri Wangi, Desa Seluas, Desa Parit Raja dan
Desa Piantus Kecamatan Sejangkung.
2. Kebutuhan bahan baku rotan di Desa Sri Wangi, Seluas dan Sejangkung diketahui
dan teranalisis
3. Pengembangan model olahan rotan yang sesuai dengan permintaan pasar

IV. Metode Kegiatan


Metode kegiatan ini dengan cara kunjungan langsung ke desa pengembang industry
rotan dan bambu di Desa Sriwangi Kecamatan Boyan Tanjung, Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang, Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas dan Kota
Pontianak; belajar secara teori dan praktek; melihat dan menganalisa secara langsung
akses dan kebutuhan pasar.

V. Deskripsi Kegiatan

Hari ke-1, 25 September 2017


Tanggal 25 September peserta kunjungan belajar berjumlah 10 orang berangkat
menggunakan perahu dari Desa Nanga Lauk, tiba di Desa Nanga Nyabau pukul 09.30
wib. Perjalanan dilanjutkan menggunakan 2 unit mobil menuju Desa Sriwangi
Kecamatan Boyan Tanjung, rombongan tiba pada pukul 12.30 wib.
Di Desa Sriwangi kegiatan dimulai dengan bina suasana, pembukaan dan perkenalan
bersama pemuka masyarakat, pengurus koperasi dan pemerintah desa setempat.
Pukul 14.00 wib peserta mulai belajar tentang hulu hilir bambu, pembibitan,
pengawetan, pengelolaan rumpu, pemanenan, teknologi bambu bulat, nilai dan
akses pasar bambu serta kebutuhan rotan dan bambu untuk industry di Desa
Sriwangi. Materi diatas disampaikan oleh 4 pelatih dari Koperasi Bangi Betuah
Magang dan dibantu oleh saudara Galih. Peserta kemudian melihat kantor,
showroom pengolahan bambu yang konstruksinya berbahan bambu. Kegiatan ini
berlangsung hingga pukul 17.00 wib.
Pada malam hari pukul 19.30 wib peserta praktek mengolah bambu dan rotan
menjadi meubel, pelatih menjelaskan teknik teknik dasar dalam pengolahan bambu;
teknik pembuatan lubang, penyambungan bambu, mengikat dan pemilihan bambu
yang baik. Kegiatan berlangsung hingga pukul 22.00 wib.
Target Capaian :
1. …………..
2. ………….
3. ………………

Hari ke-2, 26 September 2017


Hari kedua, pukul 06.30 wib rombongan mulai meninggalkan Sri Wangi melanjutkan
perjalanan menuju Bengkayang. Perjalanan menghabiskan waktu sehari, tiba di
Kecamatan Seluas pukul 22.00 wib. Peserta bermalam di Seluas.

Hari ke-3, 27 September 2017


Pukul 07.00 wib hari ketiga rombongan melanjutkan perjalanan menuju lokasi
kunjungan yaitu Dusun Sinar Galih Desa Seluas Kecamatan Seluas. Setiba di lokasi
rombongan disambut oleh kelompok pengrajin bidai.
Kegiatan dimulai dengan perkenalan dan diskusi tentang teknik pengolahan bidai.
Selain itu, peserta dan pengrajin saling berdiskusi tentang bahan, akses pasar dan
kebutuhan rotan di Seluas.
Praktek membuat bidai di Dusun sinar Galih dilakukan di Showroom pengolahan
bidai milik Koperasi Hasil Benua Desa Seluas Kecamatan Seluas. Kegiatan ini
berlangsung hingga pukul 17.00 wib, kemudian peserta melanjutkan perjalanan
menuju Sambas. Peserta bermalam di Sambas.
Hasil dari kunjungan di koperasi ini yaitu (1) peserta kunjungan memahami teknik
penganyaman bidai dan jenis bahan yang digunakan; (2) adanya komitmen
kerjasama antara masyarakat Nanga Lauk dan pengrajin bidai tentang suplay bahan
(rotan raut).

Hari ke-4, 28 September 2017


Hari keempat, rombongan menuju Desa Parit Raja dan Desa Piantus Kecamatan
Sejangkung. Di Desa Piantus, peserta melihat olahan rotan menjadi meubel seperti
kursi, meja dan lemari dan anyaman berbahan bambu seperti caping, nyiru,
keranjang dan lainnya.
Selain itu, peserta juga berdiskusi bersama kepala desa dan beberapa pengrajin
mengenai teknik pengolahan dan akses pasar. Peserta kemudian melakukan praktek
teknik dasar meraut rotan dengan alat peraut hasil kreativitas pengrajin setempat.
Kegiatan berlangsung hingga pukul 11.00 wib, kemudian peserta beralih ke Desa
Parit Raja.
Di Desa Parit Raja peserta mengunjungi 3 dusun, yaitu Dusun Sejangkung, dusun
Kawakan dan Dusun Sembuai.
Di Dusun Sejangkung peserta melihat proses pembuatan meubel dari rotan seperti
kursi, meja, rak buku, lemari, ayunan dan lainnya. Jenis rotan yang digunakan
pengrajin setempat yaitu rotan jenis sega, marau, dan rotan emas. Teknik
pengolahan dan alat yang digunakan masih tradisional seperti peraut dan alat lentur
dan alat meluruskan rotan.
Kemudian peserta beralih menuju Dusun Kawakan dan dilanjutkan menuju Dusun
Sembuai, peserta kunjungan langsung ke rumah masyarakat pengrajin, di dua dusun
ini peserta melihat dan belajar membuat anyaman berbahan bambu seperti caping
dan nyiru serta pot bunga dan pajangan/hiasan berbahan bambu. Jenis bambu yang
digunakan yaitu bambu tipis (buluh nipis) yang masih muda.

Hari ke-5, 29 September 2017

Hari ke-6, 30 September 2017

Hari ke-7, 1 Oktober 2017

Hari Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan


ke
1 25/9/201 Perjalanan Nanga Lauk-Sri
7 Wangi
Diskusi hulu-hilir bambu dan Sri Wangi
rotan, peluang kerjasama
Praktek pengolahan meubel Sri Wangi
bambu
26/9/201
2 Perjalanan Sri Wangi-Seluas
7
3 27/9/201 Diskusi anyaman rotan, Seluas
7 peluang pasar, peluang
kerjasama
Praktek membuat bidai Seluas
Perjalanan Seluas-Sambas
4 28/9/201 Perjalanan Kota Sambas- Sambas
7 Sejangkung
Diskusi dan praktek rotan di Sejangkung
Desa Piantus
Diskusi dan praktek rotan di Sejangkung
Dusun Sejangkung Desa Parit
Raja
Diskusi dan praktek bambu di Sejangkung
Dusun Kawakan Desa Parit
Raja
Diskusi dan praktek bambu di Sejangkung
Dusun Sembuai Desa Parit Raja
Perjalanan Sejangkung-
Pontianak
5 29/9/201
Kunjungan pasar rotan Pontianak
7
Diskusi evaluasi dan Briefing di Pontianak
kantor PRCF
6 30/9/201 Perjalanan Pontianak-
7 Putussibau
7 1/10/201 Perjalanan Putussibau-Nanga
7 Lauk

VI. Peserta dan Narasumber


1. Peserta kegiatan kunjungan belajar ini yaitu kelompok pengrajin rotan Desa
Nanga Lauk berjumlah 10 orang
2. Fasilitator kegiatan ini berjumlah 2 orang; 1. Panggalih Joko Susetya (Pelatih
Rotan); 2. Rio Afat (PRCF)
3. Narasumber dalam kunjungan belajar ini yaitu pengembang industry rotan dan
bambu di Desa Sriwangi Kecamatan Boyan Tanjung, Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang, Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas dan Kota
Pontianak.

VII. Penutup

Anda mungkin juga menyukai