Anda di halaman 1dari 10

GAS MULIA

1. Senyawa A yang berupa kristal tak berwarna yang hanya mengandung xenon dan fluorin
bereaksi dengan sejumlah tertentu air membentuk senyawa B, yang merupakan cairan tak
berwarna yang terdiri dari unsure xenon, fluorin dan oksigen. Senyawa B direaksikan dengan air
berlebih membentuk larutan tak berwarna yang darinya senyawa C dapat diisolasi dengan cara
evaporasi hingga kering. Senyawa C tersebut berupa padatan kristalin yang hanya mengandung
xenon dan oksigen. Analisis senyawa-senyawa tersebut menghasilkan data sebagai berikut: A,
46.5% F; B, 34.0% F, 7.2% O; C, 26.8% O. Berat molekul A adalah 245; B 223 dan C 179 g/mol.
(a) Tentukan rumus molekul A, B, dan C
(b) Tuliskan semua persamaan reaksi yang disebutkan di atas.
(c) Gunakan model VSEPR untuk memprediksikan bentuk molekul A, B, dan C.

2. Bleaching powder diperoleh dari reaksi slaked lime, Ca(OH)2 dengan klorin. Zat tersebut
memiliki komposisi Ca 36.6%, Cl 43.2%, O 19.5% dan H 0.6%. Ketika AgNO3(aq) berlebih
ditambahkan ke dalam 1 gram larutan bleaching powder dalam air, terbentuk AgCl(s) sebanyak
0,874 gram; dan ketika larutan yang mengandung 1 gram bleaching powder diasamkan dan
dititrasi dengan KI(aq) 0,100 M, dibutuhkan 121.9 mL KI(aq) untuk mereduksi semua ion
hipoklorit menjadi ion klorida.
(a) Tentukan rumus empiris dari zat bleaching powder
(b) Tuliskan persamaan reaksi pembuatan bleaching powder

3. Iodine dipanaskan hingga 70-80o C dengan asam nitrat beruap sampai semuanya larut membentuk
larutan berwarna kuning terang. Selama reaksi, terbentuk gas tak berwarna yang kemudian
bereaksi dengan udara membentuk uap coklat. Larutan diuapkan hingga kering membentuk
padatan putih. Padatan ini direkristalisasi dari asam nitrat pekat dengan cara melarutkan dan
mendinginkan larutannya secara cepat. Padatan Kristal putih yang diperoleh mengandung 72.1%
I, 27.3% O dan 0.6% H (berdasarkan massa). Kristal ini meleleh pada 110oC, dan pada 220oC,
melalui pemanasan, kehilangan air membentuk senyawa putih lainnya yang mengandung 76.0% I
dan 24.0% O.
(a) Identifikasi kedua senyawa padatan tersebut
(b) Gambarkan rumus Lewis keduanya dan tentukan geometri molekulnya
(c) Gunakan persamaan reaksi setara untuk reaksi klorin dengan NaOH(aq) panas dan dingin
untuk menjelaskan maksud dari reaksi disproporsionasi
Fosfor dan Sulfur

1. Suatu padatan kuning A dipanaskan di udara dan memberikan gas B tak berwarna, yang
jika dilarutkan dalam air membentuk larutan C tak berwarna. Sampel padatan kuning
lainnya dicampurkan dengan bubuk besi dan dipanaskan untuk membentuk padatan hitam
D. Ketika asam sulfat encer ditambahkan pada D, gas tak berwarna E terbentuk. Ketika E
dilewatkan pada larutan C, terbentuk endapan kuning yang identik dengan A, baik dari
sifat fisika maupun kimianya. Identifikasi A, B, C, D, dan E serta tuliskan persaman
reaksi setara untuk reaksi-reaksi yang disebutkan.

2. Unsur X adalah padatan putih yang bersifat reaktif, tidak larut dalam air namun larut
dalam pelarut organic seperti karbon disulfide. X meleleh pada 44oC dan mendidih pada
280oC. X, dalam bentuk uap, memiliki densitas 2,242 g/L pada 400oC dan tekanan 1 atm.
25 mL X(g) bereaksi sempurna dengan 150 ml klorin pada suhu dan tekanan tertentu
membentuk 100 ml klorida gas. Klorida gas ini mengandung 77.4% massa Cl, mendidih
di bawah 100oC, dan berupa cairan pada suhu ruang. Berat molekulnya diketahui 137.3
g/mol. Identifikasi X. Gambarkan struktur Lewis X dan senyawa kloridanya. Tuliskan
persamaan reaksi setara antara X(g) dengan gas klorin.

3. Senyawa X mengandung fosfor, sulfur dan klorin. 0.9209 gram X bereaksi sempurna
dengan air membentuk asam fosfat, hydrogen sulfide dan ion klorida. Campuran tersebut
kemudian ditepatkan volumenya hingga 250 ml dengan penambahan air. 25 ml dari
larutan tersebut tepat bereaksi dengan 32.47 ml 0.05 M AgNO3(aq). Dalam percobaan
lain, 0,4437 gram X dilarutkan dalam air dan semua ion fosfatnya diendapkan sebagai
magnesium ammonium fosfat yang dengan pemanasan menghasilkan 0,2932 gram
magnesium difosfat, Mg2P2O7(s). dalam penentuan berat molekul, 0.6775 gram X
memberikan tekanan 446,5 mmHg ketika diuapkan dalam wadah 300 ml pada 250oC.
Tentukan rumus empirirs dan rumus molekul X, dan gambarkan struktur Lewisnya.
Geometri Molekul

1. Gambarkan struktur Lewis zat berikut, tentukan mana yang memiliki ikatan NO paling
panjang?
NO2+, NO3-, NO2-, dan FNO2.

Jelaskan tren yang teramati pada sudut ikatan beberapa spesi berikut

NO2+ 180o

NO2 135o

NO2- 115o

2. (i) Tuliskan struktur Lewis untuk ion nitrat. Bagaimana geometri molekul dan sudut
ikatan yang diharapkan?
(ii) Panjang ikatan ketiga atom NO ternyata identik = 126 pm, berada diantara panjang
ikatan NO tunggal (136 pm) dan NO rangkap dua (116 pm) dan struktur ion nitrat
bersifat planar. Jelaskanlah fenomena tersebut!
Kesetimbangan Fasa (Fisik)

1. Tekanan uap klorin dioksida pada -22,75oC adalah 155 Torr dan pada 0oC adalah 485
Torr. Tentukanlah:
(i) Entalfi penguapan standar klorin dioksida
(ii) Entrofi penguapan standar klorin dioksida
(iii) Energy bebas penguapan standar klorin dioksida
(iv) Titik didih normal klorin dioksida

2. Titik didih normal trimetil fosfin P(CH3)3 adalah 38,4oC dan tekanan uapnya pada -
45,21oC adalah 13 Torr. Hitung
(i) Entalfi penguapan standar trimetil fosfin
(ii) Entrofi penguapan standar trimetil fosfin
(iii) Tekanan uapnya pada 15oC

3. Densitas suatu zat padat dengan BM 122,5 g/mol pada fasa padat adalah 1075 kg/m3 dan
pada fasa liquid 1012 kg/m3. Titik leleh normal zat tersebut 427,15 K dan meningkat
menjadi 429,35 K jika tekanan dinaikkan hingga 120 bar. Tentukan entalfi dan entrofi
pelelehan standar untuk senyawa ini!

4. Telah diperkirakan bahwa pelelehan permukaan es memainkan peranan penting dalam


kecepatan seorang skater untuk mencapai penampilan terbaiknya. Gunakan data-data
berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

Pada 1 atm, es mencair pada 273,15 K; ∆Hfusion = 6010 J/mol, densitas es = 920 kg/m3
dan densitas air(l) = 997 kg/m3.

(i) Berapa tekanan yang diperlukan untuk menurunkan titik leleh es sebanyak 5 oC?
(ii) Diasumsikan bahwa lebar skate yang kontak dengan es adalah 25x10 -3 cm dan
panjang kontak 15 cm. Jika seorang skater dengan berat 85 kg seimbang dalam
satu skate, berapa tekanan yang diberikan pada interface antara skate dan es?
(iii) Berapa titik leleh es di bawah tekanan ini (point b)?
(iv) Jika suhu es -5oC, apakah pelelehan es akan terjadi pada antarmuka es-skate?
5. Tekanan uap fosforil klorida difluorida (OPClF2) telah diukur sebagai fungsi temperature
dan diperoleh data sebagai berikut.
T (K) Tekanan uap (Torr)
190 3,2
228 68
250 240
273 672

Berdasarkan data tersebut, tentukan:


(i) Entalfi standar penguapan OPClF2
(ii) Entrofi standar penguapan OPClF2
(iii) Titik didih normal OPClF2
(iv) Jika sampel OPClF2 ditempatkan di bawah vakum hingga tekanannya 15 Torr,
pada suhu berapa OPClF2 akan mendidih?
Gas

1. Untuk mengukur berat molekul suatu senyawa, seorang siswa melakukan percobaan
efusi. Ketika gas metana di dalam peralatan percobaan, 0.9560 gram gas tersebut berefusi
selama 2,5 jam pada suhu ruang. Pada kondisi yang sama, 2,292 gram zat yang tak
diketahui berefusi.
a. Berapa berat molekul gas tersebut?
b. Jika senyawa tersebut hanya terdiri dari karbon dan hydrogen, bagaimana rumus
molekul yang paling mungkin?
c. Gambarkan struktur Lewis dari paling tidak empat struktur yang mungkin dari
formula yang ditentukan pada (b).

2. Suatu serbuk osmium oksida (meleleh pada 40oC dan mendidih pada 130oC) dengan
massa 1,509 gram ditempatkan di dalam silinder dengan piston bergerak yang dapat
mengembang/berekspansi melawan tekanan atmosfer 745 Torr. (Diasumsikan bahwa
jumlah udara awal dalam piston diabaikan). Ketika sampel dipanaskan sampai 200 oC,
semua sampel menguap dan volume silinder mengembang/berekspansi sebanyak 235 ml.
Berdasarkan data tersebut, berapa berat molekul oksida tersebut? Jika oksida tersebut
adalah OsOx, berapa nilai x?
Halogen

1. A adalah suatu unsur logam dan B adalah suatu unsure berwujud cairan. A dan B
bereaksi menghasilkan senyawa dengan rumus empiris AB yang berupa Kristal padat tak
berwarna dengan titik leleh 760 oC dan titik didih 1380oC. Padatan tersebut bersifat
nonkonduktor tetapi menjadi konduktor ketika dilelehkan atau dilarutkan dalam air.
Penambahan larutan perak nitrat berlebih terhadap larutan yang mengandung 0,543 gram
AB yang dilarutkan dalam air memberikan 0,857 gram senyawa kuning pucat yang tidak
larut. Ketika gelembung gas klorin dilewatkan pada larutan AB(aq), larutan berubah
menjadi coklat. Identifikasi A, B, dan senyawa AB.

2. Dua unsur gas, X dan Y, memiliki densitas masing-masing 0,0658 dan 2,315 g/L pada
100oC dan 1 atm. Jika 50 ml X direaksikan dengan 100 ml Y, volume campuran menjadi
150 ml (semua volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama). Setelah campuran
tersebut dicampur dan dikocok dengan air hingga membentuk larutan yang memerahkan
lakmus biru, volume gas sisa adalah 50 ml diukur pada T dan p sama. Sisa gas tersebut
tidak mendukung terjadinya pembakaran namun bereaksi hebat dengan natrium panas
membentuk padatan putih. Identifikasi X, Y, dan tuliskan reaksi-reaksi yang terlibat.

Oksigen dan Nitrogen

1. X, yang merupakan suatu oksida nitrogen, mendukung terjadinya proses pembakaran


berbagai zat. X dapat diperoleh dari pemanasan ammonium nitrat. Ketika 0,1020 gram
fosfor putih dibakar sempurna di dalam X, diperoleh 0,2337 gram oksida fosfor dan gas
lain, Y. Dimulai dari sejumlah tertentu volume X, volume Y yang dihasilkan sama pada
suhu dan tekanan tertentu yang diberikan, namun Y tidak mendukung proses
pembakaran. Densitas relative X dan Y adalah 1571 : 1000. Identifikasi X dan Y, berikan
struktur Lewis dan terangkan reaksi diatas.
Logam Transisi/Senyawa Koordinasi

1. Tiga senyawa berbeda, A, B, dan C memiliki rumus empiris sama: CrCl3.6H2O. Ketika
10 gram senyawa hijau tua A ditempatkan dalam wadah tertutup yang mengandung suatu
dehydrating agent, massanya berkurang menjadi 8,65 gram. Ketika 10 gram senyawa
hijau muda B ditempatkan dalam wadah yang sama, massanya turun menjadi 9,32 gram.
Ketika senyawa ungu C ditempatkan pada wadah yang sama, massanya tidak berubah.
(i) Bagaimana struktur A, B, dan C?
(ii) Jika AgNO3(aq) berlebih ditambahkan pada tiga larutan yang masing-masing
mengandung 1 gram senyawa A, B, dan C, berapa massa AgCl yang diendapkan
pada masing-masing larutan?
(iii) Mengapa ketiga senyawa tersebut mempunyai warna berbeda?
(iv) Berdasarkan fakta yang ada, perkirakan mana yang medan ligannya lebih kuat,
H2O atau Cl-?

2. Ion kompleks NiCl42- memiliki geometri tetrahedral sedangkan Ni(CN)42- berupa square
planar.
(i) Jelaskan perbedaan ini
(ii) Kompleks mana yang bersifat paramagnet?
(iii) Ada berapa pasangan electron tunggal dalam kompleks paramagnet?

3. Suatu larutan berwarna ungu dari garam Cr(III) direaksikan dengan NaOH memberikan
endapan gelatin hijau-abu-abu yang kemudian larut dengan penambahan reagen berlebih
membentuk larutan hijau bening. Ketika padatan natrium peroksida ditambahkan pada
larutan dan kemudian dididihkan, warna berubah dari hijau menjadi kuning. Penambahan
H2SO4(aq) sampai pH kurang dari 7 merubah warna dari kuning menjadi jingga.
Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi!
Struktur Kristal

1. CsCl memiliki densitas 3,99 g/cm3.


(a) Tentukan panjang sisi unit sel CsCl
(b) Berapa jarak antara pusat ion Cs+ dengan ion tetangga (Cl-)?
(c) Jika radius ion Cl- = 180 pm, berapakah radius ion Cs+?

2. KI memiliki unit sel berbentuk kubus dengan panjang sisi 705 pm. Jika densitasnya 3,12
g/cm3,
- berapa banyak ion K+ dan I- dalam satu unit sel?
- bagaimana struktur KI?

3. KF memiliki struktur Kristal seperti NaCl. Jika densitas KF = 2,481 g/cm3,


- berapa panjang sisi unit sel KF?
- berapa panjang jarak antara pusat ion K+ dengan pusat ion F- yang bertetangga?
Kimia Inti

1. Salah satu isotop iodine yang bersifat radioaktif adalah , yang merupakan emitter
radiasi β dan γ dengan waktu paruh t1/2 = 8,07 hari.
a. Nuklida apa yang terebntuk melalui peluruhan sinar β dari ?
b. Tentukan dan hitung konstanta peluruhan λ dari radionuklida

Aktivitas (A, Bq) dari radioterapi yang mengandung adalah Ao = 5,0 MBq pada
waktu produksi (radioaktivitas awal).

c. Berapakah jumlah atom awal (No) dan mol awal (no) dari radionuklida yang
dipersiapkan?
d. Kapan kandungan radionuklida dan aktivitasnya turun menjadi setengahnya,
seperempatnya, dst.
e. Tentukan jumlah atom radioaktif (N) dan aktivitasnya setelah 10 hari dari waktu
produksi.
f. Untuk berapa lama radioterapi dengan nuklida ini dapat digunakan jika hanya
penurunan 20% dari aktivitas awalnya yang diterima?
g. Sudah berapa lamakah jika aktivitasnya berkurang hingga seperseratus dari nilai
awal?

Anda mungkin juga menyukai