Setyadi Asnuddin
Jermias Tjakra, Mochtar Sibi
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Email : setyadiasnudin@gmail.com
ABSTRAK
Dalam kegiatan pembangunan proyek sering terjadi keterlambatan terhadap waktu pelaksanaan
proyek. Beberapa faktor penyebab antara lain; factor cuaca, pengadaan bahan yang tidak sesuai
dengan ketetapan waktu pelaksanaan, pengadaan peralatan yang kurang memadai,dan sumber daya
manausia yang belum optimal. Untuk itu perlu mengetahui sejauh mana penerapan manajemen
konstruksi dalam hal ini pada waktu pelaksanaan proyek dan peranan dari pengelola proyek.
System manajemen yang lazim digunakan pada pelaksanaan proyek konstruksi adalah manajemen
konstruksi. Dalam pelaksanaan proyek ini manajemen kontruksi berfungsi untuk mengatur dan
mengendalikan pelaksanaan kegiatan proyek dengan mengoptimalkan peranan konsultan manajemen
konstruksi. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu pada bulan januari 2018 sampai april 2018
dimulai dengan survey lapangan, wawancara, analisis RAB sampai pada tahap penyusunan laporan
penelitian.
Dari hasil kajian menggunakan time schedule rencana dan pekerjaan di lapangan terdapat : Adanya
perbedaan antara realisasi pelaksanaan dilapangan dengan time schedule, dilihat dari segi waktu
yaitu dalam pelaksanaannya mengalami akselerasi dan deviasi pekerjaan pada setiap minggunya.
Perencanaan jadwal kerja yang baik dapat meminimal deviasi pekerjaan. Pada Pembangunan
Gedung LAB TEKNIK terdapat keterlambatan pada minggu-minggu akhir bulan desember dan awal
bulan januari. penyebab terjadinya keterlambatan adalah yaitu pekerjaan struktur seperti : pekerjaan
lantai, pekerjaan lantai 2, lantai 3 dan lantai atap yang mengaakibatkan pekerjaan pada minggu-
minggu selanjutnya juga menjadi lambat. Jika dilihat pada kurva S pada minggu sebelumnya yaitu
pada minggu ke 16-20 (awal November-pertengahan desember 2017) terjadi percepatan akselerasi
pekerjaan dikarenakan pada minggu tersebut difokuskan dalam pekerjaan pondasi yang realtif cepat
dan dibantu dengan alat berat. Pada data progres mingguan terdapat beberapa pekerjaan yang
belum di kerjakan, sedangkan pada time schedule, seharusnya pekerjaan tersebut harusnya sudah di
kerjakan. Faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek berdasarkan laporan harian diantaranya :
(a). kurangnya pekerja struktur pada minggu-minggu tersebut (b). Kondisi cuaca yang masih tinggi
curah hujannya juga mengganggu produktifitas para pekerja dan membuat hasil yang dicapai tidak
masimal. c. factor hari libur nasional juga berpengaruh pada pekerjaan proyek.
895
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
selain daripada biaya untuk pembelian Manajemen adalah proses tertentu yang
bahan/material tersendat juga lokasi tempat terdiri dari kegiatan merencanakan,
pengambilaan bahan/material berada ditempat mengorganisasikan, menggerakkan sumber
yang jauh dari pelaksanaan proyek yang daya manusfa dan sumber daya lain untuk
membutuhkan waktu dan biaya yang sangat tujuan yang telah ditetapkan.
besar terhadap pengangkutan bahan material 2. Harold Koontz & Cyril O. Donnell
tersebut. Faktor lain juga yang mempengaruhi Manajemen adalah proses merencanakan,
keteriambatan terhadap waktu pelaksanaan mengorganisir, memimpin, dan
adalah pengadaan peralatan yang digunakan mengendalikan kegiatan anggota serta
kurang memadai. Pemberdayaan tenaga kerja sumber daya yang lain untuk mencapai
sebagai sumber daya manusia yang belum sasaran organisasi yang telah ditentukan.
optimal juga mempengaruhi keteriambatan Mary Parker Follet
terhadap waktu pelaksanaan. Manajemen adalah seni melakukan sesuatu
Rumusan Masalah dengan bantuan orang lain (The art
Dari latar belakang masalah diatas, pembahasan ofgettings done througt people).
mengarah pada masalah yang lebih spesifik 3. H. Tarore & Robert J. M. Mandagi
yaitu bagaimana penerapan manajemen Manajemen adalah suatu proses penggunaan
konstruksi pada tahap controlling (pengendalian) sumber daya yang dituangkan dalam suatu
terhadap waktu pelaksanaan pada pembangunan wadah tertentu, untuk mencapai tujuan atau
proyek. sasaran dengan menggunakan metodik dan
Batasan Masalah sistematik tertentu, dalam batas ruang dan
Dalam penelitian ini dibatasi hanya pada waktu tertentu, agar tercapai dayaguna dan
pelaksanaan kegiatan pada tahap konstruksi hasilguna yang sebesar-besarnya.
lebih khususnya controlling (pengedalian) 4. Reksohadiprodjo
terhadap waktu pelaksanaan proyek Bangunan Manajemen adalah sebagai usaha
laboratorium fakultas teknik universitas merencanakan, mengorganisasikan,
samratulangi mengarahkan, mengkoordinir serta
Tujuan Penelitian mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh agar tercapai tujuan organisasi secara efektif
mana pola penerapan manajemen konstruksi dan efisien.
dalam hal ini waktu pelaksanaan pada proyek Kamus Istilah Manajemen
bangunan pada pekerjaan pembangunan gedung Manajemen adalah proses penggunaan
laboratorium fakultas teknik dari pengelola sumber daya secara efektif untuk mencapai
proyek dalam pelaksanaan proyek tersebut. sasaran.
Manfaat Penelitian Unsur, tujuan dan fungsi manajemen
Penelitian ini diharapkan mampu memberi Unsur manajemen adalah sesuatu yang
pengetahuan dan informasi dalam menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk
pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen. Menurut Harrington Emerson,
dibidang teknik sipil tentang pola penerapan manajemen mempunyai lima unsur (5 M), yaitu
manajemen konstruksi pada tahap controlling :
(pengendalian) proyek agar dapat menghasilkan -Men, tenaga kerja manusia, pelaksana yang
suatu pekerjaan yang sesuai dengan rencana handal dan terampil.
kerja. -Money, ketersediaan dana untuk mencapai
TINJAUAN PUSTAKA tujuan.
Pengertian Manajemen -Methods, cara-cara yang digunakan untuk
Manajemen merupakan proses untuk mencapai tujuan.
mendapatkan suatu cara yang sebaik-baiknya -Materials, bahan-bahan yang diperlukan
agar supaya dengan sumber daya yang terbatas, dalam pelaksanaan proyek.
dapat dicapai sasaran yang ingin dicapai sesuai -Machines, perlengkapan sebagai alat bekerja.
rencana yang telah ditetapkan. Tujuan Manajemen
Ada beberapa pengertian manajemen yang Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang
diambil dari beberapa sumber buku literatur dilakukan oleh orang-orang termasuk dalam
yaitu sebagai berikut: kelompok manajer. Proses kegiatan itu
1.George R. Terry diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan mempelajari manajemen
896
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
adalah memperoleh suatu cara atau teknik yang 1) Konstruksi Pemukiman {Residential
baik untuk dilakukan atau dherapkan agar Construction)
sumber-sumber yang terbatas seperti modal, Konstruksi ini meliputi rumah tunggal,
tenaga, lahan dan sebagainya dapat diatur rumah duplex, rumah susun, rumah
sehingga memperoleh hasil atau pemasukan susun (flat), apartemen, rumah pangsa
yang efektif dan efisien, karena system yg diperlakukan milik sendiri
pengaturannya yang tertata dengan baik. (kondominium), kompleks perumahan
Manajemen yang baik mengandung pengertian dan pengembangan wilayah
efektifitas dan efisiensi. Efektifitas dan efisiensi pemukiman, rumah dan toko (ruko) dan
adalah dua konsepsi utama untuk mengukur Iain-lain.
prestasi kerja manajemen. Efisiensi adalah 2) Konstruksi Gedung (Building
kemampuan untuk menyelesaikan suatu Construction)
pekerjaan dengan benar. Efektifitas merupakan Konstruksi ini menghasilkan bangunan-
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat bangunan seperti gedung sekolah,
atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan fakultas, universitas, rumah sakit,
yang telah"ditetapkan. Jadi pengertian efisiensi gereja, mesjid, bangunan-bangunan
dan efektifitas berarti segala sesuatu bertingkat baik untuk perkantoran
dilaksanakan dengan berdaya guna, yang berarti maupun untuk perdagangan (pasar,
tepat, cepat, hemat, dan selamat. pusat pertokoan, mall), bioskop, gedung
a) Tepat adalah apa yang dikehendaki pemerintah, pusat rekreasi, pabrik
tercapai, kena sasaran, memenuhi industi kecil/ringan, pergudangan dan
target, apa yang dicita-citakan menjadi Iain-lain.
realitas. 3) Konstruksi Rekayasa Berat (Heavy
b) Cepat adalah sebelum waktu yang telah Engineering Construction)
ditetapkan pekerjaan telah selesai. Konstruksi ini meliputi pekerjaan-
c) Hemat adalah dengan biaya seminimal pekerjaan bangunan bendungan,
mungkin digunakan untuk memperoleh terowongan, jalan raya, penyaringan dan
apa yang diharapkan, tanpa terjadi distribusi air minum, janngan irigasi,
pemborosan dalam bidang apapun. pemasangan pipa, pelabuhan/dermaga,
d) Selamat adalah segala sesuatu sampai bandar udara, jaringan listrik, jaringan
pada tujuan yang dimaksud, komunikasi, reservoir, sistem
meskipun ada berbagai hambatan penanganan dan pembuangan bahan
namun dapat teratasi dengan baik dan limbah, bangunan lepas pantai
lancar. (offshore), jalan kereta api (reil road)
Fungsi Manajemen dan Iain-lain.
Manajemen merupakan suatu system yang 4) Konstruksi Industri (Industrial
didalamnya merupakan rangkaian kegiatan yang Construction)
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara Konstruksi ini meliputi proyek-proyek
fungsi satu dengan lainnya. antara lain: proyek pembangunan pabrik
Pengertian Dasar Konstruksi besi beton, pabrik semen, pabrik
Istilah Constructie dalam bahasa peleburan logam, pabrik baja, pabrik
Belanda artinya sruktur (konstruksi), misalnya aluminium, pabrik pupuk, pabrik gula,
konstruksi kap baja, konstruksi kap kayu, pabrik kain tenun, pabrik keramik,
konstruksi jembatan beton, konstruksi jembatan pabrik pesawat terbang, pabrik
rangka baja, konstruksi jembatan kayu, penggalangan kapal, fasilitas lainnya
konstruksi jalan raya, konstruksi bendungan, yang dibutuhkan oleh pelayanan umum,
konstruksi lapangan terbang, dan Iain-lain, industri dasar dan Iain-lain.
sedangkan Construction dalam bahasa Inggris Manfaat Penerapan Manaiemen Konstruksi
artinya pembangunan. Jadi Construction Manajemen konstruksi digunakan karena
Management System berarti sistem manajemen memiliki banyak keuntungan dibandingkan
pembangunan. dengan sistem konvensional. Keuntungan
Ada 4 (empat) tipe utama konstruksi penerapan manajemen konstruksi dapat ditinjau
{Construction), menurut Donald S. Barrie dan dari beberapa aspek:
Boyd C. Paulson, Jr, yaitu: ➢ Aspek Biaya
897
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
Tidak terjadinya faktor ganda atas rancangan dapat dilakukan lebih leluasa, karena
keuntungan, pajak dan biaya umum, pada paket pekerjaan dilelang berdasarkan prioritas
masing-tnasing kontraktor yang dibebankan sesuai jadwal utama.
pemilik seperti yang terjadi pada sistem ➢ AspekWaktu
konvensional (sitem kontraktor utama). Pada Dengan diterapkan sistem manajemen
sistem konvensional kegiatan utama dikerjakan konstruksi maka pelaksanaan pembangunan
oleh kontraktor yang dibantu oleh beberapa sub dapat dilakukan lebih awal, walaupun
kontraktor, yang mana sub kontraktor perencanaan belum seluruhnya selesai. Hal ini
merupakan tanggungjawab kontraktor utama. bisa dilakukan karena adanya penerapan metode
Kontrak kerja dilakukan oleh kontraktor utama fast track, yaitu sebagian tahap pelelangan dan
dengan pemilik. Inilah yang dimaksud dengan pelaksanaan dapat dilakukan sebelum seluruh
pengadaan pajak dan keuntungan. Sub rangkain selesai. Dengan demikian waktu
kontraktor mendapat keuntungan atas pekerjaan untuk menyelesaikan suatu proyek/pekerjaan
dari kontraktor utama, dan kontraktor utama dapat dilakukan lebih singkat. Selain itu pula
mendapat keuntungan dari pekerjaan proyek dengan adanya sistem manajemen konstruksi
tersebut. Sedangkan dalam sitem manajemen berbagai hal seperti tugas-tugas manajerial
konstruksi, para kontraktor pengambilan keputusan dalam tahap
memperoleh pekerjaan kontrak (kontrak) perencanaan, pelelangan, pengadaan material
langsung dari pemilik sehingga tidak terjadi dan pelaksanaan dapat diatur dan disesuaikan
pengandaan pajak dan keuntungan. waktunya menurut urutan skala prioritas
Dengan menggunakan manajemen kebutuhan proyek yang mendesak.
konstruksi, pekerjaan pembangunan proyek ➢ Aspek Lain
dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Manajemen dalam penyelenggaraan keseluruhan
Hal ini dapat memberikan penghematan biaya proyek ditangani oleh tim manajemen
kepada pemilik proyek. Evaluasi dan konstruksi dengan mengintegrasikan seluruh
pemeriksaan keuangan baik oleh staf maupun tahap dalam satu keadaan sistem yang utuh dan
oleh konsultan manajemen konstruksi selama terpadu.
penyelenggaraan proyek akan memberikan Manajemen konstruksi selalu mengadakan
keuntungan pada pemilik proyek dengan adanya check dan recheck terhadap seluruh tahap
pengawasan secara teratur, teliti dan terus penyelenggaraan proyek, sehingga dicapai suatu
menerus terhadap arus keuangan proyek maka hasil yang optimal sesuai dengan keinginan
pemilik dapat mengetahui posisi keuangan pemilik proyek.
proyek setiap saat. Misalnya dalam hal Apabila dalam pelaksanaan proyek didapati
pembelian material (terutama material import) kontraktor yang tidak melaksanakan tugasnya
yang biasanya memerlukan waktu yang lama dengan baik maka kontraktor tersebut dapat
dapat dilakukan secepat mungkin karena adanya saja diganti tanpa perlu mengganti seluruh
dana yang tersedia. kontraktor dan tanpa menimbulkan pengaruh
➢ Aspek Mutu yang drastis terhadap keseluruhan proyek.
Pada proyek yang tergolong berskala besar, Pada prinsipnya terdapat 3 faktor utama
penerapan sistem manajemen konstruksi akan untuk menentukan sukses atau tidaknya suatu
sangat membantu dalam hal pengawasan mutu proyek.
bangunan. Perpaduan dari berbagai bidang - Waktu
keahlian dalam tim konsultan manajemen Faktor waktu sangat penting untuk
konstruksi akan memberikan kontribusi yang pemilik proyek yang mengharapkan
positi pada pemilik, terutama pada tahap keuntungan operasi atau produksi dari
pelaksanaan, konsultan manajemen konstruksi proyek yang telah selesai dilaksanakan.
akan sangat membantu untuk memberikan Makin cepat selesai suatu proyek makin
penilaian/evaluasi mengenai usulan-usulan cepat "return of investment" serta
kemajuan pekerjaan metode kerja dari keuntungan yang akan didapat.
kontraktor sehingga dapat dicapai mutu atau Bagaimanapun bilamana akhir waktu
kualitas hasil pekerjaan. Dalam sistem suatu proyek tidaksangat menentukan
konvensional, seleksi kontraktor spesialis (sub mengenai "turn of investment dan
kontraktor) ditangani oleh pemilik proyek dan keuntungan, maka suatu keterlambatan
dibantu oleh tim manajemen konstruksi. penyelesaian proyek selalu memerlukan
Kesempatan untuk menyempuraakan hasil tambahan biaya.
898
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
899
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
900
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
901
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
Kurva S merupakan salah satu teknik masing kegiatan tersebut dengan diaya
pengendalian kemajuan proyek total.
dengan memakai kombinasi kurva “s” dan 4. Mendistribusikan bobot kegiatan
tonggak kemajuan (milestone). tersebut (secara merata), yaitudengan
Milestone adlah titik yang menandai suatu membagi bobot dengan durasi masing
peristiwa yang di anggap penting masing kegiatantersebut, sehingga
dalam rangkaian pelaksanaan pekerjaan proyek. diperoleh bobot persatuan waktu.
Peristiwa itu dapat berupa 5. Menjumlahkan bobot kegiatan yang
saat mulai atau berakhirnya pekerjaan. Titik terdistribusi tersebut secara komulatif
milestone ditentukan pada waktu untuk setiap satuan waktu, yaitu dari
mentiapkan perencanaan dasar yang sebagai waktu permulaanproyek sampai dengan
tolak ukur kegiatan pengendalian proyek. waktu penyelesaian proyek.
Kurva prestasi atau kurva “s” berupa gambar 6. Menuliskan nilai hasil penjumlahan
hubungan atau tersebut pada bagian bawahdiagram
penjumlahan antara kemajuan pelaksanaan batang.
pekerjaan secara komulatif (dalam persen 0% - 7. Plot titik titik pada diagram batang
100%) pada sumbu Y dan waktu pelaksanaan sesuai dengan nilai hasil penjumlahan
pekerjaan. Pada sumbu X atau suatu kemajuan untuk masing masing waktunya.
komulatif pekerjaan terhadap waktu 8. Menghubungkan titik titik yang sudah
pelaksanaan. di plot tersebut maka diperoleh kurva S.
Untuk menyusun kurva S, sebelumnya harus di Berikut adalah contoh cara membuat kurva s
ketahui terlebih dahulu dan bar chart.
jadwal dari masing masing kegiatan, bobot misal pekerjaan yang akan dibuat sebagai
(persentase) dari kegiatan tersebut hingga berikut:
distribusinya. Kurva yang di buat dengan sumbu Langkah pertama adalah memperkirakan waktu
vertical sebagai nilai kumulatif biaya atau jam- masing pekerjaan dan rincian harga dari RAB,
orang atau penyelesaian pekerjaan dan sumbu misal
horizontal sebagai waktu kalender masing dari - A=Pekerjaan Persiapan@6 hari Rp.100.000
angka 0 sampai 100 ini, umumnya akan - B=Pekerjaan galian @2 hari Rp.150.000
berbentuk huruf S . Penyebab terjadinya huruf S - C=Pekerjaan lantai kerja @2hari Rp.200.000
di dalam kurva di karenakan kegiatan proyek - D=Pekerjaan pasir urug @1 hari Rp.150.000
berlangsung sebagai berikut: - E=Pekerjaan pasangan batu kali @3 hari
a) Kemajuan pada awalnya bergerak Rp.400.000
lambat - F=Pekerjaan urugan kembali @1 hari
b) Di ikuti oleh kegiatan yang bergerak Rp.100.000
cepat dalam kurun waktu yang lebih Selanjutnya menghitung bobot masing masing
lama. pekerjaan, dengan
c) Akhirnya kecepatan kemajuan menurun rumus : (Harga pekerjaan/harga total
dan berhenti pada titik akhir. pekerjaan)x100%=bobot per
Kurva S sangat cocok untuk di pakai sebagai pekerjaan, begitu dengan macam pekerjaan yang
laporan proyek bulanan lainnya di hitung
yang berlangsung dan kepada pimpinan proyek satu per satu. Langkah berikutnya adalah
maupun pimpinan perusahaan karena kurva ini membagi bobot pekerjaan
dapat dengan jelas menunujukan kemajuan dengan durasi kemudian meletakkan pada
proyek dalam bentuk yang mudah di pahami. kolom hari
pelaksanaannya, contoh pekerjaan persiapan =
Cara menggambar kurva S sebagai berikut: Rp.100.000/Rp1.100.000)x100%=9,09. Adalah
1. Menentukan ketergantungan dari hasil dari bobot
masing masing kegiatanYang terlibat pekerjaan persiapan, kemudian membagi bobot
dalam proyek. pekerjaan dengan
2. Menentukan jadwal dari masing masing durasi/waktu contoh pekerjaan persiapan
kegiatan tersebut 9,09/6=1,52 masukan di
3. Menghitung bobot(presentase), dari kolom hari pelaksanaannya, seperti pada table
masing masing kegiatan tersebut, yaitu dibawah ini:
perbandingan antara biaya masing
902
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Nama Proyek : Pembangunan gedung
laboratorium
Lokasi Proyek : fakultas teknik
universitas sam ratulangi, Manado.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam 4 bulan mulai
dari pengawasan di lapangan, pengambilan data, HASIL DAN PEMBAHASAN
sampai penyusunan hasil penelitian, yaitu bulan
januari 2018 sampai dengan bulan april 2018 Pelaksanaan Pembangunan pada proyek
Metode Pelaksaaaan Penelitian Bangunan laboratorium Fakultas Teknik
Dalam pelaksanaan penelitian disusun suatu Universitas Samratulangi Manado
lingkup perencanaan yang meliputi: Pekerjaan pembangunan ini di mulai dari tahap
• Identifikasi masalah, mencari tau pokok perencanaan yang meliputi pengumpulan data,
permasalahan dari objek yang kita teliti yang penelitian atau peyelidikan studi kelayakan.
bersangkutan dengan judul penulisan dan Perencanaan fisik yang meliputi gambar denah,
mencari alternatif pemecahannya. pandangan atau tampak, potongan, detail
• Studi literatur, mencari bahan pustaka yang termasuk perhitungan konstruksi serta
berkaitan dengan judul Untuk menunjang persyaratan yang di sebut bestek, mencakup
penulisan. peraturan dan persyaratan teknis administrasi.
• Persiapan, menentukan data yang akan Kemudian di lanjutkan dengan pelaksanaan
diperlukan dalam penulisan. konstruksi di lapangan serta pengawasan
• Pengambilan data, terbagi menjadi: terhadap pekerjaan. Pekerjaan pembuatan
➢ Data primer, adalah data langsung dari gambar-gambar serta perhitungan dan
objek yang diteliti, yaitu melalui survei penyusunan rencana anggaran bangunan di
lapangan dan wawancara. laksanakan oleh konsultan perencana dalam hal
➢ Data sekunder, adalah data yang diambil ini sebagai konsultan perencana adalah PT.
dari data yang telah ada atau data yang PATROON ARSINDO, dan sebagai kontraktor
telah di survei sebelumnya oleh instansi pelaksana adalah PT. ADY KARYA.
atau badan usaha lain yaitu berupa time Data Proyek
schedule, Gambar dan RAB. Nama Proyek : Pembangunan Gedung
➢ Analisis Data, menganalisa data yang di Laboratorium Fakultas teknik
dapat dari hasil penelitian untuk dibuat Lokasi Proyek : Fakultas Teknik Sipil Unsrat
suatu pembahasan. Kontraktor Pelaksana : PT. ADY KARYA
➢ Kesimpulan dan Saran, membuat - Pekerjaan : Pembangunan Gedung
kesimpulan dari hasil pembahasan dan Laboratorium Fakultas Teknik
memberikan saran atau masukan yang - Jangka Waktu : Sampai dengan
sesuai untuk menunjang hasil selesainya pekerjaan Konstruksi fisik
penelitian. Konsultan Perencana : PT. PATROON
➢ ARSINDO
903
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
904
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
PENUTUP Saran
Hal-hal yang dapat disarankan adalah:
Kesimpulan • Perencanaan awal yang telah matang dibuat
Dari pembahasan evaluasi kemajuan dan dilakasanakan dilapangan dapat
pekerjaan pada pembangunan gedung menjamin pengurangan resiko keterlambatan
Laolatorium Universitas Sam Ratulangi Manado pekerjaan.
antara time schedule dan progress dilapangan, • Pada masa peninjauan, untuk mengetahui
dapat disimpulkan bahwa : factor-faktor yang mempengaruhi kinerja
• Adanya perbedaan antara realisasi proyek, selain dari wawancara antara pihak
pelaksanaan dilapangan dengan time kontrktor dengan site manager dan pengawas
schedule, dilihat dari segi waktu yaitu dalam serta logistic, juga perlu dilakukan
pelaksanaannya mengalami akselerasi dan pengamatan sendiri pada setiap hari kerja
deviasi pekerjaan pada beberapa minggunya. proyek
• Pada Pembangunan Gedung LAB TEKNIK • Perlu dirancang alternative-alternativ system
terdapat keterlambatan pada minggu-minggu penanganan bila terjadi penyimpangan waktu
akhir bulan desember dan awal bulan januari. secara terpadu (misal terjadi bencana maka
penyebab terjadinya keterlambatan adalah harus dibuat jadwal baru), atau misal
yaitu pekerjaan struktur seperti : pekerjaan terlambat karena material tidak datang tepat
lantai, pekerjaan lantai 2, lantai 3 dan lantai waktu kontraktor harus mempunyai
atap yang mengaakibatkan pekerjaan pada alternative agar target segera terpenuhi, itu
minggu-minggu selanjutnya juga menjadi juga berlaku untuk peralatan maupun
lambat. Jika dilihat pada kurva S pada material dan man power.
minggu sebelumnya yaitu pada minggu ke • Diperlukan koordinasi yang baik antara
16-20 (awal November-pertengahan pihak kontraktor pelaksana, subkontraktor,
desember 2017) terjadi percepatan akselerasi konsultan pengawas dan Owner untuk
pekerjaan dikarenakan pada minggu tersebut mengatasi keterlambatan progress pekerjaan.
difokuskan dalam pekerjaan pondasi yang
realtif cepat dan dibantu dengan alat berat.
DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo, Istimawan. 1995. Manajemen Proyek dan Konstruksi jilid I. Kanisius. Yogyakarta
Dipohusodo, Istimawan. 1995. Manajemen Proyek dan Konstruksi jilid II. Kanisius. Yogyakarta
905
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
Nugraha, Paulus, Nathan, Ishak, dan Sujipto, R. 1985. Manajemen Proyek Konstruksi I. Kartika
Yudha. Surabaya
Sompie, B. F. 1981. Fungsi Pengawasan Dalam Manajemen Konstruksi Publikasi. Fakultas Teknik
Unsrat
Tarore, H dan Mandagi, R. J. M. 2006. Sistem Manajemen Proyek dan Konstruksi (SIMPROKON).
Tim Penerbit JTS Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulamgi. Manado
906
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732
907