BAB I
PENDAHULUAN
Sektor pembangunan sanitasi merupakan salah satu urusan wajib yang telah
diserahkan Pemerintah Pusat kepada Daerah yaitu melalui Pemerintah Provinsi
yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat didaerah. Pemenuhan
layanan sanitasi merupakan upaya strategis dalam peningkatan kesejahteraan
dan status kesehatan masyarakat. Terpenuhinya layanan sanitasi yang layak akan
mengurangi beban biaya yang diakibatkan oleh penyakit berbasis air dan
menurunnya kualitas air tanah maupun air permukaan.
Ketersediaan air minum di Kabupaten Kapuas sampai saat ini masih jauh dengan
apa yang diharapkan yaitu 65%. Dari data yang dapat dikumpulkan diketahui
hanya 33% rumah tangga yang dapat mengakses air minum. Masyarakat
Kabupaten Kapuas dalam mengatasi atau mengelola pembuangan air limbah juga
masih sangat rendah yaitu baru 15%.
Maksud disusunnya Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kapuas ini adalah untuk
menyediakan dasar dan acuan bagi dimulainya pekerjaan pengembangan sanitasi
yang lebih terintegrasi dan menjadi panduan kebijakan daerah dalam kegiatan
pengelolaan sanitasi, termasuk penetapan prioritas dalam pengembangan
sanitasi skala kota yang mencakup strategi sanitasi, rencana tindak serta
anggaran perbaikan maupun peningkatan sanitasi.
1.4. METODOLOGI
1.4.1. Metode Penyusunan BPS
Penyusunan BPS dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data sekunder,
kemudian diikuti pengumpulan data primer. Pengumpulan data sekunder
dilakukan untuk memperoleh data sekunder teknis dan non teknis untuk
menyusun profil sanitasi yang meliputi data:
Air Limbah Domestik,
Persampahan,
Drainase Lingkungan, Serta
Promosi Higiene Dan Sanitasi
Data Sekunder dijadikan sebagai data dasar oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kapuas
untuk menyusun profil umum wilayah, memetakan profil sanitasi, dan menganalisis
guna penentuan awal area berisiko Kabupaten Kapuas. Sumber data sekunder
diantaranya adalah dokumen Rancangan RTRW Kabupaten Kapuas, RPJMD
Data primer lainnya yang diperlukan adalah studi komunikasi dan pemetaan media,
studi pemberdayaan masyarakat dalam higiene sanitasi yang sensitif jender dan
kemiskinan (PMHSJK), studi penyedia layanan sanitasi (Sanitation Supply
Assessment/SSA), kajian kelembagaan dan kajian keuangan.