Anda di halaman 1dari 2

STUDY CONCEPT SHEET& ANALYSIS PLAN

TITLE: Hubungan antara interleukin (IL)-15 dan Sarkopenia pada Penderita HIV
dengan Terapi ARV di RSUP Sanglah Denpasar

Proposed by:
Address:
Phone:
FAX:
E-mail:
Analysis introduction Sarkopenia memiliki pengertian sebagai penurunan terkait usia pada
&rationale: massa otot yang mempengaruhi fungsi fisik secara signifikan yang
dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas. Sarkopenia dapat
terjadi pada individu yang mengalami kerentanan oleh kondisi
kronik seperti penyakit kardiovaskular, kanker, osteoporosis dan
sindrom metabolik.1
Kesuksesan kombinasi terapi antiretroviral (ARV) mengurangi
kematian terkait AIDS sehingga meningkatkan jumlah individu
terinfeksi HIV dengan usia lebih tua secara global. Penurunan
fungsi terkait usia termasuk frailty telah dilaporkan terjadi lebih
awal diantara individu dewasa terinfeksi HIV dengan usia yang
lebih muda dibandingkan yang tidak terinfeksi. Meskipun
sarkopenia diketahui mendahului frailty, hanya beberapa penelitian
telah mengevaluasi sarkopenia pada populasi HIV. Prevalensi
sarkopenia pada populasi HIV dilaporkan berkisar antara 5-24% dan
terdapat beberapa penelitian mengenai sarkopenia pada populasi
asia terinfeksi HIV dengan ukuran tubuh, gaya hidup dan nutrisi
yang berbeda dibandingkan non-asia.1,2
Otot semakin diketahui sebagai organ endokrin yang menghasilkan
dan melepaskan sitokin serta peptide lainnya. Myokin seperti IL-6,
IL-7, IL-15 atau LIF diketahui memodulasi sistem imun.
Konsentrasi serum IL-15 berkorelasi negatif dengan usia. IL-15
penting dalam menjaga fungsi imun serta menstimulasi myogenesis
dan mengurangi distribusi jaringan lemak. IL-15 mengatur
proliferasi, aktivasi dan distribusi sel NK, modulasi sel T CD8 dan
mempertahankan survival sel T naive. Sel NK dan CD8 penting
untuk klirens efektif viral patogen dan destruksi sel tumor. Signal
IL-15 esensial dalam menjaga komposisi tubuh dan fungsi imun. 3
Penelitian oleh Ahmad et al (2003) menunjukkan bahwa kadar IL-
15 lebih rendah secara signifikan pada serum pasien terinfeksi
HIV/AIDS dibandingkan kontrol.4
Dengan diketahuinya hubungan IL-15 dan sarkopenia pada HIV,
maka diharapkan dapat sebagai data untuk penentuan intervensi
yang sesuai baik exercise atau imuniterapi selanjutnya.
Objective: Menilai hubungan antara IL-15 dengan sarkopenia pada penderita
HIV dengan terapi ARV di RSUP Sanglah
Methods: Penelitian kasus kontrol dengan kriteria inklusi adalah semua
penderita HIV dengan ARV minimal selama 6 bulan yang sudah
sembuh dari infeksi oportunistik, dilakukan pemeriksaan serum IL-
15 dan sarkopenia dengan BIA Tanita 980
Draft: 05Feb2020 Page 1
Statistical analysis: Data deskriptif karakteristik penderita HIV di RSUP Sanglah,
prevalensi sarkopenia.
Uji chi square sehingga didapatkan odds ratio untuk menilai
hubungan kadar serum IL-15 yang rendah dengan kejadian
sarkopenia pada penderita HIV
Outputs: Hasil akan dipresentasikan pada seminar hasil sebagai tugas akhir di
Prodi Ilmu Penyakit Dalam
References: 1. Siti Azdiah Abdul Aziz, et al. Assessment of sarkopenia in
virally suppressed HIV-infected Asians receiving treatment.
AIDS 2018, 32:1025–1034.
DOI:10.1097/QAD.0000000000001798
2. Hiroshi Shimokata, et al. Chapter 2 Epidemiology of
sarkopenia. Geriatr Gerontol Int 2018; 18 (Suppl. 1): 13–22.
doi: 10.1111/ggi.13320
3. Christopher Nelke et al. Skeletal muscle as potential central
link between sarcopenia and immune senescence.
EBioMedicine. 2019;10:47.
https://doi.org/10.1016/j.ebiom.2019.10.034
4. Ahmad et al. Studies on the Production of IL-15 in HIV-
Infected/AIDS Patients. Journal of Clinical Immunology
2003;23:2

Draft: 05Feb2020 Page 2

Anda mungkin juga menyukai