Anda di halaman 1dari 183

PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM

KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA


DILAGA-
WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

OLEH

MUHAMMAD FADLIL

NIM : 111 10 080

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2
PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM
KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA
DILAGA-
WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

OLEH

MUHAMMAD FADLIL

NIM : 111 10 080

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

i
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

NOTA PEMBIMBING
Lampiran : 5 Eksemplar
Hal : Pengajuan Skripsi
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Muhammad Fadlil
NIM : 111 10 080
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN
KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-WORO
SRIKANDHI STAIN SALATIGA
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 4 Maret 2015
Pembimbing

Dr. Mukti Ali, M.Hum


NIP. 19750905 200112 1 001

ii
SKRIPSI

PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM


KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA
DILAGA-
WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD FADLIL

NIM : 111 10 080

Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan


Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, pada tanggal 31 Maret 2015 dan telah dinyatakan memenuhi
syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Drs. Abdul Syukur, M.Si __________________

Sekretaris Penguji : Dr. Mukti Ali, M.Hum __________________

Penguji I : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si __________________

Penguji II : Maslikhah, S. Ag., M.Si _ __________________

Salatiga, 31 Maret 2015


Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Fadlil

NIM : 111 10 080

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiyah.

Salatiga, 4 Maret 2015

Peneliti

Muhammad Fadlil

NIM : 111 10 080

iv
MOTTO

“Satyaku ku dharmakan, Dharmakan baktikan

Iklas bakti bina bangsa, Berbudi bawa laksana “

(Gerakan pramuka)

v
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil alamin dengan rahmat Allah SWT skripsi ini telah selesai

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah hadir di hidupku

dan selalu menemaniku dalam menggapai mimpi-mimpiku :

1. Bapakku tercinta Sutimin dan ibuku tercinta Sunarti, yang senantiasa

mencurahkan kasih sayangnya padaku dan tidak henti-hentinya

menasehatiku, semoga Allah selalu menjaga dan membalas kebaikan

mereka.

2. Adikku tersayang Fatimah Anita Lutfiyati yang selalu memberikanku

semangat untuk terus maju.

3. Segenap keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya dari

aku kecil hingga saat ini padaku

4. Seluruh keluarga besar Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN

Salatiga yang telah mendidikku, mengajariku dan memberikan banyak

pengalaman padaku, yang sangat berjasa dalam menjadikanku.

5. Seseorang yang sangat sepesial dihatiku Palupiningsih, yang selalu

memberi semangat di hidupku dan telah mengisi hari-hari indahku.

6. Seluruh sahabat-sahabatku yang telah memberi warna dihidupku dan

telah menemani selama perjalanan perkuliahanku

7. Bapak Ibu Guruku yang snantiasa memberikan nasehat padaku, yang tak

lelah membimbingku dan telah banyak mengajarkan hal-hal baru padaku

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan banyak rahmat dan inayah-Nya. Sholawat serta salam

selalu tercurahkan pada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang telah

membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang

dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis

panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

“PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN

KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-WORO

SRIKANDHI STAIN SALATIGA“. Skripsi ini disusun sebagai sarat guna

memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan

Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak

sekali kekurangan di dalamnya.Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari

berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmad Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

vii
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

IAIN Salatiga

4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi yang terbaik

5. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini dapat selesai

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini

7. Bapak, ibu dan seluruh keluargaku yang selalu mendorong dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga

8. Seluruh keluarga besar racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi IAIN

Salatiga yang telah banyak memberikan pengetahuan dan telah bersedia

membantu dalam memberikan informasi yang berguna dalam pembuatan

skripsi ini dengan baik

9. Semua pihak yang telah membantu baik doa, motivasi maupun dukungannya

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis kususnya

dan bagi semua orang pada umumnya.Saran dan kritik yang membangun sangat

diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 4 Maret 2015

Peneliti

Muhammad Fadlil
NIM : 111 10 080

viii
ABSTRAK
Fadhil, Muhammad. 2015. Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan
Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Stain
Salatiga.Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama
Islam.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Dr.
Mukti Ali, M.Hum.

Kata Kunci :Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan,


UKM PramukaRacana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi STAIN
Salatiga.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Pembentukan Mental


Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi Stain Salatiga.Pertanyaan utama dalam penelitian ini yang ingin dijawab
adalah (1)Bagaiman kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental
?(2)mental seperti apa sajakah yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan
kepramukaan? (3)Bagaimanakah peran kepramukaan dalam pembentukan mental
mahasiswa?

Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif.Dalam


penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini yaitu anggota UKM
Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-
02.238 STAIN Salatiga.

Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan-


kegiatan kepramukaan pembentukan mental mahasiswa dapat dilakukan. Kegiatan-
kegiatan di racana dalam pembentukan mental mahasiswa seperti Latihan rutin
sebagai pembiasaan dalam belajar yang dilakukan setiap minggunya, pembinaan
pada pangkalan-pangkalan pramuka ditingkat siaga, penggalang dan penegak
sebagai sarana belajar praktik langsung di lapangan. Kegiatan yang lainnya adalah
Amalan ramadhan racana yang dilakukan setiap bulan ramadhan sebagai belajar
sosial di masyarakat yang sangat bermanfaat sebagai bekal ketika PPL dan KKN,
Ujian SKU sebagai sarana melatih tanggungjawab, Safari Racana sebagai rekreasi
(pendidikan yang menyenangkan) dan sebagai silaturahmi untuk mempererat
persaudaraan. Rapat koordinasi sebagi sarana belajar memecahkan masalah,
Latihan gabungan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan,
Seminar dan loka karya sebagai pengembangan dalam pendidikan.Juga terdapat
kegiatan Temu Prestasi sebagai evaluasi dalam pendidikan yang melibatkat
pangkalan-pangkalan penggalang dan penegak di STAIN Salatiga, dan kegiatan
Laporan pertanggung jawaban yang bermanfaat untuk melatih belajar rasional.

ix
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................i

NOTA PEMBIMBING…………………................................................................ii

PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………………….iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................iv

MOTTO....................................................................................................................v

PERSEMBAHAN...................................................................................................vi

KATA PENGANTAR...........................................................................................vii

ABSTRAK..............................................................................................................ix

DAFTAR ISI...........................................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1


B. Fokus Penelitian..................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.................................................................................10
D. Manfaat Penelitian...............................................................................10
E. Definisi Operasiona.
1. Definisi kepramukaan....................................................................11
2. Definisi mental……………………………………………......…12
3. Definisi Mahasiswa…………………….……………………......13

x
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.....................................................14
2. Subyek dan obyek penelitian..........................................................14
3. Lokasi dan Waktu Penelitia...........................................................14
4. Sumber Data...................................................................................15
G. Metode Pengumpulan Data
1. Instrument Penelitian….................................................................15
2. Analisis Data.................................................................................17
H. Sistematika Penulisan Skripsi..............................................................19

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Mental, Masalah-Masalah Mental Dan Cara-Cara
Pembentukan Mental
1. Pengertian Sikap Mental................................................................21
2. Masalah-Masalah Gangguan Mental Dalam Diri Seseorang.........23
3. Usaha-usaha Yang Dapat Dilakukan Dalam Pembentukan
Mental............................................................................................25
B. Organisasi Gerakan Kepramukaan
1. Definisi Kepramukaan………………………………..................26
2. Sejarah Kepramukaan....................................................................28
3. Sifat dan Fungsi Kepramukaan…………...……………………..34
4. Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka…...………………..36
5. Kode Kehormatan Dan Motto Gerakan Pramuka…………....….37
6. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan……….38
7. Kepramukaan di Satuan Racana Pandega…………………….....45
C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa……...46

xi
BAB III LETAK GEOGRAFIS DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Dan Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi…....48
2. Visi dan Misi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.................50
3.
4. Satuan Khusus Dalam Racana (Brigade Khusus)...........................51
5. Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi................52
6. Struktur Organisasi Masa Bakti 2014…………………………….55
B. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi……..………………….……………...….......57
2. Metode Wawancara…………………………………………......57
3. Metode Dokumentasi…….…………………...............................60
C. Paparan Data Hasil Penelitian
1. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana KusumaDilaga-
Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental……………………60
2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh Di Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………........................................68

BAB IV ANALISIS DATA


A. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga
-Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental.
1. Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar.......................72
2. Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan…...........74
3. Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial
Di Masyarakat……………………………………………...……75
4. Ujian SKU Sebagai Sarana Melatih Tanggungjawab……......….77
5. Safari Racana Sebagai Rekreasi
(Pendidikan Yang Menyenangkan)…………………………..…79
6. Rapat Koordinasi Sebagi Sarana Belajar Memecahkan
Masalah……………………………………………………….....80

xii
7. Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan
Dan Ketrampilan………………………………………………...82
8. Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan
Dalam Pendidikan……………………………………...………..85
9. Temu PrestasiSebagai Evaluasi Dalam Pendidikan…….…….....86
10. Laporan pertanggung jawaban untuk melatih belajar rasional…..87
B. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui
kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
1. Berani Berbicara Dalam Sebuah Forum…………………………89
2. Dapat Berkomunikasi Dan Bersosialisasi Dengan Baik………...90
3. Lebih Percaya Diri Dan Tidak Mudah Merasa Minder………….92
4. Tidak Mudah Stres………………………………………………93
5. Tidak Mudah Cemas Dalam Menyelesaikan Masalah………..…94
C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa.…......95

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................98
B. Saran-Saran
1. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi...........................................102
2. Pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………...……....103
3. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………...…….....103
4. Mahasiswa umum maupun masyarakat…………………………….104
5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga…………...105

DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENULIS
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri (STAIN) Salatiga memiliki berbagai

macam organisasi kemahasiswaan. Organisasi itu meliputi organisasi intra

kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi intra kampus seperti : STAIN

Musik Clup (SMC) yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang musik, STAIN

Sport Clup (SSC) yang bergerak dalam bidang olah raga, Mahasiswa pecinta alam

(MAPALA MITAPASSA), Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang bergerak

dalam bidang dakwah, Resimen Mahasiswa (MENWA) dan organisasi pramuka

(RACANA). Selain organisasi di atas, masih banyak lagi organisasi lainnya yang

terdapat di STAIN Salatiga sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sedangkan

organisasi ekstra kampus seperti : Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),

Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim

Indonesia (KAMMI) dan lain sebagainya.

Organisasi-organisasi tersebut bergerak sesuai bidangnya masing-masing

sehingga antara satu organisasi dengan organisasi yang lain tidak sama isinya.

Organisasi-organisasi tersebut sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan

bakat dan minat sesuai dengan keinginannya. Bagi yang senang dalam hal musik

dapat bergabung dengan SMC, bagi yang senang olahraga dapat bergabung

dengan SSC, yang senang dakwah bisa bergabung dengan LDK, bagi yang senang

pramuka bisa masuk RACANA dan lain sebagainya.

1
Namun hanya sebagian kecil dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang

mengikuti organisasi. Kebanyakan dari mereka hanya mengikuti perkuliahan saja

kemudian pulang atau pergi untuk bermain dengan teman-temannya. Jika kita

lihat mahasiswa akademis (mahasiswa yang berorientasi pada perkuliahan saja)

jumlahnya lebih besar dari pada mahasiswa organisatoris (mahasiswa yang

berorientasi pada kuliah dan organisasi). Maka dapat disimpulkan bahwa minat

mahasiswa untuk aktif berorganisasi masih sangat rendah, dibuktikan dengan

lebih banyak mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi daripada mahasiswa

yang aktif berorganisasi.

Di STAIN Salatiga, organisasi kepramukaan menjadi salah satu organisasi

yang banyak diminati oleh mahasiswa, meskipun sebenarnya banyak organisasi

lain yang lebih sesuai untuk mewadahi bakat dan minat mereka. Hal ini bisa

dibuktikan dengan banyaknya anggota racana yang aktif mengikuti kegiatan.

Selain itu, dapat dibuktikan pula ketika penerimaan anggota baru. Dari data yang

ada, setiap tahun ketika racana membuka penerimaan anggota baru pasti racana

merupakan salah satu organisasi yang mendapatkan anggota terbanyak bila

dibandingkan dengan organisasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa organisasi

kepramukaan begitu diminati pada kalangan mahasiswa.

Gerakan pramuka merupakan organisasi yang dibentuk oleh pramuka

untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan (UU RI No. 12 2011 : Bab 1

pasal 1) yang juga berfungsi sebagai pendidikan nonformal yang berada diluar

sekolah yang bergerak dalam bidang kepramukaan. Dalam gerakan pramuka

terdapat anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) yang telah

2
disahkan sebagai dasar dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan,

sehinga dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan mempunyai dasar dan

hukum yang jelas dan tidak asal-asalan.

Organisasi di STAIN Salatiga gerakan pramuka juga mengikuti AD dan

ART yang sudah disahkan oleh KWARNAS, selain itu juga menggunakan AD

dan ART yang sudah dibentuk dan disahkan sendiri sesuai dengan kesepakatan

bersama. Sesuai dengan hasil musyawarah, di STAIN Salatiga organisasi gerakan

pramuka mempunyai nama Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dengan

nomer Gudep 02.237-02.238 STAIN Salatiga (Hasil musyawarah racana ke-

XXV, 2014 Bab 1 ayat 1).

Melihat dari keaktifan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, ternyata

memberi dampak yang besar pada mahasiswa dalam pembentukan mentalnya.

Mental yang dimaksud disini ialah seperti : berani memimpin forum, berani

mengungkapkan pendapat, tidak mudah minder, percaya diri, tidak mudah putus

asa dll. Hal ini dapat dibuktikan ketika didalam proses perkuliahan, biasanya

mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi pasti akan lebih aktif dalam

perkuliahan dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi.

Selain itu bisa dibuktikan ketika sedang praktikum pengalaman lapangan (PPL)

maupun kuliah kerja nyata (KKN), banyak anggota racana yang dijadikan ketua

maupun koordinator lapangan oleh kelompoknya. Hal ini dikarenakan mereka

berpendapat bahwa anggota racana pasti sudah biasa dalam mengelola suatu

kegiatan, dan oleh karena itu maka dapat dipercaya sebagai ketua kelompok.

3
Pembentukan mental sangat penting bagi setiap orang terlebih lagi bagi

mahasiswa. Mahasiswa tidak cukup hanya dengan menguasai teorinya saja, tapi

juga harus bisa ketika mempraktikkannya. Banyak sekali mahasiswa yang

menguasai dengan baik teorinya tapi ketika dia disuruh untuk mempraktikannya

dia tidak berani. Memiliki mental yang kuat sngatlah penting karena tanpa

didasari mental yang kuat orang akan merasa grogi, merasa takut salah, dan tidak

bisa berfikir dengan tenang.

Sering kali kita melihat banyak orang yang sudah menguasai dengan baik

teorinya, tapi ketika kita melihat praktiknya banyak sekali terjadi kesalahan

dikarenakan merasa grogi, terburu-buru dan kurang bisa menguasai diri. Perasaan

itulah yang membuat materi yang sudah dikuasai dengan baik tidak bisa

dikeluarkan dan disampaikan dengan maksimal. Memiliki mental yang kuat

adalah dasar seseorang untuk bisa menguasai diri, orang lain maupun lingkungan

sekitarnya. Dengan bisa menguasai semua itu, dia akan dapat melakukan yang

terbaik dan dengan maksimal.

Menyadari betapa pentingnya peranan remaja bagi masa depan bangsa,

maka perlu sekali diadakan pembinaan remaja yang harus di dukung oleh semua

pihak seperti sekolah, orang tua maupun lingkungannya. Oleh karena itu remaja

ini harus mempersiapkan dirinya dengan bekal ilmu pengetahuan dan kecakapan

serta ketrampilan yang memungkinkan masuk kedalam masyarakat orang dewasa

dan sanggup berintregasi dan serasi dengan mereka (Darajat, 1971 : 37).

Pendidikan adalah suatu pengembangan diri individu dan kepribadian

seseorang yang akan dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk

4
dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap, serta nilai-nilai sehingga

mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Yusuf, 1998 : 25). Pendidikan

merupakan proses bagi seseorang untuk dapat berkembang kearah yang lebih

baik. Pendidikan sangatlah penting bagi semua orang, karena dengan adanya

pendidikan maka seseorang tersebut dapat menjadi insan yang seutuhnya, yang

memiliki budi pekerti yang baik dan pola pikiran yang sehat. Melihat hal tersebut,

maka pemerintah harus lebih mengutamakan dan memberikan perhatian khusus

dalam bidang pendidikan baik itu pendidikan formal maupun pendidikan

nonformal.

Pendidikan itu merupakan pilar utama yang digunakan untuk bisa hidup

dimasyarakat, oleh karena itu pendidikan yang dibutuhkan tidak sekedar

pendidikan formal saja melainkan juga membutuhkan pendidikan nonformal

untuk melengkapinya seperti pembentukan karakter dan mental. Pada Perguruan

Tinggi, kegitan nonformal dikenal dengan nama Organisasi Kemahasiswaan.

Organisasi Kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri

mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecerdasan emosional dan

kecerdasan spiritual.

Pendidikan kepramukaan termasuk pendidikan nonformal yang sering

disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan kepramukaan dilakukan

mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),

Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun pada Perguruan Tinggi. Pendidikan

pramuka di STAIN Salatiga merupakan pendidikan nonformal yang tersaji dalam

5
bentuk unit kegiatan mahasiswa (UKM) dengan nama Racana Kusuma Dilaga –

Woro Srikandhi STAIN Salatiga yang mempunyai nomer Gudep 02.237 - 02.238.

Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan

di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,

terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar

kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sarana akhirnya pembentukan

watak (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, 1999 :

56). Pada hakikatnya kegiatan kepramukaan merupakan suatu proses pendidikan

nonformal yang dapat diikuti oleh semua orang, baik bagi anak-anak, orang

dewasa, maupun orang yang sudah tua sekalipun. Kegiatan ini dapat dilaksanakan

diluar pendidikan formal sepeti sekolah dan diluar pendidikan keluarga.

Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan belajar sendiri yang progesif

bagi setiap orang untuk mengembangkan dirinya secara maksimal baik sosial,

intelektual, mental, fisik, ketrampilan, pengembangan bakat minat dan masih

banyak lainya sebagai individu dan anggota masyarakat. Banyak orang yang

masih berfikiran bahwa kegiatan kepramukaan hanya sekedar permainan yang

tidak ada manfaatnya dan hanya menghabiskan waktu, tenaga maupun biaya

sehingga mereka ragu apakah pendidikan yang bersifat kemandirian, kedisiplinan,

ketrampilan maupun pendidikan yang lainnya dapat diperoleh dari kegiatan

kepramukaan, sedangkan kegiatannya hanya bernyanyi dan tepuk tangan. Banyak

yang mengatakan pendidikan kepramukaan itu sama dengan anak taman kanak-

kanak yang kerjanya hanya tepuk tangan dan bermain-main, tanpa mereka tahu

apa maksud sebenarnya dalam pendidikan kepramukaan itu. Padahal kalo

6
diperhatikan dengan baik, pendidikan kepramukaan itu sangat besar sekali

manfaatnya.

Baden Powell menulis dalam bukunya yang berjudul “ BPS Out Look “

dia berpendapat sebagai berikut :

“ Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a collecting of

doctrgine and texts. No! it is a jolly game in the out of doors, where boy man and

boy can go adventuring together asleader and younger brothers picking of health

and happiness handicraff and help fulness”. Artinya : “ kepramukaan bukanlah

suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu

kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah buku. Bukan! Kepramukaan

adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang

dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti

kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan

memberikan pertolongan.

Kegiatan kepramukaan bukanlah sekedar kegiatan hura-hura dan bukan

kegiatan tepuk tangan saja, tetapi dalam kegiatan kepramukaan terdapat banyak

sekali pendidikan yang tidak ditemui dalam pendidikan di sekolah, seperti berlatih

mandiri, mengenal alam, pembentukan karakter, pembentukan mental dan masih

banyak lagi pendidikan-pendidikan lainnya. Dengan demikian, pendidikan

kepramukaan sangat luas sekali cakupannya dan sangat berguna bagi setiap orang

khususnya bagi kaum muda yang sedang berkembang. Pendidikan kepramukaan

juga bermanfaat dalam melatih mental seseorang agar orang tersebut dapat

7
memiliki mental yang kuat dan berani bukan menjadi seorang penakut. Dengan

mental yang kuat maka orang akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan.

Pembentukan mental salah satunya bisa didapatkan dengan berorganisasi.

Berorganisasi sangatlah penting karena berorganisasi adalah cara untuk

meningkatkan dan mengembangkan diri mahasiswa dikampus disamping

pembelajaran dalam perkuliahan. Organisasi dapat menunjang berhasilnya bagi

seorang mahasiswa dalam menempuh proses pendidikannya, sehingga dia dapat

menjadi seorang yang bagus dalam intelektualnya, emosionalnya, maupun

spiritualnya. Dalam Al-qur’an Allah juga menjelaskan tentang pentingnya sebuah

organisasi, penjelasan ini terdapat pada surat As-Shaf ayat 4 yang berbunyi :

)٤( ‫وص‬ ‫ص‬‫ر‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫م‬‫ه‬َّ
‫َن‬‫أ‬‫ك‬ ‫ا‬ ِّ
‫ف‬ ‫ص‬ ِ ِ‫ب الَّ ِذين ي َقاتِلحو َن ِِف سبِيل‬
‫ه‬ ِ َّ ‫إِ َّن‬
ٌ
ٌ ‫ح ْ ح َ َْ ح‬ْ َ َ َ ‫اَّللَ حُي ُّ َ ح‬

“ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang dijalan-Nya

dalam barisan yang teratur , mereka seakan-akan seperti bangunan yang

tersusun kokoh ( QS Ash-Shaf : 4)”.

Dengan penjelasan tersebut, maka tampak jelas bahwa organisasi

sangatlah penting karna manfaatnya yang sangat besar, yang digambarkan seperti

bangunan yang tersusun kokoh. Bangunan yang tersusun kokoh tidak akan mudah

untuk dijatuhkan dan dihancurkan. Begitu juga dengan adanya sebuah organisasi,

maka seseorang tidak akan mudah untuk dijatuhkan. Dengan adanya suatu

organisasi yang kokoh maka akan membentuk mental yang kuat dan kokoh juga,

sehingga tidak mudah untuk dijatuhkan orang lain maupun kelompok lain. Cara

8
untuk dapat menyatukan seseorang, menyatukan perbedaan pikiran dan gagasan-

gagasan agar bisa menjadi satu tujuan yang sama adalah dengan membentuk suatu

organisasi sebagai wadah untuk menampungnya sehingga dapat mencapai tujuan

yang diharapkan.

Melihat permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka berikut ini

peneliti utarakan alasan mengenai pemilihan judul :

a. Banyak mahasiswa yang aktif mengikuti perkuliahan dan juga aktif dalam

mengikuti organisasi sebagai langkah dalam mengembangkan diri dan

sebagai sarana pembentukan mental.

b. Organisasi gerakan pramuka (RACANA) adalah salah satu organisasi intra

kampus sebagai wadah bagi mahasiswa yang menyukai kegiatan

kepramukaan yang didalamnya terdapat banyak pengetahuan dan pengalaman

juga sebagai sarana pembentukan mental.

c. Pentingnya pembentukan mental bagi setiap mahasiswa, dan kegiatan

kepramukaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam

pembentukan mental tersebut.

Dari uraian latar belakang masalah diatas peneliti merasa sangat tertarik

untuk meneliti bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam pembentukan mental

melalui kegiatan kepramukaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti

mengambil judul “ PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM

KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-

WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA “

9
B. Fokus Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah di paparkan dalam latar belakang

masalah di atas, maka dapat diambil beberapa pokok masalah yang sangat

menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya :

1. Bagaiman kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental ?

2. Mental seperti apa sajakah yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan

kepramukaan?

3. Bagaimanakah peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa ?

C. Tujuan Penelitian

Dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan dari diadakannya

penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental

2. Mengetahui mental seperti apa yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan

kepramukaan.

3. Mengetahui peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini ada beberapa manfaat yang bisa diambil, adapun

beberapa manfaat tersebut antara lain :

1. Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

pemikiran atau gagasan yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan

10
pengembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pembentukan mental

mahasiswa yang dapat dilakukan melalui kegiatan kepramukaan.

2. Secara praktis antara lain :

a. Bagi peneliti sebagai pengetahuan baru dan sebagai media pembelajaran

untuk mengembangkan diri kearah yang lebih baik lagi.

b. Bagi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar mengetahui bahwa

pembentukan mental dapat dilakukan dalam kegiatan kepramukaan.

c. Bagi anggota racana Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar lebih

aktif lagi dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, karena melalui kegiatan

kepramukaan dapat dilakukan pembentukan mental.

d. Bagi mahasiswa STAIN Salatiga pada umunnya, untuk mengetahui

bagaimana cara pembentukan mental yang dapat dilakukan dalam kegiatan

kepramukaan.

e. Bagi semua orang bahwa banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh

melalui pendidikan kepramukaan dan salah satunya adalah pembentukan

mental.

E. Definisi Operasional

1. Definisi Kepramukaan

Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang mendapat awalan ke- dan

akhiran –an, sehingga menjadi kepramukaan yang artinya adalah suatu proses

pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda

di bawah tanggung jawab orang dewasa (Poerwadarmito, 1976:649).

11
Pramuka berarti praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya

(Poerwadarmito, 1976:230 ). Pramuka merupakan sebuah singkatan dari Praja-

Muda-Karana yang disingkat menjadi Pramuka. “ Pra “ adalah singkatan dari

Praja yang berarti rakyat, “ Mu ” adalah singkatan dari Muda yang berarti usia

yang masih muda dan “ Ka ”adalah singkatan dari Karana yang berarti

berkarya. Sehingga jika kita artikan secara luas pramuka adalah orang yang

masih muda atau yang memiliki jiwa muda yang suka berkarya.

2. Definisi Mental

Mental berasal dari kata latin mens, mentis yang berarti jiwa, sukma,

nyawa, roh, semangat. (Semiun. 2006:22). Mental merupakan hal yang sangat

penting yang harus dimiliki oleh setiap orang karena mental merupakan

pondasi utama yang menopang bentuk lahiriyah manusia.

Mental yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang

dalam menguasai dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Dalam

penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan mengenai mental. Menurut

peneliti seseorang dapat dikatakan sudah memilik mental apa bila sudah

mampu melakukan hal sebagai berikut :

1) Mampu memimpin suatu forum

2) Berani tampil di depan orang banyak

3) Mampu menyampaikan suatu hal dengan baik (tidak grogi)

4) Dapat menjalankan suatu kegiatan dengan baik

5) Dapat bersosialisasi dengan baik terhadap orang lain

6) Tidak mudah merasa minder dan takut

12
7) Tidak mudah putus asa dan kecil hati

8) Berani mengungkapkan sanggahan, kritikan, dan saran ketika diskusi

9) Berani mengakui kesalahan dan tidak mudah tersinggung

10) Berani menghadapi suatu permasalahan dan mampu menyelesaikannya

3. Definisi Mahasiswa

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Mahasiswa memiliki arti

orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedangkan dalam peraturan

pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan

belajar di perguruan tinggi tertentu. Sarwono (1978) menjelaskan mahasiswa

adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di

perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.

Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang

memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa

merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan

masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Mahasiswa juga

sering dikaitkat sebagai agen perubahan, sebagai generasi penerus bangsa.

Pengertian Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978)

adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam

keterlibatannyadengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan

masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.

13
F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

Menurut Sugiyono (2012:9) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai

instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis

data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekan makna daripada

generalisasi.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu

penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status

suatu gejala yang ada yaitu gejala peningkatan mental mahasiswa STAIN

Salatiga melalui kegiatan kepramukaan.

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini subyek yang dimaksud adalah UKM Pramuka

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238

STAIN Salatiga. Sedangkan obyek penelitian ini adalah sebagian anggota

UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga

02.237-02.238 STAIN Salatiga baik anggota lama, anggota baru maupun

alumni racana.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di UKM

Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga

14
02.237-02.238 STAIN Salatiga yang beralamatkan di Jl. Tentara pelajar no. 2

STAIN Salatiga tepatnya di pusat kegiatan mahasiswa (PKM) 2 lantai 1.

Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan oktober 2014

dan rencananya akan selesai pada bulan januari 2015. Jadi penelitian ini akan

berjalan kurang lebih dalam waktu 4 bulan.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam.

Sumber data tersebut yaitu :

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung

dari tangan pertama yang meliputi kata-kata dan tindakan subyek serta

gambaran dan pemahaman sebagai dasar utama melakukan interprestasi

data dari subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini, yang akan menjadi

sumber data primer adalah Dewan pengurus Racana Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi, anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

dan pihak yang mengetahui dengan baik Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi.

b. Sumber Data Sekunder

Yang dimaksud dengan sumber data sekunder adalah data yang

mengandung dan melengkapi sumber-sumber data primer. Adapun sumber

data sekunder dalam penelitian ini adalah anggota racana pada umumnya,

dokumen-dokumen dan media pendukung lainnya.

15
G. Metode Pengumpulan Data

1. Instrument Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka peneliti memerlukan

metode-metode dalam pengumpulan data. Selain itu peneliti juga memerlukan

instrument dalam pengumpulannya. Metode dalah cara yang dilakukan

sedangkan instumen adalah alat yang digunakan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, metode dan instrument yang akan peneliti

gunakan yaitu :

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto,

1997:146).

Data yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah data mengenai

situasi umum STAIN Salatiga dan kegiatan kepramukaan pada UKM

Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga

02.237-02.238 STAIN Salatiga.

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interviewer) (Arikunto, 1997:145). Dalam hal ini

menguraikan mengenai keaktifan mengikuti kegiatan kepramukaan di

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga. Selain itu juga

16
menguraikan tentang peningkatan mental yang didapatkan setelah

mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut.

Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti

kegiatan kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah

mengikuti kegiatan kepramukaan, maka peneliti juga akan bertanya pada

pengurus (dewan) racana maupun pihak lain yang sesuai.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang

diperoleh dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, notulen rapat, surat-surat, catatan harian, sertifikat dan

sebagainya (Arikunto, 1997 : 149). Dalam melakukan penelitian ini,

metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui gambaran umum lokasi

penelitian yang meliputi, abensi kegiatan, buku induk, foto-foto kegiatan,

materi-materi dan dokumen lain yang sangat diperlukan dalam penelitian.

2. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

(Sugiyono, 2012:244). Dalam penelitian kualitatif ini analisis data dilakukan

sejak sebelum memasuki lapangan, ketika selama di lapangan, dan setelah di

lapangan.

Dalam sebuah penelitian keabsahan temuan sangat penting sekali, oleh

karena itu peneliti juga berusaha untuk mendapatkan keabsahan data sebagai

bahan penelitian. Untuk menguji keabsahan temuan, teknik yang dapat

17
digunakan yaitu teknik triangulasi. Teknik ini biasa digunakan oleh banyak

peneliti dalam menguji keabsahan temuan.

Menurut Sugiono (2012 : 274) triangulasi dapat diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu. Triangulasi data harus dilakukan dalam sebuah penelitian agar data

temuan tersebut teruji keabsahannya. Dengan adanya data yang teruji secara

absah maka penelitian tersebut akan mendapatkan hasil yang maksimal dan

memuaskan. Jika data yang diperoleh tersebut kurang baik maka akan dapat

menghambat ketika menganalisis dan menarik kesimpulan sehingga penting

sekali dalam mendapatkan data yang valid dan teruji keabsahaanya.

Triangulasi yang digunakan yaitu :

a. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data dilakukan untuk menguji kredibilitas

data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui sumber (Sugiyono, 2012:274). Jadi triangulasi data merupakan

pembandingan data yang telah diperoleh dari berbagai informan untuk

dicek kebenaran dan kepercayaan informasi tersebut.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakuakan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh kepada sumber yang sama menggunakan teknik yang

berbeda (Sugiyono, 2012:274). Metode ini dilakukan untuk mengecek

keabsahan untuk mengetahui temuan ini benar-benar hasil temuan sendiri

18
bukan berasal dari temuan orang lain ataupun plagiat dari temuan

sebelumnya.

H. Sistimatika Penelitian Skripsi

Ssitematika penelitian adalah gambaran umum dari penelitian ini. Sekripsi

ini terbagi menjadi tiga bagian besar, yaitu : bagian awal, isi, dan bagian akhir.

Agar dapat mempermudah dan memeberi gambaran yang jelas ketika membaca

skripsi ini, maka peneliti membuat sistimatika penelitian sebagai beriku:

BAB I : Pendahuluan

Dalam pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat

penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan

sistimatika penelitian.

BAB II : Kajian Pustaka

Pada bab ini peneliti secara tuntas membahas judul yang telah

ditetapkan sesuai dengan teori yang mendukungnya, yaitu

mengenai pembentukan mental melalui kegiatan kepramukaan

pada UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga.

BAB III : Laporan hasil penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai profil STAIN Salatiga dan profil

UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi serta

laporan hasil observasi, angket, wawancara yang telah dilakukan

oleh peneliti melalui penelitian di lapangan.

19
BAB IV : Analisis data

Meliputi analisis data yang telah dikumpulkan yang berasal dari

lapangan baik melalui observasi, wawancara, dokumentasi

maupun yang lainnya untuk diteliti lebih lanjut sehingga dapat

diketahui hasil dari penelitian tersebut.

BAB V : penutup

Bab penutup ini merupakan bab yang terakhir yang terdiri dari

hasil penelitian, kesimpulan dan saran.

20
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Mental, Masalah-Masalah Mental Dan Cara-Cara Pembentukan

Mental

1. Pengertian Sikap Mental

Mental berasal dari kata latin mens, mentis yang berarti jiwa, sukma,

nyawa, roh, semangat. (Semiun, 2006 : 22). Mental merupakan bentuk

batiniyah dalam diri seseorang yang tidak tampak secara kasat mata tetapi ada

keberadaannya. Mental adalah hal yang sangat penting yang harus dimiliki

oleh setiap orang, karena mental merupakan pondasi utama yang menopang

bentuk lahiriyah manusia.

Menurut Salim (2006 : 4) Pengertian sikap mental dapat dilihat dari

tiga dimensi, yaitu :

a. Penegertian mental ditinjau dari dalam diri orang yang bersangkutan

Sikap mental merupakan sikap dalam menentukan langkah,

membuat keputusan dan menentukan perbuatan. Dalam hal ini sikap

mental berarti keputusan dalam mengambil langkah bagi seseorang ketika

menyelesaikan suatu permasalahan.

Orang yang memiliki mental kuat akan berani dan mantap ketika

melangkah dalam mengambil sebuah keputusan, sehingga dia akan

cenderung berhasil dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan

21
orang yang memiliki mental lemah akan takut ketika melangkah dalam

mengamambil sebuah keputusan, sehingga orang yang memiliki mental

lemah dia akan cenderung gagal dalam meyelesaikan sebuah masalah.

b. Pengertian mental ditinjau dari luar diri orang yang bersangkutan

Sikap mental berarti suatu ukuran utama dalam menilai perilaku

manusia dalam kehidupannya selaku pribadi, kehidupan bermasyarakat,

kehidupannya terhadap lingkungan, dan ketakwaannya terhadap Tuhan

Yang Maha Kuasa. Dalam hal ini sikap mental dapat dilihat dari luar orang

yang bersangkutan. Sikap ini merupakan tingkah laku yang terlahir dalam

bentuk gerakan dan perbuatan fisik.

Sikap mental seseorang dapat dilihat dari cerminan peri lakunya

sehari-hari. Orang yang memiliki kesehatan mental akan berperilaku baik.

Perilaku tersebut akan tercermin secara pribadinya, dalam kehidupan

bermasyarakat, maupun dalam ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha

Kuasa. Sedangkan orang yang memiliki gangguan mental cenderung akan

berperilaku tidak baik dan menyimpang dari ketentuan yang berlaku di

masyarakat dan dalam hal ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha

Kuasa.

c. Pengertian mental diitinjau dari sudut perilaku

Sikap mental dapat diartikan sebagai alat pengambil keputusan

atau alat pemberi perintah. Sedangkan perilaku itu sendiri merupakan

produk dari sikap mental atau realisasi dari setiap keputusan yang telah

diambil oleh sikap mental dari yang bersangkutan. Mental yang dimaksut

22
disini adalah sifat seseorang seperti pemberani, penakut, pemalas dan lain

sebagainya. Sikap ini sering juga disebut mentalitas. Mentalitas

merupakan gambaran keadaan kepribadian seseorang yang tersimpan dan

mengendalikan setiap tindakannya.

2. Masalah-Masalah Gangguan Mental Dalam Diri Seseorang

Dalam kehidupannya sehari-hari setiap orang pasti berusaha

mengadakan penyesuaian diri secara sadar maupun tidak sadar. Tiap orang

dalam menghadapi setiap permasalahan yang menimpanya pasti berbeda-

beda, meski masalah itu sama tapi tiap orang pasti akan berbeda dalam

merasakannya. Ada orang yang merasakan masalah itu sangat berat sekali,

tetapi ada juga orang yang merasakan masalah itu sebagai hal yang biasa,

tidak dirasa berat sama sekali. Contohnya seperti berbicara didepan orang

banyak, bagi orang yang memiliki mental hal itu adalah permasalahan yang

mudah, tapi bagi orang yang tidak memiliki mental hal itu merupakan hal

yang sangat berat untuk dilakukan.

Manusia dalam menyesuaikan diri kadang-kadang mengalami

kegagalan karena keadaan manusia itu sendiri sangat kompleks, bahwa

manusia itu penuh dorongan-dorongan, penuh kemungkinan dan berbeda pula

dalam menghadapi rangsangan. Dalam penyesuaian diri dipenuhi faktor yang

menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Orang yang gagal, bila

menghadapi problema tidak tenang melainkan gugup dan panik. (Sundari,

2005 : 46)

23
Contoh-contoh permasalahan mental pada diri seseorang antara lain :

a. Frustasi

Frustasi berasal dari kata frustration yang artinya hambatan,

kegagalan, rintangan. Frustasi merupakan rintangan terhadap dorongan

atau kebutuhan, dorongan manusia yang sangat banyak sekali jumlahnya

dan jelas sekali tidak mungkin dapat dipenuhi secara bersama-sama.

b. Konflik

Konflik disebut juga dengan pertentangan batin. Konflik

merupakan suatu persaingan antara pola-pola perbuatan selain itu konflik

sebagai suatu keadaan perasaan yang disertai proses pertentangan.

Sebagaimana frustasi, konflik merupakan hambatan untuk tercapainya

suatu tujuan.

c. Kecemasan

Kecemasan, ketakutan merupakan bagian diri dari kehidupan

manusia. Kecemasan merupakan suatu keadaan yang menggoncangkan

karena adanya ancaman terhadap dirinya. Kecemasan sering kali muncul

karena mental seseorang itu tida kuat sehingga menjadikan dia takut dalam

menghadapi sebuah permasalahan yang sedang dihadapinya.

d. Stres

Stres bisa berasal dari diri individu sendiri. Konflik yang

berhubungan dengan peran dan tuntutan tanggung jawab yang dirasakan

berat dapat membuata seseorang menjadi tegang. (Siswanto, 2007 : 52).

24
Selain itu stres juga bisa berasal dari kelompok seperti teman, atasan,

bawahan, dan juga bisa berasal dari pengaruh suatu organisasi. Stres

biasanya terjadi pada seseorang karena mentalnya yang lemah, dia merasa

tidak kuat ketika sedang menghadapi suatu masalah sehingga dia merasa

tidak sanggup sehingga dapat mengakibatkan stres.

e. Minder

Minder merupakan gejala dimana seseorang itu tidak bisa

beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Rasa minder

biasanya menimpa seseorang ketika sedang dihadapi dengan situasi yang

baru. Dia kurang berani untuk berbaur dengan sekelilingnya tersebut

sehingga merasa sendiri dan tidak bisa berbuat apa-apa.

3. Usaha-usaha Yang Dapat Dilakukan Dalam Pembentukan Mental

Dalam pembentukan mental, cara yang dapat dilakukan dalah sebagai

berikut :

a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat sehingga tidak pernah

merasa sendiri karena selalu ada Tuhan yang menemaninya.

b. Berlatih sedikit demi sedikit berani berbicara di depan forum.

c. Mengikuti kegiatan-kegiatan seperti bergabung dalam sebuah organisasi.

d. Berlatih mengelola sebuah kegiatan, bisa diawali dengan kegiatan yang

sederhana terlebih dahulu.

e. Jangan takut untuk mencoba serta melihat kesempatan dalam hidup

sebagai tantangan, bukan ancaman.

f. Berlatih menyesuaikan diri dengan lingkungan.

25
g. Berusaha belaku disiplin dalam hal apapun.

h. Hidup secara teratur dan selalu mempunyai tujuan.

i. Memiliki persepsi yang obyektif.

j. Memiliki tanggung jawab terhadap orang lain.

B. Organisasi Gerakan Kepramukaan

1. Definisi Kepramukaan

Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar sekolah dan keluarga

dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,

praktis yang dilakukan di alam terbuka dalam Prinsip Dasar Kepramukaan

(PDK) dan Metode Kepramukaan (MK) untuk membentuk watak peserta didik.

(Abdul Syukur dkk, 2011 : 20)

Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang mendapat awalan ke- dan

akhiran –an, sehingga menjadi kepramukaan yang artinya adalah suatu proses

pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda

di bawah tanggung jawab orang dewasa (Poerwadarmito, 1976:649).

Pramuka berarti praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya

(Poerwadarmito, 1976:230 ). Pramuka merupakan sebuah singkatan dari Praja-

Muda-Karana yang disingkat menjadi Pramuka. “ Pra “ adalah singkatan dari

Praja yang berarti rakyat, “ Mu ” adalah singkatan dari Muda yang berarti usia

yang masih muda dan “ Ka ”adalah singkatan dari Karana yang berarti

berkarya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, organisasi pramuka bertujuan

untuk membentuk anak (pemuda) yang masih berkembang menjadi warga

negara yang berbudi luhur. Sehingga jika kita artikan secara luas pramuka

26
adalah orang yang masih muda atau yang memiliki jiwa muda yang suka

berkarya.

Dalam buku yang berjudul “ BPS Out Look “ karangan Baden Powell

yang dikutip oleh kwarnas dia berpendapat sebagai berikut :

“ Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a

collecting of doctrgine and texts. No! it is a jolly game in the out of doors,

where boy man and boy can go adventuring together asleader and younger

brothers picking of health and happiness handicraff and help fulness”.

Artinya : “ Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara

tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-

naskah buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang

menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi

bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina

kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan memberikan

pertolongan.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka hakikat dari Kepramukaan

adalah :

a. Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar sekolah dan keluarga

dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur,

terarah dan praktis.

b. Kegiatan Kepramukaan dilakukan sesuai dengan Prinsip Dasar

Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK).

c. Kegiatan Kepramukaan dilakukan diluar ruangan, yaitu dialam terbuka.

27
d. Kegiatan Kepramukaan diperuntukan bagi kaum muda secara khususnya

dan bagi semua orang pada umumnya.

e. Kegiatan Kepramukaan merupakan kegiatan belajar sendiri yang progesif

bagi setiap orang untuk mengembangkan dirinya secara maksimal baik

sosial, intelektual, mental, fisik, ketrampilan, pengembangan bakat dan

masih banyak lainya sebagai individu dan anggota masyarakat.

2. Sejarah Kepramukaan

a. Sejarah Kepramukaan Dunia

Gerakan Kepramukaan tidak bisa lepas dari sosok Robert Baden

Powel. Dia adalah orang yang pertama kali mengenalkan tentang

Kepramukaan, sehingga dia disebut sebagai bapak pandu dunia. Baden

Powel sendiri adalah seorang tentara angkatan bersenjata Britania Raya

yang berpangkat Letnan Jendral. Baden Powel lahir pada tanggal 22

februari 1857 di London. Ayahnya bernama Harry Baden Powel yang

berprofesi sebagai pengajar di Oxford dan ibunya bernama Henrietta

Grace Smith. Dia adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara. Ayahnya meninggal

dunia saat dia berusia 3 tahun, kemudian dia dibesarkan oleh ibunya.

Ilyas dan Qoni (2012 : 2) menjelaskan bahwa pada awalnya, Baden

Powel terinspirasi oleh keberhasilannya dalam mempertahankan kota

Mafeking di Afrika Selatan. Ketika itu dia harus bertempur bersama

pasukannya menghadapi tentara Boer. Baden Powel harus menerima

kekalahan pasukannya dalam pertempuran itu. Dalam kondisi itu,

munculah sebuah ide untuk membentuk sekelompok pemuda menjadi

28
pasukan sukarela. Pemuda ini dilatih dan digembleng untuk membantu

militer dalam mempertahankan kota. Tugas-tugas mereka misalnya

menyampaikan pesan yang diberikan Baden Powel kepada seluruh

anggota militer dikota tersebut. Tugas itu dapat dilakukan dengan baik

sehingga Baden Powel dapat mempertahankan kota selama beberapa

bulan.

Dalam bukunya, Ilyas dan Qoni juga menjelaskan bahwa

keberhasilan yang diraih oleh pemuda tersebut mendapat sebuah

penghargaan berupa sebuah lencana. Gambar dari lencana inilah yang

kemudian dijadikan sebagai logo Gerakan Pramuka Internasional.

Sedangkan Baden Powel memperoleh penghargaan yang sangat besar dan

dia dijadikan sebagai pahlawan. Pada tahun 1899 dia menulis sebuah

buku yang berjudul Aids to Scouting dan buku tersebut menjadi buku

terlaris pada masa itu.

Pada tahun 1906 Baden Powel merancang sebuah rencana tentang

sebuah Gerakan Pramuka, hal itu setelah dia mendapatkan kiriman buku

dari Ernest Thompson Seton seorang keturunan Inggris-Kanada. Dari

pertemuan dan diskusi yang dilakukannya dengan Seton mendorong dia

untuk kembali menulis buku yang berjudul Boy’s Patrol. Buku tersebut

direncanakan sebagai buku petunjuk bagi para pemuda yang tergabung

dalam Gerakan pemuda yang sedang dirancangnya. (Ilyas dan Qoni, 2012

: 3)

29
Rencana tersebut akhirnya terwujud dengan diadakannya

perkemahan kepanduan di kepulauan Browsea, Inggris pada tahun 1907.

Kegiatan ini diikuti oleh 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat.

Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan

dengan sukses, dia pergi untuk sebuah perjalanan. Perjalanan itu untuk

mempromosikan pemikiraanya keseluruh Inggris. Dari pemikirannya

tersebut maka dibuatlah sebuah buku yang berjudul Scouting for Boy’s

yang saat ini dikenal sebagai buku panduan Kepramukaan.

Gerakan kepanduan tidak hanya diminati oleh laki-laki saja, karna

ternyata para perempuan juga menaruh minat yang sama besarnya. Oleh

karena itu maka adik Boden Powel yang bernama Agnes mendirikan

organisasi kepanduan untuk wanita yang diberi nama Girls Guides pada

tahun 1912. Agnes mengembangkan kepanduan ini dan kemudian

diteruskan oleh istri Baden Powel. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 5)

Pada tahun 1916 Gerakan Kepramukaan semakin berkembang, hal

ini dibuktikan dengan berdirinya kelompok usia siaga yang disebut Cub

(anak srigala) dengan buku The Jungle Book. Buku ini berisi tentang

Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara oleh srigala di hutan)

karangan Rudyyard Kipling. Kemudian pada tahun 1918 Boden Powel

membentuk Rover Scout (Pramuka usia penegak) untuk menampung

mereka yang usianya sudah lewat 17 tahun tapi masih senang dengan

Pramuka. Empat tahun kemudian Baden Powel menerbitkan buku lagi

yang berjudul Revering To Success (mengembara menuju kebahagiaan).

30
Pada tahun 1920 diadakanlah jambore sedunia yang bertempat di

area London, Inggris. Baden Powel mengundang Pramuka dari 27 negara.

Setelah kegiatan ini, Baden Powel diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia

(Chief Scouting Of The World). Pada tahun yang sama dibentuklah Dewan

Internasional yang beranggotakan 9 orang dan Biro Sekretarisnya yang

berada di London. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 5)

Baden Powel menikah dengan Olave St. Clair pada tahun 1912 dan

dianugrahi 3 orang anak. Pada tanggal 9 januari 1941 Boden Powel

meninggal dunia di Nyeri, Afika. Itulah sejarah singkat yang

mempelopori munculnya Gerakan Kepramukaan yang dipelopori oleh

Baden Powel yang bernama asli Robert Stephenson Smyth.

b. Sejarah Kepramukaan di Indonesia

Mengutip dari buku yang disusun oleh tim pengembang pratikum

STAIN Salatiga (2012:11) menjelaskan bahwa sejarah kepramukaan di

Indonesia berawal dari pemikiran Baden powel. Gagasan yang cemerlang

dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda

dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke

Indonesia dan kemudian di Indoesia didirikanlah gerakan kepramukaan

dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeninging) yang

artinya adalah persatuan pandu-pandu Hindia Belanda.

Dalam buku itu juga menjelaskan bahwa oleh pemimpin-pemimpin

gerakan nasional dibentuk organisasi yang bertujuan untuk menjadiakan

manusia yang baik yang dapat diandalkan sebagai kader pergerakan

31
nasional. Upaya-upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dan

munculah berbagai macam organisasi kepramukaan seprti JPO (Javaanse

Padvinder Organizatie), JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ

(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling

Padvindery) dan HW (Hisbul Wathon).

Karena adanya larangan dari pemerintah Hindia Belanda dalam

penggunaan istilah Padvindery, maka K.H. Agus Salim menggantinya

dengan nama Pandu atau Kepanduan. Setelah adanya sumpah pemuda

ternyata meningkatkan kesadaran nasional bagi setiap orang, maka pada

tahun 1930 organisasi-organisasi kapanduan seperti IPO, PK (Pandu

Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI

(Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian pada tahun 1931 terbentuklah

PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang kemudian berubah menjadi

BPPKAI (Badan Pusat Persaudaraan KepanduanIndonesia) pada tahun

1938. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 11)

Pada waktu Indonesia diduduki oleh Jepang, Kepanduan di

Indonesia dilarang, para tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan,

Seinendan dan PETA. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, pada

tanggal 28 Desember 1945 dibentuklah PRI (Pandu Rakyat Indonesia)

sebagai satu-satunya organisasi Kepanduan di Indonesia

Tahun 1964 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi

Kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu

Indonesia) yang berdiri pada tanggal 13 September 1951, POPPINDO

32
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) yang berdiri tahun 1954 dan PKPI

(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Menyadari kelemahan yang ada,

maka ketiga fedrasi tersebut akhirnya melebur menjadi satu dengan nama

PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). (Ilyas dan Qoni, 2012 :

13)

Setelah menjadi satu ternyata PERKINDO masih lemah, hal ini

dikarenakan masih adanya rasa golongan yang tinggi. Kelemahan gerakan

kepanduan Indonesia akan digunakan oleh pihak komunis agar

menjadikan piener muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan

tetapi kekuatan Pancasila dalam PERKIDO menentangnya dan dengan

bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan itu menghasilkan

Keppres No. 238 tahun 1961 tentang gerakan pramuka yang pada tanggal

20 mei 1961 ditanda tangani oleh Pjs Presiden RI Ir. Juanda karena

Presiden Suekarno sedang berkunjung ke Jepang. (Abdul Syukur dkk,

2012 : 12)

Di dalam keputusan Presiden ini, Gerakan Pramuka ternyata lebih

kuat organisasiya dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat luas,

sehingga dalam waktu yang relatif singkat telah berkembang dari kota-

kota sampai ke desa-sesa yang jumlahnya meningkat dengan sangat pesat.

Selain itu, keputusan Presiden ini juga menetapkan bahwa gerakan

pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang

diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga

organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan

33
pramuka dilarang keberadaannya. Dengan demikian, sekarang ini

organisasi kepanduan sering kita kenal dengan nama Gerakan Pramuka. .

(Abdul Syukur dkk, 2012 : 12)

3. Sifat dan Fungsi Kepramukaan

a. Sifat Kepramukan

Merujuk pada revolusi komperensi sedunia pada bulan Agustus

1942 di Kopenhagen, menyatakan bahwa kepramukaan itu mempunyai 3

sifat khas,yaitu :

1) Kepramukaan bersifat Nasional

Kepramukaan yang didirikan di negara manapun hendaknya

pendidikannya menyesuaikan dengan kondisi keadaan perkembangan

dan kebutukan masyarakat, bangsa dan negara masing-masing,

sehingga pendidikan kepramukaan di tiap negara berbeda sesuai

dengan kebutuhan negara tersebut.

2) Kepramukaan bersifat Internasional

Organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus

di bina agar dapat mengembangkan rasa persatuan dan persaudaraan

tanpa membeda-bedakan satu sama lain untuk terciptanya perdamaian

dunia.

3) Kepramukaan bersifat Universal

Kepramukaan itu dapat dilaksanakan dimana saja untuk

mendidik anak dari suku dan bangsa apa saja yang dalam

34
pelaksanaannya harus selalu menggunakan prinsip dasar pendidikan

Kepramukaan (Soeparman, 1981 : 12).

Menelaah dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kepramukaan itu mempunyai sifat dasar, yaitu gerakan yang disesuaikan

dengan keadaan perkembangan dan kebutukan masyarakat, membina agar

dapat mengembangkan rasa persatuan dan persaudaraan tanpa membeda-

bedakan satu sama lain dan menyeluruh yang dapat dilaksanakan dimana

saja untuk mendidik anak dari suku dan bangsa apa saja dan dalam

pelaksanaannya harus selalu menggunakan prinsip dasar pendidikan

kepramukaan.

Selain itu gerakan pramuka juga bersifat sukarela artinya tidak

ada paksaan untuk mengikutinya. Gerakan pramuka juga bersifat

nonpolitik, jadi tidak memihak politik manapun dan tidak menjalankan

kegiatan politik praktis. Dalam gerakan pramuka juga bersifat religius

sehingga bagi setiap anggota gerakan pramuka wajib untuk memeluk

agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing, serta

wajib bagi gerakan pramuka untuk membina dan meningkatkan

keimanannya, menjalin kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama.

b. Fungsi Kepramukaan

Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan

Pramuka pada BAB 1 Pasal 6 menjelaskan bahwa gerakan pramuka

berfungsi sebagai lembaga pendidikan nonformal, di luar sekolah dan di

luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi

35
muda berlandaskan sistem among dengan menerapkan prinsip dasar

kepramukaan, metode kepramukaan dan motto gerakan pramuka yang

pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan

perkembangan bengsa serta masyarakat Indonesia.

Gerakan pramuka juga berfungsi untuk mempersiapkan kader

bangsa yang memiliki kepribadian kepemimpinan yang berjiwa Pancasila.

Disiplin, sehat dan kuat mental, moral dan fisiknya. Selain itu juga

memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai

perjuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa. Serta memiliki

kemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berfikir,

kreatif, inovatif, dan dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi

tugas-tugas. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 16-17)

4. Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka

Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga gerakan

pramuka, asas setiap anggota gerakan pramuka adalah penghayatan dan

pengamalan pancasila yang diwujudkan dalam setiap sikap dan perilaku

sehari-hari. Pancasila merupakan landasan dasar dalam Gerakan Pramuka.

Jadi dalam kepramukaan tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila.

Tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina kaum

muda agar menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia,

tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Selain

itu tujuan gerakan pramuka adalah untuk membentuk warga Negara Republik

36
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan

republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna,

yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama

bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian

terhadap sesama hidup dan alam lingkungan baik secara lokal, nasional,

maupun internasional (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BAB

II).

5. Kode Kehormatan Dan Motto Gerakan Pramuka

Kode kehormatan gerakan pramuka merupakan suatu norma dalam

kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan pramuka yang merupakan

ukuran, norma atau standart tingkah laku seseorang sebagai anggota pramuka

Indonesia. Kode kehormatan gerakan pramuka terdiri atas janji yang disebut

satya dan ketentuan moral yang disebut dharma, yang merupakan suatu unsur

dari metode kepramukaan dan alat pelaksanaan prinsip dasar kepramukaan.

Satya tersebut harus dapat dipegang teguh dan dharma tersebut harus bisa di

laksanakan dengan baik.

Motto gerakan pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan

untuk meningkatkan setiap anggota gerakan pramuka bahwa setiap mengikuti

kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode Kehormatan

Pramuka. Motto Gerakan Pramuka ini berbunyi “ Satyaku Kudharmakan,

Dharmaku Ku Baktikan ”.

37
6. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan

a. Prinsip Dasar Kepramukaan

Gerakan Pramuka sebagai sebuah organisasi yang baik, jelas sangat

memerlukan beberapa prinsip dalam melaksanakan progam kegiatannya dan

yang akan menjadi pedoman dan pegangan dalam menjalankan kegiatan

kepramukaan. Prinsip-prinsip dasar itu harus dapat dijalankan dengan baik

oleh semua anggotanya.

Menurut Ilyas dan Qoni (2012 : 20) menjelaskan bahwa prinsip-

prinsip dasar gerakan pramuka antara lain :

1) Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, maksudnya adalah taat

dalam beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama yang dipeluknya,

selalu berusaha menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi seluruh

larangan-Nya, serta selalu bersyukur terhadap semua nikmat yang telah

diberikan Tuhan kepadanya.

2) Peduli Bangsa, tanah air, sesama hidup dan alam seisinya, artinya

seorang anggota gerakan pramuka harus benar-benar sadar dan tanggap

terhadap setiap kejadian yang sedang menimpa bangsa dan tanah

airnya. Selain itu anggota gerakan pramuka hidup bersama orang lain

sehingga harus dapat menciptakan dan menjaga kedamain

lingkungannya, peduli terhadap orang lain dan sekitarnya, serta harus

dapat menjaga dan melestarikan alam seisinya. Dengan demikian

anggota gerakan pramuka dapat menjadi orang yang bermanfaat kepada

orang lain dan negara kesatuan republik Indonesia.

38
3) Peduli terhadap diri pribadinya, seorang anggota gerakan pramuka

harus peduli terhadap dirinya sendiri. Dia harus dapat memperhatikan,

menjaga dan mempersiapkan masa depannya dengan sebaik mungkin.

Jadi merupakan sebuah kekeliruan besar jika anggota gerakan pramuka

tidak bisa mempersiapkan dan memperhatikan kehidupan pribadinya,

bagaimana mungkin dia dapat dijadikan sebagai pedoman orang lain

sedangkan kehidupannya sehari-hari saja masih belum teratur.

4) Taat kepada kode kehormatan gerakan pramuka, dalam hal ini

maksudnya adalah selaku anggota gerakan pramuka maka wajib untuk

selalu berusaha mentaati semua aturan yang ada pada kode kehormatan

gerakan pramuka. Kode kehormatan Pramuka adalah sebuah janji yang

disebut satya dan ketentuan moral yang disebut dharma, sehingga

selaku anggota gerakan pramuka maka wajib untuk menaati satya dan

dharma pramuka dalam kehidupannya sehari-hari.

b. Metode Kepramukaan

Merujuk pada buku pedoman pendidikan dan latihan calon

pramuka pandega (PLCPP) ke-20, metode kepramukaan merupakan cara

belajar yang progesif, dimana pola kerjanya merupakan suatu sistem yang

terdiri dari berbagai unsur yang merupakan sub sistem terpadu dan terkait

yang setiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan

saling memperkuat serta menunjang tercapainya sebuah tujuan.

Metode kepramukaan terdiri dari berbagai cara belajar yang efektif

dan progesif melalui :

39
1) Pengalaman kode kehormatan pramuka

Kode kehormatan Pramuka adalah sebuah janji yang disebut

satya dan ketentuan moral yang disebut dharma. Satya dan dharma

pramuka merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam metode

Kepramukaan yang digunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk

secara sukarela mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional,

social, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai

anggota masyarakat.

2) Belajar sambil melakukan (Learning By Doing)

Belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan mengutamakan

sebanyak mungkin kegiatan praktik secara praktis pada setiap kegiatan

kepramukaan dalam bentuk kegiatan dan ketrampilan sebagai

pengalaman yang bermanfaat bagi anggota pramuka. Metode seperti ini

dapat mengarahkan anggota pramuka untuk selalu berbuat hal-hal nyata

dan menimbulkan keinginan untuk melakukan hal-hal baru serta

memacu agar selalu aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan.

(Ilyas dan Qoni, 2012 : 24)

Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar

menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis,

logis, teratur dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh

kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara

rasional, lugas dan tuntas. (Muhibbin, 2004 : 123)

40
3) Sistem berkelompok sebagai penguatan mental

Sistem berkelompok dapat melatih seseorang untuk bisa

memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur, bersosialisasi,

berorganisasi, memikul tanggung jawab, serta bekerja sama dalam

kerukunan. Dengan metode seperti ini dapat digunakan dalam

pembentukan mental seseorang karena didalam metode ini seseorang

tersebut dapat memperoleh banyak sekali kesempatan untuk belajar.

Muhibbin (2004 : 122) dalam bukunya menjelaskan bahwa

belajar berkelompok bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi

demi kepentingan bersama dan memberi peluang kepada orang lain atau

kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang dan

proporsional dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial seperti

masalah kelompok, persahabatan dan masalah kemasyarakatan.

4) Kegiatan di alam terbuka sebagi pembentukan mental

Kegiatan di alam terbuka merupakan rekreasi yang menarik dan

edukatif dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan.

Biasanya kegiatan dialam terbuka dapat memberikan pengalaman

dengan adanya rasa saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan

kebutuhan untuk melestarikannya. Kegiatan di alam terbuka dapat

mengembangkan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi

tantangan, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam

dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam

41
kesederhanaan, serta membina kerjasama dan rasa saling memiliki.

(Ilyas dan Qoni, 2012 : 25)

5) Sistem tanda kecakapan sebagai upaya pembentukan mental

Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting

atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar seseorang memperoleh

dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini

kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai suatu objek tertentu.

(Muhibbin, 2004 : 124)

Tanda kecakapan merupakan bukti yang diberikan kepada

seorang anggota pramuka yang telah dinyatakan berhak menerimanya

dan telah memiliki ketrampilan tertentu. Sistem tanda kecakapan ini

bertujuan mendorong dan merangsang agar anggota pramuka dapat

secara sungguh-sungguh meghayati dan mengamalkan nilai-nilai

kepramukaan dan memiliki kemampuan tertentu.

6) Kiasan dasar sebagai dasar dalam pembentukan mental

Menurut Ilyas dan Qoni (2012 : 26) kiasan dasar merupakan

ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan

pendidikan kepramukaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan

imajinasi sesuai dengan usia dan perkembangan yang mendorong

kreativitas dan keikut sertaan peserta didik dalam setiap kegiatan

pendidikan kepramukaan.

Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam

kegiatan dasar yang menarik, menantang dan merangsang, disesuaikan

42
dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi anggota pramuka. Kiasan

dasar merupakan salah satu unsur dalam metode kepramukaan yang

pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota pramuka tetapi harus

dapat memperkaya pengalaman.

7) Sistem satuan terpisah bagi putra dan puti untuk menguatkan mental

Satuan terpisah diterapkan dengan memisahkan satuan putra dan

putri. Satuan pramuka putra dibina oleh Pembina putra, sedangkan

satuan pramuka putri dibina oleh Pembina putri. Sistem satuan terpisah

bertujuan untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan seperti menyalahi kode etik kehormatan pramuka.

8) Sistem among sebagai latihan dalam pembentukan mental

Mengutip dari buku konsep dasar materi pendidikan

kepramukaan, menjelaskan sistem among artinya adalah menanamkan

jiwa merdeka yang mengandung sifat disiplin diri dan mandiri dalam

rangka saling ketergantungan. Siatem among adalah sistem pendidikan

yang dilaksanakan dengan cara member kebebasan kepada peseta didik

untuk dapat bertindak dan bergerak dengan leluasa , menghindari sejauh

mungkin unsur-unsur perintah, paksaan dan keharusan. Dalam gerakan

pramuka Pembina pramuka sebagai pamong.

Sistem among bertujuan untuk menumbuhkan dan

mengembangkan rasa perca diri, kreativitas dan aktivitas sesuai aspirasi

peserta didik. Selain itu untuk mendidik anggota gerakan pramuka

menjadi insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya disertai rasa

43
tanggungjawab dan kesadaran pentingnya bermitra dengan orang lain.

(Abdul Syukur dkk, 2012 : 114)

9) Kegiatan yang menarik sebagi rangsangan dalam pembentukan mental

Kegiatan dalam pendidikan kepramukaan dikemas dalam suatu

bentuk kegiatan yang menarik sehingga tidak akan menimbulkan rasa

bosan dan malas untuk mengikutinya. Contok kegiatan kepramukaan

adalah tepuk-tepuk, nyanyian dan permainan yang di dalamnya terdapat

unsur pendidikan. Dengan kemasan yang menarik akan memunculkan

rasa senang dalam mengikuti kegiatan dan dapat menghilangkan rasa

bosan serta kejenuhan belajar.

Secara harfiah, arti kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga

tidak mampu lagi memuat apapun. Peristiwa jenuh ini jika dialami oleh

seorang siswa yang sedang dalam proses belajar (kejenuhan belajar)

dapat membuat siswa tersebut merasa memubazirkan usahanya

(Islamuddin, 2012:203). Dalam kegiatan kepramukaan meterinya

dikemas dalam kegiatan yang menarik, sehingga akan dapat

menghilangkan masalah kejenuhan dalam belajar tersebut.

10) Kegiatan menantang sebagai wahana pembentukan mental

Kegiatan kepramukaan bersifat menantang dan meningkat serta

mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan

jasmani pesarta didik. Belajar ketrampilan adalah belajar dengan

menggunakan gerakan-gerakan motorik yakniyang berhubungan

44
dengan urat-urat syaraf dan otot-otot manusia. Tujuannya adalah untuk

memperoleh dan menguasai ketrampilan jasmani tertentu.

7. Kepramukaan di Satuan Racana Pandega

Dalam organisasi gerakan pramuka, proses pendidikan pada peserta

didik ditujukan pada tujuan gerakan pramuka yang dilakukan dalam bentuk

kegiatan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam

lingkungannya sendiri di bawah bimbingan, pembinaan dan pengawasan

orang dewasa. Proses pendidikan ini diatur melalui prinsip dasar

kepramukaan dan metode kepramukaan. Pandega merupakan anggota

pramuka yang berusia 21 – 25 tahun atau yang sudah berstatus sebagai

mahasiswa.

Dalam buku konsep dasar materi pendidikan kepramukaan (Abdul

Syukur dkk, 2012 : 130) menjelaskan sifat anggota pramuka usia Pandega

yaitu :

a. Senang mengadakan interaksi sosial yang sehat, dan tidak egois.

b. Sudah mulai memiliki cita-cita yang searah untuk pembentukan

kecakapan dan ketrampilan.

c. Sudah mampu mengambil keputusan baik untuk dirinya maupun untuk

masyarakat.

d. Dapat mengembangkan kepribadian bangsa dalam bidang rekreasi yang

bersifat nasional.

e. Dapat memenuhi kebutuhan primer bagi dirinya.

45
f. Dapat belajar untuk menghormati kaidah kegotong royongan masyarakat

dan hukum yang berlaku.

g. Sudah memulai memahami dan mengerti secara mendalam tentang Tuhan

serta mematuhi semua ajaran agama yang dianutnya.

C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa

Dari penjelasan teori-teori mengenai pembentukan mental ternyata dapat

ditemukan dalam pendidikan kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan

ternyata tidak hanya sebatas materi tentang pengetahuan saja, akan tetapi juga

terdapat pembentukan watak, karakter dan pembentukan mental dalam kegiatan

kepramukaan. Tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina

kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak

mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya

sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka

mengenai tujuan kepramukaan.

Muhibbin syah (2004 : 10) menjelaskan definisi pendidikan sebagai

sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan

kebutuhan. sedangkan pembentukan mental dapat diartikan sebagai upaya-upaya

yang dapat dilakukan melalui proses pendidikan dengan menggunakan metode-

metode yang sesuai. Sehingga dapat diambil ksimpulan bahwa melalui kegiatan

kepramukaan pembentukan mental dapat dilakukan, karena kegiatan kepramukaan

itu sangat luas cakupannya. Metode-metode yang digunakan juga sesuai sebagi

alat dalam pembentukan mental seperti metode berkelompok, pemecahan

46
masalah, sistem among dan metode-metode lainnya. Jika disimpulkan maka

ternyata salah satu peran pramuka adalah pembentukan mental, terutama bagi

anak muda yang mentalnya masih lemah dan membutuhkan pembentukan mental.

Melalui kegiatan kepramukaanlah pembentukan mental dapat dilakukan.

47
BAB III

LETAK GEOGRAFIS DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Dan Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Mengutip dari buku panduan pendidikan dan latihan calon pramuka

pandega (PLCPP) ke-20 menjelaskan bahwa Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi berdiri pada tangal 9 Maret 1988. Ketika itu setatusnya masih IAIN

Walisongo dan belum menjadi STAIN Salatiga seperti sekarang ini. Pada

masa itu masih menggunakan nama Racana Walisongo. Salah satu orang

yang mendirikan dan sekaligus menjadi ketua pertama kali adalah kakak

Abdul Syukur sebagai ketua putra dan kakak Astuti Sakdiyah sebagai ketua

putri. Mereka sekarang menjadi Dosen di STAIN Salatiga dan menjadi

Pembina Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi saat ini.

Pada tanggal 27 September 1996 diadakan rapat untuk pembaharuan

nama Racana, karena pada saat itu IAIN Walisongo telah beralih status

menjadi STAIN Salatiga, sehingga nama Racana Walisongo harus diganti.

Pada waktu itu munculah nama-nama yang banyak diusulkan seperti

Damardjati-Sekar Arum, Sunan Bayat-Nyi Sunan Bayat, Ki Ageng

Pandanaran-Nyai Ageng Pandanaran, Kusuma Dilaga-Woro Srkandhi, dan

Damardjati-Robi’ah Al Adawiyah.

48
Rapat berikutnya barulah disetujui nama racana yang akan

digunakan. Nama racana yang akan digunakan tersebut adalah Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi. Nama tersebut atas usulan kakak Anshori, kakak

Hakim H, dan kakak Hamim, dengan referensi dari buku karangan Ir.

Srimulyono dengan judul ” Wayang Dan Karakter Manusia” halaman101-103

dan buku karangan Amir Martosedoyo SH dengan judul “Sejarah Wayang”

halaman 64.

Kusuma Dilaga -Woro Srikandhi merupakan tokoh pewayangan

dalam cerita Mahabrata. Kusuma Dilaga adalah nama lain dari Werkudoro

atau Bima yang merupakan salah satu dari Pandawa. Dia digambarkan sebagi

laki-laki yang besar, gagah dan kuat. Senjata pusaka Werkudoro adalah

Godho Rujakpolo, sehingga senjata tersebut digunakan sebagai pusaka adat

bagi racana putranya. Woro Srikandhi adalah istri dari Arjuna yang juga

merupakan salah satu dari Pandawa. Senjata yang digunakannya adalah Busur

Panah, sehingga pusaka adat bagi racana putri menggunakan busur dan anak

panah.

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi merupakan salah satu unit

kegiatan mahasiswa (UKM) yang bergerak dalam bidang kepramukaan

sebagai wadah bagi mahasiswa yang senang dalam mengikuti kegiatan

kepramukaan. Racana adalah wadah bagi anggota pramuka tingkat Pandega,

yaitu tingkatan setelah penegak. Usia anggota Pandega sesuai dengan AD dan

ART Gerakan Pramuka adalah 21-24 tahun atau yang sudah berstatus sebagai

49
Mahasiswa. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi berpangkalan di STAIN

Salatiga dan meiliki nomer gugus depan (Gudep) 02.237-02.238.

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi merupakan salah satu dari

satuan Pandega yang berdomisili di STAIN Salatiga. Racana adalah salah

satu organisasi kemahasiswaan yang memiliki struktur pembinaan sampai

tingkat nasional, yaitu kwartir nasional. Racana disini memiliki proses

pendidikan yang mana lebih diarahkan kearah tugas mahasiswa (tridharma

perguruan tinggi). Oleh karena itu agar dapat berjalan dengan baik antara

tugas kuliah dan berorganisasi maka perlunya memanajemen waktu dengan

baik sehingga semua itu dapat berjalan dengan beriringan.

Hingga kini Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sudah berusia

26 tahun dan memiliki anggota lebih dari 1000 orang. Setiap tahunnya lebih

dari 100 orang yang bergabung menjadi anggota racana sehingga anggota

racana semakin bertambah tiap tahunnya. Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi mempunyai kantor kesekretariatan yang beralamatkan di Jl. Tentara

pelajar no. 2 STAIN Salatiga tepatnya di pusat kegiatan mahasiswa (PKM) 2

lantai 1.

2. Visi dan Misi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Visi racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah untuk

melahirkan kader-kader kepanduan yang profesional dan berintegritas tinggi.

Dan misinya adalah untuk membentuk kepribadian mahasiswa yang

berahlakul karimah sesuai dengan satya dan dharma pramuka.

50
3. Satuan Khusus Dalam Racana (Brigade Khusus)

Brigade khusus (BRIGSUS) merupakan satuan khusus yang terdapat

di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Brigsus dibentuk untuk menjadi

sebuah pasukan inti di racana. Pasukan tersebut harus dapat menjadi pasukan

yang siaga untuk keperluan racana. Jadi brigsus merupakan bagian dari

racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.

Mengutip dari arsip Brigsus Naga Sandhi, pada tahun 1993 terbesit

dari seorang pemikir untuk menciptakan sebuah pasukan yang elite. Dari situ

diadakanlah penelitian guna menciptakan pasukan tersebut. Setelah

memperoleh data yang cukup, maka diadakanlah rapat untuk membentuk

pasukan khusus di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam rapat

tersebut munculah nama-nama seperti pasukan khusus (PASSUS), pasukan

inti (PATI) dan brigade khusus (BRIGSUS). Dengan pertimbangan yang

matang maka disepakatilah pasukan tersebut dengan nama brigade khusus

(BRIGSUS).

Pada tanggal 16-17 november 1994 diadakan pembrivetan dan

pelantikan yang pertama kali sehingga pada tanggal 17 november 1994

dijadikan hari lahirnya Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi (Brigsus Naga Sandhi). Dalam pelaksanaanya brigsus

menggunakan sistem komando dan dipimpin oleh seorang komandan. Brigsus

diberi kekuasaan untuk mengelola corpsnya secara independen. Untuk dapat

menjadi anggota brigsus harus melewati seleksi dan pendidikan terlebih

51
dahulu. Dalam brigsus terdapat 3 jurusan yaitu pertolongan pertama (PP),

peraturan baris berbaris (PBB) dan search and rescue (SAR).

4. Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Dalam kepramukaan terdapat banyak sekali kegiatan. Pada

prinsipnya semua kegiatan yang sesuai dengan prinsip dasar kepramukaan

dan metode kepramukaan adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi terdapat

kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan.

Kegiatan itu berfariasi jenisnya. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 49)

Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi menjelaskan bahwa gerakan pramuka di

STAIN Salatiga sebagai wadah untuk berlatih serta pengembangan diri, baik

dibidang kepramukaan, mental, spiritual, maupun di bidang lainnya yang

dapat digunakan sebagai bekal dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.

Adapun aplikasinya menggunakan sistem bina diri, bina satuan dan bina

masyarakat.

Sebagai sebuah organisasi yang aktif, racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi memiliki progam kerja yang sudah disusun untuk dilaksanakan.

Progam kerja itu disusun ketika awal kepengurusan dan akan dilaporkan

sebagai laporan pertanggung jawaban ketika di akhir kepengurusan nanti.

Progam kerja tersebut disusun mulai dari progam kerja tahunan, progam kerja

bulanan, progam kerja mingguan hingga progam kerja harian.

Progam kerja tahunan seperti rapat kerja, penerimaan anggota baru,

latihan gabungan dengan pangkalan lain, bakti sosial dan laporan

52
pertanggung jawaban. Progam kerja bulanan seperti safari Racana, rapat

bulanan, donor darah dan lain sebagainya. Progam kerja mingguan seperti

latihan rutin, rapat koordinasi kegiatan, bina SGT (Siaga, Galang, Tegak),

ujian SKU dan kegiatan lainnya. Progam kerja harian seperti piket sanggar,

diskusi bersama dan menyelesaikan tugas-tugas.

Dalam Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga terdapat

progam kerja interen dan progam kerja eksteren. Progam kerja interen adalah

progam kerja yang dilaksanakan dalam pangkalan sendiri dan progam kerja

eksteren adalah kegiatan partisipasi keluar pangkalan seperti menghadiri

undangan dari pangkalan lain. Progam kerja tersebut disusun dengan rapi dan

dibuat matrik progam kerja kemudian ditempelkan di dinding agar bisa

diketahui semua anggota racana.

Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi antara lain :

1) Pendidikan dan Pengkaderan

1) PLCPP (Pendidikan Dan Latihan Calon Pramuka Pandega)

2) LATTIN (Latihan Rutin)

3) Ujian kenaikan tingkat SKU/SKK

4) KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML (Kursus Mahir Lanjutan)

2) Pembinaan dan Pengembangan

1) Bina SGT (Siaga, Penggalang, Penegak)

2) Seminar dan loka karya kepramukaan

3) Bina diri, bina satuan, bina masyarakat dan pengembangan keilmuan

53
3) Keagamaan dan Pengabdian

1) Bina desa dan bina masyarakat

2) Peringatan hari-hari besar islam

3) Kegiatan keagamaan

4) Umum dan Partisipasi

1) Peringatan hari besar nasional

2) Mengikuti kegiatan insidental intra dan ekstra kampus

3) Mengikuti kegiatan seni dan olah raga

4) Pecinta alam

5) Seminar keilmuan

6) Perkemahan

5) Progam Kegiatan

1) PLCPP (Pendidikan Dan Latihan Calon Pramuka Pandega)

2) RAKER (Rapat Kerja)

3) Ujian kenaikan tingkat SKU/SKK

4) Kegiatan dalam rangka PHBI dan PHBN

5) KMD (Kursus Mahir Dasar) atau KML (Kursus Mahir Lanjutan)

6) Bina SGT (Siaga, Penggalang, Penegak)

7) ARR (Amalan Ramadhan Racana)

8) AMT (Achievement Motivation Training)

9) Perkemahan (Wirakarya, Raimuna, Jambore, Kemah Bakti, dll)

10) MUSRAC (Musyawarah Racana) dan MUSSUS (Musyawarah

Brigsus)

54
5. Struktur Organisasi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Masa Bakti 2014

Tabel 3.1

Dewan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Masa Bakti 2014

JABATAN NAMA

Pembina putra Mukti ali, M. Hum.

Pembina putri Dra. Astuti sakdiyah, m.pd

Ketua Racana Putra Misbakhul Munir

Ketua Racana Putri Palupiningsih

Sekretaris Putra M. Arief Mufti Habibi

Skretaris Putri Mim Cholifah

Bendahara Putra Thony Rohmad Darmawan

Bendahara Putri Iis Syafa’atul Hasanah

Pemangku Adat Racana Putra Muhammad Fadlil

Pemangku Adat Racana Putri Dewi Ermawati

SEKSI BIDANG

Giat Operasional Putra 1. Wahyu fajar

2. Al mudasir

Giat Operasional Putri 1. Fitri Ariyani

2. Nur Hidayati

Teknik Kepramukaan Putra 1. M. Didik Nugroho

2. Arsyad Bagus Saputra

Teknik Kepramukaan Putri 1. Ulfi Mustika Dewi

2. Siti Muasyaroh

55
Penelitian dan Pengembangan Putra 1. Wahid Kurniawan

2. Imam Aris Jazuli

Penelitian dan Pengembangan Putri 1. Nidaul Husna

2. Mufarohan

Kerumah Tanggan Putra 1. Endro Adi W

2. Eko Pujo N

Kerumah Tanggaan Putri 1. Nur Wahidah

2. Handayani

Tabel 3.2

Dewan Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Periode 2014

JABATAN NAMA

Komandan Brigsus Muhammad Anshori

Sekretaris Ismi Dwi Hastuti

Bendahara Bilqis Ummu Latifah

Pendidikan Dan Latihan 1. Alfi Fajri Kusumadani

2. Astri Rahmawati

Logistig Ahmad Muhaimin

Komandan Reka PP Laili Safa’ah

Komandan Reka PBB Amik Mayasari

Komandan Reka SAR Sofatun Jamilah

56
B. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka peneliti memerlukan

metode-metode dalam pengumpulan data. Selain itu peneliti juga memerlukan

instrument dalam pengumpulan data tersebut. Dalam penelitian ini, metode yang

peneliti gunakan yaitu :

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap

suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1997:146).

Data yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah data mengenai situasi

umum STAIN Salatiga dan kegiatan kepramukaan pada UKM Pramuka

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238

STAIN Salatiga.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)

(Arikunto, 1997 : 145). Dalam hal ini menguraikan mengenai keaktifan

mengikuti kegiatan kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

STAIN Salatiga. Selain itu juga menguraikan tentang peningkatan mental

yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut.

Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti kegiatan

kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah mengikuti

kegiatan kepramukaan, maka peneliti juga akan bertanya pada pengurus

57
(dewan) racana maupun pihak lain yang sesuai. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan responden yang berjumlah 25 orang. Identitas responden

tersebut antara lain :

Tabel 3.3

5 orang pengurus racana

NO NAMA JABATAN

1 Dra. Astuti Sakdiyah M.Pd Pembina putri racana

2 Misbakhul Munir Ketua putra racana periode 2014

3 Palupiningsih Ketua putri racana periode 2014

4 Dewi Ermawati Pemangku adat putri racana periode 2014

5 Muhammad Anshori Komandan brigsus pereode 2014

Tabel 3.4

10 orang anggota racana

NO NAMA PROGDI SEMESTER

1 Ahmad Muhaimin Tadris Bahasa Inggis 6

2 Thony Rahmad Pendidikan Agama Islam 8

Darmawan

3 Fitri Ariyani Tadris Bahasa Inggis 8

4 Iis Syafa’atul Hasanah Pendidikan Agama Islam 8

5 Nur Hidayati Pendidikan Guru MI 6

6 Ulfi Mustika Dewi Pendidikan Guru MI 6

7 M. Arief Mufti Habibi Pendidikan Agama Islam 10

58
8 Amik Mayasari Pendidikan Guru MI 6

9 Ali Abdur Rohman Pendidikan Bahasa Arab 8

10 Sofatun Jamilah Perbankang Syariah S-1 6

Tabel 3.5

10 orang mahasiswa umum

NO NAMA PROGDI SEMESTER

1 Nia Lestari Tadris Bahasa Inggis 10

2 Abdul Chamim Pendidikan Agama Islam 8

3 Nur Cahyo Tadris Bahasa Inggis 10

4 Muftikhatul Karimah Tadris Bahasa Inggis 10

5 Ratna Miladiyah Tadris Bahasa Inggis 10

6 Paryono Pendidikan Agama Islam 10

7 Nur Faizah Pendidikan Agama Islam 10

8 Khusna Komisi Penyiaran Islam 6

9 Miftachul Azis Tadris Bahasa Inggis 10

10 Nur Khayati Pendidikan Bahasa Arab 10

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh

dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, notulen rapat, surat-surat, catatan harian, sertifikat dan sebagainya

(Arikunto, 1997 : 149).

59
Dalam melakukan penelitian ini, metode dokumentasi peneliti lakukan

untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi, abensi

kegiatan, buku induk, foto-foto kegiatan, materi-materi dan dokumen lain

tentang Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.

C. Paparan Data Hasil Penelitian

1. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Dalam Pembentukan Mental.

Dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber mengenai

kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam hal

pembentukan mental mahasiswa, peneliti menemukan banyak sekali kegiatan.

Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :

a. Latihan Rutin

Menurut penuturan dari narasumber Ahmad Muhaimin :

”Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti pendidikan dan latihan

dalam racana”

Menurut penuturan Fitri Ariani :

“Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan

rutin dan kegiatan lainnya”

Sedangkan menurut penuturan Muhammad Arief Mufti Habibi :

“Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Latihan rutin,

Kerohanian, Pelantikan dan Latihan gabungan”

Latihan rutin merupakan kegiatan mingguan di Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu, tempat dan

60
waktunya menyesuaikan sesuai dengan kesepakatan bersama. Materi yang

diberikan tiap pertemuannya berbeda, sesuai dengan yang telah

diprogamkan.

b. Bina SGT (Siaga, Galang, Tegak)

Anggota racana dilatih untuk bisa membantu seorang pembina

dalam melakukan kegiatan Kepramukaan di suatu pangkalan. Bina SGT

disini maksudnya adalah menerjunkan langsung anggota Racana di suatu

pangkalan Pramuka, baik itu tingkat Siaga, Penggalang, Maupun Penegak.

Seperti penuturan Dewi Ermawati selaku pengurus racana :

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa antara lain Latihan

rutin, Latihan gabungan, Bina SGT, dll.

Racana bertugas memfasilitasi anggotanya dengan cara

menyalurkan kesuatu pangkalan pramuka dan membuat kontroling

didalamnya. Kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental

karena kita dilatih untuk bisa menyampaikan suatu materi pada peserta

didik.

c. Amalan Ramadhan Racana (ARR)

Selain kegiatan di atas, kegiatan-kegiatan racana dalam

pembentukan mental adalah bakti sosial yang dikemas dalam bentuk

kegiatan amalan ramadhan racana (ARR).

Seperti penutran Iis Syafa’atul Hasanah,

61
“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi dalam pembentukan mental yang saya ikuti antara lain Amalan

ramadhan racana, Latihan rutin, Latihan gabungan dan Bina SGT”

Kegiatan ini dilaksanakan ketika memasuki bulan Romadhan

dan merupakan agenda tahunan di Racana. Kegiatan Amalan Ramadhan

Racana ini juga melibatkan peserta umum sehingga orang-orang yang

bukan anggota racana sekalipun boleh mengikuti kegiatan ini. Dalam

kegiatan Amalan Ramadhan Racana ini berisikan Tarling (Tarawih

Keliling), Bazaar, Baksos (Bakti Sosial), Mengajar TPA, dan kegiatan

lainya. Kegiatan ini hampir menyerupai seperti sebuah KKN (Kuliah Kerja

Nyata) yang dilakukan oleh seorang mahasiswa.

Seperti penuturan Muhammad Arief Mufti Habibi,

“Kegiatan kepramukaan cukup fektif dalam pembentukan mental

mahasiswa, terbukti ketika saya PPL dan KKNdulu”

Dan pengalaman dari mahasiswa umum yang bukan anggota

racana, seperti penuturan Nia Lestari ketika PPL dan KKN dulu ,

“Ketika PPL dan KKN teman saya yang anggota racana sangat berguna

seperti bisa mengajak kita kreatif dan dapat kita terapkan, bisa berbaur

dengan orang lain serta dapat diandalkan”

d. Ujian SKU

Kegiatan lain yang ada di racana adalah ujian SKU. SKU

merupakan sarat kecakapan umum yang harus diselesaikan sebelum

menjadi seorang Pramuka Pandega. Di dalam SKU terdapat poin-poin

62
yang memuat tentang pengetahuan keagamaan, pengetahuan kepramukaan

hingga pengetahuan umum sekalipun.

Seperti penuturan Fitri Ariyani :

”Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan

rutin, ujian SKU dan kegiatan lainnya”

Dan juga seperti penuturan Palupiningsih selaku ketua putri racana :

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa seperti Latihan rutin,

Rapat koordinasi kegiatan, Gladian pimpinan pandega dan Ujian SKU”.

Untuk dapat melaksanakan ujian SKU, anggota Racana harus

menemui sendiri Penguji yang telah ditentukan sebelumnya oleh Dewan

Racana. Penguji tersebut disesuaikan dengan keahlian dibidangnya

masing-masing yang terdiri dari Dosen dan alumni racana itu sendiri.

Waktu dan tempat dalam ujian SKU tidak ditentukan sehingga dapat ujian

dimanapun dan kapanpun sesuai kesepakatan dengan penguji. Setelah

semua poin dalam SKU diujikan dan dinyatakan lulus oleh penguji,

barulah anggota racana tersebut dilantik menjadi Pramuka Pandega.

e. Safari Racana

Ulfi Mustika Dewi mengatakan kegiatan yang diikutinya di

racana yaitu safari racana, seperti penuturannya :

”Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti seperti rapat-rapat harian, latihan

rutin racana dan safari racana”

Juga seperti penuturan Misbakhul Munir sebagi ketua putra racana :

63
“Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam

pembentukan mental mahasiswa seperti out bond, renungan, bakti social,

safari racana, AMT dll.”

Safari Racana merupakan kegiatan silaturohim dalam Racana.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berkunjung ke rumah salah satu

anggota racana. Waktu dan tempatnya menyesuaikan, sesuai dengan

kesepakatan bersama. Kegiatan Safari Racana ini merupakan agenda

bulanan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam kegiatan ini,

diisi dengan ramah tamah, rapat koordinasi, forum diskusi, dan hiburan-

hiburan. Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan dapat menambah

rasa persatuan dan kekeluargaan antar anggota Racana dan dengan

keluarga anggota Racana tersebut.

f. Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi kegiatan merupakan kegiatan yang dilakukan

ketika menyiapkan sebuah kegiatan di racana. Rapat koordinasi ini diikuti

oleh seluruh dewan racana dan anggota racana. Rapat koordinasi kegiatan

tersebut dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang harus

dilakukan dalam kegiatan yang sedang dipersiapkan.

Seperti jawaban Nur Hidayati ketika diwawancarai :

“Kegiatan yang saya ikuti banyak sekali, seperti rapat kerja, dan rapt

rapat-rapat lainnya. hampir semua kegiatan racana saya ikuti”

Waktu dan tempat dalam Rapat koordinasi ini menyesuaikan

dengan kesepakatan bersama.

64
g. Latihan Gabungan

Latihan gabungan merupakan kegiatan yang melibatkan

pangkalan lain maupun instansi lain. Seperti yang diutarakan Muhammad

Anshori selaku salah satu pengurus racana :

“Kegiatan-kegiatan dalam racan antara lain : Latihan gabungan,

Problem solving, Pendidikan dan latihan dan Kegiatan-kegiatan lainnya

yang mendidik”

Kegiatan latihan gabungan di Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi sudah meluas sampai tingkat pulau Jawa. Kegiatan ini dilakukan

setiap satu tahun sekali. Peserta dalam kegiatan ini adalah anggota Racana

di Perguruan tinggi se- pulau Jawa. Materi dalam kegiatan ini disesuaikan

dengan kebutuhan dan sesuai dengan ketentuan bersama. Latihan

gabungan ini diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dengan

Racana di Perguruan tinggi lain dan sebagai ajang dalam tukar

pengetahuan dan pengalaman.

h. Seminar dan Loka karya

Sama halnya dengan organisasi yang lain, di Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar atau Loka karya.

Kegiatan seminar yang diadakan Racana tidak selalu berkaitan dengan

Kepramukaan. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan

seminar tentang kepemimpinan, interpreneur ship, motivasi, kewirausahan

dan lain-lainnya.

65
Kegiatan ini seperti yang diutarakan Amik Mayasari :

“Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti di racana seperti rapat-rapat harian,

seminar-seminar dan hampir semua kegiatan di racana saya ikuti”

Dengan mengadakan kegiatan seperti ini diharapkan mampu

menambah pengetahuan bagi anggota Racana khususnya dan bagi orang

lain pada umumnya. Selain itu kegiatan seperti ini juga dapat dijadikan

untuk menembah relasi dan kemitraan, menambah kerja sama kepada

instansi-instansi diluar Racana.

i. Temu Prestasi

Temu prestasi merupakan kegiatan perlombaan bagi anggota

Pramuka. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi mengadakan kegiatan

perlombanan antar pangkalan Pramuka yang berada diwilayah Salatiga dan

Sekitarnya. Kegiatan itu berupa Temu Trestasi Penggalang dan Penegak

(TPPP). Kegiatan ini berisikan perlombaan yang mencakup pengetahuan

Kepramukaan, halang rintang, pengetahuan umum, ketrampilan, kesenian

dan kebudayaan.

Kegiatan seperti ini dapat melatih jiwa sportifitas dan membentuk

mental juara. Seperti penuturan Shofatu Jamilah :

“Hampir semua kegiatan yang saya ikuti di racana dapat melatih mental

saya. Seperti latihan rutin, latihan gabungan, temu prestasi dan masih

banyak lagi kegiatan lainnya”

66
j. Laporan Pertanggung Jawaban

Seperti penuturan Pembina putri racana Dra. Astuti Sakdiyah,

M.Pdketika diwawancarai mengenai kegiatan pembentukan mental di

racana. Beliau mengatakan :

“Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam

pembentukan mental mahasiswa seperti out bond manajemen, gladian

pimpinan pandega, bakti social, AMT dan kegiatan lainnya. Selain itu

mental akan terbentuk ketika laporan pertanggung jawaban, karena dalam

melaporkan pertanggung jawaban kepada Pembina dan STAIN Salatiga

sangat diperlukan mental yang sangat besar”

Kegiatan ini dilakukan setiap selesai melakukan sebuah kegiatan

maupun setelah akhir periode kepengurusan Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi. Kegiatan ini berisikan laporan pertanggung jawaban seluruh

kegiatan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan ini masing-masing sie

melaporkan hal apa saja yang sudah dikerjakannya, hambatan apa sajakah

yang ditemui dan saran untuk kegiatan mendatang. Dalam laporan

pertanggung jawaban memerlukan mental yang sangat besar.

2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh Di Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi

Menurut data yang diperoleh peneliti setelah mengadakan wawancara

kepada beberapa responden, peneliti menyimpulkan bahwa mental-mental yang

dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan antara lain :

67
a. Berani berbicara dalam sebuah forum

Maksudnya adalah berani untuk menyampaikan sebuah pendapat,

kritikan, sanggahan dan saran ketika sedang diskusi atau rapat dalam

suatu forum.

Hal ini seperti yang diungkapkan Ahmad Muhaimin ;

“Mental yang saya peroleh setelah mengikuti Racana antara lain tidak

merasa minder, problem solving dan berani berbicara di depan forum”

Juga seperti yang di ungkapkan Fitri Ariyani :

“Mental yang saya dapatkan seperti : Lebih berani dalam mengutarakan

pendapat, Berani memimpin sbuah forum dan Tidak merasa minder”

Selain itu, Paryono juga mengungkapkan :

“Setelah ikut di racana mentalnya berubah, seperti sekarang dia pandai

bergaul, pandai berbicara dan memiliki ide-ide yang bagus”

b. Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik

Kegiatan kepramukaan ternyata dapat melatih untuk bisa

berkomunikasi dan bisa bersosialisasi dengan baik kepada orang lain. Hal

ini seperti yang diutarakan Tony Rahmad Darmawan :

“Setelah saya di racana, mental yang saya peroleh adalah bisa

berorganisasi, bisa memenejemen waktu dan sekarang saya dapat

berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain”

68
Pernyataan itu sama dengan yang di ungkapkan oleh Amik

Mayasari :

“Sekarang saya lebih percaya diri, berani berbicara di dalam forum dan

lebih mudah bersosialisasi dengan orang lain”

Pembina putri racana Dra. Astuti Sakdiyah, M.Pd juga mengatakan

hal yang sama tentang peningkatan mental melalui kegiatan kepramukaan.

Beliau mengatakan sebagi berikut :

“Karena dalam pramuka menggunakan sistem among dan tutwuri

handayani maka dapat membentuk mental-mental seperti : Dapat

berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik, berani berbicara dalam

forum, percaya diri, tanggung jawab dan juga mental spiritualnya”

c. Lebih percaya diri dan tidak mudah merasa minder

MAMH mengatakan bahwa lewat kepramukaan ternyata dapat

melatih untuk bisa percaya diri (PD) dan menghilangkan rasa minder. Hal

ini seperti yang diungkapkannya :

“Mental yang saya dapatkan adalah : Berani berbicara di depan forum,

Tidak merasa minder dan Lebih percaya diri”

Hal ini juga diungkapkan oleh Nia Lestari :

“Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi”

Dan juga seperti yang diungkapkan oleh Abdul Chamim :

“Sekarang teman saya itu lebih pd dan siap ketika disuruh berhadapan

dengn orang lain seperti mengajar dan sebagainya”

69
d. Tidak mudah stress

Mental lain yang dapat diperoleh melalui pendidikan kepramukaan

adalah tidak mudah merasa stres ketika ditimpa suatu masalah. Hal ini

seperti penuturan Nur Hidayati ketika diwawancarai :

“Peningkatan mental dalam diri saya adalah sekarang saya lebih berani

berinteraksi dengan orang lain dan tidak takut dalam menghadapi

masalah yang datang”

Juga seperti penuturan Muhammad Anshori :

“Bahwa dengan kepramukaan dapat melatih mental seseorang seperti

mental spiritual, emosional, percaya pada dirinya dan keberanian”

e. Tidak mudah cemas dalam menyelesaikan masalah

Selain mental-mental di atas, mental yang bisa diperoleh melalui

pendidikan kepramukaan adalah tidak mudah cemas dalam menyelesaikan

suatu masalah. Hal ini seperti yang diungkapkan Iis Syafa’atul Hasanah :

“Mental-mental yang saya peroleh lewat kegiatan kepramukaan antara

lain : Penguasaan diri dan sekitar, Aktif dalam diskusi, Percaya diri dan

Bisa mandiri”

Selain dia, hal itu juga diungkapkan oleh Nur Cahyo :

“Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih dewasa lagi”

70
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi

Dalam Pembentukan Mental.

Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti kegiatan

kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah mengikuti

kegiatan kepramukaan, dan juga untuk mengetahui kegiatan seperti apasajakah

yang dilakukan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi maka peneliti telah

bertanya kepada pengurus (dewan) racana dan anggota racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi. Selain itu peneliti juga telah bertanya kepada pihak lain yang

sesuai seperti mahasiswa umum. Dalam penelitian ini responden yang peneliti

gunakan berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 5 pengurus racana, 10 anggota

racana dan 10 mahasiswa umum.

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi dan

wawancara secara tersetruktur. Dalam wawancara ini, peneliti mencari informasi

mengenai kegiatan apasajakah yang diikuti oleh angota racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi dalam pembentukan mentalnya. Selain itu juga menguraikan

tentang peningkatan mental yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan

kepramukaan tersebut.

71
Dari analisis data yang diperoleh, kegiatan-kegiatan kepramukaan yang

dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam hal pembentukan

mental antara lain :

1. Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar

Latihan rutin merupakan penerapan dari teori belajar behavioristik

yang dikemukakan oleh para tokoh psikologi behavioristik seperti Thorndike,

Pavlov, Watson dan Guthrie. Mereka berpendapat bahwa tingkah laku

manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) dan penguatan

(reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar

terdapat jalinan yang erat antara raksi-reaksi behavioral dan stimulusnya

(Dalyono, 2011). Jadi dapat disimpulkan bahwa teori behavioristik

menekankan pada terbentuknya tingkah laku yang nampak sebagai hasil dari

proses belajar. (Islamuddin, 2012 : 63).

Salah satu hukum dalam teori belajar behavioristik yaitu yang

disebut dengan hukum latihan ( the law of exercise). Berdasarkan dari hokum

latihan ini, dapat disimpulkan bahwa dalam belajar prinsip utamanya adalah

pengulangan (latihan), maka apabila belajar sering diulangi maka pelajaran

tersebut dapat makin dikuasai. Dengan terus mengulangi pelajaran yang telah

didapatkan maka akan dapat membentuk sebuah kebiasaan. Menurut

Muhibbin (2004 : 123). Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan

kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.

Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan

72
perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan

kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual). .

Latihan rutin adalah kegiatan mingguan di Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi. Tempat dan waktu dalam kegiatan ini menyesuaikan sesuai

dengan kesepakatan bersama. Materi yang diberikan tiap pertemuannya

berbeda, seperti materi tentang pengetahuan kepramukaan. Selain itu juga

latihan pertolangan pertama (PP). Pertolangan pertama merupakan

pengetahuan yang harus dimiliki oleh semua orang, karena musibah itu selalu

menimpa siapa saja tanpa melihat waktu dan tempat. Dengan mengetahuai

dasar pertolongan pertama sehingga diharapkan dapat selalu siap ketika

dibutuhkan baik bagi diri sendiri maupun ketika menolong orang lain.

Dalam racana juga terdapat latihan tentang administrasi.

Administrasi adalah hal yang sangat penting dalam hal apapun dan di

manapun. Suatu lembaga akan dapat menjadi besar jika baik dalam

administrasinya dan sebaliknya pula sebuah lembaga akan dapat hancur jika

tidak baik dalam administrasinya. Dalam racana, terdapat latihihan tentang

bagaimana dapat menjalankan administrasi dengan baik, sehingga akan dapat

membiasakan seseorang tersebut untuk dapat memiliki administrasi yang

baik. Hal tersebut akan dapat berguna ketika dia sudah masuk dalam suatu

lembaga, dia akan terbiasa menjalankan administrasi dengan baik. Hal ini

dapat dibuktikan bahwa racana merupakan salah satu organisasi mahasiswa di

STAIN Salatiga yang bagus dalam administrasinya.

73
Selain materi-materi di atas, racana juga melakukan latihan dalam

pengetahuan umum agar angota racana dapat memiliki pengetahuan yang luas

dan tidak hanya sebatas kepramukaan saja pengetahuannya maka juga

diadakan latihan ketrampilan seperti membuat kerajinan tangan dan hiasan-

hiasan. Dengan latihan seperti itu akan dapat membiasakan anggota racana

agar dapat selalu kreatif sehingga suatu saat ketika dibutuhkan dalam

membuat kerajinan dia akan bisa. Dalam latihan rutin racana juga terdapat

materi-materi lainnya yang sangat besar manfaatnya dan sesuai dengan yang

telah diprogamkan.

Latihan rutin dapat dijadikan wahana penambah pengetahuan,

disamping pengetahuan yang telah didapatkan di bangku kuliah, selain itu

juga dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental karena dalam latihan rutin

bisa menanamkan jiwa terbiasa pada anak, dengan jiwa seperti itu maka akan

membuat seseorang menjadi mudah dalam mencapai kesuksesan, seperti

pepatah yang mengatakan ”bisa karena terbiasa”.

2. Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan

Anggota racana dilatih untuk bisa membantu seorang pembina

dalam melakukan kegiatan kepramukaan di suatu pangkalan. SGT merupakan

singkatan dari siaga, penggalang dan penegak. Bina SGT di sini maksudnya

adalah menerjunkan langsung anggota racana di suatu pangkalan pramuka,

baik itu tingkat siaga, penggalang, maupun penegak. Racana bertugas

memfasilitasi dengan cara menyalurkan ke suatu pangkalan pramuka kemudia

membuat kontroling didalamnya.

74
Bagi anggota racana yang sudah dianggap mampu maka dia

diterjunkan dalam sebuah pangkalan pramuka. Hal ini dilakukan ketika ada

sebuah pangkalan pramuka yang meminta permohanan kerjasama pada

racana. Setelah permohonan tersebut disetujui oleh pengurus racana maka

barulah racana mengirimkan anggotanya yang telah dipandang mampu untuk

membantu di pangkalan tersebut. Di sana dia bertugas dalam membantu

Pembina ketika menyampaikna materi kepada peserta didik. Materi yang

disampaikan sesuai dengan rencana yang telah diprogamkan. Biasanya setiap

satu orang diberi tanggungjawab dalam mengelola satu kelas. Dia diberi tugas

dalam menyampaikan materi latihan pada kelas tersebut.

Kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental bagi

mahasiswa karena kita dilatih untuk bisa menyampaikan suatu materi pada

peserta didik. Melatih seseorang agar dapat berani berbicara di depan forum,

menyampaikan ide-ide dan gagasan-gagasannya tanpa merasa malu dan takut.

Sebagai mahasiswa dan terlebih lagi sebagai calon pendidik, latihan seperti

ini sangat diperlukan agar nantinya ketika diterjunkan di masyarakat sudah

siap. Ketika PPL misalnya, latihan seperti ini bisa dijadikan bekal sehingga

ketika pelaksanaanya nanti sudah terbiasa dan dapat berjalan dengan baik.

3. Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial Di Masyarakat

Ketika bulan ramadhan tiba pasti setiap orang maupun setiap

organisasi pasti mempunyai agenda sendiri-sendiri. Agenda tersebut

dilakukan sebagai wujud rasa senang atas datangnya bulan ramadhan yang

merupakan bulan penuh berkah. Pada bulan ini setiap orang berusaha

75
melakukan hal-hal baik dan terus beribadah untuk bisa mendekatkan diri pada

Allah. Begitu juga dengan racana, ketika bulan ramadhan datang racana

memiliki kegiatan yang berbentuk bakti masyarakat yang dikemas dalam

kegiatan Amalan Ramadhan Racana (ARR). Kegiatan ini merupakan kegiatan

tahunan di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga.

Kegiatan amalan ramadhan racana ini melibatkan peserta luar

racana sehingga orang-orang umum yang bukan anggota racana sekalipun

boleh mengikuti kegiatan ini. Dalam kegiatan amalan ramadhan racana ini

berisikan tarling (tarawih keliling), di mana peserta ARR akan dibentuk

dalam kelompok kemudian dibagi dibeberapa tempat untuk menjalankan

terawih dan akan bergantian tempatnya setiap hari. Kemudian dalam kegiatan

ini juga terdapat bazar yang sering disebut dengan pasar murah. Dalam

bazar ini racana menjual berbagai barang seperti sembako, pakaian, alat

rumah tangga, perkakas dapur, sandal, makanan dan barang-barang lainnya

dengan harga yang murah.

Selain kegiatan diatas, kegiatan lainnya adalah baksos (bakti

Sosial), dalam bakti sosial ini, peserta ARR membantu masyarakat dalam

membersihkan jalan, pemakaman dan sarana ibadah, selain itu juga

menyumbangkan barang-barang seperti pakaian pantas pakai dan buku-buku.

Kegiatan selain itu adalah mengajar TPA dan masih banyak kegiatan yang

bermanfaat lainya. Kegiatan ini hampir menyerupai seperti sebuah KKN

(Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan oleh seorang mahasiswa.

76
Amalan ramadhan racana dapat dijadikan sebagai belajar sosial di

masyarakat. Muhibbin (2004 : 122) menjelaskan bahwa belajar sosial pada

dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk

memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk memecahkan

masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan,

masalah kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan.

Dengan demikian sebagai seorang mahasiswa kegiatan seperti ini

dapat menjadi pembelajaran awal dan pengalaman sebelum KKN nanti.

Dengan pernah mengikuti kegiatan amalan ramadhan racana ini, seorang

mahasiswa tidak akan bingung lagi ketika KKN, karena sudah memiliki bekal

dan gambaran ketika KKN nanti. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat

melatih dalam pembentukan mental seperti dapat bersosialisasi dan berbaur

dengan masyarakat, berwirausaha, kebersamaan dan masih banyak lagi

pembelajaran yang dapat diperoleh dalam kegiatan amalan ramadhan racana

ini.

4. Ujian SKU Sebagai Sarana Melatih Tanggungjawab

Dalam metode kepramukaan salah satunya adalah dengan sistem

tanda kecakapan. Tanda kecakapan merupakan bukti yang diberikan kepada

seorang anggota pramuka yang telah dinyatakan berhak menerimanya dan

telah memiliki ketrampilan tertentu. Sistem tanda kecakapan ini bertujuan

mendorong dan merangsang agar anggota pramuka dapat secara sungguh-

sungguh meghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan dan

membuktikan bahwa dia telah memiliki kemampuan tertentu.

77
Dalam racana ujian SKU merupakan kegiatan yang dilakukan agar

dapat dilantik menjadi pramuka pandega. SKU merupakan sarat kecakapan

umum yang harus diselesaikan sebelum menjadi seorang pramuka pandega.

Di dalam SKU terdapat poin-poin yang memuat tentang pengetahuan

keagamaan, seperti pengertian tentang iman,islam dah ihsan, tatacara

perawatan jenazah dan ahklah. Kemudian pengetahuan tentang kepramukaan

seperti tali-temali, sejarah kepramukaan dan pengembaraan. Selain itu juga

terdapat pengetahuan umum sekalipun seperti reproduksi remaja, cara

menulis yang baik dan berwirausaha.

Untuk dapat melaksanakan ujian SKU, anggota racana harus

menemui sendiri penguji yang telah ditentukan sebelumnya oleh dewan

racana. Penguji tersebut disesuaikan dengan keahlian dibidangnya masing-

masing yang terdiri dari dosen dan alumni racana itu sendiri. Waktu dan

tempat dalam ujian SKU tidak ditentukan sehingga dapat ujian dimanapun

dan kapanpun sesuai kesepakatan dengan penguji. Setelah semua poin dalam

SKU diujikan dan dinyatakan lulus oleh penguji, barulah anggota racana

tersebut dapat dilantik menjadi pramuka pandega.

Ujian SKU melatih untuk memiliki rasa tanggung jawab, tidak

mudah menyerah dalam menyelesaikan suatu tuntutan agar berhasil mencapai

sebuah tujuan. Dengan adanya suatu target maka akan menjadi sebuah

penyemangat untuk bisa berkembang. Salain itu juga menanamkan semangat

bahwa seberat apapun rintangannya jangan sampai menyerah untuk

mendapatkannya. seseorang akan mendapatkan apresiasi tersendiri jika dapat

78
melewati rintangan tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Muhibbin (2004 :

121) bahwa apresiasi adalah penghargaan atau penilaian terhadap benda-

benda baik abstrak maupun konkrit yang memiliki nilai luhur.

Islamuddin (2012 : 172) juga menjelaskan bahwa belajar apresiasi

adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek.

Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan ranah rasa

yang dalam hal ini adalah kemampuan untuk menghargai secara tepat

terhadap nilai objek tertentu. Dan belajar apresiasi bisa diterapkan dalam

kegiatan ujian SKU yang ada di racana.

5. Safari Racana Sebagai Rekreasi (Pendidikan Yang Menyenangkan)

Agar dapat menciptakan suatu kegiatan yang mendidik dan

menyenangkan maka sering dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara

tersebut seperti belajar melalui permainan, belajar melalui perlombaan dan

ada juga cara belajar melalui rekreasi. Dengan rekreasi yang mendidik maka

diharapkan akan dapat membuat seseorang tersebut merasa senang sekaligus

mendapatkan pengetahuan. Dalam racana, cara belajar melalui rekreasi

tersebut juga diterapkan melalui kegiatan safari racana.

Safari Racana merupakan kegiatan silaturohim dalam Racana.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berkunjung ke rumah salah satu

anggota Racana. Waktu dan tempat dalam safari racana ini menyesuaikan,

sesuai dengan kesepakatan bersama. Kegiatan safari racana ini merupakan

agenda bulanan di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam kegiatan

ini, diisi dengan ramah tamah, rapat koordinasi, forum diskusi, dan hiburan-

79
hiburan. Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan dapat menambah rasa

persatuan dan kekeluargaan antar anggota racana dan dengan keluarga

anggota racana tersebut.

Safari racana merupakan perwujutan dari belajar yang

menyenangkan yang merupakan penerapan deri belajar melalui rekreasi.

Dengan belajar secara menyenagkan seperti ini merupakan upaya untuk

meningkatkan motivasi belajar anak didik. Islamuddin (2012 : 265) dalam

bukunya menjelaskan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan motivasi belajar salah satunya adalah dengan cara dapat

menggairahkan anak didik. Dapat menggairahkan di sini maksudnya adalah

dengan memberikan kebebasan kepada anak didik.

6. Rapat Koordinasi Sebagi Sarana Belajar Memecahkan Masalah

Pada dasarnya setiap orang maupun setiap kelompok pasti

memiliki suatu masalah, karena masalah itu bisa datang dimana saja dan

kapan saja, serta bisa menimpa siapa saja tanpa terkecuali. Setiap orang pasti

memiliki masalah sendiri-sendiri yang berbeda antara satu orang dengan yang

lain. Orang yang berhasil adalah orang yang dapat mengatasi masalahnya dan

dapat menemukan jalan keluar dalam memecahkan masalahnya tersebut.

Sehingga sangat diperlukan latihan-tatihan dan pembiasaan dalam

memecahkan masalah.

Belajar memecahkan masalah adalah belajar menggunakan

metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti.

(Islamuddin, 2012 : 171). Salah satu latihan pembiasaan dalam memecahkan

80
masalah adalah melalui rapat dan musyawarah. Dengan rapat dan

musyawarah sebuah masalah akan mudah untuk dipecahkan, karena di dalam

musyawarah ini akan muncul berbagai pendapat dan solusi. Dengan aktif

melaksanakan musyawarah maka akan dapat membatu dalam menghadapi

suatu masalah yang datang dan akan menanamkan jiwa tenggang rasa

sehingga akan dapat menghilangkan sikap egois.

Dalam racana musyawarah merupakan jalan yang dilalui dalam

memecahkan sebuah masalah. Musyawarah dalam racana tersebut terkemas

dalam bentuk rapat-rapat koordinasi. Rapat koordinasi merupakan rapat-rapat

yang dilakukan ketika mempersiapkan suatu acara di racana. Rapat tersebut

dilaksanakan untuk membahas semua hal yang dibutuhkan ketika akan

mengadakan suatu acara. Waktu dan tempat dalam melaksanakan rapat ini

menyesuaikan dengan kesepakatan bersama.

Rapat koordinasi ini diikuti oleh seluruh dewan racana dan anggota

racana. Dengan adanya rapat koordinasi seperti ini diharapkan kegiatan yang

akan dilaksanakan nantinya akan dapat tertata dan tersusun dengan rapi serta

kegiatan tersebut dapat terprogam dengan baik. Dengan perencanaan yang

baik maka akan melahirkan kegitan yang berkualitas. Rapat koordinasi juga

dilaksanakan ketika ada sebuah masalah di racana. Rapat ini dilaksanakan

dalam pemecahan masalah tersebut sehingga dalam racana semua keputusan

adalah hasil dari kesepakatan bersama bukan atas kemauan seseorang. Racana

adalah organisasi yang bersifat demokrasi bukan otoriter.

81
Rapat-rapat koordinasi melatih seseorang untuk dapat menyusun

dan mempersiapkan sebuah progam kerja dengan baik. Selain itu juga melatih

seseorang dalam memecahkan sebuah masalah. Muhibbin (2004 : 123)

menjelaskan tujuan dari belajar pemecahan masalah adalah untuk

memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah

secara rasional, lugas dan tuntas. Berfikir rasional maksudnya adalah berfikir

secara logis menggunakan akal sehat sehingga dapat mencari jalan keluar

melalui pengamatan tentang hal-hal di sekitarnya.

Dengan mengikuti rapat-rapat koordinasi seperti ini dapat

bermanfaat dalam melatih mental seseorang untuk bisa berani

mengungkapkan pendapat ketika ingin bertanya, menyangah, memberikan

kritikan dan saran. Selain itu juga bermanfaat dalam membentuk mental agar

berani berbicara di dalam forum. Dengan rapat seperti ini akan dapat melatih

dalam belajar tata cara berbicara dengan benar dan berkualitas. Sehingga apa

yang dibicarakan adalah hal yang bermutu bukan hanya sekedar omong

kosong belaka.

7. Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan

Belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukan

penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Tujuannya

adalah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman

terhadap pengetahuan tertentu yang biasa lebih rumit dan memerlukan kiat

khusus dalam mempelajarinya. (Islamuddin, 2012 : 172)

82
Latihan gabungan merupakan kegiatan racana sebagai media dalam

menambah pengetahuan dan ketrampilan. Kegiatan ini dilakukan setiap satu

tahun sekali dan peserta dalam kegiatan ini adalah anggota racana di

perguruan tinggi di pulau Jawa. Kegiatan latihan gabungan di racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi sudah meluas sampai tingkat pulau Jawa. Sehingga

dalam kegiatan ini melibatkan pangkalan lain maupun instansi-instansi lain.

Berbagai perguruan tinggi di pulau jawa selalu antusias dalam mengikuti

kegiatan latihan gabungan ini. Mereka datang dari perguruan tinggi negeri

maupun suasta.

Materi dalam kegiatan ini disesuaikan dengan konsep yang akan di

tampilkan, sehingga setiap tahun materi kegiatannya pasti berbeda sesuai

dengan konsep yang telah disepakati bersama. Materi kegiatan latgab ini

meliputi materi pengetahuan seperti pertolongan pertama, SAR, orientering

dan mountenering. Selain itu juga meliputi materi tentang ketrampilan seperti

ketrampilan membatik, ketrampilan mengolah enceng gondok dan

ketrampilan dalam memadamkan kebakaran. Dengan pengetahuan dan

ketrampilan seperti itu diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal ketika sudah

lulus kuliah dan ketika terjun dimasyarakat nanti. Selain hal itu dengan

latihan gabungan seperti ini diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik

dengan racana di perguruan tinggi lain dan sebagai ajang dalam saling tukar

pengetahuan dan pengalaman.

Dengan kegiaan latihan gabungan ini, pembentukan mental

mahasiswa dapat dilakukan karena anggota racana dihadapkan dengan

83
keadaan dimana dia harus dapat mengelola sebuah kegiatan besar yang

melibatkan banyak pihak juga melatih mental agar dapat bersosialisasi

dengan baik kepada setiap orang, dapat beradaptasi dengan baik pada

lingkungan yang baru sehingga akan dapat menghilangkan sikap minder dan

tidak percaya diri. Latihan gabungan juga merupakan ajang unjuk kebolehan

dan saling memperlihatkan kelebihan setiap pangkalan sehingga akan

membentuk mental bangga dengan dirinya sendiri. Selain itu latihan

gabungan juga dapat melatih ketrampilan dalam kepramukaan dan

menambah pengetahuan umum lainnya.

Menurut Muhibbin (2004 : 122) belajar ketrampilan adalah belajar

menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan

urat-urat syarap dan otot-otot. Tujuannya adalah untuk memperoleh dan

menguasai ketrampilan jasmaniah tertentu. Dalam latihan gabungan yang

diadakan racana kita bisa memperoleh banyak sekali ketrampilan.

Ketrampilan tersebut seperti ketrampilan kepramukaan, ketrampilan dalam

membuat hasta karya, ketrampilan berkemah dan masih banyak lagi

ketrampilan lainnya.

Dalam kegiatan latihan gabungan ini juga, kita bisa belajar

bagaimana caranya menyelenggarakan kegiatan yang besar, dari mulai

persiapan, pelaksanaan sampai pada pelaporan dan pertanggung jawaban

nanti. Dengan pengalaman pernah mengikuti kegiatan seperti ini diharapkan

nantinya ketika sudah terjun di masyarakat dan dipercaya untuk mengadakan

kegiatan yang berskala besar sudah sudah akan terbiasa dan tidak bingung

84
lagi. Latihan gabungan merupakan sebuah kegiatan yang besar sekali

manfaatnya dalam menambah pengetahuan, melatih ketrampilan dan dalam

pembentukan mental.

8. Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan Dalam Pendidikan

Sama halnya dengan organisasi yang lain, di racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar dan loka karya. Kegiatan

seminar yang diadakan racana tidak selalu berkaitan dengan kepramukaan.

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar tentang

kepemimpinan, interpreneur ship, motivasi, kewirausahaan dan lain-lainnya.

Dengan seminar-seminar seperti ini dapat menambah pengetahuan anggota

racana agar tidak hanya sebatas pengetahuan tentang kepramukaan saja, tetapi

anggota racana juga dapat memiliki pengetahuan lebih luas.

Seminar dan loka karya dapat membantu dalam mengembangkan

pendidikan. Dalam seminar kita akan bisa belajar langsung dari pemateri

maupun motivator yang telah sukses. Lewat pengalaman mereka kita dapat

belajar banyak hal yang bisa kita jadikan motivasi untuk bisa sukses seperti

mereka. Seminar dan loka karya dapat melengkapi pengetahuan kita

disamping pengetahuan yang telah kita dapatkan dalam perkuliahan.

Dengan mengadakan kegiatan seperti ini diharapkan mampu

menambah pengetahuan bagi anggota racana pada khususnya dan bagi orang

lain pada umumnya. Selain itu kegiatan seperti ini juga dapat dijadikan untuk

menambah relasi dan kemitraan, menjalin kerja sama kepada instansi-instansi

diluar racana. Mental yang dapat dibentuk melalui kegiatan ini adalah mau

85
melihat kekurangan dirinya dan tidak sombong karena ternyata diluar sana

masih banyak orang yang lebih hebat dan sukses darinya.

9. Temu Prestasi Sebagai Evaluasi Dalam Pendidikan

Dalam sebuah pendidikan perlu sekali adanya sebuah evaluasi.

Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah progam. (Muhibbin, 2004 : 141).

Evaluasi berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai

oleh seorang siswa sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan. Dengan

adanya sebuah evaluasi maka akan dapat diketahui sejauh mana

perkembangan yang telah didapatkan peserta didik tersebut.

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan kegiatan

yang bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan yang dimiliki

pangkalan pramuka di Salatiga dan sekitarnya. Hal ini dilakukan sebagai

evaluasi bagi racana secara khususnya dan bagi anggota pramuka di Salatiga

pada umumnya. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh racana dalam

melakukan evaluasi adalah memaluli kegiatan temu prestasi. Temu prestasi

merupakan kegiatan perlombanan antar pangkalan pramuka yang berada

diwilayah Salatiga dan sekitarnya yang diadakan oleh racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi. Kegitaan ini diberi nama Temu Prestasi Penggalang

dan Penegak (TPPP).

Kegiatan TPPP ini berisikan perlombaan yang mencakup

pengetahuan Kepramukaan seperti pionering, halang rintang, dan materi

tentang kepramukaan. Perlombaan tentang ketrampilans seperti kerajinan

86
tangan, membuat majalah dinding dan membuat tehnologi tepat guna. Selain

itu perlombaan tentang kesenian seperti pentas seni dan kebudayaan seperti

festival dolanan anak.

Kegiatan TPPP ini dapat berfungsi untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan pada dirinya dan apa saja kekurangan yang masih dimilikinya.

Dengan mengetahui taraf kemampuan dan kemajuan dirinya sendiri, siswa

memiliki kesadarannya yang lugas mengenai eksistensi dirinya dan juga

pengetahuan yang benar mengenai batas kemampuan akalnya sendiri

sehingga dia akan dapat mengembangkan potensi yang telah dimilikinya dan

mengatasi hal-hal tentang kekurangan yang dimilikinya.

Sealin itu kegiatan temu prestasi seperti ini dapat melatih jiwa

sportifitas dan membentuk mental juara. Mental juara adalah mental yang

sangat diperlukan bagi semua orang. Dengan memiliki mental juara,

seseorang akan siap dalam menerima kekalahannya dan tidak akan

menjadikannya frustasi yang berujung stres. Jadi bukan menjadi juaralah

yang penting, tapi berlaku sportifitas dan bermental juaralah yang paling

penting.

10. Laporan pertanggung jawaban untuk melatih belajar rasional

Menurut Islamuddin (2012 : 171) belajar rasional adalah belajar

dengan menggunakan kemampuan berfikir secara logis dan rasional (sesuai

dengan akal sehat). Jenis belajar seperti ini sangat erat kaitannya dengan

belajar pemecahan masalah. Dengan belajar rasional sisiwa diharapkan

memiliki kemampuan rational problem solving, yaitu kemampuan

87
memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal

sehat, logis dan sistematis.

Dalam racana laporan pertanggung jawaban dilaksanakan setiap

selesai melakukan sebuah kegiatan, maupun setelah akhir periode

kepengurusan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Kegiatan ini berisikan

laporan pertanggung jawaban seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Dalam

kegiatan ini masing-masing bidang melaporkan hal apa saja yang sudah

dikerjakannya, hambatan apa sajakah yang ditemui dan saran untuk kegiatan

mendatang.

Dengan adanya laporan kegiatan dapat melatih seseorang untuk

dapat memiliki rasa tanggungjawab dan melaporkan apa saja yang sudah

dilakukannya dalam sebuah kegiatan. Selain itu untuk membentuk jiwa

tanggung jawab dan dapat dipercaya orang lain. Dalam kegiatan ini kita

dilatih untuk berani mengungkapkan pendapat, bertanya dan menyanggah

serta berani berbicara di depan banyak orang. dengan pembiasaan seperti ini

maka akan dapat membentuk mental sehingga sudah tidak akan takut lagi

ketika disuruh berbicara di depan orang banyak.

Itulah contoh kegiatan-kegiatan yang dilakukan racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi dalam upaya pembentukan mental pada mahasiswa. Selain

kegiatan-kegiatan di atas, masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh racana.

Kegiatan-kegiatan itu seperti konservasi alam, donor darah, kerohanian,

patriotisme dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat mendidik. Kegiatan-

kegiatan tersebut berguna untuk menambah pengetahuan, menambah pengalaman,

88
menambah relasi, serta sangat berguna dalam pembentukan mental bagi

mahasiswa. Kegiatan dalam racana juga bersifat menarik dan menyenangkan dan

mengandung pendidikan.

B. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui kegiatan-kegiatan

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Pembentukan mental dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan, salah

satunya dapat diperoleh melalui kegiatan kepramukaan. Pada dasarnya kegiatan

kepramukaan itu bersifat menyenangkan dan mengandung pendidikan. Kegiatan

tersebut seperti permainan, latihan rutin, temu prestasi, latihan gabungan dan lain

sebagainya. Dalam kegiatan kepramukaan tersebut mengandung banyak sekali

pendidikan mengenai pengetahuan kepramukaan, pengetahuan umum, melatih

ketrampilan dan dalam pembentukan mental dan sepiritual.

Menurut hasil analisis data yang diperoleh, peneliti menyimpulkan

bahwa mental-mental yang dapat dibentuk dengan mengikuti kegiatan

kepramukaan di racana Kusuma Dilaga-Woro antara lain :

1. Berani Berbicara Dalam Sebuah Forum

Mental berani berbicara di depan orang banyak adalah sesuatu yang

sangat diperlukan oleh setiap orang terlebih bagi seorang pendidik. Hal ini

akan terasa mudah bagi oarang yang sudah terbiasa, sedangkan bagi orang

yang belum terbiasa merupakan hal yang sangat sulit sekali untuk dilakukan.

Bagi orang yang belum terbiasa pasti akan merasa takut, bingung dan sulit

untuk mngelurkan kata-kata, padahal sebenarnya dia memiliki suatu hal yang

89
ingin diucapkannya tetapi karena dia belum terbiasa berbicara di depan orang

banyak sehingga membuat hal itu menjadi sulit sekali.

Orang yang sedang mengalami hal ini akan mengalami konflik. Konflik

disebut juga dengan pertentangan batin. Konflik merupakan suatu persaingan

antara pola-pola perbuatan, selain itu konflik sebagai suatu keadaan perasaan

yang disertai proses pertentangan. Sebagaimana frustasi, konflik merupakan

hambatan untuk tercapainya suatu tujuan. Akan terjadi pertentangan antara

batinnya dan mulutnya. Hatinya ingin mengungkapkan sesuatu tetapi

mulutnya tidak bisa terbuka karena tidak berani dan merasa takut.

Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan racana ternyata dapat melatih

untuk terbiasa berbicara didepan orang banyak sehingga tidak merasa takut

dan malu lagi. Di racana dilatih untuk berani mengungkapkan pendapat

melalui rapat-rapat koordinasi, laporan pertanggung jawaban dan kegiatan-

kegiatan yang lainnya. Dengan aktif mengikuti kegiatan racana tersebut

seseorang akan dapat terbiasa dalam berbicara di depan orang banyak

sehingga akan melatih mentalnya. Ketika seseorang sudah berani berbicara di

depan orang banyak maka hal itu akan sangat membantunya ketika mengikuti

perkuliahan, akan menjadikannya sebagai mahasiswa yang aktif sehingga

akan menjadikannya mahasiswa yang berhasil.

2. Dapat Berkomunikasi Dan Bersosialisasi Dengan Baik

Kegiatan kepramukaan ternyata dapat melatih untuk bisa

berkomunikasi dan bisa bersosialisasi dengan baik kepada orang lain. Melalui

kegiatan kepramukaan seseorang dapat berlatih bagaimana caranya

90
berkomunikasi dengan baik kepada orang lain dan dapat berlatih bagaimana

caranya untuk bisa bersosialisasi dengan baik terhadap orang lain pula. Agar

dapat menjadi orang yang sukses, kuncinya adalah harus dapat berkomunikasi

dan bersosialisasi dengan baik kepada siapa saja. Sebagai mahluk sosial, alat

utama agar dapat hidup berdampingan di masyarakat adalah dengan

komunikasi. Karena permasalahan inilah komunikasi merupakan hal yang

sangat fital bagi setiap orang. Sering sekali timbul suatu masalah gara-gara

kesalahan dalam komunikasi. Oleh sebab itulah penting sekali dapat

berkomunikasi dengan baik kepada siapa saja agar tidak terjadi kesalah

pahaman.

Dalam kepramukaan terdapat sebuah metode pedidikan yang

menggunakan sistem berkelompok. Melalui sistem seperti inilah seseorang

dapat belajar untuk bisa saling berkomunikasi dengan baik, saling

menghargai, saling tolong menolong dan perduli satu sama lain. Metode

seperti ini sangat efektif dalam pembentukan mental agar seseorang dapat

memiliki mental yang berani, tidak mudah takut, dan melatih agar dapat

berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik kepada semua orang.

Kegiatan racana seperti ARR dan latihan gabungan dapat digunakan

untuk belajar terjun langsung di masyarakat. Belajar bagaimana dapat

berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat, belajar mengetahui

bagaimana keadaan di masyarakat dan belajar untuk bisa bersosialisasi

dengan baik di masyarakat. Dapat berkomunikasi dan dapat bersosialisasi

dengan baik kepada siapapun adalah hal yang sangat penting dan harus

91
dimiliki oleh setiap orang. Dengan memiliki kemampuan komunikasi dan

sosialisasi dengan baik ini seseorang akan mudah diterima di masyarakat.

3. Lebih Percaya Diri Dan Tidak Mudah Merasa Minder

Ketika seseorang tidak dapat memiliki rasa percaya diri maka akan

menyebabkan dia merasa minder. Minder merupakan gejala dimana

seseorang tidak bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Rasa minder biasanya menimpa seseorang ketika sedang

dihadapi dengan situasi yang baru. Dia kurang berani untuk berbaur dengan

sekelilingnya sehingga merasa sendiri dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Untuk bisa berhasil dalam melakukan apapun dan menjadi orang yang

sukses maka diperlukan rasa percaya diri yang tinggi. Dengan memiliki rasa

percaya diri akan membuat seseorang tidak akan takut dalam melangkah dan

mengambil keputusan. Seseorang tersebut akan bisa yakin dan mantap dalam

menetapkan keputusannya tanpa merasa ragu-ragu dan takut. Rasa ragu-ragu

dan takut dalam melangkah akan dapat membuat seseorang menjadi gagal.

Orang yang gagal akan mengalami gangguan mental dan dapat

menyebabkanya frustasi. Frustasi merupakan rintangan terhadap dorongan

atau kebutuhan, dorongan manusia yang sangat banyak sekali jumlahnya dan

jelas sekali tidak mungkin dapat dipenuhi secara bersama-sama.

Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan khususnya di

racana, akan dapat melatih rasa percaya diri seseorang. Rasa percaya diri

tersebut sedikit demi sedikit akan bisa terbentuk melalui kegiatan-kegiatan

yang sering diikuti di racana. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan racana

92
tersebut seseorang akan belajar membentuk rasa percaya diri pada dirinya.

Dengan rasa percaya diri yang telah terbentuk itulah maka akan mudah

mengantarkannya pada kesuksesan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

mental percaya diri dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan-kegiatan

kepramukaan.

4. Tidak Mudah Stres

Stres bisa berasal dari diri individu sendiri. Konflik yang berhubungan

dengan peran dan tuntutan tanggung jawab yang dirasakan berat dapat

membuat seseorang menjadi tegang. (Siswanto, 2007 : 52). Selain itu stres

juga bisa berasal dari kelompok seperti teman, atasan, bawahan, dan juga bisa

berasal dari pengaruh suatu organisasi. Stres biasanya terjadi pada seseorang

karena mentalnya yang lemah, dia merasa tidak kuat ketika sedang

menghadapi suatu masalah sehingga dia merasa tidak sanggup dan

mengakibatkan stres.

Pramuka dikenal dengan organisasi yang selalu bersenang-senang dan

selalu gembira. Dalam kegiatan kepramukaan setiap materinya dibungkus

dengan kegiatan yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat membuat

seseorang merasa senang ketika mengikuti kegiatan tersebut. Dengan selalu

ceria maka seberat apapun masalah yang datang pasti akan bisa dihadapi

dengan mudah. Ketika semua masalah itu bisa diterima dengan senang hati

akan dapat menghindarkan seseorang terhadap stres.

Dengan hidup selalu dibuat senang dan ceria akan membuat seseorang

tersebut awet muda dan tidak mudah terkena penyakit. Karena dalam

93
hidupnya segala masalah yang datang diterimanya dan dihadapinya dengan

senang sehingga tidak akan tidak akan memberi tekanan yang berat pada

tubuh.

5. Tidak Mudah Cemas Dalam Menyelesaikan Masalah

Selain mental-mental di atas, mental yang bisa diperoleh melalui

pendidikan kepramukaan adalah tidak mudah cemas dalam menyelesaikan

suatu masalah. Kecemasan, ketakutan merupakan bagian diri dari kehidupan

manusia. Kecemasan merupakan suatu keadaan yang menggoncangkan

karena adanya ancaman terhadap dirinya. Kecemasan sering kali muncul

karena mental seseorang tidak kuat sehingga menjadikan dia takut dalam

menghadapi sebuah permasalahan yang sedang dihadapinya.

Jika diperhatikan dengan baik sebenarnya setiap masalah pasti ada

penyelesaiannya. Seberat apaun masalah itu selalu ada jalan keluarnya jika

seseorang itu mau mencarinya tanpa menyerah. Tuhan memberikan masalah

pada hambanya sesuai dengan kekuatan hambanya, sehingga Tuhan tidak

akan memberikan masalah kepada hambanya diluar batas kekuatan hamba

tersebut. Selesai tidaknya masalah tersebut tergantung dengan usaha yang

dilakukanya.

Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti kegiatan kepramukaan kita

bisa berlatih untuk memecahkan masalah. Karena hidup di dunia itu tidak

akan pernah bisa lepas dari masalah dan setiap orang pasti memiliki masalah-

masalah yang berbeda. Dalam kepramukaan diajarkan metode-metede dalam

memecahkan masalah sehingga akan membuat seseorang itu selalu siap

94
ketika ada masalah yang datang. Pramuka juga mengajarkan untuk selalu

memiliki mental yang kuat sehingga seberat apapun masalah yang dihadapi

tidak akan merasa cemas.

Sebenarnya selain mental-mental diatas masih banyak pembentukan

mental yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan. Karena

tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina kaum muda agar

menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia, tinggi

kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Dengan aktif

mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan dapat menambah pengetahuan

seseorang, dapat menambah pengalaman, kreatifitasan dan pembentukan

mentalnya yang sangat berguna ketika sudah terjun di masyarakat. Dari hasil

analisis data mengenai pembentukan mental melalui kegiatan kepramukaan dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar mental mereka bisa terbentuk melalui

kegiatan-kegiatan kepramukaan yang mereka ikuti.

C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa

Dari penjelasan teori-teori mengenai mental, ternyata pembentukan mental

dapat dilakukan dalam pendidikan kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan

tidak hanya sebatas materi tentang pengetahuan saja, akan tetapi juga terdapat

pembentukan watak, karakter dan pembentukan mental pada peserta didik.

Banyak sekali pembentukan mental yang dapat diperoleh melalui pendidikan

kepramukaan. Karena sesuai dengan tujuan kepramukaan yaitu untuk mendidik

dan membina kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian, berwatak,

berahlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat

95
jasmaninya. Selain itu memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam

lingkungan.

Menurut hasil analisis data yang diperoleh ketika wawancara mengenai

efektifitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa, ternyata sebagian

besar responden berpendapat bahwa kegiatan kepramukaan sangat efektif dalam

pembentukan mental. Hal tersebut dapat dibuktikan dari peningkatan mental

dalam diri mereka sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan kepramukaan. Setelah

mengikuti kegiatan di racana ternyata ada peningkatan mental yang besar dalam

diri mereka. Peningkatan mental tersebut juga diakui oleh teman-teman disekitar

mereka. Peningkatan mental tersebut merupakan peningkatan mental yang positif.

Peningkatan mental tersebut ternyata sangat berguna ketika sedang PPL

dan KKN. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh beberapa narasumber ketika

diwawancarai. Menurut mereka kegiatan-kegiatan di racana sangat membantu

mereka ketika sedang PPL dan KKN. Terbukti dengan banyaknya anggota racana

yang ditunjuk sebagi ketua kelompok maupun sebagi koordinator kegiatan. Hal

tersebut dikarenakan anggota racana sudah terbiasa dalam mengelola kegiatan

seperti itu di racana sehingga mereka dianggap mampu oleh teman-temannya.

Selain itu dalam diskusi di kelaspun mereka dapat merasa lebih aktif. Hal

ini dikarenakan ketika di racana sudah terbiasa berbicara didepan orang banyak

sehingga tidak merasa grogi. Meraka berani ketika menyampaikan pendapat,

menyampaikan pertanyaan, kritikan maupun saran. Dengan seperti itu menjadikan

lebih aktif dalam perkuliahan sehingga dapat menambah nilai tersendiri bagi

mereka. Mental yang dulu masih takut, grogi dan minder sedikit demi sedikit

96
sudah tidak ada lagi dalam diri mereka setelah ikut racana. Perasaan-perasaan

tersebut mulai dihilangkan melalui kegiatan yang dilakukan di racana. Dengan

aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan akan dapat membiasakan diri

dalam menghadapi segala situasi sehingga sedikit demi sedikit akan berpengaruh

dalam pembentukan mental.

Melalui kegiatan kepramukaan pembentukan mental dapat dilakukan.

Dengan menggunakan metode yang menarik, menantang, mendidik dan

menyenangkan akan membuat seseorang tidak merasa jenuh dan bosan dalam

belajar. Dalam pramuka juga dilatih untuk bisa membina dirinya sendiri, membina

satuannya dan membina masyarakat sehingga sangat berguna sebagai bekal ketika

terjun di masyarakat. Dengan kata lain kegiatan kepramukaan sangat besar sekali

manfaatnya terutama dalam pembentukan mental terlebih bagi anak muda seperti

mahasiswa.

97
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab

sebelumnya oleh peneliti mengenai pembentukan mental mahasiswa dalam

kegiatan kepramukaan pada racana kusuma dilaga-woro srikandhi STAIN

salatiga, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :

1. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Dalam Pembentukan Mental

kegiatan-kegiatan racana sangat berguna bagi pembentukan mental

mahasiswa. Kegiatan-kegiatan tersebut juga berguna untuk menambah

pengetahuan, menambah pengalaman, menambah relasi, serta sangat berguna

dalam pembentukan mental bagi mahasiswa. Dengan aktif mengikuti

kegiatan-kegiatan racana ternyata memiliki dampak yang besar dalam

pembentukan mental mahasiswa.

Kegiatan-kegiatan di racana dalam pembentukan mental mahasiswa

seperti :

a. Latihan rutin sebagai pembiasaan dalam belajar yang dilakukan setiap

minggunya

98
b. Pembinaan pada pangkalan-pangkalan pramuka ditingkat siaga,

penggalang dan penegak sebagai sarana belajar praktik langsung di

lapangan.

c. Amalan ramadhan racana yang dilakukan setiap bulan ramadhan sebagai

belajar sosial di masyarakat yang sangat bermanfaat sebagai bekal ketika

PPL dan KKN

d. Ujian SKU sebagai sarana melatih tanggungjawab

e. Safari Racana sebagai rekreasi (pendidikan yang menyenangkan) dan

sebagai silaturahmi untuk mempererat persaudaraan

f. Rapat koordinasi sebagi sarana belajar memecahkan masalah

g. Latihan gabungan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan

ketrampilan

h. Seminar dan loka karya sebagai pengembangan dalam pendidikan.

i. Temu Prestasi sebagai evaluasi dalam pendidikan yang melibatkat

pangkalan-pangkalan penggalang dan penegak di STAIN Salatiga,

j. Laporan pertanggung jawaban yang bermanfaat untuk melatih belajar

rasional.

Selain kegiatan-kegiatan di atas, masih banyak kegiatan yang

dilakukan oleh racana. Kegiatan-kegiatan itu seperti konservasi alam, donor

darah, kerohanian, patriotisme dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersift

mendidik. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagaimana dijelaskan dalam tujuan

gerakan pramuka yaitu untuk mendidik dan membina kaum muda agar

menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia, tinggi

99
kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Selain itu

tujuan gerakan pramuka adalah untuk membentuk warga Negara Republik

Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan

republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna,

yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama

bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki

kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan baik secara lokal,

nasional, maupun internasional.

2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui kegiatan-kegiatan

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Dari kegiatan-kegiatan racana yang telah disebutkan di atas, dapat

bermanfaat sebagai pembentukan mental bagi mahasiswa. Pembentukan

mental yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan di

racana Kusuma Dilaga-Woro antara lain :

a. Berani berbicara dalam sebuah forum

b. Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik

c. Lebih percaya diri dan tidak mudah merasa minder

d. Tidak mudah stress

e. Tidak mudah cemas dalam menyelesaikan masalah

Selain mental-mental tersebut masih banyak pembentukan mental

yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan. Karena fungsi

gerakan pramuka adalah untuk mempersiapkan kader bangsa yang memiliki

kepribadian kepemimpinan yang berjiwa Pancasila. Disiplin, sehat dan kuat

100
mental, moral dan fisiknya. Selain itu juga memiliki jiwa patriot yang

berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para

pejuang bangsa. Serta memiliki kemampuan untuk berkarya dengan semangat

kemandirian, berfikir, kreatif, inovatif, dan dapat dipercaya, berani dan

mampu menghadapi tugas-tugas. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

mental mereka bisa terbentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang

mereka ikuti.

3. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa

Melalui kegiatan kepramukaanlah pembentukan mental dapat

dilakukan. Dengan menggunakan metode yang menarik, menantang,

mendidik dan menyenangkan akan membuat seseorang tidak merasa jenuh

dan bosan dalam belajar. Dalam pramuka juga dilatih untuk bisa membina

dirinya sendiri, membina satuannya dan membina masyarakat sehingga

sangat berguna sebagai bekal ketika terjun di masyarakat.

Dengan demikian, jika disimpulkan kepramukaan berperan dalam

pembentukan mental mahasiswa. Terbukti setelah melakukan penelitian di

racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi gudep kota Salatiga 02.237-02.238

STAIN Salatiga mengenai pembentukan mental dalam kegitan kepramukaan

mahasiswa ternyata ada peningkatan mental antara sebelum dan setelah

mengikuti kegiatan kepramukaan di racana yang dapat dibuktikan ketika

mengikuti pekuliahan di dalam kelas, selain itu juga dapat dibuktikan ketika

pratikum pengalaman lapangan (PPL) dan ketika kuliah kerja nyata (KKN)

101
B. Saran-Saran

1. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Saran-saran dari peneliti untuk racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi adalah sebagai berikut :

a. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan mengetahui bahwa

pembentukan mental mahasiswa di STAIN Salatiga dapat dilakukan

dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan racana sehingga

kegiatan-kegiatan tersebut jangan sampai berhenti dan harus lebih

ditingkatkan lagi.

b. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan lebih dapat kreatif

lagi dalam mengenalkan kepramukaan pada mahasiswa umum agar

pramuka dapat dikenal lebih luas dan peminatnya semakin bertambah.

c. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi senantiasa berkontribusi

terutama dalam pembentukan watak, karakter dan mental bagi mahasiswa

STAIN Salatiga sebagai bekal nanti ketika terjun di masyarakat.

d. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan juga mampu

berkontribusi dalam dunia pendidikan islam maupun pendidikan sosial

yang terkait dengan pendidikan kepramukaan.

e. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan dapat terus eksis

dalam melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang dapat berguna

bagi agama dan Negara Indonesia melalui pendidikan kepramukaan.

2. Pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

102
Saran-saran dari peneliti untuk pengurus Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi adalah :

a. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan mampu

bekerja lebih optimal dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang sudah

diprogamkan agar hasil yang didapat lebih memuaskan.

b. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan dapat lebih

memprogamkan kegiatan-kegiatan di racana, kegiatan tersebut

direncanakan dengan matang, disusun dengan rapi kemudian dilakukan

dengan maksimal sehingga hasil yang didapatkan bisa memuaskan.

c. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi harapannya dapat

menjaga keutuhan anggotanya dan dapat mendidik anggotanya dengan

baik terutama dalam pembentukan mentalnya melalui kegiatan-kegiatan

kepramukaan yang telah diprogamkan dengan baik.

3. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

a. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi lebih semangat lagi

dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di racana karena dengan

aktif mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut pembentukan mental dalam

diri dapat dilakukan.

b. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar dapat serius dalam

mengikuti kegiatan-kegiatan di racana sehingga dapat memperoleh

pengetahuan dan pengalaman yang luas serta pembentukan mentalnya

juga lebih baik.

103
c. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi senantiasa dapat

memanajemen waktunya dengan baik agar dapat berimbang antara kuliah

dengan kegiatan-kegiatan racana sehingga antara organisasi dan kuliah

keduanya dapat dilaksanakan dengan baik, dengan begitu akan

menjadikan seseorang yang pintar dalam ilmu kuliah juga bagus dalam

berorganisasi.

4. Mahasiswa umum maupun masyarakat

Saran-saran yang peneliti berikan untuk mahasiswa umum maupun

masyarakat adalah :

a. Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat agar mengetahui bahwa

pembentukan mental mahasiswa dapat dilakukan dalam kegiatan-

kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh racana Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi di STAI Salatiga

b. Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat agar jangan lagi memandang

pramuka sebagai kegiatan yang tidak bermanfaat karena seperti anak

kecil yang kerjanya hanya tepuk tangan dan bernyanyi saja, karena

ternyata kegiatan pramuka manfaatnya sangat besar sekali untuk diri

sendiri dan orang lain dan dalam kegiatan kepramukaan berguna dalam

pembentukan karakter, watak dan pembentukan mental

c. Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat disarankan agar mau

menerima dan mendukung seluruh kegiatan-kegiatan kepramukaan yang

positif dan bersifat mendidik terutama kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi di STAIN Salatiga

104
5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

a. Kepada STAIN Salatiga diharapkan dapat mengetahui bahwa

pembentukan mental mahasiswa di STAIN Salatiga dapat dilakukan

dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan racana Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sehingga racana memberikan kontribusi

yang besar bagi STAIN Salatiga terutama dalam pembentukan mental

mahasiwa.

b. Kepada STAIN Salatika diharapkan agar tetap mendukung kegiatan-

kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi

c. Kepada STAIN Salatiga diharapkan dapat menginformasikan dan

menghimbau bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti kegiatan-kegiatan

kepramukaan karena melalui kegiatan-kegiatan tersebut pembentukan

mental dapat dilakukan

105
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Syukur, Maslikhah dan Nurhasanah. 2012. Konsep Dasar Materi Pendidikan

Kepramukaan. Salatiga : STAIN Salatiga Press.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiyah. 1994. Problema Remaja Di Indonesia. Jakarta : Bulan Bintang.

Gerakan Pramuka. 1983. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Jakarta :

Kwarnas.

Gerakan Pramuka. 2010. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Jakarta

: Kwarnas.

Ilyas & Qoni. 2012. Buku Pintar Pramuka Untuk Tingkat Siaga, Penggalang,

Penegak, Pandega. Yogyakarta : Famila.

Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : pustaka pelajar.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Tulis Ilmiah Bagi

Mahasiswa. Yogyakarta : Trust Media.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.
Poerwodarminto, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi. Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada.

Salim, Emil. 2006. Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bogor : Ghalia Indonesia.

Semiun, Yustinus. 2011. Kesehatan Mental 01 (Pandangan Umum Mengenai

Penyesuaian Diri Dan Kesehatan Mental Serta Teori-Teori Yang Terkait).

Surabaya : Kanisius.

Siswanto. 2007. Kesehatan mental, konsep, cakupan dan perkembangannya.

Yogykarta : Andi Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung :

Alfabeta.

Sundari, Siti. 2005. Kesehatan mental dalam kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Tim Peletih Kwarda Jateng. 2013. Panduan Kursus Mahir Dasar. Surakarta : PT

Pabelan.
Lathifa, Isti Nur. 2014. Skripsi Tentang Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dalam

Kegiatan Majlis Doa Mawar Allah STAIN Salatiga Tahun 2014.

Taufik, M. 2011. Skripsi Tentang Korelasi Antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan

Kepramukaan Dengan Sikap Kemandirian Belajar Mahasiswa Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2011.

Avivah, 2013. Daniyatul. Skripsi Tentang Studi Korelasi Antara Keaktifan Mengikuti

Kepramukaan Dengan Kedisiplinan Dalam Menaati Tata Tertib Pondok

Pesantren Modern Bina Insane Susukan Kab. Semarang Tahun 2013.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Fadlil


Tepat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 15 September 1991
Alamat : Dsn. Krajan II Rt 05 Rw 02 Ds. Bener Kec. Tengaran
Kab. Semarang
Agama : Islam
Nama Ayah : Sutimin
Nama Ibu : Sunarti
Riwayat Pendidikan
1. Mi Bener Lulus Tahun 2004
2. SMP Islam Plus Bina Insani Susukan Lulus Tahun 2007
3. SMA Islam Plus Bina Insani Susukan Lulus Tahun 2010
Pengalaman organisasi
1. Organisasi Santri Bina Insani (OSBI) Tahun 2007-2009
2. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2010 Sampai Sekarang
3. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Tahun 2010 Sampai Sekarang
4. Palang Merah Indonesia (PMI) Tahun 2012 Sampai Sekarang
5. Paguyuban Remaja Dawungsari Tahun 2012 Sampai Sekarang

Salatiga, 5 Februari 2015


Penulis

Muhammad Fadlil
DAFTAR NILAI SKK

Nama : Muhammad Fadlil Jurusan : Pendidikan Agama lslam


Nim : 111 10 080 Dosen PA : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN POINT

1 OPAK STAIN SALATIGA 25-27 AGUSTUS PESETRA 3

2010 2010

2 USER EDUCATION OLEH 25 SEPTEMBER PESERTA 3

PERPUS STAIN SALATIGA 2010

3 AMALAN RAMADHAN 30 AGUSTUS – PESERTA 3

RACANA (ARR) KE-12 3 SEPTEMBER

2010

4 PLCPP KE-20 RACANA 8-11 OKTOBER PESETA 3

2010

5 GLADI WIRA BRIGSUS KE- 26-29 PESERTA 3

17 RACANA NOVEMBER

2010

6 WORKSHOP OF KOPMA 19 DESEMBER PESERTA 6

FATAWA “NATIONAL 2010

WORKSHOP OF

ENTERPRENEURSHIP AND
BASIC COOPERATION 2010”

7 PEMBRIVETAN DAN 25-26 PESERTA 3

PEANTIKAN BRIGSUS DESEMBER

NAGA SANDHI 2010

8 SK PENETAPAN SEBAGAI 31 DESEMBER PESERTA 3

ANGGOTA BRIGSUS 2010

9 PANITIA KML SE- JAWA 25-30 JANUARI OPERASIONAL 3

KE-3 RACANA 2011

10 PANITIA TEMU PRESTASI 18-20 REKA KERJA 3

PENGGALANG DAN FEBRUARI 2011

PENEGAK RACANA

11 LATGAP PERTI SE-JAWA 25-27 PESERTA 4

RACANA FEBRUARI 2011

12 SK PENGANGKATAN 31 MARET 2011 PENDIDIKAN 3

DEWAN BRIGSUS MASA DAN LATIHAN

BAKTI 2011-2012 (DIKLAT)

13 BAKTI SOSIAL RACANA 15 MEI 2011 PESERTA 4

SULTAN AGUNG SE-JAWA

TENGAH 2011

14 GLADI TANGGUH BRIGSUS 30 APRIL – PESERTA 3

KE- 6 RACANA 1 MEI 2011


15 SK PENJURUSAN BRIGSUS 8 JUNI 2011 PESERTA 3

16 PRATIKUM BTQ 22 JUNI 2011 PESERTA 2

17 JAMBORE DAN OLIMPIADE 24-26 JUNI 2011 PANITIA 4

ANAK SOLEH

HIDAYATULLOH SE- JAWA

TENGAH

18 PRATIKUM KEPRAMUKAAN 22-27 JULI 2011 PESERTA 3

STAIN SALATIGA

19 AMALAN RAMADHAN 13-17 AGUSTUS PANITIA 3

RACANA KE- 13 RACANA 2011

20 OPAK 2011 STAIN 20-22 AGUSTUS TIM 3

SALATIGA 2011 KESEHATAN

21 PENDIDIKAN LATIHAN 30 SEPTEMBER- PANITIA 3

CALON PRAMUKA 3 OKTOBER

PANDEGA KE-21 RACANA 2011

22 PERKEMAHAN 21-30 PESERTA 6

WIRAKARYA KE-10 PTAI NOVEMBER

SE-INDONESIA 2011

23 PEMBRIVETAN DAN 10-11 SATUAN 3

PELANTIKAN BRIGSUS KE- DESEMBER TUGAS

18 RACANA 2011
24 PIAGAM PENGHARGAAN 19 DESEMBER DIKLAT 3

SEBAGAI DEWAN RACANA 2011 BRIGSUS

25 SK PENGANGKATAN 25 JANUARI LOGISTIK 3

PENGURUS RACANA MASA 2012

BAKTI 2012

26 PRATIKUM ETIKA PROFESI 10 FEBRUARI PESERTA 2

KEGURUAN 2012

27 PRATIKUM KOMPUTER 14-15 PESERTA 2

MULTIMEDIA FEBRUARI 2012

28 SK PENGANGKATAN 25 FEBRUARI KETUA 3

PENGURUS PAGUYUBAN 2012 REMAJA

REMAJA DAWUNGSARI

29 GLADI TANGGUH BRIGSUS 25-26 SATUAN 3

KE-7 RACANA FEBRUARI 2012 TUGAS

30 LATGAP PERTI SE-JAWA 5-7 APRIL 2012 PANITIA 3

RACANA

31 KSR PMI SALATIGA 30 APRL - 6 MEI PESERTA 4

2012

32 JUMBARA DAN TEMU 5-10 JULI 2012 PESERTA 4

KARYA PMI TINGKAT

JAWA TENGAH
33 TUTOR PESANTREN KILAT 10 AGUSTUS PENGAJAR 3

MI TARBIYATUL 2012

ISLAMIYAH NOBOREJO

34 AMALAN RAMADHAN 3-7 AGUSTUS PANITIA 3

RACANA KE- 14 2012

35 OPAK STAIN SALATIGA 5-7 SEPTEMBER PANITIA 3

TAHUN 2012 2012

36 PRATIKUM PERAWATAN 17 SEPTEMBER PESERTA 3

JENAZAH 2012

37 PENDIDIKAN LATIHAN 12-15 OKTOBER REKA KERJA 3

CALON PRAMUKA 2012

PANDEGA KE- 22 RACANA

38 SURAT TUGAS TIM 30 OKTOBER TIM 4

PENYULUHAN NARKOBA 2012 PENYULUH

DAN HIV AIDS

39 GLADI WIRA BRIGSUS KE- 30 NOVEMBER- SATUAN 3

19 RACANA 3 DESEMBER TUGAS

2012

40 PIAGAM PENGHARGAAN 4 JANUARI 2013 LOGISTIG 3

DEWAN RACANA BRIGSUS

41 SK PENGANGKATAN 4 JANUARI 2013 KOMANDAN 3


DEWAN RACANA MASA BRIGSUS

BAKTI 2013

42 LOMBA LINTAS ALAM 3 MARET 2013 PANITIA 3

“ADVENTURE THE RIVERS

IN SRUWEN”

43 IJAZAH KURSUS PEMBINA 1 APRIL 2013 PESERTA 5

PRAMUKA MAHIR DASAR

44 SK KEPALA DESA BENER 14 APRIL 2013 KETUA 3

KEGIATAN PENGADAAN PANITIA

SERAGAM SINOMAN

45 LATGAB PERTI SE-JAWA 4-6 MEI 2013 PENANGGUNG 4

KE-8 RACANA JAWAB

46 AMALAN RAMADHAN 25-28 JULI 013 REKA KERJA 4

RACANA KE-15

47 GLADI TANGGUH BRIGSUS 29 SEPTEMBER PENANGGUNG 3

KE-8 RACANA 2013 JAWAB

48 SK PENDIDIKAN LATIHAN 9 SEPTEMBER KOORDINATOR 3

CALON PRAMUKA 2013 KEAMANAN

PANDEGA KE- 23 RACANA

49 TEMU PRESTASI 5-6 OKTOBER REKA KERJA 3

PENGGALANG DAN 2013


PENEGAK KE-2

50 GLADI WIRA BRIGSUS 15-18 PENANGGUNG 3

KE-20 RACANA NOVEMBER JAWAB

2013

51 PEMBRIVETAN DAN 3ONOVEMBER- PENANGGUNG 3

PELANTIKAN BRIGSUS KE- 1 DESEMBSER JAWAB

20 RACANA 2013

52 SK PENETAPAN SATGAS 20 JANUARI SATUAN 3

GTB KE-9 2014 TUGAS

53 GLADI TANGGUH BRIGSUS 25-26 JANUARI SATUAN 3

KE-9 RACANA 2014 TUGAS

54 SK PENGANGKATAN 17 FEBRUARI PEMANGKU 3

DEWAN RACANA MASA 2014 ADAT RACANA

BAKTI 2014

55 GLADIAN PIMPINAN 29-30 MARET PESERTA 3

PANDEGA RACANA 2013

56 LOMBA PRAMUKA 4-6 APRIL 2014 JURI CERDAS 4

PENEGAK VII JAWA TIMUR CERMAT

57 SK LATGAB PERTI SE-JAWA 7 APRIL 2014 SATUAN 3

KE-9 TUGAS

58 PERKEMAHAN 14-20 MEI 2014 PESERTA 6


WIRAKARYA PTAI KE-12

SE-INDONESIA

59 AMALAN RAMADHAN 11-15 JULI 2014 REKA KERJA 3

RACANA KE-16

60 SK PANITIA OPAK STAIN 6 AGUSTUS SC 3

SALATIGA TAHUN 2014 2014

61 OPAK STAIN SALATIGA 18-19 AGUSTUS PANITIA 3

TAHUN 2014 2014

62 SK PENDIDIKAN LATIHAN 23 AGUSTUS PEMANGKU 3

CALON PRAMUKA 2014 ADAT

PANDEGA KE- 24 RACANA

63 LATGAB PERTI SE-JAWA 26-28 AGUSTUS SATUAN 4

KE-9 RACANA 2014 TUGAS

64 PENDIDIKAN LATIHAN 26-29 REKA KERJA 3

CALON PRAMUKA SEPTEMBER

PANDEGA KE- 24 RACANA 2014

65 LATIHAN BELA NEGARA 23 OKTOBER PESERTA 4

BAGI MAHASISWA SE- 2014

JATENG DAN DIY

66 SERTIFIKAT SEBAGAI 23 OKTOBER PESERTA 3

KADER BELA NEGARA 2014


67 SEMINAR NASIONAL 16 NOVEMBER PESERTA 6

ENTERPRENEUR SHIP 2014

RACANA

68 KEMAH KEBANGSAAN 25 NOVEMBER PESERTA 4

BAGI MAHASISWA 2014

TINGKAT JATENG 2014

69 SK PSCB DAN GWB KE-21 8 DESEMBER SATUAN 3

2014 TUGAS

70 SK VETIK KE- 21 23 DESEMBER SATUAN 3

2014 TUGAS

JUMLAH 233

Salatiga, 5 Februari 2015


Mengetahui,
Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan

Moh. Khusen, M.Ag.,M.A


NIP : 197412 12199903 1 003
Pertanyaan untuk pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?

2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?

3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?

4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan

bagi STAIN Salatiga?

5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat

ini?

6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi?

7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan

mental dapat dilakukan?

8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi?

9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?

10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?


Pertanyaan untuk anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?

2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?

3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?

4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi?

5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?

6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan

mental dapat dilakukan?

7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi?

8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi?

9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi dalam pembentukan mental?

10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?


Pertanyaan untuk mahasiswa umum :

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?

2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?

3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?

4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi?

5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi?

6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?

7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?

8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi

teman anda tersebut?

9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?

10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?


Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

Nama : Muhammad Arief Mufti Habibi


Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester : 10

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah unit kegiatan mahasiswa yang berada di STAIN Salatiga yang mewadahi
orang-orang yang menyukai pramuka
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk mengembangkan minat dan bakat saya
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah lama sekali sejak saya masuk STAIN Salatiga
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Ya, saya sering mengikutinya
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmutentang kepramukaan
- Mendapatkan pengalaman
- Menambah relasi
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Ya, tentu saja dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Mental yang saya dapatkan adalah :
- Berani berbicara di depan forum
- Tidak merasa minder
- Lebih percaya diri
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti :
- Latihan rutin
- Kerohanian
- Pelantikan
- Latihan gabungan
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan kepramukaan cukup fektif dalam pembentukan mental mahasiswa, terbukti
ketika saya PPL dan KKNdulu.
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

Nama : Ulfi Mustika Dewi


Progam Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Semester :6

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah wadah untuk membentuk karakter lewat pendidikan kepramukaan
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Untuk membentuk karakter
- Menambah pengalaman dan relasi
- Menambah pengetahuan kepramukaan
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah, sejak saya masuk STAIN Salatiga
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Ya saya sering ikutkegiatan racana
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa berlatih terjun di masyarakat
- Tidak minder
- Berani memimpin forum
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Iya bisa, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan Racana pembentukan mental dapat
dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani mengutarakan pendapat
- Tidak merasa minder
- Problem solving
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti seperti rapat-rapat harian, latihan rutin racana
dan safari racana
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Sangat efektif, kepramukaan dapat melatih mental dan karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

Nama : Thoni Rahmad Darmawan


Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester :8

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah unit kegiatan mahasiswa di STAIN Salatiga dibidang kepramukaan
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Ingin berlatih berorganisasi dengan baik
- Menambah pengalaman dan relasi
- Menambah pengetahuan kepramukaan sebagai calon guru
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah 1,5 tahun saya bergabung di racana
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Iya saya sering mengiikuti
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kepramukaan
- Mendapatkan ketrampilan
- Menambah persaudaraan
- Bersenang-senang
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Dapat, karena berhadapan dengan situasi yang sesungguhnya
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah saya di racana, mental yang saya peroleh adalah bisa berorganisasi, bisa
memenejemen waktu dan sekarang saya dapat berkomunikasi dan bersosialisasi
dengan orang lain
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
- PLCPP
- GWB
- VETIK
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, karena dapat berhadapan dengan bermacam-macam karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Shofatun Jamilah
Progam Studi : Perbankan Syariah
Semester :6

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa dalam bidang kepramukaan yang
berada di STAIN Salatiga
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Menambah pengalaman dan relasi
- Menambah ilmu
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Alhamdulliah sudah 3 tahun saya bergabung di racana
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Ya lumayan sering
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmu
- Mendapatkan pengalaman
- Menambah banyak hal
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, karena kegiatan racana mendidik dalam membentuk mental agar lebih baik
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani berbicara di depan forum
- Berani berpendapat
- Percaya diri
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Hampir semua kegiatan yang saya ikuti di racana dapat melatih mental saya. Seperti
latihan rutin, latihan gabungan, temu prestasi dan kegiatan lainnya
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, salah satunya melatih kita untuk berani berbicara di depan umum
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

Nama : Ahmad Muhaimin


Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :6

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah organisasi kepramukaan yang berada di STAIN Salatiga
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Ingin berlatih berorganisasi dengan baik
- Menambah pengalaman dan relasi
- Menambah pengetahuan kepramukaan
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah 2,5 tahun saya bergabung di racana
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Ya kadang-kadang, tapi kebanyakan saya ikut
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmu
- Mendapatkan pengalaman
- Menambah relasi
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Mental yang saya peroleh setelah mengikuti Racana antara lain :
- Tidak merasa minder
- Problem solving
- Berani berbicara di depan forum
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti pendidikan dan latihan dalam
racana
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, karena kepramukaan dapat melatih mental dan karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Iis Syafa’atul Hasanah
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester :8

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah unit kegiatan mahasiswa di bidang kepramukaan yang dibawah naungan
kwarcab, kwarda dan kwarnas
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Ingin meneruskan latihan kepramukaan setelag SMA
- Mengetahui perbedaan pramuka di SMA dan perguruan tinggi
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah dari saya mulai kuliah di STAIN Salatiga
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Iya saya sering mengikuti kegiatan racana
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Banyak seperti :
- Bisa mendapatkan ilmu
- Mendapatkan pengalaman dan pengalaman
- Melatih pemikiran
- Disiplin
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya adalah, ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Mental-mental yang saya peroleh lewat kegiatan kepramukaan antara lain :
- Penguasaan diri dan sekitar
- Aktif dalam diskusi
- Percaya diri
- Bisa mandiri
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam
pembentukan mental yang saya ikuti antara lain Amalan ramadhan racana, Latihan
rutin, Latihan gabungan dan Bina SGT
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, karena di kepramukaan ada metode dengan sistem among sehingga sudah
dalam belajar memecahkan masalah
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

Nama : Fitri Ariyani


Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :8

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dalam organisasi
kepramukaan dan kemasyarakatan
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Untuk menambah relasi
- Menambah pengalaman
- Menambah pengetahuan kepramukaan
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Tentu, sejak awal saya di STAIN Salatiga
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Iya, saya ikut sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Banyak, seperti :
- Terbiasa berorganisasi
- Dapat bersosialisasi di masyarakat
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Dapat, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Mental yang saya dapatkan seperti :
- Lebih berani dalam mengutarakan pendapat
- Berani memimpin sbuah forum
- Tidak merasa minder
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan rutin, ujian
SKU dan kegiatan lainnya
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Ada dan sangat efektif
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

Nama : Amik Mayasari


Progam Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Semester :6

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah anak-anak pramuka yang berada di STAIN Salatiga untuk beraktivitas dan
berkreasi
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Karena sejak saya kecil sudah suka dengan pramuka
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Dari saya smester pertama
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Iya, saya sering mengikuti
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mengembangkan diri
- Bisa melatih ketrampilan dan mental
- Belajar bersosialisasi
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Oh bisa, karena dengan mengikuti Racana kita bisa belajar bersosialisasi dengan
orang lain
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada banyak peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Sekarang saya lebih percaya diri, berani berbicara di dalam forum dan lebih mudah
bersosialisasi dengan orang lain
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti di racana seperti rapat-rapat harian, seminar-
seminar dan hampir semua kegiatan di racana saya ikuti
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif sekali, bisa dibuktikan ketika sedang diskusi dikelas
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

Nama : Ali Abdur Rohman


Progam Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Semester :6

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah organisasi yang selalu ceria
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Ingin berlatih berorganisasi dengan baik
- Mencari teman yang banyak
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah 3 tahun saya bergabung di racana
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Saya jarang mengikuti kegiatan
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmu
- Mendapatkan pengalaman
- Menambah relasi
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Tingkat percaya dirinya meningkat
- Bisa menghidupkan suasana
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Latihan rutin dan lainnya
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif sekali karena lebih bisa disiplin

Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :


Nama : Nur Hidayati
Progam Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Semester :6

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Sebuah wadah yang di dalamnya dapat mempelajari tentang kepramukaan dan
berorganisasi
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Belajar berorganisasi
- Belajar bersosialisasi
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah hamper 3 tahun
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sering banget
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Mendapatkan banyak teman
- Mendapatkan pengalaman
- Mendapatkan penghargaan

6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan


mental dapat dilakukan?
Dapat, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Peningkatan mental dalam diri saya adalah sekarang saya lebih berani berinteraksi
dengan orang lain dan tidak takut dalam menghadapi masalah yang datang
9. Kegatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan yang saya ikuti banyak sekali, seperti rapat kerja, dan rapt rapat-rapat
lainnya. hampir semua kegiatan racana saya ikuti
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Sangat Eeektif, karena dapat berinteraksi dengan orang banyak
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Ratna Miladiyah


Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Sebuah ekstrakurikuler pramuka yang ada di sekolah-sekolah
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Unit kegiatan mahasiswa yang ada di STAIN Salatiga
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia kurang tanggung jawab
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Lebih percaya diri dantanggung jawab
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, ketika PPL dan KKN bisa aktif dan memberi semangat
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Paryono
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


adalah organisasi yang mencintai alam, bisa hidup dimana-mana disegala kondisi
dan tempat juga siap menghadapi tantangan
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Organisasi yang mendidik mahasiswa di STAIN Salatiga dalam bidang kepramukaan
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Ada, punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia kurang bisa bergaul, kurang berani berbicara
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Setelah ikut di racana mentalnya berubah, seperti sekarang dia pandai bergaul,
pandai berbicara dan memiliki ide-ide yang bagus
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Keberanian dan dapat membina teman
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif ketika PPL bermanfaat untuk melatih anak-anak didik dalam kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Nur Khayati


Progam Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Sebuah organisasi kepramukaan yang ada dari tingkat SD sampai tingkat SMA
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana adalah pramuka untuk tingkat perguruan tinggi
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu teman saya belum berani jika ingin mengutarakan pendapat
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Setelah ikut racana alhammdulillah sekarang dia sudah berani berpendat ketika
sedang diskusi dikelas
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih berani berbicara di dalam
sebuah forum
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif menurut saya
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Nur Faizah


Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Pramuka adalah suatu kegiatan yang berpengaruh positif bagi diri seseorang,
dengan organisasi tersebut dapat melatih seorang individu berbagai hal seperti
ramah lingkungan, cinta alam, kaya akan pengalaman dll
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Unit organisasi mahasiswa di STAIN Salatiga
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya banyak
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia kurang percaya diri dalam menyampaikan usul
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Setelah masuk racana dia bisa berubah memiliki kepribadian yang baik, selalu
mentapa ketika bertemuteman, mudah bergaul, dll
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lmandiri, percaya diri ketika
menghadapi suatu hal dan sudah tidak demam panggung ketika berbicara di depan
orang banyak
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif karena banyak peningkatan-peningkatan mental setelah mengikuti kegiatan
kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Nia Lestari


Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Sebuah wadah untuk orang yang menyukai pramuka
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Organisasi yang ada di STAIN Salatiga bagi peminat pramuka
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya saya punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia pemalu dan kurang percaya diri
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Lebih percaya diri dan kreatif
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada, bisa sebagai tempat minta tolong
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif karena bisa mengajak kita kreatif, berbaur dengan orang lain, menjadi orang
yang dapat diandalkan dan dapat diterapkan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Nur Cahyo


Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Sebuah organisasi untuk kepramukaan untuk bisa berlatih mandiri, melatih mental
dan gotong royong
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Unit kegiatan mahasiswa di STAIN Salatiga
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya banyak
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia kurang percaya diri
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sekarang dia lebih dewasa
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih dewasa lagi
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif karena lebih gotong royong
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Khusna
Progam Studi : Komisi Penyiaran Islam
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Sebuah organisasi dibidang kepemimpinan dan kedisiplinan
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Organisasi ang membidangi kepramukaan
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia belum terbentuk mentalnya
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sekarang dia sudah terbentuk mentalnya
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah mengikuti racana, dia sekarang lebih berani, percaya diri,
tanggungjawabnya terlihat dan lebih respect
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif karena dapat membentuk sikap pengendalian diri, tanggungjawab, disiplin
dan kekeluargaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Miftachul Azis


Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Sebuah organisasi yang melatih dasar-dasar pendidikan pribadi, sosial dll
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Salah satu organisasi kepramukaan yang banyak menyumbangkan ilmunya di
sekolah-sekolah
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya banyak
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu mentalnya belum terbentuk
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sekarang mentalnya lebih terbentuk
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sekarang mentalnya lebih terbentuk lagi seperti percaya diri dan berani berbicara
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif ketika dia memang suka kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Muftikhatul Karimah


Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Pramuka adalah kegitan ekstrakurikuler untuk meningkatkan kedisiplinan serta
melatih keberanian pada siswa
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana adalah organisasi kepramukaan tang berada di suatu kampus
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya banyak
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sebelum masuk racana dia sering menyendiri, malu-malu dan jarang bergabung
dengan teman
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
lebih pemberani
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sekarang dia sering bergabung, sering ngobrol bareng dan tentunya lebih pemberani
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif dan bisa dibuktikan pada teman saya
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum

Nama : Abdul Ckamim


Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester :8

1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?


Sebuah organisasi yang berpusat pada kepramukaan yang cenderung dengan
kedisiplinan dan kekreatifitasan yang dilengkapi dengan seragam sebagi identitasnya
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Organisasi kepramukaan yang fokus kegiatannya di STAN Salatiga yang memotori
dan mengorganisir kepramukaan di STAIN Salatiga
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya saya punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia cenderung kurang PD dan siap ketika dimintai bantuan
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Lebih percaya diri dan selalu siap ketika dimintai bantuan
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sekarang teman saya itu lebih pd dan siap ketika disuruh berhadapan dengn orang
lain seperti mengajar dan sebagainya
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada, karena dengan bekal diracana ketika nanti terjun di dunia pendidikan sudah
siap
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Jelas ada dan sangat ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, sangat bagus ketika bisa secara serius mengikutinya, bisa dilihat dari hasil
kegiatan yang dilakukan seperti bisa mengisi kegiatan dan percaya dirinya lebih
tinggi
Hasil wawancara dengan pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :

Nama : Palupiningsih
Jabatan : Ketua racana putri

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah organisasi yang bergerak dalam
bidang kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa.
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Adanya sebuah kebutuhan untuk membentuk sebuah organisasi gerakan pramuka
dan secara administratib juga mengharuskan.
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk menampung mahasiswa yang berminat di dunia kepramukaan
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
- Sebagai sarana belajar tambahan
- Sarana mencari pengalaman
- Memajukan dan mengenalkan STAIN Salatiga lewat kepramukaan
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Semakin berkembang, peminat semakin banyak dan progam kerja semakin baik
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Cukup baik, karena banyak yang bergabung di racana
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Iya, pembentukan mental dapat dilakukan dalam Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani berbicara dalam sebuah forum
- Pembentukan watak dan kepribadian
- Kepemimpinan
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam
pembentukan mental mahasiswa seperti :
- Latihan rutin
- Rapat koordinasi kegiatan
- Gladian pimpinan pandega
- Ujian SKU
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
kepramukaan efektif dalam pembentukan mental mahasiswa.
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Nama : Muhammad Anshori
Jabatan : Komandan Brigsus

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah suatu organisasi yang mewadahi
kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa STAIN Salatiga
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Adanya minat dari mahasiswa untuk terjun dalam kepramukaan
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk memberikan fasilitas bagi mahasiswa yang senang dengan kepramukaan
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
Bagi mahasiswa bisa menambah ilmu dan menyalurkan bakat minatnya. Bagi SYAIN
Salatiga sebagai ajang promosi kampus dan memberikan kontribusi akademik dan
nonakademik
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Perkembangan kualitasnya lumayan baik, keanggotaanya juga semakin baik
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Lumayan baik, bisa dilihat ketika penerimaan anggota baru
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, mental bisa terbentuk dari pengalaman ketika rapat-rapat dan agenda lain
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Bahwa dengan kepramukaan dapat melatih mental seseorang seperti mental
spiritual, emosional, percaya pada dirinya dan keberanian PD)
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan dalam racan antara lain :
- Latihan gabungan
- Problem solvingPendidikan dan latihan
- Kegiatan-kegiatan lainnya yang mendidik
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, karena dengan kepramukaan dapat melatih mental dalam keseharian
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Nama : Dra. Astuti Sakdiyah, Mpd


Jabatan : Pembina Putri Racana

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah sebuah lembaga yang berada di
bawah dalam bidang kepramukaan yang termasuk dalam unit kegiatan mahasiswa
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Ingin membentuk karakter pemuda melalui kegiatan kepramukaan yang berpedoman
pada PDK dan MK dan implementasi dari SESOSIV (spiritual, emosional, social,
kreasi dan inovasi)
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk membentuk karakter pemuda khususnya bagi anggota racana dan bagi
mahasiswa pada umumnya
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
Pada umumnya secara implisif sangat besar sekali manfaatnya. Seperti ketika ada
delegasi dari dinas yang diminta adalah anak pramuka, artinya karakter yang
ditanam dalam racana sudah diakui
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Perkembangan racana sudah bagus dalam arti kemampuan meningkatkan diri dan
semangat harus ditingkatkan lagi melalui lati, upacara, uji SKU dan SKK
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Sebenarnya belum banyak, tapi setelah ada kurikulum 2013 dapat mewarnai dan
mendongkrak kemampuan untuk bisa berpramuka. Selain itu dalam bidikmisipun
sekarang juga diprogamkan untuk KMD dan KML
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Sangat bisa, karena diracana memiliki progam kerja tentang pembentukan mental
seperti dalam brigsus, untuk bisa menjadi anngota brigsus hal utama yang harus
dimiliki adalah mental yang berani
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Karena dalam pramuka menggunakan sistem among dan tutwuri handayani maka
dapat membentuk mental-mental seperti :
- Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik
- berani berbicara dalam forum,
- percaya diri,
- Tanggung jawab
- dan mental spiritualnya
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan
mental mahasiswa seperti out bond manajemen, gladian pimpinan pandega, bakti
social, AMT dan kegiatan lainnya. Selain itu mental akan terbentuk ketika laporan
pertanggung jawaban, karena dalam melaporkan pertanggung jawaban kepada
Pembina dan STAIN Salatiga sangat diperlukan mental yang sangat besar
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Sangat efektif, karena di racana ada progam perlemahan wira karya setiap 2 tahun,
dalam kegiatan tersebut mental anggota racana dapat teruji dan dibuktikan. Ketika
kegiatan tersebut akan terlihat bagaimana asih, asah dan asuh dalam diri anggota
racana
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Nama : Dewi Ermawati
Jabatan : Pemangku Adat Putri Racana

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah organisasi kepramukaan di tingkat
perguruan tinggi bagi mahasiswa laki-laki maupun perempuan.
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Adanya ketertarikan dalam kepramukaan bagi mahasiswa
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk menumbuhkan dan melatih sikap, mental dan kepribadian
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
 Menambah pengalaman dalam bidang social
 Menambah ilmu tentang kepramukaan
 Memajukan dan mengenalkan STAIN Salatigalewat kepramukaan
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Baik, dan terus berkembang
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Sangat antusias, dibuktikan ketika penerimaan anggota baru racana mendapatkan
banyak anggota
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Iya, pembenyukan mental dapat dilakukan dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani memimpin sebuah forum
- Bisa percaya diri
- Berani berpendapat, bertanya dan menyanggah ketika diskusi
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam
pembentukan mental mahasiswa antara lain :
- Latihan rutin
- Latihan gabungan
- Bina SGT, Dll
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Sangat berperan, karena dalam racana individu dituntut untuk bisa melatih
mentalnya
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

Nama : Misbakhul Munir


Jabatan : Ketua racana putra

1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?


Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah suatu wadah bagi mahasiswa dalam
bidang kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa STAIN Salatiga
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Suatu kebutuhan untuk wadah bagi orang-orang ang suka kepramukaan
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk menampung orang-orang yang berminat dalam kepramukaan
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
Sangat besar, racana bermanfaat sebagai ladang untuk menempa diri, melatih
mental dalam masyarakat dan keranah apapun
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Semakin berkembang menyesuaikan perkembangan zaman dan kekinian
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Sangat antusias, bagi mahasiswa tarbiyah khususnya karena mereka sangat butuh
pengetahuan tentang kepramukaan terutama bagi pendidikan guru madrasah
ibtidaiyah (PGMI)
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, karena diracana dapat berlatih menempa fisik, mental dan spiritual
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani berbicara dalam forum
- Bisa percaya diri (PD)
- Tidak minder
- Mental spiritualnya
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan
mental mahasiswa seperti out bond, renungan, bakti social, safari racana, AMT dll.
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
efektif, karena racana dapat membantu dalam melatih mental
Wawancara dengan narasumber
Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan
Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan
Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan
Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial Di Masyarakat
Sanggar Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga Tempat Lokasi Penelitian
Temu Prestasi Sebagai Evaluasi Dalam Pendidikan
Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan Dalam Pendidikan
Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar
Safari Racana dan Out bond Sebagai Rekreasi (Pendidikan Yang Menyenangkan)

Anda mungkin juga menyukai