Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN LENGKAP
ANALISIS FARMASI
OLEH:
GOLONGAN Vl B
ANGKATAN 2017
A. Latar Belakang
disiplin ilmu kimia yang lain seperti kimia organik, kimia anorganik, kimia
fisika, dan biokimia. Kedua, kimia analisis dipakai secara luas dalam
(kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada
ruang tempat atom. Dalam suatu elemen atau molekul, serta identifikasi
mengetahui ada tidaknya suatu analis yang dituju dalam suatu sampel
(Gandjar,2007)
Pada praktikum ini kita juga dapat mengetahui berapa kadar asam
Pada praktikum ini kita juga dapat mengetahui berapa kadar asam
mengetahui kadar senyawa obat golongan asam pada sampel asam asam
metode titrimetri
metode spektrofotometri
C.Prinsip percobaan
dan spektofotometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
radikal fenolik dan radikal karboksil yang terikat pada inti benzena.
diperoleh ester fenil salisilat yang dikenal dengan nama salol, sedangkan
yang dikenal dengan aspirin. Salol dan aspirin banyak digunakan dalam
(Sumarjo, 2009).
1. Asam asetat
2. Asam borat
3. Asam salisilat
4. Asam karboksilat
5. Asam formiat
6. Asetosal
Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan umlah (kadar)
absolut atau relative dari suatu elemen atau spesies yang ada didalam
kandungan zat yang akan dianalisis. Salah satu cara untuk menentukan
mampu menunjukan titik akhir titrasi yang tepat. Titik akhir titrasi yang
tepat. Titk akhir titrasi asam-basa dapat ditentukan engan indikator asam-
(Harjanti, 2008).
diubah oleh reaksi asam-basa. Metil ingga merupakan senyawa azo yang
berbentuk Kristal berwarna kuning kemerahan, lebih larut dalam air panas
dan larut dalam alkohol. Metil jingga sering digunakan untuk menitrasi
asam mineral dan basa kuat, menentkan alkalinitas dan air tetapi tidak
larutan standar primer (John Kenkel, 2003). Titran atau titer adalah larutan
dan yang lain sebagai titrat. Titrat adalah larutan yang dititrasi untuk
analit. Analit adalah spesies (atom, unsur, ion, gugus, molekul) yang
2003).
Titik akhir titrasi adalah titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikan.
Dalam titrasi biasanya diambil sejumlah alikout tertentu yaitu bagian dri
umumnya titik ekuivalen lebih dulu dicapai lalu diteruskan dengan titik
akhir tirasi (TAT). Ketelitian dalam penentuan titik akhir titrasi sangat
Asidi dari kata acid (bahasa Inggris) yang berarti asam sedang
metri dari (bahasa Yunani) yang berarti ilmu, proses, atau seni mengukur.
basa meliputi titrasi asam kuat dengan basa kuat, asam kuat dengan
basa lemah, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan garam
dari asam lemah, dan basa kuat dengan garam dari basa lemah.
drastis.
2. Titrasi asam lemah dengan titrasi basa lemah dengan asam kuat
jelas dengan rentang pH yang sempit. Jenis indikator yang khas adalah
akhir titrasi :
atau basa organik lemah sehingga dalam larutan terionisasi dan bentuk
Warna A Warna B
Letak kesetimbangan bergantung pada pH lingkungan, dalam lingkungan
Indikator yang baik atau tepat apabila berubah warna tepat pada
saat titrant menjadi ekivalen dengan titrat selain itu perubahan warna
jelas. Untuk mendapatkan indikator yang baik maka harus dipilih indikator
titrasi tidak tepat sama dgn titik ekivalen (≤ 0,1%), disebabkan ada
kelebihan titran, indikator bereaksi dgn analit, atau indikator bereaksi dgn
titran, diatasi dgn titrasi larutan blanko. Larutan blanko larutan yg terdiri
atas semua pereaksi kecuali analit.Untuk mengetahui titik ekivalen secara
log [X-] atau –log [Ag+] atau E (volt) terhadap volum (W. Haryadi, 1990).
B. Prosedur analisis
1. Alkalimetri
2. Spektrofotometri
C. Uraian bahan
Rumus bangun :
Pemerian : Hablur putih, umumnya seperti jarum, atau
asam tajam
gliserol
Kegunaan : Reagen
Kegunaan : Pelarut
Rumus bangun :
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap,
dan eter P
Pemerian :-
Kegunaan : Reagen
6. Indicator PP ( FI III:675 )
agak pahit.
(95%)P
arloji, erlenmeyer, gelas kimia, gegep, hot plate, labu ukur, pipet tetes,
analitik.
(C20H14O24).
B. Cara Kerja
dalam Erlenmeyer
phenoftalein
- Dicatat volume titrasi yang dihasilkan hingga terjadi perubahan
warna.
- Diukur pH 5-6
100 ml
- Diukur pH 5-6
c) Pembuatan blanko
aguade.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
1. a. Alkalimetri
2. Spektofotometri
a. Sediaan
Sampel Absorbansi
Bedak Salisilat 4,03
b. Murni
B. Reaksi-reaksi
C. Perhitungan
1. Alkalimetri
Vt = 11 mL = 0,011 L
Penyelesaian =
g
N NaOH =
BM .Vt
0,15 g
=
0,011 x 204,29
= 0,067 N
0,25 g
= 1,2 x 60
15 g
= 1,2
= 12,5 g 12500 mg
Vt . N . BST
- % kadar = x 100 %
BS . FK
9,2594
= x 100
1250
= 0,74 %
2. Spektofotometri
Sampel absorbansi y2 x2 xy
1 ppm 0,034 1 0,0012 0,034
2 ppm 0,060 4 0,036 0,120
3 ppm 0,078 9 0,0060 0,234
4 ppm 0,1 16 0,01 0,400
5 ppm 0,15 25 0,0225 0,750
∑= 15 ∑= 0,422 ∑= 55 ∑= 0,0433 ∑= 1,538
Dik : y = 4,03
penyelesaian
( ∑ y ) . ( ∑ x 2 )− ( ∑ x y ) . ( ∑ x )
a.
n . ( ∑ x 2 )−¿ ¿
( 0,422 ) . ( 55 )− (1,538 ) . ( 15 )
=
5 . ( 55 )−¿ ¿
23,21−23,07
=
0275−225
0,14
=
50
= 0,0028
n . ( ∑ X y ) −( ∑ x ) . ( ∑ y )
b.
n . ( ∑ x 2 ) −¿ ¿
7,69−6,33
=
275−225
1,36
= = 0,0272
50
c. Nilai y
Y = a + b (x)
4,0272
X =
0,0272
= 148,06
d. % kadar sampel
C = 148,06
V =IL
Fp =5
Penyelesaian :
c . v . Fp
% kadar sampel = x 100%
Bs
148,06 .1 .5
= x 100%
200
= 350,15 %
3. Perkiraan titrasi
1ml x 200 mg
=
13,82 mg
= 14,5 ml
D. Kurva baku
Chart Title
6
5 5
4 4 Linear ()
3 3 Linear ()
2 2
1 1
Slope : 0,0272
R : 0,9579
BAB V
PEMBAHASAN
senyawa yang bersifat asam. Karena senyawa bersifat asam maka titran
yang digunakan adalah adalah baku basa yaitu NaOH. NaOH merupakan
basa kuat yang mana dalam larutan akan terion menjadi ion Na + dan OH-
benzoat, asam sulfamat, KH-iodat, dan asam sulfosalisilat. Dan yang akan
kemurniannya yang sangat tinggi yakni 99,95% -100% dan sifatnya yang
stabil. Adapun reaksi yang terjadi saat pebakuan NaOH dengan KH-
flatalat yaitu :
Pada reaksi ini pelarut yang digunakan adalah air yang bebas CO 2 .
titran menjadi tidak murni lagi atau yang distandarisasi bukan lagi NaOH
asam dalam larutan akan meningkat dan butuh lebih banyak titran untuk
titrasi. Warna yang terjadi perubahannya sangat jelas yakni dari tidak
yang suasanya asam atau titrasi belum dimulai, sedang dimulai, sebelum
Dengan reaksi :
salisilat dan bedak salisilat. Untuk sampel murni asam salisilat digunakan
dapat larut dengan air. Etanol yang digunakan adalah etanol netral karena
dari asam salisilat dan berakibat pada kadarnya yang tidak sesuai. Cara
persentase kadar dari sampel persentase kadar dari asam salisilat adalah
mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari 101,0%. Ketidak
(walfare,2006)
bukan sampel.
membantu kelarutan dari asam salisilat karena asam salisilat sukar larut
dalam air dan mudah larut dalam etanol (FI IV, 51). Selanjutnya larutan
stok 100 ppm diencerkan dalam 1,2,3,4,5 ppm, tujuannya yaitu untuk
salisilat murni sebesar 154,12%. Hal ini tidak sesuai (Farmakope Edisi V
hal 163 ) asam salisilat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak
adanya serapan yang larut, serapan oleh kuvet, dan kesalahan fotometrik
tinggi.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
David Harvey. 2000. Modern Analytical Chemistry. Toronto: John Wiley &
Sons.
1. Indikator PP
Komposisi : KI 10g
Aquadest 100ml
Cara pembuatan : ditimbang KI sebanyak 10 g campurkan kedalam
beker gelas, dilarutkan dengan aquadest secukupnya. Dicukupkan
volume hingga 100ml, dipindahkan dalam botol coklat.
2. NaOH
Komposisi: NaOH murni 10g
Aquadest 500ml
Cara pembuatan : larutan NaOH kedalam sejumlah aquadest
kemudian encerkan sampai volume larutan menjadi 500ml, lalu
smpan dalam botol plastik tertutup rapat.
3. Hcl
Komposisi: Hcl 32%
Aquadest 100ml
Cara pembuatan : dihitung volume Hcl yang akan diambil dengan
rumus pengenceran dimasukan dalam labu ukur 100ml, lalu
ditambah hingga tanda batas, homogenkan.
4. KbrO3
Komposisi: kBrO3 2,794g
Aquadest 1000ml
Cara pembuatan : timbang kBrO3 2,794g kemudian dilarutkan
dengan aquadest sebanyak 100ml dalam botol coklat.
5. Na2S2O3
Komposisi: Na2S2O3 24,8g
Aquadest 1000ml
Faram natrium bikarbonat 0,2g
Cara pembuatan : ditimbang 24,8g Na2S2O3 , masukan kedalam
gelas piala 250ml, larutkan dengan aquadest 200ml dan tabahkan
0,2g (sebagai pengawet natrim karbonat) setelah larut masukan
dalam labu alas 1000ml, tambahkan aquadest sampai tanda batas
pada labu, pindahkan kedalam botol, beri label.