DALAM ARSITEKTUR
DISUSUN OLEH:
Athifa sekarini
Fadia
1707114322
Sally marlia
1707111362
Nada Rizqi Amalia
1707123211
Nadhifa Meidwivita
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab II PEMBAHASAN............................................................................... 5
2.1 Teori-teori dalam arsitektur...........................................................5
2.2 Teori yang berpengaruh dalam pergerakan Arsitektur..................6
2.3 Nilai Estetika didalam Arsitektur..................................................9
2.4 Hasil studi kasus tentang fungsi dan desain pada bangunan di
pekanbaru.....................................................................................11
Bab III PENUTUP........................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1. 2 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar arsitektur
2. Agar mahasiswa arsitektur mampu memahami tentang teori-teori didala.
3. Agar mahasiswa arsitektur mampu memahami tentang teori pergerakan didalam arsitektur.
4. Agar mahasiswa mampu mengerti nilai sebuah estetika didalam arsitektur.
5. Untuk memperdalam pemahaman mengenai fungsi dan estetika dalam arsitektur melalui studi
kasus.
1. 3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja teori-teori didalam arsitektur?
2. Apa saja teori yang membawa pergerakan didalam arsitektur?
3. Bagaimana nilai dari sebuah estetika didalam arsitektur?
4. Seperti apa penerapan terhadap fungsi dan nilai estetika arsitektur pada bangunan yang terdapat
di kota Pekanbaru.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Arsitektur, dalam hal ini dipahami sebagai pengandaian teori-teori yang tersusun
sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan.Teori Arsitektur
menurut para ahli :
James Steele
Suistainable Architecture adalah Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke
kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.
Simond (1983)
Lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh
seluruh indera manusia. Dalam suatu lanskap karakter harus menyatu secara harmonis dan
alami untuk memperkuat karakter lanskap tersebut. Lanskap berdasarkan Simonds (1983)
merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh
seluruh indera manusia, dimana suatu lanskap dikatakan alami jika area atau kawasan tersebut
memiliki keharmonisan dan kesatuan antar elemen-elemen pembentuk lanskap sehingga
indera manusia memegang peranan yang penting dalam merasakan suatu lanskap. Simonds
(1983) membedakan elemen lanskap menjadi elemen utama dan penunjang. Elemen utama
adalah elemen lanskap yang besar dan umumnya sulit untuk diubah seperti, gunung, sungai,
lembah, hutan belantara, kekuatan alam, laut dan danau. Elemen penunjang adalah elemen
yang relatif kecil dan umumnya mudah diubah seperti, bukit, anak sungai dan alirannya.
Renzo Piano
Konsep green building adalah salah satu respon sebagai respon desain arsitektur berwawasan
lingkungan yang dipelopori oleh Renzo Piano,
"Ketika gaya dipaksa untuk menjadi merek dagang, tanda tangan, karakteristik pribadi, maka
itu juga menjadi sangkar. Upaya untuk dapat dikenali dengan biaya apapun, untuk menaruh
tanda pada hal-hal, membunuh para arsitek dan kebebasan nya untuk berkembang. Tanda
pengakuan terletak pada penerimaan dari tantangan. Dan kemudian, ya, itu tidak menjadi
diidentifikasi, tetapi dengan metode, bukan dengan merek dagang "
2. Teori tentang Arsitektur, teori ini berusaha menyusun defenisi dan deskripsi medan
pengetahuan yang berada dalam lingkup yang disebut “arsitektur”. Sasarannya adalah
menjelaskan kedudukan arsitektur dalam taksonomi ilmu pengetahuan yang berlaku pada
periode yang bersangkutan. Contoh yang paling terkenal adalah teori arsitektur yang
dikemukakan Vitruvius berikut segala modifikasi dan tiruannya. Teori-teori yang berkaitan
dengan arsitektur dikemukakan untuk memperlihatkan kelemahan, ketergantungan atau
kelebihan arsitektur terhadap bidang ilmu pengetahuan lainnya. Teori-teori dari jenis ini dulu
mendominasi sehingga memperumit pemahaman tentang apa yang dimaksud teori
arsitektur. Sebagai contoh, teori bahasa arsitektur, fenomenologi arsitektur, pendekatan
sistem dan seterusnya. Padahal tiap teori jenis ini dapat dilacak ke sumber ilmu pengetahuan
masing-masing yang mungkin berada di luar arsitektur itu sendiri.
3. Teori Perencanaan dan perancangan Arsitektur, yaitu teori yang secara aplikatif membantu
didalam proses dan pelaksanaan perancangan. Contoh ; teori pengolahan bentuk dan ruang.
Teori memiliki ruang lingkup permasalahan, berdasarkan subjek permasalahannya teori dalam
arsitektur terbagi menjadi tiga jenis teori yaitu:
1. Teori preskriptif menawarkan penjelasan baru mengenai masalah khusus yang berfungsi
untuk menentukan norma baru yang digunakan sebagai pedoman dalam praktek. Jadi ini
menaikan standart metode desain.
2. Teori proskritif yang menawarkan keadaan standart apa yang dihindarkan dalam
desain. Urbanisme dalam sudut pandang proskriptif didefinisikan tidak secara negatif tetapi
lebih kepada pemecahan atau pembelajaran untuk mengatasi hal tersebut, contohnya dengan
menentukan zona fungsional. Seperti kode perencanaan kota untuk Seaside, Florida oleh
Andreas Duany dan Elizabeth Plater – Zyberk.
3. Teori kritis menilai perkembangan dunia arsitektur dan hubungannya dengan masyarakat.
Jenis tulisan yang berpolemik ini sering memiliki orientasi politik atau etika yang dinyatakan
untuk mendorong perubahan. Teori kritis secara ideologi didasarkan pada marxisme atau
feminisme.Contoh yang bagus dari teori kritis adalah Critical Regionalism karya arsitek
Kenneth Frampton yang mengusulkan ketahanan terhadap homogenisasi lingkungan visual
melalui tradisi bangunan lokal. Teori kritis bersifat spekulatif, mengandung pertanyaan dan
terkadang utopia.
A. Teori Metabolisme
Gerakan dan teori metabolisme erat kaitannya dengan sejarah kelabu yang dialami Jepang
setelah mengalami bom atom. Kisho Kurokawa yang lahir di Nagoya melihat Jepang laksana
pemandangan bumi hangus setelah perang dunia tersebut. Kurokawa teringat buku-buku
karya arsitektur klasik Yunani dan Romawi karangan John Ruskin dan William Morris tentang
bagaimana sebuah entitas kota dalam arsitektur yang tidak pernah hilang, tetap abadi
kualitasnya meskipun telah hancur.
Gerakan metabolisme berawal dari sebuah konfrensi desain dunia dengan deklarasi
pertamanya, Metabolism 1960 – A Proposal for a New Urbanism. Orang-orang yang
berkolaborasi dalam buku tersebut terdiri dari arsitek Kiyonori Kikutake, Fumihiko Maki,
Masato Otaka, Kishore Kurokawa dan desainer grafis Kiyoshi Awazu.Kata Kunci deklarasi
yang dicetuskan berbunyi : “Kami memandang masyarakat manusia sebagai sebuah proses
vital , pembangunan yang berkelanjutan dari atom ke Nebula.”
Alasan mengapa mereka mengambil kata-kata biologi “metabolisme”, karena mereka
percaya bahwa desain dan teknologi harus menunjukkan vitalitas manusia. Mereka tidak
percayabahwa indikasi metabolisme hanya dapat diterima oleh alam, oleh proses sejarah.
Pertama – melalui penghargaan pada tradisi sejarah. Contohnya metode arsitektur jepang
yang
disebut Sukiya, yaitu memberikan makna baru untuk bangunan tua dengan memberi material
baru.
Kedua – menempatkan kehidupan kontemporer mereka sebagai sebuah konteks sejarah dan
menydanangkannya sebuah makna baru.
Ketiga – menempatkan kebudayaan atau bahkan hasil manipulasi hal-hal yang aneh dan
lucu
dalam simbol sejarah mereka sebagai sebuah bentuk ekspresi.Karya terakhir Kurokawa yang
bernuansa simbiosis misalnya adalah Kualalumpur International Airport (KLIA). KLIA
adalah sebuah kombinasi flexibilitas sistem modular sebagai persyaratan sentral dalam
programnya. Desain longspan perpaduan cangkang, kabel dan tenda yang mulus. Andaikan
sebuah kelambu raksasa yang ditusuk ratusan tiang yang berderet rapi karena jarak modular.
Selain itu ada juga konsep kota simbiosis. Eco-Media City merupakan gagasan besar .
Kurokawa yang mengkolaborasi ekologi dan teknologi dalam konteks simbiosis di jaman
cyberspace. Eco-Media City merupakan proses pemindahan ibu kota pemerintahan pusat
Malaysia ke lingkungan baru dalam rancangan yang mutakhir. Sebagai calon ibukota negara
Putrajaya terhubung dengan Cyberjaya sebuah kota penelitian teknologi tinggi (high-
technology research city). Luasan yang dicakup wilayah ini meliputi jalur 15 x 50 kilometer,
jadi istilahnya 'Multimedia Super Corridor'. Kawasan ini merupakan sebuah kota Linear, kota
memanjang yang potensial, luasannya lebih besar dari pulau Singapore. Oleh karena proyek-
proyek ini banyak dipengaruhi oleh masih adanya teori sebelumnya, maka perkembangan
citranya hanya berakhir begitu saja – hanya menjadi sebuah citra. Para Simbiosists
menghilang terlalu cepat, mereka membawa sendiri garis pemahaman mereka dan
meninggalkan banyak ide-ide menjanjikan yang belum terbangun.
1. Pengaturan ( Arrangement )
Yaitu menempatkan objek sesuai pada tempatnya dan menghasilkan efek keindahan ,
dinyatakan dengan refleksi dan khayalan
2. Eurythmy
Yaitu kecantikan den kebugaran
Namun melihat berbagai dimensi yang mempengaruhi bagaimana seorang manusia
mengapresiasi keindahan, estetika hanyalah sebuah media untuk mencoba menjelaskan apa
yang disebut indah, namun tidak pernah bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dalam
benak seseorang berkaitan dengan sensasi keindahan. Dalam teori tentang estetika, dicoba
dijelaskan berbagai sisi yang ‘tersentuh’ oleh keindahan sebuah obyek.
Keindahan memang subyektif, dalam diri setiap orang, pendapat tentang nilai estetika sebuah
bangunan dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain;
subyektifitas diri sendiri. Sensasi hanya dimungkinkan bila fungsi biologis tubuh kita yang
berkaitan dengan fungsi sensasi dan persepsi dalam keadaan normal; misalnya mata bisa
melihat, hidung bisa mencium, pikiran dalam keadaan normal/perseptif. Mampukah suatu
obyek menggairahkan ‘limbic’ dalam otak kita sehingga merasa adanya kenikmatan saat
berkontak dengan sebuah obyek arsitektural. Kenikmatan yang didapatkan itu menjadikan
otak kita mengatakan sesuatu itu ‘indah’.
Pengaruh dari lingkungan atau masyarakat tentang apa yang disebut indah. Antara lain:
pendidikan, apa yang ditanamkan dunia edukasi tentang keindahan, mungkin merupakan
suatu pandangan yang ditekankan terus-menerus dan boleh jadi mengakar pada diri kita, serta
metode untuk mengapresiasi suatu obyek juga merupakan suatu metode yang ditekankan
secara terus-menerus.
opini yang berkembang di masyarakat. Kebanyakan melalui media, estetika diperkenalkan
sebagai konsensus dalam skala tertentu, apakah regional, kolonial, dan disebarluaskan dengan
berbagai cara. Terkadang estetika yang diperkenalkan dimaksudkan untuk mendukung sebuah
industri terkait tren arsitektur, seperti industri perumahan. Estetika yang merupakan ideal
suatu teritorial berbasis tradisi juga dapat memberi pengaruh teramat besar.pilihan yang
diberikan oleh situasi, hanya pilihan yang memungkinkan akan dipilih digunakan dalam
rancangan
Prinsip Estetika
Azas atau prinsip estetik sering disebut pula prinsip disain dalam proses mencipta karya.
Karena selain unsur seni rupa juga ada unsur estetik, yaitu azas atau prinsip untuk mengubah
atau merencana dalam proses mencipta nilai-nilai estetik dengan penerapan unsur-unsur
senirupa.Adapun rumusannya adalah:
1 Kesatuan (Unity)
dalam berkarya prinsip utama yang harus dipenuhi ialah prinsip kesatuan, untuk itu dalam
merancang secara sempurna perlu dipikirkan keutuhan dan kesatuan antara semua unsur
senirupa disamping keutuhan antara unsur seni dan gagasan (idea) sebagai landasan mencipta.
2 Keseimbangan (Balance)
keseimbangan merupakan prinsip dan penciptaan karya untuk menjamin tampilnya nilai-nilai
keselarasan dan keserasian yang mendukung prinsip kesatuan dengan menggunakan unsur-
unsur seni. Karena fungsinya yang menampilkan nilai-nilai keserasian dan keselarasan maka
prinsip ini juga sering disebut prinsip harmoni.
3 Irama (Rhythm)
dalam penciptaan karya seni untuk menekankan keseimbangan yang mendukung gerak
(movement) atau arah (direction) dengan menggunakan unsur-unsur seni. Irama dapat
dihayati secara visual atau auditif jika ada gerak seperti yang dapat kita hayati pula di alam,
misalnya irama dari gelombang laut, gerakkan gumpalan awan.
4 Proporsi
Adalah prinsip dalam penciptaan karya untuk menekankan hubungan satu bagian dengan
bagian lain dalam usaha memperoleh kesatuan melalui penggunaan unsur-unsur seni.
5 Aksentuasi/Dominasi (Emphasis)
Merupakan prinsip dalam penciptaan karya yang mengikat unsur-unsur seni dalam kesatuan.
Prinsip aksentuasi menampilkan pusat perhatian dari seluruh kesatuan karya.
2. 4 Hasil studi kasus tentang fungsi dan desain pada bangunan di pekanbaru
A. Botanic cafe and resto
Botanic cafe anda resto terdapat di jalan Arifin Ahmad, pekanbaru. Bangunan ini menganut
konsep ide cita-cita. Jadi bangunan ini didesain berdasarkan ide cita-cita dari sang pemilik
cafe. Hal ini ditandai dengan bentuk bangunan yang mengusung tema penghijauan. Dari
desain eksterior tampak bahwa telah digambarkan suatu tema tentang Botanic (pertanian)
yang ditandai dengan pengijauan oleh tanaman-tanaman didepannya. Dan didinding bagian
luar cafe ditutupi oleh rumput sintesis yang melintang secara horizontal. Selain dibagian
eksterior, dibagian interior juga menggambarkan suatu perwujudan dari tema botanic di setiap
dinding cafe diletakkan poster, lukisan, dan tumbuhan sintetis, selain itu didalam cafe ini juga
terdapat tiang yang di bentuk seolah-seolah menyerupai batang tanaman perdu. Lampu
didalam cafe ini juga didesain seperti berasal dari panci bekas dan dihubungkan oleh pipa-
pipa. Menurut fungsi bangunan ini digunakan sebagai restoran yang ramah lingkungan, dan
menimbulkan rasa kedamaian dan keteduhan untuk dijadikan tepat berkumpul.
B. KFC
bangunan KFC yang kami jadikan studi literatur merupakan gedung kfc cabang jalan
Soekarno-Hatta, pekanbaru. Bangunan ini menganut konsep modern arsitektur minimalis.
Desain yang menganut konsep arsitektur modern minimalis biasanya lebih menekankan
kepada orientasi fungsi dan bentukan yang sederhana. Bangunan kfc ini terdiri dari susunan
balok yang mrlambangkan sebuah kesederhanaan dan kepraktisan. Desainnya yang minimalis
ini akan membuat pelanggan merasa menyaman berada didalamnya karena desain minimalis
menggambarkan kehidupan manusia yang praktis dan sederhana serta terlihat bersih dan
mewah. Selain itu desain bangunan yang minimalis juga mampu membangun suasana yang
menonjol dari lingkungan terhadap bangunan tersebut. Penggunanaan beberapa raut yang
berulang sebagai aksen tambahan dan menggunakan warna yang mencolok menjadikan titik
pusat perhatian pada desain minimalis tersebut. Penggunaan warna coklat juga dapat
mengurangi tingkat stres pengunjung dan menambah nafsu makan pengunjung. Selain bagian
eksterior bagian interior bangunan ini juga menggunakan konsep modern minimalis dimana
penataan digunakan dengan memanfaatkan ruang semaksimal mungkin, bahkan pada lorong
yang biasa terkesan gelap juga ditambahkan poster-poster yang menghilangkan dari efek
lorong yang terkesan menyeramkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebelum melaksanakan studi kasus pada suatu bangungan hendaknya memahami terlebih dahulu
tentang arsitektur dan estetika didalamnya ,Teori Arsitektur merupakan pengandaian teori-teori
yang tersusun sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan,
Berdasarkan paradigma teori arsitektur terbagi menjadi beberapa jenis teori antara lain teori
perancangan dan pelaksanaan arsitektur, teori tentang arsitektur, dan teori arsitektur. Selain itu
penting mengetahui nilai estetika dalam suatu bangunan, Nilai estetika adalah nilai-nilai
menyenangkan mata dan pikiran yang berupa nilai bentuk dan ekspresi, Estetika dalam arsitektur
memiliki banyak sangkut paut dengan segala yang visual seperti permukaan, volume, massa,
elemen garis, dan sebagainya, termasuk berbagai order harmoni, seperti komposisi, proporsi,
keseimbangan, dan seterusnya.oleh sebab itu setiap bangunan pasti memiliki nilai estetika yang
berbeda-beda.