Anda di halaman 1dari 25

BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN

Berdasarkan hasil pengkajian di ruang ICVU RSUD Dr. Doris Sylvanus


Palangka Raya pada hari Senin, tanggal 16 Desember 2019 pukul 09.00 Wib
Sore didapatkan hasil :

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama Tn. G, umur 56 tahun, jenis kelamin laki-laki , suku/bangsa
dayak/Indonesia, agama kristen , pekerjaan PNS , pendidikan lulusan S1,
status perkawinan menikah, alamat Tumbang Samba, tanggal masuk
rumah sakit 15 Desember 2019 dengan diagnosa medis STEMI.
B. RIWAYAT KESEHATAN /PERAWATAN
1. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri dada
P : Pasien mengatakn nyeri dada tembus ke belakang Q : Nyeri terasa
di seperti tusuk-tusuk R : Nyeri dada S : Skala nyeri 6 T : Nyeri
selama 10-15 menit , nyeri hilang timbul.
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada tanggal 15 Desember 2019 pasien diantar keluarga menggunakan
mobil ke RSUD Dr. Doris sylvanus Palangka Raya karena pada saat
dirumah pasien mendadak terjatuh dan tersungkur pada saat di dapur
setelah keluar buang air kecil dari Wc, pasien sempat ke Pukesmas
Tumbang Samba dan ke rumah sakit Betang Pambelum Palangka
Raya lalu pasien di rujuk ke Rumah Sakit RSUD Dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya karena tidak ada dokter jantung. Lalu pasien di ke
RSUD Dr. Doris Sylvanus P. Raya pasien sempat masuk IGD di IGD
pasien mendapatkan terapi Infus NaCl 0,9 % 20 Tpm di tangan
sebelah kiri, injeksi lovenox , injeksi furosemid, obat oral asipilet,
brilita, dan terpasang oksigen nasal kanul 4Lx/menit, malamnya
pasien di antar ke ruang ICVU untuk mendapatkan penangan yang
lebih lanjut.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Pasien mengatakan tidak pernah masuk rumah sakit dan tidak pernah
melakukanoperasi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan salah satu dari keluarga ada yang terkena penyakit
yang sama

GENOGRAM KELUARGA :

Keterangan:
: Meninggal
: Laki-Laki
: Perempuan
..... : Tinggal Serumah
: Pasien
C. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Pasien tampak lemah dengan kesadaran compos mentis tepasang infus
NacL 0,9 % di tangan sebelah kiri, terpasang oksigen nasal kanul
4Lx/menit, terpasang kateter dan terpasang syringe pamp NTG 0,5 mg
5,25 cc 2 Ampul ditangan sebelah kiri posisi tidur terlentang
ditempat tidur dan pasien tampak cukup rapi.
2. Status Mental :
Tingkat kesadaran pasien compos mentis, ekspresi wajah pasien
tampak meringis menahan nyeri dada , bentuk badan klien sedang,
cara berbaring /bergerak terlentang atau terbaring, cara berbicara
pasien baik/jelas dapat merespon dengan baik pada saat ditanya,
suasana hati pasien baik, penampilan pasien cukup rapi, fungsi
kognitif pasien orientasi waktu pasien dapat menbedakan pagi, siang,
malam, orientasi orang yaitu pasien dapat membedakan keluarga
dengan perawat atau tenaga kesehatan lainnya, orientasi tempat yaitu
pasien mengetahui bahwa dirinya berada dirumah sakit, klien tidak
berhalusinasi , proses berfikir pasien baik, insight pasien baik,
mekanisme pertahanan diri pasien adaptif.
3. Tanda-tanda Vital :
Suhu /Tubuh : 36,5 ºC (Axilla), Nadi/HR :85x/menit , Pernafasan/RR :
24 x/Menit .Tekanan Darah /BP: 110/75 mmHg
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Bentuk dada pasien simetris , pasien merokok 10 batang/hari , pasien
tidak batuk , tidak ada sianosis, ada nyeri dada, pasien sesak nafas,
saat inspirasi dan beraktivitas type pernapasan perut , irama
pernafasan tidak teratur , suara napas vesikuler , dan tidak ada suara
nafas tambahan.
Masalah keperawatan : Pola napas tidak efektif
` 5. CARDIOVASCULER (BLEEDING)
Ada nyeri dada, Capillary refill kurang dari 2 detik , vena jugularis
tidak meningkat , suara jantung normal lup dup S1 S2 , tidak ada
kelainan.
Keluhan lainnya :
Pasien mengeluh nyeri dada tembus ke belakang
Masalah Keperawatan : Nyeri Akut
6. PERSYARAFAN (BRAIN)
Nilai GCS Eye 4 ( pasien dapat membuka mata spontan ) verbal 5
( pasien dapat berbicara ), Motorik 6 (pasien dapat mengikuti perintah
pada saat pemeriksaan) dan total nilai GCS :15 jadi kesadaran pasien
compos menthis, pupil isokor, reflex cahaya kiri dan kanan positif ,
tidak ada vertigo, tidak ada gelisah ,tidak ada aphasia, dan tidak ada
kesemutan, nyeri lokasi pasien mengtakan pusing.
Uji Syaraf Kranial
Nervus kranial I (olfaktonus) pasien dapat mencium bau-bauan, nevur
kranial I (optikus) pasien dapat melihat orang disekitarnya, nervus
kranial III (okulemotarius) pergerakan pupil baik ketika di beri sedikit
rangsangan, nervus IV (troklearis pergerakan bola baik, nervua V
(trigeminal) reaksi mata ketika disentuh, nervus kranial VI (abdusen)
pergerakan bola mata ke arah lanteral, nervus VII (fasialis) pasien
dapat mengerakkan kaki, nervus kranial VIII (vestibulokoklear)
pasien dapat mendengar bisikan , nervus kranial IX (glasofarigeal)
pasien dapat menelan ludah, nervus kranial X (vajus) pasien dapat
menggunyah makanan, nevus kranial XI (asesoris) pasien dapat
menggerakan bahu dan nervus XII (hipoglusus) pasien dapat
menjulurkan lidah.
1. Uji Koordinasi
Ekstriminitas atas jari ke jari positif , jari kehidung positif ,
ekstriminitas bawah tumit jempol kekaki positif.
2. Uji Kestabilan Tubuh
Refleks positif , bisep kanan dan kiri positif ,uji sensasi baik
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
7. ELIMINASI URI (BLADDER) :
Produksi urine 1500 ml selama dinas 7 jam ,warna kuning pekat , bau
khas amoniak, kateter, tidak ada masalah/lancar.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
8. ELIMINASI ALVI (BOWEL) :
Mulut dan faring, bibir lembab, gigi lengkap , gusi lembab merah
mudah, lidah tidak ada lesi, mukosa lembab, tonsil tidak ada
inflamasi, konsistensi tidak ada BAB selama 3 hari.
Masalah Keperawatan : Konstipasi
9. TULANG - OTOT – INTEGUMEN (BONE) :
Kemampuan pergerakan sendi bebas ,tidak ada paralise, tidak ada
hemiparesis, tidak ada krepitas, tidak ada bengkak, tidak ada
flasiditas, tidak ada spastistitas, ukuran otot simetris, kekuatan otot
ekstrimitas atas 5 5 ekstrimitas bawah tidak ada lokasi
5 5
perlukaan ,tulang belakang normal.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10. KULIT-KULIT RAMBUT :
Riwayat alergi , pasien tidak ada alergi obat, pasien tidak ada alergi
makanan , pasien tidak ada alergi lainnya, suhu kulit hangat ,warna
kulit normal , turgor baik, tekstur halus , tidak ada lesi , tekstur rambut
agak kasar dan sudah beruban , distribusi rambut merata ,bentuk kuku
simetris.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. SISTEM PENGINDERAAN :
1. Mata/penglihatan
Fungsi penglihatan pasien mengatakan mata kanan pasien mulai
kabur, gerakan bola mata normal , selera normal/putih,
konjungtiva pucat , dan tidak menggunakan alat bantu
2. Telinga /Pendengaran
Telinga / pendengaran baik , fungsi pendengaran baik
3. Hidung / Penciuman
Bentuk hidung simetris , tidak ada lesi , tidak ada nyeri tekan
Masalah keperawatan : Tidak Ada
12. LEHER DAN KELENJAR LIMFE
Tidak ada massa, tidak ada jaringan parut, kelejar limfe tidak teraba,
kelenjar tyroid tidak teraba, mobilitas leher bebas.
Masalah Keperawatan :Tidak Ada
13. SISTEM REPRODUKSI
1. Reproduksi Pria : Tidak dikaji pasien menolak
2. Reproduksi Wanita : Tidak dikaji
D. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Persepsi terhadap kesehatan dan penyakit
Pasien mengatakan saya ingin cepat sembuh , sehat itu penting , dimana
saya dapat beraktivitas secara mandiri , sementara jika saya sakit , saya
tidak bisa beraktivitas secara mandiri
2. Nutrisi dan Metabolisme
Tinggi badan 165 cm, berat badan sekarang 70 kg ,berat badan sebelum
sakit 70 kg, diet biasa , tidak ada diet khusus rendah lemak , tidak ada
kesukaran menelan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

Pola Makan Sehari- Sesudah Sakit Sebelum Sakit


hari
Frekuensi/hari 3x sehari 3 x sehari
Porsi 1 porsi 1 porsi
Nafsu makan Baik Baik
Jenis Makanan Nasi, Sayur, Lauk Nasi, Sayur, Lauk
Jenis Minuman Air putih Air putih
Jumlah minuman/cc/24 1000 cc 1500 cc
jam
Kebiasaan makan Pagi, sore, malam Pagi, sore, malam
Keluhan/masalah Tidak Ada Tidak Ada
Masalah Keperawatan
Tidak ada
3. Pola istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidur 8 jam sehari, 1 jam tidur siang dan malam 7
jam.
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah
4. Kognitif :
Pasien mengatakan tau tentang penyakit yang dialaminya sekarang
Masalah Keperawatan
Tidak Ada
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran )
Gambaran diri pasien berada dirumah sakit, ideal diri pasien ingin
cepat pulang dan sembuh , identitas diri pasien adalah bapak rumah
tangga sudah mempunyai anak , harga diri pasien sangat diperhatikan
keluarganya dan peran sebagai istri.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada
6. Aktivitas Sehari-hari
Sebelum sakit pasien bekerja ke kantor, pada saat sakit pasien hanya
terbaring di tempat tidur dan tidak bisa melakukan aktivitas karena
badannya lemah, pasien juga tidak diijinkan berjalan ke wc karena bisa
sesak napas.
Masalah Keperawatan
Intoleransi Aktivitas
7. Koping –Toleransi terhadap Stress
Klien berbagi masalah dengan keluarga, dan klien sangat terbuka
dengan keluarga dan bisa memahami kondisinya.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada
8. Nilai-Pola Keyakinan
Klien hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada
E. SOSIAL - SPIRITUAL
Kemampuan berkomunikasi pasien mampu berkomunikasi dengan baik,
bahasa yang digunakan sehari-hari bahasa dayak, hubungan klien
dengan keluarga baik tidak ada masalah , hubungan dengan teman atau
petugas kesehatan atau orang lain baik, klien dapat berkomunikasi
dengan baik dengan orang orang sekitar , orang berarti atau terdekat dari
pasien yaitu suami dan keluarga, kebiasaan menggunakan waktu luang
saat sakit pasien hanya berbaring ditempat tidur, dan kegiatan beribadah
sebelum sakit pasien beribadah di mesjid , saat sakit pasien hanya bisa
berbaring ditempat tidur.

F. DATA PENUNJANG (RADIOLOGIS, LABORATO RIUM,


PENUNJANG LAINNYA)
Hasil Laboratorium Tanggal 16 Desember 2019

Hasil pemeriksaan Analisis Gas Darah Nilai Normal


PH = HCO3 = pH 7,38 -7,42
pCO2 = HCO3std = pC) 238-42
pO2 = TCO2 = pO2 80-100
Na = Beecf = HCO3 22-26
K = BE (B) = BE -2 s/d +2
Ca = SO2 = SO2 95-97
Hct =

Hasil laboratorium 16 Desember 2019


No Prameter Hasil Satuan Nilai Normal
1 Gula Sewaktu 150 mg/dL <200
2 Ureum 36 mg/dL 21-53
3 creatinin 1,52 mg/dL 0,7-1,5

Hasil radiologi 15 Desember 2019


Thorax : R A P

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
1 Inj. Antrain 1A IV Untuk mengurangi nyeri dan demam
2 Inj.Furosemid 2 x1 g IV Untuk membuang cairan
3 Inj. Lovenox 2x0,6 IV Untuk mengobati pembekuan darah
4 Asipilet 80 mg 0-1-0 Oral Untuk mengatasi
trombosis/antitrombosit mencegah
terjadinya serangan jantung
5 Atorvastatin 20 mg Oral Untuk menurunkan kolestrol
6 Pct (extra) 3x1 Oral Untuk menurunkan panas

Palangka Raya, 20 Desember 2019


Mahasiswa

( Lafa Nolla )

ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF
KEMUNGKINAN
DAN DATA MASALAH
PENYEBAB
OBYEKTIF
DS : Pasien mengtakan Metabolisme anaerob Nyeri akut

nyeri dada
As. Laktat
P : Pasien mengatakn ↓
Menyentuh ujung sarap
nyeri dada tembus ke

belakang Nyeri dada
Q : Nyeri terasa di
seperti tusuk-tusuk
R : Nyeri dada
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri selama 10-15
menit , nyeri hilang
timbul.

DO : - Pasien tampak
meringis
- memegang dada
pada saat nyeri
muncul
- posisi terbaring
- Tampak lemah
TTV
TD : 110/75mmHg
S : 36,5 ºC
N : 85 x/menit
RR : 24 x/menit
Spo2 : 99 %
DS : Pasien mengatakan
aliran darah ke paru Pola Napas Tidak
masih sesak napas terganggu Efektif
DS : - Pasien tampak
Suplai o2 tidak seimbang
terbaring lemah dengan kebutuhan
- Pasien tampak
bernapas dengan Meningkatnya kebutuhan
o2
otot bantu
- Terpasang oksigen
Tapkineu
nasal kanul
4Lx/menit
- irama napas tidak
teratur
TTV
TD : 110/75mmHg
S : 36,5 ºC
N : 85 x/menit
RR : 24 x/menit
Spo2 : 99 %

DS : Pasien mengatakan
Obat-obatan Konstipasi
sudah 3 hari tidak BAB

Obstruksi sal cerna


DO : - Perut terasa keras
- Feses keras
Penurunan pengeluaran
- pasien tampak cairan di dalam usus
lemah
TTV Penaikan penyerapan air
dari tinja di dalam usus
TD : 110/75mmHg
S : 36,5 ºC
Tinja kering keras
N : 85 x/menit
RR : 24 x/menit
Tinja tertahan didalam usus
Spo2 : 99 %

Tinja sulit di keluarkan

DS : Gangguan fungsi vertikel Intoleransi Aktivitas


DO : - Pasien tampak
lemah Penurunan aliran darah
- pasien terpasang
oksigen nasal Suplai O2 kejaringan
menurun
kanul 4Lx/menit
- terpasang alat
Kelemahaan
monitor
- terpasang kateter
dan sp
- badan masih
lemah hanya bisa
mereng kanan
dan kiri
TTV
TD : 110/75mmHg
S : 36,5 ºC
N : 85 x/menit
RR : 24 x/menit
Spo2 : 99 %

PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri dada ditandai dengan :
DS : Pasien mengtakan nyeri dada
P : Pasien mengatakn nyeri dada tembus ke belakang
Q : Nyeri terasa di seperti tusuk-tusuk
R : Nyeri dada
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri selama 10-15 menit , nyeri hilang timbul.
DO : - Pasien tampak meringis
- memegang dada pada saat nyeri muncul
- posisi terbaring
- Tampak lemah
TTV
TD : 110/75mmHg
S : 36,5 ºC
N : 85 x/menit
RR : 24 x/menit
Spo2 : 99 %

2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan O2 di


tandai dengan :
DS : Pasien mengatakan masih sesak napas
DS : - Pasien tampak terbaring lemah
- Pasien tampak bernapas dengan otot bantu
- Terpasang oksigen nasal kanul 4Lx/menit
- irama napas tidak teratur
TTV
TD : 110/75mmHg
S : 36,5 ºC
N : 85 x/menit
RR : 24 x/menit
Spo2 : 99 %

3. Konstipasi berhubungan dengan tinja tertahan didalam usus di tandai dengan :


DS : Pasien mengatakan sudah 3 hari tidak BAB
DO : - Perut terasa keras
- Feses kera
- pasien tampak lemah
TTV
TD : 110/75mmHg
S : 36,5 ºC
N : 85 x/menit
RR : 24 x/menit
Spo2 : 99 %

4. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahaan di tandai dengan :


DS :
DO : - Pasien tampak lemah
- pasien terpasang oksigen nasal kanul 4Lx/menit
- terpasang alat monitor
- terpasang kateter dan sp
- badan masih lemah hanya bisa mereng kanan dan kiri
TTV
TD : 110/75mmHg
S : 36,5 ºC
N : 85 x/menit
RR : 24 x/menit
Spo2 : 99 %
RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien :Tn. G


Ruang Rawat : ICVU

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui
dengan nyeri dada keperawatan selama 2 x 7 2. Berikan teknik keadaan umum pasien
jam nyeri dada berkurang nonfarmakologis 2. Untuk mengurangi rasa
dengan kriteria hasil : 3. Edukasi taknik napas nyeri
1. Nyeri dapat berkurang 4. Bantu pasien dalam 3. Untik meningkatkan
2. Tidak nyeri lagi ambulasi sesuai relaksasi meredakannyeri
3. Skala nyeri 3 kebutuhan 4. Untuk menghilangkan
4. TTV normal 5. Kalaborasi dalam penyebab terjadinya nyeri
Td : 120/80 mmHg pemberian analgenic dan 5. Untuk mengurangi nyeri
S : 36,6 º C – 37,5 º C anticietas
N : 60-100 x/menit
RR : 12-20 x/menit

Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan keperawatan 2x7 jam vital keadaan umum pasien
meningkatnya O2
diharapkan pola nafas pasien 2. Identifikasi dan 2. Untuk memastikan jalan
efektif dengan kriteria hasil: mengelola ketepatan napas
1. Tidak sesak lagi jalan nafas 3. Untuk memaksimalkan
2. Tanda-tanda vital dalam 3. Posisiskan semi-fowler ventilasi dan pertahanan
rentang normal 4. Monitor pola nafa posisi klien
TD : 120/80 mmHg 5. Monitor bunyi nafas 4. Untuk mengetahui pola
S : 36,5º-37,5ºC tambahan napas klien
RR : 16-20 x/menit 6. Kalaborasi dalam 5. Untuk mengetahui suara
N : 80-100 x/menit pemberian obat napas tambahan
6. Untuk membantu
memulihkan kondisi
tubuh

Konsipasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi pengobatan 1. Untuk mengetahui pola
dengan tinja tertahan di keperawatan selama 2 x 7 yang berefek pada eliminasi fekal
dalam usus
jam konstipasi BAB kondisi gastrointestinal 2. Membantu sistem
menurun dengan kriteria 2. Berikan air hangat pencernaan
hasil : setelah makan 3. Untuk melancarkan
1. Bab lancar 3. Jelaskan jenis makanan eliminasi fekal
2. Konsistensi feses lembut yang membantu 4. Untuk melunakkan feses
3. Eliminasi feses tanpa meningkatkan keraturan
perlu mengejan peristastik usus
berlebihan 4. Kalaborasi pemberian
obat supositoria

Setelah dilakukan tindakan


Intoleransi aktivitas 1. Identifikasi gangguan 1. Untuk mengatasi atau
keperawatan 1x7 jam
berhubungan dengan intolerasnsi aktivitas fungsi tubuh yang mencegah kelelahan
kelemahaan meningkat dengan kriteria mengakibatkan kelelahan 2. Untuk melatih kekuatan
hasil 2. Lakukan latihan rentang otot menghidari
1. Kecepatan/bergerak gerak pasif atau aktif kekakuan
berjalan 3. Anjurkan melakukan 3. Untuk mengoptimalkan
2. Dapat duduk dan berdiri aktivitas secara bertahap proses pemulihan
tanpa dibantu 4. Fasilitasi aktivitas fisik 4. Untuk memulih aktivitas
3. Toleransi aktivitas rutin secara bertahap
4. Badan tidak lemah

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama pasien : Tn. G
Ruang Rawat : ICVU

Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tanda dan


nama perawat
Selasa, 16 Desember 1. Mengobservasi tanda-tanda vital , S : Klen mengatakan nyeri
2019 memeriksa suhu tubuh pasien, berkurang
Jam 17.0 WIB menghitung nadi pasien, O : Pasien tampak tenang skala
memeriksak tekanan darah pasien nyeri 4
dan menghitung pernapas pasien TTV
1x/menit TD : 135/70 mmHg
2. Memberikan teknik S : 37,4 ºC (Lafa Nolla)
nonfarmakologis, megajarkan N : 75 x/menit
keluarga latihan napas dalam dan RR : 24 x/menit
mendengarkan musik pada saat Spo2 : 99%
nyeri A : Masalah teratasi sebagian
3. Mengedukasi taknik napas P : Lanjutkan intervensi
Mengajarkan teknik napas dalam 1. Mengobservasi TTV
pasien pada saat nyeri, dengan tarik 2. Memberikan teknik
napas dalam lalu keluarkan nonfarmakologis
4. Membantu pasien dalam ambulasi 3. Megedukasi taknik napas
sesuai kebutuhan, mengajarkan 4. Membantu pasien dalam
pasien atau keluarga teknik ambulasi sesuai kebutuhan
relaksasi 5. Berkalaborasi dalam
5. Berkalaborasi dalam pemberian pemberian analgenic dan (Lafa Nolla)
analgenic dan anticietas, kerja anticietas
sama dengan tim dokter untuk obat
penghilang nyeri

Selasa, 17 Desember 1. Mengobservasi tanda-tanda vital , S : Klen mengatakan masih


2019 memeriksa suhu tubuh pasien, sesak napas
Jam 16.0 WIB menghitung nadi pasien, O : Pasien masih terpasang
memeriksak tekanan darah pasien Oksigen nasal kanul
dan menghitung pernapas pasien 4Lx/menit
1x/menit TTV
2. Mengidentifikasi dan mengelola TD : 135/70 mmHg (Lafa Nolla)
ketepatan jalan nafas, auskultasi S : 37,2 ºC
suara napas pasien menggunakan N : 75 x/menit
stetoskop RR : 24 x/menit
3. Memposisiskan semi-fowler, Spo2 : 99%
mengajarkan pasien atau keluar A : Masalah belum teratasi
melakukan semi-fowler atau P : Lanjutkan intervensi
setengah duduk 1. Megobservasi tanda-tanda
4. Memonitor pola nafa, memantau vital
pola napas pasien dengan 2. Mengidentifikasi dan
menderkarkan mengelola ketepatan jalan
5. Memonitor bunyi nafas tambahan, nafas (Lafa Nolla)
mendengarkan suara napas tambah 3. Meposisiskan semi-fowler
pasien dengan cara auskultasi 4. Memonitor pola nafa
6. Berkalaborasi dalam pemberian 5. Memonitor bunyi nafas
obat oral, berkalaborasi dengan tambahan
dokter untuk obat pasien 6. Berkalaborasi dalam
pemberian obat

Selasa 17 desember 2019 1. Mengidentifikasi pengobatan yang S : Pasien mengatakan masih


Jam 16.00 Wib berefek pada kondisi tidak bisa BAB
gastrointestinal, mengetaui obat O : Pasien tampak lemah
apa saja yang bisa menyebabkan A : Masalah belum teratasi
susah BAB P : Lanjutkan Intervensi
2. Memberikan air hangat setelah 1. Mengidentifikasi
makan, memberithukan keluarga pengobatan yang berefek
untuk memberikan air hangat untuk pada kondisi
pasien setelah makan gastrointestinal
3. Menjelaskan jenis makanan yang 2. Memberikan air hangat
membantu meningkatkan keraturan setelah makan
peristastik usus, memberitakukan 3. Menjelaskan jenis makanan
keluarga agar pasien makan buah- yang membantu
buahan contohnya buah pisang meningkatkan keraturan
untuk melancarkan pencernaan peristastik usus
4. Berkalaborasi pemberian obat 4. Berkalaborasi pemberian
supositoria, berkalaborasi dengan obat supositoria
tim dokter
Selasa 17 desember 2019 1. Megidentifikasi gangguan fungsi S :
Jam 16.00 Wib tubuh yang mengakibatkan O : Pasien msih lemah masih
kelelahan, memberitahukan terbaring di tempat tidur dan
keluarga untuk mengajarkan pasien masih terpasang oksigen nasal
bergerak kanul 4Lx/menit
2. Melakukan latihan rentang gerak A : Masalah belum teratasi
pasif atau aktif, mengajarkan P : Lanjutkan intervensi
keluarga atau pasien untuk miring 1. Mengidentifikasi gangguan (Lafa Nolla)
ke kanan atau kekiri dan latihan fungsi tubuh yang
duduk menghindari terjadinya luka mengakibatkan kelelahan
dekubitus 2. Melakukan latihan rentang
3. Menganjurkan melakukan aktivitas gerak pasif atau aktif
secara bertahap, memberitahukan 3. Menganjurkan melakukan
keluarga untuk melakukan gerakan aktivitas secara bertahap
duduk secara bertahap menghindari 4. Memfasilitasi aktivitas fisik
terjadinya sesak napas rutin
4. Fasilitasi aktivitas fisik rutin,
mengajarkan pasien setiap hari
mengerakkan badanya

Anda mungkin juga menyukai