Nim : 181620006
BAB 1
KESETIMBANGAN KIMIA
PENDAHULUAN
1. PENYAJIAN MATERI
1. Konsep Kesetimbangan
Jika kita memiliki segelas air dalam keadaan tertutup maka kita akan mendapati
bahwa volume air terlihat tetap atau tidak berubah. Memang volume air tidak
berubah, tetapi di dalam gelas tersebut sebenarnya sedang terjadi suatu perubahan,
yaitu perubahan fase.
H2O(l) H2O(g) (1)
Air berubah fasenya dari cair menjadi gas (uap air), dan karena sistem
merupakan sistem tertutup maka uap air kembali berubah menjadi fase cair. Laju
perubahan dari fase cair menjadi gas sama dengan laju perubahan fase gas menjadi
cair, sehingga kita tidak mendapati perubahan volume dari air tersebut (volume air
tetap). Peristiwa ini merupakan contoh dari kesetimbangan yaitu kesetimbangan
fisika. Jadi kesetimbangan fisika adalah kesetimbangan antara dua fase dari zat
yang sama.
Contoh kesetimbangan kimia adalah pada reaksi sintesis amoniak. Amoniak
dibuat dengan mereaksikan gas nitrogen dan hidrogen dengan reaksi sebagai
berikut:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) (2)
Di akhir reaksi kita akan mendapati adanya campuran gas N2, H2 dan NH3.
Artinya bahwa ternyata reaktan tidak habis bereaksi sehingga dikatakan bahwa
reaksinya tidak tuntas dan berhenti di tengah jalan. Ketika reaksi berlangsung
selang beberapa waktu, yaitu ketika sejumlah NH3 mulai terbentuk ternyata NH3
kembali berubah menjadi N2 dan H2 dimana laju pembentukan NH3 sama dengan
laju pembentukan reaktan kembali. Pada keadaan ini dikatakan sistem berada pada
kesetimbangan. Walaupun sepertinya tidak teramati adanya perubahan tetapi pada
keadaan kesetimbangan tetap terjadi perubahan yang sifatnya mikroskopis.
Sehingga reaksi sisntesis NH3 lebih tepat dituliskan dengan menggunakan tanda
panah dua arah sebagai berikut :
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) (3)
Lalu apakah kita dapat menuliskan reaksi kesetimbangan (3) dengan cara terbalik
seperti berikut ?
NH3(g) N2(g) + H2(g) (4)
Hal ini tergantung dari reaktannya. Reaksi (3) menunjukkan bahwa reaktan awal
adalah gas N2 dan gas H2 sedangkan reaksi (4) menunjukkan bahwa reaktan
awalnya adalah gas NH3.
Kesetimbangan Dinamis
Perhatikan reaksi kesetimbangan secara umum berikut :
mA(g) + nB(g) pC(g) + qD(g) (5)
Pada keadaan awal sejumlah mol zat A dan zat B dimasukkan dalam sistem. Zat A
dan B akan bereaksi membentuk zat C dan D. Sehingga dengan berjalannya waktu
konsentrasi zat A berkurang begitu juga dengan konsentrasi zat B sedangkan
konsentrasi zat C dan D semakin bertambah. Karena reaksinya adalah reaksi dapat
balik (reversible) segera setelah zat C dan D terbentuk mereka kemudian bereaksi
membentuk zat A dan B kembali. Proses ini berlangsung terus sampai suatu ketika
tidak teramati lagi adanya perubahan konsentrasi zat baik A, B, C, maupun D atau
sepertinya reaksi berhenti. Pada keadaan ini dikatakan sistem telah mencapai
kesetimbangan. Proses ini dapat digambarkan dengan grafik 1 berikut :
Pada keadaan setimbang, laju reaksi pembentukan zat C dan D (laju reaksi ke
kanan) sama dengan laju reaksi pembentukan zat A dan B kembali (laju reaksi ke
kiri). Jika tidak ada faktorfaktor yang mengganggu kesetimbangan, maka sekali
kesetimbangan telah tercapai, maka keadaan ini akan berlangsung terus-menerus.
Walaupun secara makroskopis tidak terjadi perubahan yang dapat teramati dan
terukur tetapi secara makroskopis tetap berlangsung perubahan, yaitu reaksi ke
kanan dan juga reaksi ke kiri. Maka kesetimbangan kimia yang seperti ini disebut
sebagai kesetimbangan dinamis.
2. Macam-macam Kesetimbangan
Berdasarkan fase dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan, maka
kesetimbangan dibedakan sebagai :
1. Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah jenis kesetimbangan dimana semua zat-zat
yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan tersebut memiliki fase yang sama,
misalnya :
a. Reaksi peruraian N2O4
N2O4(g) 2NO2(g) Disini baik N2O4 maupun NO2 berada pada fase gas
2. Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah jenis kesetimbangan dimana semua zat-zat
yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan tersebut memiliki fase yang berbeda,
misalnya :
a. Pemanasan CaCO3 dalam wadah tertutup CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
b. Pelarutan endapan perak kromat Ag2CrO4(s) 2Ag(aq) + CrO42-(aq)
Tabel tersebut menunjukkan konsentrasi N2O4 dan NO2 mula-mula serta pada
kondisi setimbang. Diketahui dari keempat data tersebut akan dihasilkan nilai yang
sama ketika hubungan antara konsentrasi N2O4 dan NO2 dalam kondisi
setimbang dibuat sebagai berikut:
Jika di dalam suatu wadah tertutup yang berisi campuran gas, maka tekanan
yang diberikan oleh masing-masing gas disebut sebagai tekanan parsial dimana
masing-masing tekanan tersebut bersifat indepen atau tidak saling mempengaruhi.
Jika suatu campuran dua jenis gas A (nA mol) dan B (nB mol) memiliki volume V
pada temperatur T. Persamaan berikut dapat diberikan untuk masing-masing gas,
jika gas-gas dianggap ideal :
pA = nART/V
pB = nBRT/V
P = pA + pB = (nA + nB)RT/V
Dimana : pA : tekanan parsial gas A (atm) pB : tekanan parsial gas B (atm) P :
tekanan total gas (atm) V : volume total (L) R : tetapan gas ideal = 8,2056 x10–2
dm3 atm mol-1 K-1 atau 8,3145 J mol-1 K-1
LATIHAN 1
1. Kapankah suatu reaksi reversible mencapai keadaan setimbang ?
2. Bagaimana perbedaan antara kesetimbangan fisika dan kimia ? Jelaskan !
3. Jelaskan mengapa kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis ?
4. Tuliskan persamaan hasil kali kelarutan untuk kesetimbangan kelarutan senyawa berikut :
a) ZnC2O4
b) Ag2CrO4
c) Hg2Cl2
4. Hubungan Kc dan Kp
Kesetimbangan reaksi fase gas :
Dengan asumsi bahwa gas berperilaku ideal maka :
Jika :
Qc < Kc maka reaksi bersih berlangsung ke kanan sampai Qc = Kc
Qc > Kc maka reaksi bersih berlangsung ke kiri sampai Qc = Kc
Qc = Kc maka campuran berada pada kesetimbangan
5. Pergeseran Kesetimbangan
Azas Le Chatelier menjelaskan bagaimana terjadinya pergeseran kesetimbangan.
“Bila suatu kesetimbangan diberikan suatu aksi/tindakan, maka sistem tersebut
akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi aksi tersebut.”
Pergeseran kesetimbangan tidak mengubah nilai Kc dan Kp, kecuali suhu pada
sistem kesetimbangan berubah. Konsep pergeseran kesetimbangan:
1) Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri apabila zat di kiri bertambah atau zat
di kanan berkurang.
2) Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan apabila zat di kanan bertambah
atau zat di kiri berkurang.
LATIHAN 2
2. Perhatikan system kesetimbangan berikut : SO2(g) + Cl(g) SO2Cl2(g) Prediksi bagaimana posisi
kesetimbangan akan berubah jika
c) Tekanan ditambah
2. RANGKUMAN
1. Reaksi dikatakan setimbang atau mencapai kesetimbangan apabila: 1)
Reaksi bolak-balik yang mengandung zat berwujud gas terjadi dalam
sistem tertutup. 2) Ketika konsentrasi seluruh zat nilainya tetap. 3)
Ketika laju reaksi maju (v1) sama dengan laju reaksi balik (v2)
2. Kesetimbangan homogen adalah jenis kesetimbangan dimana semua zat-
zat yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan tersebut memiliki fase
yang sama, (satu fase)
3. Kesetimbangan heterogen adalah jenis kesetimbangan dimana semua
zat-zat yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan tersebut memiliki fase
yang berbeda (lebih dari satu fase)
4. Tetapan kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali molaritas
reaktan dengan hasil kali molaritas produk yang masing-masing
dipangkatkan dengan koefisiennya.
aA + bB ⇄ cC + dD
3. UJI KOMPETENSI
4. RUJUKAN
Chang, R., 2005, Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Jilid 2, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Keenan, Kleinfelter, Wood, 1980, Kimia untuk Universitas, Edisi ke-6 Jilid 1 dan
2, Erlangga, Jakarta
Chang, R., 2005, Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Jilid 2, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Keenan, Kleinfelter, Wood, 1980, Kimia untuk Universitas, Edisi ke-6 Jilid 1 dan
2, Erlangga, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R., 2005, Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Jilid 2, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Keenan, Kleinfelter, Wood, 1980, Kimia untuk Universitas, Edisi ke-6 Jilid 1 dan
2, Erlangga, Jakarta