Anda di halaman 1dari 6

1.

INCUBATOR

Incubator adalah sebuah perangkat berbentuk kubus ,yang digunakan untuk menginkubasi,
menggerami atau mengembangbiakkan bakteri ataupun sel mikroba lainnya dengan
memanfaatkan suhu dan kelembapan yang dapat dikontrol sesuai kebutuhan.Suhu yang
dihasilkan bervariasi sesuai kebutuhan dimana rentang pengaturan suhu inkubator adalah mulai
dari ±5°C hingga 70°C (derajat celcius). Tetapi pertumbuhan kuman berbeda-beda tetapi suhu
optimal yang digunakan dalam penginkubasian media ada pada suhu 37°C (derajat celcius).
Hampir sama dengan oven alat incubator memanfaatkan panas keing dari aliran udara yang
dihantarkan melalui kinerja listrik. Sedangkan pada kelembapan ,ada beberapa jenis incubator
yang memerlukan media air selama periode pertumbuhan mikroba. Lingkungan yang basah
memperlambat dehidrasi pada medium sehingga menghindari kondisi lingkungan yang bias
(Cappuccino & Sherman, 2001).
Inkubator yang lebih rumit juga dapat mencakup kemampuan untuk menurunkan suhu (melalui
pendinginan), atau kemampuan untuk mengendalikan kelembaban atau tingkat CO2. Hal ini
penting dalam budidaya sel mamalia, dimana kelembaban relatif biasanya> 95% dan pH yang
agak asam dicapai dengan mempertahankan tingkat CO2 dari 5%. Aplikasi Timer juga kadang
disertakan untuk memudahkan tenaga kerja laboratorium menagtur dan memprogram waktu
yang dibutuhkan suatu kuman tertentu dengan suhu dan kelembapan yang mendukung,
sehingga kuman yang dihasilkan dapat berkembang dengan baik dan dapat mendukung kinerja
dari laboratorium mikrobiologi.
Kapasitas yang ditawarkan oleh incubator juga bervariasi,dimulai dari Variasi ukuran inkubator
adalah berdasarkan volume seperti : 9.3L, 32L, 56L, 80L, 150L, dan 300L. Sehingga perlu
disesuaikan antara berapa banyak sampel yang dapat dihasilkan dalam sehari, seberapa banyak
penggunaan sampel yang akan diinkubasi per hari, serta berapa banyak media yang digunakan
untuk melakukan uji mikrobiologi dalam satu pasien . Karena penentuan itulah yang mendukung
incubator seperti apa,merk apa,kapasitas berapa dan manfaat lainnya yang diperlukan untuk
tempat kita bekerja, serta peletakkan alat instrument harus diletakkan ditempat yang strategis
dengan meja kerja ruang mikrobiologi.
Fungsi lain dari Incubator adalah perangkat yang menghantarkan panas suatu media dengan
menggunakan sumber energy listrik serta dapat mempertahankan suhu sesuai dengan yang
sudah diprogram oleh tenaga kerja laboratorium.
Berdasarkan kegunaannya secara khusus (Collins etal, 2004) Incubator dibagi menjadi beberapa
sesuai fungsi dan kebutuhan kita sebagai tenaga kerja laboratorium, sehingga penting untuk
mengetahui apa sajakah jenis incubator yang dapat digunakan sesuai kebutuhan kita :
1. Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
2. Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
3. CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
4. Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengatur
perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat
membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
5. Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan
untuk mikrobiologi lingkungan. Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi
inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.

Adapun jenis lain dari incubator adalah:

1. Inkubator serbaguna (General Incubator)


2. Inkubator 2 ruang (Dual Chamber Incubator)
3. Inkubator BOD suhu rendah (Low Temperature BOD Incubator)
4. Inkubator multi ruang (Multi Room Incubator)
5. Inkubator Dingin Peltier (Peltier Cooled Incubator)
6. Inkubator dengan Jaket CO2 (Air Jacket CO2 Incubator)
7. Inkubator Goyang (g Incubator)
8. Inkubator goyang multi-rak (Multi-Stack Shaking Incubator)

Seberapa berdampakkah alat incubator bagi seorang tenaga mikrobiologi? Alat incubator
adalah salah satu alat yang krusial, karena dari alat inilah memudahkan para tenaga kerja di
mikrobiologi untuk melakukan uji mikrobiologi baik itu kultur, penelitian,uji fermentasi,uji
antibiotik,dll. Sehingga dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosa, memberikan
resep obat, serta mengetahui langkah tindakan selanjutnya terhadap hasil mikrobiologi
sesuai dengan jenis kuman yang telah diidentifikasi.

CARA KERJA INCUBATOR :

 CARA MENYALAKAN INSTRUMENT INCUBATOR

1. Dipastikan posisi alat incubator berada pada stop kontak dan dekat dengan meja kerja,
Hubungkan kabel pada stop kontak yang tersedia.
2. Ditekan tombol “ON” pada tampilan layar.
3. Diatur suhu,waktu dan kelembapan sesuai dengan kebutuhan.
4. Dibiarkan selama 1 hari, agar alat dapat beroperasional secara optimal.

 CARA PENGGUNAAN INSTRUMENT INCUBATOR

1. Dipastikan alat selalu dalam keadaan bersih, artinya tidak ada tumpahan media atau
sejenisnya yang dapat mengotori rak atau membuat bau tidak sedapa pada alat, setiap
pergantian shift lakukan pengecekan serta pembersihan alat.
2. Disiapkan media yang akan diinkubasi sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati,
seperti penulisan identitas yang benar.
3. Dibuka alat incubator, diletakkan media ataupun tabung yang akan diinkubasi pada rak
sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Serta penempatan media diletakkan dengan posisi
tutup wadah berada dibawah.
4. Diatur kembali waktu,suhu,dan kelembapan apabila dibutuhkan, apabila alat sudah diset
sebelumnya dan tidak ada perubahan ,makan perubahan tidak perlu kembali dilakukan.
5. Setelah sudah tersusun sesuai kebutuhan ditutup kembali alat incubator.
6. Ditunggu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing tenaga kerja
laboratorium.

 CARA PEMBERSIHAN INSTRUMENT INCUBATOR

Pembersihan pada alat incubator dapat dilakukan setiap pergantian shift ataupun jika
jumlah pasien yang menggunakan uji inkubasi pada alat tidak terlalu banyak pembersihan
dapat dilakukan setiap malam pergantian hari dengan menggunakan alcohol 70% lalu
dibersihkan pada rak-rak ataupun dinding –dinding area incubator.

 CARA MEMATIKAN INSTRUMENT INCUBATOR

1. Bila proses Incubasi telah selesai, atau alat tidak sedang digunakan dalam jangak waktu
tertentu sebaiknya alat dapat dimatikan dengan memastikan tidak ada media didalamya ,
serta tekan tombol “OFF” pada tampilan layar.
2. Dilepaskan kabel pada stop kontak.

Incubator adalah alat yang digunakan untuk melakukan penginkubasian serta pemeliharaan
kultur bakteri selama periode tertentu pada suhu dan kelembapan tertentu dengan tujuan
untuk memantau kelangsungan proses pertumbuhan yang telah ditanamkan pada media
agar sesuai dengan jenis kuman yang akan ditumbuhkan.

Dalam suatu kinerja laboratorium mikrobiologi prinsip yang diterapkan adalah bagaimana
caranya suatu bahan uji yang sedang diidentifikasi jenis kumannya,ditanamkan pada suatu
media agar-agar yang sudah ditambahkan nutrisi untuk menumbuhkan suatu mikroba lalu
dieramkan untuk menunjukkan tumbuh/tidaknya suatu mikroba pada suatu sampel yang
dicurigai dengan penggunaan alat incubator yang sudah disetting sesuai kebutuhan, apabila
didapatkan hasil terjadi pertumbuhan bakteri pada suatu media yang ditanam berarti akan
terjadi tindakan selanjutnya , sehingga dapat dilakukan uji antibiotic untuk penyembuhan.

Peranan tenaga kerja laboratorium mikrobiologi dalam menjaga kebersihan dan


maintenance secara rutin membantu menjaga alat agar lebih awet dan tahan lama,
melakukan pencatatan pada logbook alat incubator, serta re-training perlu dilakukan untuk
mencegah human error.

 https://www.alatalatlab.com/inkubator-laboratorium/
 kupdf.net_makalah-instrumentasi-tentang-inkubator.pdf

2. NPWT (Negatif Pressure Wound Therapy)


Terapi luka tekanan negatif (NPWT) adalah metode mengeluarkan cairan dan infeksi dari luka
untuk membantunya sembuh. Pembalut khusus (perban) disegel di atas luka dan pompa vakum
lembut terpasang.

Cara Kerja Alat


Terapi ini melibatkan pembalut khusus (perban), tabung, alat tekanan negatif, dan tabung untuk
mengumpulkan cairan.
 Penyedia layanan kesehatan Anda akan menyesuaikan lapisan busa dengan bentuk
luka. Perban akan disegel dengan film.
 Film ini memiliki celah di mana tabung terpasang. Tabung mengarah ke pompa vakum dan
tabung tempat cairan dikumpulkan. Pompa vakum dapat disetel sehingga pompa ini sedang
menyala, atau pompa hidup dan mati sesekali.
 Pompa vakum menarik cairan dan infeksi dari luka. Ini membantu menarik tepi luka
menjadi satu. Ini juga membantu menyembuhkan luka dengan mempromosikan
pertumbuhan jaringan baru.
 Saat dibutuhkan, antibiotik dan salin dapat didorong ke dalam luka.
https://intermountainhealthcare.org/services/wound-care/wound-care/treatments/negative-
pressure-wound-therapy/
3. Laboratory Peristaltic Pump

Pompa peristaltik adalah jenis pompa perpindahan positif yang digunakan untuk memompa
berbagai cairan, alat ini juga banyak dikenal sebagai pompa rol. Cairan tersebut terkandung
dalam tabung fleksibel yang dipasang di dalam casing pompa bundar (meskipun pompa
peristaltik linier telah dibuat). Sebuah rotor dengan sejumlah “rol”, “pelapis”, “wiper”, atau
“lobus” yang melekat pada lingkar luar rotor menekan tabung fleksibel. Saat rotor berputar,
bagian tabung yang ditekan ditutup rapat (atau “terhenti”) sehingga memaksa cairan dipompa
untuk bergerak melalui tabung.
Selain itu, ketika tabung terbuka ke keadaan alami setelah lewatnya aliran fluida (“restitusi” atau
“ketahanan”) diinduksi ke pompa. Proses ini disebut peristaltik dan digunakan dalam banyak
sistem biologis seperti saluran pencernaan. Biasanya, akan ada dua rol atau lebih, atau wiper,
menyumbat tabung, menjebak di antara mereka tubuh cairan. Tubuh cairan kemudian diangkut,
pada tekanan sekitar, ke outlet pompa. Pompa peristaltik dapat berjalan terus menerus, atau
mereka dapat diindeks melalui revolusi parsial untuk menghasilkan jumlah cairan yang lebih
sedikit.

Prinsip Kerja
Pompa peristaltik / Peristaltic pump memiliki prinsip kerja berdasarkan tekanan dan
perpindahan. fungsi utama alat ini adalah untuk pompa cairan melalui tabung. Pompa
peristaltik ini adalah salah satu alat yang paling umum digunakan untuk memompa cairan,
terutama dalam bidang medis. Karena mekanisme kerja peristaltic pump tidak pernah
bersentuhan langsung dengan cairan, sehingga alat ini sangat bermanfaat terutama dalam
situasi dimana cairan harus benar benar steril. Peristaltic pump ini dapat digunakan pada mesin
dialisis, serta mesin pemompa jantung. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk cairan
lainnya bahkan yang biasa dikonsumsi sekalipun.

Fungsi
Peristaltic pump ini juga memiliki fungsi pengeluaran yang dapat mewujudkan waktu
pengulangan kuantitas pengeluaran cairan. Dengan antarmuka RS485, seperti mengadopsi
protokol komunikasi MODBUS, pompa lebih mudah dihubungkan dengan peralatan lain, seperti
komputer, antarmuka mesin manusia dan PLC 

https://multimeter-digital.com/pompa-peristaltik-peristaltic-pump-bt301s.html#:~:text=Pompa
%20peristaltik%20%2F%20Peristaltic%20pump%20memiliki,untuk%20pompa%20cairan
%20melalui%20tabung.&text=Peristaltic%20pump%20ini%20dapat%20digunakan,dialisis%2C
%20serta%20mesin%20pemompa%20jantung.

Anda mungkin juga menyukai