Anda di halaman 1dari 8

ISOLASI BAKTERI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBAKTERIA (PGPR)

LOKAL DARI ENDOFIT AKAR TANAMAN KELAPA SAWITDAN UJI


ANTAGONIS TERHADAP PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH

Hilwa Walida, Bahrum Azis, Yudi Triyanto dan Dede Suhendra


Program Studi Agroteknologi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Labuhanbatu
Jln. SM. Raja No 126 A Aek Tapa Labuhanbatu Sumatera Utara
Email : hw2191@gmail.com

ABSTRACT

White root fungus disease has become the most damaging root disease in rubber trees in both
Africa and Asia that supplies 98% of rubber products to the world market. Chemical control
by using pesticide was a common root control of white root fungus. PGPR (Plant Growth
Promoting Rhizobacteria) could be one of the solutions in biological control of
environmentally to against white root fungi. The aims of yhis study were to obtain isolates of
local PGPR bacteria from the root endophytes of oil palm trees, to know the morphological
characteristics of local PGPR isolates from root endophytes of oil palm plants, and to know
the potential of biological control agents againts white root fungus disease. This research
was conducted by using descriptive analysis method. The results showed that there were 9
bacterial isolates from the root endophytes of oil palm plants with different macroscopic
morphological characteristic and there were 9 isolatesable to inhibite the growth of white
root fungus with the biggest potential was A5 isolate.

Keywords : PGPR, Root Endophytes of Palm Oil Plant, Rigidoporus microporus

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karet merupakan komoditas menyebabkan kematian tanaman dan dapat
perkebunan yang memiliki peran besar menimbulkan kerusakan parah. Penyakit
dalam perekonomian indonesia dengan Jamur Akar Putih (JAP) disebabkan oleh
hasil utama lateks yang digunakan R.lignosus merupakan penyakit paling
terutama sebagai bahan baku industri karet merusak, diikuti penyakit akar merah yang
(Janudianto et al., 2013). Pasar dunia disebabkan oleh G. Pseudoferreum dan P.
terhadap karet alam semakin meningkat, Noxius. Kehilangan hasil yang disebabkan
namun kebutuhan yang diinginkan penyakit akar putih lebih besar
seringkali tidak dapat dipenuhi oleh dibandingkan dengan hama dan penyakit
produksi yang tersedia yang diantaranya lain di berbagai negara penghasil karet
karena keberadaan pertanaman karet yang seperti India, Indonesia, Malaysia,
tidak produktif akibat mengalami Srilanka, Thailand, Afrika Barat dan
kerusakan (Dinas Perkebunan Provinsi Afrika Tengah (Kaewchai et al., 2010).
Jambi, 2012). Penyakit JAP telah banyak
Secara umum rendahnya dilaporkan menimbulkan kerugian pada
produktivitas karet di Indonesia pertanaman karet dan dapat menjadi
disebabkan oleh umur tanaman karet yang penyebab menurunya produksi karet
telah tua dan adanya organisme dengan kehilangan hasil mencapai 3-5%
pengganggu tanaman (OPT). Penyakit akar pada perkebunan rakyat (Balai Penelitian
merupakan penyakit yang dapat Tanaman Industri dan Penyegar, 2014).

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 5 No 2 Oktober 2018 1


Rahayu et al. (2006) melaporkan bahwa pengendali JAP di Labuhan Batu masih
intensitas serangan penyakit JAP pada sangat terbatas. Oleh karena itu perlu
tanaman karet belum menghasilkan di diteliti mengenai isolat bakteriPGPR lokal
kebun komersial Sumatera Utara sebesar dari endofit akar tanaman kelapa sawit
0,8%. yang berpotensi sebagai agen hayati
JAP menginfeksi tanaman karet ini pengendali penyakit jamur akar putih.
sejak di pembibitan sampai tanaman
menghasilkan. Berbagai upaya 1.2 Tujuan Penelitian
pengendalian penyakit tersebut telah Adapun tujuan penelitian untuk
dilakukan dengan cara kimiawi, kultur mendapatkan isolat bakteri PGPR lokal
teknis dan penggunaan agen hayati, tetapi dari endofit akar tanaman kelapa sawit dan
belum mampu mengendalikan penyakit yang potensial sebagai agen hayati
ini. Hal ini karena JAP merupakan pengendali penyakit jamur akar putih.
penyakit tular tanah (soil borne disease)
sehingga tidak mudah dalam 1.3 Kegunaan penelitian
pengendaliannya. Soesanto (2008) Kegunaan penelitian sebagai bahan
mengemukakan bahwa pengendalian informasi bagi peneliti lain mengenai
patogen tular tanah sering dilakukan potensi isolat bakteri PGPR lokal dari
dengan menggunakan pestisida sintetis. endofit akar tanaman kelapa sawitsebagai
Pestisida sintetis selain tidak spesifik pengendali penyakit jamur akar putih.
terhadap spesies patogen tular tanah, juga
tidak mampu pengendalian patogen yang METODE PENELITIAN
mempunyai struktur pertahanan diri.
Pengendalian hayati dengan 2.1 Sumber Isolat Bakteri
pemanfaatan mikroorganisme antagonis Bakteri diisolasi dari sampel akar
merupakan alternatif yang saat ini banyak tanaman kelapa sawit PTPN 3 Aek Nabara
diteliti dan digunakan sebagai Labuhanbatu, Sumatera Utara Indonesia.
pengendalian penyakit tanaman. Agrios
(2005) menjelaskan bahwa pengendalian 2.2 Isolasi PGPR Endofit dari Akar
hayati merupakan perlindungan tanaman Tanaman Kelapa Sawit
dari patogen termasuk penyebaran Akar tanaman kelapa sawit
mikroorganisme antagonis pada saat dipotong dan dicuci dengan air mengalir,
setelah atau sebelum terjadinya infeksi kemudian dikeringanginkan. Sebanyak 1 g
patogen. akar diambil dan disterilisasi permukaan
Mikroorganisme menguntungkan dengan alkohol 70% selama 30 detik,
sangat melimpah jumlahnya, baik yang kemudian dicelupkan dalam larutan
berada di sekitar perakaran (rizosfer) NaOCl 2% selama 2 menit, dan
maupun jaringan tanaman (endofit). selanjutnya dicelup ke dalam air steril.
Tistama & Nugroho (2007) Sebelum penggerusan, akar tanaman
mengemukakan bahwa pada lapisan kelapa sawit dioleskan pada petridish
rizosfer di perkebunan karet mengandung berisi media Nutrient Agar (sebagai
mikroorganisme sebagai biofungisida dan kontrol). Jika bakteri tumbuh pada kontrol,
biofetilizer yang berpotensi dalam maka perlu diidentifikasi bakteri yang
peningkatan produktivitas karet. Selain akan tumbuh sebagai bakteri endofit
rizosfer, mikroorganisme endofit juga menggunakan penanda bakteri pada
berperan penting dalam pengendalian kontrol.
penyakit tanaman, yaitu bersifat induksi Akar dipindahkan ke dalam mortal
ketahanan. dan digerus dan ditambahkan 9 ml akuades
Penelitian mengenai isolasi bakteri steril. Sebanyak 1 ml ekstrak akar
yang dapat dijadikan agen hayati dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 5 No 2 Oktober 2018 2


berisi 9 ml akuades steril, kemudian memberikan efek patogenik terhadap
dikocok hingga homogen, selanjutnya tanaman inangnya (Zinniel et al., 2002).
diambil 1 ml ekstrak dan diencerkan secara Berdasarkan hasil penelitian yang
seri hingga pengenceran 10-4. Selanjutnya telah dilakukan dengan mengisolasi bakteri
0,1 ml suspensi diinkubasi pada medium dari endofit akar tanaman kelapa sawit
NA selama 24 jam pada suhu kamar. yang diinkubasikan pada suhu 280C dan
Masing-masing koloni yang tumbuh pH 7 diperoleh 9 isolat koloni bakteri
dijadikan sebagai kultur murni. dengan karakteristik morfologi
makroskopis yang berbeda (Tabel 3.1).
2.3 Karakterisasi Morfologi Isolat Berdasarkan hasil pengamatan
Morfologi isolat bakteri terhadap bentuk morfologi koloni bakteri
selanjutnya diamati pada kultur isolat yang maka dapat diketahui bahwa sebagian
telah dimurnikan. Pengamatan yang besar isolat dari penelitian ini berbentuk
dilakukan meliputi bentuk, elevasi, tepian, bundar, memiliki bentuk elevasi koloni
warna koloni, tipe Gram dan bentuk sel yang cembung dengan bentuk tepian
bakteri. koloni yang licin, dan sebagian besar
berwarna putih.
2.4 Uji Antagonis Terhadap Jamur
Akar Putih Tabel 3.1. Karakteristik Morfologi Isolat
Isolat PGPR bakteri yang sudah Bakteri Dari Endofit Akar
murni diuji antagonis terhadap jamur akar Tanaman Kelapa Sawit.
putih (Rigidoporus lignosus) dengan Karakterisasi
menanam jamur akar putih di salah satu Isolat Morfologi Koloni
sisi cawan petri yang berisi media PDA Bakteri Warna
Bentuk Elevasi Tepian
dan di sisi yang berlawanan ditanam satu
jarum ose isolat bakteri yang telah A1 Bundar Cembung Licin Coklat
dimurnikan. Pertumbuhan JAP A2 Bundar Seperti Licin Putih
dibandingkan dengan kontrol selama 4 Tetesan
hari. Rhizoid Seperti Bercabang Cream
A3 Tombol
2.5 Metode Analisis A4 Berbenang- Tumbuh Berlekuk Putih
Data isolat, karakteristik morfologi Benang Kedalam
dan potensinya terhadap jamur akar putih Medium
A5 Bundar Timbul Berombak Putih
dianalisis secara deskriptif.
Dengan
Tepian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menyebar
A6 Bundar Datar Licin Putih
Mikroorganisme endofit adalah A7 Konsentris Cembung Berombak Putih
mikroorganisme seperti bakteri (termasuk A8 Bundar Cembung Licin Cream
aktinomisetes) atau jamur yang seluruh A9 Bundar Datar Berlekuk Coklat
atau sebagian siklus hidupnya berada
dalam dan diantaranya jaringan tanaman
Cappuccino & Sherman (1987)
yang sehat, dan tanpa menyebabkan
menyebutkan bahwa beberapa parameter
adanya gejala penyakit yang jelas (Tan &
morfologi yang dapat digunakan adalah
Zou, 2001). Endofit ini terdapat pada
morfologi koloni yang tumbuh dalam
hampir semua bagian tanaman vaskular,
medium pertumbuhan dan morfologi sel
baik di akar, batang daun atau bunga.
yang dapat diamati menggunakan
Istilah endofit digunakan untuk
mikroskop dengan perbesaran tertentu.
menunjukkan adanya kolonisasi mikroba
Parameter morfologi koloni sel dalam
di dalam jaringan tanaman tetapi tidak
medium pertumbuhan yangdiamati berupa

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 5 No 2 Oktober 2018 3


warna, bentuk, ukuran dan letak koloni peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara
dalam medium. struktural lebih kompleks.
Berdasarkan penelitian Afizar Pewarnaan Gram dan spora dapat
&Parlina (2017) didapatkan 15 isolat dilakukan dalam uji sifat sitologi suatu
bakteri endofit dari asal akar kopi dan bakteri. Prinsip pewarnaan Gram adalah
terdapat 6 isolat bakteri endofit yang kemampuan dinding sel terhadap zat
dikarakterisasi secara morfologi yang warna dasar (kristal violet) setelah
berpotensi mengendalikan penyakit jamur pencucian alkohol 96%. Bakteri Gram
akar putih. Syahputri (2018) memperoleh positif terlihat berwarna ungu karena
13 isolat bakteri dari endofit rumput angin dinding selnya mengikat kristal violet
(Spinifex littoreus (Burm F.Merr) dan lebih kuat, sedangkan sel Gram negatif
terdapat 5 isolat lebih mampu menghambat mengandung lebih banyak lipid sehingga
pertumbuhan Rhizoctonia solani pada pori-pori mudah membesar dan kristal
tanaman jagung. Isolat bakteri endofit violet mudah larut saat pencucian alkohol
dapat mengurangi intensitas penyakit (Pelczar & Chan, 2008).
sebesar 80% dibandingkan dengan kontrol Berdasarkan pengamatan
dan isolat JYP04 memiliki kemampuan pewarnaan Gram yang telah dilakukan
yang lebih tinggi dalam meningkatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan tanaman dan mengurangi terdapat 7 isolat bakteri bertipe gram
intensitas penyakit. positif dan hanya 2 isolat yang bertipe
Berdasarkan hasil penelitian gram negatif dimana 8 isolat berbentuk
Pitasari & Ali (2018), dapat diketahui basil sedangkan 1 berbentuk kokus (Tabel
bahwa hasil isolasi dan purifikasi bakteri 3.2).
endofit dari tanaman bawang merah
didapatkan 9 isolat bakteri yang berbeda Tabel 3.2. Karakteristik Mikroskopis Isolat
berdasarkan warna dan bentuk koloninya, Sel Bakteri
5 isolat mempunyai daya antagonis tinggi Isolat bakteri Tipe Gram Bentuk sel
terhadap jamur Alternaria porri Ellis Cif.
Hasil uji hipersensitif terhadap 9 isolat A1 + Basil
bakteri endofit menunjukkan 1 isolat A2 + Basil
positif hiper sensitif yaitu isolat akar-2
sehingga bersifat patogenik dan tidak A3 - Basil
berpotensi untuk digunakan sebagai agen A4 + Basil
pengendali hayati, sedangkan 8 isolat
lainnya termasuk 5 isolat bakteri endofit A5 + Kokus
dengan daya antagonis tinggi bersifat A6 + Basil
negati hipersensitif sehingga bersifat non-
patogenik dan berpotensi untuk digunakan A7 + Basil
sebagai agen hayati. A8 - Basil
Salah satu cara yang masih
diperlukan dalam taksonomi bakteri A9 + Basil
menurut Campbell et al. (2000)
diantaranya adalah pewarnaan Gram, cara Bakteri endofit merupakan bakteri
ini digunakan untuk memisahkan anggota- yang dapat diisolasi dari jaringan tanaman
anggota domain Bakteria ke dalam dua yang steril atau diekstraksi dari jaringan
kelompok berdasarkan dinding selnya. tanaman bagian dalam. Secara khusus,
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel bakteri masuk ke jaringan melalui jaringan
yang lebih sederhana, dengan jumlah yang berkecambah, akar, stomata, maupun
peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding jaringan yang rusak. Bakteri endofit yang
sel bakteri gram-negatif memiliki hidup pada jaringan tanaman dapat

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 5 No 2 Oktober 2018 4


berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan dapat diketahui bahwa yang memiliki
tanaman, dan meningkatkan resistensi potensi sebagai agen pengendali jamur
tanaman dari berbagai macam patogen akar putih ada 9 isolat yang secara
dengan cara memproduksi zat antibiotik. berurutan dituliskan sebagai berikut A5
Endofit juga memproduksi metabolit (2,5 cm), A6 (3,5 cm), A9 (3,8 cm),A2 (4
sekunder yang sangat penting bagi cm), A3 (4,5 cm), A4 (4,5 cm), A1 (4,8cm),
tumbuhan (Juwita, 2010). Bakteri endofit A8 (4.8 cm), A7(6 cm).
hidup di dalam jaringan vascular Dari pernyataan diatas disimpulkan
tumbuhan tanpa menyebabkan efek bahwa semua isolat endofit akar tanaman
negatif. Hubungan simbiosis mutualisme kelapa sawit berpotensi menghambat
antara bakteri dan tumbuhan pertumbuhan jamur akar putih, karena
memungkinkan bakteri menghasilkan pertumbuhan jamur akar putih yang diuji
senyawa bioaktif yang sama seperti antagonis dengan isolat endofit akar
terkandung di dalam tumbuhan inangnya tanaman kelapa sawit lebih kecil
(Barbara & Christine, 2006). dibandingkan kontrol, meskipun
Berdasarkan hasil uji antagonis potensinya ada yang besar, sedang dan
bakteri dariendofit akar tanaman kelapa kecil.
sawit terhadap jamur akar putih Keberhasilan uji antagonis isolat
(Rigidoporus microporus) didapatkan 9 bakteri terhadap jamur akar putih diketahui
isolat bakteri yang mampu menghambat dari besar diameter pertumbuhan jamur
pertumbuhan jamur akar putih akar putih yang dibandingkan dengan
(Rigidoporus microporus). Hal tersebut diameter pertumbuhan jamur akar putih
diindikasikan dari pertumbuhan diameter pada kontrol serta dari tebal atau tipisnya
jamur akar putih yang lebih kecil dari pada hifa jamur akar putih yang terbentuk.
kontrol. Pertumbuhan setiap jamur akar Berdasarkan katagori tersebut dapat
putih memiliki diameter yang berbeda- diketahui bahwa isolat bakteri yang
beda dan selanjutnya dibandingkan dengan memiliki potensi paling besar menghambat
kontrol yang berdiameter sebesar 7 cm. pertumbuhan jamur akar putih adalah A5
dan A6, sedangkan isolat bakteri yang
8
memiliki potensi paling kecil adalah A7.
Diameter JAP (cm)

6 Pada umumnya jenis agen hayati


yang dikembangkan adalah mikroba alami,
4 baik yang hidup sebagai saprofit di dalam
2 tanah, air dan bahan organik, maupun yang
hidup di dalam jaringan tanaman (endofit)
0 yang bersifat menghambat pertumbuhan
Kont…
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9

dan berkompetisi dalam ruang dan nutrisi


Isolat Bakteri dengan patogen sasaran (Supriadi, 2006).
Bakteri endofit dapat hidup dan
Gambar 3.1. Diameter Jamur Akar Putih
berasosiasi dengan jaringan tanaman tanpa
menimbulkan kerugian pada tanaman
Berdasarkan Gambar 3.1 diketahui
tersebut (Soesanto, 2008). Bakteri endofit
bahwa pertumbuhan jamur akar putih
memiliki sifat antagonis terhadap patogen
(Rigidoporus microporus) paling kecil
tanaman dengan mekanisme antibiosis,
adalah yang diujiantagoniskan dengan
kompetisi dan lisis (Hallmann & Berg,
isolat A5 dimana diameter sebesar 2.5 cm,
2006). Bakteri endofit dapat menghasilkan
dan pertumbuhan jamur akar putih dengan
enzim kitinase yang berpotensi untuk
diameter paling besar adalah yang
menghancurkan dinding sel hifa jamur A.
diujiantagoniskan dengan isolat bakteri A7
porri melalui mekanisme lisis. Bakteri
yaitu sebesar 6 cm. Berdasarkan besar
endofit yang diisolasi dari akar jagung
diameter pertumbuhan jamur akar putih

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 5 No 2 Oktober 2018 5


dilaporkan memiliki aktivitas antifungi Penulis mengucapkan terima kasih
terhadap jamur patogen Fusarium kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
verticillioides,Colletotrichum graminicola, Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan
Bacillus maydis dan Cercospora sp. Riset dan Pengembangan, Kementerian
dengan persentase penghambatan hingga Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
70% (Zecchin et al., 2014). atas bantuan dana penelitian ini.
Bakteri endofit juga dapat
menghasilkan metabolit sekunder sehingga DAFTAR PUSTAKA
dapat mengendalikan patogen tanaman
(Nasiroh et al., 2015). Oleh karena itu, Afizar, Iin P. 2017. Bakteri Endofit Asal
penggunaan bakteri endofit tanaman Akar Kopi Dan Potensinya Sebagai
diharapkan menjadi upaya pengendalian Agen Pengendali Penyakit Akar
patogen yang lebih efektif. Menurut Putih (Rigidoporus microporus).
Hallman (2001) bakteri endofit mampu Universitas Syiah Kuala.
meningkatkan ketahanan tanaman secara Agrios GN. 2005. Plant Pathology. Fifth
langsung yaitu berfungsi sebagai Edition. Elsevier Academic Press.
antagonisme atau mengeluarkan senyawa USA. 922p.
tertentu pada relung patogen, menginduksi Balai Penelitian Tanaman Industri dan
sistem resistensi tanaman, dan Penyegar. 2014. Jamur Akar Putih
meningkatkan toleransi tanaman terhadap Penyakit Berbahaya pada
tekanan lingkungan biotik. Selain itu, Perkebunan Karet.
bakteri endofit juga dilaporkan dapat http://riau.litbang.pertanian.go.id.
berperan sebagai pelarut fosfat sehingga Diakses tanggal 12 Januari 2018
meningkatkan kesuburan tanaman Barbara JES & B. Christine JC. 2006.
(Wulandari, 2001). What are Endophytes, In Microbial
Root Endophytes. Springer-Verlag,
KESIMPULAN Berlin.
Campbell NA, Reece JB and Mitchell LG.
4.1 Kesimpulan 2002. Biology, 5th ed. Alih
1. Didapatkan 9 isolat bakteri PGPR Bahasa: Wasmen Manalu.
lokal dari endofit akar tanaman kelapa Erlangga. Jakarta.
sawit. Cappucino JG & Sherman N. 1987.
2. Sebagian besar morfologi isolat koloni Microbiology: A Laboratory
bakteri berbentuk bundar, tepian Manual. The Benjamin
koloni berbentuk licin, elevasi isolat Cummings Publishing Company
berbentuk cembung dan sebagian Inc. California USA.
besar berwarna putih. Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. 2012.
3. Pada pewarnaan Gram menunjukkan Statistik Perkebunan Provinsi
bahwa terdapat 7 isolat bakteri bertipe Jambi 2011. Tersedia onlone pada
gram positif dan hanya 2 isolat yang http://disbun.jambiprov.go.id.
bertipe gram negatif serta terdapat 8 Diakses pada tanggal 15 Januari
isolat yang berbentuk basil (batang) 2018.
dan 1 isolat yang berbentuk kokus. Hallmann J. 2001. Plant Interactions with
4. Terdapat 9 isolat yang berpotensi Endophytic Bacteria. In: Jeger,
untuk menghambat pertumbuhan M.J. & N.J. Spence (Eds) Biotic
jamur akar putih dengan potensi Interactions in Plant–Pathogen
paling besar adalah isolat A5. Associations, CABI Publishing,
Wallingford, United Kingdom, pp
UCAPAN TERIMA KASIH 87-119.

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 5 No 2 Oktober 2018 6


Hallmann J and G. Berg. 2006. Plant ret. Diakses tanggal 20 Januari
interaction with endophytic 2018.
bacteria. In: Jeger, M. J. and N. J. Soesanto L. 2008. Pengantar
Spencer. (Editors). Biotic Pengendalian Hayati Penyakit
Interaction In Plant Pathogen Tanaman. PT Raja Grafindo
Associations. CAB International. Persada. Jakarta.
pp. 87119. Soesanto L. 2008. Pengantar
Janudianto A, Prahmono H, Napitupulu Pengendalian Hayati Penyakit
dan S. Rahayu. 2013. Budidaya Tanaman. PT Raja Grafindo
karet untuk petani sekala kecil. Persada. Jakarta.
Rubber Cultivation Guide for Supriadi. 2006. Analisis resiko agen hayati
Small-scale Farmers. Lembar untuk pengen-dalian patogen
Informasi AgFor 5. Bogor, tanaman. J. Litbang Pertanian
Indonesia: World Agroforestry 25(3):75-80.
Center (ICRAF) Southeast Asia Syahputri, Yuli P. 2018. Potensi Bakteri
Ragional Program. Endofit Isolat Rumput Angin
Juwita. 2010. Potensi bakteri endofit (Spinifex littoreus (Burn F.) Merr).
dalam meningkatkan ketahanan Universitas Sumatra Utara.
tanaman kentang (Solanum Tan RX and W. X. Zou (2001).
tuberosum) terhadap serangan Endophytes: a Rich Sourch of
nematoda sista kuning (Globodera Functional Metabolites. Nat.
rostochiensis). Skripsi. Universitas Prod. Rep. 18, 448-459.
Islam Negeri Maulana Malik Tistama R dan PA. Nogroho. 2007.
Ibrahim. Malang. Jawa Timur. Mikroba potensial untuk
Kwaechai S, Lin FC, Wang HK, Soytong perkebunan karet. Warta
K. 2010. Characterization of Perkaretan 26(1): 40-51.
Rigidoporus. J Agric Tech. 6(2): Wulandari S. 2001. Efektifitas Bakteri
289-298. Pelarut Fosfat Pseudomonas sp.
Nasiroh U, G. Isnawati dan Trimulyono. terhadap Pertumbuhan
2015. Aktivitas antifungi Tanaman Kedelai (Glycine max L.)
Serratia marcescens terhadap pada Tanah Podsolik Merah
Alternaria porri penyebab penyakit Kuning. Jurnal Natur Indonesia.
bercak ungu secara in vitro. Jurnal 4(1): 21-25.
Biologi,4(1): 13-18. Zecchin VJS, AC. Ikeda, M. Hungria, D.
Pitasari A, M. Ali. 2018. Isolasi Dan Uji Adamoski and VK. Cordeiro.
Antagonis Bakteri Endofit Dari 2014. Identification and
Tanaman Bawang Merah (Allium characterization of endophytic
ascalonicum L.) Terhadap Jamur bacteria from corn (Zea mays
Alternaria porri Ellis Cif.JOM L.) roots with biotechnological
Faperta Vol 5, No. 1. potential in agriculture.
Pelczar, Michael J, ECS. Chan. 2008. Zinniel DK, P. Lambrecht, NB. Harris,
Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta. Z.feng, D. Kuczmarski, P. Higley,
UI Press. CA. Ishimaru, A. Arunakumari,
Rahayu S, Soekiman, dan Sujatno. 2006. RG. Barletta dan AK. Vidaver.
Pengendalian penyakit jamur akar 2002. Isolation and
putih pada tanaman karet secara Characterization of Endophytic
biologi dengan biofungisida triko Colonizing Bacteria from
spp.lus. Pusat Penelitian Karet. Agronomic crops and Prairie
Tersedian online pada Plants. Appl. Environ. Mikrobiol.
http://sitp.rpn.co.id/uploads/riset/ka 68 : 2198-2208.

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 5 No 2 Oktober 2018 7


Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 5 No 2 Oktober 2018 8

Anda mungkin juga menyukai