Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUANISPA
GANGGUAN PERNAFASAN
Klasifikasi :

- Pneumonia berat  ditandai secara klinis


Etiologi: oleh adanya tarikan dinding dada kedalam
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum
- Pneumonia  ditandai dengan adanya nafas
dijumpai pada anak - anak dengan gejala batuk, ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan richetsia.
pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul cepat
Penyebab ISPA pada bakteri ialah streptococcus, staphylococcus,
secara bersamaan (meadow, sir Roy 2002) - Bukan pneumonia  ditandai dengan batu,
pneumococcus, haemophlylus, bordetella, dan corinebacterium.
pilek, demam, tanpa dtarikan dinding dada
Sedangkan penyebab virus antara lain miksovirus, adenovirus,
kedalam, nafas tidak cepat.
coronavirus, piconarvirus, micoplasma, dan herpesvirus.

Pemeriksaan penunjang:
Penatalaksanan:
1. Pemeriksaan Patofisiologis:
1. Meningkatkan istirahat kultur/biakan
minimal 8 jam perhari Komplikasi: Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernafasan
Fokus pengkajian: kuman (swab) :
2. Meningkatkan makanan menyebabkan silia yang terdapat pada permukaan
hasil yang 1. Pneumonia
bergizi saluran nafas bergerak ke atas mendorong virus kearah
1. Identitas klien didapatkan adalah 2. Bronchitis
3. Bila demam, kompres faring. Jika reflex tersebut gagal maka virus merusak
2. Riwayat kesehatan biakan kuman (+) 3. Sinusitis
dan banyak minum lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran pernafasan.
3. Pemeriksaan fisik sesuai dengan jenis 4. Laryngitis
4. Bila hidung tersumbat Iritasi tersebut menyebabkan batuk kering. Kerusakan
4. Pemeriksaan penunjang kuman 5. Kejang demam struktur lapisan dinding saluran pernafasan
karena pilek bersihkan 2. Pemeriksaan
lubang hidung dengan menyebabkan kenaikan aktifitas kelenjar mucus yang
hitung darah
sapu tangan yang bersih banyak pada dinding saluran nafas sehingga terjadi
(defential count):
5. Bila terserang pada anak pengeluaran cairan mukosa dan menimbulkan gejala
laju endap darah
dan bayi tetap berikan batuk. Akibat infeksi virus terjadi kerusakan
meningkat disertai
Diagnosa Keperawatan: makanan dan ASI mekanisme mukosiliris yang merupakan mekanisme
dengan adanya
perlindungan saluran pernafasan terhadap infeksi
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif leukositosis dan
bakteri sehingga memudahkan bakteri - bakteri
b.d peningkatan produksi mokus bisa disertai
pathogen infeksi saluran pernafasan atas menyerang
2. Gangguan pertukaran gas b.d thrombositopenia
mukosa yang rusak dan menyebabkan sekresi mucus
ketidakseimbangan ventilasi - 3. Pemeriksaan foto
bertambah banyak dan menyumbat saluran nafas.
perfusi
3. Hipertermi b.d proses penyakit Rencana tindakan

Evaluasi:
1. Bersihan jalan nafas tidak 2. Gangguan pertukaran gas: 3. Hipertermi:
efektif : S: Ibu klien mengatakan bahwa anaknya sudah
- Observasi system - Berikan posisi semi fowler - Observasi adanya tidak mengalami sesak nafas, tidak mengalami
pernafasan adanya peningkatan dan batuk, pilek dan panas menurun
- Anjurkan klien minum air penurunan suhu
sumbatan hangat O: Ibu klien terlihat lebih tenang dan senang
- Bersihkan jika ada - Observasi vital sign melihat anaknya jauh lebih baik dan adanya
sumbatan - Ajarkan batuk efektif
penurunan suhu pada anak
- Berikan posisi semi fowler - Berikan kompres pada
- Kolaborasi pemberian oksigen lipatan tubuh
- Anjurkan minum air hangat A: Masalah teratasi
- Anjurkan batuk efektif - Kolaborasi pemberian obat - Kolaborasi pemberian P: Pertahankan intervensi
- Kolaborasi pemberian
obat
oksigen
Pathway
Daftar Pustaka:

1. Intensiif neonates.2012.Jakarta:Balai penerbit FKUI


2. Soegijanto, S.2012.Ilmu Penyakit Anak:Diagnosa da
penatalaksanaan.Jakarta:Salemba Medika
3. Depkes RI.Direktorat Jendral PPM dan PLP.Pedoman
Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA).Jakarta.2010

Anda mungkin juga menyukai