cf6907b680c1bd27bb3cddbaa140ae4f
cf6907b680c1bd27bb3cddbaa140ae4f
1. Teori Biologik
oleh molekul /DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi
c. Autoimune
d. Teori stres
lingkungan internal
internal dan stres menyebabkan
menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai.
menyebabkan
menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
2. Teori Sosial
a. Teori ktifitas
Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak
b. Teori Pembebasan
Kehilangan peran
Berkurangnya
Berkurangnya komitmen
c. Teori Kesinambungan
dihilangkan
3. Teori Psikologi
dari seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa
terhadap dunia
dunia luar atau ke arah subyektif.
subyektif. Pengalaman-pengalaman
Pengalaman-pengalaman
dilihat pada setiap individu, dan merupakan hal yang paling penting
1. Perubahan fisik
pendengaran,
pendengaran, presbiakusis, atrofi membran timpani, terjadinya
pengumpulan
pengumpulan serum karena meningkatnya keratin
c. Sistem penglihatan
penglihatan : spnkter pupil timbul sklerosis dan hlangnya
hlangnya respon
terhadap sinaps, kornea lebih berbentuk speris, lensa keruh, meningkatny
lapang pandang.
menurun.
indera pengecap menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi
sampai 200 cc sehingga vesika urinaria sulit diturunkan pada pria lansia
oleh pria diatas 55 tahun. Pada vulva terjadi atropi sedang vagina terjadi
menjadi alkali.
testosteron.
rambut dalam telinga dan hidung menebal. Kuku menjadi keras dan
rapuh.
2. Perubahan Mental
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan
e. Lingkungan
f. Kenangan
Kenangan (memori) ada 2 :
g. Intelegentia Question :
Tanggal Pengkajian :
1. Data Biografi
Nama : .........................................................................
Tempat & Tanggal Lahir : .........................................................................
Jenis Kelamin : L/ P
Pendidikan Terakhir : TidakSekolah/SD/SLTP/SLTA/DI/DIII/DIV/S1/S2
Agama : Islam/Protestan/Katolik/Hindu/Budha/Konghucu
Status Perkawinan : Kawin/Belum/Janda/Duda (cerai : Hidup/Mati)
TB/BB : ……… Cm / ………….. Kg
Penampilan : …………… Ciri-ciri Tubuh : …………………......
Alamat :………………………………………………………
Orang Yang Dekat Di hubungi ……….……………. Telp./
Hubungan dengan Lansia ………………………..........................................
Alamat : …………………… Telp./
2. Riwayat Keluarga
b. Genogram :
3. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini :..............................................
Alamat pekerjaan :..............................................
Berapa jarak dari rumah :.......................................Km)
Alat transportasi :..............................................
Pekerjaan sebelumnya :..............................................
Sumber pendapatan & Kecukupan terhadap Kebutuhan :..............................................
5. Riwayat Rekreasi
6. Sistem Pendukung
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : ……………………......................................................
Jarak dari rumah : ……………………......................................................:
Rumah Sakit ……………………....Km
Klinik : ……………………...Km
Pelayanan Kesehatan dirumah : ……………………......................................................
Makanan yang dihantarkan : …………………….....................................................
Perawatan sehari-hari yang : …………………….....................................................
dilakukan keluarga : …………………….....................................................
Lain-lain :
7. Diskripsi Kekhususan
Oksigenasi : …………………….....
Cairan & Elektrolit Nutrisi : …………………….....
Eliminasi : ……………………
Aktivitas : ……………………
Istirahat & Tidur : ……………………
Personal Hygiene : …………………….
Seksual : …………………….
Rekreasi : …………………….
Psikologis : …………………….
Persepsi Klien : …………………….
Konsep Diri : …………………….
Emosi : …………………….
Adaptasi : …………………….
Mekanisme
Pertahanan Diri
Keadaan Umum : ………………………………………………
Tingkat Kesadaran :Composmentis, Apatis, Somnolens, Suporus, Coma
Skala Koma Glasgow : Eye …….. Verbal …… Motorik ……
Tanda-tanda Vital : BP: ….... RR:....... P:........ T: ........
Sistem
Kardiovaskuler : …………………….
Sistem Pernafasan : …………………….
Sistem Integumen : …………………….
Sistem Perkemihan : …………………….
Sistem Muskulo : …………………….
Skeletal : …………………….
Sistem Endokrin : …………………….
: …………………….
Sistem
: …………………….
Gastrointestinal
: …………………….
Sistem Reproduksi
: …………………….
Sistem Persarafan
: …………………….
Sistem Penglihatan : …………………….
Sistem Pendengaran : …………………….
Sistem Pengecapan
Sistem Penciuman
Tactil Respon
13. Obat-Obatan :
Obat-obatan : .......................................................................................
Makanan : .......................................................................................
Faktor Lingkungan : .......................................................................................
1. Gangguan eliminasi Eliminasi menjadi -kaji pola berkemih: waktu dan
BAK berhubungan kontinen(terutama selama jumlah masukan cairan,tipe
dengan penurunan siang hari) cairan,jumlah inkontinens,adanya
tonus otot kandung Mampu mengidentifikasi sensasi untuk berkemih
kemih penyebab inkontinens dan Pertahankan hidrasi yang optimal
rasional untuk pengobatan -Tingkatkan masukan cairan
sampai 2000-3000 ML/hr
-an berikan hanya cairan minimal
selama malam harikurangi
masukan cairan setelah pukul 7
malam dan berikan hanya cairan
minimal selama malam hari
-kurangi masukan kopi, the,
cokelat alcohol dan jus
-Tunjukkan pada individu bahwa
inkontinens dapat disembuhkan
atau sedikitnya dikontrol .
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
5. Cemas b/d NOC : kecemasan)
perubahan status Anxiety control Gunakan pendekatan yang
kesehatan Coping menenangkan
Definisi : Impulse control Nyatakan dengan jelas harapan
Perasaan gelisah Kriteria Hasil : terhadap pelaku pasien
yang tak jelas dari Klien mampu Jelaskan semua prosedur dan apa
ketidaknyamanan mengidentifikasi yang dirasakan selama prosedur
atau ketakutan yang dan mengungkapkan Pahami prespektif pasien terhdap
disertai respon gejala cemas situasi stres
autonom (sumner Mengidentifikasi, Temani pasien untuk
tidak spesifik atau mengungkapkan dan memberikan keamanan dan
tidak diketahui oleh menunjukkan tehnik mengurangi takut
individu); perasaan untuk mengontol Berikan informasi faktual
keprihatinan cemas mengenai diagnosis, tindakan
disebabkan dari Vital sign dalam
prognosis
antisipasi terhadap batas normal
Dorong keluarga untuk
bahaya. Sinyal ini Postur tubuh,
menemani anak
merupakan ekspresi wajah,
Lakukan back / neck rub
peringatan adanya bahasa tubuh dan
Dengarkan dengan penuh
ancaman yang akan tingkat aktivitas
perhatian
datang dan menunjukkan
Identifikasi tingkat kecemasan
memungkinkan berkurangnya
Bantu pasien mengenal situasi
individu untuk kecemasan
yang menimbulkan kecemasan
mengambil langkah
untuk menyetujui Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
terhadap tindakan
ketakutan, persepsi
Ditandai dengan
Instruksikan pasien
Gelisah
menggunakan teknik relaksasi
Insomnia
Barikan obat untuk mengurangi
Resah
kecemasan
Ketakutan
Sedih
Fokus pada
diri
Kekhawatir
an
Cemas
DAFTAR PUSTAKA
Capernito Lynda juall ( 2008), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih
Bahasa Yasmin Asih EGC jakarta
C. Long barbara ( 2006) Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses) Unit IV,
V, VI Alih bahasa Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran
Bandung, IAPK Bandung
Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I Made
Kariasa, EGC Jakarta
Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.
Luecknote, Annette Geisler, Gerontologic Nursing second Edition , St. Louis Missouri :
Mosby,Inc, 2000.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica
Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Burduli M. (2009). The Adequate Control of Type 2 Diabetes Mellitus in an Elderly Age .
http://www.gestosis.ge/eng/pdf_09/Mary_Burduli.pdf. (15 Oktober 2012)
pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter
falang distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi
lebih sering dari pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa
osteoarthritis.
4) Suku.
osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia
Amerika asli dari pada orang kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan
5) Kegemukan
resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria.
yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi lain (tangan
atau sternoklavikula).
c. Patofisiologi
terjadi dalam jaringan ikat, lapisan rawan, sinovium dan tulang subkondral.
Pada saat penyakit aktif, salah satu proses dapat dominan atau beberapa
lutut, menurunnya lingkup gerak sendi (LGS) lutut, nyeri lutut sangat kuat
struktur sendi lutut. Pada penderita usia lanjut kekuatan quadriceps bisa
usia yang sama yang tidak menderita OA lutut. Penurunan kekuatan terutama
d. Manifestasi klinis
mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat.
e. Penatalaksanaan
1) Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi
kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena
3) Diet
4) Dukungan psikososial
dipihak lain dia ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya. Pasien
5) Persoalan Seksual
pada tulang belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus
6) Fisioterapi
meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat.
pancuran panas.
tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang timbul pada
7) Operasi
kerusakan sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan
2. REUMATHOID ARTHRITIS
a. Defenisi
b. Etiologi
faktor Rematoid
Gangguan Metabolisme
Genetik
c. Patofisiologi
sinovium merupakan lesi paling dini pada sinovisis remotoid. Sifat trauma
1) Stadium Sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang
2) Stadium Destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi
3) Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
Nyeri persendian
Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
Terbatasnya pergerakan
Demam (pireksia)
Anemia
Kekuatan berkurang
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
Kelemahan
Depresi
Sumber keuangan
Spiritual
Keteraturan beribadah
Capernito Lynda juall ( 2008), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih
Bahasa Yasmin Asih EGC jakarta
C. Long barbara ( 2006) Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses) Unit IV,
V, VI Alih bahasa Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran
Bandung, IAPK Bandung
Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I Made
Kariasa, EGC Jakarta
Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.
Luecknote, Annette Geisler, Gerontologic Nursing second Edition , St. Louis Missouri :
Mosby,Inc, 2000.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica
Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Burduli M. (2009). The Adequate Control of Type 2 Diabetes Mellitus in an Elderly Age .
http://www.gestosis.ge/eng/pdf_09/Mary_Burduli.pdf. (15 Oktober 2012)
Joslin Diabetes Center. (2007). Guidelines for the care of the older adult with diabetes .
http://www.joslin.org/docs/Guideline_For_Care_Of_Older_Adults_with_Diabet
es.pdf (16 Oktober 2012)
Medscape. (2009). Differences in Clinical Decision Making for the Management of
Diabetes Among Older Adults. http://www.medscape.com/viewarticle/705671_2
(16 Oktober 2012)
McCulloch & Munshi. (2011). Treatment of type 2 diabetes mellitus in the elderly
patient. http://www.uptodate.com/contents/treatment-of-type-2-diabetes-
mellitus-in-the-elderly-patient#H32 (16 Oktober 2012)
Kalim, Handono, (1996)., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Mansjoer, Arif, (2000). Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, (1999) Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.,
Ed. 4, EGC, Jakarta.