Tugas Prakepanitraan Stase Geronik Tugas Prakepanitraan Stase Geronik
Tugas Prakepanitraan Stase Geronik Tugas Prakepanitraan Stase Geronik
Tugas Prakepanitraan Stase Geronik Tugas Prakepanitraan Stase Geronik
oleh:
Dahlia Kurniawati Utami
112311101005
).! EPIDEMIOLOGI
(aporan Departemen Kesehatan tahun ), populasi usia lan'ut diatas #"
tahun adalah ,! / populasi usia lan'ut kurang lebih )0 'uta$. %eningkatan angka
ke'adian kasus demensia berbanding lurus dengan meningkatnya harapan hidup
suatu populasi. Kira-kira 0 / usia lan'ut #0 1 " tahun menderita demensia dan
meningkat dua kali lipat setiap 0 tahun men&apai lebih 20 / pada usia diatas 0
tahun. %ada negara industri kasus demensia ".0 1)." / dan di 3merika 'umlah
demensia pada usia lan'ut )" 1 )0/ atau sekitar 4 1 2 'uta orang. Demensia
terbagi men'adi dua yakni Demensia 3l*heimer dan Demensia 5askuler.
Demensia 3l*heimer merupakan kasus demensia terbanyak di negara ma'u
3merika dan 6ropa sekitar 0"-"/. Demensia vaskuler penyebab kedua sekitar
)0-!"/ sisanya )0- 40/ disebabkan demensia lainnya. Di +epang dan 7ina
demensia vaskuler 0" 1 #" / dan 4" 1 2" / demensia akibat penyakit 3l*heimer.
1$3 ETIOLOGI
Sebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bah8a penyebab utama dari
ge'ala demensia adalah penyakit 3l*heimer, penyakit vas&ular pembuluh darah$,
demensia (e8y body, demensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya
disebabkan oleh penyakit lain. 9iap penyakit yang melibatkan otak dapat
menyebabkan demensia, misalnya: gangguan peredaran darah di otak, radang,
neoplasma, gangguan metaboli&, penyakit degenerative. Semua hal ini harus
ditelusuri.. Sering diagnose 1 etiologi dapat ditegakkan melalui atau dengan
bantuan kelainan yang menyertai, seperti : hemiparese, gangguan sensibilitas,
afasia, apraksia, rigiditas, tremor. 0"/-#"/ penyebab demensia adalah penyakit
3l*heimer. 3l*haimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak mati sehingga
membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya.
%enderita 3l*heimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat
keputusan dan 'uga penurunan proses berpikir (umbantobing, !""#$.
1$' KLASI&IKASI
Menurut (umbantobing !""#$, dimensia diklasifikasikan men'adi beberapa
bagian, yaitu:
1$ Demensia 9ipe 3l*heimer
Dari semua pasien dengan demensia, 0" 1 #" / memiliki demensia tipe ini.
rang yang pertama kali mendefinisikan penyakit ini adalah 3lois 3l*heimer
sekitar tahun ))". Demensia ini ditandai dengan ge'ala:
a$ %enurunan fungsi kognitif dengan onset bertahap dan progresif,
e$ Kehilangan inisiatif.
Demensia pada penyakit 3l*heimer belum diketahui se&ara pasti penyebabnya,
8alaupun pemeriksaan neuropatologi dan biokimia8i post mortem telah
ditemukan lose sele&tive neuron kolinergik yang strukturnya dan bentuk fungsinya
'uga ter'adi perubahan.
!. Demensia 5askuler
Demensia vaskuler merupakan demensia kedua yang paling sering pada lansia,
sehingga perlu dibedakan dengan demensi 3l*heimer. %enyakit ini disebabkan
adanya defisit kognitif yang sama dengan 3l*heimer tetapi terdapat ge'ala-
ge'ala;tanda-tanda neurologis fokal seperti:
a$ %eningkatan reflek tendon dalam,
0. 3danya perubahan perilaku, seperti : a&uh tak a&uh, menarik diri dan
gelisah
1$5 Pat+,i-i+l+.i
%enyakit 3l*heimer mengakibatkan sedikitnya dua per tiga kasus demensia.
%enyebab spesifik penyakit 3l*heimer belum diketahui, meskipun tampaknya
genetika berperan dalam hal itu. 9eori-teori lain yang pernah popular, tetapi saat
ini kurang mendukung, antara lain adalah efek toksik dari aluminium, virus yang
berkembang perlahan sehingga menimbulkan respon atau imun, atau defisiensi
biokimia. 3rea otak yang terkena penyakit 3l*heimer terutama adalah korteks
serebri dan hipokampus, keduanya merupakan bagian penting dalam fungsi
kognitif dan memori. 3miloid menyebabkan rusaknya 'aringan otak. %lak amiloid
berasal dari protein yang lebih besar, protein pre&ursor amiloid amyloid pre&ursor
protein@3%%A$. %eran spesifik dari simpul tersebut pada penyakit ini sedang
diteliti. 3setilkolin dan neurotransmiter merupakan *at kimia yang diperlukan
untuk mengirim pesan mele8ati system saraf. Defisit neurotransmiter
menyebabkan peme&ahan proses komunikasi yang kompleks di antara sel-sel pada
system saraf. %enyakit 3l*heimer dapat bermula di tingkat selular, dengan atau
men'adi penanda mole&ular di sel-sel tersebut. Demensia multi-infark adalah
penyebab demensia kedua yang paling banyak ter'adi. %asien-pasien yang
menderita penyakit serebrovaskular, berkembang men'adi infark multiple di otak.
Namun, tidak semua orang yang menderita infark serebral multiple mengalami
demensia. Dalam perbandingannya dengan penderita penyakit 3l*heimer, orang-
orang dengan demensia multi infark mengalami a8itan penyakit yang tiba-tiba,
lebih dari sekedar deteriorasi linear pada kognisi dan fungsi, dan dapat
menun'ukan beberapa perbaikan di antara peristi8a-peristi8a serebrovaskular.
Sebagian besar pasien dengan penyakit %arkinson yang menderita per'alanan
penyakiy yang lama dan parah akan mengalami demensia Stanley, !""#$.
1$# P)n/).ahan
Bal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko ter'adinya demensia
diantaranya adalah men'aga keta'aman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan
fungsi otak, seperti:
). Men&egah masuknya *at-*at yang dapat merusak sel-sel otak seperti
alkohol dan *at adiktif yang berlebihan
!. Memba&a buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya
dilakukan setiap hari.
4. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif
a. Kegiatan rohani C memperdalam ilmu agama.
b. 9etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang
memiliki persamaan minat atau hobi.
2. Mengurangi stress dalam peker'aan dan berusaha untuk tetap relaks dalam
kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
1$ P)natala-anaan
eberapa kasus demensia dianggap dapat diobati karena 'aringan otak yang
disfungsional dapat menahan kemampuan untuk pemulihan 'ika pengobatan
dilakukan tepat pada 8aktunya. <i8ayat medis yang lengkap, pemeriksaan fisik,
dan tes laboratorium, termasuk pen&itraan otak yang tepat, harus dilakukan segera
setelah diagnosis di&urigai. +ika pasien menderita akibat suatu penyebab demensia
yang dapat diobati, terapi diarahkan untuk mengobati gangguan dasar.
%engobatan se&ara umum pada pasien demensia adalah untuk memberikan
pera8atan medis suportif, bantuan emosional untuk pasien dan keluarganya, dan
pengobatan farmakologis untuk ge'ala spesifik, termasuk ge'ala perilaku yang
mengganggu. %emeliharaan kesehatan fisik pasien, lingkungan yang mendukung,
dan pengobatan farmakologis simptomatik diindikasikan dalam pengobatan
sebagian besar 'enis demensia. %engobatan simptomatik termasuk pemeliharaan
diet gi*i, latihan yang tepat, terapi rekreasi dan aktivitas, perhatian terhadap
masalah visual dan audiotoris, dan pengobatan masalah medis yang menyertai,
seperti infeksi saluran kemih, ulkus dekubitus, dan disfungsi kardiopulmonal.
%erhatian khusus karena diberikan pada pengasuh atau anggota keluarga yang
menghadapi frustasi, kesedihan, dan masalah psikologis saat mereka mera8at
pasien selama periode 8aktu yang lama. +ika diagnosis demensia vaskular dibuat,
faktor risiko yang berperan pada penyakit kardiovaskular harus diidentifikasi dan
ditanggulangi se&ara terapetik. Eaktor-faktor tersebut adalah hipertensi,
hiperlipidemia, obesitas, penyakit 'antung, diabetes dan ketergantungan alkohol.
%asien dengan merokok harus diminta untuk berhenti, karena penghentian
merokok disertai dengan perbaikan perfusi serebral dan fungsi kognitif.
DA&TAR PUSTAKA