Etika Kepengawasan Pendidikan

- Kode etik seorang pengawas adalah tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata,
tulisan untuk mengatur/memberikan pertimbangan prilaku (baik-buruk) seorang yang
melaksanakan kegiatan mengawasi dengan jalan memberikan pelayanan kepada kegiatan
sekolah sesuai dengan tugas lembaga.
- Prinsip Pengawas Sekolah : Trust, realistic, utility, supporting, testable
- Pengawas harus memiliki etika-etika yang positif dalam kehidupannya sebagai contoh pada para
guru maupun staff sekolah lainnya
- Tugas pengawas sekolah adalah inspecting, advising, monitoring, koordinating, reporting
- Kualifikasi pengawas sekolah adalah sebagai berikut :
A. Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c
B. Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan
C. Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui uji
kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas, pada lembaga yang
ditetapkan pemerintah
D. Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan
- Penyebab Pelanggaran Kode Etik Pengawas :
A. Pengaruh jabatan
B. Pengaruh hukum
C. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat
D. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan
E. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik pengawas
F. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga
martabat luhur profesinya
G. Pengaruh sifat kekeluargaan
- Tanggapan untuk studi kasus tentang pengawas sekolah sebaiknya dihapuskan :
Menurut saya pengawas sekolah tetap dibutuhkan dalam sistem pendidikan karena dari artikel
yang saya baca sebelumnya ada satu peran yang dimiliki oleh pengawas sekolah namun tidak
dimiliki oleh kepala sekolah yaitu sebagai konselor bagi kepala sekolah, guru dan staf sekolah
dalam melakukan konseling/penyuluhan. Sedangkan tugas lain dari pengawas sekolah masih
memiliki beberapa kesamaan dengan tugas kepala sekolah.